Disusun Oleh
SUBAGIO, M.Pd
NIP. 197204012003121010
ABSTRAK
Latar belakang dilakukan penelitian ini adalah lemahnya proses pembelajaran daring
di masa pandemi, sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai secara maksimal dalam
menggali kemampuan kreatif peserta didik di SMAN 11 Kabupaten Tangerang.
Penyebabnya adalah peserta didik merasa bosan dengan proses belajar yang kurang
bervariasi dan lembar kerja peserta didik yang kurang menggali kemampuan kreatif
peserta didik. Solusi dari permasalahan ini adalah peneliti melakukan penerapan
lembar kerja berasis inquiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan kreatif
peserta didik pada materi teks eksplanasi. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan kreatif peserta didik kelas XI IPA 1 di SMAN 11
Kabupaten Tangerang dengan penerapan LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada
konsep teks eksplanasi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dilakukan sebanyak 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu
perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan/observasi
(observation), dan refleksi (reflection). Hasil penelitian ini menunjukan adanya
peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I kemampuan kreatif peserta didik
sebesar 25,64% dengan kategori rendah dan siklus II dengan presentase klasikal peserta
didik 53,85% dengan kategori sedang. Sedangkan siklus III yang memiliki kategori
tinggi dengan presentase klasikal peserta didik 76,92%. Jadi penerapan LKPD berbasis
inkuiri terbimbing ini dapat meningkatkan keampuan kreatif pada peserta didik mulai
dari kondisi awal ke kondisi akhir.
Kata Kunci: lembar kerja peserta didik berbasis inkuiri terbimbing, kemampuan
kreatif, teks eksplanasi.
ABSTRACK
The background of the study is the weakness of online learning in pandemic era, so the
purpose of the learning has not accomplished maximum to encourase students
creativity ability in SMAN 11 Kabupaten Tangerang. The main problem is the students
feel bored and lackness of learning variety. In students worksheet still lack of material
to improve student creativity skill. To solve this problem the researcher applied inquiry
students worksheet to improve students creativity in learning human explanation text
material. The reseach design in this study use classroom action research for three
cycles. In each cycles devided into four stages: planning, action, observation and
refkection. The result of this study shows there is improvement in every cycles. In first
cycle the students creativity ability as much 25,64% in low category. In second cycle
with 53, 85% students classical is middle category, and in third cycle is high category
with 76,92% students classical. So in applying guided inquiry students worksheet can
improve student creativity skill from begining to the end condition.
Key word: Guided inquiry students worksheet, creativity skill, explanation text
material.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tindkaan kelas ini.
Penelitian Tindakan kelas yang disusun sebagai media informasi dan merupakan
salah satu bentuk pengembangan kompetensi profesionalisme guru sekaligus dapat
menjadi bahan evaluasi untuk menjadikan proses pembelajaran lebih baik lagi.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ini dapat terselesaikan karena
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penelitian Tindakan kelas ini. Semoga seluruh kebaikan dan amal
kebaikan dari semua pihak di atas mendapat imbalan yang berlipat dari Allah SWT.
Semoga laporan kegiatan ini dapat menjadi bahan evaluasi guna melakukan
perbaikan berkelanjutan (continues improvement) dan bahan pertimbangan
lembaga dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.
Penulis sudah berusaha maksimal agar laporan ini sesuai dengan kaidah
penulisan karya ilmiah, akan tetapi penulis sadar dan siap menerima saran dan
kritik. Oleh karena itu penulis sangat terbuka menerima kritik dan saran demi
perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan penelitian tindakan kelas ini
memberikan manfaat bagi para pembaca.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 3
C. Analisis Masalah................................................................................. 3
D. Rumusan Masalah............................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
BAB II Tinjauan Pustaka .................................................................................... 5
A. Kajian Pustaka .................................................................................... 5
B. Pembahasan ........................................................................................ 6
BAB III Metodologi Penelitian ........................................................................... 19
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 19
B. Subjek Penelitian.................................................................................. 19
C. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 19
D. Desain Penelitian .................................................................................. 19
E. Instrumen Penelitian............................................................................. 23
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 23
G. Indiktaor Keberhasilan ......................................................................... 2
BAB IV Hasil dan Pembahasan .......................................................................... 25
A. Hasil Pembehasan ................................................................................ 25
B. Pembahasan .......................................................................................... 37
BAB V Simpulan dan Saran ............................................................................... 39
ii
A. Simpulan .............................................................................................. 39
B. Saran ..................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 40
LAMPIRAN ........................................................................................................ 42
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
dengan amanat UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa tujuan pendidikan salah satunya mengembangkan potensi
peserta didik menjadi kreatif.
2
menuntut peserta didik untuk belajar, tetapi belum mengajarkan bagaimana peserta
didik seharusnya belajar dan menyelesaikan masalah serta belum mengembangkan
potensi kreatifitas peserta didik. Untuk mewujudkan kemampuan kreatif peserta
didik perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan pembelajaran yang berbasis
penyikapan atau penelitian (Inquiri).
Salah satu tahap inquiry yaitu mengembangkan bahan-bahan belajar yang
berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebgainya untuk dipelajari peserta didik.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan bahan ajar cetak berupa lembara-
lembaran kertas yang berisi materi, ringksan dan petunjuk-petunjuk pelaksanann
tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKPD juga suatu
jenis bahan ajar yang memotivasi pesetta didik menguasai pemahaman,
keterampilan dan sikap (Prastowo, 2012).
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, peneliti tertarik untuk
menerapkan LKPD berbasis inquiry terbimbing untuk meningkatkan kemampuan
kreatif peserta didik kelas XI di SMAN 11 Kabupaten Tangerang pada materi teks
eksplanasi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas kita dapat mengidentifikasi masalah- masalah
sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran yang dilakukan selama daring ini belum mampu
meningkatkan kreatifitas peserta didik
2. Dalam proses pembelajaran daring kreatifitas peserta didik menjadi rendah
3. LKPD yang digunakan dalam pembelajaran daring belum mencerminkan untuk
peserta didik dapat meningkatkan kreatifitas peserta didik
C. Analisis Masalah
Penulis merencanakan beberapa hal sebagai solusi atas permasalahan yang
ada dalam pembelajaran Biologi di Kelas XI IPA 1 SMAN 11 Kabupaten
Tangerang, antara lain:
a. Penerapan LKPD berbasis inkuiri terbimbing
b. Peningkatan kemampuan kreativitas pesertaa didik selama pembelajaran daring
3
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah Penerapan
LKPD Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Peserta Didik
Kelas XI IPA 1 Di SMAN 11 Kabupaten Tangerang Pada Materi Teks
Eksplanasi?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu “Untuk meningkatkan krmampuan
kreatif peserta didik kelas XI IPA 1 di SMAN 11 Kabupaten Tangerang dengan
penerapan LKPD berbasis inkuiri terbimbing.”
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :
a. Bagi Peserta Didik
Dapat meningkatkan partisipasi aktif bagi peserta didik khususnya dalam
pembelajaran biologi dengan menggunakan penerapan LKPD berbasis inkuiri
terbimbing sehingga dapat meningkatkan kreativitas peserta didik
b. Bagi Guru
Dapat dijadikan alternatif untuk memecahkan masalah pembelajaran bikogi,
yang bersifat inovatif dan profesional. Selain itu juga akan memperoleh kemudahan
dalam pembelajaran peserta didik berkaitan dengan konsep sistem gerak.
c. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan arsip dan landasan pengambilan kebijakan sekolah dalam
upaya pengembangan pembelajaran biologi pada semua tindakan kelas.
d. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan khususnya dalam pelajaran biologi sehingga
dapat menerapkan cara yang tepat dalam proses pembelajaran.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas disingkat PTK atau Classroom Action Research
adalah bentuk penelitian yang terjadi di dalam kelas berupa tindakan tertentu yang
dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar guna meningkatkan hasil
belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, Suharjono
& Supardi, 2012). Penelitian tindakan kelas dapat dipakai sebagai implementasi
berbagai program yang ada di sekolah, dengan mengkaji berbagai indikator
keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa atau
keberhasilan proses dan hasil implementasi berbagai program sekolah. Tujuan
penelitian tindakan kelas adalah untuk mengubah perilaku mengajar guru, perilaku
peserta didik di kelas, peningkatan atau perbaikan praktik pembelajaran, dan atau
mengubah kerangka kerja melaksanakan pembelajaran kelas yang diajar oleh guru
tersebut sehingga terjadi peningkatan layanan profesional guru dalam menangani
proses pembelajaran.
Prosedur pelaksanaan PTK terdiri dari rangkaian beberapa siklus yang
berulang. Siklus adalah suatu putaran kegiatan yang beruntun yang kembali
kelangkah semula. Menurut (Riadi, 2019), Setiap siklus terdiri dari empat tahap
kegiatan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action),
pengamatan/observasi (observation), dan refleksi (reflection). Setiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai berdasarkan indikator
keberhasilan kerja. Berikut ini deskripsi dari empat tahap kegiatan yang tersebut:
1. Perencanaan (Planning), yaitu persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan
Penellitian Tindakan Kelas, seperti: menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan pembuatan media pembelajaran.
5
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting), yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan,
skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan serta prosedur tindakan
yang akan diterapkan.
3. Observasi (Observe), Observasi ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan semua
rencana yang telah dibuat dengan baik, tidak ada penyimpangan-penyimpangan
yang dapat memberikan hasil yang kurang maksimal dalam meningkatkan hasil
belajar siswa. Kegiatan observasi dapat dilakukan dengan cara memberikan
lembar observasi atau dengan cara lain yang sesuai dengan data yang
dibutuhkan.
4. Refleksi (Reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi
atau hasil yang diperoleh atas yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan
yang telah dirancang. Berdasarkan langkah ini akan diketahui perubahan yang
terjadi. Bagaimana dan sejauh mana tindakan yang ditetapkan mampu mencapai
perubahan atau mengatasi masalah secara signifikan. Bertolak dari refleksi ini
pula suatu perbaikan tindakan dalam bentuk replanning dapat dilakukan
Menurut Hopkins (1993) Penelitian tindakan kelas dapat berjalan dengan baik
apabila dalam perencanaan dan pelaksanaannya menerapkan enam prinsip, yaitu
sebagai berikut:
1) Tugas pertama dan utama guru di sekolah adalah mengajar siswa sehingga
apapun metode penelitian tindakan kelas yang akan diterapkan tidak akan
mengganggu komitmen sebagai pengajar.
2) Metode pengumpulan data yang di gunakan tidak menuntut waktu yang
berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.
3) Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga memungkinkan
guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara cukup meyakinkan,
mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya dan
memperoleh data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang di
kemukakannya.
4) Masalah penelitian yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan
masalah yang merisaukannya. Bertolak dari tanggung jawab profesionalnya,
guru sendiri memiliki komitmen yang diperlukan sebagai motivator intrinsik
bagi guru untuk bertahan dalam pelaksanaan kegiatan yang jelas-jelas
6
menuntut lebih dari yang sebelumnya diperlukan dalam rangka pelaksanaan
tugas-tugas pengajarnya.
5) Dalam menyelenggarakan penelitian tindakan kelas, guru harus selalu
bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang
berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini penting ditekankan karena selain
melibatkan anak-anak, penelitian tindakan kelas juga hadir dalam suatu
konteks organisasional sehingga penyelenggaraannya harus mengindahkan
tata krama kehidupan berorganisasi.
6) Kelas merupakan cakupan tanggung jawab seorang guru, namun dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas sejauh mungkin digunakan classroom
excedding perspektive, artinya permasalahan tidak dilihat terbatas dalam
konteks dalam kelas atau mata pelajaran tertentu,melainkan dalam perspektif
yang lebih luas ini akan berlebih-lebih lagi terasa urgensinya apabila dalam
suatu penelitian tindakan kelas terlibat dari seorang pelaku.
7
Tabel 1. Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif
Definisi Perilaku peserta didik
8
Definisi Perilaku peserta didik
9
berbagai kategori/ bidang. (2) Originality ( keaslian): memiliki ide-ide baru untuk
memecahkan persoalan. (3) elaboration (penguraian): kemampuan memecahkan
masalah secara detail.
Jadi dari beberapa pendapat para ahli tersebut saya menyimpulkan berpikir
kreatif adalah Proses atau suatu cara berpikir terhadap suatu masalah yang
mempunyai tujuan menyelesaikan masalah tersebut sehingga dari proses
berpikirnya mampu untuk menghasilkan produk atau gagasan yang baru dan
berbeda yang sebelumnya tidak dikenal pembuatannya.
3. Inkuri Terbimbing
10
(self-belief), artinya dimana guru hanya sebagai fasilitator dan motivator
belajar siswa, yang dilakukan dengan proses tanya jawab.
c. Mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental,
artinya siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai pelajaran, akan tetapi
bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
11
dasar dan tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Berdasarkan pengertian diatas, LKPD memiliki beberapa fungsi, menurut
Prastowo (2012) LKPD memiliki 4 fungsi yatitu Pertama sebagai bahan ajar yang
meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik. Kedua
sebagai bahan ajar yang mempermudah untuk memahami materi yang diberikan.
Ketiga sebagai abhan ajar yang ringkas dan akaya tugas untuk berlatih. Keempat
memudahkan pelaksanaan pengejaran kepda peserta didik.
Menurut Widjajanti (2008) selain sebagai media pembelajaran LKPD juga
mempunyai fungsi yaitu:
1) Merupakan alternatif bagi guru untuk mengarahkan pengajaran atau
memperkenalkan suatu kegiatan tertentu sebagai kegiatan pembelajaran.
2) Dapat digunakan untuk mempercepat proses pengajaran dan menghemat
waktu penyampaian topik.
3) Dapat untuk mngetahui seberapa jauh materi yang telah dikuasai oleh peserta
didik.
4) Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas.
5) Membantu peserta didik dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar.
6) Dapat membantu meningkatkan minat peserta didik jika LKPD disusun secara
rapi,sistematis mudah di pahami oleh peserta didik sehingga menarik perhatian
peserta didik.
7) Dapat menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik dan meningkatkan
motivasi belajar dan rasa ingin tahu.
8) Dapat mempermudah penyelesaian tugas perorangan, kelompok atau klasikal
karena peserta didik dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan kelompok.
9) Dapat melatih peserta didik menggunakan waktu seefektif mungkin.
10) Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.
Menurut Prastowo (2012) Terkait dengan penyusunan sebuah LKPD tentunya
memiliki tujuan dalam penyusunannya. Berikut beberapa tujuan penyusunan LKPD
yaitu:
1) Memudahkan peserta didik dalam memahami materi-materi yang diajarkan
dalam pembelajaran.
12
2) Memberikan tugas-tugas yang menunjang pemhaman peserta didik
terhadapmateri yang di berikan.
3) Menjadikan peserta didik lebih mandiri,dan
4) Meringankan tugas pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.
5. Teks Eksplanasi
yang menceritakan bagaimana hal-hal terjadi dalam bidang ilmiah dan teknis.
dan proses sosial serta intelektual. Selanjutnya menurut (Pardiyono: 2007) teks
fenomena atau peristiwa. Jadi, dapat disimpulkan teks eksplanasi adalah teks
peristiwa alam, teknologi, dan proses alam. Teks eksplanasi berfungsi untuk
teknologi, dan proses sosial. Semakin banyak jenis teks yang dikuasai siswa,
sosial
13
Struktur Teks Eksplanasi
Kemendikbud (2017: 63) membagi struktur teks eksplansidan kebahasaan teks
Pernyataan umum
Urutan akibat
Pernyataan umum
Pernyataan umum berisi suatu pernyataan umum tentang suatu topik yang akan
sebagainya. Pernyataan umum ini bersifat ringkas, menarik, dan jelas sehingga mampu
Deretan penjelas
Pada bagian ini berisi perincian proses atau sebab terjadinya suatu fenomena
Interpretasi
Interpretasi berisi penafsiran penulis mengenai topik dengan perspektif tertentu yang
lebih luas dan menyeluruh serta menjelaskan korelasi peristiwa yang menyertainy
14
Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi
Menurut Mahsun (2014: 189) menyatakan bahwa ciri kebahasaan teks
eksplanasi berkaitan dengan fakta suatu proses yang meliputi kelas- kelas benda,
maksudnya kata benda umum, bukan kata yang spesifik. Penggunaan kata umum ini
agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Penjelasan yang berkaitan dengan kelas suatu
benda biasanya menggunakan kata kerja bersifat teknis dan menunjukan urutan proses.
Selain kata kerja, ada pula kata hubung atau konjungsi. Konjungsi yang banyak
digunakan dalam teks eksplanasi adalah konjungsi waktu. Konjungsi waktu berfungsi
memberikan keterangan pada urutan kejadian sehingga membentuk suatu proses yang
jelas.
kaidah pada teks prosedur. Sebagai teks yang berkategori faktuan (nonsastra), teks
eksplanasi menggunakan banyak kata yang bermakna denotatif. Sebagai teks yang
berisi paparan proses, baik secara kausalitas maupun kronologis, teks tersebut
kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Konjungsi
banyak jenisnya, salah satunya adalah konjungsi waktu. Konjungsi waktu di antaranya
adalah seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya, sementara, ketika, tatkala,
sebelum, sesudah. Konjungsi waktu digunakan dalam teks eksplanasi karena teks
tersebut berisi proses terjadinya sesuatu. Proses terjadinya sesuatu umumnya dijelaskan
dengan urutan waktu. Oleh karena itu, konjungsi waktu digunakan dalam teks
eksplanasi
15
oleh karena itu, sehingga. Konjungsi sebab-akibat menghubungkan satuan kebahasaan
mengakibatkan kejadian yang lain. Oleh karena itu, konjungsi sebab-akibat (kausalitas)
connective-word that join the verb togenther so that they logically example, because,
so; “eksplanasi umumnya memerlukan kata sambung yang berhubungan dengan kata
kerja, sehingga secara logis menunjukan urutan yang sementara ketika, maka, setelah
ini. Sebab-akibat (kata sambung yang menyatakan hubungan sebab- akibat), misalnya
kebahasaan teks eksplanasi adalah menggunakan kata hubung berupa konjungsi waktu
16
B. HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu masalah yang dihadapi dan
perlu diuji kebenarannya dengan data yang lebih lengkap dan menunjang.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak penerapan Lembar Kerja
Peserta Didik berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan kreatif
peserta didik . Hipotesis pada penelitian ini adalah penerapan Lembar Kerja
Peserta Didik berbasis inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap kemampuan
kreatif peserta didik.
17
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama (Suharsimi, Suharjono & Supardi, 2012). Metode PTK berusaha mengkaji
dan merefleksi suatu pendekatan atau strategis pembelajaran dengan tujuan untuk
meningkatkan proses dan produk pelajaran di kelas.
Prosedur pelaksanaan PTK terdiri dari rangkaian beberapa siklus yang
berulang. Siklus adalah suatu putaran kegiatan yang beruntun yang kembali
kelangkah semula. Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu perencanaan
(planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan/observasi (observation),
dan refleksi (reflection). Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang
ingin dicapai berdasarkan indikator keberhasilan kerja.
B. Subjek Penelitian
Subjek penilitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik
kelas XI IPA 1 di SMAN 11 Kabupaten Tangerang
D. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini merupakan upaya
19
untuk mengkaji apa yang terjadi dan telah dihasilkan. Hasil refleksi digunakan
untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian.
Dengan kata lain refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau
kegagalan terhadap pencapaian tujuan tindakan pembelajaran.
Pada penelitian ini, untuk melakukan perubahan terhadap metode atau cara
mengajar guru dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar dan kompetensi belajar peserta didik pada mata pelajaran Biologi,
peneliti melakukan penelitian sebanyak tiga siklus. Adapun desain penelitian
tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat komponen,
yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting). Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang
dalam satu siklus. Deskripsi Kegiatan pada masing-masing siklus dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a. Siklus I
Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus 1 adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan Tindakan Siklus I
20
dilaksanakan bersifat terbuka terhadap perubahan-perubahan sesuai dengan
keadaan yang ada selama proses pelaksanaan di lapangan.
3) Observasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran daring berlangsung
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi
dilakukan untuk melihat aktivitas guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
4) Refleksi Siklus I
Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan maupun
kelebihan-kelebihan yang terjadi selama pembelajaran. Pada kegiatan refleksi
peneliti menganalisa hasil yang diperoleh dalam observasi. Hasil analisis data
yang diperoleh dalam pertemuan pada siklus I digunakan untuk memahami
masalah dan hambatan yang terjadi selama tindakan diberikan, sehingga dapat
digunakan untuk membuat rencana tindakan baru yang akan dilaksanakan
dalam siklus II.
b. Siklus II
21
4) Refleksi Siklus II
Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan maupun
kelebihan-kelebihan yang terjadi selama pembelajaran. Pada kegiatan
refleksi peneliti menganalisa hasil yang diperoleh dalam observasi. Hasil
analisis data yang diperoleh dalam pertemuan pada siklus II digunakan untuk
memahami masalah dan hambatan yang terjadi selama tindakan diberikan,
sehingga dapat digunakan untuk membuat rencana tindakan baru yang akan
dilaksanakan dalam siklus III.
c. Siklus III
Kegiatan yang dilakukan pada siklus III bertujuan untuk memperbaiki
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II agar mencapai indikator
keberhasilan.
1) Perencanaan Tindakan Siklus III
Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan tindakan siklus III sama
seperti kegiatan yang dilakukan pada perencanaan tindakan siklus II.
2) Pelaksanaan Tindakan siklus III
Pelaksanaan tindakan pada siklus III mengacu pada perencanaan yang
telah dibuat. Pada pelaksanaan pembelajaran Siklus III, dilakukan secara
sinkronus menggunakan aplikasi google meet (Gmeet).
3) Observasi Siklus III
Pengamatan pada Siklus III dilakukan terhadap hasil belajar mengajar
selama dilakukannya tindakan untuk mengetahui aktivitas guru dalam proses
pembelajaran.
4) Refleksi Siklus III
Berdasarkan hasil pengamatan pada pelaksanaan tindakan Siklus III,
maka tahap selanjutnya peneliti melakukan refleksi. Refleksi yang
dilaksanakan pada siklus III juga digunakan untuk mengetahui keberhasilan
hasil pembelajaran. Hasil refleksi pada Siklus III dibandingkan dengan hasil
refleksi pada siklus II dan dibandingkan dengan indikator keberhasilan yang
ditentukan.
22
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah instrumen tes. Tes dilakukan pada setiap akhir siklus kepada seluruh siswa
kelas XI IPA 1 SMAN 11 Kabupaten Tangerang untuk mengukur kemampuan
kreatif peserta didik. Soal Tes berupa soal pilihan ganda berjumlah 20 butir soal.
Soal tes diupload di portaldik dan dikerjakan oleh peserta didik melalui akun
portaldik masing-masing.
23
Kemudian dikategorikan sesuai dengan kategori hasil persentase berikut:
Tabel 3 Konversi persentase
Persentase Kategori
>80% Sangat tinggi
60-70% Tinggi
40-59% Sedang
20-39% Rendah
<20% Sangat rendah
Diadaptasi dari konversi skor Arikunto (2011)
G. Indikator Keberhasilan
Hasil penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah meningkatnya
kreativitas peserta didik. Penelitian ini akan dihentikan jika kemampuan kreativitas
peserta didik meningkat dari siklus 1 ke siklus selanjutnya sampai minimal
memenuhi kategori tinggi.
24
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Pembelajaran Siklus I
a. Perencanaan
Pada Tahap perencanan ini peneliti merencanakan tindakan yang
akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh siswa
mengenai rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi materi
teks eksplanasi. Tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan
menerapkan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Inkuiri Terbimbing .
Rencana yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang dilaksanakan
pada siklus 1 sesuai dnegan materi yang ingin diajarkan.
b) Mempersiapkan materi ajar tentang teks eksplanasi
c) Mempersiapkan LKPD
d) Mempersiapkan platform yang akan digunakan pada proses
pembelajaran
e) Membuat format tes hasil pembelajaran peserta didik, untuk melihat
kemampuat kreatif peserta didik pada materi teks eksplanasi
b. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan tindakan kegiatan pembelajaran berdasarkan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah direncanakan dan
melaksanakan alternatif pemecahan masalah yang telah dibuat. Pelaksanaan
tindakan ini dilakukan sebanyak 1 kali pertemuan secara daring dengan
kegiatan Asinkronus menggunakan platform WAG untuk saling sapa
dengan peserta didik, dan berdiskusi dengan peserta didik, clasroom untuk
menyampaikan bahan ajar, LKPD sedangkan untuk mengevaluasi hasil
belajar siswa menggunakan portaldik. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukakan pada pertemuan I, yaitu :
b) Kegiatan Pendahuluan
Didalam kegiatan pendahuluan dimulai dengan peneliti
mengadakan kegiatan apersepsi, peneliti mengucapkan salam,
25
menanyakan keadaan peserta didik, kemudian menyiapkan do’a
sebelum belajar, selanjutnya peneliti menyampaikan materi dan tujuan
pembelajaran pada peserta didik secara asinkronus melalui WAG.
c) Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegitan ini adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik mengakses bahan ajar yang telah dishare melalui
portaldik oleh guru mengenai teks eksplanasi
2) Peserta didik mempelajari bahan ajar yang telah dishare oleh
guru mengenai teks eksplanasi
3) Peserta didik melakukan praktikum berdasarkan LKPD yang
telah dishare oleh guru
4) Peserta didik mengisi pertanyaan-pertanyaan yang ada di
LKPD
d) Kegiatan Penutup
Pelaksanaan kegiatan penutup adalah sebagai berikut:
1) Guru bertanya melalui WAG kepada peserta didik mengenai
hal yang belum dipahami
2) Guru mengingatkan peserta didik lewat WAG untuk mengisi
soal evaluasi melalui akun portaldik peserta didik
3) Pembelajaran di tutup dengan do’a sebagai wujud rasa syukur
kepada Tuhan YME
Dalam penyajian pembelajaran yang akan dilakasanakan, peneliti
melakukan langkah-langkah pembelajaran seperti yang tertera dalam
rencana pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya.
c. Observasi
Kegiatan observasi ini ditujukan untuk peneliti dan siswa dengan
tujuan untuk mengetahui apakah dalam proses belajar mengajar telah sesuai
dengan apa yang telah dibuat sebelumnya atau tidak. Adapun untuk melihat
kreatif peserta didik pada siklus I maka pada akhir setiap dari siklus diadakan
tes formatif. Hasil dari tes formatif digunakan untuk menentukan tingkat
keberhasilan penelitian siklus I. tingkat keberhasilan peserta didik pada
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
26
Tabel 4 Hasil perolehan nilai peserta didik pada siklus I
No. Nama Nilai Keterangan
1 Adinda Herliyanti 60 Kurang kreatif
2 Adneil Bintang Arfin 50 Kurang kreatif
3 Aida Salsabila 50 Kurang kreatif
4 Almaidah Isnaeni 60 Kurang kreatif
5 Atri Amaliah Damasya 60 Kurang kreatif
6 Cindy Laud'dini Cahyadi 55 Kurang kreatif
7 Dea Adestania 40 Kurang kreatif
8 Denisa Nur Octaliani 70 Cukup kreatif
9 Dinda Rizky Ardillah 75 Kreatif
10 Diva Ilmi Fahrurodji 80 Kreatif
11 Eliza Augusta Syaputri 45 Kurang kreatif
12 Elsa Aditya Ika Cahya 45 Kurang kreatif
13 Evi Septi Christina 75 Kreatif
14 Fadhil Ahmad Astagina 75 Kreatif
15 Firda Ayulestari 70 Cukup kreatif
16 Fitriani Nur Hasanah 45 Kurang kreatif
17 Hana Khairunisa 75 Kreatif
18 Hesti Triana 55 Kurang kreatif
19 Laras Suprapti 85 Kreatif
20 Mariska Junia Silva 50 Kurang kreatif
21 Muhamad Fikri Febriansyah 40 Kurang kreatif
22 Muhamad Harsyailham 45 Kurang kreatif
23 Muhammad Rafly Jatnika 45 Kurang kreatif
24 Nabilah Shofa 55 Kurang kreatif
25 Nabilah Shofi 50 Kurang kreatif
26 Naila Khairunnisa 75 Kreatif
27 Najla Mahdia 50 Kurang kreatif
28 Najma Ayu Sadida 55 Kurang kreatif
29 Najwa Putri Nabila 40 Kurang kreatif
30 Nazma Jamilah Azhari 50 Kurang kreatif
31 Niluh Ayu Dwi Cahyani 75 Kreatif
32 Nindya Prameswari 75 Kreatif
33 Nurlaela Meliana 45 Kurang kreatif
34 Rizka Awaliya 40 Kurang kreatif
35 Septina Talia 50 Kurang kreatif
36 Shaquazalfa Fairuz Indra C. 80 Kreatif
27
No. Nama Nilai Keterangan
37 Siti Amelia Juliani 65 Cukup kreatif
38 Wijdan Fiqhi Al Aufa 70 Cukup kreatif
39 Windy Dwi Aryanti 60 Kurang kreatif
JUMLAH SKOR 2285
RATA-RATA 58,6
PRESENTASE KEBERHASILAN SECARA
25, 64 %
KLASIKAL
Dari tabel 4 dapat dilihat dari 39 peserta didik pada siklus 1 yang
memiliki kemampuan kreatif berjumlah 10 orang dengan presentase 25,64%.
Peserta didik yang belum mencapai kriteria yang diharapkan berjumlah 29
orang dengan presentase 74, 35%. Dengan nilai rata-rata kelas 58,6. Berikut
ini akan dijelaskan presentase kreatif peserta didik pada siklus 1.
Tabel 5 presentase kemampuan kreatif peserta didik pada siklus 1
Kategori Banyak peserta Presentase jumlah peserta
didik didik
Tidak kreatif 0 0%
Kurang kreatif 25 64,10%
Cukup kreatif 4 10,26%
Kreatif 10 25,64%
Sangat kreatif 0 0%
Jumlah 39 100%
Berdasarkan tabel 5. dapat dilihat bahwa ada peserta didik yang
memiliki kriteria kratif maupun kurang kreatif. Peserta didik yang memiliki
kriteria kreatif ada 10 orang (25,64%), peserta didik yang meiliki kriteria
cukup kreatif ada 4 orang (10, 26%) dan yang memiliki kriteria kurang
kreatif ada 25 orang (64,10%).
Adapun presentase tingkat kemampuan berfikir keratif peserta didik
secara klasikal 25,64%. Maka kriteria tingkat keberhasilan belajara peserta
didik dalam meningkatkan kreatif peserta didik pada siklus I di kategorikan
rendah. Hal ini sesuai dengan kriteria tingkat keberhasilan belajar peserta
didik yang ditetapkan oleh Arikunto yang dapat dilihat pada tabel 3.
Dari hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
berfikir keratif peserta didik pada siklus I yaitu sebesar 25,64% tergolong
28
rendah. Berdasarkan hal tersebut peneliti akan melakukan tindakan kembali
untuk dapat meningkatkan kemampuan kreatif dari hasil belajar peserta didik
pada materi teks eksplanasi. Untuk itu penelitian akan dilanjutkan pada
siklus II
d. Refleksi
Setelah seluruh proses pembelajaran pada siklus I selesai dilaksanakan,
peneliti menemukan kelemahan untuk dan kekurangan yang terdapat pada
siklus I. Pada pelaksanaan sklus I mata pelajaran biologi materi teks
eksplanasi ini diperoleh hasil pembelajaran masih kurang baik yang
berkaitan dengan peneliti maupun peserta didik.
a) Berkaitan dengan peneliti:
1. Peneliti kurang dalam penguasaan kelas
2. Peneliti kurang pengawasan dalam proses pembelajran daring
secara asinkronus, kerena dengan pembelajaran secara asinkronus
susah untuk mengontrol kegiatan pembelajaran peserta didik
3. Peneliti kurang memahami potensi sebernya yang dimiliki peserta
didik
b) Berkaitan dengan peserta didik:
1 Terdapat peserta didik yang tidak respon ketika melakukan
kegiatan di WAG
2 Terdapat peserta didik yang hanya mengakses bahan ajar tanpa
mempelajarinya dan langsung mengerjakan soal evaluasi.
Dari hasil refleksi diatas, maka peneliti akan melakukan tindakan
kembali yaitu melakukan penelitian pada siklus II
2. Pembelajaran Siklus 2
1) Perencanaan Tindakan
Pada siklus 2 peneliti membuat alternatif perencanaan tindakan yang
diambil untuk mengatasi permasalahan yang masih ditemukan pada siklus
I, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
berbeda dari siklus I
b. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara sinkronus
29
c. Menyiapkan LKPD
d. Menyiapkan platform yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran daring pada siklus II
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II dalammateri teks eksplanasi dalam penyajian
guru-guru melakukan langkah-langkah pembeljaran seperti dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), adapun kegiatan yang dilakukan adalah
melakukan pembelajaran daring secara sinkronus dengan menggunakan
Gmeet, guru menyajikan materi dalam bentuk powerpoint, video mengenai
teks eksplanasi dan saling bertanya jawab dengan peserta didik tentang
materi yang teks eksplanasi.
3) Observasi
Observasi dilakukan terhadap kegiatan yang telah dilakukan dengan
tujuan apakah proses belajar mengajar telah sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya. Kegiatan ini ditunjukkan pada peneliti dan
peserta didik. Adapun untuk melihat peningkatan berfikir kreatif peserta
didik dari setiap siklus diadakan tes formatif. Hasil tes formatif digunakan
untuk menentukan tingkat keberhasilan penelitian siklus II. Tingkat
keberhasilan peserta didik pada siklus II dapat dilihat pada tabelberiku:
Tabel 6. Hasil perolehan nilai peserta didik pada siklus II
No. Nama Nilai Keterangan
1 Adinda Herliyanti 75 Kreatif
2 Adneil Bintang Arfin 60 Kurang kreatif
3 Aida Salsabila 55 Kurang kreatif
4 Almaidah Isnaeni 75 Kreatif
5 Atri Amaliah Damasya 70 Cukup Kreatif
6 Cindy Laud'dini Cahyadi 65 Cukup kreatif
7 Dea Adestania 50 Kurang kreatif
8 Denisa Nur Octaliani 80 Kreatif
9 Dinda Rizky Ardillah 80 Kreatif
10 Diva Ilmi Fahrurodji 80 Kreatif
11 Eliza Augusta Syaputri 55 Kurang kreatif
12 Elsa Aditya Ika Cahya 50 Kurang kreatif
13 Evi Septi Christina 75 Kreatif
30
No. Nama Nilai Keterangan
14 Fadhil Ahmad Astagina 80 Kreatif
15 Firda Ayulestari 75 Kreatif
16 Fitriani Nur Hasanah 70 Cukup kreatif
17 Hana Khairunisa 75 Kreatif
18 Hesti Triana 55 Kurang kreatif
19 Laras Suprapti 85 Kreatif
20 Mariska Junia Silva 70 Cukup kreatif
21 Muhamad Fikri Febriansyah 50 Kurang kreatif
22 Muhamad Harsyailham 50 Kurang kreatif
23 Muhammad Rafly Jatnika 75 Kreatif
24 Nabilah Shofa 75 Kreatif
25 Nabilah Shofi 75 Kreatif
26 Naila Khairunnisa 75 Kreatif
27 Najla Mahdia 75 Kreatif
28 Najma Ayu Sadida 70 Cukup kreatif
29 Najwa Putri Nabila 55 Kurang kreatif
30 Nazma Jamilah Azhari 75 Kreatif
31 Niluh Ayu Dwi Cahyani 80 Kreatif
32 Nindya Prameswari 80 Kreatif
33 Nurlaela Meliana 55 Kurang kreatif
34 Rizka Awaliya 60 Kurang kreatif
35 Septina Talia 65 Cukup kreatif
36 Shaquazalfa Fairuz Indra C. 80 Kreatif
37 Siti Amelia Juliani 70 Cukup kreatif
38 Wijdan Fiqhi Al Aufa 80 Kreatif
39 Windy Dwi Aryanti 75 Kreatif
JUMLAH SKOR 2700
RATA-RATA 69,23
PRESENTASE KEBERHASILAN 53,85%%
SECARA KLASIKAL
Dari tabel 6. dapat dilihat dari 39 peserta didik pada siklus II yang
memiliki kemampuan kreatif berjumlah 21 orang dengan presentase
53,85%. Peserta didik yang belum mencapai kriteria yang diharapkan
berjumlah 19 orang dengan presentase 48,71%. Dengan nilai rata-rata
69,23. Berikut ini akan dijelaskan presentase kreatif peserta didik pada
siklus 1.
31
Tabel 7. presentase kemampuan kreatif peserta didik pada siklus 1
Kategori Banyak peserta Presentase jumlah peserta
didik didik
Tidak kreatif 0 0%
Kurang kreatif 9 23,08%
Cukup kreatif 9 23,08%
Kreatif 21 53,85%
Sangat kreatif 0 0%
Jumlah 39 100%
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa ada peserta didik yang
memiliki kriteria kratif maupun kurang kreatif. Peserta didik yang
memiliki kriteria kreatif ada 21 orang (53,85%), peserta didik yang meiliki
kriteria cukup kreatif ada 9 orang (23.08%) dan yang memiliki kriteria
kurang kreatif ada 9 orang (23,08%).
Adapun presentase tingkat kemampuan berfikir keratif peserta didik
secara klasikal 53,85%. Maka kriteria tingkat keberhasilan belajara
peserta didik dalam meningkatkan kemampuan kreatif peserta didik pada
siklus II terjadi peningkatan dari siklus I dari kategori rendah ke kategori
sedang . Hal ini sesuai dengan kriteria tingkat keberhasilan belajar peserta
didik yang ditetapkan oleh Arikunto yang dapat dilihat pada tabel 3.
Dari hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
berfikir keratif peserta didik pada siklus II yaitu sebesar 53,85% tergolong
Sedang. Berdasarkan hal tersebut peneliti akan melakukan tindakan
kembali untuk dapat meningkatkan kemampuan kreatif dari hasil belajar
peserta didik pada materi teks eksplanasi agar mencapai kriteria yang
diinginkan. Untuk itu penelitian akan dilanjutkan pada siklus III
4) Refleksi
Setelah seluruh proses pembelajaran pada siklus II selesai
dilaksanakan, peneliti menemukan kelemahan untuk dan kekurangan yang
terdapat pada siklus II. Pada pelaksanaan siklus II mata pelajaran biologi
32
materi teks eksplanasi ini diperoleh hasil pembelajaran masih kurang
baikyang berkaitan dengan peneliti maupun peserta didik.
a) Berkaitan dengan peneliti:
1) Peneliti kurang dalam membuat peserta didik berkreatifitas
2) Pembelajaran masih berpusat pada peneliti
3) Peneliti kurang dapat mengontrol peserta didik saat kegiatan
pembelajaran daring secara sinkronus.
e) Berkaitan dengan peserta didik:
1) Masih banyak peserta didik yang mematikan kameranya saat
kegiatan pembelajaran sehingga peneliti tidak bisa mengontrol
secara utuh apakah peserta didik mengikuti pembelajaran dengan
baik atau tidak.
2) Peserta didik masih belum aktif dalam kegiatan pembelajaran
yang dilakukan.
Dari hasil refleksi diatas, maka peneliti akan melakukan tindakan
kembali yaitu melakukan penelitian pada siklus III
33
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus III pada materi teks eksplanasi dalam penyajian
guru-guru melakukan langkah-langkah pembelajaran seperti dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), adapun kegiatan yang
dilakukan adalah melakukan pembelajaran daring secara sinkronus
dengan menggunakan Gmeet, guru meminta peserta didik untuk
memaparkan hasil praktikum yan telah mereka lakukan dirumah serta
meminta peserta didik lain untuk menanggapinya. Pada kegiatan siklus
III ini pembelajaran berpusat pada peserta didik guru hanya sebagai
fasilitator dalam proses pembelajaran.
3) Observasi
Observasi dilakukan terhadap kegiatan yang telah dilakukan dengan
tujuan apakah proses belajar mengajar telah sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya. Kegiatan ini ditunjukkan pada peneliti dan
peserta didik. Adapun untuk melihat peningkatan berfikir kreatif peserta
didik dari setiap siklus diadakan tes formatif. Hasil tes formatif
digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan penelitian siklus III.
Tingkat keberhasilan peserta didik pada siklus III dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 8. Hasil perolehan nilai peserta didik pada siklus III
No. Nama Nilai Keterangan
1 Adinda Herliyanti 85 Kreatif
2 Adneil Bintang Arfin 70 Cukup kreatif
3 Aida Salsabila 65 Cukup kreatif
4 Almaidah Isnaeni 75 Kreatif
5 Atri Amaliah Damasya 80 Kreatif
6 Cindy Laud'dini Cahyadi 75 Kreatif
7 Dea Adestania 65 Cukup kreatif
8 Denisa Nur Octaliani 85 Kreatif
9 Dinda Rizky Ardillah 85 Kreatif
10 Diva Ilmi Fahrurodji 80 Kreatif
11 Eliza Augusta Syaputri 65 Cukup kreatif
12 Elsa Aditya Ika Cahya 75 Kreatif
34
No. Nama Nilai Keterangan
13 Evi Septi Christina 80 Kreatif
14 Fadhil Ahmad Astagina 90 Sangat Kreatif
15 Firda Ayulestari 85 Kreatif
16 Fitriani Nur Hasanah 75 Kreatif
17 Hana Khairunisa 85 Kreatif
18 Hesti Triana 65 Cukup kreatif
19 Laras Suprapti 90 Sangat Kreatif
20 Mariska Junia Silva 75 Kreatif
21 Muhamad Fikri Febriansyah 65 Cukup kreatif
22 Muhamad Harsyailham 65 Cukup kreatif
23 Muhammad Rafly Jatnika 90 Kreatif
24 Nabilah Shofa 80 Kreatif
25 Nabilah Shofi 85 Kreatif
26 Naila Khairunnisa 95 Sangat Kreatif
27 Najla Mahdia 85 Kreatif
28 Najma Ayu Sadida 80 Kreatif
29 Najwa Putri Nabila 65 Cukup kreatif
30 Nazma Jamilah Azhari 75 Kreatif
31 Niluh Ayu Dwi Cahyani 90 Sangat Kreatif
32 Nindya Prameswari 90 Sangat Kreatif
33 Nurlaela Meliana 75 Kreatif
34 Rizka Awaliya 75 Kreatif
35 Septina Talia 70 Cukup kreatif
36 Shaquazalfa Fairuz Indra C. 90 Sangat Kreatif
37 Siti Amelia Juliani 75 Cukup kreatif
38 Wijdan Fiqhi Al Aufa 85 Kreatif
39 Windy Dwi Aryanti 95 Sangat Kreatif
JUMLAH SKOR 3080
RATA-RATA 78,98
PRESENTASE KEBERHASILAN 76,92%
SECARA KLASIKAL
Dari tabel 8 dapat dilihat dari 39 peserta didik pada siklus III yang
telah mencapai KKM (Kreatif dan sangat kreatif) ada 30 orang dengan
presentase 76,92%. Peserta didik yang belum mencapai kriteria yang
diharapkan berjumlah 9 orang dengan presentase 23,08%. Dengan nilai
35
rata-rata kelas 78,98. Berikut ini akan dijelaskan presentase kreatif peserta
didik pada siklus III.
Tabel 9 presentase kemampuan kreatif peserta didik pada siklus III
Kategori Banyak peserta Presentase jumlah peserta
didik didik
Tidak kreatif 0 0%
Kurang kreatif 0 0%
Cukup kreatif 9 23,08%
Kreatif 23 58,97%
Sangat kreatif 7 17,95%
Jumlah 39 100%
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa ada peserta didik yang
memiliki kriteria kreatif maupun cukup kreatif. Peserta didik yang
memiliki kriteria kreatif ada 23 orang (58,97%), peserta didik yang meiliki
kriteria cukup kreatif ada 9 orang (23.08%)
Adapun presentase tingkat kemampuan berfikir keratif peserta didik
secara klasikal 76,92%. Maka kriteria tingkat keberhasilan belajara
peserta didik dalam meningkatkan kemampuan kreatif peserta didik pada
siklus III terjadi peningkatan dari siklus II dari kategori sedang ke kategori
Tinggi . Hal ini sesuai dengan kriteria tingkat keberhasilan belajar peserta
didik yang ditetapkan oleh Arikunto yang dapat dilihat pada tabel 3.
Dari hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
berfikir keratif peserta didik pada siklus III yaitu sebesar 76,92%
tergolong tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kreatif dilihat
dari hasil belajar beserta didik secara klasikal pada siklus III sebesar 76,92
telah mencapai kriteria yang diinginkan dengan kata lain sudah berhasil
dan sudah mencapai nilai KKM yang telah dibuat oleh sekolah.
4) Refleksi
Setelah proses pembelajaran pada siklus III selesai dengan
menerapkan LKPD berbasis inkuiri terbimbing dilakukan refleksi
terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan pada
pembelajaran. Hasil refleksi adalah sebagai berikut:
36
a. Peserta didik lebih antusias dalam proses pembelajaran, setelah
mereka melakukan praktikum dirumah
b. Aktifitas dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran siklus III
sangat baik, peserta didik berani dan kreatif dalam menyampaikan
hasil praktikum yang telah dilakukannya di rumah
c. Keberhasilan seluruh tindakan sudah mulai nampak dari awal siklus
I, II dan III. Peningkatanpun sangat terlihat antara satu siklus dengan
suklus berikutnya.
Berdasarkan indikator keberhasilan yang telah di tetapkan pada bab
III, proses dan hasil pembelajaran pada siklus III sudah berhasil
dengan kategori tinggi. Dengan demikian, secara keseluruhan tujuan
dari penelitian tindakan kelas ini sudah tercapai, sehingga diputuskan
untuk mengakhiri penelitian.
B. Pembahasan
Peneliti telah melakukan penelitian tindakan kelas di kelas XI IPA 1 SMAN
11 Kabupaten Tangerang. Dalam pelakasanaannya peneliti melaksanakannya
sebanyak III siklus dan masing-masing siklus dilaksanakan sebanyak 1 pertemuan.
Tujuan dari penelitian ini adalah peningkatan kemampuan kreatif peserta didik
melalui tes dengan menerapkan LKPD berbasis inkuiri. Pada penelitian ini subjek
peserta didik berjumlah 39 orang dan didapatkan hasil penelitian pada siklus I,
siklus II dan siklus III secara klasikal dapat dilihat pada gambar berikut:
P r e s e n t a s e K e ma m p u a n K r e a t i f S e c a r a
Klasikal
90
80 76,92%
70
60 . 53,85%
50
40
30 25,64%
20
10
0
SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3
37
Dari grafik presentase kemampuan kreatif peserta didik secara klasikal
terlihat dengan jelas bahwa terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II dan dari
siklus II ke siklus III. Siklus I menunjukkan kemampuan kreatif peserta didik
mencapai 25,63%. Setelah dilakukan refleksi diputuskan bahwa diperlukan adanya
siklus selanjutnya. Pada siklus II nilai kemampuan kreatif peserta didik meningkat
menjadi 53,85% dan setelah dilakukan refleksi pada siklus II memang terjadi
peningkatan namun belum mencapai kriteria yang diinginkan maka diputuskan
untuk melanjutkan ke siklus III. Hasil dari kegiatan pada siklus III menunjukkan
peningkatan menjadi 76,92% yang artinya kemampuan kreatif peserta didik dari
hasil penelitian telah memenuhi kriteria yang diharapkan.
38
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam
tiga siklus maka dapat disimpulkan bahwa penerapan lembar kerja peserta didik
berbasis inkuiri terbimbing pada materi teks eksplanasi pada kelas XI IPA 1 di
SMAN 11 Kabupaten Tangerang dapat meningkatkan kemampuan kreatif peserta
didik terbukti dengan adaya peningkatan kemampuan kreatif peserta didik pada
siklus III yang mencapai kriteria tinggi. Pada siklus I kemampuan kreatif peserta
didik sebesar 25,64% dengan kategori rendah dan siklus II dengan presentase
klasikal peserta didik 53,85% dengan kategori sedang. Sedangkan siklus III yang
memiliki kategori tinggi dengan presentase klasikal peserta didik 76,92%. Jadi
penerapan LKPD berbasis inkuiri terbimbing ini telah mengalami peningkatan
keampuan kreatif pada peserta didik mulai dari kondisi awal ke kondisi akhir.
B. Saran
39
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z., dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK.
Bandung: Yrama Widya
Evans, J., R. 1991. Creative Thinking In the Decision and Management Sciences.
Cincinnati: South. Western Publishing. Co
40
Mundilarto. 2005. Optimalisasi Peran Hasil Penelitian Pendidikan dalam
Peningkatan Kualitas Calon Guru.. Pidato Pengukuhan Guru Besar.
Yogyakarta: UNY
Nisa, S. & D. Isti. 2013. Peningkatan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa Melalui
Model Pembelajaran Inkuiri Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Jurnal JPGSD. 01(02): 1-14.
Prastowo. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva
Press.
41
LAMPIRAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama : Marlin Dwi Putranti
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : 11 / Ganjil
Materi Pokok : Teks Eksplanasi
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2x45menit)
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsife, dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan 3.4.1 Menganalisis struktur teks
teks eksplanasi eksplanasi
3.4.2 Menganalisis kebahasaan teks
eksplanasi
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) diharapkan peserta didik dapat
menganalisis struktur struktur teks eksplanasi dengan benar.
2. Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) diharapkan peserta didik dapat
menganalisis kebahasaan teks eksplanasi dengan tepat.
Pilihan
C2 10 B 10
Ganda
Soal Evaluasi
(1) Akibat terbawa angin, awan-awan tersebut saling bertemu. (2) Awan-awan itu membesar. (3) Selanjutnya, menuju ke atmosfer bumi yang
suhunya lebih rendah. (4) Akhirnya, terbentuklah butiran es dan air. (5) Karena terlalu berat dan tidak mampu lagi ditopang angin, butiran-butiran-
butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi.(6) Proses itu disebut sebagai proses presipitasi. (7) Karena semakin rendah, suhu semakin
naik. (8) Butiran es atau salju itu mencair. (9) Jika suhunya tetap rendah, butiran butiran itu akan turun sebagai salju.
1. Dalam struktur teks eksplanasi, cuplikan tersebut termasuk bagian ….
a. Identifikasi fenomena
b. Proses kejadian
c. Ulasan
d. Kausalitas
e. Kronologis
2. Kalimat yang menggunakan konjungsi kronologis ditunjukkan oleh nomor ….
a. (1) dan (2)
b. (3) dan (4)
c. (5) dan (6)
d. (7) dan (8)
e. (8) dan (9)
3. Bacalah teks berikut.
Arus urbanisasi yang kian meningkat perlu mendapat perhatian yang serius dari aparat pemerintah. Oleh sebab itu, diharapkan seluruh
masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi guna menekan arus urbanisasi yang kian meningkat. Berbagai masalah kini bermunculan
akibat arus urbanisasi yang sulit dihentikan. Kota-kota semakin padat. Secara otomatis tempat tinggal menjadi kurang memadai.
Lapangan kerja menjadi berkurang sehingga tidak mustahil bila banyak terjadi kasus kriminalitas demi sesuap nasi. Kesehatan menjadi
menurun karena lingkungan yang kumuh, dan semakin banyaknya pencemaran. Hal-hal semacam itu tentunya sangat mengganggu
jalannya pembangunan.
Berikut ini adalah kesimpulan dari informasi yang disajikan pada paragraf di atas, kecuali ....
a. Arus Urbanisasi mengakibatkan lapangan kerja di kota menjadi berkurang.
b. Urbanisasi menyebabkan padatnya penduduk..
c. Pemerintah sangat memperhatikan arus urbanisasi yang kian meningkat.
d. Banyaknya kasus kriminalitas juga diakibatkan tingginya urbanisasi.
e. Padatnya penduduk kota lingkungan menjadi kumuh dan kesehatan masyarakat menurun.
4. (1) Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
(2) Banjir terjadi karena alam dan tindakan manusia. (3) Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. (4) Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali
banjir. (5) Baik banjir yang disebabkan oleh alam maupun oleh manusia, perlu diwaspadai dan diatasi.
Pernyataan umum dalam paragraf di atas terletak pada kalimat nomor ...
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
5. (1) Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
(2) Banjir terjadi karena alam dan tindakan manusia. (3) Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. (4) Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali
banjir. (5) Baik banjir yang disebabkan oleh alam maupun oleh manusia, perlu diwaspadai dan diatasi.
Ciri bahasa yang dipakai dalam kalimat (5) dalam teks paragraf di atas adalah ...
a. Menggunakan istilah asing dan berupa klausa simpleks
b. Menggunakan konjungsi dan verba relasional
c. Menggunakan verba material dan berupa kalimat definisi
d. Menggunakan konjungsi sebab akibat dan berupa klausa kompleks
e. Menggunakan verba relasional dan istilah asing
6. Bacalah teks berikut.
Gempa es adalah gempa yang terjadi di daerah Antartika akibat adanya gletser. Seorang peneliti mempelajari bagaimana gletser membuat
gempa es di Antartika. Gempa es tersebut disebabkan oleh gravitasi dan gelombang pasang-surut. Gaya gravitasi menyebabkan aliran Es
Whilans tertarik. Tarikan gaya gravitasi menimbulkan daratan es pecah dengan lebar sekitar 96.5 km dan panjang sekitar 482 km ke arah
Laut Ross. Gelombang dan pasang mendorong lempeng Es Ross, menghantam gletser yang turun. Gletser terhenti. Saat gelombang
surut, es tiba-tiba maju dengan gerakan yang setara dengan gempa berkekuatan 7 pada skala Richter.
Teks di atas memiliki struktur….
a. Pernyataan umum - aspek yang dilaporkan
b. Tujuan - langkah-langkah
c. Orientasi - krisis - reaksi - koda
d. Pernyataan umum - urutan sebab-akibat
e. Pernyataan umum - argumentasi - reorientasi
7. Gunung es terbuat dari kumpulan es air tawar yang terbawa ke laut karena adanya pecahan gletser, atau ketika potongan es terpisah dari
lapisan es yang mengapung. Sebagian kecil es mengapung di antara air laut yang asin, sedangkan bagian yang tebal tidak terlihat di
bawahnya. Gunung es berasal dari daratan. Oleh karena itu, gunung es mengandung batuan besar maupun kecil yang terbawa gletser atau
lapisan es dari batuan padat. Batuan itu menyebabkan gunung es menjadi berat sehingga melesap lebih dalam di laut.
Topik teks di atas adalah….
a. Fenomena gunung es
b. Proses terjadinya gunung es
c. Pecahan gletser
d. Air tawar membantu terjadinya es
e. Gunung es tidak terlihat dari atas
Belakangan ini gempa bumi menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Indonesia. Sepanjang sejarah umat manusia, gempa selalu saja
menimbulkan kerugian baik materil ataupun korban jiwa. Tidak berlebihan rasanya jika dikatakan bahwa fenomena gempa bumi adalah
peristiwa yang berdampak secara langsung kepada makhluk hidup tak terkecuali manusia. Hal tersebut menjadikan gempa bumi sebagai
salah satu bencana alam yang ditakuti oleh setiap orang.
8. Jika dilihat dari struktur teks eksplanasi, teks tersebut adalah bagian dari …
a. Kronologis (urutan peristiwa)
b. Sebab atau akibat
c. Pengenalan obyek
d. Asal-asul peristiwa
e. Kesimpulan
9. Pada teks eksplanasi di atas terdapat kata yang menjadi penunjuk waktu. Kata tersebut ialah …
a. belakangan ini
b. menjadikan
c. tidak berlebihan
d. berdampak
e. semua jawaban benar
10. Bacalah kutipan teks eksplanasi berikut !
Paguyuban merupakan kelompok masyarakat yang ikatan sosialnya didasari oleh ikatan perorangan yang sangat kuat. Tanda-tandanya
antara lain sesama anggota menampakkan pertemanan atau persahabatan yang rukun, berhubungan simpatik, dan tak ada permusuhan.
Dalam suasana yang guyub ada kerukunan atau harmoni. Kerukunan berarti suasana damai dan tanpa pertengkaran. Kerukunan berarti
pula adanya perasaan satu hati dan kesepakatan. Itulah sebabnya terdapat istilah rukun tetangga dan rukun warga dalam struktur
masyarakat di Indonesia. Maksudnya tidak lain agar di dalam kelompok masyarakat itu tercipta kedamaian. Kelompok yang rukun ditandai
dengan semacam perjanjian dalam perasaan, sikap atau tindakan setiap anggota untuk gembira membangun kebersamaan sehingga
yang terjadi adalah hal-hal yang menyenangkan.
Teks tersebut termasuk jenis teks eksplanasi yang menjelaskan proses terjadinya fenomena ....
a. Sosial
b. Budaya
c. Alam
d. Politik
e. ekonomi
LEMBAR OBSERVASI
Sekolah : SMAN 11 Kabupaten Tangerang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : 11/Ganjil
Materi : Teks Eksplanasi
Indikator : Peserta didik menunjukkan sikap gotong royong, disiplin, dan bertanggung jawab selama kegiatan pembelajaran
Teknik Penilaian : Observasi (Pengamatan)
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini sesuai dengan hasil pengamatan!
Tangerang,…………………
Guru Mata Pelajaran
3 Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 2 dari 3 kriteria yang terpenuhi
2 Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 1 dari 3 kriteria yang terpenuhi
1 Tidak ada kriteria yang terpenuhi Tidak ada kriteria yang terpenuhi Tidak ada kriteria yang terpenuhi
Pedoman Penskoran:
Pemberian Predikat
Nilai ketuntasan kompetensi sikap inyatakan dalam bentuk predikat, yaitu Predikat Amat Baik (A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang
(D) sesuai dengan kriteria:
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini sesuai dengan hasil unjuk kinerja yang dilakukan oleh peserta didik!
Aspek
Keterampilan
yang Dinilai SkorTotal Nilai
No Nama Siswa MenuliskanRumusan Menuliskanhasil Studi Predikat
Akhir
Masalah Literatur
1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
Tangerang,…………………
Guru Mata Pelajaran
Pemberian Predikat
Nilai ketuntasan kompetensi keterampilan dinyatakan dalam bentuk predikat, yaitu Predikat Amat Baik (A), Baik (B), Cukup (C), dan
Kurang
(D) sesuai dengan kriteria:
Amat Baik (A) = Jika 3,00 <
Nilai Akhir ≤ 4,00Baik (B) = Jika
2,00 < Nilai Akhir ≤ 3,00
Cukup (C) = Jika 1,00 < Nilai Akhir ≤ 2,00
Kurang (D) = jika Nilai Akhir ≤ 1,00
LKPD
1. Bacalah kembali teks yang berjudul “Demonstrasi Massa” di atas. Secara
berkelompok, tentukanlah bagian-bagian dari struktur teks tersebut. Kemudian,
simpulkan pula struktur teks tersebut berdasarkan kelengkapannya!
Identifikasi Fenomena
LKPD
1. Identifikasi Kebahasaan Berdasarkan Teks Paleozoikum
Konjungsi Kronologis
Keterangan Waktu