Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENTINGNYA MATA KULIAH INOVASI PENDIDIKAN IPA KELA


S TINGGI BAGI GURU TENAGA KEPENDIDIKAN
Dosen pengampu: Maria Barus S.Pd M.Pd

Disusun oleh:

NAMA : ARNI DASMITA SARAGIH


NPM : 2101010173
KELAS : PG 5
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN IPA KELAS TINGGI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR
TA.2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya ucapkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah meli
mpahkan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat aktu dan
dengan baik sesuai dengan waktu yang diberikan.
Saya juga berterimakasih kepada ibu dosen pengampu mata kuliah ini Maria Barus S.
Pd,M.Pd yang telah memberikan tugas yaitu pembuatan makalah.Dengan tugas pembuatan
makalah ini wawasan saya lebih bertambah tentang pentingya mata kuliah inovasi Pendidikan
ipa kelas tinggi bagi guru tenaga kependidikan.
Semoga makalah ini dapat menjadi sumber tambahan ilmu pengetahuan walaupun jau
h dari kata sempurna. Oleh sebab itu apabila dalam penyajian makalah ini terdapat kesalahan
atau kekurangan saya minta maaf dan saya berharap adanya kritik dan saran dari pembaca seh
ingga saya dapat memperbaiki kesalahan yang ada untuk pembelajaran di masa yang akan dat
ang.

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
1.1 Latar belakang...............................................................................................................
1.2 Rumusan masalah..........................................................................................................
1.3 Tujuan............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
2.1 Hakikat pembelajaran IPA.............................................................................................
2.2 Cara belajar IPA yang menyenangkan..........................................................................
2.3 Inovasi pembelajaran IPA.............................................................................................
2.4 Manfaat pembelajaran IPA............................................................................................
2.5 Tujuan pembelajaran IPA..............................................................................................
2.6 Ruang Lingkup Pembelajaran IPA................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................

II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat lua
s terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidi
kan dan juga perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan m
inat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan
masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu penget
ahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada umumnya guru menyadari bahwa IPA sering dipandang sebagai mata pelajaran
yang diminati oleh sebagian besar siswa. Tetapi cakupan materi yang banyak dan membutuhk
an pemahaman yang luas menjadi penyebab mata pelajaran IPA kurang diminati. Hal ini dapa
t dilihat dari hasil prestasi belajar siswa kurang memuaskan dan siswa sering menganggap pelajaran
IPA sebagai mata pelajaran yang membosankan bagi mereka.

Dalam proses pembelajaran, seharusnya guru mengerti bagaimana memberikan stimul


us sehingga siswa mencintai belajar IPA dan lebih memahami materi yang akan diberikan. M
etode yang bervariasi dalam proses pembelajaran juga menjadi salah satu pendukung keberha
silan pembelajaran.
Mata pelajaran IPA menjadi penting, karena memuat materi-materi yang berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya penguas
aan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa itu hakikat pembelajaran ipa?
2.Bagaimana cara belajar ipa yang menyenangkan?
3.Bagaimana inovasi pembelajaran pada bidang studi ipa di sekolah dasar?
4.Apa manfaat pembelajaran ipa bagi guru dan siswa?
5.Apa itu tujuan pembelajaran ipa di sekolah dasar?
6. Bagaimana Ruang lingkup Pembelajaran IPA?
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui apa hakikat dari pembelajaran ipa
2. Untuk mengetahui bagaimana cara belajar ipa yang menyenangkan
3.Untuk mengetahui apa inovasi pembelajaran pada bidang studi ipa di sekolah dasar
4.Untuk mengetahui apa manfaat pembelajaran ipa bagi guru dan siswa
5. Untuk mengetahui apa tujuan pembelajaran ipa di sekolah dasar
6.Untuk mengetahui Ruang Lingkup Pembelajaran IPA

BAB II

1
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat pembelajaran IPA


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau Sains ya
ng semula berasal dari bahasa inggris “scientia” yang berarti saya tahu. “Science” terdiri dari
social sciences (ilmu pengetahuan sosial) dan natural science (ilmu pengetahuan alam). Mend
efinisikan IPA tidaklah mudah, karena sering kurang dapat menggambarkan secara lengkap p
engertian sains sendiri. Menurut H.W Fowler, “IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan
dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas
pengamatan dan deduksi.”
Mata pelajaran IPA di sekolah dasar merupakan salah satu program pembelajaran yan
g bertujuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adan
ya hubungan saling mempengaruhi anta IPA, membuat keputusan yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang membuat siswa memperoleh pengal
aman langsung sehingga dapat menambah kekuatan siswa untuk menerima, menyimpan, dan
menerapkan konsep yang telah dipelajarinya.3 Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar prod
uk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, dipandang pula sebagai proses, sebagai
produk, dan sebagai prosedur. Selain sebagai proses dan produk, Daud Joesoef pernah menga
njurkan agar IPA dijadikan sebagai suatu “kebudayaan” atau suatu kelompok atau institusi so
sial dengan tradisi nilai aspirasi, maupun inspirasi.
Sementara itu, menurut Laksmi Prihantoro, mengatakan bahwa IPA hakikatnya merup
akan suatu produk, proses, dan aplikasi. Sebagai produk,IPA merupakan sekumpulan pengeta
huan dan sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan prose
s yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produ
k-produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat m
emberi kemudahan bagi kehidupan. Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu
biologi, fisika, dan kimia.
Prihanto Laksmi menyatakan hakikat IPA sebagaimana dijelaskan diatas maka nilai-n
ilai IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA antara lain sebagai berikut: a) kecak
apan bekerja dan berfikir secara teratur dan sistematis menurut langkah-langkah metode ilmia
h; b) keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan, mempergunakan alat-alat
eksperimen untuk memecahkan masalah; c) memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam me
mecahkan masalah baik dalam kaitannya dengan pelajaran sains maupun dalam kehidupan.

2.2 Cara belajar IPA yang menyenangkan

2
 Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar juga merupakan akibat ada
nya interaksi antara stimulus dan respon. Maka seseorang dianggap telah belajar jika dapat m
enunjukkan perubahan perilakunya. Menurut Gagne (Whandi : 2009).
Dalam melaksanakan pembelajaran adalah penting untuk mempersiapkan situasi dan
kondisi kelas sebelum memulai mengajar. Dibutuhkan kesiapan fisik dan mental maupun sua
sana ruang belajar sebelum seorang guru memulai mengajar. Seorang guru tentunya dituntut
untuk dapat melepaskan fikiran dan perasaannya yang kurang baik pada saat memasuki ruang
kelas agar tidak menjadikan suasana kaku dan tegang yang dapat mempengaruhi suasana kela
s itu sendiri. Keberhasilan mengelola kelas bagi seorang guru tentunya berbeda-beda maka str
ategi yang diterapkan pun berbeda.Namun pada prinsipnya guru harus mempunyai strategi ya
ng benar-benar dikuasai karena jika tidak maka semua tindakan yang diambil oleh guru hany
a menjadi lelucon belaka oleh siswa.
Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana, cara pandang, dan pola pikir guru dal
am mengorganisasikan isi pelajaran, penyampaian pelajaran, dan pengelolaan kegiatan belaja
r mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.  Beberapa hal yang dimaksud sebagaimana
dikatakan Dick & Carey (1978), terdapat lima komponen strategi pembelajaran, yaitu : 1) keg
iatan pendahuluan; 2) penyampaian informasi; 3) partisipasi peserta didik; 4) tes; dan 5) kegi
atan lanjutan. Langkah memudahkan guru dalam pelaksanaan kegiatan mengajarnya, yaitu m
engurutkan kegiatan pembelajaran, bagaimana ia memulainya, menyajikannya, dan menutup
pelajaran.  Pembelajaran yang menyenangkan dapat diciptakan melalui penerapan berbagai st
rategi pembelajaran. Setiap siswa dapat menikmati proses pembelajaran yang menyenangkan
jika lingkungan fisiknya kondusif untuk belajar. Untuk itu guru senantiasa merancang pembel
ajaran yang menarik. Pembelajaran yang menarik dapat mengurangi atau bahkan menghilang
kan beban psikologis siswa. Selain itu, dapat mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktifit
as belajar mengajar dikelas. guru harus mampu mengelola dan menyajikan kegiatan pembelaj
aran yang menarik bagi siswa. Apridayani dalam makalah “Pengelolaan Pembelajaran” menj
elaskan ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh guru dalam menganekaragamkan pe
nyajian pembelajaran, diantaranya adalah, Memakai hal-hal baru dan humor. Penggunaan hu
mor untuk mengefektifkan dan membuat menarik proses pembelajaran juga harus mempertim
bangkan ketepatan. Guru harus memilih humor yang tepat sesuai situasi dan kemampuannya.
Pemilihan humor yang tepat tentunya dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya
dalam bentuk kata-kata, gambar karikatur, anekdot atau cerita lucu, film kartun, dan sebagain
ya. Hal inilah yang kami terapkan selaku guru IPA dimadrasah agar pembelajaran IPA benar-
benar menyentuh dan menyenangkan dan tentu saja menjadi mudah bagi siswa itu sendiri. Ha
l lain yang senantiasa kami tekankan pada peserta didik agar lebih mudah dalam belajar IPA
adalah dengan senantiasa Membuat catatan penting disetiap bagian buku. Kalimat atau catata
n penting ini bertujuan menjelaskan hal yang dianggap membingungkan dalam setiap materi,
seperti halnya ketika menuliskan rumus biasanya peserta didik menjadi bingung bagaimana c
ara menghitung dan menerapkan simbol. Maka saat seperti inilah catatan penting ini menjadi
sangat membantu karena ada penjelasan tambahan yang ditulis dengan bahasa ringan yang dif
ahami peserta didik. Bahkan kami cenderung untuk menyampaikan agar memberi gambar-ga
mbar yang memberi motivasi dan pesan dalam belajar sehingga tentu lebih menarik untuk dib
aca.

3
Pemanfaatan body language yang tepat dan ekspresif sangat berguna dalam memaham
kan siswa terhadap materi yang disampaikan. Dengan memakai body language yang pas dan t
epat bahkan sedikit atraktif, memudahkan siswa dalam mengembangkan imajinasinya terhada
p apa yang telah dijelasakan oleh guru di depan. Selain itu dengan memanfaatkan body langu
age, berfungsi dalam menarik perhatian semua murid. Memakai gerakan-gerakan tubuh supay
a penyampaian lebih jelas, Apapun alternatif inovasi dalam pembelajaran IPA dengan pendek
atan yang lebih akrab kepada peserta didik membuat peserta didik lebih menyenangi dan men
cintai pelajaran IPA secara wajar, alami dan bermakna.Menjadi guru adalah profesi yang men
untut adanya pembaharuan disetiap hari dalam kaitannya tidak saja hanya dengan instrumen d
alam pelajaran tetapi juga wawasan.

2.3 Inovasi pembelajaran pada bidang studi IPA di sekolah dasar


Perlu ditegaskan di sini bahwa tidak ada satu metode, pendekatan, model atau strategi
yang paling baik dalam pembelajaran IPA. Kesesuaian antara metode pilihan guru dengan kar
akteristik siswa dan lingkungan serta tersedianya sarana prasarana merupakan bagian yang pe
rlu dipertimbangkan oleh guru. Oleh karena itu guru dituntut untuk mengembangkan sendiri i
novasi-inovasi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan daya dukung yang di
miliki.

Sebagai seorang guru, kita dituntut untuk menyelesaikan target yang diungkap oleh ku
rikulum, masyarakat maupun stakeholder untuk dapat melaksanakan menajemen pembelajara
n. Manajemen pembelajaran meliputi 4 tahapan, yaitu: 1) perencanaan program pembelajaran
2) pelaksanaan program pembelajaran; 3) monitoring dan evaluasi proses pembelajaran; dan
4) analisis hasil monitoring dan evaluasi untuk selanjutnya digunakan sebagai masukan dala
m merevisi program pembelajaran.

Terkait dengan perencanaan pembelajaran di samping guru merumuskan tujuan pemb


elajaran, berupa kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki setelah mengikuti proses pembel
ajaran, guru harus dapat mengidentifikasi karakteristik siswa yang akan mengikuti proses pe
mbelajaran. Identifikasi karakteritik siswa antara lain meliputi: a) kompetensi yang dimiliki si
swa sebelum mengikuti pembelajaran, b) tingkat motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran
c) heterogenitas kompetensi siswa, d) kebiasaan-kebiasaan siswa dalam proses pembelajaran,
dan e) perilaku-perilaku lain bagi tiap individu dalam belajar. Pengetahuan guru tentang indik
ator masing-masing siswa, sangat bermanfaat bagi guru dalam menyusun program pembelaja
ran.

Banyak teori-teori belajar telah dikemukakan oleh para psikolog atau pakar pendidika
n yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan pembelajaran yang inovatif. Untuk pem
belajaran IPA, dengan sifat dan karakteristik materi banyak disarankan menggunakan model
pemrosesan informasi seperti yang telah diungkap di atas. Di antaranya aliran Psikologi Ting
kah Laku dikemukakan antara lain oleh: Thorndike, Ausubel, Gagne, Pavlov dan teori tentan
g Psikologi Kognitif antara lain dikemukakan oleh Piaget, Brunner, Brownell, Dienes dan Va
n Hiele. Beberapa asumsi dalam Psikologi Tingkah Laku:

Thorndike, mengemukakan teori Stimulus dan Respon dalam belajar, respon siswa pe
rlu dimunculkan dengan pemberian stimulus-stimulus yang tepat, selanjutnya dapat dikemuka
kan hukum belajar. Hukum belajar yang dikenal dengan nama Law of effect, dalam hukum ini
dikatakan bahwa seorang siswa akan meningkat keberhasilannya dalam belajar jika respon sis

4
wa terhadap suatu stimulus memperoleh reinforcement atau penguatan yang berupa pujian ata
s keberhasilannya. Pemberian penguatan ini menimbulkan rasa senang bagi siwa, sehingga ad
a kecenderungan ia akan berusaha lebih keras dalam belajar untuk dapat memperoleh reinforc
ement lagi. Teori lain yang dikemukakan oleh Thorndike dalam belajar berkaitan Stimulus da
n Respon siswa, yaitu: 1). Hukum kesiapan (Law of readiness), 2) Hukum latihan (Law of Ex
ercise), dan 3). Hukum akibat ( Law of Effect).

1. Hukum kesiapan menjelaskan bahwa respon seorang terhadap stimulus yang diberikan kep
adanya akan muncul jika siswa dalam keadaan siap, dan respon yang diberikan akan mem
berikan kepuasan bagi diri siswa. Sebaliknya jika siswa tidak siap, maka respon yang dike
mukakan terhadap stimulus yang diberikan tidak akan muncul, atau jika munculpun tidak a
kan sesuai dengan harapan dirinya maupun teman atau gurunya. Hal ini menimbulkan pera
saan ketidaksenangan pada dirinya.
2. Hukum latihan sangat diperlukan dalam belajar Matematika dan Sain, siswa banyak latiha
n dalam menyelesaikan soal yang semacam dengan tingkat kesulitan berbeda, akan lebih
memantapkan konsep dan prinsip yang dipelajarinya.
3. Hukum akibat, sebagai misal siswa yang memperoleh penguatan akan berakibat dia meras
a senang dalam belajar dan ada kecenderungan meningkatkan gairah belajarnya. Sebalikny
a respon yang diberikan siswa salah, kecaman guru akan memimbulkan akibat kebencian t
erhadap guru dan sekaligus kebencian terhadap mata pelajaran yang diasuh guru tersebut.
Oleh karena itu guru harus pandai-pandai memberikan tanggapan terhadap respon siswa ya
ng salah agar tidak berakibat fatal.

Penguatan bagi siswa yang memberikan respon yang benar merupakan reward untuk


memotivasi siswa lebih giat belajar. Brunner menyatakan bahwa sajian materi yang bermakna
lebih memantapkan siswa belajar. Belajar yang baik apabila siswa dapat mengkonstruksi kogn
isi melalui pengetahuan yang diterima, kemudian dianalisis apakah sesuai dengan pengetahuan
yang telah dimiliki atau justru bertentangan dengan apa yang dimiliki. Dari hasil analisis ini si
swa dapat memperkuat pengetahuan yang dimiliki, atau menggugurkan konstruksi pengetahua
n yang dimiliki jika informasi baru diterima bertentangan dengan konstruksi kognitif yang dim
iliki sebelumnya, atau menumbuhkan konstruksi pengetahuan baru, jika konstruksi pengetahua
n belum dimiliki sebelumnya. Pembentukan konstruksi kognitif selanjutnya dinamakan paham
konstruktivisme, yang dirintis semenjak lama oleh Piaget. Efektivitas belajar dapat dideteksi a
pakah pembelajaran yang berlangsung di sekolah ini memiliki manfaat bagi siswa. Dengan de
mikian di kalangan siswa akan muncul rasa ingin tahu, rasa ingin melibatkan diri, mencoba-co
ba, mengajukan pertanyaan dalam kegiatan pembelajaran, berusaha menamukan sendiri jawab
an dari masalah yang dipelajari.

2.4 Manfaat pembelajaran ipa bagi siswa dan guru


Manfaat pembelajaran IPA bagi siswa sekolah dasar

1. Siswa dapat memahami  semua benda-benda yang ada di dunia ini beserta kegunaan dan sifat
nya. Untuk benda dan materi tersebut mencakup banda padat, benda cair, dan gas. Selain itu,
siswa dapat memahami  semua anatomi makhluk hidup yang ada di muka bumi yang mencak
up tumbuhan, binatang dan manusia.

5
2. Pentingnya pembelajaran IPA di SD juga agar siswa bisa mengetahui dan memahami berbaga
i macam energi yang terdapat di bumi. Seperti energi cahaya, energi listrik, energi magnet, en
ergi panas, bunyi, dan gaya serta dapat menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari.
3. Manfaat pelajaran IPA di SD juga agar siswa dapat mengetahui kondisi dan struktur alam se
mesta yang sangat luas. Baik tentang tata surya, bumi dan tanah serta bintang dan objek di lan
git seperti planet dan nama-nama planet.
4. Siswa-siswi sekolah dasar (SD) juga akan diberikan pemahaman yang baik dan benar terhada
p konsep, prinsip, kaidah,  dan teori IPA yang sangat mendasar dan umum beserta tokoh-toko
h pencetusnya.
Dengan demikian manfaat pelajaran IPA di SD sangat besar terutama dalam menumb
uhkan minat siswa dalam mempelajari pengetahuan alam yang  ditemui sehari-hari. Sehingga
siswa dapat mengetahui tentang dirinya dan lingkungannya maupun hubungan dirinya dengan
lingkungan alamnya.
Manfaat pembelajaran ipa bagi guru
1.Menimbulkan rasa ingin tahu terhadap kondisi lingkungan alam.
2. Memberikan wawasan akan konsep alam yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
3. Ikut menjaga, merawat, mengelola, dan melestarikan alam
4 Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide mengenai lingkungan alam disekit
ar.
5.Konsep yang ada dalam Ilmu Pengetahuan Alam berguna untuk menjelaskan berbagai peris
tiwa-peristiwa alam dan menemukan cara untuk memecahkan permasalahan tersebut.
6. Membangun rasa cinta terhadap alam yang telah di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
7. Menyadari pentingnya peran alam dalam kehidupan sehari-hari.
8. Dapat memberikan pengetahuan tentang teknologi dan dampak serta hubungannya dengan
kehidupan manusia sehari-hari.
9. Memberikan Pengetahuan untuk mengetahui perkembangan makhluk hidup dari zaman ke
zaman.
2.5 Tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar
Untuk memahami pentingnya pembelajaran IPA di SD, siswa tidak hanya dituntut unt
uk menghafalnya tapi lebih dari itu juga perlu membuktikannnya sendiri. Termasuk dengan
melakukan pengamatan dan penelitian untuk menemukan fakta-fakta alam secara objektif.
Adapun yang menjadi tujuan pembelajaran IPA di SD ataupun MI meliputi:
1.Untuk meningkatkan rasa cinta anak pada ilmu pengetahuan alam sehingga siswa dapat teru
s mempelajari dan bereksplorasi terhadap disiplin ilmu IPA hingga tingkat perguruan tinggi.
2.Meningkatkan rasa tahu anak. Dengan hadirnya mata pelajaran IPA di SD akan membangki
tkan siswa SD untuk terus meneliti dan mencari penemuan-penemuan baru tentang alam. Pen

6
yelidikan tentang alam dilakukan secara terus menerus secara menyenangkan dan ilmiah yan
g mampu berkontribusi besar bagi ilmu pengetahuan alam terbaru.
3.Tujuan pembelajaran IPA di SD juga agar siswa memahami lingkungan alam dan sekitarny
a. Sehingga dapat bijak dan berlaku positif dalam memperlakukan alam  yang mencakup mas
yarakat, teknologi dan sains.
4.Masalah-masalah alam seringkali ditemukan oleh manusia. Pentingnya pembelajaran IPA d
i SD ini akan merangsang siswa agar dapat memecahkan masalah atas kejadian alam yang ad
a di sekelilingnya. Keputusan siswa dapat membuat sebuah keputusan tepat dalam menghada
pi fenomena alam yang sedang di hadapinya.
5.Setiap siswa akan tersadar akan ilmu pengetahuan alam (IPA) sangat penting dipelajari buk
an hanya selama di sekolah tapi juga dalam kehidupannnya sehari-hari. Teori, konsep dan pri
nsip IPA sangat berguna dalam menunjang berbagai kegiatan manusia. Berbagai kegiatan dan
aktivitas manusia dalam kehidupan nyata tidak bisa lepas dari teori IPA.
Itulah sejumlah tujuan pembelajaran IPA di SD. Sehingga dengan tujuan itu yang men
jadi target guru IPA dalam mengajarkan dan mendidik pada siswa yang masih duduk di bang
ku sekolah dasar.

2.6 Ruang Lingkup Pembelajaran IPA


Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di SD Ruang lingkup pembelajaran IPA di SD pad
a Kurikulum 2013 disesuaikan dengan tingkat kebutuhan siswa dan peningkatan terhadap has
il belajar yang mengacu kepada aspek spiritual, sikap, pengetahuan dan keterampilan. Adapu
n ruang lingkup mata pelajaran IPA di Tingkat SD berdasarkan keputusan dari Mendikbud (2
014: 232) adalah sebagai berikut.
Ruang lingkup materi mata pelajaran IPA SD mencakup Tubuh dan panca indra, Tum
buhan dan hewan, Sifat dan wujud benda- benda sekitar, Alam semesta dan kenampakannya,
Bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan, Daur hidup makhluk hidup, Perkembangbiakan tana
man, Wujud benda, Gaya dan gerak, Bentuk dan sumber energi dan energi alternatif, Rupa bu
mi dan perubahannya, Lingkungan, alam semesta, dan sumber daya alam, Iklim dan cuaca, R
angka dan organ tubuh manusia dan hewan, Makanan, rantai makanan, dan keseimbangan ek
osistem, Perkembangbiakan makhluk hidup, Penyesuaian diri makhluk hidup pada lingkunga
n, Kesehatan dan sistem pernafasan manusia, Perubahan dan sifat benda, Hantaran panas, listr
ik dan magnet, Tata surya, Campuran dan larutan.Berdasarkan pemaparan dari ruang lingkup
pembelajaran IPA di SD tersebut, maka dapat di identifikasi secara garis besar bahwa dalam r
uang lingkup pembelajaran IPA di SD terdiri dari konsep alam semesta, kejadian-kejadian ya
ng terjadi di alam semesta, konsep biologi, konsep fisika, dan konsep kimia yang dikembangk
an secara konseptual dan sederhana. Beberapa ruang lingkup tersebut merupakan bagian dari
pemaparan dasar dari materi pembelajaran IPA yang dikembangkan di Sekolah Dasar.

BAB III
PENUTUP

7
3.1 Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secar
a sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakt
a-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemua
n. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari di
ri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di
dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengala
man langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami agar mem
ahami alam sekitar secara ilmiah.
Guru merupakan garda terdepan dalam sistem pendidikan. Guru yang berkualitas aka
n mendukung terwujudnya pendidikan yang berkualitas pula. Upaya-upaya harus dilakukan o
leh guru untuk menjadi guru yang berkualitas. Salah satu ciri guru yang berkualitas adalah gu
ru yang mampu mengembangkan dirinya dalam upaya meningkatkan kompetensinya, baik ko
mpetensi pedagogik, pribadi maupun sosial. Salah satu upaya yang bisa dilakukan guru untuk
mencapai kualitas profesionalime adalah dengan membuat inovasi-inovasi dalam pembelajara
n. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan inovasi pembelajaran. Guru harus bisa beradaptas
i dengan kemajuan teknologi dengan memanfaatkan teknologi tersebut untuk mengembangka
n gaya mengajarnya. Dimulai dari hal yang sederhana yang dijumpai dalam keseharian proses
kegiatan belajar mengajar. Guru dapat menemukan permasalahan yang dihadapinya dan men
cari pemecahan masalah tersebut melalui inovasi pembelajaran.Dengan inovasi pembelajaran
proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, aktif, kondusif dan kreatif sehi
ngga menumbuhkan semangat belajar siswa, mencapai tujuan pembelajaran dan pada akhirny
a dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk
menghadapi tuntutan zaman karena akan membawa pengaruh yang besar terhadap pendidikan
Pendidikan yang bermutu terwujud dari guru yang berkualitas. Oleh karena itu, guru dituntut
melakukan inovasi-inovasi untuk terus mengembangkan dirinya dan kompetensi keguruannya
supaya menjadi guru yang bermutu.

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat saya buat, sebagai manusia biasa saya menyadari da
lam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kriti
k dan saran yang bersifat konstruktif sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini d
an berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, (2009). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Jakart
a:Raja Grafindo Persada.Bandung:Alfabeta.

8
Azhar Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Bandung: Alfabet
a.
Amadi, Lif Khoiru dkk.2011.Strategi Pembelajaran.Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya
Darmadjo, dan Jenry kaligis.1992.Pendidikan IPA II.Medan:DEPDIKBUD
Iskandar, Srini M. 1996.Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam.Medan:DEPDIKBUD
Rulyanda, Dodi.”hakikat dan tujuan pembelajaran di SD” 19 september 2015.
http://dodirullyandapgsd.blogspot.co.id/2014/08/hakikat-dan-tujuan-pembelajaran-ipa.html
http://gurudesaku.blogspot.com
http://majalahsiantar.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai