Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
Perbaikan Untuk Menaikkan Nilai Rapor Semester 3,4,dan 5

Guru : Vivi Ratna Yulia S.Pd

Disusun Oleh:
Arya Deva Perdana (S.Tr.Han)

SMAT PELITA NUSANTARA


JL. PALEDANG NO 297 A RT 05/02, Campaka, Kec. Andir, Kota Bandung, Jawa Barat
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada sebelu waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah "Perbaikan nilai raport semester".
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada miss Vivi
yang telah memberikan tugas. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan, makalah ini berguna bagi saya pada
khususnya untuk peningkatan grafik raport saya.

Bandung,9 Januari 2024


A. TEKS PROSEDUR

1. PENGERTIAN TEKS PROSEDUR


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prosedur adalah tahap
kegiatan untuk menyelesaikan aktivitas atau metode dalam memecahkan suatu masalah.
Jadi, bisa kita simpulkan teks prosedur adalah teks yang berisi cara untuk membuat atau
melakukan sesuatu. Teks ini terdiri dari tahapan-tahapan serta memiliki struktur
kalimat imperatif berupa perintah.

2. TUJUAN TEKS PROSEDUR


Teks prosedur bertujuan memberi petunjuk cara melakukan suatu pekerjaan
dengan menggunakan material dan metode yang detail. Misalnya, cara memasak sup
ayam, cara menyalakan vacuum cleaner, dan lain sebagainya.

3. STRUKTUR TEKS PROSEDUR

Ingat, teks prosedur bertujuan untuk memberi informasi secara berurutan dan
terperinci. Maka dari itu, terdapat 4 struktur yang tak boleh dilupakan, yaitu:

1. Tujuan
Pertama, struktur Tujuan. Tujuan adalah hal yang ingin dilakukan dalam teks
prosedur. Biasanya terdapat pada judul atau paragraf pertama teks prosedur yang
dijelaskan secara singkat.

2. Material
Struktur teks prosedur yang kedua yaitu Material. Pada bagian ini, kamu bisa
menuliskan alat, bahan, atau hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk membuat sesuatu.
Biasanya terdapat takaran, jumlah, bentuk, atau warna tertentu agar pembaca
memperoleh hasil yang maksimal.

3. Langkah-langkah
Ketiga, struktur Langkah-langkah, yaitu tahapan atau proses untuk membuat
sesuatu. Tuliskan dengan kalimat yang jelas, logis, sistematis, dan tidak bertele-tele agar
pembaca tidak kebingungan.

4. Penegasan Ulang atau Penutup


Struktur teks prosedur yang terakhir yaitu Penegasan Ulang. Di sini, kamu dapat
menuliskan simpulan atau manfaat jika pembaca berhasil mengikuti petunjuk yang
terdapat di dalam teks prosedur.
4. CIRI - CIRI TEKS PROSEDUR

1. Mengandung kata kerja aktif.


2. Bersifat universal, alias setiap orang dapat mengikutinya.
3. Mengandung tahapan atau urutan kegiatan untuk melakukan sesuatu.
4. Menggunakan kata keterangan yang menyatakan rincian waktu, tempat, ukuran, dan
sebagainya.
5. Menggunakan kalimat perintah (imperatif), baik meminta atau melarang. Contoh:
‘tuangkan’, ‘jangan’, ‘masukkan’, dan sebagainya.
6. Menggunakan konjungsi atau kata penghubung untuk menghubungkan setiap tahapan.
Contoh: ‘selanjutnya’, ‘setelah itu’, ‘lalu’, ‘kemudian’, dan sebagainya.

5. Jenis-Jenis Teks Prosedur

1. Teks Prosedur Sederhana


Teks prosedur sederhana berisi tahapan atau material yang tidak terlalu banyak, biasanya
membutuhkan 2-4 tahapan untuk melakukannya. Karena sederhana, urutannya tidak bisa
dibolak- balik.
Contoh teks prosedur sederhana:
“Cara menghidupkan laptop”, “cara menggunakan flashdisk“, dan lain-lain.
2. Teks Prosedur Protokol
Teks prosedur protokol berisi tahapan yang bisa dilakukan dengan fleksibel. Artinya,
tujuan teks tetap tercapai meskipun pembaca tidak melakukan langkah-langkah secara
berurutan. Masih bingung? Coba perhatikan contoh ini deh.
Contoh teks prosedur protokol:
”Dalam membuat mie instan, kamu bebas merebus mienya terlebih dahulu atau memilih
menuang bumbunya ke mangkok duluan.”
3. Teks Prosedur Kompleks
Teks prosedur kompleks biasanya membutuhkan alat, bahan, dan waktu yang lebih
`banyak dibandingkan teks prosedur sederhana. Dalam teks prosedur kompleks, tak
jarang kita menemukan sub tahapan sebelum menuju langkah selanjutnya.

6. Kaidah Kebahsaan Teks Prosedur

Kaidah kebahasaan adalah aturan kebahasaan atau ciri tertentu yang melekat pada
suatu teks. Dalam menyusun teks prosedur, terdapat kaidah-kaidah kebahasaan yang
biasa digunakan, yaitu:

1. Kalimat

Ada 3 kategori kalimat yang bisa kamu temukan dalam teks prosedur, yakni Imperatif,
Deklaratif, dan Interogratif.

a. Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung perintah, permintaan, atau larangan
untuk melakukan sesuatu. Contoh: “Hati-hati saat menggoreng risol!”

b. Kalimat Deklaratif

Kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan. Contoh: ”Risol mayones
adalah cemilan yang cocok disajikan untuk keluarga atau tamu yang berkunjung.”

c. Kalimat Interogatif

Kalimat interogatif adalah kalimat yang mengandung pertanyaan. Contoh: “Bagaimana


cara membuat risol mayones yang lezat?”

2. Konjungsi (Kata Penghubung)

Ada 2 jenis konjungsi yang bisa kamu temukan dalam teks prosedur, yaitu Konjungsi
Persyaratan dan Konjungsi Temporal.

a. Konjungsi Persyaratan

Konjungsi persyaratan adalah kata penghubung yang menyatakan syarat.


Contohnya: jika, andai, apabila, kalau, asalkan, seandainya.

b. Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang menandakan urutan waktu.


Contohnya: lalu, kemudian, setelah itu, selanjutnya.

3. Numeralia (Kata Bilangan)

Ada 2 jenis numeralia dalam teks prosedur, yaitu Numeralia Urutan dan Numeralia
Kuantitas.

a. Numeralia Urutan adalah kata yang bisa menjadi kata pengganti konjungsi temporal.
Contohnya: pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.

b. Numeralia Kuantitas adalah kata yang berfungsi sebagai petunjuk jumlah atau durasi
dalam teks prosedur. Contohnya: ”masukkan 2 butir telur,” “diamkan selama 1 jam
di dalam kulkas,” dan sejenisnya.
4. Pronomina

Pronomina adalah kata ganti orang atau benda. Di dalam teks prosedur, ada 2 jenis
pronomina, yaitu Pronomina Penunjuk dan Pronomina Persona.

a. Pronomina Penunjuk biasanya mengandung kata ‘ini,’ ‘itu‘, dan ‘tersebut‘.

Contohnya: “Aduk adonan tersebut hingga mengental.”

b. Pronomina Persona biasanya mengandung kata ‘anda’ , ‘saya‘, ‘kamu‘, ‘kita,’ dan
‘kalian‘.

Contohnya: “Tambahkan saus sambal sesuai dengan selera Anda!”

5. Verba

Verba adalah kata kerja. Pada teks prosedur terdapat 2 jenis verba, yaitu verba material
dan verba tingkah laku.

a. Verba Material adalah kata kerja yang mengacu pada tindakan fisik. Contohnya:
‘menggoreng’, ‘mengaduk,’ ‘mengiris,’ dan sebagainya.

b. Verba Tingkah Laku adalah kata kerja yang ditunjukkan lewat ungkapan, yang tingkah
lakunya tidak bisa dilihat dengan kasat mata.

Contohnya: ‘memahami‘, ‘berpikir,’ dan sebagainya.

7. Cara Membuat Teks Prosedur

Saat kamu membuat teks prosedur, teks harus memuat struktur dan kaidah kebahasaan
yang sudah disebutkan di atas. Berikut langkah-langkahnya.

1. Menentukan Judul

Buatlah judul semenarik mungkin untuk menarik perhatian pembaca. Judul juga harus
memuat prosedur apa yang akan kamu jelaskan dalam teks.

2. Membuat Tujuan

Setelah judul sudah dibuat, tuliskan secara singkat tujuan dari teks prosedur tersebut.
Bagian ini penting untuk menunjukkan pada pembaca apa yang dibuat atau dilakukan.
Pada bagian ini, kamu harus menyebutkan secara jelas hasil akhir yang akan didapatkan.

3. Buat Daftar Alat dan Bahan


Bagian yang satu ini bersifat opsional. Apabila kamu membuat teks prosedur tentang cara
membuat sesuatu, maka bagian alat dan bahan ini harus disertakan. Namun, jika kamu
ingin membuat teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu bagian ini tidak harus
dimasukkan.

4. Menyusun Langkah-Langkah

Bagian ini adalah bagian inti dari teks prosedur. Sajikan secara lengkap dan detail
kronologis atau urutan langkah-langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah ini
bisa dijelaskan dalam bentuk poin atau nomor.

5. Sempurnakan dengan Penutup atau Kesimpulan

Bagian penutup atau kesimpulan juga bersifat opsional. Bagian ini biasanya ditulis untuk
menyimpulkan tujuan akhir dari teks yang dibuat.

B. Teks Eksplanasi

1. Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses 'mengapa' dan 'bagaimana'
kejadian-kejadia alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Suatu
kejadian baik kejadian alam maupun kejadian seosial yang terjadi di sekitar kita, selalu
memiliki hubungan sebab akibat dan memiliki proses.Suatu kejadian yang terjadi di
sekitar kita, tidak hanya untuk kita amati dan rasakan saja, tetapi juga untuk kita pelajari.
Kita dapat mempelajari kejadian tersebut, misalnya dari segi mengapa dan bagaimana
bisa terjadi

2. Tujuan Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan secara jelas mengenai proses
yang terjadi pada suatu fenomena. Teks ini juga memberikan alasan penyebab
peristiwa itu terjadi dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh
pembaca
3. Struktur Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki memiliki struktur yang terdiri dari pernyataan umum,
dilanjutkan dengan urutan sebab akibat, dan diakhiri dengan interpretasi. Untuk lebih
memahami lagi mengenai struktur tersebut silahkan disimak dibawah ini.

 Pernyataan umum, berisi statemen atau penyataan umum tentang suatu topik
yang akan dijelaskan proses keberadaanya, proses terjadinya, atau proses
terbentuknya.
 Urutan Sebab Akibat, berisikan tentang detail penjelasan proses keberadaan atau
proses terjadinya yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal
hingga yang paling akhir.
 Interpretasi, berisi tentang kesimpulan atau pernyataan tentang topik atau proses
yang dijelaskan.

4. Ciri-Ciri Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi memiliki 3 ciri-ciri yang dapat memudahkan kita untuk
membedakan antara teks eksplanasi dengan teks yang lainnya. Berikut akan saya jelaskan
3 ciri-ciri teks eksplanasi.

 Strukturnya terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi
seperti yang telah saya jelaskan diatas tadi.
 Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).
 Faktualnya itu memuat informasi yang bersifat ilmiah atau keilmuan seperti sains
dan yang lainnya.

5. Jenis-jenis Teks Eksplanasi


Jenis teks eksplanasi ada 4 yaitu eksplanasi sequential, eksplanasi faktorial,
eksplanasi teoritis, dan eksplanasi kausal. Untuk lebih paham, simak penjelasan lebih
rincinya berikut ini:
1. Teks Eksplanasi Sequential
Sebuah teks eksplanasi sequential merupakan jenis penjabaran atau penjelasan
yang menerangkan secara rinci tahapan demi tahapan satu fenomena terjadi. Contohnya
adalah urutan bernapas mulai dari menghirup udara, udara masuk ke hidung, k
erongkongan, paru- paru,terjadi pergantian darah dan udara, lalu hingga keluar menjadi
karbon dioksida.

2. Teks Eksplanasi Faktorial


Jenis teks eksplanasi faktorial adalah penjabaran yang menerangkan akibat dan
hasil dari proses yang berjalan. Misalnya adalah efek dari penjajahan

3. Teks Eksplanasi Teoritis


Jenis teks eksplanasi teoritis merupakan sebuah penjabaran yang
didalamnya terdapat spekulasi yang memungkinkan untuk terjadi pada sebuah
fenomena. Misalnya gempa bumi yang bisa memicu adanya tsunami.

4. Teks Eksplanasi Kausal


Jenis tek eksplanasi kausal adalah penjelasan yang satu persatu
menjelaskan penyebab atau asal dari satu perubahan yang terjadi. Misalnya adalah banjir
di pemukiman padat penduduk.

Itulah jenis teks eksplanasi beserta penjelasannya yang lengkap. Teks eksplanasi
memiliki 4 jenis yang masing-masing berbeda.

6. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi pada umumnya memiliki ciri bahasa sebagai berikut.

 Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia (nonhuman


participants), misalnya gempa bumi, banjir, hujan, dan udara.
 Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
 Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional (kata kerja aktif).
 Menggunakan konjungsi waktu dan kausal, misalnya jika, bila, sehingga,
sebelum,pertama, dan kemudian.
 Menggunakan kalimat pasif.
 Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan
secara kausal itu benar adanya.
7. Cara Membuat Teks Eksplanasi

1. Memilih satu peristiwa atau fenomena yang ada di lingkungan sekitar.

2. Mengumpulkan data-data mengenai peristiwa atau fenomena tersebut dari hasil


wawancara, buku, majalah, atau jurnal-jurnal online di internet.

3. Menyusun kerangka karangan sesuai struktur teks ekplanasi berupa pernyataan


umum, urutan proses terjadinya fenomena, dan penutup.

4. Mengembangkan kerangka karangan.

5. Memeriksa apakah teks yang dibuat sudah berisi penjelasan yang jelas dan runtut
atau sudah sesuai dengan struktur teks ekplanasi.

6. Memperhatikan aspek kebahasaannya.

C. Teks Ceramah

1. Pengertian Teks Ceramah

Menurut para ahli, yang salah satunya kami kutip dari Winarno Surahmad, M.Ed
menyatakan bahwa: “Ceramah adalah penuturan dan penerangan secara lisan oleh guru
terhadap muridnya, sedangkan peran dari murid hanya mendengarkan dengan teliti,
sambil mencatat yang pokok dari yang telah disampaikan oleh guru”.
Arti kata ceramah, menurut KBBI adalah pidato oleh seseorang di hadapan
banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya.
Secara umum ceramah adalah pidato yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-
petunjuk sementara ada audiensi yang bertindah sebagai pendengar. Ceramah dapat
dilaksanakan kapan saja, tidak ada rukun dan syaratnya, tidak ada mimbar tempat khusus
pada pelaksaannya, waktu tidak dibatasi dan siapapun boleh berdakwah, dapat dilakukan
dengan cara kreatif dan inovatif seperti (seminar, lokakarya, pelatihan, atau sarasehan).

2. Tujuan Teks Ceramah


Adapun tujuan dari ceramah adalah seperti berikut ini:
1. Informatif/instruktif: artinya untuk memberikan informasi kepada pendengar
mengenai suatu hal sehingga pendengar dapat memahami atau mengerti isi
informasi dengan jelas dan benar.
2. Persuasif: artinya mengajak pendengar supaya mengikuti apa yang telah
pembicara sampaikan agar keyakinan pendengar semakin bertambah untuk
melakukan sesuatu kearah yang lebih baik lagi.
3. Argumentatif: artinya untuk meyakinkan pendengar mengenai suatu hal.
4. Deskriptif: artinya untuk menggambarkan atau melukiskan tentang suatu
keadaan.
5. Rekreatif: artinya untuk menghibur atau menggembirakan pendengar agar
merasa puas.
6. Naratif: artinya untuk menceritakan sesuatu hal kepada pendengar

3. Struktur Teks Ceramah


1. Pendahuluan
a. Pembuka: bagian yang berisi salam pembuka, ucapan syukur, dan ucapan
penghormatan.
b. Pengantar: bagian yang berisi paragraf pengantar yang mengarah pada
topik.
2. Isi Ceramah
a. Inti: bagian ini berisi paparan dari penceramah, pandangan umum
penceramah, ilustrasi dari materi yang disampaikan oleh penceramah.
b. Gagasan: bagian ini berisi tentang ide besar yang ingin disampaikan
penceramah kepada pendengar. Ceramah yang baik dan bagus berisi satu
gagasan besar yang kemudian dapat dikembangkan dalam subtopik.
3. Penutup
a. Simpulan
b. Ucapan permintaan maaf, dan
c. Salam penutup

4. Ciri-Ciri Teks Ceramah


Berikut ini adalah ciri-ciri teks ceramah:
1. Memiliki struktur yang lengkap, terdiri atas pendahuluan, isi, penutup.
2. Isi ceramah sesuai dengan kegiatan yang ada.
3. Isi ceramah harus objektif, jelas, dan benar.
4. Isi ceramah tidak akan menimbulkan pertentangan di masyarakat.
5. Bahasa yang digunakan penceramah mudah dipahami pendengar.
6. Bahasa yang digunakan penceramah harus santun dan rendah hati.

5. Jenis-Jenis Teks Ceramah


Ceramah dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Ceramah Umum
Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-
petunjuk sementara ada audiens yang bertindak sebagai pendengar. Sedangkan umum
adalah keseluruhan untuk siapa saja, khlayak ramai, masyrakat luas, atau lazim. Jadi
ceramah umum adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasehat kepada
khalayak umum atau maysrakat luas. Di dalam ceramah umum ini keseluruhannya
bersifat menyeluruh tidak ada batasan-batasan apapun baik dari audiens yang tua
muapun muda,materinya juga tidak ditentukan sesuai dengan acara.
2. Ceramah Khusus
Pengertian ceramah sudah dipaparkan seperti yang diatas akan tetapi kali
ini akan dipaparkan pengertian dari ceramah khusus itu sendiri yang mana khusus adalah
tersendiri,istimewa, takkan ada yang lain, jadi ceramah khusus itu sendiri berarti
ceramah yang bertujuan untuk memberikan nasehat-nasehat kepada mad’u atau
khalayak tertentu dan juga abersifat khusus baik itu materi maupun yang lainnya.
Sedangkan dalam ceramah khusus banyak batasan-batasan yang dibuat mulai dari
audiens yang sesuai dengan yang diinginkan dan materi juga yng menyesuaikan dengan
keadaan.

Contoh: Peringatan hari besar islam (PHBI) seperti Isra’miraj, maulid Nabi Muhammad
SAW, bulan puasa dll

6. Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah


1. Menggunakan kalimat simpleks/tunggal dan kompleks/majemuk.
2. Menggunakan kata kerja mental, misalnya memprihatinkan.
3. Kalimatnya bersifat deklaratif dan imperatif (persuasif/ajakan).
4. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab-
akibat) satu dengan yang lainnya.
5. Menggunakan kata-kata teknis/peristilahan yang berkenaan dengan topik
yang dibahas penceramah.
6. Menggunakan kata sapaan orang kedua atau ketiga yang sesuai dengan
bahasa adat setempat, santun serta sesuai dengan kondisi/situasi.

7. Cara Membuat Teks Ceramah


1. Menentukan Topik Ceramah
2. Merumuskan Tujuan Teks Ceramah
3. Menyusun Kerangka Ceramah
4. Menyusun Kerangka Berdasarkan Ceramah
A. Cerita Pendek

1. Pengertian Cerita Pendek

Cerita pendek merupakan satu karya sastra yang sering kita jumpai di berbagai
media massa. Namun demikian apa sebenarnya dan bagaimana ciri-ciri cerita pendek itu,
banyak yang masih memahaminya. Kita juga harus mengetahui apa itu cerpen, supaya
kita bisa memahami dan mengamalkan penulisan cerpen dalam kehidupan kita sehari-hari.
2. Tujuan Cerita Pendek

 Memberikan informasi
 Mencerahkan jiwa
 Ekspresi diri
 Mengedepankan idealisme
 Mengemukakan opini
 Menghibur

3. Struktur Cerita Pendek

1. Abstrak

 Salah satu unsur atau struktur cerpen adalah abstrak. Struktur cerpen
yakni abstrak merupakan pemaparan gambaran awal dari cerita yang
dikisahkan. Abstrak merupakan bagian dari cerita pendek yang
menggambarkan keseluruhan isi cerita. Sifat dari struktur cerpen yakni
abstrak ini digunakan sebagai pelengkap cerita.

 Karena keberadaan abstrak di dalam cerpen ini hanya jadi pelengkap


cerita, biasanya bersifat struktur cerpen abstrak ini dipakai secara
opsional atau mungkin ada yang menggunakan abstrak atau ada yang
tidak dipakai.
 Biasanya, cerpen yang tidak menggunakan abstrak ini adalah cerpen yang
langsung mengisahkan cerita pada poin penting tentang peristiwa yang
menjadi pokok cerita, sehingga tidak perlu bertele-tele dalam
mengungkapkan cerita dan tidak langsung terpusat pada konflik utama
yang terjadi.
 Struktur cerpen yakni abstrak juga bisa diartikan sebagai tahap ide kasar
oleh penulis yang biasanya dimunculkan namun belum ada awal yang
benar-benar konkret pada peristiwa pada cerpen tersebut.

2. Orientasi

 Struktur cerpen yang kedua adalah orientasi. Struktur cerpen orientasi


adalah bagian yang biasanya digunakan untuk memperkenalkan berbagai
unsur yang terkandung di dalam cerpen. Misalnya mengenalkan atau
menggambarkan penokohan, setting atau latar cerita, waktu
berlangsungnya peristiwa, dan lain sebagainya.

 Struktur cerpen orientasi juga dapat menjadi pertanda dimulainya atau


dikenalkannya bagaimana kemungkinan masalah atau konflik yang ada di
dalamnya dan penulis juga biasanya mulai mengenalkan bagaimana
hubungan antartokoh yang terjalin di dalam cerpen tersebut.
 Sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur cerpen orientasi merupakan
bagian cerpen yang digunakan untuk menggambarkan keadaan atau latar
cerita dari cerita pendek atau cerpen itu sendiri. Sehingga struktur cerpen
yakni orientasi menjadi struktur awal yang penting bagi jalannya cerita
pada cerpen.

3. Komplikasi

 Struktur cerpen yakni komplikasi atau yang bisa disebut awal konflik
adalah bagian dari cerpen atau cerita pendek yang menceritakan tentang
awal mula masalah yang dialami tokoh di dalam cerpen berlangsung.
Masalah tersebut bisa saja muncul secara tiba-tiba dan bahkan awalnya
tak pernah terpikir atau dikehendaki tokoh.
 Struktur cerpen yang menggambarkan bagaimana awal suatu masalah
yang dihadapi tokoh ini biasanya juga mulai mengenalkan bagaimana
watak yang dimiliki tokoh demi tokoh yang terlibat di dalam cerpen
tersebut. Selain itu, pada bagian struktur cerpen yakni komplikasi ini
menjelaskan bagaimana urutan kejadian yang berhubungan dengan
adanya sebab akibat.
 Biasanya masalah yang mulai dimunculkan pada struktur cerpen
komplikasi adalah bagaimana masalah tersebut terjadi, apakah tantangan
yang dihadapi penulis, bagaimana perselisihan yang terjadi antara tokoh
satu dengan tokoh lainnya, atau bagaimana kesulitan yang mungkin
dihadapi oleh tokoh utama yang memiliki masalah.

4. Pencapaian Konflik

 Struktur cerpen yakni pencapaian konflik atau yang juga sering


disebut rising action adalah bagian di mana alur cerita pada cerpen atau
cerita pendek semakin memanas. Mengapa demikian? Karena pada
bagian atau struktur cerpen yakni pencapaian konflik ini, penulis akan
mulai membuat konflik semakin berkembang dan semakin sulit
dibandingkan struktur cerpen komplikasi.
 Pada struktur cerpen yang berupa pencapaian konflik ini, penulis akan
membuat konflik cerita lebih rumit dan semakin muncul berbagai
pertentangan dan permasalahan terus sampai hampir menemui atau
hampir sampai di bagian puncak konflik. Sehingga pada bagian ini,
pembaca akan dimuat semakin tegang.

5. Puncak konflik

 Setelah melewati struktur cerpen yakni bagian pencapaian konflik, masuk


ke bagian selanjutnya yakni struktur cerpen puncak konflik atau turning
point. Struktur cerpen ini sering juga disebut sebagai klimaks. Artinya,
bagian ini merupakan bagian cerita atau struktur cerpen yang paling
menegangkan dan mendebarkan sampai menemui batas berakhirnya
permasalahan.
 Struktur puncak konflik ini juga akan menentukan bagaimana perubahan
nasib pada tokoh yang mengalami konflik, terutama pada tokoh
protagonis dan antagonis. Biasanya, tokoh protagonis menjadi tokoh
yang berhasil di dalam alur cerita.

6. Evaluasi

 Struktur cerpen yakni evaluasi adalah berbagai masalah yang sudah


mencapai puncaknya akhirnya mendapat pencerahan atau memiliki jalan
keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di dalam struktur cerpen
ini, masalah yang bisa diselesaikan bisa berhasil menghentikan keinginan
atau tujuan tokoh utama.
 Bisa diartikan juga bahwa evaluasi ini bagian di mana tokoh mendapat
titik terang untuk menyelesaikan masalahnya.

7. Resolusi

 Struktur cerpen yakni bagian resolusi berisi bagaimana penilaian atau


penjelasan mengenai sikap atau bagaimana nasib yang dialami oleh tokoh
setelah mengalami puncak konflik. Bagian ini juga menjadi bagian akhir
dari konflik karena berisi penyelesaian masalah secara utuh.
 Resolusi pada cerpen juga bisa diartikan sebagai bagian di mana penulis
mengungkapkan atau memperlihatkan adanya solusi dari masalah atau
konflik yang dihadapi oleh tokoh, sehingga di tahap ini, masalah sudah
dapat diselesaikan sebelum akhirnya masuk ke bagian tahap akhir cerita.

8. Koda

 Terakhir pada struktur cerpen adalah koda yang mana merupakan penutup
atau akhir dari keseluruhan isi cerita. Koda biasanya berisi kesimpulan dari
seluruh cerita, misalnya interpretasi penulis mengenai kisah yang
disampaikan. Sama halnya seperti abstrak, tak semua struktur cerpen memuat
koda, terutama karya sastra serius yang bersifat tidak ingin menggurui
pembaca.

4. Ciri-Ciri Cerita Pendek

Menurut Surana (2001:45), ciri-ciri cerpen ialah sebagai berikut:


 Pada umumnya cerita itu pendek
 Yang ditampilkan dalam cerpen hanya hal-hal yang penting benar dan berarti
 Isinya singkat lagi padat
 Menggambarkan tokoh cerita menghadapi suatu pertikaian (konflik) dan untuk
menyelesaikannya
 Sanggup meninggalkan suatu kesan dalam hati pembaca

5. Jenis-Jenis Cerita Pendek

 Cerpen Kilat

Sesuai namanya, cerpen kilat adalah cerpen yang isinya sangat pendek, yaitu
hanya terdiri antara 300 sampai 750 kata saja. Meskipun begitu,
sebenarnya, nggak ada batasan pasti dalam jumlah kata tulisannya. Dinamai
cerpen kilat, lebih karena waktu penulisannya yang terasa singkat dan nggak
memakan waktu yang l ama.
 Cerpen Drabel
Cerpen drabel adalah jenis cerpen yang super singkat, lebih singkat dari cerpen
kilat, yaitu hanya terdiri dari 100 kata saja. Penulisan cerpen drabel bisa
dibilang cukup sulit loh. Ini karena jumlah katanya yang sangat terbatas,
dan penulis harus membuat cerita semenarik dan semengesankan mungkin
untuk pembaca.

 Cerpen Anekdot
Anekdot adalah cerpen yang isinya berupa cerita komedi, lucu, dan menggelikan.
Tidak ada batasan kata untuk jenis cerpen ini. Namun, umumnya, cerpen
anekdot hanya terdiri dari 1 sampai 3 paragraf saja.
 Cerpen Fabel
Kamu pasti tahu kan kalau cerita fabel akan menggunakan hewan sebagai
tokohnya. Hal ini berlaku juga untuk cerpen fabel. Hewan-hewan yang
dijadikan tokoh dalam cerpen fabel bisa berupa hewan umum yang kita
ketahui, maupun hewan mitologi, seperti pegasus atau centanur.
 Cerpen Panjang
Cerpen panjang adalah cerpen yang terdiri dari 5.000 sampai 10.000 kata. Jenis
cerpen ini biasanya akan menyampaikan plot cerita yang jauh lebih
panjang dengan alur yang santai.

6. Kaidah Kebahasaan Cerita Pendek

 Berisi kata sifat yang mendeskripsikan tokoh seperti penampilan fisik dan
kepribadian yang diceritakan dalam cerpen
 Berisi kata pendeskripsian latar waktu, tempat dan suasana Menggunakan kalimat
langsung dan tidak langsung untuk menulis percakapan yang di dalam cerpen
 Bisa menggunakan gaya bahasa konotasi
 Menggunakan bahasa yang tidak baku dan tidak formal
 Bisa menggunakan gaya bahasa perbandingan, pertentangan, pertautan dan juga
perulangan

7. Cara Membuat Cerita Pendek

a. Menentukan tema cerpen.


Tema merupakan permasalahan dasar yang menjadi pusat perhatian dan akan
diuraikan agar menjadi jelas. Tema sangat berkaitan dengan amanat/ pesan/ tujuan
yang hendak disampaikan kepada diri pembaca.
b. Mengumpulkan data-data.
Mencari keterangan, informasi, dokumen yang terkait dengan peristiwa/
pengalaman yang menjadi sumber inspirasi cerita.
c. Menentukan garis besar alur atau plot cerita.Secara bersamaan dengan tahap ini,
menciptakan tokoh dan menentukan latar cerita.
d. Menetapkan titik pusat kisahan atau sudut pandang pengarang.
e. Mengembangkan garis besar cerita menjadi cerita utuh.
f. Memeriksa ejaan, diksi, dan unsur-unsur kebahsaan lain serta memperbaikinya
jika terdapat kekeliruan.
DAFTAR PUSAKA
https://www.brainacademy.id/blog/teks-prosedur
https://penerbitdeepublish.com/struktur-cerpen/
https://www.viva.co.id/edukasi/1484753-kaidah-kebahasaan-teks-cerpen
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-teks-eksplanasi/
https://kumparan.com/berita-hari-ini/cara-membuat-teks-eksplanasi-lengkap-dengan-struktur-
dan-kaidah-kebahasaannya-1xF0t1fo0CH
https://www.ruangguru.com/blog/unsur-unsur-dan-struktur-teks-ceramah
https://www.scribd.com/document/423984190/MAKALAH-TEKS-CERAMAH
https://ilmuwiki.blogspot.com/2019/12/4-cara-menyusun-teks-ceramah-langkah.html
https://www.scribd.com/doc/183301834/MAKALAH-CERPEN
https://www.viva.co.id/edukasi/1484753-kaidah-kebahasaan-teks-cerpen
https://www.ruangguru.com/blog/apa-itu-cerpen
https://www.ruangguru.com/blog/apa-itu-cerpen

Anda mungkin juga menyukai