Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN MINI RISET (MR)

MK. Pengembangan Bahan


Ajar dan Media IPS di SD
PRODI S1 PGSD

SKOR NILAI

ANALISIS EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONTEKSTUAL

TERHADAP PEMBELAJARAN DARING IPS

KELAS VI SD PADA MASA PANDEMI

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Fathiya Azzahra Nim :1193311121
Desy Rahayu Sitepu Nim : 1193311128
Lisna Juniani Situmorang Nim : 1193311137
Sri Ningsih Nim : 1193311139
Friska Natalia Samosir Nim : 1193311141
Sintya Arvika Siregar Nim: 1193311144
Meiati Gultom Nim : 1193311153

DOSEN PENGAMPU : RAHMILAWATI RITONGA, S.Pd., M.Pd. MATA


KULIAH : PENGEMBANGAN MEDIA DAN BAHAN AJAR
IPS DI SD

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
APRIL 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Analisis Efektivitas
Pendekatan Kontekstual Terhadap Pembelajaran Daring Ips Kelas VI Sd Pada Masa
Pandemi” dengan baik dan lancar sehingga dapat dikumpulkan dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan,
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak masalah tersebut dapat teratasi. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Rahmilawati Ritonga S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Media dan Bahan Ajar IPS di SD yang telah memberikan kepercayaan
kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
2. Kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan doa dan semangat kepada
penulis hingga terselesaikannya makalah ini dengan baik.
3. Kepada teman-teman penulis yang telah memberikan motivasi dan bantuan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini.
4. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini hingga terselesaikannya makalah ini dengan tepat waktu.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Penulis juga sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian dan terima kasih.

Medan, April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
Daftar Pustaka.............................................................................................................................ii
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................................3

KAJIAN TEORI..........................................................................................................................3
A. Pembelajaran Pendekatan Kontekstual...........................................................................3
B. Implementasi Pembelajaran Kontekstual di Kelas.........................................................3
C. Penilaian Pembelajaran Kontekstual...............................................................................4
D. Pembelajaran Daring.........................................................................................................4

BAB III.........................................................................................................................................7

METODE PENELITIAN............................................................................................................7
A. Metode Penelitian...............................................................................................................7
B. Subjek Penelitian................................................................................................................7
C. Teknik Pengumpulan Data................................................................................................7
D. Alat Pengumpul Data.........................................................................................................7
E. Analisis Data.......................................................................................................................7

BAB IV..........................................................................................................................................8
A. Hasil Penelitian...................................................................................................................8
B. Pembahasan Penelitian....................................................................................................11

BAB IV PENUTUP....................................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................................................12
B. Saran..................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selama ini pembelajaran dengan tatap muka menjadi model pembelajaran yang
paling efektif karena telah dilaksanakan di sekolah selama beberapa waktu dan
menjadi pilihan utama hingga saat ini. Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai
belahan dunia dalam beberapa bulan ini telah mengubah kebiasaan berbagai aspek
kehidupan, tidak terkecuali pembelajaran di sekolah. Metode pembelajaran klasik
dengan tatap muka yang selama ini menjadi andalan di sekolah dan luar sekolah
mendadak harus berubah drastis dengan model daring (online). Di tengah keadaan dan
kondisi sekarang, kreatifitas dan keaktifan para guru harus meningkat karena pada
masa pandemi ini sistem belajar mengajar akan berubah drastis, yang tadinya tatap
muka sekarang berubah menjadi e learning atau biasa yang disebut dengan daring.
Maka guru di harapkan untuk dapat membuat kondisi belajar mengajar IPS ini
tetap efektif. Berdasarkan penelitian ini kami melihat bahwa guru kelas VI SDN
1144350 ini menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran daring pada
pelajaran IPS yang dimana seperti yang kita ketahui bahwa pendekatan kontekstual
adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka maka
dari itu di sini kami tertarik untuk meneliti apakah pendekatan kontekstual efektif
dalam pembelajaran ips kelas VI sd secara daring saat pandemi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diatas, rumusan masalah yang akan dijadikan
bahan penelitian sebagai berikut :
1) Bagimana efektivitas penerapan pendekatan kontektuaL terhadap pembelajaran
Daring IPS kelas VI SDN 106161 Laut Dendang selama pandemi?
2) Bagaimana tingkat pemahaman terhadap materi IPS dengan menggunakan
pendekatan kontekstual saat pandemi?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari mini riset ini adaah sebagai berikut :
1) Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar & Media IPS
di SD
2) Untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang masalah yang dihadapi
3) Untuk mempermudah pembaca dalam mengambil keputusan dankebijakan
4) Serta untuk mempermudah pembaca mengatasi masalah tersebut dengan
memberikan solusi menurut sipenulis.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan tentunya memiliki manfaat. Oleh karena itu penulis
merangkum dalam laporan ini bahwa manfaat dari penelitian ini adalah
1) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan
sumbangan konseptual bagi penelitian sejenis dalam rangka mengembangkan
ilmu pengetahuan.
2) Manfaat Praktis
Peneliti memperoleh pemahaman, pengalaman, dan pengetahuan baru mengenai
“Analisis Efektivitas Pendekatan Kontekstual Terhadap Pembelajaran Daring IPS
Kelas VI Sd Saat Pandemi” yang terjadi di lapangan dan berpedoman terhadap
kajian teori.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Pendekatan Kontekstual

Pembelajaran pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu


guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Pembelajaran kontekstual tidak bersifat ekslusif akan tetapi dapat digabung dengan
model-model pembalajaran yang lain, misalnya: penemuan, keterampilan proses,
eksperimen, demonstrasi, diskusi, dan lain-lain. Pendekatan kontekstual dapat
diimplementasikan dengan baik, dituntut adanya kemampuan guru yang inovatif,
kreatif, dinamis, efektif dan efisien guna menciptakan pembelajaran yang kondusif.

Guru tidak lagi menjadi satu-satunya nara sumber dalam pembelajaran dan
kegiatan telah beralih menjadi siswa sebagai pusat kegiatan pembelajaran serta peran
guru hanya sebagai motivator dan fasilitator, maka semangat siswa dapat meningkat
dengan menggunakan metode, materi, dan media yang bervariasi. Penerapan kegiatan
mengkonstruk atau membangun sendiri pengetahuan pada siswa, membuat siswa
terlatih untuk bernalar dan berpikir secara kritis melalui kegiatan inquiry atau
menemukan sendiri masalah, kebebasan bertanya (questioning), penerapan
masyarakat belajar (learning community) yaitu melatih siswa untuk bekerjasama,
sharing idea, saling berbagi pengalaman, pengetahuan, saling berkomunikasi sehingga
terjadi interaksi yang positif antar siswa dan pada akhirnya siswa terlibat secara aktif
belajar bersama-sama.

Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.
Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa, strategi pembelajaran
lebih dipentingkan daripada hasil.

B. Implementasi Pembelajaran Kontekstual di Kelas


Pembelajaran berbasis konstekstual dengan sendirinya akan membawa implikasi-
implikasi tertentu ketika guru menerapkannya di dalam kelas. Menurut Zahorik

3
(Nurhadi, 2002: 7) terdapat lima elemen penting yang harus diperhatikan oleh guru
dalam praktek pembelajaran kontekstual, yaitu:
1) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge)
2) Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge), yaitu dengan cara
memperlajari secara keseluruhan terlebih dahulu, kemudian memperhatikan
detailnya.
3) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), yaitu dengan cara
menyusun konsep sementara atau hipotesis, melakukan sharing kepada orang
lain agar mendapat tanggapan atau validasi dan atas dasar tanggapan itu
konsep tersebut direvisi atau dikembangkan.
4) Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge).
5) Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan
pengetahuan tersebut.
C. Penilaian Pembelajaran Kontekstual
Berkaitan dengan proses pembelajaran kontekstual, sistem evaluasi yang
digunakan adalah penilaian autentik, yaitu evaluasi kemampuan siswa dalam konteks
dunia yang sebenarnya, penilaian kinerja (performance), penilaian portofolio
(kumpulan hasil kerja siswa), observasi sistematik (dampak kegiatan pembelajaran
terhadap sikap siswa), dan jurnal (buku tanggapan). Menurut Enoh (2004: 23)
dijelaskan bahwa evaluasi dalam pembelajaran kontekstual dilakukan tidak terbatas
pada evaluasi hasil (ulangan harian, cawu, tetapi juga berupa kuis, tugas kelompok,
tugas individu, dan ulangan akhir semester) tetapi juga dapat dilakukan evaluasi
proses. Dengan demikian akan diketahui kecepatan belajar siswa, walau akhirnya
akan dibandingan dengan standar yang harus dicapai. Adapun metode penilaian yang
digunakan dalam pembelajaran pendekatan kontekstual adalah: 1. Diskusi:
kemampuan siswa berbicara, mengemukakan ide, dsb. 2. Wawancara: kemampuan
siswa dalam memahami konsep dan kedalamannya. 3. Paper & Pencil Test: berbagai
jenis tes dengan tingkat pemikiran yang tinggi. 4. Observasi: menilai sikap dan
perilaku siswa. 5. Demonstrasi: kemampuan mentransformasikan ide-ide ke dalam
sesuatu yang konkret dan dapat diamati melalui penglihatan, pendengaran, seni,
drama pergerakan, dan atau musik.
D. Pembelajaran Daring
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam

4
Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) poin ke 2 yaitu proses
belajar dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani
tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas
maupun kelulusan;
b) Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara
lain mengenai pandemic Covid-19;
c) Aktivitas dan tugas pembeljaran belajar dari rumah dapat bervariasi
antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masng, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dirumah;
d) Bukti atau prosuk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat
kualitatif fan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai
kuantitatif.

Ciri dari pembelajaran online atau daring adalah integrasi teknologi dan
inovasi yang ada didalamnya(Banggur & Situmorang, 2018). Pendidik yang
biasanya mengajar secara konvensional di kelas, tiba-tiba harus mengajar dalam
sebuah media. Ditambah dengan adanya sejumlah pendidik yang belum melek
teknologi. Dalam pembelajaran sistem daring, ada beberapa kendala yang dirasa
kurang efektif, seperti pemberian materi pembelajaran oleh guru, melek teknologi
dari guru maupun orang tua yang akan membimbing anak, serta keadaan ekonomi
anak (Muhdi & Nurkolis, 2021). Hal tersebut merupakan salah satu tantangan para
pendidik dan guru di masa pandemi ini. Beberapa penelitian mengungkapkan
bahwa sistem pembelajaran daring memberikan sisi positif, namun ada juga hal
yang kurang menguntungkan dibalik hal tersebut(Taufik, 2019).

Pembelajaran daring yaitu penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam


jaringan untuk menjangkau kelompok target yang massif dan luas, sehingga
pembelajaran daring dapat diselenggarakan dimana saja serta diikuti secara gratis
maupun berbayar (Bilfaqih & Qomarudin, 2015). Selain itu, pembelajaran daring
memanfaatkan jaringan internet dalam proses pembelajaran dan memberikan
metode pembelajaran yang efektif seperti berlatih dengan adanya umpan balik,
menggabungkan kegiatan kolaboratif dengan belajar mandiri, personalisasi
pembelajaran berdasarkan kebutuhan anak yang menggunakan simulasi dan

5
permainan (Ghirardini, 2011; Isman, 2016). Pembelajaran daring memiliki
manfaat seperti membangun komunikasi serta diskusi antara guru dengan anak,
anak saling interaksi dan berdiskusi dengan satu dan lainnya, memudahkan anak
berinteraksi dengan guru dan orang tua, sarana yang tepat untuk melihat
perkembangan anak melalui laporan orang tua dengan tujuan orang tua dapat
melihat langsung perkembangannya, guru dapat dengan mudah memberikan
materi kepada anak berupa gambar, video, dan audio yang dapat diunduh oleh
orang tua langsung, dan mempermudah guru membuat materi dimana saja dan
kapan saja (Sobron et al., 2019).

6
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Dalam penelitian ini dibagikan angket terbuka bagi anak-anak sd kelas
tinggi. Angket terbuka merupakan angket yang berisi pertanyaan atau pernyataan
yang dapat diisi bebas oleh responden. Penggunaan angket ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi berupa pelaksanaan proses pembelajaran secara dalam
jaringan (daring) selama masa pandemi Covid-19. Penelitian kualitatif mungkin
dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan di awal atau juga mungkin
tidak. Hal tersebut terjadi karena penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan
akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SDN 106161 Laut Dendang kelas tinggi
yaitu kelas VI yang berjumlah 21 siswa dan juga guru kelas VI .

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang kami gunakan ialah dengan studi kepustakaan
dan observasi lapangan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari pengamatan
tersebut dan mengumpulkan sumber-sumber bacaan yang berkaitan dengan
permasalahan tersebut.

D. Alat Pengumpul Data

Dalam penelitian perlu memiliki teknik dan alat pengumpul data yang relevan.
Untuk mengumpulkan data yang dapat diperoleh dengan membagikan angket dan
juga wawancara oleh guru kelas IV.

E. Analisis Data

Data-data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dengan metode analisis


deskriptif. Metode analisis deskriptif dilakukan dengan cara memaparkan fakta-fakta,
tidak semata-mata menguraikan, melainkan juga memberikan pemahaman dan
penjelasan secukupnya.

7
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian dalam analisis kefektifan pendekatan konstektual pada mata
pelajaran IPS kelas VI SD secara daring pada saat pandemi ini kurang efektif.
Berdasarkan hasil penelitian dari angket yang disebarkan kepada siswa kelas IV SD
yang berjumlah 21 siswa. Berikut ini merupakan jawaban yang diberikan oleh
responden :
1) Saya menyukai pelajaran IPS
Dari angket yang telah di sebarkan, 10 siswa menyukai pelajaran IPS dan 11
siswa tidak menyukai pelajaran IPS. Kepada siswa yang menyukai pembelajaran
IPS adalah karena siswa kurang tertarik dengan materi dan cara mengajar yang di
ajarkan oleh gurunya. Padahal pelajaran IPS dapat mengembangkan potensi
peserta didik agar peka terhadap masalah pribadi, masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi
sehari-hari di lingkungan keluarga, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun
yang menimpa masyarakat secara umum.
2) Selama pandemi saya selalu memahami pelajaran yang di jelaskan oleh guru.
Sebanyak 13 siswa memilih tidak memahami materi dan 8 siswa memilih
memahami materi pelajaran saat pandemi Covid-19. Disayangkan bahwa
memang pembelajaran daring memiliki dampak yang kurang baik dalam segi
pendidikan. Banyak anak memilih tidak memahami materi pelajaran yang telah
di bagikan guru dikarenakan pembelajarann hanya menggunakan WhatApp,
zoom atau meet.
3) Jika ada soal atau pelajaran yang tidak saya fahami maka saya kan
bertanya kepada guru.
Sebanyak 8 siswa berani bertanya kepada guru dan 13 siswa memilih tidak
berani bertanya kepada guru. Hal ini karena siswa tidak fokus atau kurang
konsentrasinya saat pembelajaran sehingga berdampak pada kurangnya respon
dari siswa saat proses pembelajaran pada saat pandemi.

8
4) Saya selalu merasa bosan saat pelajaran IPS selama pandemi.
Sebanyak 12 siswa merasa bosan saat pembelajaran IPS dan 9 siswa tidak
merasa bosan saat pelajaran IPS, dari respon siswa tersebut sangat di sayangkan
bahwa masih banyak siswa yang merasa bosan saat pembelajaran IPS,
Pembelajaran daring membawa dampak kepada siswa. Adapun dampak yang
dialami oleh siswa yaitu mereka merasa sangat jenuh dan bosan akan
pembelajaran. Semangat dan antusias yang ditunjukkan oleh siswa
semakin harinya semakin menurun. Kondisi tersebut berbeda dengan kondisi
saat peserta didik belajar di kelas bersama teman- temannya.
5) Saya lupa materi apa yang sudah di pelajari dalam pembelajaran IPS
Sebanyak 11 siswa menjawab lupa materi yang sudah di ajarkan dan 10 masih
mengingat dengan baik materi yang sudah di ajarkan, hal ini sangat di
sayangkan seperti yang kita ketahui bahwa proses pembelajaraniyu ialah proses
perubahan dari yang kita tidak tau menjadi tau.

Dan berikut adalah hasil wawancara yang peniliti lakukan kepada wali kelas VI
SDN 106161 Laut Dendang :
1) Bagaimana proses pembelajaran yang ibu selama ini ?
Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan adalah bahwa pada saat pandemi
dalam pembelajaran IPS ini guru memakai pendekatan kontekstual yang dimana
guru akan mengaitkan setiap materi dengan kejadian yang ada di sekitar siswa
tersebut.

2) Apakah ada perubahan yang ibu rasakan dalam menerapkan pembelajaran IPS
saat daring dan tatap muka ?
Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan bahwa guru cukup merasakan
perubahan yang signifikan dari pembelajaran tatap muka beralih pembelajaran
jarak jauh atau daring. Tidak ada perubahan pendekatan namun biasanya pada
saat tatap muka guru bisa melihat langsung respon dari siswa nya dan melihat
langsung keaktifan dari siswanya. Hal ini sangat penting bagi guru untuk
mengetahui penyerapan materi yang telah di ajarkannya dan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman materi terkhususnya dalam pelajaran IPS yang telah di
pahami oleh siswanya.

9
3) Apakah ada perbedaan dalam proses pemahaman siswa saat pembelajaran daring
dan tatap muka?
Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan,disini tentunya ada perbedaan
tingkat pemahaman siswa saat pandemi dengan pembelajaran saat tatap muka
secara langsung disini guru menerangkan bahwa tingkat pemahaman siswa
sangat menurun ketika pembelajaran dilakukan secara daring, yang dimana saat
pembelajaran daring guru hanya bisa menjelaskan materi melalui Whatapp,
Zoom atau meet. Guru menyadari bahwa tidak semua siswa dapat mnnerima
materi tersebut dengan mudah tanpa ada penjelasan guru secara langsung terlebih
dahulu,guru juga tidak dapat langsung merasakan respon apa yang diberikan
siswanya saat proses pembelajaran berlangsung apakah siswa sudah memahami
materi atau belum,berbeda saat pembelajaran tatap muka yang dimana guru dapat
langsung melihat dan merasakan apakah muridnya sudah memahami atau belum
materi yang di ajarkan.

4) Apa yang ibu lakukan apabila ada siswa yang belum memahami pelajaran pada
masa pandemic?
Dari hasi wawancara yang peneliti dapatkan bahwa guru akan meminta siswa
untuk konfirmasi kepada guru secara pribadi melalui chat whatsapp yang natinya
guru akan mennjelaskan mengenai apa yang belum siswa tersebut fahami. Dan
untuk siswa yang memiliki keterbatasan dan teknologi maka guru akan
melakukan home visit dan menjelaskan materi tersebut kepada siswa satu
minggu sekali. Yang dimana saat home visit ini dilaksanakan guru akan
mengumpulkan siswa-siswa tersebut dalam satu rumah.

5) Adakah kesulitan atau kendala dalam mempersiapkan pembelajaran IPS yang


menyenangkan?
Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan bahwa kendalanya adalah saat
menentukan media dan kegiatan pembelajaran seperti apa yang dapat menarik
minat dan fokus siswa untuk tertarik belajar.Adapun yang menjadi
pertimbangannya yaitu memikirkan apakah pembelajaran yang akan
disampaikan ini akan mampu diterima oleh seluruh siswa dengan menggunakan
media tersebut.

10
B. Pembahasan Penelitian

Hasil penelitian dalam analisis pembelajaran IPS di masa pandemi COVID- 19


dengan menggunakan pendekatan konstektual, dapat ditarik kesimpulan bahwa,
pandemi COVID-19 sangat berdampak pada dunia pendidikan. Pandemi ini
mengakibatkan proses pembelajaran menjadi sangat terganggu, proses pembelajaran
yang biasanya dilaksanakan dengan tatap muka langsung antara guru dan peserta
didik di kelas selama pandemi pembelajaran berubah menjadi pembelajaran
daring.Untuk anak sekolah dasar pembelajaran daring masih banyak kendalanya.
Respon dan keaktifan peserta didik saat pembelajaran juga menurun dalam
pembelajaran daring. Proses pembelajaran daring dilaksanakan sesuai dengan jam
pembelajaran yang sebelumnya sudah ditentukan. Jadi, selama pandemi ini
pembelajaran IPS di kelas VI menggunakan pendekatan konstektual dan guru hanya
menggunakan WhatApp, zoom atau meet dalam menyampaikan materi.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang peneliti dapatkan bahwa dengan menggunakan pendekatan
kontekstual ini selama masa pandemi aktivitas pembelajaran IPS sekolah dasar di kelas
VI hanya menggunakan aplikasi WhatApp, Zoom atau Meet saat menjelaskan materi.
Pembelajaran ini dikatakan kurang efektif sehingga membuat siswa mudah jenuh dan
tidak tertarik dalam pembelajaran. Selama pembelajaran dari rumah, bukan hanya guru
yang mengalami kesulitan namun siswa juga mengalami kesulitan dalam memahami
materi yang diajarkan. Dengan menggunakan pendekatan kontekstual, kekurangan yang
guru rasakan adalah keterbatasan guru dalam menjelaskan materi karena tidak adanya
media yang digunakan oleh guru sehingga kurang nya respon dan keaktifan dari siswa
dalam proses belajar mengajar.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, adapun saran yang ingin di berikan oleh penulis
adalah sebagai berikut:

1. Untuk proses pembelajaran bisa manggunakan media pembelajran berupa video


visual ataupun audio visual yang tidak membuat siswa jenuh dalam belajar.
2. Sedangkan penilaian yang terdiri dari penilaian pengetahuan dan ketrampilan.
Penilaian dapat dilaksanakan secara langsung dalam video konferensi atau dengan
menggunakan media Quizizz, schoology, google formulir, kahoot, wordquiz, atau
yang lainnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://ummaspul.e-journal.id/MGR/article/download/559/313

https://fkipuniska.ac.id/macam-macam-metode-pembelajaran-pengertian-jenis-dan-
contohnya/#:~:text=Pengertian%20Metode%20Pembelajaran%20Metode%20pembelajaran%
20merupakan%20suatu%20proses,karena%20itu%2C%20pendidik%20harus%20bisa%20me
mpelajari%20metode%20pembelajaran.

fkipuniska.ac.id/macam-macam-metode-pembelajaran-pengertian-jenis-dan-contoh
ttps://www.bing.com/search?q=jurnal+pendekatan+kontekstual+di+sd+saat+pandemi&qs=n
&sp=-1&pq=jurnal+pendekatan+kontekstual+di+sd+saat+pandemi&sc=0-
48&sk=&cvid=EEFC4D68D4A944D4B7209305F4A3CDC6&first=18&FORM=PERE1
ttps://www.bing.com/search?q=jurnal+pendekatan+kontekstual+di+sd+saat+pandemi&qs=n &sp=-
1&pq=jurnal+pendekatan+kontekstual+di+sd+saat+pandemi&sc=0-
48&sk=&cvid=EEFC4D68D4A944D4B7209305F4A3CDC6&first=18&FORM=PERE1

13

Anda mungkin juga menyukai