Anda di halaman 1dari 17

LARUTAN PENYANGGA

Berdasarkan Teori Asam-Basa Arrhenius, larutan yang mengandung campuran asam lemah dan
garam yang anionnya senama dengan asam lemah tersebut akan membentuk larutan penyangga . Contohnya,
NH3COOH dan CH3COONa. Demikian juga jika larutan mengandung campuran basa lemah dan garam yang
kationnya senama dengan basa lemah akan membentuk larutan penyangga. Contohnya, NH 4OH dan NH4Cl.
Berdasarkan Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry , larutan yang mengandung campuran dari pasangan asam
lemah dan basa konjugat atau basa lemah dan asam konjugatnya akan membentuk larutan penyangga .
Larutan penyangga atau sering disebut larutan buffer adalah larutan yang dapat
mempertahankan pH pada kisarannya apabila ada upaya untuk menaikan atau menurunkan pH. Larutan
penyangga memiliki dua komponen yaitu asam dan basa. Asam akan berperan jika ada upaya untuk
menaikan pH, sedangkan basa akan berperan jika ada upaya untuk menurunkan pH. Asam dan basa di sini
merupakan pasangan asam dan basa konjugasi.
Larutan penyangga dapat dibagi menjadi dua, yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga
basa.
1. Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A–). Larutan
penyangga asam mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7), contoh
CH3COOH/CH3COO–. Persamaan umum reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut.
HA(aq)  H+(aq) + A- (aq)
Asam lemah basa konjugasi
2. Larutan penyangga basa mengandung basa lemah (B) dan asam konjugasinya (BH+). Larutan
penyangga basa mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7), contoh
NH3/NH4+. Persamaan umum reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut.

B(aq) + H2O(l)  BH+(aq) + OH-(aq)


Basa lemah asam konjugasi

Prinsip Kerja Larutan Penyangga


Larutan penyangga berperan untuk mempertahankan pH pada kisarannya. Jika ke dalam air murni dan
larutan penyangga CH3COOH/CH3COO– ditambahkan sedikit basa kuat NaOH 0,01 M pada masing-masing
larutan, maka apa yang akan terjadi?
pH air murni akan naik drastis dari 7,0 menjadi 12,0; sedangkan pada larutan penyangga hanya naik sedikit
dari 4,74 menjadi 4,82. Mengapa bisa demikian? Larutan penyangga CH3COOH/CH3COO– mengandung
asam lemah CH3COOH dan basa konjugasi CH3COO–. Jika ditambah NaOH, maka ion OH– hasil ionisasi
NaOH akan dinetralisir oleh asam lemah CH3COOH. Akibatnya, pH dapat dipertahankan.

Ditambahkan Air murni


Air murni
Air NaOH 0,01 M +
murni NaOH 0,01M

pH=7,0 pH=12,0

CH3COOH/
Ditambahkan CH3COO-
CH3COOH/ NaOH 0,01 M +
CH3COO- NaOH 0,01M
pH=4,74
pH=4,84
Macam-macam larutan Penyangga
1. Larutan penyangga asam (Asam Lemah dengan garamnya)
Yaitu larutan penyangga asam lemah dengan garamnya;
Contohnya :
a. larutan CH3COOH + Larutan NaCH3COO (komponen penyangganya yaitu CH3COOH dan
CH3COO-).
b. Larutan H2CO3 + larutan NaHCO3 (komponen penyangganya : H2CO3 dan HCO3-)
c. Larutan NaH2PO4 + larutan Na2HPO4 (komponen penyangganya : H2PO4- dan HPO42-)
Contoh : Berapa PH larutan penyangga yang terdiri dari :
51
a. 100 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml NaCH 3COO 0,2 M Ka = 10.-6
Jawab : mmol CH3COOH = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol ( asam lemah)
Mmol NaCH3COO = 50 ml x 0,2 M = 10 mmol (garam)

mmol ( asamlemah ) 10mmol


[ H+] = Ka x = 10.-6 x = 10.-6, PH = -log 10.-6 = 6
mmol ( garam) 10mmol

2. larutan asam ( Asam lemah dengan basa kuat, dimana asam lemah berlebih)
Contoh :
a. 100 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml NaOH 0,1 M Ka = 10.-6

Reaksi : CH3COOH (aq) + NaOH (aq)  CH3COONa (aq) + H2O (  )


Koefisien : 1 : 1 : 1 : 1
mmol : 100 x 0,1 : 50 x 0,1 : - : -
mula-mula : 10 mmol : 5 mmol : - : -
reaksi : 5 mmol : 5 mmol : 5 mmol : 5 mmol
--------------------------------------------------------------------------------------------------- -
Akhir : 5 mmol : 0 mmol : 5 mmol : 5 mmol

mmol (asam) 5mmol


[ H+] = Ka x = 10.-6 x = 10.-6, PH = -log 10.-6 = 6
mmol ( garam) 5mmol

Latihan :
2. Tentukan PH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan :
a. 50 ml CH3COOH 0,2 M + 50 ml NaOH 0,1 M Ka = 10.-6
b. 50 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml NaCH3COO 0,2 M Ka = 10.-8

3. Basa lemah dengan garamnya


Kedalam 100 ml NH3 0,1M ditambahkan 100 ml (NH 4)2SO4 0,1 M. Berapakah pH campuran
tersebut jika ( Kb NH3 = 10-6)
Jawab : mmol NH3 = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol (basa lemah)
mmol (NH4)2SO4 = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol (garam)
mmol (basa ) 10mmol
[ OH-] = Kb x = 10.-6 x = 10.-6, pOH = -log 10.-6 = 6
mmol ( garam) 10mmol
pH = 14 – 6 = 8

Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan, Kb NH3 = 10-6


a. 50 ml larutan NH3 0,1 M dengan 50 ml NH4Cl 0,2 M
b. 100 ml NH3 0,1 M dengan 100 ml larutan NH4Cl 0,1 M

4. Basa lemah dengan asam kuat berlebih


Berapakah pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan
50 ml larutan NH3 0,2 M dengan 50 ml HCl 0,15 M, Kb NH3 = 10-6
Jawab :
Reaksi : NH3(aq) + HCl (aq)  NH4Cl (aq) + H2O (  )
Koefisien : 1 : 1 : 1 : 1
mmol : 50 x 0,2 : 50 x 0,15 : - : -
mula-mula : 10 mmol : 7,5 mmol : - : -
reaksi : 7,5 mmol : 7,5 mmol : 7,5 mmol : 7,5 mmol
--------------------------------------------------------------------------------------------------- -
Akhir : 2,5 mmol : 0 mmol : 7,5 mmol : 7,5 mmol

52
mmol (basa ) 2,5mmol
[ OH+-] = Kb x = 10.-5 x = 10.-2, POH = -log 10.-2 = 2
mmol ( garam) 7,5mmol
pH = 14 – 2 = 12

5. Beberapa contoh soal larutan penyangga


1. 50 ml larutan CH3COOH 0,1 M dicampur dengan 100 ml larutan CH 3COONa 0,2 M (Ka = 1,8x10 -5),
berapa pH campuran tersebut ?
2. Gelas kimia Irisi larutan HCOOH 0,2 M dan gelas kimia II berisi larutan (HCOO) 2Ba 0,3M.
Tentukan perbandingan volume gelas kimia I dan gelas kimia II untuk menghasilkan pH larutan
penyangga = 5 , (Ka HCOOH = 2 x 10-4)
Jawab :
pH = 5, berarti [H+] = 10-pH = 10-5
mmol HCOOH = V1 x 0,2 mmol (asam lemah) = a
mmol (HCOO)2Ba = V2 x 0,3 mmol (garam) = g , catatan jumlah anion atau basa konyugasi HCOO-
yang diikat ada 2 sehingga g = 2 x V2 x 0,3 mmol
mmol (asam) a 0,2V1
[ H+-] = Ka x  Kax  10-5 = 2 x 10-4 x
mmol ( garam) g 2 x 0,3V2
V1 ................ ............
Sehingga  
V2 ................. ............
3. Sebanyak 3,4 g gas NH3 dilarutkan dalam 1 liter air, kemudian kedalam larutan tersebut
ditambahkan 5,35 g garam salmiak (NH4Cl). Tentukan pH campuran tersebut.
Kb NH3 =1,8.10-5 M, Mr NH3 = 17 dan Mr NH4Cl = 53,5.
Jawab :
massaNH 3 ..............
Mol NH3 =   …………..mol = b
MrNH 3 ..............
massaNH 4 Cl ..............
Mol NH4Cl =   …………..mol = g
MrNH 4 Cl ..............
b
[ OH+-] = Kb x = ..............................., pOH = ......................., pH =..............................
g
4. kedalam 2 L larutan HCOOH 0,1 M ( Ka = 2 x 10 -4) ditambahkan padatabn NaOH (Mr=40) sehingga
pH larutan menjadi 5, tentukan jumlah NaOH yang ditambahkan.
Jawab:
pH = 5, berarti [H+] = 10-pH = ..............
mmol HCOOH = 2000 ml x 0,1 = .................mmol
Reaksi : HCOOH (aq) + NaOH (aq)  HCOONa (aq) + H2O (  )
Koefisien : 1 : 1 : 1 : 1
mmol : 2000 x 0,1 : x mmol : - : -
mula-mula : 200 mmol : x mmol : - : -
reaksi : x mmol : x mmol : x mmol : x mmol
--------------------------------------------------------------------------------------------------- -
Akhir : 200- x mmol : 0 mmol : x mmol : x mmol

mmol ( asam)
[ H+] = Ka x =
mmol ( garam)

Jumlah mmol NaOH = (x) yaitu ……………….mmol


Massa NaOH = ,,,,,,,,,,mmol NaOH x Mr NaOH = …………………….mg = …………………………..g

5. Jika 300 ml larutan NH4OH 0,5 M (Kb =1,8 x10 -5) dicampur dengan 250 ml larutan
HCl 0,1 M, tentukan :
a. pH setiap larutan sebelum dicampurkan

53
b. pH larutan setelah dicampurkan

6. sebanyak 100 ml larutan penyangga mengandung NH3 dan NH4Cl, masing-masing 0,1 M.
a. Tentukan pH larutan penyangga tersebut
b. Berapa pH larutan setelah ditambahkan 1 ml HCl 0,1 M
c. Jika yang ditambahkan adalah 1 ml NaOH 0,1 M, berapakah pH-nya? Kb NH 3=10-5
Jawab :
a. mmol NH3 = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol (b)
mmol NH4Cl = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol (g)
b
[ OH+-] = Kb x = ..............................., pOH = ......................., pH =..............................
g

b. Larutan HCl yang ditambahkan akan bereaksi dengan komponen basa, yaitu NH 3.
mmol HCl = 1 ml x 0,1 M = .......................mmol
reaksi HCl dengan NH3 yaitu sebagai berikut :
NH3 + HCl  NH4Cl
Mula-mula : 10 mmol : 0,1 mmol : 10 mmol
Reaksi : 0,1 mmol : 0,1 mmol : 0,1 mmol
-------------------------------------------------------------------------------- -
Akhir : 9,9 mmol (b) : 0 mmol : 10,1 mmol (g)
b
[ OH+-] = Kb x = ..............................., pOH = ......................., pH =..............................
g

c.
Larutan NaOH yang ditambahkan akan bereaksi dengan komponen asam yaitu NH 4+ .
mmol NaOH = 1 ml x 0,1 M = ...................mmol
NH4+ + OH-  NH3 + H 2O
Mula-mula : 10 mmol : 0,1 mmol : 10 mmol : -
Reaksi : 0,1 mmol : 0,1 mmol : 0,1 mmol : 0,1 mmol
---------------------------------------------------------------------------------------- -
Akhir : 9,9 mmol (g) : 0 mmol : 10,1 mmol (b) : 0,1 mmol
b
[ OH+-] = Kb x = ..............................., pOH = ......................., pH =..............................
g
7. Terdapat 1 L larutan penyangga yang dibentuk oleh NH 4OH 0,1 M ( Kb =1,8 .10-5) dan NH 4Cl 0,1
M. Tentukan :
a. pH Larutan penyangga tersebut
b. pH larutan penyangga jika ditambahkan 9 L air
Jawab :
a. Agar terlihat pengaruh konsentrasi akobat pengenceran, maka digunakan perumusan sebagai
berikut :
[b] 0,1M
[ OH+-] = Kb x = 1,8 x 10-5 x  1,8 x 10-5
[g] 0,1M
pOH = ......................., pH =..............................

b. Setelah penambahan air 9 L, maka volume larutan menjadi 10 L, sehingga


V1 xM 1 1Lx 0,1M V xM 1 1Lx 0,1M
[NH4Cl] =   0,01M , [NH4OH] = 1   0,01M
Vtotal 10 L Vtotal 10 L
[b] 0,01M
[ OH+-] = Kb x = 1,8 x 10-5 x  1,8 x 10-5
[g] 0,01M
pOH = ......................., pH =..............................

jadi pH sebelum pengenceran ..............................setelah pengenceran.

Larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari


54
Larutan penyangga sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa fungsi larutan
penyangga dalam kehidupan dapat kalian pelajari pada uraian di bawah ini.

1. Larutan penyangga dalam darah


pH darah tubuh manusia berkisar antara 7,35-7,45. pH darah tidak boleh kurang dari 7,0 dan
tidak boleh melebihi 7,8 karena akan berakibat fatal bagi manusia. Organ yang paling berperan untuk
menjaga pH darah adalah paru-paru dan ginjal. Kondisi di mana pH darah kurang dari 7,35 disebut
asidosis. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kondisi asidosis antara lain penyakit jantung,
penyakit ginjal, kencing manis, dan diare yang terus-menerus. Sedangkan kondisi di mana pH darah lebih
dari 7,45 disebut alkolosis. Kondisi ini disebabkan muntah yang hebat, hiperventilasi (kondisi ketika
bernafas terlalu cepat karena cemas atau histeris pada ketinggian).
Untuk menjaga pH darah agar stabil, di dalam darah terdapat beberapa larutan penyangga alami, yaitu

a. Penyangga hemoglobin
Oksigen merupakan zat utama yang diperlukan oleh sel tubuh yang didapatkan melalui pernapasan.
Oksigen diikat oleh hemoglobin di dalam darah, di mana O2 sangat sensitif terhadap
pH. Reaksi kesetimbangan yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut.
HHb+ + O2 <==> H+ + HbO2
Asam hemoglobin
Produk buangan dari tubuh adalah CO2yang di dalam tubuh bisa membentuk senyawa H2CO3 yang nantinya
akan terurai menjadi H+ dan HCO3–. Penambahan H+ dalam tubuh akan mempengaruhi pH, tetapi
hemoglobin yang telah melepaskan O2 dapat mengikat H+ membentuk asam hemoglobin.

b. Penyangga karbonat
Penyangga karbonat juga berperan dalam mengontrol pH darah. Reaksi kesetimbangan yang terjadi
sebagai berikut.
H+(aq) + HCO–(aq) H2CO3(aq) H2O(aq) + CO2(aq)
Perbandingan molaritas HCO3 terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk mempertahankan pH darah 7,4
adalah 20:1. Jumlah HCO3– yang relatif jauh lebih banyak itu dapat dimengerti
karena hasil-hasil metabolisme yang diterima darah lebih banyak bersifat asam.
c. Penyangga fosfat
Penyangga fosfat merupakan penyangga yang berada di dalam sel. Penyangga ini adalah campuran dari
asam lemah H2PO4– dan basa konjugasinya, yaitu HPO42–. Jika dari proses metabolisme sel dihasilkan
banyak zat yang bersifat asam, maka
akan segera bereaksi dengan ion HPO42–,

HPO42–(aq) + H+(aq) <==> H2PO4–(aq)


Dan jika pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH – akan
bereaksi dengan ionH2PO4–,
H2PO4–(aq) + OH–(aq) <==> HPO4–(aq) + H2O(l)
Sehingga perbandingan [H2PO4 ]/[HPO4 ] selalu tetap dan akibatnya pH larutan tetap.
– 2–

Penyangga ini juga ada di luar sel, tetapi jumlahnya sedikit.Selain itu, penyangga fosfat juga berperan
sebagai penyangga urin.

2. Larutan penyangga dalam obat-obatan


Sebagai obat penghilang rasa nyeri, aspirin mengandung asam asetilsalisilat. Beberapa merek aspirin juga
ditambahkan zat untuk menetralisir kelebihan asam di perut, seperti MgO.Obat suntik atau bat tetes
mata, pH-nya harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh. Obat tetes mata harus memiliki pH yang sama
dengan pH air mata agar tidak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu pula
obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah.

3. Larutan penyangga dalam industri


Dalam industri, larutan penyangga digunakan untuk penanganan limbah.
Larutan penyangga ditambahkan pada limbah untuk mempertahankan pH 5-7,5. Hal itu untuk memisahkan
materi organik pada limbah sehingga layak di buang ke perairan.
4.Tahukah Anda
55
Darah dalam tubuh mempunyai sistem penyangga hemoglobin dan karbonat. Selain kedua sistem penyangga
tersebut masih ada sistem penyangga lainnya, salah satunya adalah sistem penyangga asam amino. Asam
aminomengandung gugus yang bersifat asam dan basa. Jika ada kelebihan ion H+, maka akan diikat oleh
gugus yang bersifat basa. Begitu juga sebaliknya, jika ada kelebihan ion OH–, maka akan diikat oleh gugus
asam. Oleh karena itu, asam amino dapat berfungsi sebagai sistem penyangga di dalam tubuh.
Latihan !!!
1. Berapa pH larutan penyangga yang terbuat dari campuran natrium asetat 0,05 M dan asam asetat
0,01 M? Ka(CH3COOH) = 1,6 × 10-5
2. Berapa pH larutan penyangga yang dibuat dari campuran NH4Cl 0,025 M dan NH3 0,01 M?
Kb(NH3)= 1,6 × 10-5
3. Berapa konsentrasi ion benzoat, C6H5COO– yang harus ditambahkan kepada asam benzoat,
C6H5COOH, untuk membuat larutan penyangga dengan pH 5? Ka(C6H5COOH)= 6,6 × 10-5
4. Larutan penyangga dibuat dengan melarutkan 13 g NaH2PO4 dan 15 g Na2HPO4 dalam 1 L larutan.
Berapakah pH larutan ini?
5. Larutan penyangga mengandung NH3 0,2 M dan NH4Cl 0,2 M. Jika ke dalam 1 L larutan itu
ditambahkan NaOH 0,001 mol, berapa pH larutan penyangga sebelum dan setelah penambahan
NaOH? Diketahui Kb(NH3) = 1,8 ×10-5
6. Hitung pH setelah gas HCl 0,01 mol ditambahkan ke dalam 250 mL larutan penyangga berikut.
a. NH3 0,05 M dan NH4Cl 0,15 M
b. NH3 0,50 M dan NH4Cl 1,5 M
7. Berapakah pH larutan penyangga yang dibuat dengan melarutkan NaNO2 0,1 M dan HCl 0,05 M
ke dalam 500 mL larutan? Berapa pH larutan jika diencerkan dua kali lipat? Ka(HNO2) = 7,2 × 10-4

8. Larutan NH4OH 0,1 M sebanyak 90 ml direaksikan dengan 15 ml H 2SO4 0,1 M. Tentukan pH setiap
larutan sebelum dan sesudah dicampurkan.
9. sebanyak 600 ml larutan CH3COOH 0,1 M dicampurkan dengan 600 ml CH 3COONa 0,15 M (Ka
=1,8.10-5). Tentukan pH campuran tersebut?
10. Suatu larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan 50 ml larutan CH 3COOH 1 M dengan 50 ml
CH3COONa 1 M, Ka= 10-5)
a. Berapakah pH larutan tersebut
b. Jika dalam larutan tersebut ditambahkan 10 ml HCl 0,1 M, berapa pH-nya sekarang
c. Jika yang ditambahkan 10 ml NaOH 0,1 M , berapa pH-nya ?
d. Jika yang ditambahkan adalah 100 ml air, berapa pH-nya ?

HIDROLISIS
Reaksi penguraian garam oleh atau reaksi ion-ion garam dengan air disebut hidrolisis. Ada beberapa
reaksi hidrolisis yaitu :
1. Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat

56
Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah mengalami hidrolisis parsial yaitu hidrolisis
anion.
A-(aq) + H2O <==> HA(aq) + OH-(aq) Kh= Kw
Kw (OH _ ) xM
Maka harga konsentrasi ion (OH ) adalah sebag ai berikut
-
Ka
Kw = tetapan kesetimbangan air Ka
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
M =konsentrasi anion yang terhidrolisis
Contoh :
1. Tentukanlah pH larutan Ca(CH3COO)2 0,1 M, Ka= 1,8 x10-5
Ca(CH3COO)2 (aq)  Ca2+(aq) + 2 CaCH3COO- (aq)
0,1 M 0,1 M 0,2 M
Dik : Kw = 10 -14
, Ka = 1,8x10 M = 0,2 M
-5

Kw 10 14
Dit : (OH _ ) xM _
 (OH ) x0,2  1,11 x10 10  1.05 x10 5
Ka 1,8.10 5
pOH = -log1,05.10-5 = 5-log 1,05 pH = 14-pOH
 pOH= 14-(5-log1,05) =9+log1,05= 9,02

2. Hitunglah pH larutan NaCN 0,01 M, diketahui Ka HCN = 10-10


Jawab : NaCN(aq)  Na+(aq) + CN-(aq)
0,01M 0,01M 0,01M
Kw = 10 -14
, Ka = 10 M = 0,01M
-10

Kw
(OH _ ) xM =…………..
Ka

3. Hitunglah pH larutan yang merupakan campuran dari 100 ml CH 3COOH 0,2 M dan 100 ml NaOH
0,2 M, jika Ka = 10-5
mmol CH3COOH = 100 x 0,2 = 20 mmol
mmol NaOH = 100 x 0,2 = 20 mmol
CH3COOH(aq) + NaOH (aq) <=> CH3COONa(aq) + H2O(aq)
Mula-mula : 20 mmol 20 mmol -
Reaksi : 20 mmol 20 mmol 20 mmol
-------------------------------------------------------------------------------------- -
Akhir : 0 0 20 mmol

20mmol
(CH3COONa) =  0,1M Kw = 10-14 , Ka = 10-10
200ml
Kw
(OH _ ) xM = ………………………………
Ka
4. Tentukanlah pH larutan (NH4)2SO4 0,05 M ( Kb NH3=1,8.10-5)
5. Tentukanlah pH larutan NaC6H5COO 0,1 M, Kb NaC6H5COOH = 6,3 x10-5
6. Tentukanlah pH larutan NaC6H5COO 0,1 M, Kb NaC6H5COOH = 6,3 x10-5
7. sebanyak 50 ml larutan NaOH 0,1 Mdicampur dengan 50 ml larutan CH 3COOH 0,1 M, tentukan pH
campuran ( Ka = 1,8 .10-5)
2. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial yaitu
hidrolisis kation.
BH+(aq) + H2O <==> B(aq) + H3O+(aq) Kw
[H  ]  xM
Maka harga konsentrasi ion (OH ) adalah sebag ai berikut
- Kb
Kw = tetapan kesetimbangan air
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
M =konsentrasi katiom yang terhidrolisis
Kh=
Kw
Contoh :
Kb
1. Tentukanlah pH larutan NH4Cl 0,1 M, Kb= 1,8 x10-5
NH4Cl (aq)  NH4+(aq) + Cl- (aq)
57
0,1 M 0,1 M 0,1 M
Dik : Kw = 10 -14
, Ka = 1,8x10 M = 0,1 M
-5

Kw  10 14
Dit : ( H  ) xM  [H ]  x0,1  7,45 x10 6
Kb 1,8.10 5
pH = - log 7,45.10-6 = 5,1

2. Tentukanlah pH larutan (NH4)2SO4 0,05 M, Kb= 1,8 x10-5


(NH4)2SO4 (aq)  2NH4+(aq) + SO4-2 (aq)
0,05 M 0,1 M 0,01 M
Dik : Kw = 10 -14
, Ka = 1,8x10 M = 0,1 M
-5

Kw
Dit : [ H  ]  xM  ……………………..
Kb
3. Tentukanlah pH campuran 50 ml larutan NH3 0,1 M dicampur dengan 50 ml larutan HCl 0,1 M,
Kb= 1,8 x10-5
mmol NH3= 50x 0,1 = 5 mmol
mmol HCl= 50x 0,1 = 5 mmol

NH3(aq) + HCl (aq) <=> NH4Cl (aq) + OH-(aq)


Mula-mula : 5 mmol 5 mmol -
Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol
-------------------------------------------------------------------------------------- -
Akhir : 0 0 5 mmol
5mmol
(CH3COONa) =  0,05M Kw = 10-14 , Kb = 10-10
100 ml
Kw
[H  ]  xM = ………………………………
Kb

4. Sebanyak 50 ml larutan asam asetat 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M. Tentukanlah pH
larutan pada saat volume NaOH yang ditambahkan :. Ka= 10-5
a. 0 ml b. 25 ml c. 50 ml d. 100 ml
Jawab :
a. pada saat volume NaOH = 0 ml, maka yang ada hanya CH3COOH 0,1 M, maka
Ka = 10-5 , Ma = 0,1
[H ] = Ka.Ma =…………………., pH=…………..
+

b. pada saat volume NaOH 25 ml, maka,


CH3COOH(aq) + NaOH (aq) <=> CH3COONa(aq) + H2O(aq)
Mula-mula : 5 mmol 2,5 mmol -
Reaksi : 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol
-------------------------------------------------------------------------------------- -
Akhir : 2,5 mmol 0 2,5 mmol

Tersisa asam lemah CH3COOH = 2,5 mmol (a)


Garam CH3COONa = 2,5 mmol (g)
[a]
pH larutan penyangga = [H+] = Ka =………………….., pH= …………..
[g]

c. pada saat volume NaOH 50 ml, maka,


mmol CH3COOH= 50 ml x 0,1 M = 5 mmol
mmol NaOH = 50 ml x 0,1 M = 5 mmol
CH3COOH(aq) + NaOH (aq) <=> CH3COONa(aq) + H2O(aq)
Mula-mula : 5 mmol 5 mmol -
Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol
-------------------------------------------------------------------------------------- -
Akhir : mmol 0 5 mmol

58
Terbentuk Garam CH3COONa = 5 mmol (M)
5mmol 5 5
Reaksi hidrolisis dan konsentrasi garam =    0,05M
volumelaru tan 50  50 100

Kw
(OH _ )  xM = ………………………………, pOH= …………………
Ka
pH = 14 –pOH = ……………………………

d. pada saat volume NaOH 100 ml, maka NaOH berlebih dan reaksinya :
mmol CH3COOH= 50 ml x 0,1 M = 5 mmol
mmol NaOH = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol
CH3COOH(aq) + NaOH (aq) <=> CH3COONa(aq) + H2O(aq)
Mula-mula : 5 mmol 10 mmol -
Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol
-------------------------------------------------------------------------------------- -
Akhir : mmol 5mol 5 mmol
5mmol 5
Tersisa NaOH = 5 mmol, dan konsetrasi NaOH =   ............M
vol.laru tan 150
NaOH  Na+ + OH- b = 1 (banyaknya OH-)

[OH-] = b. Mb =……………, pOH = -log [OH-], pH = 14 – pOH = …………….

5. Sebanyak 50 ml larutan NH3 0,1 M ditetesi dengan larutan HCl 0,1 M, tentukan pH larutan saat volume
HCl yang ditambahkan sebanyak : (Kb NH3= 10-5
a. 0 ml b. 25 ml c. 50 ml d. 100 ml

6. Hitung pH larutan yang terdiri dari campuran 100 ml CH 3COOH 0,2 M dengan 100 ml NaOH 0,2 M, jika
Ka CH3COOH= 10-5
7. hitung pH larutan (NH4)2SO4 0,1 M Kb NH3 = 2 .10-5

3. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah


Garam yang berasal dari asam lemah dengan basa lemah akan terhidrolisis total, misalnya garam
MZ yang berasal dari basa lemah MOH dan asam lemah HZ, akan terjadi reaksi hidrolisis sebagai
berikut :
M+(aq) + Z- (aq) + H2O (l) <=> MOH(aq) + HZ(aq)
[ MOH ][ HZ ] [ H  ][OH  ]
Kh = , jika dikalikan dengan akan diperoleh :
[ M  ][ Z  ] [ H  ][OH  ]

[ MOH ] [ HZ ] Kw
Kh =  x x [H+][OH-] => Kh =
[ M ][OH ] [ H  ][ Z  ]

KaxKb
KaxKw
Dan [H+]=
Kb
Contoh :
1. Hitunglah pH larutan NH4CN 0,1 M, jika diketahui Ka HCN = 4.10-10 dan Kb NH3=2.10-5
Dik : Ka = 4.10-10 , Kb = 2.10-5 dan Kw = 10-14
KaxKw 4.10 10 x10 14
[H+]= = 5
= 2.10 9 =…………….
Kb 2.10
pH = …………………………………..

4. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat

59
Garam yang berasal dari asam kuat dengan basa kuat tidak mengalami hirolisis sehingga pHnya
netral = 7
NaCl (aq)  Na+(aq) + Cl-(aq)  Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
Cl (aq) + H2O(l)
-
(tidak ada reaks
Jawab :
1. a. NaCl (aq)  Na+(aq) + Cl-(aq) Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
Cl-(aq) + H2O(l) (tidak ada reaks
b. Al2(SO4)3  2Al3+(aq) + 3SO42-(aq)
2Al3+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
3SO4 (aq) + H2O(l)
2-
(tidak ada reaksi)

2. Berapa gram kristal NH4Cl diperlukan untuk membuat 500 mL larutan dengan
pH = 5, bila diketahui Kb NH4OH = 10–5 (Ar N = 14, H = 1, dan Cl = 35,5)?
Kw Kw
pH = 5 , [H+] = 10-5, Kb=10-5, Kw=10-14 , [ H  ]  xM  [10-5]2 = xM
Kb Kb
Mr NH4Cl= 14 + 4 + 35,5 = ………….
10 14 10 15 G 1000
[10-10] = xM  M=  10 1 M  M= x
10 5 10 14 Mr V
MxMrxV
G= =…………….gr
1000
3. Sebanyak 400 mL larutan HCl 0,15 M dicampur dengan 200 mL larutan NH4OH 0,3 M
(Kb = 10–5). Berapakah pH larutan yang terjadi?
mmol CH3COOH= 400 ml x 0,15 M = 60 mmol
mmol NaOH = 200 ml x 0,3 M = 60 mmol
HCl(aq) + NH4OH (aq) <=> NH4Cl(aq) + H2O(aq)
Mula-mula : 60 mmol 60 mmol -
Reaksi : 60 mmol 60 mmol 60 mmol
-------------------------------------------------------------------------------------- -
Akhir : mmol 0mol 60 mmol
60mmol 60
NH4Cl = 60 mmol, dan konsetrasi NH4Cl =   ............M
vol.laru tan 600
Kw
[H  ]  xM = ………………………………
Kb

pH= ………………………..

4. Jelaskan bahwa (NH4)2SO4 dalam air mengalami hidrolisis sebagian dan bersifat asam!
(NH4)2SO4 2NH4+ + SO42-
NH4+ (aq) + H2O(l) <==> NH3+ (aq) + H3O+ (terhidrolisis)
SO42-(aq) + H2O(l) (tidak bereaksi) , berasal dari asam kuat sehingga larutan bersifat
asam.
5. Hitunglah pH larutan (NH4)2SO4 0,01 M, bila Kb NH4OH = 10–6!
(NH4)2SO4  2NH4+ + SO42-
Koefisien : 1 : 2 : 1
Mula-mula : 0.01M : 0,02M : 0,01M
[NH4+] = 0,02 M, Kw = 10-14 , Kb = 10-6

Kw
[H  ]  xM = ………………………………
Kb

pH= ………………………..

6. Sebanyak 5,35 gram NH4Cl dilarutkan dalam air sampai volumenya 500 mL. Jika Kb
NH4OH = 10–5, berapakah pH larutan yang terjadi? (Ar N = 14, H = 1, dan Cl = 35,5)
NH4Cl (aq)  NH4+(aq) + Cl- (aq)
60
G = 5,35 gram, V= 500 ml, Mr NH4Cl= 53,5 gram/mol
G 1000
M= x = ………………………………..
Mr V

Dik : Kw = 10-14 , Kb = 10-5


Kw
Dit : ( H  ) xM  pH= …………………………….
Kb

7. Bila larutan NH3 0,4 M mempunyai pH = 11 + log 2, berapakah pH larutan NH4Cl 0,1 M?
pH = 11 + log 2, pOH=14-(11+log2)= 3+log 2, maka [OH-] =2.10-3, Mb = 0,4 M
[ H  ]2
[OH-] = Kb.Mb , KbNH3 = = ……………
Mb
Kw
M garam = 0,1 M,maka ( H  ) xM  pH= …………………………….
Kb

8. Sebanyak 10,7 gram NH4Cl dilarutkan dalam air sampai volumenya 2 liter.
Jika KbNH4OH = 10–5, hitunglah pH larutan yang terjadi! (Ar N = 14, H = 1, dan Cl = 35,5)
Pembahasan mirip dengan soal nomor 6!!!

9. Suatu garam tersusun dari asam lemah dan basa lemah, ternyata mempunyai pH = 7,5.
Tentukan perbandingan Ka dan Kb dalam garam tersebut!
Dik : pH = 7,5, maka [H+]= 10-7,5, dan untuk hidrolisis garam dari asam lemah dan
KaxKw Ka.Kw
basa lemah adalah [H+]= => [H+]2 = => [H+]2.Kb= Ka.Kw
Kb Kb
[10-7,5]2.Kb= Ka. 10-14=> 10-15Kb = 10-14Ka => 10-1Kb=Ka, Ka = 0,1 Kb => 10: 1

10. Sebanyak 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M (Ka = 10–5) dicampur dengan 50 mL larutan
NH4OH 0,1 Mdengan konsentrasi yang sama. Bila Kb NH4OH = 10–6, berapakah pH larutan
yang terjadi?
CH3COOH = asam lemah dan NH4OH = basa lemah, jadi hidrolisis total
Ka = 10–5, Kb = 10–6, Kw=10-14
KaxKw
[H+]= =………………….., pH=…………………=………………..
Kb

Latihan soal !
1. Tentukan apakah garam-garam berikut mengalami hidrolisis , nyatakan
apakah hidrolisis parsial atau hidrolisis total, sifat larutannya asam atau basa dan tuliskan reaksi
hidrolisinya.
a. Na2CO3 d. (NH4)2CO3
b. (NH4)2SO4 e. K2SO4
c. Na2S f. Ba(CH3COO)2

2. Tentukan pH larutan garam berikut :


a. Natrium benzoal (NaC6H5COO) 0,1 M, Ka C6H5COOH= 6,3 .10-5
b. Natrium sianida (NaCN) 0,1 M, KaHCN = 4,9.10-10
c. Amonium sulfat (NH4)2SO4 0,1 M, Kb NH3 = 1,8.10-5
3. Berapa gram kristal NH4CL diperlukan untuk membuat 500 ml larutan
dengan pH=5
(Ar H =1, N=14, Cl=35,5, Kb NH3 =10-5)

61
KELARUTAN
DAN HASIL KALI KELARUTAN

Jika suatu zat melarut dalam air , maka zat tersebut akan terurai menjadi partikel-partikel dasar
(molekul-molekul atau ion-ion ) penyusun zat tersebut.
A. Kelarutan (s)
Kelarutan (solubility) suatu zat dalam suatu pelarut menyatakan jumlah maksimum sutu zat yang
dapat larut dalam suatu pelarut.besarnya kelarutan dipengaruhi oleh suhu dan jenis pelarut, senyawa polar
mudah larut dalam senyawa polar dan senyawa non polar mudah larut dalam senyawa non polar juga.
B. Hasil Kali Kelarutan(Ksp)
Secara umum untuk larutan jenuh senyawa ion AmBn didalam air akan menghasilkan reaksi kesetimbangan :
AmBn(s) <==> mAn+(aq) + nBm-(aq)
harga hasil kali kelarutannya dinyatakan dengan rumus : Ksp AmBn = [An+]m + [Bm-]n
contoh :
1. tentukan Ksp untuk senyawa ion sukar larut :
a. Ag2CrO4 b. Ca3(PO4)2 c. PbSO4 d. Ag3PO4
Jawab :
a. Ag2CrO4 (s) <==>2Ag+(aq) + CrO42- (aq), Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 [CrO42- ]
b. Ca3(PO4)2(s)<==>3Ag (aq) + 2PO4 (aq),
2+ 3-
Ksp Ca3(PO4)2=[Ca2+]3 [PO43- ]2
c. PbSO4(s) <==>Pb2+(aq) + SO42- (aq), Ksp PbSO4=[Pb2+][SO42-]
d. Ag3PO4(s)<==> 3Ag (aq) + PO4 (aq),
+ 3-
Ksp Ag3PO4= [Ag+ ]3[PO43- ]
Latihan !
1. Tuliskan persamaan tetapan hasil kali kelarutan untu senyawa berikut:
a. CaSO4 b. Ag2PO4 c. Ni3(ASO4)2
C. Hubungan Kelarutan(s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Pada larutan jenuh senyawa ion AmBn, konsentrasi zat ini dalam larutan sama dengan harga kelarutannya
dalam satuan mol/L. senyawa AmBn yang terlarut akan mengalami ionisasi dalam system kesetimbangan :
AmBn(s) <==> mAn+(aq) + nBm-(aq)
Jika harga kelarutan dari senyawa AmBn sebesar s mol/L, maka didalam reaksi kesetimbangan tersebut
konsetrasi ion-ion An+ dan ion Bm- sebagai berikut :
AmBn(s) <==> mAn+(aq) + nBm-(aq)
S mol/L msmol/L nsmol/L
Sehingga harga hasil kali kelarutannya adalah :
Ksp AmBn = [An+]m [Bm-]n  (m s)m (ns)n  mm x nn (s)m+n
Jadi untuk reaksi kesetimbangan :
AmBn(s) <==> mAn+(aq) + nBm-(aq) Ksp AmBn = mm x nn (s)m+n
Dengan s = kelarutan AmBn dalam satuan mol/L, dan dari rumus diatas dapat diturunkan menjadi :

Ksp Besarnya Ksp suatu zat bersifat tetap pada suhu tetap,bila terjadi
s  ( m n)
m m xn n perubahan suhu maka harga Ksp zat tersebut mengalami perubahan

1. Pada suhu tertentu kelarutan AgCl dalam air sebesar 1,435 mg/L:
a. berapa kelarutan AgCl dalam satuan mol/L jika Mr AgCl = 143,5?
b. Tentukan [Ag+] dan [Cl-] dalam larutan jenuh AgCl tersebut
c. tentukan Ksp-nya
Jawab :
1,435
a. s AgCl = 1,435 mg/L = 1,435 .10-3 g/L = x10 3  10 5 mol/L
143.5
b. AgCl(s) <==> Ag+(aq) + Cl-(aq)

62
10-5mol 10-5mol 10-5mol
Jadi [Ag+] = 10-5mol ,[Cl-]= 10-5mol
c. Ksp AgCl = [Ag ][Cl ] = 10 x 10 = 10-10
+ - -5 -5

atau dengan rumus Ksp AgCl = s2 = (10-5)2 = 10-10

2. Pada suhu tertentu harga ksp Ca(OH) 2 = 4.10-12, hitunglah kelarutan Ca(OH)2 dalam air pada suhu
tertentu.
Jawab :

Ksp Ca(OH)2 = 4.10-12, Ca(OH)2(s) <==>Ca2+(aq) + 2OH-(aq)


m =1 n = 2 , maka harga
Ksp 4.10 12 4.10 12
s  ( m n) m n
 s  (1 2 ) 1 2  ( 3)  10 4 mol / L
m xn 1 x2 4

Ksp Ca(OH)2 = 4.10-12, Ca(OH)2(s) <==>Ca2+(aq) + 2OH-(aq)


s s 2s
Ksp Ca(OH)2 =[Ca2+][2OH-]2 = [s][2s]2 = 4s3
4.10-12 = 4s3  10-12 = s3  s = 10-4 mol/L

3. Berapa gram Mg(OH)2 yang dapat larut dalam 250 ml air pada suhu ToC, jika pada suhu tersebut
Ksp Mg(OH)2 = 3,2 x 10-11 , Mr Mg(OH)2= 58
Jawab :
Ksp Mg(OH)2= 3,2 x 10-11
Mg(OH)2 (s) <==>Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
m =1 n = 2 , maka harga
Ksp 3,2.10 12 (3) 3.2.10 12
s  ( m n)  s (1 2 )
  2.10 4 mol / L
m m xn n 1
1 x2 2
4
 250 
Jadi Mg(OH)2 yang dapat larut dalam 250 ml air sebanyak = 2.10-4 x   =5.10-5mol
 1000 
=5.10-5mol x Mr Mg(OH)2= 5.10-5mol x58g/mol = 2,9 .10-3 gram

D. Pengaruh Ion Senama


Jika kedalam suatu system kesetimbangan larutan ditambahkan ion senama, maka akan
mengakibatkan kelarutan senyawa tersebut berkurang!
1. Ksp AgCl pada 25oC adalah 2.10-10
a. berapa kelarutan AgCl dalam air pada suhu tersebut?
b. berapa kelarutan AgCl didalam larutan NaCl 0,1 M?
Jawab :
a. missal kelarutan AgCl dalam air adalah s mol/L
AgCl(s) <==> Ag+(aq) + Cl-(aq)
s mol s mol s mol
Ksp AgCl = [Ag ][Cl ] = s x s = s
+ - 2

atau dengan rumus Ksp AgCl = s2 => s = Ksp  2.10 10  1,41.10 5 mol/L

b. missal kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M = n mol/L


AgCl(s) <==> Ag+(aq) + Cl-(aq)
n mol/L n mol/L n mol/L

63
NaCl(s) <==> Na+(aq) + Cl-(aq)
0,1 mol/L 0,1 mol/L 0,1 mol/L
-------------------------------------------------------------------
Jumlah ion Cl- dalam system adalah = (n + 0,1) = 0,1 mol/L karena Cl - dari Ag diabaikan,
sehingga dalam system terdapat :
[Ag+] = n mol/L
[Cl-] = 0,1 mol/L
Karena [Cl-] yang berasal dari AgCl sangat sedikit disbanding dengan [Cl -] yang berasal dari
NaCl, maka [Cl-] yang berasal dari AgCl dapat diabaikan.
Ksp AgCl = [Ag+][Cl-]  2.10-10 = [n][0,1], maka n = 2.10-9

Jika dibandingkan kelarutan AgCl dalam air = 1,41.10


5
> kelarutan AgCl dalam larutan NaCl =
2.10 , jadi jelas semakin besar konsentrasi ion Cl semakin kecil kelarutannya.
-9 -

2. Hitunglah kelarutan PbI2 didalam larutan KI 0,2 M , jika pada suhu tersebut diketahui hasil kali
kelarutan ( Ksp) PbI2 = 7.10-9
PbI2 (s) <==> Pb2+(aq) + 2I-(aq)
s s 2s
KI (s) <==> K (aq)
+
+ I (aq)
-

0,2 M 0,2M 0,2 M


Yang dipakai adalah konsetrasi [I ] dari KI = 0,2 M, sehingga
-

7.10 -9 7
Ksp PbI2 = [Pb2+][I-]2 => 7.10-9  [s] [0,2]2, s = -2
 10 7
4.10 4
3. Pada suhu 25o C Ksp Ni(OH)2 = 6.10-18, hitunglah kelarutan Ni(OH)2 pada :
a. larutan NaOH 0,001 M b. larutan NiCl2 0,001 M c. larutan dgn pH=11

1. Tuliskan rumusan harga Ksp untuk senyawa-senyawa berikut.


a. AgBr(s) d. BaCO3(s)
b. SrSO4(s) e. Cu3(AsO4)2(s)
c. PbCl2(s) f. Ag2CrO4(s)

2. Dalam suatu eksperimen tertulis bahwa kelarutan CaSO4 pada 25 °C sebesar 0,2 g CaSO4 per 100
mL. Hitung Ksp dari CuSO4 pada 25 °C.
3. Apa kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan senyawa ion mempunyai harga selalu sama?
Mana yang mempunyai harga lebih besar, apa kelarutan atau tetapan hasil kali kelarutan?
Jelaskan.
4. Jika diketahui Ksp Mg(OH)2 pada suhu 25 oC adalah 1,8 × 10–11, maka tentukan besarnya kelarutan
larutan jenuh Mg(OH)2.
5. Hitung tetapan hasil kali kelarutan AgCl jika kelarutannya adalah 1,34.
6. Dalam 100 mL larutan jenuh Ca3(PO4)2 terdapat 0,01 g ion Ca2+. Tentukan harga Ksp Ca3(PO4)
tersebut. (Ar Ca = 40).

e. Reaksi Pengendapan
Salah satu ciri reaksi kimia adalah terbentuknya endapan. Konsep Ksp dapat digunakan untuk meramalkan
apa suatu reaksi menghasilkan endapan atau tidak. Terbentuknya endapan atau tidak pada akhir proses
reaksi tergantung pada molaritas ion-ion dipangkatkan dengan koefisiennya. Hasil kali molaritas awal dari
ion-ion dalam larutan, dengan asumsi larutan terionisasi sempurna disebut kuotion reaksi. Kuotion reaksi
disimbolkan “Qc”. Jika harga Ksp dan Qc dibandingkan, maka dapat diketahui apakah reaksi kimia
membentuk endapan atau tidak.
Untuk mengetahui apa larutan dalam keadaan belum jenuh, tepat jenuh atau terbentuk endapan
dapat dilihat dari harga Qc-nya, dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Qc < Ksp berarti larutan belum jenuh, belum terbentuk endapan.
b. Qc = Ksp berarti larutan tepat jenuh, tetapi belum terbentuk endapan.
c. Qc > Ksp berarti larutan lewat jenuh terbentuk endapan.
Contoh :

64
1.Sebanyak 500 mL larutan AgNO3 1x10–4 M dicampurkan dengan 500 mL larutan NaCl 2 × 10–6 M. Jika
diketahui Ksp AgCl = 1,6 × 10–10, apakah akan terbentuk endapan ?
Jawab
AgNO3 terionisasi sempurna : ( mol AgNO3 = 0,5 L × 10–4 M = 5.10-5 mol)
AgNO3(aq) <==> Ag+(aq) + NO3–(aq) ,
Koefisien : 1 : 1 : 1
mol : 5.10 -5
: 5.10 -5
: 5.10-5 .
* jumlah mol Ag+ = 5.10-5
NaCl terionisasi sempurna :
Jumlah mol NaCl = 0,5 L × (2 × 10–6) = = 10–6 mol
NaCl(aq) <==> Na+(aq) + Cl–(aq),
Koefisien : 1 : 1 : 1
mol : 10 -6
: 10 -6
: 10-6
*jumlah mol Cl- = 10-6 .
Molaritas Ag+ dan Cl– dapat ditentukan dengan cara berikut.
Volume total larutan adalah 1000 mL atau 1 L.
5.10 5 mol 10 6 mol
[Ag+] =  5.10 5 M , [Cl-] =  10 6 M ,
1L 1L
Qc dapat dihitung dengan cara berikut.
AgCl(s) <==> Ag+(aq) + Cl–(aq)
Qc = [Ag+] [Cl–]
= (5 × 10–5 mol L–1) (10–6 mol L–1) = 5 × 10–11 mol–2 L–2
Qc5 × 10–11 < Ksp AgCl = 1,6 × 10–10,
Karena Qc < Ksp, maka tidak terbentuk endapan.
Latihan !! (dikerjakan dalam buku latihan)
1. Dalam 100 mL larutan PbCl2 terlarut 0,2207 g PbCl2 di dalamnya. Apakah larutan tersebut akan
terbentuk endapan? (Diketahui Ksp PbCl2 = 2,4 × 10–4, Ar Pb = 207 dan Ar Cl = 35,5)
2. 250 mL larutan AgNO3 10–3 M dicampurkan dengan 750 mL larutan Na2CrO4 10–3 M. Apakah terbentuk
endapan Ag2CrO4? (Ksp Ag2CrO4 = 2,4 × 10–12)

f. Hubungan Ksp dengan pH


Pada pembahasan sebelumnya, dijelaskan bahwa garam-garam yang ionnya berasal dari asam atau
basa lemah akan terhidrolisis dan mengubah pH larutan. Bagaimanakah kelarutan garam-garam yang
berasal dari asam atau basa lemah jika dilarutkan dalam larutan asam atau basa?
Tinjaulah kesetimbangan MgC2O4 dengan ion-ionnya yang terlarut
berikut.
MgC2O4(s) <==> Mg2+(aq) + C2O42–(aq)
Oleh karena ion oksalat (C2O4 ) adalah basa konjugat dari asam
2–

lemah maka ion tersebut dapat bereaksi dengan ion H+ dari asam.
C2O42–(aq) + H+(aq) <==> HC2O4–(aq)
Menurut Le Chatelier, ion C2O42– keluar dari kesetimbangan akibat bereaksi dengan ion H+. Hal ini berarti
padatan MgC2O4 akan bergeserke arah pelarutan.
MgC2O4(s) → Mg2+(aq) + C2O42–(aq)
Dengan demikian, magnesium oksalat menjadi lebih larut dalam larutan asam daripada dalam air murni.
Pengaruh asam terhadap kelarutan garam dapat diamati pada peluruhan gigi. Bakteri gigi menghasilkan
media yang bersifat asam akibat metabolisme gula. Secara normal, gigi tersusun dari mineral
hidroksiapatit yang ditulis sebagai Ca5(PO4)3OH atau 3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2. Garam
mineral dengan anion dari asam lemah larut dengan adanya medium asam yang dapat menimbulkan lubang
pada gigi.
Pasta gigi yang mengandung ion F– dapat menggantikan ion OH–pada gigi membentuk fluorapatit,
Ca5(PO4)3F yang kelarutannya lebih rendah dibandingkan hidroksiapatit

1. Pada suhu kamar, diketahui Ksp senyawa H 2A sebesar 3,2 x 10-5, tentukan pH jenuh H2A
dalam air.
Jawab : H2A(aq) <==> 2H+(aq) + A2-(aq)

65
m=2 n=1
5 5
Ksp (1 2 ) 3,2.10 ( 3) 3,210
s  ( m n) m n
 s  1 2
  2 x10 2 mol / L
m xn 1 x2 4

H2A(aq) <==> 2H+(aq) + A2-(aq)


s 2s s
[H+] = 2s = 2 x 2.10-2 = 4.102, pH = -log 4.10-2 = 2-log4 = 2-log22 =2 -2log2

2. larutan basa lemah tepat jenuh Mg(OH)2 memiliki pH =10, berapakah Ksp basa tersebut
pH = 10, karena Mg(OH)2 , maka memakai pOH = 14 – pH = 14 – 10 = 4
karena pOH = 4, maka [OH-] = 10-4 M
Mg(OH)2(aq) <==> Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
1 : 1 : 2
0,5 .10 -4
<----- 10-4M
Ksp Mg(OH)2(aq) = [Mg2+][2OH-]2 =[0,5 .10-4][ 10-4]2 = 5 .10-13
3. pH jenuh larutan L(OH)2 adalah 10, tentukan Ksp L(OH)2 tersebut

4. Jelaskan pengaruh penambahan garam KI dan AgNO3 dalam larutan AgI. (Ksp AgI = 8,5 × 10–17)
5. Satu liter larutan mengandung AgNO3 1,0 × 10–5 M dan Pb(NO3)2 1,0 × 10–3 M dicampurkan dengan
1 L larutan NaCl 10–2 M. Diketahui, Ksp AgCl = 1,6 × 10–10,
Ksp PbCl2 = 1,7 × 10–5, maka tentukan garam yang mengendap.
6. Harga Ksp Ca(OH)2 = 4 × 10–6. Tentukan kelarutan Ca(OH)2 pada larutan yang memiliki pH = 12.
7. Dapatkah daya kelarutan Ag2CrO4 diturunkan dengan penambahan 5,0 × 10–8 ion CrO42–? Jelaskan.
8. Larutan Na2SO4 0,15 M dipisahkan dengan Ag2SO4. Larutan Ag2SO4 mengandung [Ag+] = 9,7 × 10-3
Hitung Ksp Ag2SO4.

66
1. Jika kelarutan barium fosfat, Ba3(PO4)2, s 7. Diketahui Ksp BaSO4 = 1,1 × 10–10,
mol L–1, maka Ksp zat maka kelarutan BaSO4 dalam
tersebut adalah …. larutan Na2SO4 0,02 M adalah …
a. s2 d. 27s 3 mol L–1.
b. 4s 2
e. 108s 5 a. 5 × 10–8 d. 5,5 × 10–7
c. 4s 3 b. 5,5 × 10–9 e. 5 × 10–9
2. Garam di bawah ini yang memiliki c. 5,5 × 10 –8

kelarutan paling besar adalah …. 8. Ke dalam larutan CaCl2 0,03 M


a. AgCl, Ksp = 1 × 10–10 ditambahkan larutan NaOH sampai
b. Ag2S, Ksp = 1,6 × 10–11 mulai terbentuk endapan. Jika pH
c. AgI, Ksp = 1 × 10–16 saat terbentuk endapan adalah 12,
d. Ag2CrO4, Ksp = 3,2 × 10–12 maka Ksp Ca(OH)2 adalah ….
e. Al(OH)3, Ksp = 2,0 × 10–32 a. 3 × 10–3 d. 9 × 10–5
3. Tetapan hasil kali kelarutan perak b. 9 × 10–3 e. 3 × 10–6
azida, (AgN3), timbal azida, (Pb(N3)2) c. 3 × 10 –4

dan stronsium fluorida, (SrF2)


adalah sama besar pada suhu
yang sama. Jika kelarutan
dinyatakan dalam s, maka pada
suhu yang sama ….
a. s AgN3 = s Pb(N3)2 = s SrF2
b. s AgN3 < s Pb(N3)2 < s SrF2
c. s AgN3 = s Pb(N3)2 > s SrF2
d. s AgN3 < s Pb(N3)2 = s SrF2
e. s AgN3 > s Pb(N3)2
241
4. Jika Ksp Ca(OH)2 = 4 × 10–6, maka
kelarutan Ca(OH)2 dalam 250 mL
larutan adalah … gram.
(Mr Ca(OH)2 = 74)
a. 0,740 d. 7,400
b. 0,370 e. 3,700
c. 0,185

5. Jika kelarutan suatu basa M(OH)2


dalam air adalah 5 × 10–6 mol L–1,
maka larutan jenuh M(OH)2
mempunyai pH sebesar ….
a. 3 d. 9
b. 5 e. 11
c. 7

6. Harga Ksp Ag2SO4 = 3,2 × 10–5,


maka kelarutannya dalam 1 L air
adalah … mol.
a. 2 × 10–5 d. 1 × 10–2
b. 2 × 10 –3
e. 4 × 10–2
c. 2 × 10–2
1

Anda mungkin juga menyukai