Anda di halaman 1dari 6

TEKS PROSEDUR

PENGERTIAN TEKS PROSEDUR


Teks prosedur adalah suatu teks yang berisi langkah-langkah aktivitas atau kegiatan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan. Teks prosedur ini dibutuhkan sebagai panduan bagi
seseorang dalam membuat atau menyusun sesuatu.
TUJUAN TEKS PROSEDUR
Lalu, apa tujuan dari teks prosedur? Seperti definisinya, tujuan teks prosedur adalah
memberikan petunjuk bagi pembacanya tentang langkah-langkah secara urut dalam
melakukan aktivitas atau menyelesaikan sesuatu. Selain itu, teks prosedur juga memudahkan
pembaca untuk mengetahui cara yang benar dalam melakukan sesuatu dan memberikan
petunjuk jelas agar mendapatkan hasil maksimal.
CIRI-CIRI TEKS PROSEDUR
Sama halnya dengan teks yang lain, teks prosedur memiliki beberapa ciri antara lain:
1. Menggunakan kalimat perintah;
2. Terdapat panduan yang harus dilakukan;
3. Menggunakan kata kerja aktif;
4. Menggunakan konjungsi (kata hubung);
5. Terdapat aturan dalam hal bahan atau kegiatan;
6. Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rincian waktu, tempat dan cara;
7. Terdapat isi kegiatan yang dilakukan secara urut;
STRUKTUR TEKS PROSEDUR
Dalam penyusunannya, struktur teks prosedur terdiri dari 4 bagian, yaitu tujuan, material,
langkah-langkah penyusunan/pengerjaan, dan penegasan ulang (kesimpulan). Penjelasan
lengkapnya sebagai berikut:
1. Tujuan
Pada awal pembuatan teks prosedur, penulis biasanya memberikan penjelasan terkait
tujuan dalam penyusunan teks prosedur. Hal ini juga bisa menginformasikan hasil akhir
yang akan dicapai.
2. Material
Merupakan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan atau pembuatan kegiatan tersebut. Bagian ini berisi informasi tentang
alat/bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan.
3. Langkah-langkah
Bagian ini menjelaskan tentang proses atau tahapan yang harus dilakukan demi
mendapatkan hasil maksimal sesuai dengan tujuan dari teks prosedur. Langkah-langkah
yang dibuat harus secara berurutan. Selain itu, susunannya harus logis, sistematis, dan
mudah dipahami oleh pembaca.
4. Penegasan Ulang/Kesimpulan
Bagian terakhir ini menjelaskan tentang simpulan dari suatu prosedur yang telah
dilakukan. Bagian ini bersifat opsional, yakni boleh ada dan boleh tidak ada dalam teks
prosedur.
JENIS-JENIS TEKS PROSEDUR
Teks prosedur juga ternyata memiliki beberapa jenisnya, lho! Penasaran? Berikut jenis-jenis
teks prosedur.
1. Teks Prosedur Sederhana
Teks prosedur sederhana hanya berisi dua atau tiga langkah saja. Contohnya prosedur
untuk mengoperasikan setrika.
2. Teks Prosedur Kompleks
Teks prosedur kompleks terdiri atas banyak langkah dan jenjang untuk tiap tahapannya.
Contoh teks prosedur kompleks adalah cara pembayaran tilang oleh polisi.
3. Teks Prosedur Protokol
Teks prosedur protokol merupakan teks prosedur yang langkah-langkahnya bisa dibolak-
balik, tapi tujuannya tetap bisa tercapai. Contohnya cara memasak mi instan.
KAIDAH KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR
Untuk menyusun sebuah teks prosedur, diperlukan kaidah kebahasaan yang tepat agar sesuai
dengan fungsinya. Berikut adalah kaidah kebahasaan yang umum digunakan dalam penulisan
teks jenis prosedur:
1. Kalimat
Pada teks prosedur, kalimat-kalimat yang digunakan dapat dikategorikan dalam 3 bagian.
Kalimat tersebut adalah:
a. Kalimat Imperatif
Merupakan kalimat yang mengandung perintah. Kalimat imperatif ditandai dengan
adanya hal yang harus dikerjakan merujuk pada perintah dalam kalimat. Pada jenis
kalimat ini, tanda seru (!) digunakan untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan.
b. Kalimat Deklaratif
Kalimat ini dikenal sebagai kalimat yang sifatnya lebih memberikan informasi, dan
sering juga disebut sebagai kalimat pernyataan. Pada kalimat ini, tanda baca titik (.)
digunakan untuk mengakhiri kalimat tersebut.
c. Kalimat Interogatif
Kalimat ini digunakan untuk mencari informasi dengan memberi pertanyaan. Oleh
karena itu, di akhir kalimat interogatif, diberikan tanda baca tanda tanya (?).
2. Konjungsi
Konjungsi juga sering kita sebut sebagai kata penghubung. Dalam teks prosedur, konjungsi
yang kita bahas terdiri dari dua macam, yakni:
a. Konjungsi Persyaratan
Konjungsi persyaratan adalah kata penghubung yang menyatakan syarat. Contohnya
seperti jika, bila, andai, kalau, asalkan.
b. Konjungsi Temporal
Jenis konjungsi temporal ini sifatnya merupakan kata penghubung yang menandai
urutan waktu. Contohnya seperti lalu, kemudian, selanjutnya, setelahnya.
3. Numeralia
Numeralia dalam teks prosedur merupakan pilihan yang bisa digunakan selain menggunakan
konjungsi. Numeralia merupakan kata bilangan yang digunakan untuk mengurutkan langkah-
langkah dalam teks prosedur. Misalkan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
4. Pronomina
Pronomina atau kata ganti, digunakan untuk menggantikan orang atau benda. Berdasarkan
fungsinya yang menggantikan orang atau benda, pronomina dibagi menjadi dua macam:
a. Pronomina Penunjuk
Kata ganti untuk menggantikan benda. Contohnya ini, itu, tersebut.
b. Pronomina Persona
Kata ganti untuk menggantikan orang. Pada pronomina persona, bagi kata ganti untuk
orang tunggal, contohnya anda, saya, kamu. Sedangkan untuk orang jamak, contohnya
kita, kalian.
CARA MEMBUAT TEKS PROSEDUR
Untuk membuat teks prosedur yang benar harus memuat struktur dan kaidah kebahasaan
yang sudah dijelaskan di atas. Kamu bisa menerapkan langkah-langkah berikut, ya:
1. Judul
Untuk menarik perhatian pembaca, kamu harus membuat judul yang juga menarik. Tapi
ingat, jangan sampai clickbait yah! Judul harus memuat prosedur apa yang akan kamu
tunjukkan dalam teks. Misalnya, “Cara Membuat Pot Bunga dari Limbah Kertas”, “Tutorial
Menyalakan Oven”, dan sebagainya.
2. Tujuan
Setelah kamu menuliskan judul, tuliskan secara singkat tujuan dari teks prosedur ini. Hal ini
untuk menunjukkan pembaca apa yang akan dibuat atau dilakukan. Dalam tujuan, kamu
harus menyebutkan secara gamblang hasil akhir yang akan didapatkan.
3. Alat dan Bahan
Bagian ini bersifat opsional, bisa ada atau tidak. Ketika kamu menjelaskan prosedur tentang
cara membuat sesuatu, tentu harus ada alat dan bahan. Tapi, saat kamu ingin membuat teks
prosedur tentang cara melakukan sesuatu yang memang tidak membutuhkan alat dan bahan,
bagian ini tidak harus ada.
4. Langkah-langkah
Nah, ini bagian yang paling utama. Kamu harus bisa menjelaskan secara kronologis atau
berurutan langkah-langkah yang harus dilakukan. Biasanya, langkah-langkah dijelaskan
dalam bentuk poin atau penomoran.
5. Penutup atau Kesimpulan
Bagian penutup atau kesimpulan juga bersifat opsional. Penutup biasanya ditulis untuk
menyimpulkan tujuan akhir dari teks prosedur yang dibuat.
TEKS BERITA

PENGERTIAN TEKS BERITA


Teks berita merupakan teks yang berisi segala peristiwa yang terjadi di dunia. Teks berita
biasanya disebarkan melalui berbagai media, seperti koran, majalah, radio, televisi, internet,
ataupun media lainnya.
FUNGSI TEKS BERITA
Berita disampaikan secara aktual dan berdasarkan fakta yang ada. Artinya, segala informasi
yang kita dapatkan dari teks berita, merupakan kejadian terkini serta benar adanya. Dengan
begitu, masyarakat luas bisa selalu mengetahui peristiwa yang terjadi di suatu tempat.
STRUKTUR TEKS BERITA
Nah, kenalan sama teks berita sudah, lalu bagaimana ya dengan strukturnya? Struktur teks
berita terdiri dari tiga bagian, di antaranya sebagai berikut:
1. Orientasi berita
Orientasi berita merupakan bagian pengenalan masalah atau hal apa yang akan dibahas
dalam berita.
2. Peristiwa
Struktur teks berita ini menceritakan tentang kejadian yang terdapat pada peristiwa atau
hal yang ingin dibahas secara rinci dan berurutan. Ingat ya teman-teman, di bagian ini
harus menjelaskan unsur mengapa dan bagaimana.
3. Sumber berita
Sumber berita biasanya terletak di bagian awal berita atau akhir berita. Contoh:
Yogyakarta, Kompas.com – Korban kasus kupon wisata palsu di Gunungkidul,
Yogyakarta, terus bertambah.
JENIS-JENIS TEKS BERITA
Tahukah kamu kalau berita terdiri dari beberapa macam. Apa saja, ya? Simak penjelasan
lengkapnya berikut ini!
1. Berita langsung (Straight news)
Disebut berita langsung karena jarak waktu dari suatu peristiwa dengan proses
peliputannya tidak lebih dari satu atau dua hari. Artinya, informasi yang diberitakan pada
berita langsung itu sangat up to date. Contohnya, berita yang terdapat pada headline atau
halaman depan koran agar lebih cepat diketahui pembaca.
2. Berita opini (Opinion news)
Kalau berita opini, berisi informasi mengenai ide, pemikiran, kreatifitas, atau komentar
mengenai suatu hal yang terjadi. Biasanya, berita opini berasal dari seorang yang ahli di
bidangnya, seperti profesor, dokter, cendekiawan, menteri, dan sebagainya.
3. Berita interpretatif (Interpretative news)
Maksudnya apa sih? Berita interpretatif merupakan jenis berita yang dikembangkan
melalui pendapat atau penilaian wartawan yang meliput. Tapi, masih berdasarkan fakta
yang ada, ya. Jadi, tidak ada informasi yang dilebih-lebihkan atau dikurangi.
4. Berita investigasi (Investigation news)
Selanjutnya, berita investigasi menyediakan informasi yang bersumber dari sebuah
penyelidikan atau penelitian. Jadi, pembuatannya dibutuhkan banyak sumber dan
penyelidikan langsung untuk mendapatkan fakta-fakta yang tersembunyi.
5. Berita mendalam (Depth news)
Sedikit berbeda dengan jenis berita investigasi, kalau berita mendalam memerlukan
pengembangan secara mendalam terkait suatu peristiwa. Oleh karena itu, pada jenis
berita ini, unsur yang ditekankan adalah “why?” atau mengapa peristiwa itu bisa terjadi,
serta menambahkan dampak yang ditimbulkan dari peristiwa. Contohnya, berita yang
berisi rangkaian penyebab musibah kecelakaan di suatu tempat.
UNSUR-UNSUR TEKS BERITA
Pernah dengar singkatan 5W + 1H? Nah, unsur-unsur teks berita itu mengandung 5W + 1H,
yaitu:
1. What (Apa)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan peristiwa yang sedang
dibahas/dibicarakan.
2. Where (Di mana)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan tempat atau lokasi peristiwa itu terjadi.
3. When (Kapan)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan waktu terjadinya peristiwa dalam berita.
4. Who (Siapa)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan orang-orang yang terlibat dalam suatu
peristiwa.
5. Why (Mengapa)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan alasan atau latar belakang terjadinya
peristiwa.
6. How (Bagaimana)?
Kata tanya yang digunakan untuk menanyakan cara atau proses terjadinya peristiwa.
Bagian ini biasanya diceritakan secara kronologis, sesuai urutan waktu kejadiannya.

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS BERITA


Perlu kamu ketahui, gaya bahasa yang digunakan pada teks berita itu sedikit berbeda dari teks
lainnya yang sudah pernah kita pelajari, ya. Kaidah kebahasaan teks berita di antaranya
sebagai berikut:
1. Penggunaan bahasa yang bersifat standar (baku)
Penggunaan bahasa yang standar atau baku akan memudahkan pemahaman banyak
orang karena bahasa standar sifatnya universal dan sebagian besar kalangan masyarakat
mudah untuk memahaminya.
Contoh: Ratusan pasien Covid-19 mengantre di lobby wisma atlet.
2. Penggunaan kalimat langsung
Dalam teks berita, kamu akan menemukan kalimat langsung. Apa itu kalimat langsung?
Kalimat langsung adalah kalimat yang dituturkan oleh seseorang tanpa mengubah kata
atau kalimat. Ciri dari kalimat langsung, yaitu ditandai dengan dua tanda petik ganda
dan disertai keterangan penyertaan. Penggunaan kalimat langsung ini terkait dengan
pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita.
Contoh: “Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Saat ini kami terus
mengembangkan kasusnya,” ucap Sutama.
3. Penggunaan kata kerja mental
Kata kerja mental adalah kata kerja yang menunjukkan respons atau sikap seseorang
terhadap suatu tindakan. Kata kerja mental memiliki nama lain loh, yaitu kata verba
mental. Sudah gak bingung lagi, kan?
Contoh: Merasa tertipu, para korban lantas melapor ke polisi.
4. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat
Pada teks berita, sudah pasti harus ada keterangan waktu dan tempat agar berita yang
disampaikan dapat dimengerti dengan jelas dan pembaca dapat mengetahui di mana dan
kapan tempat terjadi hal tersebut
Contoh: … kata kapolsek Wonosari Kompol Sutama saat dihubungi Minggu
(8/10/2017).
5. Penggunaan konjungsi temporal
Konjungsi temporal ini disebut juga konjungsi yang berhubungan dengan waktu.
Contoh konjungsi temporal, yaitu kemudian, sejak, setelah, awalnya, dan akhirnya.
Konjungsi ini biasanya ditemukan pada struktur peristiwa yang menjelaskan berita
secara kronologis (urutan waktu).
Contoh: Pelaku datang ke sekolahan, kemudian langsung bilang ke kepala sekolah
untuk menyosialisasikan kupon wisata dan kuliner.

Anda mungkin juga menyukai