Disusun Oleh:
Kelompok: 1
Kelas 3D
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Hakikat
Pembelajaran IPA di SD”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam mata kuliah Model Pembelajaran IPA di Universitas
Pendidikan Indonesia.
Dalam makalah ini akan diantarkan kepada suatu pemahaman mengenai
pengetahuan hakikat pembelajaran IPA untuk jenjang anak SD dan dewasa.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian IPA....................................................................................................3
2.2 Karekteristik IPA................................................................................................4
2.3 Hakikat Pembelajaran IPA di SD........................................................................5
2.4 Tujuan Pembelajaran IPA di SD.........................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
bahwa guru masih merasa asing dengan konsep pembelajaran IPA Terpadu. Hasil
observasi pada PLPG 2012 bahwa guru belum memahami maksud keterpadua,
guru memerlukan contoh cara membelajarkan IPA secara terpadu. Beberapa hal
tersebut mendasari perlunya dikembangkan perangkat pembelajaran IPA terpadu
yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses
peserta didik. Dengan harapan, siswa akan terbiasa dalam menghadapi persoalan
IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Guru IPA harus menguasai standar sesuai yang tertuang pada NSTA. NSTA
(2003: 1), merekomendasikan Standards for Science Teacher Preparation.
Standar ini memuat sejumlah standar yang harus dimiliki oleh guru meliputi
standar content, nature of science, inquiry, Issues, general skill of teaching,
curriculum, science in the community, assessment, safety and welfare,
professional growth. Standar ini konsisten dengan visi dari NSES (National
Science Education Standards). NSTA (2003: 8) dalam Insih Wilujeng (2010:
353), juga merekomendasikan agar guru-guru IPA sekolah Dasar dan Menengah
harus memiliki kemampuan interdisipliner IPA. Hal ini yang mendasari perlunya
calon guru IPA disiapkan untuk memiliki kompetensi dalam bidang biologi,
kimia, fisika, dan antariksa serta bidang IPA lainnya.
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian dari IPA.
1.3.2 Mengetahui karekteristik dari pembelajaran IPA.
1.3.3 Mengetahui hakikat pembelajaran IPA di SD.
1.3.4 Mengetahui tujuan pembelajaran IPA di SD.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian IPA
Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata Inggris yaitu
natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan dengan
alam atau bersangkut paut dengan alam, sedangkan science artinya ilmu
pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science dapat disebut
sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam ini. Menurut Rom Harre (Hendro Darmodjo dan Jenny R. E.
Kaligis, 1993: 4), Science is a collection of well attested theories which explain
the patterns and regularities among carefully studied phenomena. Bila
diterjemahkan secara bebas artinya sebagai berikut: IPA adalah kumpulan
teori yang telah diuji kebenarannya yang menjelaskan tentang pola-pola
keteraturan dari gejala alam yang diamati secara seksama. Pendapat Harre ini
memuat dua hal yang penting yaitu Pertama, bahwa IPA suatu kumpulan
pengetahuan yang berupa teori-teori. Kedua, bahwa teori-teori itu berfungsi
untuk menjelaskan gejala alam. Lebih lanjut Jacobson & Bergman (1980: 4),
mendefinisikan IPA sebagai berikut: “ Science is the investigation and
interpretation of events in the natural, physical environment and within our
bodies”.
Ilmu pengetahuan alam dikenal dengan istilah science (sains) merupakan
salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dikembangkan berdasarkan hasil
eksperimen. Oleh karena itu setiap guru diharapkan tidak melupakan hakikat dari
ilmu pengetahuan alam saat pelaksanaan pembelajaran. Dalam perkembangannya
science sering di terjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA).
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa
pengetahuan, konsep yang terorganisasi secara logis dan sistematis tentang alam
yang diperoleh dari eksperimen. Ilmu pengetahuan alam tidak hanya kumpulan
pengetahuan tetapi memiliki hal-hal lain yang dikemukakan oleh Carin dan Evan
(dalam Rustaman) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan mengandung emapat hal
3
4
yaitu: konten atau produk yang berarti dalam ipa terdapat fakta-fakta, hukum-
hukum, prinsip-prinsip, serta teori yang sudah diterima kebenarannya.
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai proses merupakan tatacara
pengembangan ipa yang dilakukan oleh para ahli, ipa sebagai produk sebagai hasil
yang diperoleh oleh para ahli dari hasil penelitian, sedangkan ipa sebagai sikap
yaitu cara yang dilakukan oleh para ahli untuk menanamkan sikap.
Menurut Elma (2012), banyak definisi tentang IPA, salah satunya IPA atau
science yang sebenarnya adalah natural science, yang dapat didefinisikan sebagai
pengetahuan tentang fakta dan hukum-hukum yang didasarkan atas pengamatan
dan disusun dalam suatu sistem yang teratur.
Dapat disimpulkan bahwa sains (IPA) yaitu sekumpulan pengetahuan
kealaman, dimana suatu pengetahuan dengan pengetahuan lainnya yang memiliki
hubungan kausal yang tumbuh sebagai hasil eksperimen dan observasi yang dapat
dikembangkan oleh metode tertentu yang dapat diuji kebenerannya.
IPA sebagai cara berfikir bermaksud aktivitas manusia dengan adanya
proses berfikir yang terjadi didalam pikiran siapapun. Para ilmuwan digerakan
oleh rasa keingintahuan yanga sangat besar dalam penyelidikan yang mereka
lakukan.
Hakikat IPA sebagai produk yaitu hasil yang diperoleh oleh para ilmuwan
yang disusun secara lengkap.IPA sebagai produk ada empat antaranya:
1. Fakta yaitu pernyataan tentang benda yang benar ada dan terjadi
2. Konsep yaitu kumpulan dari beberapa fakta yang saling berhubungan.
3. Prinsip yaitu kumpulan dari beberapa konsep
4. Teori yaitu prinsip-prinsip yang telah diterima
sehingga dapat disimpulkan dalam hakikat IPS ternyata IPA memiliki nilai-nilai
kehidupan dan pendidikan.
menjadi produk IPA. Jadi dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya diberi
pengetahuan saja atau berbagai fakta yang dihafal, tetapi siswa dituntut untuk
aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari
gejala-gejala alam.
IPA dikenal dengan istilah sains atau bisa disebut juga dengan natural
science. IPA merupakan penyelidikan dan interpretasi dari kejadian alam,
lingkungan fisik, dan tubuh kita. Seperti halnya setiap ilmu pengetahuan, Ilmu
Pengetahuan Alam mempunyai objek dan permasalahan jelas yaitu berobjek
benda-benda alam dan mengungkapkan misteri (gejala-gejala) alam yang disusun
secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang
dilakukan oleh manusia.
Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik tersendiri. IPA atau ilmu
pengetahuan alam memiliki 3 karakteristik yaitu, memandang bahwa setiap orang
mempunyai kewenangan untuk menguji validitas (kesahihan) prinsip dan teori
ilmiah meskipun kelihatannya logis dan dapat dijelaskan secara hipotesis,
memberi pengertian adanya hubungan antara fakta-fakta yang diobservasi yang
memungkinkan penyusunan prediksi, memberi makna bahwa teori Sains bukanlah
kebenaran yang akhir tetapi akan berubah atas dasar perangkat pendukung teori
tersebut.
Pembelajaran IPA didasarkan pada hakikat IPA sendiri yaitu dari segi
proses, produk, dan pengembangan sikap. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
sebisa mungkin didasarkan pada pendekatan empirik dengan asumsi bahwa alam
raya ini dapat dipelajari, dipahami, dan dijelaskan yang tidak semata-mata
bergantung pada metode kausalitas tetapi melalui proses tertentu, misalnya
observasi, eksperimen, dan analisis rasional.
Pembelajaran IPA dipengaruhi oleh tujuan yang harus dicapai oleh
pembelajaran tersebut. Tujuan pebelajaran IPA telah drumuskan dalam kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang sekarang kembali diberlakukan di
Indonesia setelah diberhentikan nya kurikulum 2013 atau Kurtilas. Ada enam
tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
9
DAFTAR PUSTAKA
10