Anda di halaman 1dari 4

Nama : Shalu Tannya Yanwar

Kelas : X – Khalid bin Walid


Mapel : Bahasa Indonesia

Teks Eksposisi

1. Pengertian
Teks eksposisi adalah teks yang menerangkan suatu pokok persoalan yang dapat memperluas wawasan
pembaca. Untuk mempertegas masalah yang disampaikan, biasanya dilengkapi dengan gambar dan data
statistik. Yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat. Teks eksposisi ini bersifat ilmiah atau dapat
dikatakan non fiksi. Tujuannya, agar pembaca mendapatkan informasi dengan sejelas-jelasnya serta
dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca, sehingga dengan membaca teks eksposisi maka pembaca
akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau kejadian.

2. Struktur Teks Eksposisi


 Pernyataan pendapat atau tesis

Bagian ini berada pada bagian awal teks atau berupa pengenalan isu yang berisi masalah, ataupun
pandangan penulis secara umum tentang topik yang akan dibahas. Selain itu, opini dari penulis juga
termasuk di dalamnya. Opini ini membuat pembaca untuk memposisikan diri apakah itu pendapat pro
ataupun kontra.

 Argumentasi

Setelah topik diangkat melalui opini, bagian selanjutnya ialah bagaimana opini tersebut didukung oleh
sejumlah fakta yang memperkuat argument – argument ataupun penilaian penulis berdasarkan data dan
fakta yang kuat, serta sistematis. Semakin ilmiah data yang diberikan dengan penjelasan yang runtun,
semakin baik kualitas dari tulisan. Karena itu, bagian ini pada umumnya lebih dari satu paragraf sebab
selain data dan fakta, beberapa jenis teks eksposisi memberikan penyajian contoh beserta alasan.

 Penegasan ulang

Bagian ini berisi pernyataan – pernyataan sebelumnya, dapat berupa saran – saran. Penegasan ulang ini
berada pada paragraf akhir sehingga disebut juga sebagai penutup, kesimpulan atau saran karena
pernyataan – pernyataan seperti itulah yang mengisi bagian akhir dari teks eksposisi.
3. Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
 Kata peristilahan atau kata teknis

Yang berkenaan dengan topik pembahasan. Istilah – istilah yang muncul dalam teks tersebut adalah
ragam bahasa, ragam baku, kaidah bahasa, berbahasa Indonesia yang baik dan benar, makna (kata)
Misalnya, jika topik yang dibawakan mengenai kehutanan maka istilah teknis yang digunakan adalah:
hutan lindung, hutan alam, penebangan liar, sektor kehutanan, dsb.

 Kata temporal

Kata yang menyatakan hubungan temporal, perbandingan atau pertentangan seperti sebelum itu,
kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun. Kata – kata itu digunakan untuk
menyampaikan urutan argumentasi, fakta, penolakan atau pertentangan terhadap argument lainnya.

 Kata kerja mental (mental verba)

Yakni kata kerja yang menyatakan kegiatan abstrak, sebagai bentuk aktivitas pikiran. Kata – kata yang
dimaksud misalnya memperhatikan, menggambarkan, mengetahui, memahami, berkeyakinan, berpikir.
Kata – kata lainnya adalah memperkirakan, mengagumi, menduga, berpendapat, berasumsi, dan
menyimpulkan. Kata – kata tersebut digunakan dalam pernyataan – pernyataan yang mengungkapkan
pendapat penulis terkait dengan masalah yang dibahasnya.

 Kata perujukan

Menurut beberapa pendapat, berdasarkan data yang ada kata ini merujuk pada pendapat. Seperti
menurut, berdasarkan, atau merujuk.

 Kata persuasif

Yaitu kata yang bersifat mengajak seperti diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu, harus, atau
seharusnya. Selain itu, teks eksposisi lebih sering menggunakan kata-kata denotatif, yakni kata yang
bermakna sebenarnya. Kata itu tidak bermakna hal lain ataupun dilebihkan maknanya seperti kata
konotatif.

 Kata hubungan penyebab

Kata yang menunjukkan hubungan penyebaban untuk menyatakan sesuatu yang argumentatif
(konjungsi kausalitas). Sebagai contoh, jika, maka, sebab, disebabkan, karena, dengan demikian,
akibatnya, dan oleh karena itu.

4. Ciri – Ciri Teks Eksposisi


 Bersifat objektif pada pembahasan persoalan, dan tidak menggunakan kata atau frasa yang bersifat
menarik emosional pembaca, sehingga tidak memihak kepada pihak apapun.
 Bersifat informatif. Artinya, setelah dibaca, pembaca merasa mendapatkan informasi tambahan.
 Teks memuat fakta. Fakta dapat berisi data berupa angka, gambar, grafik, dsb.
 Menggunakan bahasa baku dengan ragam laras ilmiah dan gaya bahasanya lugas. Selain itu, tanda
baca dan ejaan juga sangat diperhatikan, yang ditulis berdasarkan PUEBI.
5. Contoh Teks Eksposisi
Olahraga yang Tepat Bagi Tubuh Masing-Masing (teks eksposisi kesehatan)

Tesis

Olahraga tentu memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Jika sering berolahraga maka tubuh akan
kembali segar dan bugar. Namun penting diketahui untuk memilih jenis olahraga yang tepat bagi tubuh
masing-masing. Misalnya kita harus tahu kondisi jantung kita apakah kuat atau tidak untuk berolahraga
dalam periode waktu yang lama. Karena setiap orang mempunyai kekuatan jantung yang berbeda-beda.
Jadi jenis olahraganya tidak bisa disamaratakan. Oleh karena itu penting untuk mengetahui jenis
olahraga yang tepat bagi tubuh masing-masing.

Argumentasi

Olahraga merupakan kegiatan mengolah tubuh yang menyenangkan dan semua orang bisa
melakukannya. Contoh olahraga antara lain lari, sepak bola, bulu tangkis, renang dan lain sebagainya.
Selain menyenangkan, olahraga juga membawa banyak sekali manfaat bagi tubuh dan bisa membuat
tubuh lebih sehat. Setelah berolahraga biasanya kita akan merasakan suasana tubuh yang segar dan
bugar. Selain itu, olahraga juga bisa membuat suasana hati senang. Karena olahraga juga bisa menjadi
media pelepas stres atau beban pikiran.

Manfaat olahraga salah satunya dapat meningkatkan metabolisme tubuh yang berguna supaya tubuh
terhindar dari penyakit kognitif. Seperti penurunan sistem kerja otak atau kepikunan. Seseorang dengan
tekanan darah yang tinggi sangat dianjurkan untuk rutin berolahraga. Karena tekanan darah tinggi bisa
menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi tidak lancar.
Berolahraga secara rutin dapat membantu memperlancar peredaran aliran darah di dalam tubuh bagi
penderita darah tinggi.

Rutin berolahraga juga bisa menyehatkan jantung. Namun harus dipahami juga apakah kondisi
jantungnya kuat atau tidak jika melakukan olahraga-olahraga yang diinginkan. Misalnya orang dengan
penyakit jantung biasanya kurang kuat saat melakukan olahraga renang, lari atau olahraga berat lainnya.
Kasus seperti ini sering sekali kita temui. Kadang orang melakukan olahraga tapi tidak melihat kekuatan
jantungnya terlebih dahulu. Bukannya membuat tubuh lebih sehat, tapi malah membuat keadaan
semakin buruk bagi jantungnya. Sudah sering sekali terjadi kasus seseorang yang sedang berolahraga
tiba-tiba jatuh pingsan dan harus segera dilarikan ke rumah sakit. Hal tersebut terjadi bisa karena
riwayat penyakit jantung yang pernah dideritanya. Sehingga tubuhnya tidak kuat dan malah
menimbulkan serangan jantung mendadak karena aktivitas menguras tenaga yang sedang dilakukannya
hasilnya ia jatuh pingsan.

Bila kondisi tubuh normal, maka olahraga sangat disarankan untuk dilakukan. Bahkan baiknya olahraga
dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu. Jika dilakukan secara rutin maka tubuh akan lebih sehat dan
kuat menahan serangan berbagai penyakit. Karena dengan berolahraga kekebalan tubuh juga semakin
meningkat. Tubuh orang yang sering berolahraga akan tetap sehat dan lebih kuat terhindar dari
berbagai penyakit. Jadi pastikan dan ketahui kondisi tubuh terlebih dahulu sebelum berolahraga, apakah
sanggup atau tidak untuk melakukannya.
Penegasan Ulang

Olahraga mempunyai banyak manfaat bagi tubuh jika dilakukan secara teratur. Manfaat olahraga antara
lain memperbaiki mood dan suasana hati, terhindar dari berbagai penyakit, melancarkan peredaran
darah dan meningkatkan metabolisme tubuh. Meskipun begitu, tidak sedikit juga orang yang melakukan
olahraga dengan salah hingga berakhir di ranjang rumah sakit. Hal tersebut terjadi karena ia tidak bisa
memahami kondisi dan keadaan tubuhnya sendiri.

Maka dari itu, pastikan kondisi tubuh terlebih dahulu sebelum melakukan olahraga berat yang menguras
banyak tenaga. Dan pastikan kamu memilih jenis olahraga yang tepat dan sesuai dengan tubuh kamu.

Kemacetan Kota (teks eksposisi berita)

Tesis

Menurut ahli (Morlock, 1985) transportasi adalah kebutuhan turunan dari beragam kegiatan baik
kegiatan sosial maupun ekonomi. Tipe-tipe kegiatan yang berbeda tentu akan mempunyai dampak
transportasi yang beda pula.

Argumentasi

Kegiatan transportasi harian memicu pergerakan yang relatif berulang. Misalnya hal ini terjadi kepada
para siswa dan pekerja. Di Jakarta, kemacetan terjadi setiap harinya di titik-titik jalur pergerakan para
siswa dan pekerja yang berangkat dari rumahnya menuju sekolah atau lokasi kerja. Kemacetan berulang
yang dapat berlangsung lebih panjang juga cenderung terjadi ketika masa liburan atau mudik tiba. Serta
kemacetan pada masa kedatangan dan kepulangan warga, kemacetan parah tidak dapat dihindari lagi
terutama pada jalan-jalan utama.

Mengingat kota Jakarta juga menjadi pusat bisnis di Indonesia hingga saat ini. Pada rentang masa liburan
tersebut, kemacetan akan dirasakan mulai dari pusat kota Jakarta hingga pintu-pintu tol. Jalan menuju
objek wisata juga biasanya akan terdampak.

Penegasan Ulang

Kemacetan harian dominan ditimbulkan oleh kegiatan masyarakat yang masih dalam lingkup internal.
Kemacetan yang biasa berulang setiap hari merupakan akibat dari pola tempat tinggal, sekolah dan
tempat kerja. Salah satu solusi yang bisa diupayakan adalah mendekatkan lokasi tempat tinggal dengan
tempat berkegiatan. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari pemberian intenstif tempat tinggal
susun atau sewa. Namun nampaknya belum ada upaya perbaikan pola kegiatan yang sistematis hingga
saat ini.

Anda mungkin juga menyukai