Anda di halaman 1dari 19

KONSEP PENDIDIKAN IPS

Oleh :

Ishlah Alwaritsa Aida P. (180210204293)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, karena dengan


rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Pendidikan IPS” ini dengan tepat waktu. Ada pun tujuan saya membuat
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Kapita Selekta
Pembelajaran.

Dalam penyusunan makalah ini, saya selaku penulis menyadari masih


banyak terdapat kekurangan-kekurangan baik dari segi penulisan, penyusunan,
maupun dari segi isinya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca dan dosen pengajar. Sehingga
penyusunan selanjutnya dapat lebih sempurna.

Saya mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat


bagi kita semua.

Jember, 5 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................3
1.3. Tujuan...............................................................................................................3
1.4. Manfaat.............................................................................................................3
Bab II................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.1 Pengertian konsep pendidikan ips..................................................................4
2.2. Tujuan konsep pendidikan ips.......................................................................5
2.3. Landasan konsep pendidikan ips....................................................................6
2.4. Ruang lingkup konsep pendidikan ips..........................................................11
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................13
3.2. Kritik dan Saran.............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

3
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendidikan IPS merupakan mata pelajaran yang mempunyai
peranan penting dalam pendidikan, karena pendidikan IPS mempelajari
pelajaran lain seperti politik, sejarah , ekonomi, geografi, sosial dan lain-
lain. Banyak yang menganggap pendidikan IPS sebagai mata pelajaran
yang menjenuhkan, padahal pendidikan ips berguna untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Semua jenjang tidak terlepas dari
pendidikan IPS mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama,
sekolah menengah atas sampai perguruan tinggi.
Salah satu dari kemampuan tekhnologi dan sains yaitu dari
pendidikan IPS. Berhasilnya mengembangkan kemampuan yang cukup
tinggi berasal dari Pemahaman terhadap IPS dari kemampuan yang
bersifat keahlian sampai kepada pemahaman yang bersifat apresiasif.
Maka siswa tidak boleh dibiarkan jenuh dalam belajar IPS Mengingat
pentingnya IPS dalam pengembangan generasi. Dalam memahami materi
IPS memerlukan adanya kejelian berpikir dan wawasan yang luas oleh
karena itu sebagian besar siswa menganggap IPS menjadi mata pelajaran
yang paling menjenuhkan. Selain itu dalam pembelajaran masih berpusat
pada guru belum melibatkan siswa secara aktif sehingga pembelajaran
tidak efektif dan menimbulkan kejenuhan atau membosankan yang dapat
menyebabkan siswa kurang bersemangat untuk belajar IPS.
Dapat disimpulkan bahwa dalam belajar IPS siswa masih banyak
yang mengalami kesulitan berdasarkan hasil perbincangan dengan siswa
yang dilakukan berulang-ulang. Contohnya ketika siswa diberikan materi
kemudian diminta mengerjakan masih membutuhkan waktu yang cukup
lama, masih bertanya-tanya kepada temannya dan siswa yang di tanya
temannya enggan untuk memberi tahu meskipun dirinya lebih mampu.

1
2

Hasilnya pun masih belum memuaskan. Siswa cenderung malas


mengerjakan dan kadang menimbulkan kegaduhan sehingga mengganggu
teman yang lain. Ketika diberi pekerjaan rumah tidak jarang pula siswa
yang mengeluh tidak bisa mengerjakan dan tidak pula mendapat bantuan
dari orang lain, misalnya orang tua atau kerabat. Saat siswa belajar IPS di
rumah pada umumnya tidak mendapatkan bantuan, bimbingan dan arahan
dari orang tuanya. Hal ini dikarenakan orang tua yang selalu disibukkan
dengan pekerjaannya untuk memberikan nafkah bagi keluarganya. Selain
itu ketidakmampuan orang tua dalam mata pelajaran IPS secara umum
mereka akui. Dan menyerahkan pendidikan anaknya sepenuhnya kepada
guru sehingga harapan untuk menjadikan orang tua sebagai guru ke dua
setelah di sekolah belum terwujud. Melihat kenyataan tersebut, maka guru
menjadi bertanggung jawab penuh terhadap kemajuan belajar siswanya.
Hal inilah yang memungkinkan anak mengalami kesulitan dalam belajar
IPS.
Oleh sebab itu, perlu diupayakan untuk meminimalisasi kesulitan
belajar siswa dalam belajar IPS. Salah satu caranya adalah dengan
menerapkan pembelajaran model Cooperative Learning Metode Kancing
Gemerincing dengan membentuk kelompok belajar kecil. karena siswa
cenderung bertanya kepada temannya yang lebih mampu dari pada kepada
gurunya yang mungkin dikarenakan takut atau malu. Dengan dibentuknya
kelompok belajar yang terdiri dari siswa yang mampu dan yang kurang
mampu dalam masing-masing kelompok diharapkan dapat membantu
memecahkan permasalahan kesulitan belajar IPS. Dalam kelompok belajar
ini siswa harus aktif dan kreatif, serta tidak malu bertanya. Guru
memberikan pengertian kepada siswa yang kurang mampu agar mau
bertanya kepada temannya yang lebih mampu agar kesulitan dapat
dipecahkan dan guru juga memberikan pengertian kepada siswa yang
mampu untuk membantu temannya yang kesulitan belajar.
Proses pembelajaran ini diharapkan siswa termotivasi untuk belajar
dan tidak merasa bosan dampaknya kesulitan belajar IPS siswa dapat
3

diminimalisir. Apabila kesulitan belajar IPS siswa dapat diminimalisir


sejak dini, maka pandangan bahwa IPS merupakan pelajaran yang paling
menjenuhkan sedikit demi sedikit akan berubah. Dan siswa tidak merasa
ketakutan ketika harus berhadapan dengan mata pelajaran IPS.
Dampaknya tujuan mempelajari IPS dapat terwujud yaitu sebagai sarana
untuk membantu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian pada latar belakang diperlukan penulisan dengan


judul “KONSEP PENDIDIKAN IPS”
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah padamakalah kami adalah sebagai berikut:
1.2.1. Menjelaskan apa pengertian konsep pendidikan IPS?
1.2.2. Menjelaskan apa tujuan konsep pendidikan IPS?
1.2.3. Menjelaskan bagaimana landasan konsep pendidikan IPS?
1.2.4. Menjelaskan bagaimana ruang lingkup konsep pendidikan IPS?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan pada makalah kami adalah sebagai berikut:.
1.3.1. Menjelaskan definisi konsep pendidikan IPS.
1.3.2. Menjelaskan apa tujuan konsep pendidikan IPS.
1.3.3. Menjelaskan bagaimana landasan konsep pendidikan IPS.
1.3.4. Menjelaskan bagaimana ruang lingkup konsep pendidikan IPS.
1.4. Manfaat
1.4.1. Memberikan penjelasan definisi konsep pendidikan IPS.
1.4.2. Memberikan penjelasan tujuan konsep pendidikan IPS.
1.4.3. Memberikan penjelasan bagaimana landasan konsep
pendidikan IPS.
1.4.4. Menjelaskan bagaimana ruang lingkup konsep pendidikan
IPS.
4

Bab II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian konsep pendidikan ips


Social studies atau yang disebut dalam bahasa Indonesia yaitu Ilmu
Pengetahuan Sosial memiliki berbagai definisi dari para tokoh yaitu sebagai
berikut.
a) Menurut Ischak, SU, dkk. Menyatakan bahwa IPS adalah bidang studi
dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan
untuk mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial
di masyarakat
b) Menurut Sumantri 1988, mengatakan bahwa suatu penyederhanaan
disiplin ilmu-ilmu sosial, ideology Negara, dan disiplin ilmu lainnya,
serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis pada tingkat dasar dan
menengah adalah pengertian dari pendidikan IPS.
c) Menurut DEPDIKNAS 2002, mata pelajaran yang mempelajari
kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi,
ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, dan tata Negara dengan
menampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat adalah definisi dari
IPS.
d) Menjurut Wiyono 1995, mengatakan bahwa mata pelajaran yang
memepelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya
dalam masyarakat merupakan definisi dari IPS.
e) Menurut Somantri (2001:92) mengatakan bahwa adaptasi dari disiplin
ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis-psikologis
untuk tujuan pendikan, merupakan definisi dari IPS.
Berbagai macam definisi dari para tokoh diatas, dapat ditarik
kesimpulan untuk definisi IPS yang lazim di Indonesia, yaitu:
5

Suatu program pendidikan yang mengintegrasikan konsep-konsep


ilmu sosial dan humaniora untuk tujuan pendidikan yaitu untuk
membentuk warga Negara yang memiliki kompetensi sosial baik
sebagai diri pribadi, anggota masyarakat, warga Negara dan warga
dunia, merupakan pengertian dari IPS.
Dapat membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan sosial,
humaniora, memiliki kepekaan dan kesadaran sosial di lingkungannya,
serta memiliki keterampilan dalam mengkaji dan memecahkan
masalah sosial dalam kehidupannya adalah yang diharapkan melalui
pendidikan IPS sehingga diharapkan akhirnya dapat menjadi warga
Negara yang baik dan bertanggung jawab.
2.2. Tujuan konsep pendidikan ips
Menurut Gross (1978) menyebutkan bahwa untuk mempersiapkan
peserta didik menjadi warga Negara yang baik dalam kehidupannya di
masyarakat, adalah tujuan dari pendidikan IPS.
Mengembangkan kemampuan peserta didik menggunakan
penalaran dalam mengambil keputusan setiap persoalan yang
dihadapinya adalah tujuan pendidikan pendidikan IPS yang lainnya.
Mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah
sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif
terhadap perbaikan segala penyimpangan yang terjadi, dan terampil
mengatasi setiap masalah yang tejadi sehari-hari baik yang menimpa
dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat adalah tujuan
utama dari pendidikan IPS itu sendiri.
Menurut Anwar Mutakin 1998 tujuan dari pendidikan IPS dapat
diperinci sebagai berikut :
a) Melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan
kebudayaan masyarakat akan memiliki kesadaran dan
kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya.
b) Menggunakan pendidikan IPS untuk memecahkan masalah-
masalah sosial setelah mengetahui dan memahami konsep
6

dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi


dari ilmu-ilmu sosial.
c) Mampu menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang
di masyarakat dengan menggunakan model-model dan
proses berpikir serta membuat keputusan.
d) Mampu mengambil keputusan yang tepat dan mampu
membuat analisis yang kritis setelah bisa menaruh
perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial.
e) Mampu membangun diri sendiri agar survive yang
kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat
dalam pengembangan keterampilan pembuatan keputusan
dari mengembangkan potensi yang ada dalam diri.
f) Berdasarkan moralnya dalam bertindak, diharapkan tujuan
pendidikan IPS seperti itu.
g) Terbuka dan tidak menghakimi ketika menjadi fasilitator di
dalam suatu lingkungan.
h) Mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang baik
dan mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan nalar untuk mengambil keputusan dalam
setiap persoalan yang dihadapi.
i) Dari materi pembelajaran IPS yang diberikan dapat
menekankan perasaan emosi, dan derajat penerimaan atau
penolakan siswa
2.3. Landasan konsep pendidikan ips
a) Landasan pendidikan sebagai pendidikan disiplin ilmu
1) Landasan filosofis
Menentukan objek kajian (domain) yang menjadi
kajian pokok dan dimensi pengembangan Pendidikan IPS
sebagai disiplin ilmu (aspek ontologis/bersifat kongkret),
bagaimana cara, proses, atau metode membangun
Pendidikan IPS hingga dapat menentukan pengetahuan
7

mana yang dianggap benar, sah, valid, atau terpercaya


(aspek epistemologis/hakikat rasional), tujuan dan manfaat
dari pendidikan IPS ini (aspek aksilogis/nilai/bagaimana
manusia menggunakan ilmunya) sebagai gagasan
pemikiran mendasar.
2) Landasan ideologis
Memberi pertimbangan dan menjawab pertanyaan
adalah sistem dari landasan ini.
a. Keterkaitan antara das sein/fakta pendidikan IPS
sebagai disiplin ilmu dengan das sollen/teori
pendidikan IPS.
b. Keterkaitan antara teori-teori pendidikan dengan
hakikat dan praksis etika, moral, politik, dan
norma-norma perilaku dalam membangun dan
mengembangkan pendidikan IPS.
3) Landasan Sosiologis
Menemukan cita-cita, kebutuhan, kepentingan,
kekuatan, aspirasi, serta pola kehidupan masa depan
melalui interaksi sosial yang akan membangun teori atau
prinsip IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu merupakan
sistem gagasan mendasar dalam landasan ini.
4) Landasan Antropologis
Menentukan pola, system, dan struktur pendidikan
disiplin ilmu sehingga relevan dengan pola, system, dan
struktur kebudayaan. Landasan ini memberikan dasar sosio-
kultur masyarakat terhadap IPS sebagai pendidikan disiplin
ilmu merupakan sistem gagasan mendasar dalam landasan
ini.
5) Landasan kemanusiaan
Menentukan karakter ideal manusia, landasan ini
penting karena termasuk proses memanusiakan manusia.
8

6) Landasan politis

Landasan ini berkaitan dengan peran dan


keterlibatan pihak pemerintah yang sangat besar karena
tidak mungkin steril tanpa ikut campur dalam jalur
birokrasi, jadi ada untuk menentukan arah dan garis
kebijakan dalam politik pendidikan dari pendidikan IPS.
7) Landasan psikologis
Membangun struktur tubuh disiplin
pengetahuannya, baik dalam tataran personal maupun
komunal berdasar entitas psikologisnya dalam pendidikan
IPS akan ditentukan bagaimana cara-caranya.
8) Landasan religious
Nilai-nilai, norma, etika dan moral yang menjadi
jiwa (ruh) yang melandasi pendidikan IPS khususnya di
Indonesia.
Menghendaki adanya keseimbangan antara
pengembangan materi yang bersumber dari intraceptive
knowledge dengan extraceptive knowledge, oleh karena itu
landasan religious ini diterapkan di Indonesia
b) Landasan filososfis pendidikan IPS
1) Dapat mengimbangi perkembangan dan kemajuan
zaman, guru harus mampu memberikan seleksi aneka
kecenderungan peserta didik dalam mengarahkan proses
pembelajaran pendidikan IPS.
Guru harus pandai dalam menghadapi kemajuan
zaman tetapi harus tetap sesuai koridor kurikulum. Ada dua
aliran filsafat ekstremitas

Landasan Filosofis Guru IPS dalam Perubahan


Zaman Untuk mengimbangi perkembangan dan kemajuan
9

zaman, guru harus mampu melakukan seleksi aneka


kecenderungan peserta didik dalam mengarahkan proses
pembelajaran pendidikan IPS. Guru harus pandai
memanfaatkan kemajuan ini tetapi tetap dalam koridor
kurikulum yang dipakai. Ada dua aliran filsafat ekstremitas
yakni sikap reaksioner (hati-hati dan takut pembaharuan)
dan sikap radikal (sangat mendukung pembaharuan).
Menyikapi hal itu, guru IPS dapat menempati salah satu
dari empat titik utama yang terletak diantara dua
ekstremitas tersebut. Yaitu :
a. Perenialisme: keyakinan adanya kebenaran yang
sifatnya abdi dan mutlak. (faham ini berakar pada
filsafat Thomas Aquino)
b. Esensialisme: faham bahwa ada hakikat minimum
tertentu yang harus dipertahankan sekolah (hasil
endapan pengetahuan dan kebijaksanaan masa
lampau) yang perlu diestafetkan
c. Progresivisme: faham bahwa sesuatu harus
dilakukan secara ilmiah, dan sekolah sebagai
pendahulunya. (faham John Dewey terhadap
pragmatism)
d. Rekonstruksionisme: mirip progresivisme tetapi
lebih maju, secara kongkrit lebih mendekati tujuan
ideal yaitu sekolah menjadi pelopor usaha
pembaharuan masyarakat.
2) Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum Pendidikan
IPS SD
Landasan filosofis yang akan digunakan harus sesuai
dengan corak budaya masyarakat. Pendidikan IPS di SD
merupakan suatu synthetic antara disiplin ilmu pendidikan
dan disiplin ilmu social maka pengembangannya diarahkan
10

untuk tujuan pendidikan khususnya pendidikan dasar.


Materi yang diberikan harus dilakukan proses
penyederhanaan dengan mempertimbangkan psikologis
atau tingkat kematangan peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas harus memenuhi tujuan,
tujuan diantaranya yaitu peserta didik mampu
mengembangkan kemampuan intelektual, kemampuan
individu dan perannya dalam lingkungan masyarakat.
Ada lima aliran filsafat yang mempengaruhi
pengembangan kurikulum pendidikan IPS dalam
tradisinya, yaitu:
1. Aliran filsafat esensialisme
Keberhasilan ilmu itu menjadi kepedulian setiap individu
karna melalui ilmu itulah manusia dapat berkembang kea
rah yang lebih baik.
2. Aliran filsafat ekletikisme
Aliran ini adalah perpaduan dari aliran esensialisme
dengan kepentingan pendidikan karna pendidikan IPS
dikembangkan dengan pendekatan korelasi dan terpadu.
3. Aliran filsafat perenialisme
Aliran yang mengembangkan dan melestraikan nilai-nilai
luhur bangsa atau pewarisan budaya.
4. Aliran filsafat progressivisme.
Aliran yang mengajarkan siswa agar dapat memecahkan
masalah secara lebih praktis.
5. Aliran filsafat rekonstruksi social.
Aliran ini mengajarkan siswa untuk mencapai
kesejahteraan dalam lingkungan sosial
c) LANDASAN OPERASIONAL PENDIDIKAN IPS SD
a) Bab III Pasal 2 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Repulik Indonesia.
11

b) Permendiknas No. 22/2006 tentang standar isi


c) PP No. 19/2005 tentang Kelompok mata pelajaran
d) Kepmendiknas No. 22/2006 tentang KTSP

2.4. Ruang lingkup konsep pendidikan ips


Dalam bidang pengetahuan ruang lingkup pendidikan IPS adalah
kehidupan manusia dalam masyarakat atau manusia sebagai anggota
masyarakat atau dapat juga dikatakan manusia dalam konteks sosialnya.
Dalam program pendidikan adalah selain yang ada dalam bidang
pengetahuan, ruang lingkupnya adalah nilai-nilai yang menjadi karakter
pendidikannya.
Jadi dalam bidang pengetahuan ruang lingkup dikatakan bebas nilai
tetapi jika dalam program pendidikan IPS ruang lingkup pendidikan IPS
wajib mengembangkan dari nilai-nilai tersebut.
Dalam bidang pengetahuan, ruang lingkup pendidikan IPS adalah
hubungan sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi, dan
aspek politik.
Sedangkan kelompoknya yaitu keluarga, rukun tetangga, rukun
kampong, warga desa, organisasi masyarakat, sampai ke tingkat bangsa.
Ruangnya meliputi tingkat local, regional sampai ke tingkat global.
Sedangkan proses interaksi sosialnya meliputi interaksi dalam bidang
kebudayaan, politik dan ekonomi.
Sebagai cerminan kehidupan sosial manusia dalam konteks
masyarakatnya, tiap unsur yang menjadi susbsistem dari ruang lingkup
tersebut adalah berkaitan.
IPS sebagai program pendidikan ruang lingkupnya wajib
mengembangkan nilai-nilai, nilai apa saja yang dikembangkan yaitu
sebagai berikut :
a) Nilai edukatif
12

Perubahan perilaku sosial peserta didik ke arah yang lebih baik,


perubahan perilaku itu meliputi aspek kognitif, psikomotorik dan
afektif
b) Nilai praktis
Pembelajaran pendidikan IPS harus berdasarkan realitas
kehidupan sehari-hari dan strategis dalam membina sumber daya
manusia baik sesuai dalam realitas kehidupan saat ini maupun masa
yang akan datang.
c) Nilai teoritis
Ips tidak hanya membahas kenyataan atau fakta, dan data yang
terlepas melainkan lebih jauh daripada itu, menelaah keterkaitan
suatu aspek kehidupan sosial dengan yang lainnya.
Peserta didik dibina dan dikembangkan kemampuan nalarnya
kea rah dorongan mengetahui sendiri kenyataan, dorongan menggali
sendiri di lapangan, kemampuan menyelidiki dan meneliti dengan
mengajukan berbagai pertanyaan. Dengan kata lain mengembangkan
peserta didik untuk mampu berteori dalam pendidikan IPS.
d) Nilai filsafat
Peserta didik dikembangkan kesadaran dan penghayatannya
terhadap keberadaaannya di tengah-tengah masyarakat bahkan juga
ditengah –tengah alam raya ini.
e) Nilai ketuhanan
Menjadi landasan untuk mendekatkan diri dan meningkatkan
IMTAK ketika kita merasakan kenikmatan sebagai manusia mampu
menguasai IPTEK. Kekaguman kita manusia kepada segala
ciptaannya, baik berupa fenomena fisikal alamiah maupun berupa
fenomena kehidupan, merupakan nilai ketuhanan yang strategis
sebagai bangsa yang berpancasila.
Landasan kuat penanaman dan pengembangan nilai ketuhanan
yang menjadi kunci kebahagiaan kita manusia lahir batin dalam
pendidikan IPS dengan ruang lingkup dan aspek kehidupan sosial
13

yang begitu luas cakupannya. Menjadi landasan moral-moralitas SDM


hari ini terutama untuk masa yang akan datang dari nilai ketuhanan
ini.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pendidikan IPS merupakan mata pelajaran yang mempunyai
peranan penting dalam pendidikan, karena pendidikan IPS mempelajari
pelajaran lain seperti politik, sejarah , ekonomi, geografi, sosial dan lain-
lain. Banyak yang menganggap pendidikan IPS sebagai mata pelajaran
yang menjenuhkan, padahal pendidikan ips berguna untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Semua jenjang tidak terlepas dari
pendidikan IPS mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama,
sekolah menengah atas sampai perguruan tinggi.Maka siswa tidak boleh
dibiarkan jenuh dalam belajar IPS Mengingat pentingnya IPS dalam
pengembangan generasi.
3.2. Kritik dan Saran
Saya sebagai penulis merasa masih terdapat kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Kekurangan referensi dan pengetahuan dalam
penyusunan makalah ini. Saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun pada pembaca agar saya dapat lebih baik lagi
kedepannya dalam penyusunan makalah. Demikian makalah yang saya
buat sebagai media pembelajaran untuk menambah pengetahuan dan
informasi pada materi KONSEP PENDIDIKAN IPS.
14
DAFTAR PUSTAKA

Idi, Abdullah. 2014. Pengembangan Kurikulum, Teori & Praktik. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara
Mulyasa, E. 2014. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Awan, Mutakin. 1998. Pengantar Ilmu Sosial. Bandung : FKIP IKIP

Banks, J.A. 1990. Teaching Strategis For The Social Studies: Inquiry Valuing,
And Decision-Making. Newyork : Longman.

Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta : Depdiknas

Goleman, Daniel.1996. Emotional Intelligence. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka


Utama

Sumantri, N. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan. IPS. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya

Sumantri, Mulyani. 1998. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta : P2LPTK

Su,Ischak. 2000. Pendidikan IPS di SD Jakarta : Universitas Terbuka

Wiyono. 1995. Hakekat dan Karakteristik Bidang Studi IPS. Makalah. Jakarta :
Depdikbud, Ditjen Dikti.

Muniroh. 2016. Rangkuman Pendidikan IPS di SD. Universitas Terbuka.


Depok.file:///C:/Users/hp/Downloads/modul%201%20ips
%20%20Muniroh.pdf. Diakses pada tanggal [6 Oktober 2020]

15
16

Anda mungkin juga menyukai