Secara umum terdapat 3 struktur teks eksposisi di antaranya adalah tesis, argumentasi serta
penegasan ulang pendapat. Tiap bagian-bagian teks eksposisi memiliki fungsi masing-masing.
Berikut adalah penjelasan 3 struktur teks eksposisi dan pengertiannya.
1. Tesis
Tesis atau juga dikenal sebagai bagian pernyataan pendapat merupakan salah satu bagian teks
eksposisi yang berisikan pernyataan pendapat dan opini dari penulis terkait topik yang akan
dibahas. Bagian ini biasa terdapat di pembuka sebuah teks eksposisi di awal paragraf.
2. Argumentasi
Argumentasi menjadi salah satu dari struktur teks eksposisi yang memuat alasan-alasan untuk
memperkuat argumen penulis dalam menyetujui atau menolak suatu gagasan yang telah
disampaikan sebelumnya dan menjadi topik pembahasan teks eksposisi.
3. Penegasan Ulang
Bagian struktur teks eksposisi yang terakhir adalah reiteration atau penegasan ulang. Penegasan
ulang ini biasa diletakkan di bagian penutup teks eksposisi di akhir paragraf. Isinya menyatakan
penegasan kembali dari pernyataan sebelumnya menyerupai kesimpulan sehingga pembaca lebih
dapat memahami isi dari teks.
Air menjadi kebutuhan pokok yang sangat penting bagi manusia saat ini. Manfaat air sangat
dibutuhkan oleh semua kalangan manusia, dari kalangan atas atau kalangan bawah pula tanpa
ada batasan.
Tak hanya itu, air juga diperlukan oleh makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan. Hal ini
membuat air menjadi sumber daya yang penting bagi semua organisme hidup.
Bagian Argumentasi :
Manusia sangat membutuhkan air untuk kehidupan sehari-hari. Kita butuh air untuk memenuhi
cairan di dalam tubuh sekaligus mencegah dehidrasi. Selain itu manusia perlu air untuk
keperluan air seperti mandi, mencuci baju, olahraga air hingga untuk tempat wisata.
Sementara hewan membutuhkan air untuk minum. Adapun tumbuhan juga memerlukan air untuk
proses fotosintesis guna menghasilkan makanan.
Hal ini tentu menjadi bukti bahwa air menjadi sumber daya yang sangat penting bagi manusia,
hewan dan tumbuhan. Tanpa air, tentu tiap makhluk hidup tidak akan bisa bertahan hidup. Untuk
itu kita harus menjaga persediaan air agar merata di semua wilayah.
Nah itulah referensi struktur teks eksposisi beserta pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenisnya. Secara
umum ada 3 struktur teks eksposisi yakni tesis/pernyataan pendapat di bagian awal teks,
argumentasi untuk memperkuat pendapat serta penegasan ulang pendapat di bagian akhir teks.
Apakah kalian pernah menemukan sebuah teks yang berisi informasi atau penjelasan dari suatu
topik atau masalah dan biasanya juga disertai dengan data yang bisa mendukung setiap
pernyataannya? Bentuknya menyanggah ataupun mendukung suatu topik. Dalam bahasa
Indonesia, contoh teks seperti ini masuk kedalam jenis teks eksposisi. Apakah kalian pernah
menemuinya pada surat kabar, majalah atau artikel? Atau jangan-jangan kalian belum tahu apa
itu teks eksposisi , mulai dari pengertian, tujuan, struktur maupun penjelasannya. Jika begitu
mari kita sama-sama belajar pengetahuan secara rinci mengenai teks yang satu ini.
1. Tesis
Pernyataan pendapat atau tesis adalah bagian yang berfungsi untuk mengenalkan isu, masalah,
gagasan utama, atau pandangan penulis secara umum yang kemudian akan dibahas dalam teks.
Sebelumnya penulis sudah harus menentukan tujuan dari teks eksposisi.
2. Rangkaian Argumen
Setelah tesis, teks akan diikuti dengan rangkaian argumen, yaitu fakta-fakta yang memperkuat
argumen. Pada bagian inilah peran data sebagai penguat argumen menjadi penting. Setiap
argumen harus bisa dibuktikan.
3. Penegasan Ulang
Terakhir, teks ditutup dengan penegasan ulang berupa simpulan dan saran dari pembahasan
secara keseluruhan.
Kaidah Kebahasaan
Teks eksposisi memiliki ciri-ciri kebahasaan tersendiri. Umumnya menggunakan kata-kata yang
lugas dan bermakna denotasi. Artinya, teks ini tidak menggunakan kata-kata kiasan yang
memberikan penambahan arti pada makna dasarnya.
Selain itu, teks ini juga menggunakan kata-kata teknis atau istilah-istilah yang berhubungan
dengan topik utama teks. Bentuk kata konjungsi kausalitas seperti sebab-akibat juga sering
digunakan, contohnya kata ‘jika’, ‘maka’, ‘sebab’, ‘disebabkan’, dan ‘dengan demikian’. Teks
ini juga banyak menggunakan kata konjungsi temporal atau perbandingan.
Kata kerja mental seperti memperhatikan, mengamati, dan menyimpulkan tidak jarang juga
ditemukan dalam teks ini. Ada juga penggunaan kata kerja rujukan dan kata-kata persuasif di
dalamnya.
Kata-kata afiksasi dan kalimat aktif transitif juga menjadi kaidah kebahasaan yang sering
dijumpai dalam jenis teks yang satu ini. Afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan cara
menambahkan afiks atau imbuhan pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun
kompleks. Beberapa contoh afiks adalah sebagai berikut.
Prefiks: ber-, men-, di-, per-, pe-, ke-, ter-, dan se-
Infiks: -er-, -el-, dan -em-
Sufiks: -kan, -i, -an, -nya, -man, -wan, -wati, -nda, dan -Anda
Konfiks: per-an, ke-an, dan ber-an.
Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang memerlukan objek. Ciri-cirinya adalah memiliki
objek dan dapat diubah menjadi kalimat pasif. Umumnya, kalimat tersebut menggunakan kata-
kata berimbuhan me- dan memper-.
Fakta juga menjadi bagian penting dalam teks eksposisi. Agar tidak melenceng dari tujuan
utamanya, yaitu memberikan pengetahuan, maka setiap fakta dan data yang disajikan harus benar
dan bisa dibuktikan sekaligus memperkuat argumentasi. Namun, teks eksposisi juga bertujuan
untuk menyampaikan pendapat penulis, maka tidak ada larangan jika terdapat opini di dalamnya,
asalkan sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Berbeda dengan fakta, opini tidak perlu
terbukti kebenarannya dan menyatakan hubungan sebab-akibat. Opini juga mengandung
subjektivitas pribadi. Tidak semua orang harus setuju dengan opini yang disampaikan oleh
penulis.
1. Umum-khusus
Atau disebut juga sebagai paragraf deduktif. Dalam pola ini, ide pokok diletakkan di awal teks,
dan diikuti dengan kalimat-kalimat pendukung.
2. Khusus-umum
Biasa juga disebut dengan nama paragraf induktif. Ide pokok diletakkan di akhir teks dan
didahului dengan kalimat-kalimat penjelas yang bersifat spesifik atau khusus.
3. Ilustrasi
Sebuah teks yang berbentuk eksposisi ada yang contoh atau ilustrasi yang digunakan untuk
meyakinkan pembaca terhadap gagasan yang disajikan dalam teks.
4. Perbandingan
Dalam pola ini, teks eksposisi memberikan perbandingan dari suatu gagasan untuk memperkuat
ide tersebut.
Kualitas hidup yang baik bisa ditentukan dari bagaimana cara kita menjaga lingkungan hidup.
Semakin bersih, bisa semakin baik pula kualitas hidup kita. Menjaga lingkungan hidup bertujuan
untuk menghindari terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti munculnya wabah
penyakit yang berbahaya bagi kesehatan dan kenyamanan masyarakat. Ini adalah bukti bahwa
lingkungan bersih bisa membantu untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup kita.
Gotong royong dalam dalam membersihkan dan menjaga lingkungan secara rutin bisa menjadi
alternatif dalam menanggulangi pencemaran lingkungan. Dalam satu RT yang terdiri dari
beberapa kepala keluarga, akan bisa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
hari yang ada dan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Selain itu, Hari minggu bisa dijadikan sebagai jadwal kegiatan kerja bakti rutin seluruh
masyarakat desa yang di mulai pada pagi hari. Ada banyak manfaat yang dapat dirasakan dalam
kegiatan tersebut, selain kebersihan dan kesehatan hubungan solidaritas antar warga akan
semakin kuat
Kebersihan lingkungan hidup merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat dan
merupakan faktor penting bagi kesehatan dan kenyamanan dalam bermasyarakat. Kebersihan
lingkungan masyarakat akan menjamin kesehatan dan kenyamanan Dan tentu saja akan berimbas
pada peningkatan dari kualitas hidup.
a. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik puisi adalah unsur yang terkandung dalam puisi dan memengaruhi puisi sebagai
karya sastra.
4. Bunyi
Bunyi dalam puisi mengacu pada penggunaan kata tertentu sehingga menimbulkan efek nuansa
berbeda.
5. Rima
Rima adalah persamaan bunyi dalam puisi yang bertujuan untuk menimbulkan efek keindahan.
6. Ritme
Selain rima, dalam puisi juga diperlukan adanya ritme, ritme dalam puisi adalah dinamika suara
dalam puisi agar tidak monoton bagi penikmat puisi.
7. Tema
Tema dalam puisi adalah gagasan pokok yang ingin disampaikan oleh penulis melalui puisinya.
Baca juga:
Ciri-ciri Puisi, Jenis, dan Unsur-unsurnya
b. Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berada di luar puisi dan mempengaruhi kehadiran
puisi sebagai karya seni. Adapun yang termasuk dalam unsur ekstrinsik puisi yaitu aspek
historis, psikologis, filsafat, dan religius.
1. Aspek historis, adalah unsur kesejarahan atau gagasan yang terkandung dalam puisi.
2. Aspek psikologis, adalah aspek kejiwaan pengarang yang termuat dalam puisi.
3. Aspek filsafat, filsafat berkaitan erat dengan puisi atau karya sastra keseluruhan.
4. Aspek religius, dalam puisi mengacu pada tema yang umum diangkat dalam puisi oleh
penyair.
Nah, itulah pembahasan mengenai unsur-unsur puisi yang terbagi menjadi dua yaitu intrinsik dan
ekstrinsik. Selamat belajar, ya detikers.
Baca artikel detikedu, "Apa Saja Unsur-unsur Pembangun Puisi? Siswa Perlu Tahu!"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5938802/apa-saja-unsur-unsur-
pembangun-puisi-siswa-perlu-tahu.