Anda di halaman 1dari 65

NAMA KELOMPOK

 Farhan Hakim
 M. Rafi Afandi
 Refki Maulana
 Deby Febriani
 Nasywa Syarifah Elfizar
 Mutia Adlina Rifani
SUB BAB
A. MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR ISI TEKS
EKSPOSISI
B. MENGANALISIS STRUKTUR DAN KEBAHASAAN
TEKS EKSPOSISI
C. MENGEMBANGKAN ISI TEKS EKSPOSISI
D. MENGONSTRUKSI TEKS EKSPOSISI
BERDASARKAN ISI, STRUKTUR, DAN
KEBAHASAAN
MATERI DASAR
 Pengertian Teks Eksposisi
 Pengertian Fakta dan Opini
 Struktur Teks Eksposisi
 Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
 Menentukan Jenis Paragraf
 Langkah-langkah Mengembangkan Teks Eksposisi
 Menulis Teks Eksposisi
 Menyunting Teks Eksposisi
Contoh Teks Eksposisi
Olahraga untuk kesehatan
tubuh
 Tesis:
Olahraga memiliki banyak sekali manfaat untuk
tubuh kita. Tubuh akan segar dan bugar kembali apabila
seseorang sering melakukan olahraga. Namun, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan oleh seseorang apabila
melakukan olahraga, apakah jantungnya dapat mampu dia
ajak berolahraga dalam waktu lama atau tidak. Karena,
kondisi setiap orang itu berbeda-beda ada yang jantungnya
kurang kuat ada pula yang kuat karena sudah terlatih dalam
hal berolahraga.
 Argumentasi 1 :
Olahraga merupakan kegiatan menyenangkan yang
dapat dilakukan oleh setiap orang. Macam-macam olahraga,
yaitu renang, lari, push up, shit up, dan masih banyak lagi.
Selain menyenangkan, olahraga tentu saja merupakan
kegiatan yang memiliki banyak sekali manfaat untuk
kesehatan tubuh. Tubuh akan segar dan bugar kembali
setelah melakukan olahraga. Olahraga juga dapat
menyebabkan suasana hati menjadi senang, hal tersebut
karena olahraga dapat melepaskan segala beban pikiran yang
dirasakan oleh seseorang.
Olahraga dapat meningkatkan metabolisme tubuh,
peningkatan metabolisme di dalam tubuh berguna untuk
menjaga tubuh agar terhindar dari penyakit kognitif, seperti
penurunan sistem kerja otak dan juga kepikunan.
 Argumentasi 2:
Olahraga juga sangat disarankan untuk penderita tekanan
darah tinggi, tekanan darah tinggi tersebut dapat menyebabkan
penyempitan pada pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi
tidak lancar. Apabila penderita tekanan darah tinggi melakukan
olahraga yang teratur, hal tersebut akan membantu memperlancar
aliran darah di dalam tubuhnya.
Kesehatan jantung juga akan terjaga apabila seseorang
sering melakukan olahraga, namun perhatikan terlebih dahulu
apakah jantung Anda kuat untuk diajak melakukan olahraga atau
tidak, misalkan seseorang yang memiliki penyakit jantung
kemungkinan tidak akan kuat melaksanakan aktivitas lari, renang
atau aktivitas olahraga lainnya.
 Argumentasi 3:
bahkan kasus seperti ini banyak terjadi, seseorang
melakukan aktivitas olahraga tanpa melihat terlebih dahulu
kekuatan dari jantungnya. Sehingga bukan malah
mendapatkan tubuh yang sehat, ia justru akan menambah
buruk keadaan jantungnya.
Sering juga kita temui, orang yang sedang berolah
raga tiba-tiba pingsan, dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Hal tersebut karena sebelumnya pasti ia memiliki riwayat
penyakit jantung. Ia akan terkena serangan jantung
mendadak apabila tubuhnya tidak kuat untuk melakukan
aktivitas yang sedikit menguras tenaga. Sehingga ia akan
jatuh pingsan.
 Argumentasi 4:
Apabila tubuh normal, berolahraga tentu saja akan memiliki
banyak sekali manfaat. Bahkan olahraga juga harus
dikerjakan oleh setiap orang minimal satu kali dalam
seminggu. Hal tersebut akan membuat tubuh kita sehat dan
menghindarkan kita dari berbagai macam penyakit. Karena
olahraga dapat meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga
orang yang sering olahraga tubuhnya akan tetap terjaga dan
terhindar dari berbagai macam penyakit. Namun, pastikan
terlebih dahulu kondisi sebelum melaksanakan aktivitas
menyehatkan ini.
Apabila tubuh tidak dalam keadaan yang kuat untuk
melakukan olahraga, bukan malah mendapatkan kesehatan,
tetapi hanya akan menambahkan penyakit pada tubuh.
 Penegasan ulang:
Olahraga memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan
tubuh seseorang. Mulai dari akan membuat mood seseorang
menjadi baik, menghindarkan dari berbagai penyakit,
meningkatkan metabolisme, melancarkan peredaran darah, dan
masih banyak lagi. Meskipun memiliki banyak manfaat tak jarang
kita jumpai orang yang berolahraga malah berakhir di ranjang
rumah sakit. Hal tersebut karena mereka tidak memahami kondisi
tubuhnya sendiri.
Orang yang memiliki penyakit jantung misalnya, ia tidak
akan kuat melakukan hal-hal tertentu yang memacu kerja dari
jantungnya. Maka dari itu, sebelum olahraga pastikan kondisi
Anda normal dan mampu untuk berolahraga yang menguras
tenaga.
Apa Teks Eksposisi Itu?
 Teks eksposisi adalah sebuah paragraf atau
karangan yang di dalamnya mengandung sejumlah
informasi yang isi dari paragraph tersebut ditulis
dengan tujuan untuk menjabarkan atau
memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang
singkat, padat dan akurat.
A. Mengidentifikasi Struktur Isi Teks Eksposisi
 1. Tesis
Tesis adalah bagian yang berisi sudut pandang
penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Istilah
ini mengacu ke suatu bentuk pernyataan atau bisa
juga sebuah teori yang nantinya akan diperkuat oleh
argumen. Dalam teks eksposisi, bagian ini merupakan
bagian penting yang muncul di awal teks walau ada
kemungkinan dapat diletakkan kembali pada bagian
akhir (penegasan ulang).
 Contoh tesis teks eksposisi
Pemerintah berniat menumbuhkan perokonomian
masyarakat. Salah satu hal yang dilakukan pemerintah
adalah melakukan beberapa pembangunan fasilitas
umum yang diprediksi akan dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat.
 2. Argumentasi
Argumentasi adalah bentuk alasan atau bukti yang
digunakan untuk memperkuat pernyataan dalam tesis
walaupun dalam pengertian yang umum, argumentasi
juga dapat digunakan untuk menolak suatu pendapat.
Argumentasi dapat berupa pernyataan umum
(generalisasi) atau dapat juga berupa data hasil
temuan penelitian, pernyataan para ahli atau fakta-
fakta yang didasari atas referensi yang dapat dipercaya.
Contoh argumentasi
Kopi ternyata mengandung senyawa yang bersifat
antibakteri sehingga dapat membunuh bakteri yang
bersarang dalam mulut.
Kopi juga mengandung zat trigonelline yang
mencegah gigi berlubang.
 3. Bagian Terakhir
Bagian terakhir adalah penegasan ulang, yaitu bagian
yang bertujuan menegaskan pendapat awal serta menambah
rekomendasi atau saran terhadap permasalahan yang
diangkat.
B. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks
Eksposisi

 Kaidah atau ciri kebahasaan adalah tata


cara/bahasa yang digunakan dalam menulis
sebuah teks, kaidah kebahasaan sendiri dapat
dilihat dari kata atau kalimat yang digunakan
untuk menyusun sebuah teks.
Berikut ini ciri kebahasaan yang biasa digunakan
pada teks eksposisi

1.Menjelaskan pendapat
2. Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa data
3. Menggali sumber ide dari pengamatan,
pengalaman, dan penelitian.
4. Penutup berisi kesimpulan argument atau
penegasan pendapat
5. Tidak menekankan pada emosi dan unsur
subjektif.
6. Menggunakan bahasa secara baik dan benar,
efektif, dan tidak menimbulkan salah penafsiran.
7.Menggunakan nomina dan pronomina
8.Menggunakan kata-kata leksikal verba, adjektiva
dan adverbia
9.Menggunakan kata hubung (konjungsi)
10.Menyatakan sikap penulis
Kaidah Teks Eksposisi
 1. PRONOMINA
 Pronomina ialah kata ganti orang yang dapat dipakai
terlebih ketika pernyataan pendapat pribadi
ditampilkan. Pronomina dapat dibagi menjadi dua
bagian : yaitu pronomina persona dan non persona
 Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu
persona tunggal. Diantara contohnya : , Aku, Ia,
Dia, Anda, Kamu, Saudara, ananda, -nya, -mu, -
ku, si-, -ku Dan persona jamak misal seperti :
Kalian,Kita, Mereka, Kami, Saudara-saudari,
Hadirin,dan Para.
 Pronomina Nonpersona (kata ganti selain
orang) yaitu pronomina penunjuk, misal
diantaranya : Ini, Itu, Sini, Sana, Situ. Dan
pronomina penanya, contohnya : Apa, Siapa
dan Mana
2. KALIMAT
Kalimat terdiri dari kalimat tunggal dan kalimat
majemuk.
 Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdapat satu
pola kalimat yang memiliki satu subjek dan satu
predikat yang diperluas dengan berbagai keterangan.
Kalimat tunggal hanya terdiri atas satu subjek, satu
predikat dan objek atau keterangan (seandainya ada).
 Kalimat majemuk adalah kalimat yang
memiliki dua pola kalimat atau lebih.
Kalimat majemuk ini terbagi dari induk
kalimat dan anak kalimat. Cara
membedakan anak kalimat dan induk
kalimat yaitu dengan melihat letak
konjungsi.
 Induk kalimat tidak berisi konjungsi di dalamnya,
konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat. Setiap
kalimat majemuk memiliki kata penghubung yang
berbeda, oleh karenanya jenis kalimat tersebut dapat
diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang
digunakan.
3. KONJUNGSI
Konjungsi atau kata penghubung berarti kata digunakan
untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan
frasa, kalimat dengan kalimat atau klausa dengan klausa
dalam teks eksposisi untuk mendukung argumentasi.
Dengan adanya konjungsi teks yang disajikan akan lebih
menjelaskan tentang sebuah tujuan. Sama halnya
dengan teks eskposisi yang memuat tiga struktur yaitu
tesis, argumentasi, dan penegasan ulang akan lebih jelas
jika diberi kata sambung untuk menjelaskan maksud
dari paragraf atau kalimat selanjutnya.
Konjungsi terbagi menjadi 2 yaitu konjungsi eksternal
dan konjungsi internal

Berikut penjelasannya
-Konjungsi eksternal adalah konjungsi yang
menghubungkan dua kejadian, deskripsi benda, atau
kausalitas di dalam klausa kompleks atau antara dua
klausa simpleks. Konjungsi eksternal banyak dipakai
pada genre atau jenis teks seperti laporan, deskripsi,
eksplanasi, rekonstruksi, dan prosedur.
Hal tersebut disebabkan kelima genre tersebut
merupakan pengungkapan deskripsi peristiwa dan
kualitas konjungsi eksternal dapat dibagi lagi menjadi 4
kategori lagi yaitu:
 *Penambahan (dan, atau)
 *Perbandingan (tetapi, sementara)
 *Waktu (setelah, sebelum, sejak, ketika)
 *Sebab akibat (sehingga, karena, sebab, jika,
walaupun, meskipun)
-Konjungsi internal adalah konjungsi yang
menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di
antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa.
Konjungsi internal banyak dipakai dalam genre atau
jenis teks eksposisi, diskusi, atau eksploitasi. Hal
tersebut terjadi disebabkan ketiga genre tersebut secara
utuh adalah ekspresi penyampaian gagasan dengan
memakai argumentasi.
Konjungsi internal dapat dbagi menjadi 4 kategori
makna, diantaranya
 1 penambahan (selain itu, disamping itu, lebih lanjut)
 2 perbandingan (akan tetapi, sebaliknya, sementara
itu, disisi lain)
 3 Waktu (pertama, kedua,..dst, kemudian, lalu,
berikutnya)
 4 Sebab akibat (sebagai akibat, akibatnya, jadi,
hasilnya)
Berikut berbagai konjungsi yang ada pada teks eksposisi
 Konjungsi waktu : sebelum, kemudian, setelah itu,
sesudah, lalu, setelah, akhirnya
 Konjungsi gabungan : dan serta, dengan,
 Konjungsi pembatasan : selain, kecuali asal
 Konjungsi tujuan : agar, untuk, supaya
 Konjungsi persyaratan : bilamana, asalkan, apabila
jikalau, jika, apabila, bila, andaikan
 Konjungsi perincian :, yaitu, adalah, antara lain, ialah,
yakni
 Konjungsi sebab-akibat : sebab, akibat, akibatnya, , karena,
sehingga
 Konjungsi pertentangan : melainkan, namun, tetapi, akan
tetapi, sedangkan
 Konjungsi pilihan : atau
 Konjungsi penguatan/penegasan : apalagi, hanya, lagi pula,
bahkan itu pun,
 Konjungsi penjelasan : bahwa
 Konjungsi perbandingan : serupa, seperti, bagai, ibarat,
mirip
 Konjungsi penyimpulan : oleh karena itu, jadi, oleh sebab
itu, dengan demikian,
4. KATA LEKSIKAL
 Nomina : kata yang berhubungan pada benda, baik
berupa benda nyata atau juga abstrak.
 Verba : kata yang mengandung makna dasar
perbuatan, proses atau keadaan yang bukan sifat.
 Adjektiv : kata yang digunakani untuk
menggambarkan sifat atau keadaan orang, benda dan
binatang.
 Adverbia : kata yang melengkapi atau memaparkan
informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana,
alat, cara dan lain sebagainya.
C. Mengembangkan Isi Teks Eksposisi
Ada beberapa pola pengembangan teks eksposisi, yaitu:
1. Pola Definisi
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, pidato
merupakan pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-
kata yang ditujukan kepada banyak orang. Selain itu,
pidato juga didefinisikan sebagai wacana yang disiapkan
untuk diucapkan di depan khalayak banyak.
2. Pola Proses
Ada beberapa langkah yang mesti diikuti saat
hendak menyajikan secangkir teh hangat yang manis.
Pertama, sediakan air panas ke dalam satu cangkir teh.
Kemudian, masukkan teh celup atau bubuk teh ke
dalam air tersebut, hingga air berwarna merah
kecoklatan. Keluarkan teh celup atau saring air teh dari
bubuknya, lalu tambahkan dua sendok teh gula ke
dalam air teh. Aduklah hingga merata. Setelah itu,
diamkan sejenak agar panasnya sedikit berkurang.
Secangkir teh hangat panas pun sudah bisa dinikmati.
3. Pola Klasifikasi
Posisi pemain sepakbola dikelompokkan menjadi
penjaga gawang, pemain belakang, pemain tengah, dan
pemain depan. Pemain belakang dikelompokkan lagi
menjadi bek tengah, bek sayap kanan, dan bek sayap
kiri. Sementara itu, pemain tengah dikelompokkan lagi
menjadi gelandang tengah, gelandang bertahan,
gelandang serang, serta gelandang sayap kiri dan kanan.
4. Pola Ilustrasi
Berbagai upaya telah dilakukan polisi untuk dapat
menangkap pelaku. Misalnya, dengan melakukan
investigasi di tempat yang diduga sering didatangi
pelaku, hingga melakukan patroli di sejumlah tempat.
Sayangnya, pelaku masih belum bisa ditemukan.
5. Pola Perbandingan
Tahun ini, ada sekitar 350 mahasiswa yang mengikuti
pagelaran wisuda. Jumlah itu jauh lebih besar dibanding
tahun lalu, di mana wisudawan yang terdaftar hanya
sekitar 200 mahasiswa saja.
6. Pola Laporan
Pasca pencurian sejumlah perangkat komputer yang
terjadi beberapa hari yang lalu, pihak sekolah pun
akhirnya melakukan sejumlah pembenahan di sektor
keamanan. Adapun upaya yang mereka lakukan antara
lain memasang CCTV di ruangan komputer dan ruangan
lainnya, serta memasang pagar yang amat tinggi dan
mempunyai kawat berduri di atasnya. Para petugas
keamanan pun juga diberi tugas ekstra untuk menjaga
sekolah kami. Dengan upaya-upaya tersebut,
diharapkan kasus pencurian komputer yang telah terjadi
tidak akan terulang lagi di kemudian hari.
D. Mengonstruksi Teks Eksposisi
Berdasarkan Isi, Struktur, dan
Kebahasaan
1.Isi dan Struktur teks eksposisi
 1. Tesis
Tesis adalah bagian yang berisi sudut pandang
penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Istilah ini
mengacu ke suatu bentuk pernyataan atau bisa juga
sebuah teori yang nantinya akan diperkuat oleh argumen.
Dalam teks eksposisi, bagian ini merupakan bagian
penting yang muncul di awal teks walau ada kemungkinan
dapat diletakkan kembali pada bagian akhir (penegasan
ulang).

Contoh tesis teks eksposisi


Kopi dapat membantu menjaga kesehatan mulut dan gigi.
2. Argumentasi
Argumentasi adalah bentuk alasan atau bukti yang digunakan
untuk memperkuat pernyataan dalam tesis walaupun dalam
pengertian yang umum, argumentasi juga dapat digunakan
untuk menolak suatu pendapat. Argumentasi dapat berupa
pernyataan umum (generalisasi) atau dapat juga berupa data
hasil temuan penelitian, pernyataan para ahli atau fakta-fakta
yang didasari atas referensi yang dapat dipercaya.
Contoh argumentasi
 Kopi ternyata mengandung senyawa yang bersifat antibakteri
sehingga dapat membunuh bakteri yang bersarang dalam mulut.
 Kopi juga mengandung zat trigonelline yang mencegah gigi
berlubang.
3. Penegasan Ulang/Simpulan
Ini adalah bagian terakhir dari struktur teks
eksposisi. Bagian ini mengandung pernyataan
simpulan yang menegaskan kembali tesis yang telah
dikemukakan di awal teks dan dibuktikan atau
diperkuat oleh unsur argumen pada poin kedua.

Contoh penegasan ulang


Kopi yang mengandung senyawa antibakteri terbukti
dapat menjaga kesehatan mulut dari bakteri dan
mampu mencegah gigi berlubang karena
mengandung zat *trigonelline.*
2.Unsur kebahasaan Teks Eksposisi
A.Pronomina
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang
menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina
dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu
pronomina persona dan pronomina nonpersona.
 Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona
Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku,
saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya
seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para.
 Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu
Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini, itu, sini, situ,
sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa,
mana, siapa.
B. Kata Leksikal (Nomina, Verba, Adjektiva,
Adverbia)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 805)
Leksikal adalah berkaitan dengan kata; berkaitan
dengan leksem; berkaitan dengan kosa kata. Jadi,
dapat ditarik kesimpulan bahwa Makna Leksikal
adalah makna yang berkaitan dengan kata, leksem,
ataupun kosakata.
1).Nomina (kata benda)
Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik
nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan
sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada
yang berbentuk nomina dasar maupun nomina
turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja,
rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan,
pembelian, kekuatan, dll.
2).Verba (kata kerja)
Merupakan kata yang mengandung makna dasar
perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam
kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat
dari bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu :
 Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami
proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi).
Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal,
tiba, dll.
 Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami
perubahan bentuk dasar karena proses morfologis
(afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya melebur,
mendarat, berlayar, berjuang, memukul-mukul, makan-
makan, cuci muka, mempertanggungjawabkan, dll.
3.)Adjektiva (kata sifat)
Merupakan kata yang yang dipakai untuk
mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan
binatang. Contohnya cantik, gagah, indah, menawan,
berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif, positif, jernih,
dingin, jelek, dan lain-lain.
4).Adverbia (kata keterangan)
Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan
informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana,
alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-, dari-, ke-, sini,
sana, mana, saat, ketika, mula-mula, dengan,
memakai, berdiskusi, dan lain-lain.
C.Konjungsi
Kata penghubung (konjungsi). Contohnya pada
kenyataannya, kemudian, lebih lanjut.
1). Berikut ini adalah jenis konjungsi yang dapat
ditemukan pada teks eksposisi

 Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu,


kemudian, setelah itu
 Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan
 Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal
 Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk
 Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan,
bilamana, apabila
 Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni
 Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat,
akibatnya
 Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun,
melainkan, sedangkan
 Konjungsi pilihan : atau
 Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya,
lagi pula, itu pun
 Konjungsi penjelasan : bahwa
 Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa
 Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu,
jadi, dengan demikian
Langkah – Langkah Menyusun Teks
Eksposisi

1. Menentukan Tema
Tema yang diangkat hendaknya mengandung
permasalahan yang menjadi perhatian masyarakat.
2. Menetapkan Judul
Syarat judul teks eksposisi yang baik, yaitu sesuai
dengan tema, tidak terlalu panjang (tidak lebih dari satu
baris), berupa frasa benda aktif, frasa verba, atau klausa
verba aktif, dan mengandung permasalahan yang akan
dibahas.
3. Membuat Kerangka Teks
Kerangka teks eksposisi disusun berdasarkan
struktur teks eksposisi, yaitu permasalahan,
argumentasi dan pengetahuan, dan penegasan ulang.
4. Mengumpulkan Bahan
Bahan atau materi yang akan disusun dalam teks
eksposisi diperoleh dari pengamatan, penelitian, atau
wawancara.
5. Mengembangkan Kerangka
Mengembangkan kerangka menjadi teks dilakukan
dengan menulis gagasan pokok setiap paragraf,
kemudian dikembangkan menjadi gagasan penjelas.
Selain itu, dalam mengembangkan kerangka teks juga
harus memperhatikan struktur bentuk dan struktur isi,
serta kaidah kebahasaan teks eksposisi.
Menulis Teks Eksposisi
Teks eksposisi memiliki 5 bagian, yaitu: judul,
permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan
penegasan ulang. Dalam menulis teks eksposisi harus
memiliki tiga paragraf dengan susunan, paragraf
pertama berisi permasalahan, paragraf kedua memiliki
argumentasi dan pengetahuan, sedangkan paragraf
ketiga berisi penegasan ulang.
Menyunting Teks Eksposisi
Langkah-langkah menyunting teks
eksposisi:
1. Membaca kalimat demi kalimat dalam teks.
2.Memperbaiki tanda baca dan ejaan.
3. Memperbaiki keterpaduan paragraf.
4. mengklasifikasikan teks pada tesis, argumen atau
penjelasan, dan penegasan kembali.
5. Menghilangkan kalimat yang mengandung arti
eksplisit berupa ajakan melakukan sesuatu yang
diinginkan penulis.

Anda mungkin juga menyukai