Anda di halaman 1dari 11

Rangkuman Materi

Bahasa Indonesia
Guru Pengampu : Drs. H. Ali Ridlo

Nama : Lintang Andika Saputra

Kelas : XI RPL 1

Absen : 17

_____________________________________________________________________________________
_______

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM RADEN UMAR SAID

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

RADEN UMAR SAID

Alamat : Jl. Sukun Raya, Besito, Gebog Telp. (0291) 430202 Kode Pos 59354 Kudus
Teks Prosedur
Pengertian Teks Prosedur

Secara umum, teks prosedur adalah langkah-langkah suatu aktivitas atau kegiatan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Teks prosedur ini dibutuhkan sebagai
panduan bagi seseorang dalam membuat atau menyusun sesuatu.

Struktur Teks Prosedur

Dalam penyusunannya, teks prosedur memiliki struktur, yakni:

1. Tujuan

Pada awal pembuatan teks prosedur, penulis biasanya memberikan penjelasan


terkait tujuan dalam penyusunan teks prosedur. Hal ini juga bisa menginformasikan
hasil akhir yang akan dicapai.

2. Material

Merupakan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan atau pembuatan kegiatan tersebut. Bagian ini berisi informasi tentang
alat/bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan.

3. Langkah-langkah

Bagian ini menjelaskan tentang proses atau tahapan yang harus dilakukan demi
mendapatkan hasil maksimal sesuai dengan tujuan dari teks prosedur. Langkah-
langkah yang dibuat harus secara berurutan. Selain itu, susunannya harus logis,
sistematis, dan mudah dipahami oleh pembaca.

4. Penegasan Ulang/Kesimpulan

Bagian terakhir ini menjelaskan tentang simpulan dari suatu prosedur yang telah
dilakukan. Bagian ini bersifat opsional, yakni boleh ada dan boleh tidak ada dalam
teks prosedur.
Ciri-Ciri Teks Prosedur

Sama halnya dengan teks yang lain, teks prosedur memiliki beberapa ciri antara lain:

1. Menggunakan kalimat perintah

2. Terdapat panduan yang harus dilakukan

3. Menggunakan kata kerja aktif

4. Menggunakan konjungsi (kata hubung)

5. Terdapat aturan dalam hal bahan atau kegiatan

6. Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rincian waktu, tempat dan cara

7. Terdapat isi kegiatan yang dilakukan secara urut

Jenis-Jenis Teks Prosedur

Teks prosedur juga ternyata memiliki beberapa jenisnya, lho! Penasaran? Berikut
jenis-jenis teks prosedur.

1. Teks Prosedur Sederhana

Teks prosedur sederhana hanya berisi dua atau tiga langkah saja. Contohnya
prosedur untuk mengoperasikan setrika.

2. Teks Prosedur Kompleks

Teks prosedur kompleks terdiri atas banyak langkah dan jenjang untuk tiap
tahapannya. Contohnya prosedur pembayaran tilang oleh polisi.

3. Teks Prosedur Protokol

Teks prosedur protokol merupakan teks prosedur yang langkah-langkahnya bisa


dibolak-balik, tapi tujuannya tetap bisa tercapai. Contohnya cara memasak mi
instan.
Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

Untuk menyusun sebuah teks prosedur, diperlukan kaidah kebahasaan yang tepat
agar sesuai dengan fungsinya. Berikut adalah kaidah kebahasaan yang umum
digunakan dalam penulisan teks jenis prosedur: 

1. Kalimat

Pada teks prosedur, kalimat-kalimat yang digunakan dapat dikategorikan dalam 3


bagian. Kalimat tersebut adalah: 

Kalimat Imperatif

Merupakan kalimat yang mengandung perintah. Kalimat imperatif ditandai dengan


adanya hal yang harus dikerjakan merujuk pada perintah dalam kalimat. Pada jenis
kalimat ini, tanda seru (!) digunakan untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan.

Kalimat Deklaratif

Kalimat ini dikenal sebagai kalimat yang sifatnya lebih memberikan informasi, dan
sering juga disebut sebagai kalimat pernyataan. Pada kalimat ini, tanda baca titik (.)
digunakan untuk mengakhiri kalimat tersebut. 

Kalimat Interogatif

Kalimat ini digunakan untuk mencari informasi dengan memberi pertanyaan. Oleh
karena itu, di akhir kalimat interogatif, diberikan tanda baca tanda tanya (?).

2. Konjungsi

Konjungsi juga sering kita sebut sebagai kata penghubung. Dalam teks prosedur,
konjungsi yang kita bahas terdiri dari dua macam, yakni:

Konjungsi Persyaratan

Konjungsi persyaratan adalah kata penghubung yang menyatakan syarat. Contohnya


seperti jika, bila, andai, kalau, asalkan.
Konjungsi Temporal

Jenis konjungsi ini sifatnya merupakan kata penghubung yang menandai urutan
waktu. Contohnya seperti lalu, kemudian, selanjutnya, setelahnya. 

3. Numeralia

Numeralia dalam teks prosedur merupakan pilihan yang bisa digunakan selain
menggunakan konjungsi. Numeralia merupakan kata bilangan yang digunakan untuk
mengurutkan langkah-langkah dalam teks prosedur. Misalkan pertama, kedua,
ketiga, dan seterusnya.

4. Pronomina

Pronomina atau kata ganti, digunakan untuk menggantikan orang atau benda.
Berdasarkan fungsinya yang menggantikan orang atau benda, pronomina dibagi
menjadi dua macam: 

Pronomina Penunjuk

Kata ganti untuk menggantikan benda. Contohnya ini, itu, tersebut.

Pronomina Persona

Kata ganti untuk menggantikan orang. Pada pronomina persona, bagi kata ganti untuk
orang tunggal, contohnya anda, saya, kamu. Sedangkan untuk orang jamak,
contohnya kita, kalian.

5. Verba

Kaidah kebahasaan terakhir dalam teks prosedur, adalah verba atau kata kerja.
Verba dalam teks prosedur terbagi menjadi dua macam, yakni:

Verba Material

Kata kerja berimbuhan yang mengacu pada sebuah tindakan atau perbuatan yang
dilakukan secara fisik. Contohnya mengupas, mengiris, memaku, memotong, dan lain
sebagainya. 

Verba Tingkah Laku


Kata kerja yang ditunjukkan lewat ungkapan. Verba ini juga dipahami sebagai kata
kerja yang tidak tampak aktivitasnya. Contohnya menyukai, berpikir, dan
menyetujui.

Teks Eksplanasi

Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan
‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan
lainnya dapat terjadi. Suatu kejadian baik itu kejadian alam maupun kejadian sosial
yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat dan proses.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Ada beberapa ciri-ciri teks eksplanasi, antara lain:

o Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).


o Hal yang dibahas, yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan
dengan ilmu pengetahuan.
o Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya
terhadap hal yang dibahas.
o Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir,
gempa bumi, hujan, dan lainnya.

Struktur Teks Eksplanasi

Sebuah teks bisa dikategorikan sebagai teks eksplanasi jika memiliki struktur
sebagai berikut ini.

1. Identifikasi Fenomena

Di bagian ini, sebuah teks eksplanasi menjelaskan tentang gambaran umum


fenomena/peristiwa alam yang akan dibahas. Poinnya bisa mengangkat tentang
proses bagaimana fenomena alam tersebut bisa terjadi.

2. Rangkaian Kejadian

Setelah mengetahui secara umum fenomena yang akan dibahas, pada bagian ini
dijelaskan tentang penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut.
Kamu bisa melakukan deskripsi dalam beberapa paragraf terkait sebab dan
akibatnya. Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas.

3. Interpretasi

Interpretasi dalam teks eksplanasi dapat dikatakan sebagai ulasan atau penarikan


kesimpulan. Kamu bisa memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena
yang diangkat dalam teks tersebut.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Ada pun dalam menyusun teks eksplanasi perlu memperhatikan kaidah kebahasaan
berikut ini:

o Menggunakan kalimat pasif


o Menggunakan konjungsi kasual dan waktu
o Terdapat istilah ilmiah
o Menggunakan kata kerja material dan rasional
o Bersifat informatif
Teks Ceramah

Pengertian Teks Ceramah


Ceramah dan khotbah adalah pidato yang menyampaikan atau menyiarkan ajaran-ajaran
agama, sedangkan sambutan adalah pidato yang disampaikan sebagai pengantar atau
pembuka dari suatu kegiatan. Nah, kali ini kita akan membahas secara lebih mendalam
mengenai ceramah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ceramah adalah pidato yang
menyampaikan pidato ajaran agama. Ajaran-ajaran tersebut dapat berupa nasihat, petuah,
petunjuk, ataupun kisah-kisah.

Unsur-unsur Ceramah

1. Penceramah

Penceramah adalah orang yang melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi


penceramah, seseorang harus memiliki ilmu yang mumpuni terhadap materi yang
diberikan kepada pendengar.

2. Pendengar

Pendengar merupakan penerima nasihat-nasihat dari penceramah. Dalam hal ini,


pendengar bisa siapa saja tidak terbatas status sosial, umur, jenis kelamin, latar
belakang, dan lain-lain.

3. Materi

Materi dalam ceramah berasal dari ajaran-ajaran agama. Akan tetapi, ceramah yang
bagus adalah ceramah yang mampu membuat pendengar tergugah dan terdorong
untuk melakukan nasihat-nasihat yang disampaikan oleh penceramah. Selain itu,
materi hendaknya disusun secara sistematis sehingga materi yang disampaikan
dapat diterima dengan baik oleh pendengar.

4. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara-cara yang digunakan seorang penceramah untuk


menyampaikan materi. Metode ceramah terbagi menjadi:

 Impromptu, yakni metode ceramah tanpa persiapan. Biasanya penceramah


yang melakukan metode ini sudah memiliki jam terbang berceramah yang
cukup tinggi.
 Menghafal, yakni dilakukan dengan persiapan, kemudian menghafalnya.
 Membaca naskah, yakni melakukan ceramah dengan naskah lengkap.
 Ekstemporan, yakni metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran
sebagai catatan pengingat.

5. Media Ceramah

Media ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada
pendengar. Ceramah di zaman sekarang tidak hanya dilakukan di rumah ibadah,
tetapi juga bisa di banyak tempat. Adapun kegiatan ceramah bisa dilakukan secara
langsung ataupun direkam sehingga pendengar bisa melihat dari internet atau
televisi.

Struktur Teks Ceramah

1. Pendahuluan

 Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan
syukur.
 Pengantar: bagian ini adalah paragraf pengantar yang mengarah pada topik.
Biasanya pengantar berasal dari informasi atau berita yang faktual yang
masih terkait dengan topik ceramah.

2. Isi Ceramah

 Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, ilustrasi dari materi
yang disampaikan.
 Gagasan: berisi ide besar yang ingin disampaikan kepada pendengar. Ceramah
yang baik berisi satu gagasan besar yang kemudian dikembangkan dalam
subtopik.

3. Penutup

 Simpulan
 Ucapan permintaan maaf
 Salam penutup
Cerpen

Apa itu Cerpen?

Cerpen itu singkatan dari cerita pendek. Nah, cerita pendek ini adalah salah satu
jenis karya sastra yang berbentuk prosa fiksi. Bedanya sama novel, cerita di
dalam cerpen cenderung lebih padat dan biasanya tidak memiliki banyak tokoh.

Ciri-Ciri Cerpen

Cerpen memiliki beberapa ciri-ciri. Di antaranya yaitu:

1. Terfokus pada 1 tokoh

2. Ceritanya tidak lebih dari 10.000 kata

3. Memiliki puncak masalah

4. Terdapat solusi atau penyelesaian masalah

5. Ceritanya padat dan langsung tertuju pada tujuan

6. Alur yang singkat membuat cerpen tidak memiliki tokoh yang banyak

7. Latar ceritanya terbatas

Fungsi Cerpen
Fungsi Rekreatif

Cerpen berfungsi untuk memberikan rasa senang, gembira, dan menghibur bagi


seluruh pembacanya.

Fungsi Estetis

Cerpen memiliki fungsi untuk memberikan keindahan bagi pembaca karya sastra.


Fungsi Moralitas

Cerpen dapat memberikan nilai-nilai moral kepada pembaca, sehingga mendapat


pengetahuan tentang hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk. 

Fungsi Didaktif

Cerpen dapat mengarahkan dan mendidik para pembaca dengan nilai-nilai kebenaran


dan kebaikan di dalam cerita.

Fungsi Relegiusitas

Cerpen mengandung nilai-nilai yang terdapat pada ajaran agama yang bisa


dijadikan teladan bagi para pembacanya.

Anda mungkin juga menyukai