Anda di halaman 1dari 17

MINI RISET

MK. PENDIDIKAN IPS SD


PGSD S1 - FIP

Nilai Skor:

ANALISIS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN IPS DI SD NEGERI 106163

Disusun Oleh: Kelompok 8

Nama Mahasiswa : Delvia Permata Zai (1212411003)


Desima Apriana Sirait (1213111011)
Ecciana P. A. Situmorang (1213111045)
Kelas : PGSD – D 21
Mata Kuliah : Pendidikan IPS SD
Dosen Pengampu : Khairunnisa, S.Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas MINI RISET pada mata kuliah
Pendidikan IPS SD ini. Penulis mengucapkan kata terima kasih kepada Dosen Pengampu mata
kuliah yaitu Ibu Khairunnisa, S.Pd., M.Pd. yang telah membimbing, mengajar, dan memberi
ilmu sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.
Adapun tujuan dari penulisan laporan mini riset ini selain untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan IPS SD juga untuk menambah wawasan bagi penulis dan para pembaca.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan dalam
penyusunan baik dari segi kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sekalian. Akhir kata yang
dapat disampaikan oleh penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Oktober 2022

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Mini Riset ................................................................................................... 1
1.4 Manfaat Mini Riset ................................................................................................. 2
BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................................... 3
2.1 Pengertian Pendidikan IPS ...................................................................................... 3
2.2 Konsep Dasar Pendidikan IPS ................................................................................ 4
2.3 Tujuan dan Fungsi Pendidikan IPS ......................................................................... 4
2.4 Landasan Pendidikan IPS ....................................................................................... 5
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................................. 6
3.1 Tempat dan Waktu .................................................................................................. 6
3.2 Subjek ..................................................................................................................... 6
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 6
3.4 Instrument Survey ................................................................................................... 6
3.5 Teknik Analisis Data............................................................................................... 6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 7
4.1 Hasil Wawancara .................................................................................................... 7
4.2 Pembahasan............................................................................................................. 10
BAB V. PENUTUP............................................................................................................ 13
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 13
5.2 Saran ...................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPS yang merupakan implementasi dari pendidikan IPS di sekolah harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan dari pendidikan IPS itu sendiri. Oleh sebab itu,
pembelajaran IPS harus diajarkan oleh guru-guru yang mumpuni dalam bidang IPS, yakni
berlatar belakang pendidikan IPS, bukan dari disiplin ilmu seperti yang terjadi pada saat ini
dikebanyakan sekolah yaitu pembelajaran IPS diampu atau diajarkan oleh guru yang tidak
berlatar belakang dari pendidikan IPS, melainkan dari disiplin ilmu lainnya. Padahal dalam
hal menerapkan konsep pembelajaran dalam hal ini pembelajaran IPS, tingkat kedewasaan,
kematangan, tingkat kompetensi dan pengalaman guru harus diperhatikan, sehingga tujuan
dari pembelajaran apapun itu tentu akan tercapai.
Pendidikan IPS saat ini dihadapkan pada suatu upaya peningkatan kualitas pendidikan
khususnya sumber daya manusia, sehingga eksistensi pendidikan IPS benar-benar dapat
mengembangkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis. Dalam pengajaran
yang dilaksanakan pada seklah dasar SD Negeri 106163 sudah pasti adanya permasalah
yang dirasakan guru maupun siswa, untuk mengtasi permasalah tersebut maka guru perlu
adanya peningkatan motivasi dan hasil pembelajaran siswa agar proses pendidkan dapat
terjalankan dengan baik.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang diidentifikasi di laporan ini adalah terkait:
1. Pembelajaran IPS
2. Metode Pembelajaran IPS
3. Media Pembelajaran
4. Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran IPS
1.3 Tujuan Mini Riset
Tujuan dari kegiatan dan pembuatan mini riset ini adalah untuk menganalisis dan
mengetahui seperti apa kegiatan pembelajaran IPS yang berlangsungg di dalam kelas
khususnya untuk anak SD Negeri 106163, kesulitan apa yang dihadapi tenaga pendidik dan
siswa, serta media pembelajaran seperti apa yang dapat membantu dalam memahami
pembelajaran IPS dengan baik.

1
1.4 Manfaat Mini Riset
Dalam laporan mini riset di SD Negeri 106163 ini, diperoleh manfaat mengenai solusi
dari permasalahan yang ada yaitu kesulitan yang dihadapi siswa sekolah dasar dalam
pembelajran IPS. Sebagai calon tenaga pendidik, kita bisa bersama-sama mengetahui
mengenai kendala dan masalah seperti apa yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran di
dalam kelas, terkhusus pembelajaran IPS.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pendidikan IPS
Somantri (Sapriya, 2012: 11) mendefinisikan pendidikan IPS dalam dua jenis, yaitu
pendidikan IPS untuk persekolahan dan pendidikan IPS untuk perguruan tinggi sebagai
berikut: “Pendidikan IPS untuk pendidikan dasar dan menengah yaitu Pendidikan IPS adalah
penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegitan
dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis
untuk tujuan pendidikan. Sementara pendidikan IPS untuk perguruan tinggi yaitu pendidikan
IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar
manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan”.
Menurut Ahmadi (1991) IPS merupakan ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan
bagi penggunaan program pendidikan di sekolah atau bagi kelompok belajar lainnya yang
sederajat. Menurut National Council for the Social Studios (NCSS), mendefinisikan IPS
sebagai suatu studi yang terintegrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk
meningkatkan kemampuan warga negara. Dalam program sekolah, IPS mengkaji secara
sistematis dan terkoordinasi berbagai disiplin ilmu seperti antropologi, arkeologi, ekonomi,
geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu politik, psikologi, agama, sosiologi, dan materi yang
sesuai dengan humaniora, matematika dan ilmu pengetahuan alam.
Lasmawan ( 2008 ) memberikan penjelasan bahwa pendidikan IPS adalah suatu disiplin
ilmu yang bersifat sintetis dan diorganisir secara terintegrasi dalam rangka pengembangan
disiplin ilmu-ilmu sosial secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
Oleh karena itu, IPS merupakan ilmu sosial, dan pembelajaran IPS baik di pendidikan
dasar maupun pendidikan tinggi lebih menitikberatkan pada penelitian, penelitian, kajian
gejala sosial dan masalah sosial, daripada menekankan pada aspek teoritik ilmu
pengetahuan. Dari uraian di atas, IPS adalah ilmu yang menggabungkan seperangkat konsep
yang dipilih dari ilmu-ilmu sosial dan bidang ilmu lain dan mempersiapkannya menurut
prinsip-prinsip pendidikan dan pedagogis untuk digunakan sebagai kurikulum tingkat
sekolah.

3
2.2 Konsep Dasar Pendidikan IPS
Ruang lingkup IPS sama halnya dengan Ilmu Sosial yaitu manusia dalam kontes sosial
sebagai anggota masyarakat juga merupakan tempat persemaian dan sarana untuk melatih
dan mengembangkan kemampuan daya nalar para mahasiswa secara kesinambungan.
Konsep dasar IPS dikembangkan berdasarkan konsep-konsep dalam ilmuilmu sosial yang
sangat dibutuhkan dalam proses pembalajaran, sedangkan konsep itu sendiri menurut
Dorothy J. Skeet (1978:18) menayatakan bahwa “ Konsep adalah sesuatu yang tergambar
dalam pikitan – suatu pemikiran, gagasan atau suatu pengertian. Definisi lain dan konsep
adalah suatu citra mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret
ataupun gagasan yang abstrak”.
Konsep IPS tentu saja adalah suatu pengertian yang mencerminkan suatu fenomena atau
gejala atau benda-benda yang berkaitan dengan Ilmu pengetahuan Sosial.
Secara akademik, karakteristik mata pelajaran IPS dapat diformulasikan sebagai berikut:
1. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah,
ekonomi,, hukum, politik, kewarganegaraan, sosiologi bahkan juga humaniora,
pendidikan dan agama.
2. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur keilmuan
geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi yang dikemas sedemikian rupa sehingga
menjadi pokok bahasan atau tema.

2.3 Tujuan dan Fungsi Pendidikan IPS


IPS bertujuan membina peserta didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta
bagi masyarakat dan negara (Susanto, 2013: 137-138). Menurut Hartono dan Arnicun Aziz
(1990, p. 3) IPS bertujuan untuk pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual
peserta didik.
Menurut Bruce Joyce (Cheppy, p. 14-15), ada 3 tujuan IPS, yaitu:
1. Humanistic education: diharapkan IPS mampu membentuk anak didik untuk
memahami segala pengalamannya serta diharapkan lebih mengerti tentang arti
kehidupan ini.

4
2. Citizenship education: setiap anak didik harus dipersiapkan untuk mampu
berpartisipasi secara efektif di dalam dinamika kehidupan masyarakatnya.
masyarakat diliputi segala aktivitas yang menyandarkan setiap warganegara untuk
bekerja secara benar dan penuh tanggung jawab demi kemajuannya.
3. Intellectual education: tiap anak didik ingin memperoleh cara dan sarana untuk
mengadakan analisis terhadap gagasan-gagasan serta mengadakan pemecahan
masalah seperti yang telah dikembangkan oleh ahli-ahli ilmu sosial. Bersamaan
dengan pertumbuhan kemampuannya, anak didik seharusnya belajar untuk menjawab
sebanyak mungkin pertanyaan serta menguji data secara kritis dalam berbagai situasi
sosial.
Menurut Astawa (2017, p. 42), IPS dirumuskan berlandaskan pada realitas dan fenomena
sosial yang diwujudkan dengan pendekatan interdisipliner dari cabang-cabang Ilmu-ilmu
sosial. Tujuan pembelajaran IPS ialah mengembangkan potensi peserta didik agar peka
terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan melatih keterampilan untuk mengatasi setiap
masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa diri sendiri maupun masyarakat.
Tujuan pembelajaran IPS adalah mengembangkan potensi peserta didik agar peka
terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan melatih keterampilan untuk mengatasi setiap
masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa diri sendiri atau masyarakat.
Pembelajaran IPS atau pendidikan IPS dapat membentengi peserta didik, karena di
dalamnya diajarkan berbagai masalah sosial dan kehidupan manusia.

2.4 Landasan Pendidikan IPS


Menurut Sapriya (2017, p. 15-17), Penddikan IPS sebagai mata pelajaran seyogianya
mempunyai landasan dalam pengembangan baik sebagai mata pelajaran maupun pendidikan
disiplin ilmu. Landasan ini diharapkan akan dapat memberikan pemikiran-pemikiran
mendasar tentang pengembangan struktur, metodologi, dan pemanfaatan Pendidikan IPS
sebagai pendidikan disiplin ilmu. Landasan-landasan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu
meliputi landasan filosofis, ideologis, sosiologis, antropologis, kemanusian, politis,
pedagogis dan religius.

5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 28 September 2022, SD Negeri 106163,
Jl.Puasaka Dusun XIV Pasar V, Desa Bandar Klippa, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli
Serdang, Medan, Sumatera Utara.
3.2 Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah Guru bidang studi kelas 6 SD Negeri 106163,
Jl.Puasaka Dusun XIV Pasar V, Desa Bandar Klippa, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli
Serdang, yaitu Bapak…
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan wawancara langsung kepada
subjek, yaitu tenaga pendidik di SD Negeri 106163 dan tahapan selanjunya peneliti
melakukan dokumentasi serta teknik kajian kepustakaan juga digunakan dalam laporan ini.
3.4 Instrument Survey
Instrument penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pedoman observasi dan
pedoman wawancara.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan penjabaran berupa deskriptif kualitatif dengan cara
interpretasi data dan informasi yang telah dikumpulkan melalui pemahaman mendalam
dengan objektifitas dan reabilitas. Pendekatan Kualitatif dalam penelitian ini dilakukan sejak
awal sampai sepanjang proses penelitian berlangsung.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Wawancara


Adapun hasil dari wawancara terhadap subjek sebagai berikut:
Nama Guru : Roni Syahbanda, S.Pd
Tempat Mengajar : SD Negeri 106163
Mengajar Dikelas : 6 (Enam)
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pengertian dari IPS menurut IPS adalah Ilmu Pengetahuan Sosial,
bapak? berarti kita belajar tentang segala
pengetahuan dalam bermasyarakat,
bersosial baik dari tingkat terkecil sampai
tingkat tertinggi, tingkat terkecil mulai
dari keluarga, diri sendiri, teman,
masyarakat, bernegara juga berkaitan
dengan ilmu pengetahuan sosial.
2. Apayang bapak lakukan saat sebelum Yang pasti di administrasinya itu berupa
memulai pembelajaran? RPP dibuat, selain itu pas pelaksanaannya
saya menyiapkan kelas dulu dalam artian
agar anak-anak ketika belajar merasa
nyaman, kemudia saya menyiapkan media
yang mana saya lebih ke media yang
kalau materinya butuh tampilan
digital,saya memakai power point atau
saya mengambil selipan berita dari google
yang sedang trending, jadi tergantung
pada materi pembelajarannya.
3. Dalam metode mengajar, apakah bapak Metode juga tergantung pada materi
menggunakan satu metode atau pembelajaran, yang pasti saya memakai
bervariasi? metode ceramah, metode kelompok dan

7
juga saya memakai tutor sebaya. Metode
ceramah tetap dipakai dari dulu karena
mengajarisesuatu itu dimuali dari ceramah
atau berbicara, akrena kalau guru tidak
banyak bicara, apa yang mau diberikan
ilmu kepada murid, apalagi kita belajar
sosial. Dalam sosial guru itu harus
menjadi figure utama dalam memberikan
ilmu agar anak dapat mengasah
pemikirannya.
4. Pada saat pembelajaran IPS adakah Kendala dalam pembelajarannya yang
kendala yang bapak dan juga siswa pasti ada siswa yang kurang paham dan
pernah alami? saya harus mengulang lagi
menjelaskannya, kemudian kendala teknis
misalnya masalah mati lampu pada saat
saya menampilkan pakai power point dan
jadinya terhambat. Kemudian kendala
lainya misalkan ada anak yang dari rumah
belum sarapan jadi dia agak lesu dalam
belajar, terus kalau dari pengetahuannya
khusus dikelas saya itu ada beberapa
siswa yang kemampuannya harus banyak
mengulang baru dia mengerti, itu kendala
karena jika ada siswa yang belum
mengerti, kita kan sulit untuk maju ke
materi selanjutnya, akibatnya tidak
tercapai tujuan pembelajaran itu tadi.
5. Pernah tidak bapak sudah membuat Kita cenderung improvisasi, jadi
RPP, namun tia-tiba muncul ide baru rancangan yang sudah kita buat dalam
dalam melaksanakan pembelajaran. pembelajaran tadi tetap kita lakuin, yang
Apakah bapak tetap pada RPP yang kit abuat itu adalah rencana, yang

8
bapak buat atau menerapkan ide baru namanya rencana itu saat kita laksanakan
tersebut? bisa saja berubah sesuai dengan situasi
dan kondisi tertentu dan itu hal yang biasa
terjadi, yang kita buat itu masih rencana
yang mana kita harapkan dapat berjalan
100%, dan kalau ada perubahan dari situ
tidak boleh berubah jauh dari apa yang
kita buat. Jika terjadi, maka rencana yang
kita buat itu gagal besar, sudah berubah
dari apa yang kita buat. Jadi, kita buat
improvisasi dari ide-ide yang tiba-tiba
muncul.
6. Apakah sekolah ini sudah Kalau kurikulum merdeka belajarnya
menggunakan kurikulum merdeka masih implementasi kurikulum merdek,
belajar atau masih kurikulum K13? itu masih diperdayakan dikelas satu dan
kelas empat, masih uji coba. Sisanya kelas
dua, tiga, lima dan enam masih
menggunakan kurikulum K13. Dan saya
kebagian di kurikulum K13. Apabil
aproses kurikulum merdeka belajar
berjalan dengan baik, tahun ajaran
berikutnya di elas dua dan lima. Jika terus
baik, maka harapan di tahun 2024 darii
kelas satu sampai enam akan
dilaksanakan terus kurikulum merdeka
belajar. Sekola ini juga tidak membatasi
adanya kurikulum merdeka belajar juga,
sekolah bisa memilih pakai kurikulum
merdeka atau K13 yang mana sesuai
dengan kapasitas yang ada disekolah itu.
7. Pada saat mengakhiri pembelajaran, Ada, selain evaluasi juga ada pengayaan

9
apakah bapak ada melakukan evaluasi? sedikit. Untuk melihat timbal balik dari
kita mengajarkan, sampai apa tidak ilmu
kepada siswa itu, terkadang aja juga guru
yang lupa. Saya biasanya diakhir
pembelajaran ada mengadakan kuis kecil,
yang berkaitan dengan pelajaran
sebelumnya. Saat kuis itu saya buat maka
aka nada juga reward dan punishment
nya. Rewardnya biasanya dibolehkan
pulang jika itu pas jam terakhir, kalau
jam pertengahan pas jam istirahat boleh
duluan , biasanya saya pakai 5 atau 10
menit sebelum lonceng. Jika yang belum
bisa maka akan saya tahan untuk tidak
istirahat sampai bunyi lonceng istirahat.
Saya buat seperti tu agar anak-anak itu
mau dan timbul motivasi semangat belajar
untuk tidak mengabaikan apa yang
dibilang gurunya.

4.2 Pembahasan
Dalam penelitian yang telah dilaksanakan di SD Negeri 106163 dengan menggunakan
teknik pengumpulan data melalui wawancara langsung kepada subjek, kita memperoleh
beberapa kendala atau permasalahan yang dihadapi guru dan siswa saat pelaksanaan
pembelajaran berlangsung. Permasalahan salah satunya adalah adanya siswa yang
mengalami keterlambatan dalam memahami materi yang telah disampaikan oleh guru,
sehingga guru harus mengulang terus menerus materi yang diajarkannya. Mau tidak mau
guru harus melakukannya dikarenakan jika ada beberapa siswa yang tidak paham terkait
dalam materi tertentu akan berakibat pada ketidak tercapaian tujuan pembelajaran yang
sudah ditetapkan dalam kurikulum.

10
Selain faktor dari pengetahuan siswa yang kurang diasah kemampuannya dalam belajar,
ketidakfokusan beberapa siswa juga sering diakibatkan dari belum sarapan dari rumah yang
mana jika perut kosong maka otak tidak akan berjalan atau melaksanakan tugasnya yaitu
berfikir dengan baik.
Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran biasanya menggunakan metode
ceramah, diskusi dan tutor sebaya. Dikatakan penggunaan metode ceramah adalah salah satu
metode yang paling sering digunakan dan memang metode yang paling dasar yang bisa
digunakan oleh para pendidik. Guru merupakan figure utama dalam pembelajaran di kelas
maka dari itu penggunaan metode selain metode ceramah atau dalam artian menggunakan
metode yang bervariasi akan membuat keefektifan proses belajar mengajar menjadi lebih
lancar dan mencapai tujuan dari pembelajaran.
Sebelum dimulainya pembelajaran, guru seharunya menyiapkan RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) dan menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan.
Pada SD Negeri 106163 ini, narasumber lebih menggunakan media pembelajaran digital
yang mana materi pembelajaran akan dipaparkan dalam power point dan juga mengambil
selipan berita dari google yang sedang trending. Tetapi semua itu kembali lagi pada materi
apa yang akan diajarkan saat didalam kelas nanti. Dalam hal ini bisa ada permasalahan yaitu
jika terjadinya pemadaman listrik atau yang biasa kta sebut dengan mati lampu akan
menghambat pelaksanaan pembelajaran terlebih lagi jika guru tidak ada menyiapkan media
pembelajaran lain.
SD ini menerapkan kurikulum K13 dan kurikulum merdeka belajar. Kurikulum K13
digunakan atua diterapkan pada kelas II, III, V, dan VI, sedangkan kurikulum merdeka
belajar masih diterapkan pada kelas I dan IV yaitu masih dalam tahap percobaan. Namun
untuk tahun ajar berikutnya kurikulum merdeka belajar diterapkan pada kelas II dan V, dan
begitu juga sampai tahun 2024 jika penerapan kurikulum merdeka belaar terus-menerus
mengalami perubahan yang baik pada peserta didik maka akan diterapkan pada semua kelas.
Dalam melihat keberhasilan suatu pembelajaran perlu adanya evaluasi dan pengayaan.
Dalam hal ini narasumber melakukan evaluasi dengan cara membuat kuis kecil yang
dilakukan pada 5-10 menit sebelum lonceng istirahat atau pulang sekolah. Kuis yang
dilakukan ini terkait dengan materi yang sudah diajarkan sebelumnya atau materi minggu

11
lalu. Hal ini dilakukan karena dapat memancing atau mnimbulkan motivasi belajar siswa
dan untuk tidak mengabaikan apa yang sampaikan oleh gurunya.

12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam setiap pembelajaran disekolah pastilah ada hambatan atau permasalahan yang
dirasakan oleh guru maupun siswa, salah satunya adalah lambatnya cara anak dalam
memahami materi yang disampaikan guru sehingga guru harus mengulang materi. Pada
sekolah ini guru kelas menggunakan metode ceramah, diskusi dan tutor sebaya, sebelum
memulai pembelajaran sudah disiapkannya RPP dan media pembelajaran, untuk penutupan
kelas diadakannya kuis kecil yang dilauan 5-10 menit sebelum lonceng dengan maksud
membuat anak mengingat materi yang sudah lalu. Kurikulum merdeka belajar pada sekolah
dasar ini masih menjadi uji coba yaitu pada kelas I dan VI untuk tahun ini.

5.2 Saran
Dari hasil penelitan yang sudah dipaparkan pada laporan ini bisa diambil saran untuk
setiap pendidik atau guru lebih siap dalam megahadapi permasalahan yang ada dalam
pemmbelajaran, kreativitas pendidik harus lebih dikembangakan lagi dan lebih professional
dalam tugasnya agar tujuan dalam pendidikan dapat tercapai dengan baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.


Ardani, H. (2016, October 3). KONSEP Dasar Pembelajaran IPS (KONSEP Dasar IPS) Dosen
Pembimbing. Academia.edu. Retrieved October 27, 2022, from
https://www.academia.edu/28880477/KONSEP_DASAR_PEMBELAJARAN_IPS_KON
SEP_DASAR_IPS_Dosen_pembimbing
Astawa, Ida Bagus Made. 2017. Pengantar Ilmu Sosial. Depok: Rajagrafindo Persada.
Cheppy HC. tt. Strategi Ilmu Pengetahuan Sosial. Surabaya: Karya Anda.
Endayani, H. (2018). SEJARAH DAN KONSEP PENDIDIKAN IPS, 11.
Hilmi, M. Z. (2017). IMPLEMENTASI PENDIDIKAN IPS DALAM PEMBELAJARAN IPS
DI SEKOLAH. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 3.
Nasution, T., & Lubis, M. A. (2018). Konsep Dasar Ips (1st ed.). Penerbit Samudra Biru.
Puspitaningdyah, D. O., & Purwanti, E. (2018). PENGARUH KETERAMPILAN
MENGELOLA KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR IPS SD. Joyful Learning Journal, 7.
Sapriya. 2012. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sapriya. 2017. Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Unknown. (1970, January 1). KONSEP Dasar IPS. Konsep Dasar IPS. Retrieved October 27,
2022, from https://konsepdasarips.blogspot.com/2016/03/konsep-dasar-ips_17.html
Wahidmurni, Metodologi Pembelajaran IPS: Pengembangan Standar Proses di Sekolah/
Madrasah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017

14

Anda mungkin juga menyukai