BAHASA INDONESIA
Perbaikan Untuk Menaikkan Nilai Rapor Semester 3,4,dan 5
Disusun Oleh:
Arya Deva Perdana (S.Tr.Han)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada sebelu waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah "Perbaikan nilai raport semester".
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada miss Vivi
yang telah memberikan tugas. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan, makalah ini berguna bagi saya pada
khususnya untuk peningkatan grafik raport saya.
Ingat, teks prosedur bertujuan untuk memberi informasi secara berurutan dan
terperinci. Maka dari itu, terdapat 4 struktur yang tak boleh dilupakan, yaitu:
1. Tujuan
Pertama, struktur Tujuan. Tujuan adalah hal yang ingin dilakukan dalam teks
prosedur. Biasanya terdapat pada judul atau paragraf pertama teks prosedur yang
dijelaskan secara singkat.
2. Material
Struktur teks prosedur yang kedua yaitu Material. Pada bagian ini, kamu bisa
menuliskan alat, bahan, atau hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk membuat sesuatu.
Biasanya terdapat takaran, jumlah, bentuk, atau warna tertentu agar pembaca
memperoleh hasil yang maksimal.
3. Langkah-langkah
Ketiga, struktur Langkah-langkah, yaitu tahapan atau proses untuk membuat
sesuatu. Tuliskan dengan kalimat yang jelas, logis, sistematis, dan tidak bertele-tele agar
pembaca tidak kebingungan.
Kaidah kebahasaan adalah aturan kebahasaan atau ciri tertentu yang melekat pada
suatu teks. Dalam menyusun teks prosedur, terdapat kaidah-kaidah kebahasaan yang
biasa digunakan, yaitu:
1. Kalimat
Ada 3 kategori kalimat yang bisa kamu temukan dalam teks prosedur, yakni Imperatif,
Deklaratif, dan Interogratif.
a. Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung perintah, permintaan, atau larangan
untuk melakukan sesuatu. Contoh: “Hati-hati saat menggoreng risol!”
b. Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan. Contoh: ”Risol mayones
adalah cemilan yang cocok disajikan untuk keluarga atau tamu yang berkunjung.”
c. Kalimat Interogatif
Ada 2 jenis konjungsi yang bisa kamu temukan dalam teks prosedur, yaitu Konjungsi
Persyaratan dan Konjungsi Temporal.
a. Konjungsi Persyaratan
b. Konjungsi Temporal
Ada 2 jenis numeralia dalam teks prosedur, yaitu Numeralia Urutan dan Numeralia
Kuantitas.
a. Numeralia Urutan adalah kata yang bisa menjadi kata pengganti konjungsi temporal.
Contohnya: pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
b. Numeralia Kuantitas adalah kata yang berfungsi sebagai petunjuk jumlah atau durasi
dalam teks prosedur. Contohnya: ”masukkan 2 butir telur,” “diamkan selama 1 jam
di dalam kulkas,” dan sejenisnya.
4. Pronomina
Pronomina adalah kata ganti orang atau benda. Di dalam teks prosedur, ada 2 jenis
pronomina, yaitu Pronomina Penunjuk dan Pronomina Persona.
b. Pronomina Persona biasanya mengandung kata ‘anda’ , ‘saya‘, ‘kamu‘, ‘kita,’ dan
‘kalian‘.
5. Verba
Verba adalah kata kerja. Pada teks prosedur terdapat 2 jenis verba, yaitu verba material
dan verba tingkah laku.
a. Verba Material adalah kata kerja yang mengacu pada tindakan fisik. Contohnya:
‘menggoreng’, ‘mengaduk,’ ‘mengiris,’ dan sebagainya.
b. Verba Tingkah Laku adalah kata kerja yang ditunjukkan lewat ungkapan, yang tingkah
lakunya tidak bisa dilihat dengan kasat mata.
Saat kamu membuat teks prosedur, teks harus memuat struktur dan kaidah kebahasaan
yang sudah disebutkan di atas. Berikut langkah-langkahnya.
1. Menentukan Judul
Buatlah judul semenarik mungkin untuk menarik perhatian pembaca. Judul juga harus
memuat prosedur apa yang akan kamu jelaskan dalam teks.
2. Membuat Tujuan
Setelah judul sudah dibuat, tuliskan secara singkat tujuan dari teks prosedur tersebut.
Bagian ini penting untuk menunjukkan pada pembaca apa yang dibuat atau dilakukan.
Pada bagian ini, kamu harus menyebutkan secara jelas hasil akhir yang akan didapatkan.
4. Menyusun Langkah-Langkah
Bagian ini adalah bagian inti dari teks prosedur. Sajikan secara lengkap dan detail
kronologis atau urutan langkah-langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah ini
bisa dijelaskan dalam bentuk poin atau nomor.
Bagian penutup atau kesimpulan juga bersifat opsional. Bagian ini biasanya ditulis untuk
menyimpulkan tujuan akhir dari teks yang dibuat.
B. Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses 'mengapa' dan 'bagaimana'
kejadian-kejadia alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Suatu
kejadian baik kejadian alam maupun kejadian seosial yang terjadi di sekitar kita, selalu
memiliki hubungan sebab akibat dan memiliki proses.Suatu kejadian yang terjadi di
sekitar kita, tidak hanya untuk kita amati dan rasakan saja, tetapi juga untuk kita pelajari.
Kita dapat mempelajari kejadian tersebut, misalnya dari segi mengapa dan bagaimana
bisa terjadi
Pernyataan umum, berisi statemen atau penyataan umum tentang suatu topik
yang akan dijelaskan proses keberadaanya, proses terjadinya, atau proses
terbentuknya.
Urutan Sebab Akibat, berisikan tentang detail penjelasan proses keberadaan atau
proses terjadinya yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal
hingga yang paling akhir.
Interpretasi, berisi tentang kesimpulan atau pernyataan tentang topik atau proses
yang dijelaskan.
Strukturnya terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi
seperti yang telah saya jelaskan diatas tadi.
Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).
Faktualnya itu memuat informasi yang bersifat ilmiah atau keilmuan seperti sains
dan yang lainnya.
Itulah jenis teks eksplanasi beserta penjelasannya yang lengkap. Teks eksplanasi
memiliki 4 jenis yang masing-masing berbeda.
5. Memeriksa apakah teks yang dibuat sudah berisi penjelasan yang jelas dan runtut
atau sudah sesuai dengan struktur teks ekplanasi.
C. Teks Ceramah
Menurut para ahli, yang salah satunya kami kutip dari Winarno Surahmad, M.Ed
menyatakan bahwa: “Ceramah adalah penuturan dan penerangan secara lisan oleh guru
terhadap muridnya, sedangkan peran dari murid hanya mendengarkan dengan teliti,
sambil mencatat yang pokok dari yang telah disampaikan oleh guru”.
Arti kata ceramah, menurut KBBI adalah pidato oleh seseorang di hadapan
banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya.
Secara umum ceramah adalah pidato yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-
petunjuk sementara ada audiensi yang bertindah sebagai pendengar. Ceramah dapat
dilaksanakan kapan saja, tidak ada rukun dan syaratnya, tidak ada mimbar tempat khusus
pada pelaksaannya, waktu tidak dibatasi dan siapapun boleh berdakwah, dapat dilakukan
dengan cara kreatif dan inovatif seperti (seminar, lokakarya, pelatihan, atau sarasehan).
Contoh: Peringatan hari besar islam (PHBI) seperti Isra’miraj, maulid Nabi Muhammad
SAW, bulan puasa dll
Cerita pendek merupakan satu karya sastra yang sering kita jumpai di berbagai
media massa. Namun demikian apa sebenarnya dan bagaimana ciri-ciri cerita pendek itu,
banyak yang masih memahaminya. Kita juga harus mengetahui apa itu cerpen, supaya
kita bisa memahami dan mengamalkan penulisan cerpen dalam kehidupan kita sehari-hari.
2. Tujuan Cerita Pendek
Memberikan informasi
Mencerahkan jiwa
Ekspresi diri
Mengedepankan idealisme
Mengemukakan opini
Menghibur
1. Abstrak
Salah satu unsur atau struktur cerpen adalah abstrak. Struktur cerpen
yakni abstrak merupakan pemaparan gambaran awal dari cerita yang
dikisahkan. Abstrak merupakan bagian dari cerita pendek yang
menggambarkan keseluruhan isi cerita. Sifat dari struktur cerpen yakni
abstrak ini digunakan sebagai pelengkap cerita.
2. Orientasi
3. Komplikasi
Struktur cerpen yakni komplikasi atau yang bisa disebut awal konflik
adalah bagian dari cerpen atau cerita pendek yang menceritakan tentang
awal mula masalah yang dialami tokoh di dalam cerpen berlangsung.
Masalah tersebut bisa saja muncul secara tiba-tiba dan bahkan awalnya
tak pernah terpikir atau dikehendaki tokoh.
Struktur cerpen yang menggambarkan bagaimana awal suatu masalah
yang dihadapi tokoh ini biasanya juga mulai mengenalkan bagaimana
watak yang dimiliki tokoh demi tokoh yang terlibat di dalam cerpen
tersebut. Selain itu, pada bagian struktur cerpen yakni komplikasi ini
menjelaskan bagaimana urutan kejadian yang berhubungan dengan
adanya sebab akibat.
Biasanya masalah yang mulai dimunculkan pada struktur cerpen
komplikasi adalah bagaimana masalah tersebut terjadi, apakah tantangan
yang dihadapi penulis, bagaimana perselisihan yang terjadi antara tokoh
satu dengan tokoh lainnya, atau bagaimana kesulitan yang mungkin
dihadapi oleh tokoh utama yang memiliki masalah.
4. Pencapaian Konflik
5. Puncak konflik
6. Evaluasi
7. Resolusi
8. Koda
Terakhir pada struktur cerpen adalah koda yang mana merupakan penutup
atau akhir dari keseluruhan isi cerita. Koda biasanya berisi kesimpulan dari
seluruh cerita, misalnya interpretasi penulis mengenai kisah yang
disampaikan. Sama halnya seperti abstrak, tak semua struktur cerpen memuat
koda, terutama karya sastra serius yang bersifat tidak ingin menggurui
pembaca.
Cerpen Kilat
Sesuai namanya, cerpen kilat adalah cerpen yang isinya sangat pendek, yaitu
hanya terdiri antara 300 sampai 750 kata saja. Meskipun begitu,
sebenarnya, nggak ada batasan pasti dalam jumlah kata tulisannya. Dinamai
cerpen kilat, lebih karena waktu penulisannya yang terasa singkat dan nggak
memakan waktu yang l ama.
Cerpen Drabel
Cerpen drabel adalah jenis cerpen yang super singkat, lebih singkat dari cerpen
kilat, yaitu hanya terdiri dari 100 kata saja. Penulisan cerpen drabel bisa
dibilang cukup sulit loh. Ini karena jumlah katanya yang sangat terbatas,
dan penulis harus membuat cerita semenarik dan semengesankan mungkin
untuk pembaca.
Cerpen Anekdot
Anekdot adalah cerpen yang isinya berupa cerita komedi, lucu, dan menggelikan.
Tidak ada batasan kata untuk jenis cerpen ini. Namun, umumnya, cerpen
anekdot hanya terdiri dari 1 sampai 3 paragraf saja.
Cerpen Fabel
Kamu pasti tahu kan kalau cerita fabel akan menggunakan hewan sebagai
tokohnya. Hal ini berlaku juga untuk cerpen fabel. Hewan-hewan yang
dijadikan tokoh dalam cerpen fabel bisa berupa hewan umum yang kita
ketahui, maupun hewan mitologi, seperti pegasus atau centanur.
Cerpen Panjang
Cerpen panjang adalah cerpen yang terdiri dari 5.000 sampai 10.000 kata. Jenis
cerpen ini biasanya akan menyampaikan plot cerita yang jauh lebih
panjang dengan alur yang santai.
Berisi kata sifat yang mendeskripsikan tokoh seperti penampilan fisik dan
kepribadian yang diceritakan dalam cerpen
Berisi kata pendeskripsian latar waktu, tempat dan suasana Menggunakan kalimat
langsung dan tidak langsung untuk menulis percakapan yang di dalam cerpen
Bisa menggunakan gaya bahasa konotasi
Menggunakan bahasa yang tidak baku dan tidak formal
Bisa menggunakan gaya bahasa perbandingan, pertentangan, pertautan dan juga
perulangan