Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah sebuah bentuk teks atau tulisan yang memuat tentang informasi maupun
pengetahuan. Secara umum, teks eksposisi sendiri memiliki tujuan untuk memberikan penjelasan atau
uraian mengenai suatu ide, pokok pikiran, pendapat, informasi, maupun pengetahuan kepada pembaca
tanpa bermaksud memengaruhi. Hal ini yang membuat tujuan teks eksposisi adalah memberitahukan
informasi atau pengetahuan berdasarkan fakta sesuai dengan sudut pandangan tertentu.
Dalam membuat teks eksposisi biasanya ditujukan untuk membahas isu-isu yang ada di masyarakat,
seperti Covid-19, isu tentang pendidikan, isu tentang ekonomi, dan sebagainya. Dengan ditulisnya
teks eksposisi, maka pembaca akan memiliki sudut pandang yang lebih luas dalam menanggapi isiu-
isu hangat di tengah masyarakat.
Selain itu, teks eksposisi pada dasarnya memiliki bentuk seperti sebuah retorika, yang mana dapat
digunakan untuk menjelaskan tentang uraian ilmu pengetahuan sekaligus menjawab berbagai
pertanyaan. Oleh karena itu, sebagian besar teks dalam buku pelajaran atau ensiklopedia pada
konsepnya merupakan pengembangan dari teks eksposisi. Hal itu dapat dilihat melalui teks lainnya,
seperti berita, esai, prosedur, bahkan juga laporan.
Unsur-Unsur Teks Eksposisi
1. Memiliki Gagasan
Unsur yang pertama dari teks eksposisi yaitu teks yang mengandung sebuah gagasan. Teks eksposisi
sendiri memiliki banyak gagasan seperti penilaian, komentar, dan saran dari penulis terkait suatu topik
yang sedang dibahas. Banyak gagasan dalam teks eksposisi dapat mengajak pembaca untuk ikut
menanggapi masalah yang sedang dibahas penulis.
2. Mengandung Fakta
Unsur kedua dari teks eksposisi adalah mengandung fakta yang sebenarnya. Sebagai teks nonfiksi,
teks eksposisi menyajikan informasi hingga gagasan sesuai fakta yang benar-benar terjadi. Fakta
dalam teks eksposisi biasanya berupa informasi, misalnya seperti waktu, tanggal, tempat peristiwa,
bahkan juga pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya.
Pada akhirnya, fakta akan semakin membuat gagasan dari penulis menjadi lebih kuat, sehingga dapat
menguatkan keyakinan pembaca terhadap gagasan maupun masalah tertentu.
Pola-Pola Pengembangan pada Teks Eksposisi
1. Umum-Khusus
Pola pengembangan yang dari umum ke khusus ini dapat disebut juga dengan bentuk paragraf
deduktif. Hal ini dikarenakan ide atau gagasan pokok terletak di kalimat pertama di awal paragraf dan
dilanjut kalimat yang menjadi penjelas. Berikut ini adalah contoh paragraf teks eksposisi umum ke
khusus:
Meskipun bukan termasuk minuman kesehatan, kopi memiliki efek yang baik untuk gigi. Penelitian
terbaru dari negeri Cappuccino, Italia, menguatkan fakta itu. Carlo Pruzzo, dari Universitas Ancona
menjelaskan senyawa yang terkandung di dalam kopi menghentikan bakteri yang menempel ke gigi
sintesis. Senyawa tersebut juga efektif membasmi bakteri yang bisa langsung merusak gigi.
Pada awal paragraf tersebut terdapat gagasan pokok yang bersifat umum, “kopi memiliki efek baik
untuk gigi”. Setelah itu, dilanjut dengan kalimat penjelas yang membahas secara khusus. Supaya dapat
menjelaskan bahwa kopi memiliki efek yang baik untuk gigi, pada kalimat ketiga dan keempat
terdapat beberapa hasil penelitian tentang pembahasan tersebut.
2. Khusus-Umum
Pola pengembangan teks eksposisi ini merupakan kebalikan dari pola pengembangan sebelumnya,
pola pengembangan dari khusus ke umum ini disebut dengan paragraf induktif. Hal ini dikarenakan
kalimat pertama pada awal paragraf berisi kalimat penjelas. Sementara, paragraf diakhiri dengan
kalimat umum yang memuat ide atau gagasan pokok sekaligus menjadi simpulan. Berikut ini adalah
contoh paragraf teks eksposisi dari khusus ke umum:
Gerakan pecinta alam dengan dasar “sadar lingkungan sehat” telah mulai menggejala di kalangan
remaja. Tidak sedikit perkumpulan pecinta lingkungan yang anggotanya terdiri atas pelajar, baik itu
pelajar SMP, SMA, maupun para remaja dari lingkungan pesantren. Keberanian untuk melakukan
penelitian ilmiah semakin meluas, khususnya di tingkat SMA. Fenomena semacam itu merupakan
bukti bahwa remaja saat ini tidak selalu bernilai negatif.
Paragraf di atas menunjukkan bahwa kalimat pertama memuat beberapa penjelasan tentang gerakan
pencinta alam yang mulai banyak diminati remaja. Kemudian, dilanjut dengan beberapa fakta yang
menunjukkan para remaja mulai berani melakukan penelitian secara ilmiah. Sementara itu, pada akhir
paragraf berisi ide atau gagasan pokok sekaligus simpulan yang berbunyi, fenomena tersebut
merupakan bukti kalo remaja saat ini tidak selalu bernilai negatif.
3. Ilustrasi
Pola pengembangan teks eksposisi selanjutnya yaitu ilustrasi. Dengan menggunakan pola ini, maka
kalimat pertama di awal paragraf memuat gagasan utama. Kemudian, kalimat berikutnya berisi
beberapa ilustrasi yang dapat mendukung gagasan utama tersebut.
Ilustrasi yang disajikan biasanya merupakan data atau informasi penguat berdasarkan hasil
pengamatan atau pengalaman dari penulis. Hal ini dilakukan agar memperkuat gagasan yang
disampaikan. Berikut ini adalah contoh paragraf teks eksposisi dengan pola pengembangan ilustrasi:
Olahraga merupakan rangkaian kegiatan yang menyehatkan badan. Pasalnya, dengan berolahraga kita
dapat terhindar dari penyakit. Misalnya saja dengan berenang, olahraga yang dilakukan di dalam air
sangat berguna menyehatkan kesehatan paru-paru dalam bernafas. Selain itu, semua jenis olahraga
dapat menyehatkan badan.
Pada paragraf tersebut dapat dilihat bawah gagasan utamanya yaitu, olahraga merupakan kegiatan
yang dapat menyehatkan badan. Setelah itu, kalimat berikutnya akan memberikan ilustrasi berupa
contoh bahwa olahraga renang yang dapat menyehatkan paru-paru dalam bernafas.
4. Perbandingan
Pola pengembangan teks eksposisi yang terakhir yaitu perbandingan. Berbeda dengan pola
sebelumnya, pola ini menjadikan setiap kalimat di paragraf sebagai penjelas. Hal ini bertujuan untuk
memperkuat gagasan yang disajikan untuk lebih meyakikan pembaca.
Gagasan yang disampaikan biasanya adalah benda, keadaan, atau sesuatu yang memiliki persamaan
atau perbedaan. Berikut ini adalah contoh paragraf teks eksposisi pola pengembangan perbandingan:
Susu kedelai dikenal sebagai sumber protein, tetapi kandungan protein pada susu kedelai jauh lebih
kecil dibandingkan dengan susu sapi. Menurut sebuah sumber, kandungan protein pada susu kedelai
adalah sebesar 6,73 gram, lebih kecil dibanding susu sapi yang proteinnya sebanyak 8, 02 gram.
Setelah menyimak paragraf tersebut, sejak kalimat pertama sudah berisi perbandingan antara
kandungan protein susu kedelai dengan susu sapi. Pada kalimat berikutnya, perbandingan diperkuat
dengan sebuah data yang menunjukkan bahwa kandungan susu kedelai jauh lebih kecil daripada susu
sapi.
Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Umumnya
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal paragraf
dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung gagasan utama.
Berikut contoh paragraf deduktif yang gagasan utamanya terdapat di awal:
 Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja
tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga
kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya
mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai
untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah
tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat di bagian akhir. Secara umum,
paragraf induktif mempunyai ciri-ciri, yaitu:
a. Diawali dengan penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas dan
merupakan pendukung gagasan utama.
b. Kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus itu.
Contoh Paragraf Induktif:
 Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap
dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan.
Hawa dinginnya makin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini.
Inilah musim dingin yang terjadi di Negeri Matahari Terbit.
Contoh paragraf tersebut di atas diawali dengan perincian berupa peristiwa-peristiwa khusus.
Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat di awal dan akhir. Meski
terdapat dua kali pemunculan kalimat topik, bukan berarti gagasan utamanya ada dua.
Adanya dua kalimat topik itu hanya sebagai bentuk pengulangan gagasan utama sekaligus untuk
mempertegas informasi. Paragraf dengan pola ini dimulai dari pernyataan yang bersifat umum.
Setelah itu diikuti dengan pernyataan yang bersifat khusus sebagai penjelas, dan diakhiri dengan
pernyataan umum sebagai pengulangan gagasan utama.
Biasanya gagasan utama pada akhir paragraf dikemas dengan kalimat topik yang agak berbeda dengan
kemasan kalimat topik pertama.
Contoh paragraf deduktif-induktif:
 Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang
paling besar yang menyebabkan seseorang terserang penyakit jantung koroner. Hampir 80
persen penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang
tinggi. Bahkan, di Amerika, hampir 90 persen penderita jantung koroner disebabkan penderita
makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita
jantung koroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol. Dengan
demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Contoh Teks Eksposisi
Berikut ini adalah contoh teks eksposisi
Lingkungan Hidup yang Bersih Bisa Meningkatkan Kualitas Hidup
Kualitas hidup yang baik bisa ditentukan dari bagaimana cara kita menjaga lingkungan hidup.
Semakin bersih, bisa semakin baik pula kualitas hidup kita. Menjaga lingkungan hidup bertujuan
untuk menghindari terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti munculnya wabah
penyakit yang berbahaya bagi kesehatan dan kenyamanan masyarakat. Ini adalah bukti bahwa
lingkungan bersih bisa membantu untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup kita.
Gotong royong dalam dalam membersihkan dan menjaga lingkungan secara rutin bisa menjadi
alternatif dalam menanggulangi pencemaran lingkungan. Dalam satu RT yang terdiri dari beberapa
kepala keluarga, akan bisa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah hari yang ada dan
sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Selain itu, Hari minggu bisa dijadikan sebagai jadwal kegiatan kerja bakti rutin seluruh masyarakat
desa yang di mulai pada pagi hari. Ada banyak manfaat yang dapat dirasakan dalam kegiatan tersebut,
selain kebersihan dan kesehatan hubungan solidaritas antar warga akan semakin kuat
Kebersihan lingkungan hidup merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat dan
merupakan faktor penting bagi kesehatan dan kenyamanan dalam bermasyarakat. Kebersihan
lingkungan masyarakat akan menjamin kesehatan dan kenyamanan Dan tentu saja akan berimbas pada
peningkatan dari kualitas hidup.
(Kosasih, 2017:17)

Ciri-Ciri Teks Eksposisi


1. Memberikan Informasi atau Pengetahuan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa teks eksposisi bukanlah teks fiksi, tetapi berisi
tentang teks nonfiksi. Oleh sebab itu, teks eksposisi umumnya akan berisi tentang informasi atau
pengetahuan. Informasi yang didapatkan dari teks eksposisi bisa menambahkan wawasan kita (sebagai
pembaca) dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menggunakan Bahasa yang Baku
Dikarenakan termasuk teks nonfiksi dan isinya berupa informasi atau pengetahuan, maka penulisan
teks eksposisi menggunakan bahasa yang baku. Dalam hal ini, bahasa baku yang dimaksud, seperti
kata-kata yang sesuai dengan KBBI, kalimat yang sesuai dengan PUEBI, dan sebagainya.
3. Berisi tentang Sebuah Fakta
Teks eksposisi berisi tentang sebuah fakta yang biasanya didukung dengan data-data yang akurat,
sehingga keasliannya bisa dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, ketika ingin menulis teks eksposisi
yang baik diperlukan mencari sumber-sumber data yang akurat agar tidak terjadi kesalahan.
4. Format Penulisannya Singkat, Jelas, dan Padat
Ciri teks eksposisi berikutnya adalah format penulisannya singkat, jelas, dan Padat. Dengan format
penulisan seperti itu, maka pembaca akan mudah menerima informasi atau pengetahuan yang ada di
dalam teks eksposisi.
5. Bersifat Objektif dan Tidak Memihak
Ciri-ciri terakhir dari teks eksposisi adalah teks eksposisi harus bersifat objektif dan tidak memihak
salah satu pihak atau beberapa kepentingan saja. Jadi, bagi seorang penulis teks eksposisi harus bisa
memastikan kalau setiap menulis teks eksposisi berdasarkan fakta.
Struktur Teks Eksposisi
Selanjutnya, setelah membahas tentang pengertian teks eksposisi dan unsur-unsur teks eksposisi, dan
ciri-ciri teks eksposisi, berikut ini adalah penjelasan tentang struktur teks eksposisi, diantaranya yaitu:
1. Tesis
Bagian ini adalah bagian pertama sekaligus pembuka dari teks eksposisi. Tesis sendiri dapat dipahami
sebagai bagian yang memiliki fungsi untuk menyajikan pengenalan isu, masalah, gagasan utama,
hingga pandangan penulis secara umum terkait topik atau masalah yang dibahas. Tesis juga bisa
disebut juga sebagai pernyataan pendapat. Sebelum memulai menulis teks eksposisi, penulis harus
menentukan tujuan dari teks eksposisi terlebih dahulu.
2. Rangkaian Argumen
Bagian kedua dari struktur teks eksposisi adalah rangkaian argumen. Setelah tesis mengenalkan suatu
isu atau masalah yang sedang hangat diperbincangkan oleh banyak orang, teks eksposisi akan dilanjut
dengan rangkaian argumen. Rangkain argumen dapat dipahami sebagai pendapat berupa alasan yang
logis, informasi sesuai hasil temuan, fakta yang terjadi, hingga pernyataan para ahli. Jadi, tak heran
apabila di bagian ini, Kamu akan banyak menemukan pendapat sebagai penjelasan atas tesis yang
dijelaskan sebelumnya.
3. Penegasan Ulang
Bagian terakhir dari struktur teks eksposisi yaitu penegasan ulang. Setelah penulis menyampaikan isu
atau masalah dan sudah didukung oleh berbagai alasan atau pendapat yang sesuai fakta, berikutnya
akan disajikan penutup atau simpulan. Tujuan penegasan ulang sendiri adalah untuk memberikan
penegasan terhadap pendapat awal sekaligus menyajikan simpulan dan saran terhadap keseluruhan
masalah yang dibahas.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi


Setelah mengetahui pengertian teks eksposis, unsur-unsur, ciri-ciri hingga struktur dari teks eksposisi,
Kamu akan diajak untuk memahami lebih dalam tentang kaidah kebahasaan dari teks eksposisi.
Seperti pada teks yang lain, kaidah kebahasaan bisa disebut juga sebagai gaya bahasa khas dari sebuah
teks, sehingga dapat membedakannya dengan teks yang lain. Berikut ini adalah beberapa kaidah
kebahasaan teks eksposisi, diantaranya yaitu:
1. Kata-Kata Teknis
Teks eksposisi banyak memakai kata-kata teknis atau peristilahan terkait suatu topik atau masalah
yang dibahas. Misalnya saja seperti, sektor kehutanan, penebangan liar, hutan lindung, kehutanan
masyarakat, ekowisata, dan lain sebagainya.
2. Kata-Kata yang Berkaitan dengan Argumentasi
Teks eksposisi banyak memakai kata-kata yang menjelaskan dengan hubungan argumentasi. Misalnya
saja seperti, jika, karena, sebab, akibatnya, dengan demikian, oleh karena itu.
3. Kata-Kata yang Berhubungan dengan Kronologis
Teks eksposisi biasanya memakai kata-kata yang menyatakan hubungan kronologis atau istilah yang
menyatakan keterangan waktu. Tidak hanya itu, teks eksposisi biasanya juga menggunakan kata-kata
yang menyatakan perbandingan atau pertentangan. Sebagai contoh, akhirnya, namun, sebelum itu,
kemudian, sebaliknya, berbeda halnya.
4. Kata Kerja Mental
Teks eksposisi biasanya juga memakai kata kerja mental yang digunakan untuk menggambarkan jiwa.
Misalnya seperti menyimpulkan, memperkirakan, mengharapkan. memprihatinkan, mengagumkan,
menyedihkan, menduga, mengasumsikan, menjelaskan, dan lain sebagaianya.
5. Kata-Kata Rujukan
Teks eksposisi banyak memakai kata-kata rujukan untuk menghubungkan dengan suatu informasi atau
pendapat seseorang. Misalnya seperti berdasarkan data…., merujuk pada pendapat….
6. Kata-Kata Persuasif
Teks eksposisi biasanya juga memakai kata-kata persuasif untuk mengajak atau memengaruhi lawan
tutur. Kata yang biasanya digunakan untuk melakukan persuasif yaitu seperti sebaiknya, diharapkan,
perlu, hendaklah, harus.
7. Kata-Kata Denotatif
Teks eksposisi juga banyak memakai kata-kata denotatif untuk menjelaskan sesuatu agar lebih jelas.
Denotatif sendiri bisa dipahami sebagai kata yang memiliki makna sebenarnya. Kata denotatif adalah
kata yang belum mengalami perubahan maupun penambahan makna.
Tujuan Teks Eksposisi
Berdasarkan pengertian teks eksposisi, maka tujuan teks eksposisi adalah untuk menyampaikan
informasi kepada pembaca melalui sudut pandang tertentu. Dengan tujuan teks eksposisi tersebut,
maka pembaca akan mudah memahami makna serta pengetahuan yang terkandung di dalam teks
tersebut.
Jenis-Jenis Teks Eksposisi
teks eksposisi memiliki enam jenis, tentu setiap memiliki tujuannya sendiri. Oleh karena itu, untuk
lebih mendalami teks eksposisi, berikut ini adalah enam jenis teks eksposisi beserta penjelasannya,
diantaranya yaitu:
1. Eksposisi Definisi
Teks eksposisi definisi merupakan teks eksposisi yang bertujuan untuk mengungkapkan pengertian
atau definisi dari suatu topik.
2. Eksposisi Proses
Teks eksposisi proses sebenarnya adalah teks yang memuat beberapa tahap atau cara untuk
menghasilkan sesuatu dari awal hingga akhir.
3. Eksposisi Ilustrasi
Teks eksposisi ilustrasi adalah teks eksposisi yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara
sederhana antara satu topik dengan topik yang lain. Teks jenis ini biasanya menjelaskan kesamaan
atau kemiripan sifat dari suatu topik yang dibahas.
4. Eksposisi Pertentangan
Teks eksposisi pertentangan bisa juga dipahami sebagai teks yang memuat beberapa hal pertentangan,
dari hal yang satu dengan hal lainnya.
5. Eksposisi Laporan
Teks eksposisi laporan merupakan teks eksposisi yang memiliki tujuan untuk menyajikan suatu
laporan dari sebuah peristiwa atau objek tertentu.
6. Eksposisi Perbandingan
Teks eksposisi perbandingan adalah teks yang memuat ide dan gagasan utama untuk dibandingkan
antara hal yang satu dengan hal yang lain.

Cara Membuat Teks Eksposisi


Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang cara membuat teks eksposisi.
1. Tentukan Tema
Pertama, kamu perlu menentukan tema ketika ingin membuat teks eksposisi. Dengan adanya teman,
maka arah tulisan akan menjadi lebih jelas, sehingga tulisan pesan dari teks eksposisi bisa dibaca dan
disimak dengan baik oleh pembaca.
2. Kumpulkan Sumber Untuk Bahan Tulisan
Kedua, kumpulkan sumber yang bisa berasal dari buku atau artikel yang bisa ditemukan diinternet.
Akan lebih bagus lagi, apalagi kalau dalam menulis teks eksposisi diberikan sumber berupa data
terbaru pada suatu peristiwa, seperti adanya virus covid-19. Dengan adanya sumber, maka tulisan
eksposisi akan membuat pembaca mengetahui lebih banyak tentang sebuah informasi.
3. Buat Kerangka Tulisan
Setelah menentukan tema dan mengumpulkan sumber, maka langkah selanjutnya adalah membuat
kerangka tulisan. Dengan kerangka tulisan, maka kamu akan mengetahui hal-hal apa saja yang perlu
ditulis di teks eksposisi.
4. Kembangkan Kerangka Tulisan
Terakhir, kerangka tulisan yang telah dibuat, kemudian dikembangkan lagi agar tulisan teks eksposisi
memiliki banyak informasi. Selain itu, dengan pengembangan ini, teks eksposisi menjadi lebih
terstrukur, sehingga ketika membacanya tidak bingung.
Contoh Teks Eksposisi Beserta Analisis Struktur
Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
Tesis:
Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor terpenting untuk menciptakan kenyamanan,
baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekitar. Setiap sekolah selalu mengajarkan anak
didiknya untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Bahkan, kebersihan sekolah banyak
dilombakan untuk menarik minat sekolah agar mereka peduli kebersihan. Cara untuk menjaga
kebersihan sekolah, diantaranya membuang sampah pada tempatnya, menghapus papan tulis,
menyapu ruang kelas, dan lain-lain.
Argumentasi:
Pembagian piket kelas menjadi salah satu cara untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Petugas
piket biasanya melakukan tugas membersihkan ruang kelas. Seperti menyapu kelas, menghapus papan
tulis, dan menyiapkan spidol atau kapur tulis. Selain itu, setiap hari jumat selalu digunakan untuk
melakukan kerja bakti membersihkan sekolah setelah pelajaran pertama selesai. Banyak manfaat yang
diperoleh dari kegiatan “Jum’at Bersih”. Selain lingkungan sekolah bersih, hubungan murid dan guru
juga bisa semakin akrab dengan adanya kerja sama.
Penegasan Ulang:
Kebersihan lingkungan sekolah adalah hal yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan sekolah dan
merupakan faktor yang sangat penting dalam meraih keberhasilan proses belajar mengajar.
Kebersihan lingkungan sekolah akan lebih menjamin kebersihan seseorang dan menyehatkan.
Kebersihan tidak sama dengan kemewahan, kebersihan adalah usaha manusia agar lingkungan sekolah
tetap sehat terawat secara berkesinambungan.
Itulah pembahasan-pembahasan tentang teks eksposisi, mulai dari pengertian teks eksposisi, unsur-
unsur teks eksposisi, hingga contoh-conth teks eskposisi. Setelah membaca artikel ini, semoga kamu
bisa menerapkan atau menulis teks eksposisi, baik itu untuk pekerjaan, tugas, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai