FRANSISKA NAIBAHO
YAYUK APRIANTI
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya, serta shalawat beriring
salam saya sampaikan terhadap junjungan kita Rasulullah SAW sehingga saya
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendekatan Dalam
Pembelajaran IPS” tepat pada waktunya.
ii
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................................2
A. Kesimpulan ..............................................................................................9
B. Saran ........................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis pendekatan pembelajaran IPS?
1
BAB II
PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN IPS
2
Penyusunan suatu pembelajaran dengan pendekatan ini adalah sangat
sulit, karena tidak adanya pedoman yang tegas untuk memilih inti
pembahasan dan pendukung pembahasan.
Pandangan tiap-tiap pengajar tentang suatu konsep, kedalaman
maupun keleluasannya, sangat tergantung pada latar Belakang
pendidikannya.
Keterampilan guru untuk mempertautkan konsep-konsep sangatlah
terbatas dan dipengaruhi oleh berbagai faktor (waktu, kesempatan,
referensi,dll).
3
a. Pendekatan Multidisiplin
Pendekatan multidisplin mengarah pada pengambilan konsep-
konsep dari berbagai disiplin. Generalisasi dan proses dari berbagai
disiplin ilmu sosial untuk membantu para siswa memahami topik yang
mereka pelajari. Artinya semua aspek dari suatu topik ditelaah sehingga
pengertian siswa itu menjadi luas dan dalam, dan dengan demikian tujuan
sajian akan tercapai secara mantap.
b. Pendekatan Interdisiplin
Pendekatan interdisiplin juga menggunakan atau mengambil
konsep-konsep yang digunakan dalam berbagai ilmu sosial. Perbedaannya
ialah bahwa model pengajaran dengan pendekatan interdisiplin
mendasarkan strukturnya pada penggunaan ‘konsep inti’ sedangkan pada
model pendekatan multidisplin menggunakan ‘konsep dasar’ dari berbagai
disiplin.
Dasar pemikiran yang melatarbelakangi penggunaan pendekatan
interdisiplin ialah adanya banyaknya konsep dasar yang harus dibatasi
jumlahnya agar dapat dikembangkan dalam pengajaran. Kesukarannya
terletak pada pemilihan konsep dasar yang paling efektif untuk digunakan.
3. Pendekatan Kemasyarakatan
Pendekatan Kemasyarakatan dimaksudkan seperti pendekatan yang
kita gunakan didalam mempelajari IPS dengan mengambil masyarakat
sebagai folus pembahasan. Artinya semua komponen program diambil dari
dan ditujukan pada masyarakat sekitar.
Tujuan dari penekatan kemasyarakatan antara lain :
Pergaulan siswa di dalam masyarakat lebih luas, meliputi kecakapan
bergaul, sikap ramah tamah, tenggang rasa, suka menolong,
penyesuaian diri dalam berbagai situasi dan bisa mempengaruhi
masyarakat sekitarnya.
Dapat memperluas pengetahuan dan pengertian yang didapat
disekolah dengan macam-macam kenyataan (fakta) yang didapat di
4
dalam masyarakat (konsep-konsep) sehingga mempunyai scope yang
lebih luas dan lebih mendalam.
Mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan harapan masyarakat akan
hasil pendidikan di sekolah yang dapat digunakan untuk
membangun, membina, dan mengembangkan masyarakat.
Dapat berpartisipasi langsung dengan berbagai kegiatan
kemasyarakatan yang juga diharapkan oleh masyarakat.
Mengetahui lebih banyak tentang perubahan dan perkembangan
yang lebih cepat daripada yang diduga diketahui disekolah sehingga
pengetahuannya selalu aktual.
4. Pendekatan Lingkungan
Lingkungan masyarakat lebih banyak membicarakan lingkungan
fisik dan lingkungan budaya atau sering disebut dengan lingkungan
geografis.
a. IPS dengan Lingkungan Fisik
Di dalam pengetahuan tentang lingkungan, unsur fisik memegang
peranan penting. Hal ini dimuat dalam tujuan pengajaran IPS. Tujuan
tersebut antara lain :
Anak harus memahami keadaan lingkungan fisiknya (keadaan alam,
kekayaan alam, iklim, fauna, serta ekosostem dan lingkungannya)
Anak harus menyadari bagaimana campur tangan manusia didalam
mengelola sumber-sumber alam.
Anak harus memahami dan menyadari tentang perlunya perhitungan,
pengawasan dan pengawetan alam sekitar demi kelestarian
lingkungan.
5
Mengajarkan kebudayaan-kebudayaan manusia di dunia dari hal
perbedaan, persamaan hakekat budaya yang ada padanya,
perkembangan serta perubahan-perubahannya.
Anak harus memahami nilai-nilai budaya nasioanal, regional
maupun lokal, menghargai dan memelihara sebagai harga pusaka
peninggalan nenek moyang.
Menanamkan rasa tanggung jawab dan kesadaran untuk memelihara
dan melestarikan warisan budaya tersebut.
Anak harus mengetahui akibat-akibat buruk yang dapat ditimbulkan
oleh penetrasi kebudayaan asing yang masuk ke dalam lingkungan
kebudayaan.
6
Kurang cocok untuk anak yang tingkat abstraksinya masih
kurang.
Dapat menimbulkan kebosanan siswa.
7
Adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup
Partisipasi setiap siswa dalam setiap kegiatan belajar
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10