Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN IPS KELAS TINGGI

“ PENDEKATAN INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS”

Disusun Oleh :
Kelompok 5

Lasro Basa Simbolon 1193111001


Leony Khatrin Hutagalung 1193111017
Lidia Situmorang 1192411045
Lusiana Siregar 1193111010

Dosen Pengampu : Dra. Risma Sitohang, M.Pd


Mata Kuliah : Pendidikan IPS Kelas Tinggi

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan rahmat, karunia serta ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang “Pendekatan Inkuiri Dalam Pembelajaran IPS ”. Laporan ini disusun sebagai
salah satu tugas rutin dari mata kuliah Pendidikan IPS Kelas Tinggi. Makalah ini diharapkan
dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita.

Selama mengerjakan tugas makalah ini, penulis telah banyak menerima bimbingan serta
saran-saran dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada ibu Dra. Risma Sitohang, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan IPS Kelas
Tinggi yang telah memberikan tugas ini. Penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada orang tua penulis dan rekan-rekan penulis sekalian.

Akhir kata penulis sampaikan bahwa harapan dari karya tulis ini dapat berguna dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya. Penyusun makalah ini mengharapkan kritik dan saran
untuk kemajuan dimasa mendatang. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih .

Medan, 21 September 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................. 3
A. Pengetian Pendekatan Inkuiri ............................................................................................. 3
B. Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri ............................................................................................ 4
C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri................................................................................. 4
D. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri ..................................................... 5
E. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri ........................................................... 6
F. Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri ......................................................................... 6
G. Penerapan Pendekatan Inkuri Dalam Pembelajaran IPS di SD ........................................ 7
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................................................... 9
DAFTAR PERPUSTAKAAN ....................................................................................................... 10

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pendidikan IPS adalah untuk menciptakan warga negara yang baik. IPS
mempunyai tugas mulia dan menjadi fondasi bagi pengembangan intelektual, emosional,
kultural, dan social peserta didik. Serta untuk megembangkan car berpikir, bersikap dan
berperilaku yang bertanggung jawab. Akan tetapi di satu sisi IPS mempunyai beberapa
kelemahan dalam pembelajaran sekolah, antara lain guru tidak dapat meyakinkan siswa untuk
belajar IPS lebih bergairah dan bersungguh-sungguh dan guru lebih mendominasi siswa
(teacher centered).
Kondisi proses pembelajaran yang masih belum optimal ini ditambah dengan persoalan
persepsi negatif siswa dan juga masyarakat terhadap mata pelajaran IPS yang sudah menjadi
rahasia umum dibandingkan dengan mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa, dan Teknologi
Informasi, mata pelajaran IPS kurang diminati, bahkan ada kesan IPS tidak penting dan
masyarakat menomorduakan IPS. Siswa tidak menyukai IPS disebabkan (a) Siswa
menganggap IPS tidak menarik atau tidak bermanfaat, (b) Mata pelajaran bahasa inggris,
matematika, dan membaca dianggap lebih penting dibanding IPS, (c) IPS dipandang tidak
termasuk mata pelajaran yang menyenangkan, (d) Banyak siswa menganggap isi IPS tidak
menarik karena berisi informasi yang jauh dari pengalaman mereka dan sulit untuk dipahami,
(e) IPS merupakan mata pelajaran yang membosankan.
Dari penjelasan di atas maka diperlukan adanya upaya untuk lebih meningkatkan hasil
belajar siswa secara kontinyu. Salah satunya adalah proses pembelajaran melalui pendekatan
inkuiri. Pendekatan inkuiri diyakini mampu mengubah proses pembelajaran menjadi
pembelajaran yang bersifat student centered yaitu proses pembelajaran yang memerankan
siswa lebih aktif sedangkan guru memposisikan diri sebagai fasilitator dan motivator dalam
proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka dapat dibuat beberapa rumusan
masalah, antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan Inkuiri ?
2. Apa saja ciri-ciri dari pendekatan Inkuiri?
3. Apa saja prisip-prinsip dari pendekatan Inkuiri?
4. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran inkuiri
5. Apa keunggulan dan kelemahan pendekatan Inkuiri?
6. Bagaimana pembelajaran dengan pendekatan inkuiri ?

1
7. Bagaimana penerapan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran ips SD ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dari pendekatan Inkuiri


2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari pendekatan Inkuiri
3. Untuk mengetahui prisip-prinsip dari pendekatan Inkuiri?
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran inkuiri
5. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan pendekatan Inkuiri?
6. Untuk mengetahui pembelajaran dengan pendekatan inkuiri ?
7. Untuk mengetahui penerapan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran ips SD ?

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengetian Pendekatan Inkuiri


Model inkuiri adalah sebuah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas
siswa dalam menemukan konsep atau pengetahuannya secara mandiri melalui serangkaian
prosedur pemecahan masalah yang dilaluinya. Sejalan dengan definisi tersebut, model inkuiri
pada dasarnya merupakan model pembelajaran yang dibangun atas dasar pendekatan
konstruktivisme, (Rustini, 2016). Wilson (Trowbridge, 1990) menyatakan bahwa model
inkuiri adalah sebuah model proses pengajaran yang berdasarkan atas teori belajar dan perilaku.
Inkuiri merupakan suatu cara mengajar murid-murid bagaimana belajar dengan menggunakan
keterampilan, proses, sikap, dan pengetahuan berpikir rasional (Bruce & Bruce, 1992).
Sementara itu, Trowbridge (1990) menjelaskan model inkuiri sebagai proses mendefinisikan
dan menyelidiki masalah-masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen,
menemukan data, dan menggambarkan kesimpulan masalah-masalah tersebut. Lebih lanjut,
Trowbridge mengatakan bahwa esensi dari pengajaran inkuiri adalah menata
lingkungan/suasana belajar yang berfokus pada siswa dengan memberikan bimbingan
secukupnya dalam menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmiah. Senada dengan
pendapat Trowbridge, Amien (1987) dan Roestiyah (1998) mengatakan bahwa inkuiri adalah
suatu perluasan proses discovery yang digunakan dalam cara yang lebih dewasa. Sebagai
tambahan pada proses discovery, inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi
tingkatannya, misalnya merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen,
mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, menumbuhkan sikap objektif,
jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa inkuiri merupakan
suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah, merencanakan eksperimen,
melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Jadi,
dalam model inkuiri ini siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan suatu
permasalahan yang diberikan guru. Dengan demikian, siswa akan terbiasa bersikap seperti para
ilmuwan sains, yaitu teliti, tekun/ulet, objektif/jujur, kreatif, dan menghormati pendapat orang
lain.

3
B. Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri memiliki beberapa ciri, di antaranya:
1) pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan. Artinya, pada pembelajaran inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima materi pelajaran
melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti
dari materi pelajaran itu sendiri.
2) seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban
sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap
percaya diri (self belief). Dengan demikian, pada pembelajaran inkuiri menempatkan guru
bukan sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi lebih diposisikan sebagai fasilitator dan
motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab
antara guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya
merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Guru dalam mengembangkan sikap inkuiri
di kelas mempunyai peranan sebagai konselor, konsultan, teman yang kritis dan fasilitator. Ia
harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman kelompok, serta memberi kemudahan
bagi kerja kelompok.
3) tujuan dari pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara
sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari
proses mental. Dengan demikian, dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut untuk
menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang
dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan
kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan
kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.
C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri mengacu pada prinsip-prinsip berikut ini:
1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual. Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri
adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, pembelajaran ini selain
berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.
2. Prinsip Interaksi. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi
antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai
sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.

4
3. Prinsip Bertanya. Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan pembelajaran ini
adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan
pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Dalam hal ini, kemampuan guru
untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan. Di samping itu, pada
pembelajaran ini juga perlu dikembangkan sikap kritis siswa dengan selalu bertanya dan
mempertanyakan berbagai fenomena yang sedang dipelajarinya.
4. Prinsip Belajar untuk Berpikir. Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi
belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi
seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara
maksimal.
5. Prinsip Keterbukaan. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru
adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan
hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.
D. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri
Proses pembelajaran inkuiri dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah; kemampuan yang dituntut adalah : (a) kesadaran terhadap masalah;
(b) melihat pentingnya masalah dan (c) merumuskan masalah.
2. Mengembangkan hipotesis; kemampuan yang dituntut dalam mengembangkan hipotesis ini
adalah : (a) menguji dan menggolongkan data yang dapat diperoleh; (b) melihat dan
merumuskan hubungan yang ada secara logis; dan merumuskan hipotesis.
3. Menguji jawaban tentatif; kemampuan yang dituntut adalah : (a) merakit peristiwa, terdiri
dari : mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan, mengumpulkan data, dan mengevaluasi
data; (b) menyusun data, terdiri dari : mentranslasikan data, menginterpretasikan data dan
mengkasifikasikan data.; (c) analisis data, terdiri dari : melihat hubungan, mencatat persamaan
dan perbedaan, dan mengidentifikasikan trend, sekuensi, dan keteraturan.
4. Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah: (a) mencari pola dan makna
hubungan; dan (b) merumuskan kesimpulan
5. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi

5
E. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan,
karena memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
1. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui
pembelajaran ini dianggap jauh lebih bermakna.
2. Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka.
3. Pembelajaran ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi
belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman.
4. Keuntungan lain adalah dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas
rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar.
Di samping memiliki keunggulan, pembelajaran ini juga mempunyai kelemahan, di
antaranya:
1. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2. Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam
belajar.
3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga
sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Selama kriteria keberhasiJan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka strategi ini tampaknya akan sulit diimplementasikan. (Sudrajat, 2011).
F. Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri
Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran dengan pendekatan
inkuiri. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat
seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang
kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya.
Pemahaman konsep-konsep materi kuliah, sudah seharusnya ditemukan sendiri oleh
mahasiswa, bukan atas dasar "menurut buku".
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri adalah sebagai
berikut:
1) Merumuskan masalah

2) Mengamati atau observasi

6
3) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan

karya lainnya
4) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau

audien yang lain.


G. Penerapan Pendekatan Inkuiri Dalam Pembelajaran IPS di SD
Dalam praktik pembelajaran, pada dasarnya pendekatan inkuiri adalah menggunakan
pendekatan konstruktivistik, di mana setiap siswa sebagai subyek belajar, dibebaskan untuk
menciptakan makna dan pengertian baru berdasarkan interaksi antara apa yang telah dimiliki,
diketahui, dipercayai, dengan fenomena, ide, atau informasi baru yang dipelajari. Dengan
demikian, dalam proses belajar mahasiswa telah membawa pengertian dan pengetahuan awal
yang harus ditambah, dimodifikasi, diperbaharui, direvisi, dan diubah oleh informasi baru
yang diperoleh dalam proses belajar.
Proses belajar tidak dapat dipisahkan dari aktivitas dan interaksi, karena persepsi dan
aktivitas berjalan seiring secara dialogis. Pengetahuan tidak dipisahkan dari aktivitas di mana
pengetahuan itu dikonstruksikan, dan di mana makna diciptakan, serta dari komunitas budaya
di mana pengetahuan didesiminasikan dan diterapkan. Dalam pebelajaran dengan pendekatan
inkuiri ini mahasiswa akan dihadapkan pada suatu permasalahan yang harus diamati,
dipelajari, dan dicermati, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman konsep mata
kuliah dalam kegiatan pembelajaran. Secara logika apabila mahasiswa meningkat
partisipasinya dalam kegiatan pembelajaran, maka secara otomatis akan meningkatkan
pemahaman konsep materi pembelajaran, dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan
prestasi belajar.
Secara umum, inkuiri dapat diterapkan secara pragmatis, prosedural, dan
melalui kepustakaan atau dokumenter. Secara pragmatis, yakni dengan menciptakan
bahan ajar yang mengajak siswa berpikir atau melakukan analisis evaluatif,
mengajak siswa melengkapi dan memperkaya bahan ajar, contoh, kasus, atau
meminta siswa menemukan masalah yang sesuai dengan materi yang dipelajari.
Secara prosedural, dapat dipilih pola pengajaran inkuiri kelas. Kegiatan yang
pertama adalah pembukaan atau pemanasan berupa penjelasan singkat bahan ajar atau
pola kegiatan belajar-mengajar yang akan dilakukan, dilanjutkan dengan
penyampaian masalah.
Dalam kegiatan ini guru menuntut siswa mencari jawaban sementara dengan
melakukan analisis (klasifikasi, mencari data atau fakta pendukung jawaban sementara, dan
mencari bukti kebenaran fakta atau data). Pola tersebut dapat disederhanakan dengan metode

7
tanya jawab terarah, yakni guru mengajukan pertanyaan atau pernyataan yang dapat
memancing tanggapan siswa. Kegiatan tanya jawab ini berlanjut sampai target sasaran
dianggap sudah memadai. Inkuiri kepustakaan atau dokumenter dilakukan guru dengan
menentukan buku atau dokumen sumber kajian. Selain itu, guru dapat pula meminta siswa
mencari dokumen atau buku sumber untuk mengkaji dan menuliskan sesuatu hal dari
sumber tersebut. Panduan lembar kerja siswa (LKS) untuk kegiatan ini amat
menentukan kelancaran proses dan kualitas hasil belajar, hasilnya dibahas di kelas. Materi
pengajaran yang sesuai atau cocok diajarkan dengan menerapkan inkuiri pada
pengajaran IPS di sekolah dasar berdasarkan kurikulum IPS SD dan materi yang diambil
disesuaikan dengan kegiatan atau belajar mengajar di sekolah dasar. Penerapan
metode inkuiri dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar dapat dilaksanakan mulai kelas III,
kelas IV, kelas V, dan kelas VI, dengan langkah-langkah yang sangat sederhana.
Metode inkuiri dalam penerapan pembelajaran IPS sekolah dasar dapat menjadi
alternatif metode yang digunakan guru dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah
dasar. Pengajaran inkuiri dapat meningkatkan kreativitas berpikir siswa, dapat
mengembangkan keterampilan dalam menemukan masalah, dapat melatih kemandinan
siswa. Dapat mengembangkan sikap yang penuh tanggung jawab, serta dapat
menambah wawasan siswa. Berikut ini dikemukakan contoh penerapan pendekatan inkuiri
di SD. Dalam contoh ini, materi pembelajaran disesuaikan dcngan Kurikulum SD 2006
(KTSP) Mata Pelajaran IPS. Materi-materi tersebut,misalnya, Kebutuhan Hidup,
Propinsidi Indonesia, Jumlah Penduduk, dan Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
Mempertahankan Kemerdekaan , (Sugiharti).

8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Inkuiri merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah,
merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data,
dan menarik kesimpulan. Jadi, dalam model inkuiri ini siswa terlibat secara mental maupun
fisik untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru. Dengan demikian, siswa
akan terbiasa bersikap seperti para ilmuwan sains, yaitu teliti, tekun/ulet, objektif/jujur, kreatif,
dan menghormati pendapat orang lain. Pendekatan inkuri sudah terbukti mampu meningkatkan
hasil belajar siswa.
B. Saran
Calon pendidik maupun pendidik pada saat ini (guru) diharapkan menggunakan salah
satu pendekatan pembelajaran, yaitu Pendekatan inkuiri karena Pendekatan inkuiri mendorong
siswa untuk memecahkan masalah dan bersikap seperti ilmuan. Hal ini juga menjadikan siswa
aktif dan kreatif.

9
DAFTAR PERPUSTAKAAN

Blogspot. (2017, November ). Pengertian Pendekatan Inkuiri. Retrieved from


https://wisudabelum.blogspot.com/2017/11/pengertian-pendekatan-inkuiri.html.

Komang, d. d. (2014). PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MEDIA


AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS
SISWA KELAS V SD NO. 3 TIBUBENENG, KUTA UTARA. e-Jurnal Mimbar PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha.

Rustini, T. (2016). PENERAPAN MODEL INKUIRI DALAM MENINGKATKAN


PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR. Jurnal Pendidikan Dasar.

Saliman. (2009). PENDEKATAN INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN.

Sudrajat, A. (2011, September 12). Pembelajaran Inkuiri. Retrieved from


https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/09/12/pembelajaran-inkuiri/.

Sugiharti, S. (n.d.). PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI


SEKOLAH DASAR.

10

Anda mungkin juga menyukai