Dibuat Oleh :
MAJID HAKIM
NIM.110641178
DARTAR ISI................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Inovasi Pembelajaran................................... 2
B. Pembelajaran IPA di SD.............................................. 5
C. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ………......................................... 8
D. Bunga …………………………………………...….…........................... 9
E. Pendekatan PAIKEM ……………………………............................... 11
F. Pelaksanaan Pembelajaran PAIKEM ……………............................. 12
G. Penerapan Pendekatan PAIKEM Dalam IPA ……........................... 15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................... 18
B. Saran.............................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr,Wb
Alhamdulillahirabbil a’lamin, banyak nikmat yang Allah SWT berikan, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah dengan judul "INOVASI PEMBELAJARAN IPA DI SD", yang dibuat
untuk memenuhi tugas Semester Pendek (SP) Pada Pembelajaran IPA.
Dalam penyusunannya, saya memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu
saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak terkait. Meskipun saya berharap
isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih
baik lagi.
Akhir kata saya berharap agar makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua
pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan demikian proses pembelajaran IPA harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin.
Proses pembelajaran yang baik sudah ditegaskan oleh BSNP (2007) yang menyatakan bahwa
proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, dalam proses
pembelajaran pendidik memberikan keteladanan.
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Dalam hal ini guru tertantang dan
harus mampu untuk dapat memberlangsungkan Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif sekaligus Menyenangkan (PAIKEM).
PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat
yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk
menciptakan keadaan tersebut. Berikut adalah tabel beberapa contoh kegiatan KBM dan
kemampuan guru yang besesuaian.
Sesuai dengan huruf yang menyusun namanya, pembelajaran PAKEM adalah salah satu
contoh pembelajaran inovatif yang memiliki karakteristik aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
1. Aktif
Pengembang pembelajaran ini beranggapan bahwa belajar merupakan proses aktif
merangkai pengalaman untuk memperoleh pemahaman baru. Siswa aktif terlibat di dalam proses
belajar mengkonstruksi sendiri pemahamannya. Teori belajar konstruktivisme merupakan titik
berangkat pembelajaran ini. Atas dasar itu pembelajaran ini secara sengaja dirancang agar
mengaktifkan anak.
Di dalam implementasinya, seorang guru harus merancang dan melaksanakan kegiatan-
kegiatan atau strategi-strategi yang memotivasi siswa berperan secara aktif di dalam proses
pembelajaran. Mengapa pembelajaran harus mengaktifkan siswa? Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kita belajar 10% dari yang kita baca, 20% dari yang kita dengar, 30% dari yang kita lihat,
50% dari yang kita lihat dan dengar, 70% dari yang kita ucapkan, dan 90% dari yang kita
ucapkan dan kerjakan serta 95% dari apa yang kita ajarkan kepada orang lain (Dryden & Voss,
2000). Artinya belajar paling efektif jika dilakukan secara aktif oleh individu tersebut.
2. Inovatif
Pembelajaran PAIKEM bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang
menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif.
Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas.
Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya
mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-
masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu
dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau
kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya
penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi
mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.
3. Kreatif
Pembelajaran PAKEM juga dirancang untuk mampu mengembangkan kreativitas.
Pembela haruslah memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, inisiatif, dan kreativitas serta
kemandirian siswa sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologisnya.
Kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh
semua bentuk pembelajaran. Dengan dua bekal itu setiap orang akan mampu belajar sepanjang
hidupnya. Ciri seorang pebelajar yang mandiri adalah: (a) mampu secara cermat mendiagnosis
situasi pembelajaran tertentu yang sedang dihadapinya; (b) mampu memilih strategi belajar
tertentu untuk menyelesaikan masalah belajarnya; (c) memonitor keefektivan strategi tersebut;
dan (d) termotivasi untuk terlibat dalam situasi belajar tersebut sampai masalahnya terselesaikan.
4. Efektif
Menyiratkan bahwa pembelajaran harus dilakukan sedemikian rupa untuk mencapai
semua hasil belajar yang telah dirumuskan. Karena hasil belajar itu beragam, karkteristik efektif
dari pembelajaran ini mengacu kepada penggunaan berbagai strategi yang relevan dengan hasil
belajarnya. Banyak orang beranggapan bahwa berbagai strategi pembelajaran inovatif termasuk
PAKEM seringkali tidak efisien (memakan waktu) lebih lama dibandingka dengan pembelajaran
tradisional/konvensional. Hal tersebut tentu amat mudah dipahami, dalam pembelajaran PAKEM
banyak hasil belajar yang dicapai sehingga memerlukan waktu yang lama, sementara pada
pembelajaran tradisional hasil belajar yang dicapai hanya pada tataran kognitif saja.
5. Menyenangkan
Pembelajaran yang dilaksanakan haruslah dilakukan dengan tetap memperhatikan
suasana belajar yang menyenangkan. Mengapa pembelajaran harus menyenangkan? Dryden dan
Voss (2000) mengatakan bahwa belajar akan efektif jika suasana pembelajarannya
menyenangkan. Seseorang yang secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya memerlukan
dukungan suasana dan fasilitas belajar yang maksimal. Suasana yang menyenangkan dan tidak
diikuti suasana tegang sangat baik untuk membangkitkan motivasi untuk belajar. Anak-anak
pada dasarnya belajar paling efektif pada saat mereka sedang bermain atau melakukan sesuatu
yang mengasyikkan. Menurut penelitian, anak-anak menjadi berminat untuk belajar jika topik
yang dibahas sedapat mungkin dihubungkan dengan pengalaman mereka dan disesuaikan dengan
alam berpikir mereka. Yang dimaksudkan adalah bahwa pokok bahasannya dikaitkan dengan
pengalaman siswa sehari-hari dan disesuaikan dengan dunia mereka dan bukan dunia guru
sebagai orang dewasa. Apa lagi jika disesuaikan dengan kebiasaan mereka dalam belajar. Ciri
yang terakhir ini merupakan ciri pembelajaran kontekstual. Dengan demikian pembelajaran
PAKEM sebenarnya juga pembelajaran kontekstual.
PAIKEM merupakan pembelajaran yang tidak hanya terpaku menggunakan satu
pendekatan saja, tetapi dengan menggunakan berbagai pendekatan dan model. PAIKEM
diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang sama,
gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan
keadaan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam dunia pendidikan sekarang ini perlu adanya inovasi dalam pembelajaran.
Sehingga dengan adanya inovasi yang lebih baik peserta didik dapat belajar dengan baik
dan tujuan pendidikan dapat tercapai. Oleh karena itu seorang pendidik harus mengetahui
konsep dari belajar dan pembelajaran yang baik, sehingga dalam proses belajar siswa
dapat mengembangkan potensinya dengan baik.
2. Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM), adalah
sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan
(proses belajar) yang beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap, dan
pemahaman berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan
supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan efektif.
3. Melalui metode Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
(PAIKEM), siswa dapat mendapatkan ide-ide sendiri dalam pembelajaran berlangsung
dengan pendekatan lingkungan sekitar.
4. Dampak positif dari diterapkannya model PAIKEM yaitu siswa dapat terpacu sikap
rasa keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya.
B. Saran
Dalam merencanakan suatu kegiatan pembelajaran, seorang guru hendaknya senantiasa
memperhatikan karakteristik anak didiknya. Pada dasarnya, anak usia SD mudah merasa bosan,
sehingga guru hendaknya memepunyai inovasi-inovasi baru dalam setiap pembelajaran dan
senantiasa mengembangkan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Dengan
demikian, siswa akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Amalia Sapriati, dkk. et.al. 2008. Pembelajaran IPA di SD. Cet.1, Ed 1, Jakarta: Univeritas Terbuka
Dr. Ari Widodo, Dra. Sri Wuryastuti, M.Pd, Dra. Margaretha, M.Pd. 2007, Pendidikan IPA di SD, Cet.1,
Ed.1, Bandung: Upi Press
Dr. H. A. Wahab Jufri, M.Sc. 2013. Belajar Dan Pembelajaran Sains. Bandung: Penerbit Pustaka Reka
Cipta.
Drs. Ahmad Susanto, M.Pd, 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Ed.1, Cet.1,
Jakarta: Kencana Prenamedia Group
Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Badru Zaman, M.Pd, Cepi Riyana, M.Pd. 2007. Pembelajaran Sekolah
Dasar, Ed.1, Cet.1, Bandung: Upi Press.
http://junwarhp18biologi.blogspot.com/2011/04/pembelajaran-paikem.html
31 Agustus
Pembelajaran IPA di SD
Pembelajaran IPA
Standar Pendidik
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kualifikasi Akademik
Tingkat pendidikan minimal yang harus dilalui, dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat
keahlian yang relevan dengan jenjang kewenangan mengajar
Agen Pembelajaran
Berperan sebagai fasilitator, pemicu dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik
Kompetensi agen Pembelajaran
1. Kompetensi pedagogik, kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan pe-
serta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Indikatornya:
a. Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral, kultural, emosional, dan in-
telektual
b. Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat peserta didik dan kebutuhan belajar dalam
kontek kebhinekaan budaya
c. Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik
d. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
e. Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaran yang mendidik
f. Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran
g. Merancang pembelajaran yang mendidik
h. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik
i. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran
2. Kompetensi kepribadian
3. Kompetensi professional
4. Kompetensi social
2. Pemahaman Konsep dan Penerapannya. mencakup: Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu
manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan