Anda di halaman 1dari 20

PERANCANGAN PEMBELAJARAN INOVATIF

Disusun Oleh: Kelompok 4

Nama Mahasiswa : 1. Ade Haerunnisa (24237533)

2. Cecilia Simanullang (1213111065)

3. Delvia Permata Zai (1212411003)

4. Desi Elvina Lubis (1212411028)

5. Dhea Omry Ananda Pardede (1213111143)

6. Eciana P.A Situmorang (1213111045)

7. Elva Vebrina Ginting (1213111085)

8. Enjelita Elkana br Munthe (1213111036)

9. Erika Theresia Lumban Gaol (1213111033)

Kelas : PGSD D 2021

Mata Kuliah : Pembelajaran Microteaching

Dosen Pengampu : Dr. Nurmayani, M.Ag

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan yang maha esa atas berkat, rahmat
dan karunianya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Problematika Pendidikan
yang berjudul “Perancangan Pembelajaran Inovatif” ini dengan baik dan lancar sehingga tepat
pada waktunya.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Nurmayani, M.Ag
selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pembelajaran Microteahing dan kepada semua pihak
yang membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini, sehingga makalah ini dapat mencapai
hasil yang maksimal.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna, serta kesalahan yang diluar batas penulis. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membagun dari para pembaca. Penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, April 2024

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 2

BAB II ISI DAN PEMBAHASAN.......................................................................................... 3


2.1 Pengertian Perancangan Pemebelajaran Inovatif .......................................................... 3

2.2 Karakteristik Perancangan Pembelajaran Inovatif ........................................................ 4

2.3 Penyusunan Perancangan Pembelajaran Inovatif ......................................................... 9

BAB III PENUTUP................................................................................................................ 16


3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 16

3.2 Saran ........................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perancangan pembelajaran inovatif disusun dalam bentuk perencanaan yang matang dan
sistematis, yang mendorong guru untuk mengembangkan program belajar yang kreatif dan
kreatif. Fungsi inovatif dari perancangan pembelajaran adalah untuk mengingatkan guru
tentang kesenjangan antara harapan dan kenyataan, dan membantu mereka mengidentifikasi
kelemahan yang dapat mengakibatkan inovasi dalam pembelajaran.

Model pembelajaran inovatif, seperti STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts,


and Mathematics), blended learning, dan project-based learning, dapat digunakan untuk
menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif. Guru dapat menggunakan
teknologi, media, dan bahan pembelajaran yang sesuai untuk membantu mahasiswa mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Perancangan pembelajaran inovatif juga memerlukan pendekatan yang selektif, yang


memungkinkan guru untuk memilih strategi, teknologi, media, dan bahan pembelajaran yang
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran,
guru juga harus memerlukan keterlibatan mental aktif dari mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Berbagai faktor, seperti kemampuan guru, kondisi pembelajaran, dan
kemampuan mahasiswa, juga harus dipertimbangkan dalam perancangan pembelajaran
inovatif. Perancangan pembelajaran inovatif juga harus berdasarkan pada latar belakang
masalah yang mengakibatkan perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini ialah:

1. Apakah yang dimaksud dengan perancangan pembelajaran inovatif?


2. Bagaimana karakteristik rancangan pembelajaran yang inovatif?
3. Bagaimana penyusunan dalam rancangan pembelajaran inovatif?

1
1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini ialah:

1. Untuk mengetahui pengertian dari perancangan pembelajaran inovatif.

2. Untuk mengetahui karakteristik rancangan pembelajaran yang inovatif.

3. Untuk mengetahui penyusunan dalam rancangan pembelajaran inovatif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perancangan Pemebelajaran Inovatif


Perancangan pembelajaran yang baik merupakan salah satu penentu keberhasilan proses
pembelajaran yang dilaksanakan guru dalam satuan Pendidikan. Menurut Gagne, Briggs, dan
Wager (1992) rancangan pembelajaran adalah penyiapan kondisi eksternal peserta didik secara
sistematis yang menggunakan pendekatan sistem guna meningkatkan mutukinerjanya. Sejalan
dengan itu, Reiser (2002) mengatakan bahwa desain pembelajaran berbentuk rangkaian
prosedur sebagai suatu sistem untuk pengembangan program pendidikan dan pelatihan secara
konsisten dan teruji. Dick & Carey (2005) menegaskan desain pembelajaran mencakup seluruh
proses yang dilaksanakan dengan pendekatan sistem. Pendekatan sistem itu sendiri meliputi
analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa rancangan pembelajaran


adalah suatu prosedur sistematis yang terdiri dari beberapa komponen menjadi satu kesatuan
yang saling terkait dan mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu secara
konsisten dan teruji.

Adapun rancangan pembelajaran inovatif dalam hal ini dimaknai sebagai aktivitas
persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur pembelajaran terbaru di
abad 21 dan terintegrasi dalam komponen maupun tahapan pembelajaran yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Unsur- unsur pembelajaran terbaru
yang dimaksud, antara lain; TPACK (technological, pedagogical, content knowledge) sebagai
kerangka dasar integrasi teknologi dalam proses pembelajaran, pembelajaran berbasis
Neuroscience, pendekatan pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts,
andMathematics), HOTS (Higher Order Thinking Skills), Tuntutan KompetensiAbad 21 atau
4C (Comunication, Collaboration, Critical Thinking, Creativity), kemampuan literasi, dan
unsur-unsur lain yang terintegrasi dalam komponen maupun tahapan rencana
pembelajarannya.

3
2.2 Karakteristik Perancangan Pembelajaran Inovatif
Sebagai guru di era industri 4.0 abad 21, Guru diharapkan mampu menjadi agen
pembaruan. Pembaruan yang Guru lakukan bisa dimulai dari aktivitas perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan, evaluasi hingga tindak lanjutnya. Untuk itu, Guru perlu
memahami beberapa karakteristik rancangan pembelajaran inovatif abad 21 yang akan
Saudara terapkan dalam RPP.

Penerapan unsur-unsur terbaru dalam komponen RPP terletak pada: Indikator


Pencapaian Kompetensi (IPK), Tujuan Pembelajaran, Kegiatan Pendahuluan, Inti, dan
Penutup Pembelajaran, serta Penilaian Pembelajaran. Hal itu sejalan dengan rencana
penguatan karakter siswa pada kurikulum 2013 (Kemdikbud, 2018). Pembedanya adalah pada
unsur TPACK dan Neuroscience sebagai payung konsep pendekatan maupun model
pembelajaran yang dipilih dalam rancangan pembelajaran dan juga adanya STEAM. STEAM
merupakan salah satu pendekatan pembelajaran baru di Indonesia yang rancangannya akan
dibahas khusus pada Modul 4 KB 2. Berikut ini karakteristik rancangan pembelajaran inovatif
abad 21 beserta penerapannya dalam RPP, yaitu:

1. Kolaborasi peserta didik dan guru


Pada era industry 3.0, orientasi pembelajaran berpusat pada peserta didik.
Orientasi ini berangkat dari paradigma bahwa peserta didik merupakan subjek aktif
baik secara individu maupun kolektif. Belajar tidak lagi mengandalkan informasi dan
pengetahuan dari guru semata tapi lebih menerapkan pilihan aneka sumber belajar
sesuai dengan perbedaan karakter, kebutuhan, dan setting yang mengitarinya.Pada era
industri 4.0 ini, orientasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik telah berubah
menjadi pembelajaran kolaborasi antara peserta didik dan guru. Ciri rancangan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik maupun kolaboratif biasanya tampak
pada komponen tujuan, pilihan strategi pembelajaran, dan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dalam RPP.

4
Table 1. Perbandingan 3 Orientasi Pembelajaran dalam Rumusan Tujuan Pembelajaran

Ciri berikutnya, RPP yang berorientasi kolaborasi peserta didikdan guru akan
tampak pada pemilihan pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang tepat.
Untuk pendekatan pembelajaran yang tepat, bisa dipilih Saintifik atau STEAM.
Problem based learning, project based learning, cooperative learning, contextual
learning, digital learning, atau blended learning adalah pilihan model pembelajaran
yang sesuai. Adapun metode pembelajaran yang berorientasi kolaborasi peserta didik
dan guru dapat dilakukan dengan tanya jawab,diskusi, demontrasi, bermain peran,
simulasi, permainan, praktek,latihan, penemuan, atau eksperimen.
Ciri lainnya yang tampak dalam RPP ada pada langkah-langkah pembelajaran.
Berikut contoh deskripsi kegiatan pembelajaran yang berorientasi kolaborasi peserta
didik dan guru, kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dan berpusat
pada guru.

Table 2. Perbandingan 3 Orientasi Pembelajaran dalam Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

5
2. Berorientasi HOTS
HOTS (Higher Order Thinking Skill) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi
adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan,
membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan
aktivitas mental yang paling dasar. (Resnick:987 dalam Mustaghfirin, 2019:2). HOTS
menunjukkan pemahaman terhadap informasi dan bernalar (reasoning) bukan hanya
sekedar mengingat informasi.

Table 3. Hubungan Level Kognitif dan Dimensi Pengetahuan

Adapun ciri rancangan pembelajaran yang berorientasi HOTSdalam komponen


RPP, yaitu: Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) sebagai jabaran Kompetensi Dasar
(KD), Tujuan, Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, dan Penilaian Pembelajaran
dalam RPP. Dari sini dapat dikatakan bahwa penerapan HOTS dalam RPP cakupannya
lebih luas dibanding unsur-unsur pembelajaran terbaru lainnya.

3. Menintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (ICT)


Pengintegrasian ICT di segala bidang adalah suatu keniscayaan yang harus
dilaksanakan di Era Industri 4.0 ini. Demikian pula dalam bidang pendidikan,
rancangan pembelajaran inovatif tentunya semaksimal mungkin mengintegrasikan
ICT. Penggunaan laptop, HP, atau gawai lainnya oleh guru maupun siswa dalam
kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas merupakanwujud dari integrasi
ICT. Ciri rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT dalam RPP ada pada
6
komponen Tujuan Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, pilihan
Media dan atau Sumber Belajarnya.

Table 4. Contoh Integrasi ICT dalam Tujuan Pembelajran

Table 5. Contoh Integrasi ICT dalam Deskripsi Kegiatan Pembalajaran

4. Berorientasi pada keterampilan belajar dan mengembangkan keterampilan abad 21 (4)


Keterampilan belajar merupakan suatu teknik yang digunakan untuk
memperoleh, mempertahankan, serta mengungkapkan pengetahuan dan merupakan
cara untuk menyelesaikan persoalan belajarnya. Dalam memperoleh keterampilan
belajar, siswa diarahkan untuk mampu menyadari bagaimana cara belajar yang terbaik
sehingga menjadi lebih bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya baik secara
individu maupun kelompok (Conny Semiawan, 1992).
Selanjutnya dikatakan bahwa, ada 4 unsur utama dalam keterampilan belajar,
yaitu: transformasi persepsi belajar, keterampilan manajemen pribadi, interpersonal
dan kerjasama tim, serta kesempatan bereksplorasi. Unsur yang serupa meski tidak
sama ada pada tuntutan keterampilan abad 21 terutama 4C (Creativity, Collaboration,

7
Critical Thingking, dan Communication). Untuk mewujudkan 2 hal di atas, guru dapat
menerapkan model, pendekatan, dan metode pembelajaran yang tepat dalam RPP.

5. Mengembangakan kemampuan literasi


Penguasaan enam literasi dasar yang disepakati oleh World Economic Forum
pada tahun 2015 sangat penting bagi peserta didik, bagi orang tua, dan seluruh warga
masyarakat. Enam literasi dasar tersebut mencakup; literasi baca tulis, literasi
numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan
kewargaan (Kemdikbud, 2017). Rancangan pembelajaran inovatif yang
mengembangkan kemampuan 6 literasi ini dapat diwujudkan dengan menerapkan
konsep Neuroscience dan TPACK dalam RPP pada aktivitas pembelajaran.

6. Penguatan pendidikan karakter (PPK)


Terdapat lima nilai karakter utama dalam PPK yang bersumber dari Pancasila,
yaitu; religiusitas, nasionalisme, integritas (kejujuran), kemandirian, dan
gotongroyong. PPK dapat dicapai melalui aktivitas berbasis kelas, berbasis budaya
sekolah, dan berbasis masyarakat. PPK berbasis budaya sekolah berupa kegiatan6
literasi, sedangkan PPK berbasis kelas berupa pembelajaran tematik yang
menggunakan kompetensi abad 21 terutama 4C, serta keterampilan berpikir tingkat
tinggi (HOTS) (Kemdikbud, 2018).

Table 6. Contoh Penerapan Unsur PPK dalam Tujuan Pembelajaran

8
Table 7. Contoh Penerapan Unsur PPK dalam Deskripsi Kegiatab Pembelajaran

2.3 Penyusunan Perancangan Pembelajaran Inovatif


Saudara mahasiswa, setelah mempelajari karakteristik rancangan pembelajaran inovatif
melalui integrasi unsur-unsur baru dalampembelajaran Abad 21, selanjutnya akan dibahas
tentang bagaimana menyusun rancangannya dalam wujud RPP. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menyusun RPP sesuai Abad 21, yaitu:

1. Unsur-unsur pembelajaran inovatif seperti TPACK, Neuroscience, STEAM, PPK,


termasuk keterampilan abad 21-4C, literasi, dan HOTS, bisa diintegrasikan atau
diterapkan dalam RPP pada komponen IPK, Rumusan Tujuan, Aktivitas Pendahuluan,
Inti. Penutup Pembelajaran, dan atau komponen Penilaian Pembelajaran.
2. Saudara harus memahami isi dan susunan RPP yang Anda tulis sendiridengan memuat
komponen dan menerapkan prinsip-prinsip RPP sesuai Permendikbud No.22 Tahun
2016.
3. Saudara boleh menyusun RPP dalam kolom atau pun tidak karena tidakada format baku
dalam menyusun RPP. RPP juga bisa disusun menggunakan tabel alau tidak pada
komponen langkah-langkah kegiatan pembelajaran atau di komponen lainnya.
4. Disarankan bagi Saudara untuk mengikuti langkah-langkah penyusunan Rpp
berdasarkan Modul Kurikulum 2013 dari Kemdikbud.

Adapun teknis menyusun rancangan pembelajaran inovatif sesuai abad21 dapat dijelaskan
sebagai berikut:

9
1. Identitas sekolah, Kelas/ semester, tema, sub tema, muatan terpadu (kalau ada),
pembelajaran, dan alokasi waktu diisi dengan benar. Contoh:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri X

Kelas / Semester : IV (Empat)/1

Tema 3 : Peduli terhadap Makhluk Hidup Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan Rumahku

Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia dan IPA

Sub Tema :1

Pembelajaran :3

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)

2. Kompetensi Inti (KI)


KI ditulis berdasar kesesuaian dengan silabus sebagaimana diatur dalam Permendikbud
No. 22 tahun 2016.
Contoh:

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.


2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diridalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan
guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

3. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KD dan IPK dapat ditulis sesuai petunjuk penulisan berikut ini:

10
Table 8. Petunjuk Penulisan KD san IPK

Unsur inovatif HOTS bisa diintegrasi pada komponen ini, sebagaimana penjelasan
sebelumnya, contoh:

Table 9. Integrasi HOTS dalam KD dan IPK

4. Tujuan Pembelajaran
Tulislah tujuan pembelajaran dengan redaksi kalimat yang jelas dan mengandung
unsur ABCD sesuai modul RPP Kurikulum 2013 dari Kemdikbud (2018). Selain
HOTS, unsur pembelajaran inovasi TPACK juga bisa diterapkan pada komponen RPP
ini. Berikut ini contoh rumusan Tujuan Pembelajaran (dalam 1 pertemuan):

11
Table 10. Rumusan Tujuan Pembelajaran (dalam 1 pertemuan)

5. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK):


Tulis satu, dua, atau tiga nilai PPK yang secara terencana akan ditanamkan/
ditumbuhkan melalui pembelajaran melalui RPP ini. Butinilai PPK dituliskan dalam
Kata Benda (Abstrak).
Contoh:
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK):
1) Religiusitas
2) Nasionalisme
3) Kejujuran
4) Kedisiplinan

6. Materi Pembelajaran
Tulis tema/ sub-tema/ jenis teks atau butir-butir materi yangdicakup untuk materi
pembelajaran reguler, pengayaan, maupun remedial. Butir-butir materi yang dimaksud
harus relevan dengan indikator pencapaian kompetensi yang mencakup pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural dan/atau metakognitif sesuai tuntutan/kandungan KD.

7. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran

12
Tulis model, pendekatan, dan metode yang dipilih yang efektif dan efisien akan
memfasilitasi peserta didik mencapai indikator- indikator pencapaian KD beserta
kecakapan abad 21. Metode pembelajaran yang diterapkan boleh lebih dari satu.
Contoh:
MODEL, PENDEKATAN, DAN METODE PEMBELAJARAN:
1) Model: Cooperative Learning Tipe STAD
2) Pendekatan Saintifik-TPACK
3) Metode: Tanya Jawab, Diskusi, Permainan, Penugasan

8. Media dan Bahan


a) Media
Tulis spesifikasi semua media pembelajaran (video/film, rekaman audio,
model, chart, gambar, realia, dsb.).
Contoh:
➢ Video/film: Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di situs internet lengkap
dengan tanggal pengunduhan
➢ Rekaman audio: Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di situs internet
lengkap dengan tanggal pengunduhan)
➢ Model: Nama model yang dimaksud
➢ Gambar: Judul gambar yang dimaksud
➢ Realita: Nama benda yang dimaksud
b) Bahan
Tulis spesifikasi (misalnya nama, jumlah, ukuran) semua bahan yang
diperlukan. Misal: kertas, gunting, lem, pengggaris, dan sebagainya.
c) Sumber Belajar
Tulis spesifikasi semua sumber belajar (buku siswa, bukureferensi, majalah,
koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dan sebagainya).

9. Langkah-langkah Pembelajaran
Petunjuk:

13
Tulis kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan yang mencakup kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1) Kegiatan pembelajaran pada KEGIATAN PENDAHULUAN dan KEGIATAN
PENUTUP ditulis dalam rumusan kegiatan yang dilakukan oleh guru yang
DAPAT dilengkapi dengan rumusan kegiatan peserta didik secara terintegrasi
- tidak dalam kalimat terpisah
2) Kegiatan pembelajaran pada KEGIATAN INTI ditulis dalam rumusan kegiatan
peserta didik YANG DAPAT dilengkapi dilengkapi dengan rumusan kegiatan
guru dalam kalimat terpisah
3) Langkah-langkah dan aktivitas pembelajaran pada KEGIATAN INTI
menyesuaikan sintaks dan prinsip-prinsip belajar dari modelpembelajaran yang
diterapkan dalam hal ini menerapkan saintifik.
4) Tulis semua unsur pembelajaran inovatif di kolomnya sejajar dengan poin- poin
kalimat pada isian kolom deskripsi kegiatan atau bisa juga unsur pembelajaran
inovatif tersebut ditulis dibelakang kalimat deskripsi kegiatan pembelajaran.
5) Tulis jumlah JP untuk setiap pertemuan dan alokasi waktu untuk kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup.

10. Pembelajaran Remedial


Pembelajaran remidial dan pengayaan merupakan tindak lanjut setelah dilaksanakan
evaluasi atau penilaian pembelajaran. Remidial berlaku bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar sesuai hasilanalisis penilaian atau analisis kesulitan
belajar. Untuk itu, perlu dicari penyebab mengapa peserta didik tersebut tidak
mencapai kompetensi sebagaimana termuat dalam capaian pembelajarannya. Adapun
bentuk kegiatan pembelajaran remedial antara lain:
➢ pembelajaran ulang
➢ bimbingan perorangan
➢ belajar kelompok
➢ pemanfaatan tutor sebaya

11. Pembelajaran Pengayaan

14
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diben kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan atau pendalaman
materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk:
➢ Tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi
➢ Meringkas buku-buku referensi dan atau
➢ mewawancarai narasumber

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peranan pembalajaran inovatif merupakan proses yang sangat penting dalam
menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Dalam proses merancang pembalajaran
inovatif, guru harus memahami kebutuhan dan perilaku siswa, serta menggunakan teknologi
dan metode belajar yang sesuai. Salah satu contoh metode belajar inovatif adalah pembelajaran
berbasis proyek, dimana siswa bekerja secara kelompok dan mengembangkan kreativitas.
Guru juga harus menggunakan teknologi seperti aplikasi belajar dan perangkat lunak
pendukung belajar untuk mempermudah pembelajaran. Peranan pembalajaran inovatif juga
mengharuskan guru untuk membentuk hubungan dengan siswa, sehingga siswa merasa
terhadap guru sebagai guru yang memahami dan memahaminya. Dalam hal ini, guru harus
menggunakan komunikasi yang efektif dan menyenangkan, seperti penggunaan bahasa yang
mudah dipahami dan penggunaan media visual. Selain itu, perancang pembalajaran inovatif
juga harus memperhatikan aspek pendidikan moral dan pemahaman budaya, agar siswa
memiliki pendidikan yang lengkap dan terintegrasi.

3.2 Saran
Makalah ini dapat menjadi kontribusi yang berharga dalam memahami pentingnya
kepemimpinan dalam manajemen pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan. Dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca agar dapat membangun kesempurnaan makalah ini,

16
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, R. (2019). Perencanaan Pembelajaran (1st ed.). Lembaga Peduli Pengembangan


Pendidikan Indonesia (LPPPI).

Laurensia M. perangin angin., S. M., dkk. (2023). Micro Teaching (Teori dan Praktik
Pengajaran yang Efektif). Medan : Media Sains Indonesia.

Miyarso, E. (n.d.). Modul 4 perancangan Pembelajaran Inovatif. repositori.bbg.


https://repository.bbg.ac.id/bitstream/1103/1/FZ_Modul_4-Rev-2.pdf

Putri, F. R. (n.d.). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE WORD


SQUARE DAN MEDIA GRAFIS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
PESERTA DIDIK KELAS IV SDIT.
https://digilib.unila.ac.id/76426/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASA
N.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai