SUBAGIO, M.Pd
NIP. 197204012003121010
MATERI AJAR
TEKS PROSEDUR Guru Mata Pelajaran: Marlin Dwi Putranti
A. Pengertian Teks Prosedur
Teks prosedur adalah teks yang menjelaskan langkah-langkah melakukan
sesuatu secara lengkap dan jelas. Teks prosedur kompleks bermanfaat
bagi pembaca agar menjadi benar dalam melakukan tindakan, serta tidak
membahayakan atau merugikan diri dan orang lain.
3. Penegasan Ulang
Penegasan ulang diisi dengan kalimat-kalimat yang seperlunya. Kalimat
penegasan ulang berisi harapan ataupun manfaat apabila petunjuk-
petunjuk tersebut dijalankan dengan baik.
Teks Eksplanasi
Berikut contohnya.
Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulankelima rambut-rambut
mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alisdan bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan,
fetus mirip kulit orangtua dengan kulit merah berkeriput. Selama bulan kedelapan dan
kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian
keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan
terus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.
Berkenaan dengan kata ganti yang digunakannya, teks eksplanasi langsung merujuk pada jenis
fenomena yang dijelaskannya, yang bukan berupa persona. Kata ganti yang digunakan untuk
fenomenanya itu berupa kata benda, baik konkret ataupun abstrak, seperti demonstrasi, banjir, gerhana,
embrio, kesenian daerah; dan bukan kata ganti orang, seperti ia, dia, mereka. Karena objek yang
dijelaskannya itu berupa fenomena, tidak berbentuk personal (nonhuman participation), dalam teks
eksplanasi itu pun banyak ditemukan kata kerja pasif. Hal itu seperti kata-kata berikut: terlihat, terbagi,
terwujud, terakhir, dimulai,ditimbun, dan dilahirkan.
Teks Ceramah
1. Pengertian ceramah
Ceramah adalah jenis komunikasi di depan umum yang berisi penyampaian suatu
informasi, pengetahuan, dan sebagainya. Penyampaianya adalah orang-orang yang
menguasai bidang tertentu dan pendengarannya bisa melibatkan banyak orang.
Medianya bisa langsung ataupun melalui sarana komunikasi, seperti teleivi, radio, dan
media lainnya.
Selain itu, ada pua yang disebut dengan idato dan khutbah.
1) Pidato adalah pembicaraan di depan umum yang cenderung bersifat persuasive.
Pidto berisi ajakan atau dorongan pada khalayak untuk berbuat sesuatu, misalnya
dalam pidato politik atau kampanye.
2) Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian
pengetahuan keagamaan, dan ajakan untuk memperkuat keimanan.
Dibandingkan pidato ataupun khotbah, ceramah merupakan bentuk “berbicara di
depan umum” yang lebih menekankan pada penyampaian informasi daripada bujuk-
membujuk. Oleh karena itu, setelah mendengarkan ceramah, pendengar diharapakan
dapat memperoleh informasi yang berguna bagi pengetahuan dan pemahaman tentang
topik tertentu. Seperti dalam contoh teks, isu faktual yan diangkat adalah dampak
negatif penggunaan ponsel pintar.
a. Pengenalan isu
Olahraga teratur merupakan unsur yang sangat penting dalam terapi anti-HIV.
Olahraga memicu sistem kekebalan tubuh dan melawan wasting. Akan tetapi
seperti kegiatan lainnya,olahraga dapat berakibatkan buruk jika berlebihan.
Olahraga yang seimbang dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, tetapi
olahraga berat justru dapat menurunkannya. Bagian ini mengenalkan suatu isu
tentang pentingnya olahraga sebagai upaya terapi penyakit AIDS.
b. Rangkaian argumen
Biasanya, setelah melakukan kerja fisik atau mental yang berat atau lama, kita
akan lelah. Kelelahan sebenarnya merupakan ketidakmampuan sementara dari
jaringan otot untuk menanggapi perintah. Beristirahat adalah jalan keluar utama
Ketika badan terasa sangat Lelah. Namun, apalbila sudah segar Kembali, tetaplah
lakukan banyak kegiatan yang terartur. jika tidak, kita akan menjadi malas dan
cenderung enggan bergerak.
Cuplikan tersebut merupakan salah satu bagian dari argument pembicaraan
tentang cara berolahraga untuk penderita AIDS.
c. Penegasan Kembali
Dengan berolahraga, kemampuan Anda untuk menjangkau benda aka membaik,
dan energi bertambah. Hal yang lebih penting, sikap atau perlakuan terhadap diri
sendiri juga membaik.
Bagian tersebut merupakan suatu penegasan Kembali (kesimpulan), sebagai
penguatan atas paparan sebelumnya. Hal ini mungkin pula ditandai oleh kata-kata
yang berupa saran-saran yang disertai pula jumlah alasan.
Adapun bahasa cerpen umumnya berupa ragam tidak baku atau tidak formal. Hal
demikian bisa dipahami karena cerpen lebih banyak memotret atau mengisahkan
gambaran kehidupan sehari-hari.