Anda di halaman 1dari 8

KELAS 11

A. Teks prosedur
Pengertian Teks Prosedur adalah sebuah jenis teks yang di dalamnya tersebut ada
tahapan ataupun langkah-langkah yang dijelaskan secara runtut dan urut dengan gaya bahasa
yang singkat dan jelas. Agar para pembacanya mudah memahami maksud dari teks yang
dibaca tersebut dan kemudian melakukan praktik langkah-langkahnya.
Ciri-Ciri Teks Prosedur
 Berisi Mengenai Langkah-langkah Suatu Kegiatan
 Ditulis Dalam Bentuk Poin-poin
 Menggunakan Kalimat Saran dan Larangan
 Disusun Secara Sistematis Tapi Detail
 Menyajikan Informasi yang Bersifat Objektif
 Berisi Bilangan Angka atau Urutan
Jenis-jenis Teks Prosedur
 Teks Untuk Menggunakan Sebuah Alat atau Benda
 Teks Untuk Melakukan Suatu Kegiatan
Berdasarkan tingkat kerumitannya. Untuk penjelasan selengkapnya, simak informasinya di
bawah ini:
1. Teks Prosedur Sederhana : adalah teks yang berisi hanya berisi tentang beberapa langkah
saja dan prosesnya tidak terlalu susah untuk diikuti dan juga dipraktikkan. Contoh dari teks
prosedur antara lain, cara membuat sop ayam, cara membuat tumis kangkung, dan lain
sebagainya.
2. Teks Prosedur KompleksPengertian : Teks prosedur kompleks merupakan teks yang berisi
banyak langkah atau tahapan yang bersifat rumit dan cukup kompleks. Bahkan bisa saja
langkah yang satu dan yang lainnya dilakukan secara paralel dan juga secara serial. Namun,
ada hal wajib yang perlu diperhatikan oleh para pembaca yaitu masalah ketelitian.
3. Teks Prosedur Protokol adalah prosedur yang dapat dilakukan secara bergantian serta tidak
terpaku pada urutan yang tetap. Sehingga dapat mengerjakannya mulai dari yang mana dulu,
yang terpenting tujuan akhir dari langkah yang sudah dilakukan itu sama.
Struktur Teks Prosedur
Teks prosedur memiliki beberapa struktur penulisan yang khas, berikut ini adalah beberapa
struktur yang ada di teks prosedur:
1. Pengantar atau Pembuka Diawali dengan judul, lalu disusul dengan kalimat pembuka atau
pengantar. Di bagian pengantar, penulis akan memaparkan sedikit tentang topik yang akan
dijelaskan.
2. MaterialBagian selanjutnya adalah penulis menjelaskan dan menyebutkan material apa saja
yang digunakan.
3. Langkah-langkah Biasanya penulis akan menjelaskan hal tersebut dalam bentuk urutan
nomor atau poin dan bisa juga dalam bentuk paragraf yang diberi urutan.
4. Simpulan

Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur


1. Menggunakan Kata Kerja Imperatif menggunakan kata kerja imperative. Contohnya
adalah kata : masukan, perhatikanlah, hindari, siapkan, masukkanlah, dinginkanlah, dan lain
sebagainya.
2. Menggunakan Kata Teknis
Kaidah kebahasaan yang kedua adalah menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik
yang sedang dibahas di dalam teks tersebut. Contohnya saja ketika menjelaskan tentang
“Manfaat brokoli dan sayur hijau lain untuk kesehatan tubuh”. Maka penulis bisa
menggunakan kata teknis seperti halnya protein, nutrisi, kandungan, sayuran, osteoporosis,
dan lain sebagainya.
3. Menggunakan Konjungsi Temporal
Menggnakan konjungsi atau kata hubung temporal. Konjungsi merupakan salah satu jenis
kata hubung yang berfungsi untuk menjelaskan suatu urutan dan dijelaskan secara kronologis.
Misalnya saja ketika menggunakan kata, setelah itu, selanjutnya, kemudian, lalu, dan lainnya.
4. Menggunakan Kalimat Persuasif
Menggunakan kalimat persuasif yaitu kalimat yang bertujuan untuk membujuk atau
mengajak para pembaca untuk melakukan sebuah tindakan tertentu. Sehingga kebanyakan
teks prosedur akan menggunakan kalimat persuasif. Contohnya: Marilah menjaga kebersihan
lingkungan dengan membuang sampah di tempatnya.
5. Menjelaskan Secara Detail Mengenai Bahan dan Alat yang Digunakan
Teks prosedur juga akan memaparkan tentang alat dan bahan yang digunakan. Tak hanya
menyebutkan apa saja alat dan bahannya, serta langkah dan tahapan pengolahan material
tersebut, tapi juga dilengkapi dengan takaran, jumlah, ukuran, dan juga warna.
6. Menggunakan Verba Material dan Tingkah Laku
Verba atau kata kerja yang dipakai di dalam teks prosedur biasanya menggunakan verba
material dan verba tingkah laku. Verba material yaitu kata kerja yang dilakukan dengan cara
tindakan fisik. Contohnya, haluskan bumbu, tuangkan minyak, teteskan pewarna makanan,
dan lain sebagainya.

B. Teks eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks atau paragraf yang berisi tentang “alasan” dan “metode”
proses terjadinya suatu peristiwa. Tujuan dari teks ini adalah untuk menggambarkan satu atau
lebih peristiwa yang melibatkan kausalitas dan proses. \
Struktur Teks Eksplanasi
 Judul
 Pernyataan Umum
 Menjelaskan Urutan Sebab dan Akibat
 Interpretasi
Ciri-ciri Teks Eksplanasi
 Strukturnya Jelas
 Fakta
 Teks
 Tidak Meyakinkan atau Tidak Bersifat Persuasif
 Membuat Penanda Urutan
Jenis-jenis Teks Eksplanasi:
1. Teks Eksplanasi Sequential
Jenis teks Eksplanasi ini menjelaskan secara rinci tahapan- tahapan suatu fenomena, seperti
urutan daur hidup rantai makanan.
2. Teks Eksplanasi Faktorial
Merupakan sebuah jenis deskripsi yang menggambarkan efek dan konsekuensi dari suatu
proses, misalnya dampak penjajahan.
3. Teks Eksplanasi Teoritis
Penjelasan ini mengandung spekulasi tentang potensi di balik fenomena alam. Misalnya, jika
Gunung Merapi meletus dapat memicu bencana alam lain yang lebih dahsyat.
4. Teks Eksplanasi Kausal
Teks Eksplanasi adalah jenis penjelasan yang menjelaskan sebab atau sebab dari sesuatu yang
berubah secara bertahap. Contoh proses longsor.

Cara Membuat Teks Eksplanasi


1. Menentukan Subjek Untuk Membuat Teks Eksplanasi
2. Membuat Kerangka Teks Eksplanasi
3. Mengembangkan Struktur Deskriptif

C. Cerpen adalah sastra kisahan pendek atau kurang dari 10 ribu kata yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi atau
pada suatu ketika.

Ciri-ciri Cerpen:
 Memiliki jumlah kata tidak lebih dari 10.000 kata
 Memiliki proporsi penulisan yang lebih singkat dibandingkan dengan Novel.
 Kebanyakan mempunyai isi cerita yang menggambarkan kehidupan sehari-hari.
 Tokoh yang diceritakan dalam cerpen mengalami sebuah konflik sampai pada tahap
penyelesaiannya
 Bersifat Fiktif.
 Membacanya tidak membutuhkan waktu yang lama.
-Memberikan pesan dan kesan yang sangat mendalam sehingga pembaca akan ikut
merasakan kesan dari cerita tersebut.

Struktur Cerpen
1. Pengenalan situasi cerita (exposition, orientation)
2. Pengungkapan peristiwa (complication)
3. Menuju pada adanya konflik (risingaction)
4. Puncak konflik (turning point)
5. Penyelesaian (ending atau coda)
D. Teks Ceramah
Pengertian Teks Ceramah
Pengertian teks ceramah atau khotbah bisa dipahami sebagai sebuah pidato yang
menyampaikan atau menyebarkan syiar dan ajaran dari suatu agama. Ketika menyampaikan
ceramah kepada masyarakat seharusnya memiliki nilai manfaat bagi kehidupan. Ceramah
menjadi salah satu alternatif untuk mengajak, membujuk, merangsang kesadaran dalam suatu
sistem sosial masyarakat, sehingga masyarakat tetap teguh di jalan kebajikan.
Ciri-Ciri Teks Ceramah
1. Ceramah adalah keterampilan berbahasa atau berbicara satu arah.
2. Teks ceramah biasanya dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar klasikal.
3. Pembicara menyampaikan materi dengan cara berdiri di depan banyak orang, dan
pendengar hanya menyimak saja.
4. Ceramah adalah kegiatan pasif reseptif.
Unsur-Unsur Teks Ceramah
1. Penceramah
2. Pendengar
3. Materi
4. Metode Ceramah
5. Media Ceramah
Struktur Teks Ceramah
Setelah Kamu mengetahui pengertian teks ceramah, ciri-ciri, dan unsur-unsur yang ada di
dalamnya, hal yang perlu Kamu pahami sebelum membaca atau membuat materi untuk
ceramah yaitu struktur teks ceramah. Berikut ini ada tiga hal yang biasanya digunakan untuk
menyusun struktur ceramah dalam suatu acara keagamaan, diantaranya yaitu:
1. Pendahuluan (Pembuka dan Pengantar)
2. Isi Ceramah (Inti, Gagasan)
3. Penutup ( Simpulan, Ucapan permintaan maaf, Salam penutup)

E. Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah


1. Banyak memakai kata ganti orang pertama atau tunggal dan kata ganti orang kedua jamak,
sebagai sapaan.
2. Banyak memakai kata teknis atau istilah tertentu yang berkenaan dengan topik yang
disampaikan kepada pendengar.
3. Banyak memakai kata yang menunjukkan hubungan argumentasi atau antara sebab dan
akibat, misalnya seperti sebab, karena, oleh karena itu.
4. Banyak memakai kata yang menunjukkan adanya hubungan temporal atau perbandingan,
misalnya seperti namun, sebaliknya, kemudian.
5. Banyak memakai kata kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan,
mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
6. Banyak memakai kata persuasif, misalnya seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu,
harus
E, Proposal
Pengertian Proposal rencana kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang
akan dilaksanakan. Rencana kegiatan tersebut tentu saja harus dituliskan secara baik dan
benar supaya pihak yang berkepentingan dapat memahaminya dengan baik.

Tujuan Proposal
1. Untuk mendapatkan persetujuan dari pihak yang bersangkutan supaya dapat
melaksanakan sebuah kegiatan.
2. Apabila terkait dengan proposal pengajuan dana, maka proposal bertujuan untuk
mendapatkan bantuan dana dari pihak sponsor.
3. Untuk mendapatkan dukungan dari pihak yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.
4. Apabila berkaitan dengan proposal proyek pemerintah, maka proposal bertujuan untuk
melakukan tender atau lelang pada proyek-proyek tersebut.
5. Untuk mendapatkan penawaran kerja sama bisnis, apabila berkaitan dengan proposal
bisnis.

Fungsi Proposal : Dapat digunakan untuk pengajuan kerja sama bisnis kepada perusahaan
sasaran., untuk mengadakan acara tertentu, misalnya pelatihan, seminar, perlombaan, dan
lain-lain., melaksanakan penelitian ilmiah, pengajuan mendirikan suatu usaha., pelelangan
sebuah proyek atau barang.

Sistematika Proposal
Dalam sebuah proposal, harus memiliki struktur atau bagian-bagiannya. Dalam beberapa
aspek, sebuah proposal penelitian memiliki perbedaan dengan sebuah proposal kegiatan
masyarakat.
Namun, secara umum proposal memiliki sistematika yang hampir mirip satu sama lain.
Dalam proposal kegiatan biasanya terdapat latar belakang, masalah dan tujuan, ruang lingkup
kegiatan, kerangka teoretis dan hipotesis, metode, pelaksana kegiatan, fasilitas, keuntungan
dan kerugian dari pelaksanaan kegiatan, periode waktu, anggaran dana, dan lampiran.

Kaidah Kebahasaan Proposal


1. Pernyataan argumentatif 
Dengan adanya penggunaan konjungsi kausalitas, seperti sebab, karena, oleh karena itu, dan
lainnya.
2. Pernyataan persuasif
Hal ini digunakan untuk mengajak penerima usulan supaya bersedia untuk menerima usulan
tersebut. Misalnya penggunaan kalimat “Untuk itu, supaya upaya pembekalan terhadap para
pengajar mengenai pengembangan kurikulum dan materi pengajaran membaca serta menulis
sangat mendesak untuk dilakukan, maka….”
3. Kata-kata teknis
4. Kata kerja tindakan
Penggunaan kata kerja tindakan adalah untuk menyatakan langkah-langkah kegiatan (metode
penelitian). Misalnya kata berlatih, mendokumentasikan, mengamati, dan lain-lain.
5. Kata pendefinisian
Penggunaan kata-kata yang menyatakan pendefinisian, misalnya merupakan, adalah,
6. Kata perincian
Penggunaan kata-kata yang bermakna perincian, misalnya selain itu, pertama, kedua, ketiga.
7. Kata keakanan
Penggunaan kata-kata yang berkaitan dengan waktu atau peristiwa yang akan datang.
Misalnya kata akan, diharapkan, direncanakan.
Syarat Penyusunan Proposal (Lengkap Jelas, Menarik)

F, Karya Tulis Ilmiah


Pengertian Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah, merupakan gabungan dari tiga suku kata.
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya, dapat diartikan sebagai hasil sebuah usaha,
upaya, perbuatan atau ciptaan, sedangkan tulis, atau menulis memiliki arti segala kegiatan
yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis yang lain.
Fungsi Karya Tulis Ilmiah
1. Fungsi Untuk Pendidikan
Pada saat penulis berada di bangku sekolah menengah atas, penulis pernah mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler, karya ilmiah remaja, dari sini penulis belajar banyak tentang dasar
penulisan, mengajak penulisnya, untuk berpikir kritis, menuliskan pemikiran atau hasil
percobaan ilmiah, kemudian mempertanggungjawabkan hasilnya.
2. Fungsi Untuk Penelitian
Pada setiap masa, ilmu pengetahuan semakin berkembang, sesuai dengan pertumbuhan sosial
masyarakat. Dari sini, karya tulis ilmiah dimanfaatkan untuk mengembangkan penelitian
seseorang, dengan menghadirkan pengetahuan-pengetahuan baru, setelah memperoleh data-
data yang akurat, diolah, disimpulkan, kemudian diterapkan dalam kehidupan.
3. Fungsi Fungsional
Karya tulis ilmiah ditulis oleh penulis dari berbagai disiplin ilmu. Penjelasan arti fungsi
fungsional berarti, karya tulis ilmiah dapat menjadi media pengembangan pengetahuan
sebagai bahan tinjauan pustaka, untuk kebutuhan dari berbagai disiplin ilmu.

Manfaat Karya Tulis Karya Tulis Ilmiah


1. Dapat melatih pengembangan keterampilan membaca yang efektif.
2. Sebagai pengenalan terhadap aktivitas kepustakaan
3. Mendapatkan kepuasan intelektual
4. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
5. Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk peneliti selanjutnya
6. Sebagai peningkatan perorganisasian fakta dan data secara sistematis
7. Dapat melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber

Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah


1. Artikel
Artikel adalah sebuah karya tulis yang isinya berupa gagasan atau fakta yang dapat
membujuk, meyakinkan, mendidik, serta menghibur pembacanya. Biasanya artikel memiliki
panjang kalimat dengan jumlah karakter tertentu.
2. Makalah
Makalah adalah jenis karya tulis yang bersifat ilmiah. Biasanya, makalah ditulis untuk
keperluan terkait dengan pendidikan.
3. Skripsi
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis
ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian mahasiswa strata satu (S-1), yang membahas
fenomena atau permasalahan tertentu dengan menggunakan kaidah yang berlaku.
4. Work paper
Work paper atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah kertas kerja, berisi
catatan-catatan auditor, berisi prosedur audit yang digunakan, metode uji yang dilakukan,
informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat berdasar auditnya.
5. Paper
Paper adalah jenis karya tulis ilmiah yang ditulis berdasar data, serta argumen yang tingkat
kevalidannya kuat.
6. Tesis
Tesis dibuat sebagai syarat kelulusan untuk meraih gelar magister atau master yang ditempuh
oleh mahasiswa pasca sarjana (S-2)
7. Disertasi
Setingkat lebih tinggi dari tesis, ada yang biasa disebut dengan disertasi. Karena setingkat
lebih tinggi, disertasi digunakan sebagai syarat kelulusan untuk meraih gelar doktor bagi
mahasiswa program studi strata tiga (S-3).

Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah


1. Peristiwa
2. Ungkapkan.
3. Analisis
4. Kesimpulan
5. Terapkan

Struktur Karya Tulis Ilmiah


1. Halaman Judul
Judul karya, diangkat berdasar tema dari karya tulis ilmiah yang akan dibuat. Judul
hendaknya ditulis seunik dan semenarik mungkin, sehingga memunculkan keingintahuan dan
rasa penasaran bagi calon pembacanya.
Selain memantik rasa penasaran bagi calon pembacanya, judul juga dapat dibuat untuk
memberi gambaran awal mengenai isi karya tulis ilmiah ini bagi calon pembaca. Pada
halaman judul ini, nama penulis, judul karya tulis ilmiah, institusi atau lembaga, tanggal,
bulan, tahun dan tempat karya tulis ilmiah dibuat, ditulis dengan aturan rata tengah, diurutkan
setelah judul di bagian bawah.
2. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan dari keseluruhan isi suatu karya tulis ilmiah, abstrak berfungsi
memberikan penjelasan kepada pembaca, agar secara cepat, pembaca memahami isi, maksud
dan tujuan dari penulis, menuliskan karya tulis ilmiah tersebut. Abstrak bersifat informatif,
namun tidak terlalu panjang penulisannya, kurang lebih 250 kata.
3. Pendahuluan
Dari dasar kata pembentuknya, kita tahu bahwa pendahuluan ini berada di depan, sebagai
pemberi salam untuk pembaca. Pendahuluan, biasanya menceritakan alasan penulis
melakukan penelitian, apa yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan, menceritakan
tujuan, serta manfaat dari karya tulis ilmiah ini dibuat.
4. Kerangka Teoritis
Dari asal katanya, kerangka berasal dari kata rangka, yang berfungsi sebagai penyangga,
pilar, garis besar, atau konsep. Sedangkan teori adalah suatu pendapat atau argumen yang
didapat berdasar penelitian atau penemuan, yang didukung oleh data atau fakta penunjang.
Maka dengan definisi pengertian di atas, kerangka teori merupakan garis besar rancangan
konsep sistematis yang menjadi panduan sebuah penelitian.
5. Metode Penelitian
Untuk mengembangkan kerangka yang telah dibuat, terlebih dahulu, harus ditentukan metode
penelitiannya. Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan seorang
peneliti, untuk memperoleh hasil yang tepat dari penelitiannya tersebut.
Biasanya metode yang dipakai adalah metode kualitatif, metode kualitatif secara garis besar
berfokus pada analisa dan dan riset yang mendalam. Sedangkan Metode kuantitatif
merupakan metode yang banyak terkait dengan penggunaan angka, tabel dan statistic.
6. Pembahasan
Pembahasan menjadi bagian yang paling panjang pada penulisan karya tulis ilmiah.
Pembahasan berfungsi menjelaskan tujuan, manfaat, metode, kerangka teori, serta rumusan
masalah, yang disertai dengan data-data yang diperoleh. Jika karya tulis ilmiah ini dibagikan
ke khalayak umum, yang akan memunculkan tanya jawab, adalah pada bagian ini.
7. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan selalu berada di bagian akhir sebuah karya tulis ilmiah, yang berisi pendapat dari
penulis, atas semua yang telah dibahas. Tujuannya adalah agar pembaca memperoleh
wawasan baru dari subyek yang telah dibahas.
Saran biasanya berisi pesan dari penulis, agar suatu ketika, jika pembaca ingin melakukan
penelitian yang sama, mereka dapat menemukan cara yang efektif, atau justru
mengembangkan lebih luas lagi.
8. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan sebuah daftar yang berisi sumber teori yang digunakan oleh
penulis dalam penelitiannya. Penulisan daftar pustaka biasanya dituliskan dengan format
nama penulis, judul tulisan, nama penerbitnya, identitas, dan kapan diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai