Anda di halaman 1dari 4

A.

Mengenal Unsur-Unsur Teks Eksposisi


Teks Eksposisi karangan yang memuat informasi dan pengetahuan yang disajikan singkat padat
dan akurat. Berita atau artikel yang kalian temui di koran, majalah, maupun internet termasuk kedalam
jenis teks eksposisi. Unsur-unsur teks tersebut berisi informasi, fakta, dan gagasan.

1. Gagasan dan Fakta dalam Teks Eksposisi


Teks eksposisi memiliki fungsi menyampaikan gagasan-gagasan atau pemikiran-pemikiran
tentang suatu topik. Secara umum, tujuan dari teks eksposisi adalah menjelaskan dan menyampaikan
informasi yang memuat pengetahuan secara rinci dan terstruktur dengan dasar argumentasi yang kuat.
Teks eksposisi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Gaya penulisan bersifat informatif.
b. Memaparkan sebuah informasi ilmu pengetahuan.
c. Terdapat fakta berupa uraian singkat, padat, dan akurat.
Teks eksposisi berisi informasi yang berupa gagasan/pendapat dan fakta yang bertujuan untuk
memberikan sebuah informasi dan pengetahuan kepada kita semua mengenai suatu hal. Teks eksposisi
mengemukakan sejumlah pendapat disertai fakta. Teks eksposisi memuat penilaian, dorongan, atau
ajakan-ajakan tertentu kepada khalayak. Bentuk teks eksposisi, terutama di dalam media massa dapat
berupa esai, tajuk rencana (editorial), ataupun tanggapan kritis Bagian utama teks eksposisi dibentuk
oleh dua unsur utama, yaitu gagasan dan fakta
a. Gagasan/ide/pendapat, biasanya gagasan atau ide berupa pernyataan komentar, penilaian,
saran, dorongan, dan bujukan.
b. Fakta, kenyataan atau sesuatu yang benar-benar ada dan terjadi. Fakta dapat berfungsi untuk
memperkuat gagasan atau pendapat sehingga diharapkan dapat lebih meyakinkan pembaca.

2. Pola-Pola Pengembangan Teks Eksposisi


Pola dan jenis pengembangan teks eksposisi ditentukan oleh alur pemikiran yang terkandung
di dalamnya. Berdasarkan teknik penguraian gagasan utama menjadi gagasan penjelas, pola
pengembangan teks eksposisi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu eksposisi umum-khusus, eksposisi
khusus-umum, eksposisi perbandingan, eksposisi pertentangan, dan eksposisi ilustrasi.
a. Eksposisi umum-khusus
Eksposisi umumn-khusus adalah eksposisi yang dimulai dari hal-hal yang bersifat
umum kemudian menjelaskan dengan kalimat-kalimat pendukung yang khusus.
b. Eksposisi khusus-umum
Eksposisi khusus-umum adalah eksposisi yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus
kemudian menjelaskan dengan kalimat-kalimat yang bersifat umum.
c. Eksposisi perbandingan
Eksposisi perbandingan adalah eksposisi yang membandingkan dengan hal yang lain,
berdasarkan unsur kesamaan dan perbedaan, kerugian dengan keuntungan, kelebihan dengan
kekurangan. Kata hubung yang digunakan, antara lain jika dibandingkan dengan, seperti
halnya, demikian juga, sama dengan, selaras dengan, sesuai dengan.
d. Eksposisi pertentangan
Eksposisi pertentangan adalah eksposisi yang mempertentangkan dengan gagasan lain. Kata
hubung yang digunakan, antara lain biarpun, kalaupun, berbeda, berbeda dengan, akan tetapi,
sebaliknya, melainkan, namun, meskipun begitu.
e. Eksposisi ilustrasi
Eksposisi ilustrasi adalah eksposisi yang berfungsi untuk memperjelas suatu uraian,
khususnya uraian yang bersifat abstrak. Kata penghubung yang digunakan, antara lain
contohnya, umpamanya, misalnya.
B. Menyimpulkan Isi Teks Eksposisi
Teks eksposisi bertujuan untuk mengungkapkan gagasan utama atau mengusulkan sesuatu
berdasarkan argumentansi yang kuat. Kesimpulan teks dapat berupa fakta, pendapat, atau alasan
terhadap sebuah objek. Simpulan dapat diketahui berdasarkan letak gagasan pokok. Simpulan isi teks
eksposisi dirumuskan dalam kalimat yang singkat dan padat, namun dapat mewakili semua pagasan
dalam setiap paragraf.

1. Gagasan Umum sebagal Dasar Penyimpulan Isi Teks


Sebuah teks tentu memiliki bagian yang berisi gagasan umum dan gagasan penjelas. Pada taks
eksposisi, bagian tersebut berada di antara tesis dan penegasan ulang Rangkaian gagasan dalam teks
eksposisi ada yang berupa gagasan umum dan gagasan khusus. Gagasan umum atau ide pokok
merupakan gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Keberadaan gagasan umum
suatu teks atau paragraf dapat diketahui setelah membaca teks secara keseluruhan. Namun, ada pula
paragraf yang menempatkan gagasan umumnya pada kalimat pertamanya. Gagasan umum pasti disertai
dengan gagasan-gagasan khusus atau dapat pula disebut gagasan pendukung atau gagasan penjelas.
Gagasan-gagasan pendukung dikembangkan berdasarkan gagasan umum. Gagasan umum dijabarkan
lebih dari satu gagasan khusus.
2. Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Umumnya
Keberadaan gagasan umum suatu paragraf itu bisa berbeda-beda. Menurut letak kalimat utama
atau gagasan umumnya, paragraf terbagi menjadi tiga jenis, yaitu paragraf deduktif, induktif, dan
campuran.
a. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal
paragraf dan selanjutnya diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utama.
b. Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat yang berisi penjelasan
penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat utama. Jadi, gagasan umum paragraf induktif
terletak di akhir paragraf.
c. Paragraf campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan kalimat utama dan
diakhiri pula dengan kalimat utama. Kalimat utama yang terletak di akhir paragraf merupakan
penegasan dari kalimat di awal paragraf. Gagasan umum dan gagasan penjelas merupakan
aspek penting saat kita akan menyimpulkan teks. Menyimpulkan isi teks eksposisi dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membaca atau mendengarkan teks eksposisi dengan saksama.
2. Mencatat isi pokok teks eksposisi. Isi pokok teks eksposisi merupakan gagasan utama
teks. Gagasan utama merupakan informasi penting yang disampaikan penulis.
3. Menyarikan pokok-pokok isi teks dalam bentuk kalimat simpulan. Setelah menentukan
inti dari paragrat, susunlah kalimat dengan baik agar dapat menjadi sebuah kesimpulan
yang benar.
C. Menelaah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
Teks eksposisi dikatakan sebagai teks nontiksi. Teks nonfikal memiliki tujuan memberikan informasi
dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca. Oleh karena itu, teks eksposisi harus disajikan dengan
memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan yang tepat.

1. Menelaah Struktur Teks Eksposisi


Taks eksposisi berbeda dengan teks diskusi yang berisi dua sisi argumentasi. Teks eksposisi hanya
berisi satu sisi argumentasi, yaitu sisi yang mendukung atau sisi yang menolak. Struktur eksposisi,
yaitu tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang pendapat.
a. Tesis
Tesis pada teks eksposisi berisi gagasan yang berupa kalimat-kalimat yang menyatakan Tesis
prediksi atau pandangan dari penulis. Pada bagian tesis, penulis memperkenalkan topik atau ide
pokok yang akan dibahas.
b. Rangkaian argumen
Rangkaian argumen dalam teks eksposisi terdiri atas kalimat-kalimat yang berisi argumen
pendukung tesis yang telah disampaikan oleh penulis pada bagian pendahuluan. Argumen yang
baik adalah argumen yang mengungkapkan satu sisi argumen, berisi argumen dan penjelasan
untuk mendukung pandangan atau prediksi dalam tesis, me nyertakan bukti pendukung, dan
hasil yang dapat diraih.
c. Penegasan ulang
Penegasan ulang adalah bagian terakhir dari teks eksposisi. Ini menyatakan bahwa dalam
bagian penegasan ulang berisikan pernyataan kembali pandangan atau prediksi penulis.
2. Menelaah Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
Setiap teks mempunyai kaidah kebahasan yang membedakan dengan teks yang lain. Kaidah
kebahasaan yang ada pada teks eksposisi, antara lain penggunaan kata teknis, konjungsi kausalitas dan
temporal, kata kerja mental, kata rujukan, serta kata persuasif.
a. Kata teknis
Kata teknis adalah kata-kata yang memiliki makna khusus pada suatu bidang keahlian. Makna dari kata
teknis ini adalah makna leksikal atau makna yang tertera pada kamus . Contoh istilah teknis pada
bidang keahlian geografi, antara lain urbanisasi, pesisir, atmosfer.
b. Konjungsi kausalitas dan temporal
1. Konjungsi kausalitas.
Konjungsi kausal adalah konjungsi yang menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena
suatu sebab tertentu. Jenis konjungsi kausalitas, antara lain jika, karena, jadi, dengan demikian,
sehingga, oleh karena itu, untuk itu.
2. Konjungsi kronologis
Konjungsi kronologis adalah konjungsi yang menghubungkan dua buah klausa atau lebih yang
menggambarkan adanya urutan waktu kejadian. Jenis konjungsi kronologis, antara lain
kemudian, lalu, setelah itu, pada akhimya.
c. Kata kerja mental
Kata kerja mental adalah jenis kata kerja yang mengekspresikan respons atau sikap seseorang terhadap
suatu tindakan, keberadaan, atau pengalaman. Contoh kata kerja mental, antara lain memperkirakan,
berpendapat, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, dan sebagainya.
d. Kata rujukan
Rujukan kata adalah suatu kata yang merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterikatannya,
beberapa kata yang sering digunakan dalam merujuk kata, di antaranya ini, itu, dan di. Kata rujukan
yang sering digunakan dalam teks eksposisi, antara lain
berdasarkan data merujuk pada mengacu pada..., dan sebagainya.
e. Kata persuasif
Kata persuasif merupakan kata yang memiliki tujuan untuk meyakinkan dan membujuk pembaca
dengan maksud tertentu agar melaksanakan atau menerima gagasan penulis terhadap suatu pendapat
dan pandangan tertentu. Kata persuasif yang sering digunakan dalam kalimat persuasif, di antaranya
ayo, marilah, hendaklah, sebaiknya, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai