Anda di halaman 1dari 6

1.

Berita, fakta, dan opini


Dalam bahasa Inggris, berita disebut News, yang merupakan kepanjangan North (Utara), East
(Timur), West (barat), dan South (Selatan). Hal ini berarti bahwa berita dapat diperoleh dari mana saja
dan disebarkan ke segala arah. Bahasa berita biasanya ringkas dan jelas. Hal ini dimaksudkan agar
mudah dibaca atau disimak dalam waktu singkat.
Saat mendengarkan dan menyimak sebuah berita, kita harus bertindak evaluatif dan bersikap
objektif terhadap informasi aktual yang disajikan. Bertindak evaluatif maksudnya melakukan analisis,
apakah berita yang disampaikan itu benar atau salah. Artinya, kita terlebih dahulu melakukan analisis
atas kebenaran isi berita tersebut.
Adapun bersikap objektif, maksudnya dalam menghadapi berita itu secara apa adanya.
Misalnya, kita menerima berita mengenai kenaikan bahan bakar minyak. Dalam hal ini, kita harus
bersikap kritis dan tidak terlalu reaktif atas berita tersebut. Sikap objektif terhadap berita ditunjukkan
oleh kemauan menanggapi dan menerima setiap berita itu, baik menyenangkan maupun menyakitkan.
Dalam bersikap bijak dan tidak tergesa-gesa menanggapi pemberitaan, kita membutuhkan sejumlah
pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang fakta berita dan dapat memebedaskan bagian-
bagian yang merupakan fakta dan pendapat.
Keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan dinamakan fakta. Fakta mengungkapkan
sesuatu yang benar-benar terjadi. Fakta diungkapkan dengan kata-kata yang seobjektif mungkin. Dalam
fakta biasanya terdapat benda, orang, waktu, tempat, peristiwa, jumlah, dan dapat menjawab
pertanyaan dengan kata tanya apa, siapa, di mana, atau berapa.
Pendapat atau opini merupakan pikiran atau tanggapan seseorang tentang suatu hal.

Untuk membedakan pernyataan yang berupa fakta dan pendapat, Anda dapat
memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Pernyataan yang di dalamnya terdapat istilah, angka dan kata-kata pasti merupakan
pernyataan fakta..
2. Pernyataan yang di dalamnya terdapat kata menurut dan berdasarkan pendapat
merupakan pendapat atau opini..

Di bawah ini merupakan contoh fakta dan pendapat

Contoh kalimat fakta:


1. Mendiknas meresmikan Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah Jakarta pada
tanggal 15 Juni 2003.
2. Negara Indonesia terdiri atas pulau besar dan kecil.
Contoh kalimat opini:
1. Sebaiknya Anda menungu sampai acara selesai.
2. Langit mendung mungkin sebentar lagi hujan deras.
3. Menurut Menteri Energi Sumber Daya Mineral, tahun ini akan membangun 11 pabrik
biodesel dengan kapasitas sekitar 29 juta liter.

Contoh berita yang berisi fakta dan opini:


Rem Blong, Sebuah Mobil Mewah Menabrak Pembatas Jalan

Telah terjadi sebuah kecelakaan hebat kemarin malam di Jalan Tol


Cipali pada tanggal 4 Maret 2015, sebuah Mobil Mewah ini dikemudikan
oleh seorang anak muda yang bernama Agus, ia mengemudikan mobil dengan
kecepatan diatas 120 KM/Jam. (FAKTA)
Mobil bernomor polisi B 3641 AH itu menabrak sebuah pembatas jalan
sebab mengalami rem blong pada mobilnya. (FAKTA) Mobil Ferarri berwarna merah
itu untungnya tidak membuat kecelakaan hebat karena pada saat itu Tol
Cipali terlihat macet dari arah sebaliknya. (OPINI)

Untungnya dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, hanya saja sang
pengemudi mengalami luka berat dan kini masih di rawat di Rumah Sakit
terdekat. (OPINI)

2. Karya ilmiah
Pengertian Karya Ilmiah

Karya Ilmiah merupakan tulisan yang mengandung fenomena atau peristiwa yang ditulis menurut
kenyataan.

Menurut kamus bahasa Indonesia (KBBI) karya ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat dengan
prinsip ilmiah, menurut data dan fakta (observasi, eksperimen, kajian pustaka).

Tulisan karya ilmiah dapat menyangkut banyak tema, seperti mengenai ilmu pengetahuan, alam
sekitar, teknologi dan seni yang didapat melewati studi kepustakaan, penelitian atau pengalaman di
lapangan dan pengetahuan orang lain sebelumnya.

Struktur Karya Ilmiah

Dibawah ini terdapat beberapa struktur karya ilmiah, antara lain:

Judul

Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap. Judul mencerminkan
hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu mempunyai makna korelasional,
kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga mencerminkan dan konsisten dengan ruang lingkup
penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.

Pendahuluan

Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan
penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional dan sistematika penulisan.

Latar Belakang Masalah

Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah dan
pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun dalam
kaitan dengan kehidupan pada umumnya.

Perumusan Masalah

Masalah merupakan segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada
umumnya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan mengapa atau bagaimana. Berangkat dari
pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan,
misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahsan di dalam
karya ilmiah tersebut.

Tujuan

Tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah
tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus sesuai
dengan masalah pada karya imiah itu.

Manfaat

Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah.
Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga
tertentu.

Kerangkan Teoritis

Kerangka teoritis disebut dengan kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup pula di dalam bagian
ini merupakan kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoretis dimulai dengan
mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan
hipoteisi.

Di samping itu, dalam kerangka teoritis perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian-penelitian
yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Langkah ini penting dilakukan guna menambah dan
memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya. Di samping akan
menghindari adanya duplikasi yang sia-sia, langkah ini juga memberikan perspektif yang lebih jelas
mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan ilmu secara keseluruhan.

Metodologi Penelitian

Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang disebut
dengan metode penelitian. Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap
penelitian, mulai persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya.

Setiap penelitian mempunya metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung pada
tujuan penelitian itu sendiri. Metode-metode penelitian yang dimaksud, antara lain:

Metode deskriptif, ialah metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta
secara apa adanya, tanpa adanya perlakuan apa pun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang
bersifat kuantitatif (statistika) ataupun fakta kualitatif.
Metode eksperimen, ialah metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu
gejala setelah mendapatkan perlakuan.
Metode penelitian kelas, ialah metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-
persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar dan prestasi belajar
siswa dalam kompetensi dasar tertentu.

Pembahasan

Bagian ini mengandung paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah
atau tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil
pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat
oleh teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya.

Sekiranya diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti
tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan
ataupun data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian
data dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan tabel dan
grafik memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik
daripada penyajian secara verbal.

Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka teoritis.
Pembahasan data dapat diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik
pulalah keratan-keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu akan
acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen-
argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan
masalahnya pun akan jauh dari yang diharapkan.

Simpulan dan Saran

Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan
karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah (pendahuluan), kerangka teoretis
yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian. Simpulan
merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara menyeluruh. Oleh
karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di
atas dengan meletakkannya dalam kerangka pikira yang mengarah kepada simpulan.

Berdasarkan pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang
dirimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut umpamanya berupa pengembangan ilmu
pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Hal-hal tersebut
kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau saran-saran.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah
yang diambil dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi,
maupun sumber-sumber lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di
dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang
pernah dibaca oleh penulis tetapi tidak digunakan dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh
dicantumkan di dalam daftar pustaka.

Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut. Sumber
tulisan atau tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris ditulis dengan jarak satu
spasi, sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah dua spasi.

Susunan penulisan daftar pustaka: nama pengarang yang disusun dibalik, tahun terbit, judul
pustaka, kita terbit dan nama penerbit.
Ciri-Ciri Karya Ilmiah

Dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri karya ilmiah, antara lain:

Reproduktif
Tidak samar
Tidak emotif
Menggunakan Bahasa baku
Menggunakan kaidah keilmuan
Bersifat dekoratif
Terdapat kohesi
Bersifat objektif
Menggunakan kalimat efektif

Contoh Karya Ilmiah Sederhana


Dampak Negatif Internet Bagi Anak

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Internet dapat dibilang adalah salah satu penemuan terbaik dalam sejarah perkembangan
teknologi. Seluruh manusia di belahan bumi mana pun dapat saling bersentuhan. Kecanggihan yang
ia tawarkan membuatnya dapat diakses segala usia. Sehingga, internet juga sering bahkan selalu
digunakan anak. Dengan kondisi emosi anak yang masih “labil”, internet memiliki pengaruh yang
besar.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana dampak negatif internet bagi anak?

3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menjelaskan dampak negatif internet bagi anak.

BAB II
PEMBAHASAN

Dampak Negatif Internet Bagi Anak

Internet kini sudah menjadi kebutuhan primer bagi anak. Namun, tidak semua anak dapat
memanfaatkan internet sesuai kaidahnya. Oleh karena itu, dampak negatif internet diantaranya,
yaitu:

• Menimbulkan keinginan anak untuk berbuat kekerasan


• Membuat anak keasikan berselancar di internet hingga lupa waktu
• Kasus bullying
• Kecanduan
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Hadirnya internet memang sangat membantu kehidupan bermasyarakat. Internet juga membantu
anak dalam melakukan aktivitasnya. Tetapi, banyak dampak negatif yang ditimbulkan internet.
Dampak negatif yang ditimbulkan bukanlah masalah yang sepele. Oleh karena itu, peran orang tua
sangat diperlukan dalam keadaan ini. Orang tua harus selalu mengawasi putra-putrinya dalam
menggunakan internet.

3. Nilai yang ada dalam cerpen


Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen, antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi pekerti/susila atau baik buruk tingkah
laku.
2. Nilai sosial/kemasyarakatan, yaitu nilai yang berkaitan dengan norma yang berada di dalam
masyarakat.
3. Nilai religius/keagamaan, yaitu nilai yang berkaitan dengan tuntutan beragama.
4. Nilai pendidikan/edukasi, yaitu nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku dari baik ke
buruk
(pengajaran).
5. Nilai estetis/keindahan, yaitu nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang menarik/menyenangkan
(rasa
seni).
6. Nilai etika, yaitu nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam kehidupan.
7. Nilai politis, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemerintahan.
8. Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan adat istiadat.
9. Nilai kemanusiaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan sifat-sifat manusia. Nilai-nilai ini ada
yang bersifat ideologis, politis, ekonomis, sosiologis, budaya, edukatif, humoris, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai