Anda di halaman 1dari 16

MINI RISET

MK. PEMBELAJARAN
KREATIF
PGSD D’21 – FIP - UNIMED

Skor :

ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN KREATIF


DI SD NEGERI 064023 MEDAN

Disusun Oleh : Kelompok 6

Azzahra Putri ( 1212411026 )


Cecilia Simanullang ( 1213111065 )
Ecciana P.A. Situmorang ( 1213111045 )
Elpina Br. Sinaga ( 1213111135 )

Mata Kuliah : Pembelajaran Kreatif


Dosen Pengampu : Septian Prawijaya, S.Pd.,M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIMED
2022
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat beserta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset ini dengan
judul “Analisis Proses Pembelajaran Kreatif di SD N 064023 Medan” pada mata kuliah
Pembelajaran Kreatif ini. Penulis juga berterima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah
Strategi Belajar Mengajar yaitu BapakSeptian Prawijaya,S.Pd., M.Pd yang telah membimbing,
mengajar serta memberikan ilmu sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan
tugas selanjutnya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga tugas ini dapat bermanfaat
dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, November 2022

Kelompok 6
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................ 2
Daftar Isi ..................................................................................................................................... 3
BAB I.......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................................... 4
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 5
BAB II ........................................................................................................................................ 6
LANDASAN TEORI ................................................................................................................. 6
BAB III ....................................................................................................................................... 9
METODE PELAKSANAAN ..................................................................................................... 9
BAB IV ..................................................................................................................................... 11
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................ 11
A. Gambaran Hasil Penelitian .............................................................................................. 11
B. Pembahasan ...................................................................................................................... 12
BAB V ...................................................................................................................................... 13
PENUTUP ................................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................................. 13
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 14
Lampiran................................................................................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki
seseorang melalui kegiatan pembelajaran. Dibutuhkan sikap aktif, kreatif, inovatif, dan berpikir
kritis dalam kegiatan pembelajaran agar apa yang ada dan telah dipelajari dapat ditangkap atau
diterima dengan baik. Dalam pendidikan formal (sekolah) misalnya siswa diajarkan untuk
disiplin, aktif, kreatif, berpikir kritis, dan bertanggung jawab. Hal inilah yangdibutuhkan untuk
mengembangkan pemikiran dan kreatifitas yang dimiliki oleh manusia. Proses pembelajaran
akan lebih efektif dan bermakna apabila siswa berpartisipasi aktif, dengan cara tidak
menunjukkan sikap pasif di dalam kelas maupun di luar kelas. Kurikulum pendidikan Indonesia
telah mengembangkan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Hal ini
menuntut kreatifitas seorang guru dalam mengajar , agar setiap mata pelajaran menjadi
pelajaran yang menarik dan tidak membosankan. “Kreatifitas bukanlah suatu bakat, tetapi bisa
dipelajari dan dilatih” (Rohani,2004:6).
Pembelajar kreatif telah menjadi bagian penting dalam wacana peningkatan mutu
pembelajaran. Hingga kini kreativitas telah diterima baik sebagai kompetensi yang melekat
pada proses dan hasil belajar. Inti kreativitas adalah menghasilkan sesuatu yang lebih baik atau
sesuatu yang baru. Pembelajaran kreatif yang membuat siswa mengembangkan kreativitasnya,
itu berarti bahwa pembelajaran kreatif itu membuat siswa aktif membangkitkan kreativitasnya
sendiri (Munandar, 2002, h: 24). Mengembangkan kreativitas siswa dalam pembelajaran berarti
mengembangkan kompetensi memenuhi standar proses atau produk belajar yang selalu
terbarukan, disini diperlukan strategi agar siswa mampu menghasilkan gagasan yang baru, cara
baru, disain baru, model baru atau sesuatu yang lebih baik dari pada yang sudah ada
sebelumnya. Segala sesuatu yang baru itu muncul dengan pemicu, di antaranya karena tumbuh
dari informasi yang baru, penemuan baru, teknologi baru, strategi belajar yang baru yang lebih
variatif, sistem kolaborasi dan kompetisi yang baru, eksplorasi ke wilayah sumber informasi
baru, menjelajah forum komunikasi baru, mengembangkan stategi penilaian yang baru yang
lebih variatif (Munandar, 2002, h: 25).

B. Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang digunakan penulis sebagai bahan penelitian ialah:
1. Bagaimana kreativitas siswa terhadap pemecahan masalah pada keberlangsungan
pembelajaran?
2. Bagaimana kendala yang dialami pendidik dalam menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah?
3. Bagaimana cara yang dapat pendidik lakukan untuk meningkatkan kekreativitasan
siswa?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan dari penilitian ini ialah:
1. Untuk mengetahui tingkat kreativitas siswa terhadap pemecahan masalah pada
keberlangsungan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui kendala yang dialami pendidik dalam menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah.
3. Untuk mengetahui cara pendidik dalam meningkatkan kekreativitasan siswa.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritisnya adalah diharapkan dapat dijadikan salah satu referensi atau
informasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan lebih khususnya tentang
pendidikan.
2. Manfaat akademis, dapat menjadi tambahan referensi guna mempermudah akademisi
atau pihak lain yang akan melakukan penelitian, serta mengembangkan wacana
pendidikan dalam kehidupan nyata.
3. Manfaat penelitian bagi sekolah, penelitian ini diharapkan memberikan informasi
bahwa menjadi seorang guru dan pendidik diperlukan banyak cara agar dapat
menyampaikan mengembangkan pembelajaran di tengah kondisi yang sangat
menyulitkan sekalipun.
4. Manfaat penelitian bagi peneliti, sebagai pengalaman yang bermanfaat untuk
mengetahui apa saja permasalahan dan kendala dalam meningkatkan kreativitras siswa.
5. Manfaat penelitian bagi pembaca, dapat digunakan sebagai informasi dan pengetahuan
tentang kekreativitasan siswa.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan


Kreatifitas Belajar

Budiarti (2015) Kemampuan kreativitas di artikan sebagai penemuan atau penciptaan


suatu ide yang baru atau ide yang belum pernah ada sebelumnya. Dalam dunia
pendidikan kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam memahami suatu
pelajaran atau memaknai dari semua kegiatan yang akan dilakukan. Untuk itulah
pengembangan kreativitas sebaiknya dilakukan sejak dari usia dini atau dari Sekolah
Dasar. Kreativitas merupakan pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan
identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan
alam, dan dengan orang lain. Kenedi (2017) Kreativitas siswa perlu dikembangkan
melalui lingkungan belajar yang sesuai lagi ditingkatkan kreativitas siswa oleh guru.
Upaya ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan yang luas bagi siswa untuk
berperilaku kreatif, memperlihatkan respek pada pertanyaan, ide, yang ditemukan siswa
dan memperlihatkan pada siswa bahwa ide mereka bernilai, di samping menciptakan
bentuk suasana belajar yang dapat membimbing sensitivitas/perasaan untuk mendukung
lingkungan belajar yang relevan dengan upaya yang mengembangkan kreativitas siswa.
Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah menurut Trianto (2010)
menyebutkan sintaks pengajaran berbasis masalah yaitu:
1. orientasi siswa pada masalah,
2. mengorganisasikan siswa untuk belajar,
3. membimbing penyelidikan individual atau pengelompokan,
4. mengembangkan danmenyajikan hasil karya,
5. menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Menurut Rusman (2010) karakteristik pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai
berikut:
1. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar;
2. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada didunia nyata yang
tidak tersruktur;
3. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective);
4. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan
kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan
bidang baru dalam belajar;
5. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama;
6. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi
sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam PBM;
7. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif;
8. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya
dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah
permasalahan;
9. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah
proses belajar; dan
10. PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar.
Melalui strategi pembelajaran berbasis masalah (PBM) diharapkan dapat
meningkatkan kreativitas belajar siswa agar dapat saling mendukung dan membantu
satu sama lain dalam menguasai materi yang diajarkan oleh guru. Dengan begitu siswa
akan lebih berkreativitas dalam belajar untuk menjadi tim terbaik. Oleh karena itu, jika
para siswa ingin agar timnya mendapat penghargaan, mereka harus saling membantu
sesama timnya untuk mempelajari materi pelajaran.

B. Strategi Pendidik dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa


Anak memiliki peluang besar untuk dapat mengembangkan potensi kreativitas yang
dimilikinya sejak dini. Mengembangkan potensi kreativitas anak dapat dilakukan
dengan berbagai strategi. Berikut adalah penajabaran dari strategi yang dapat digunakan
dalam mengembangkan kreativitas pada anak (Rachmawati & Kurniati, 2012: 52-65)
yaitu:
1. Pengembangan kreativitas melalui produk (hasta karya)
Pengambangan kreativitas pada anak melalui kegiatan hasta karya memiliki posisi
penting dalam berbagai aspek perkembangan anak. Tidak hanya kreativitas yang
akan terfasilitasi untuk berkembang dengan baik, tetapi juga kemampuan kognitif
anak. Dalam kegiatan hasta karya setiap anak akan melakukan kegiatan proyek dan
menggunakan imajinasinya untuk membentuk suatu karya atau gambar tertentu dari
bahan alam seperti daun, batubatuan, bunga, pasir dan kayu sesuai dengan
imajinasinya. Dalam pembuatannya anak dapat menggunakan berbagai bahan alam
yang berbeda dan bervariasi. Setiap anak bebas untuk mengekspresikan
kreativitasnya, sehingga dari kegiatan proyek tersebut anak akan memperoleh hasil
karya yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lain.
2. Pengembangan kreativitas melalui imajinasi
Dalam hal ini imajinasi yang dimaksud adalah kemampuan berpikir divergen
seseorang yang dilakukan tanpa batas, seluasluasnya, dan multi prespektif dalam
merespon suatu stimulasi. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya pikir
dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari. Kegiatan proyek
yang dilakukan anak akan menstimulus anak untuk berimajinasi, juga dapat
menuangkan imajinasi dan idenya kedalam bentuk hasil karya. Sehingga imajinasi
juga akan membantu anak untuk mengembangkan kemampuan berpikir fluency,
flexibility, originality dan elaboration pada anak.
3. Pengembangan kreativitas melalui eksplorasi
Ide kreatif sering kali muncul dari eksplorasi atau dari penjelajahan individu
terhadap sesuatu. Eksplorasi dapat membarikan kesempatan bagi anak untuk
melihat, memahami, merasakan dan pada akhirnya membuat sesuatu yang menarik
perhatian mereka. Kegiatan seperti ini dilakukan dengan cara mengamati dunia
sekitar sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung. Tujuan kegiatan
eksplorasi adalah belajar mengelaborasi dan menggunakan kemampuan analisis
sederhana dalam mengenal suatu objek. Anak dilatih untuk mengamati benda
dengan seksama, memperhatikan, setiap bagiannya yang unik, serta mengenal cara
hidup atau cara kerja objek tersebut.
4. Pengembangan kreativitas melalui eksperimen
Eksperimen yang dimaksud dalam hal ini bukanlah suatu proses rumit yang harus
dikuasai anak sebagai cara untuk memahami konsep tentang suatu hal ataupun
penguasaan akan tentang konsep dasar eksperimen, melainkan pada bagaimana
mereka dapat mengetahui cara atau proses terjadinya sesuatu, dan mengapa sesuatu
dapat terjadi serta bagaimana mereka dapat menemukan solusi terhadap
permasalahan yang ada dan pada akhirnya mereka dapat membuat sesuatu yang
bermanfaat.
5. Pengembangan kreativitas melalui proyek
Metode proyek dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengekspresikan pola berpikir, keterampilan, dan kemampuannya untuk
memaksimalkan sejumlah permasalahan yang dihadapi mereka sehingga mereka
memiliki peluang untuk terus berkreasi dan mengembangkan diri seoptimal
mungkin.
6. Pengembangan kreativitas melalui musik
Musik adalah aktivitas kreatif, seorang anak yang kreatif antara lain tampak pada
rasa ingin tahu, sikap ingin mencoba, dan daya imajinasi. Wujud sesuatu yang
kreatif disebut pula kreativitas. Pada kegiatan berkreasi, proses tindakan kreativitas
lebih penting dari pada hasilnya. Karena dalam prosesnya terdapat imajinasi anak,
rasa ingin tahu, sikap ingin tahu, sikap ingin mencoba, berkembang dan
dikembangkan guna melahirkan suasana khas terhadap penyajian musik atau
nyanyian.
7. Pengembangan kreativitas melalui bahasa
Anak sering berbicara tentang apa yang terjadi baik pada dirinya sendiri maupun
pada orang lain. Sikap ini dapat meningkatkan penggunaan bahasa dan dialog
dengan yang lain. Salah satu jalan bagi mereka untuk menggunakan bahasa adalah
bahasa ekspresi perasaan.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini
digunakan untuk menggambarkan keadaan serta objek penelitian berdasarkan fakta
yang ada di lapangan secara tidak lansung survey ke lapangan tetapi menggunakan
angket . Peneliti menggunakan metode ini agar peneliti bisa mengetahui informasi
secara dalam dan dapat mendeskripsikan dan menganalisis data dengan jelas. Peneliti
menggunakan metode ini karena jarak yang di tempuh untuk mengunjungi suatu sekolah
cukup jauh dan mememrlukan waktu yang lama.

B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD NEGERI 062043 Medan, Kec.Medan Tuntungan,
Kota Medan, Prov. Sumatera Utara

C. Subjek dan Objek Penelitian


Dalam penelitian kecil ini yang menjadi subjek dan objek ialah beberapa guru bidang
studi di SD NEGERI 062043 Medan, Kec.Medan Tuntungan, Kota Medan, Prov.
Sumatera Utara yaitu Ibu Ribka Br.Ginting, S.Pd.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah secara tidak
langsung / menggunakan angket. Angket merupakan tehnik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan secara tidak langsung atau tidak dengan
bertatap muka dengan responden (melalui aplikasi google form). Memberikan angket
dilakukan untuk menemukan permasalahan secara lebih detail, dimana pihak yang
diajak untuk mengisi angket tersebut diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam hal ini
peneliti memberikan link google form kepada narsumber yaitu guru bidang studi di
062043 Medan, Kec.Medan Tuntungan, Kota Medan, Prov. Sumatera Utara. Adapun
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu penggunaan model pemeblajaran
berbasis masalah untuk meningkatkan kreativitas siswa.

E. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dengan angket. Alasan
penulis menggunakan angket dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
sesuai dengan apa yang terjadi melalui jawaban dari para responden penelitian. Menurut
Arikunto (2010:195), keuntungan menggunakan angket dalam penelitian adalah :
1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2. Dapat dibagikan dalam waktu yang bersamaan kepada responden penelitian.
3. Dapat dijawab oleh responden sesuai dengan perspektifnya dan dengan kecepatan
masing-masing sehingga responden tidak merasa didesak atau diganggu.
4. Angket bisa digunakan dengan anonym sehingga responden bisa lebih jujur dalam
mengutarakan pendapatnya tanpa malu-malu
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Hasil Penelitian


No Pertanyaan Angket Jawaban Responden
1 Nama Bapak/Ibu Guru Ripka br Ginting. S.Pd
2 Asal sekolah tempat mengajar UPT SDN 064023,Medan
3 Bagaimana kondisi kelas yang bapak Bersih dan Nyaman
ajarkan, ketika proses pembelajaran
berlangsung?
4 Apa metode pembelajaran yang Metode yang saya gunakan adalah ceramah
bapak/ibu guru gunakan ketika dan diskusi juga praktek
pembelajaran berlangsung?
5 Bagaimana hasil belajar siswa yang Hasil belajar siswa meningkat
bapak/ibu guru dapati dengan
menggunakan metode belajar
tersebut?
6 Bagaimana kreativitas siswa terhadap Siswa termasuk kreativ,dan siswa aktiv
pemecahan masalah pada bertanya tentang pemecahan permasalahan
keberlangsungan pembelajaran? yang sedang di diskusikan bersama-sama.
7 Apakah pembelajaran di kelas, sudah Sudah
memakai model pembelajaran
berbasis masalah?
8 Jika pada pembelajaran telah Kendala yang saya hadapi adalah di
melakukan model tersebut, adakah masalah sumber daya manusianya yg masih
kendala yang bapak/ibu hadapi? kurang mampu untuk model pembelajaran
tersebut
9 Bagaimana respon siswa terhadap Bermacam- macam,ada yang suka ada juga
model pembelajaran tersebut? yang biasa-biasa saja.
10 Apakah tingkat kekreatifan siswa Meningkat
meningkat dengan menggunakan
model tersebut?
11 Bagaimana cara yang dapat Cara saya,dengan terus memberikan
bapak/ibu lakukan untuk bimbingan dan motivasi kepada siswa
meningkatkan kreatifitas pada siswa? supaya mereka cinta akan belajar dan cinta
juga kepada pembelajaran.
B. Pembahasan

Di dalam mini riset yang telah kami lakukan, menggunakan teknik pengumpulan data dengan
metode deskripsi kualitatif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan keadaan serta objek
penelitian berdasarkan fakta yang ada dilapangan secara tidak langsung tetapi menggunakan
angket. Sesuai dengan hasil angket yang telah diberikan, didapati bahwa siswa di SD N 064023
Medan termasuk siswa kreatif dan juaga aktif bertanya tentang pemecahan permasalahan yang
didiskusikan. Dimana guru telah menerapkan model pembelajaran berbasis pemecahan masalah
yang diharapkan dapat meningkatkan kreativitas para siswa.
Namun didapati juga kendala yang dihadapi guru, yang mana masalahnya terdapat pada
sumber daya manusianya yang masih kurang mampu untuk model pembelajaran tersebut.
Dalam artian sebagian murid belum terbiasa untuk menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah tersebut. Kemungkinan terjadinya hal ini ialah karena siswa mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit dipecahkan, sehingga siswa akan merasa enggan untuk
mencoba.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Budiarti (2015) Kemampuan kreativitas di artikan sebagai penemuan atau penciptaan suatu
ide yang baru atau ide yang belum pernah ada sebelumnya. Dalam dunia pendidikan kreativitas
merupakan hal yang sangat penting dalam memahami suatu pelajaran atau memaknai dari
semua kegiatan yang akan dilakukan. Kreativitas merupakan pengalaman mengekspresikan dan
mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri
sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain. Kreativitas siswa perlu dikembangkan melalui
lingkungan belajar yang sesuai lagi ditingkatkan kreativitas siswa oleh guru. Upaya ini dapat
dilakukan dengan memberikan kesempatan yang luas bagi siswa untuk berperilaku kreatif,
memperlihatkan respek pada pertanyaan, ide, yang ditemukan siswa dan memperlihatkan pada
siswa bahwa ide mereka bernilai, di samping menciptakan bentuk suasana belajar yang dapat
membimbing sensitivitas/perasaan untuk mendukung lingkungan belajar yang relevan dengan
upaya yang mengembangkan kreativitas siswa.
Di SD N 064023 Medan termasuk siswa kreatif dan juaga aktif bertanya tentang pemecahan
permasalahan yang didiskusikan. Dimana guru telah menerapkan model pembelajaran berbasis
pemecahan masalah yang diharapkan dapat meningkatkan kreativitas para siswa. Namun
didapati juga kendala yang dihadapi guru, yang mana masalahnya terdapat pada sumber daya
manusianya yang masih kurang mampu untuk model pembelajaran tersebut.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dibuat oleh peneliti, maka sebaiknya guru harus lebih aktif,
creative, dan inovatif dalam melakukan/memilih metode pembelajaran yang lebih menarik
untuk meningkatkan minat belajar para peserta didik. Semoga makalah ini dapat menambah
wawasan kita semua, akhir kata saya ucapkan Terima Kasih
Daftar Pustaka

Zulhanri, dkk. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
Kreatifitas Belajar Biologi Siswa di SMA N 1 Barumun. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan
Pengembangan Pembelajaran. 2(2):77-82. DOI: http://dx.doi.org/10.31604/ptk.v2i2.77-82.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai