MAKALAH
OLEH
1.Mariana Roja (081210057)
2.Maria A. G. Soru (0812100)
3.Kristina Huke (0812100)
4. Karlina Deo Suwo (0812100)
5. Febriyanti Getrudis (0812100)
6. Romanus Lereamat (0812100)
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
Keterampilan Proses Sains dan Implikasi dengan tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran IPA di SD. Dalam penulisan
makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, dikarenakan
terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang
Keterampilan Proses Sains dan Implikasi. Dalam makalah ini akan dijelaskan secara rinci
mengenai pengertian sains, keterampilan proses sains, serta implikasi dalam pembelajaran
IPA khususnya di SD. Dimana materi di atas memiliki tujuan untuk mengukur kemapuan
siswa dalam memahami proses sains dan bagaimana implikasinya dalam pembelajaran
IPA.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Penulis
mengucapkan limpah terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu selama
proses pembuatan dan pengerjaan makalah ini. Kepada teman-teman kelompok serta
dosen pengampu mata kuliah yang telah dengan rendah hati memberikan penulis waktu
serta kesempatan untuk terus memperbaiki kesalahan dalam makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat dan menjadi referensi yang berguna bagi pembaca.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi panduan yang berguna bagi para pendidik
terutama guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang efektif dengan
memahami apa saja keterampilan dalam proses sains, dan bagaimana impikasinya dalam
pembelajaran IPA. Untuk itu, kami mengaharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................
1.3 Tujuan ............................................................................................................
1.4 Manfaat ..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keterampilan Proses Sains...........................................................
2.2 Keterampilan Proses Sains Dan Implikasinya................................................
2.3 Jenis Keterampilan Sains ...............................................................................
2.4 Indikator Keterampilan Proses Sains.............................................................
2.5 Contoh Indikator Dasar Proses Sains.............................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Suhardi Aldi Ismail (2023) menyatakan bahwa Keterampilan proses sains atau
Keterampilan Proses Sains adalah segala keterampilan dalam melakukan penemuan konsep,
teori, dan prinsip yang memiliki tujuan dalam mengembangkan setiap konsep maupun
menyanggah temuan terdahulu. Rustaman et al. (2005) berpendapat bahwa Keterampilan
Proses Sains merupakan keterampilan yang mencakup kemampuan kognitif, soft skill dan
manual. Keterampilan kognitif terjadi adapun siswa melibatkan pikiran mereka dalam proses
pembelajaran. Soft skill dapat meliputi kegiatan pembelajaran dengan melibatkan
keterampilan proses sains. Keterampilan manual dibutuhkan sebab keterampilan proses sains
meliputi penerapan alat maupun bahan, menyiapkan dan membuat alat dan bahan serta
melakukan pengukuran.
Anatri Desstya (2015) menyatakan bahwa sains sebagai suatu deretan konsep serta
skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang bertumbuh sebagai hasil
eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimen lebih lanjut”.
sains sebagai batang tubuhnya pengetahuan yang diperoleh melalui proses inkuiri terus
menerus yang digerakkan oleh masyarakat yang bergerak dalam bidang sains. Sains
merupakan suatu upaya manusia yang meliputi operasi mental, keterampilan dan strategi
memanipulasi dan menghitung. Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan proses
siswa akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta
menumbuhkan sikap nilai yang dituntut. Keterampilan proses sains sangat penting untuk
dipelajari dan dikuasai oleh setiap orang. Bila seseorang telah menguasai keterampilan proses
sains, maka orang tersebut telah menguasai keterampilan yang diperlukan dalam belajar
tingkat tinggi yaitu melakukan penelitian dan memecahkan masalah dalam pembelajaran
sains. Pentingnya melatih keterampilan proses sains kepada siswa dalam pembelajaran sains
karena keterampilan proses sains tidak hanya sesuai dengan karakteristik sains sebagai
pengetahuan mendasar yang terstruktur dan sistematis dengan mengumpulkan data melalui
observasi dan eksperimen, tetapi keterampilan ini juga memudahkan individu untuk dapat
menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan
fisik maupun mental terkait kemampuan-kemampuan dasar yang ada dalam kegiatan ilmiah
sehingga ilmuan-ilmuan berhasil menemukan hal baru setelah di lakukan penyelidikan.
Sedangkan menurut Watono keterampilan proses yaitu suatu cara yang dapat membantu
peserta didik dalam memahami teori maupunkonsep melalui penyelidikan (Marpaung, 2018).
Keterampilan proses sains peserta didik perlu di kembangkan, sebab keterampilan proses
sains dapat membantu peserta didik dalam memahami dan menghayati pelajaran atau materi
dengan baik. Pada prinsipnya keterampilan proses sains ini telah ada dalan diri peserta didik
sebagai wawasan dalam mengembangkan keterampilan intelektual, sosial dan fisik. KPS juga
melibatkan keterampilan kognitif, manual dan sosial. Keterampilan kognitif terlibat sebab
peserta didik menggunakan pikirnnya saat melakukan keterampilan proses. Sedangkan
keterampilan manual melibatkan pengukuran, penggunaan alat dan bahan, penyusunan
ataupun pemasangan alat. Keterampilan sosial terlibat ketika peserta didik berinteraksi satu
sama lain selama pembelajaran berlangsung (Rustaman, 2005).
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini diantaranya :
1. Untuk Mengetahui Keterampilan Proses Sains Dan Impikasinya
2. Untuk Mengetahui Jenis Keterampilan Proses Sains.
3. Untuk Mengetahui Indikator Dalam Keterampilan Proses Sains.
4. Untuk Mengetahui Contoh Dari Indikator Keterampilan Proses Sains.
1.4 Manfaat
Dalam penyusunan makalah ini ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh yaitu:
1. Dapat melatih peserta didik untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
memberi pengalaman belajar yang bermakna.
2. Memampukkan peserta didik untuk terlibat langsung dengan objek nyata sehingga
dapat mempermudah pemahaman peserta didik terhadap keterampilan dalam proses
sains.
BAB II
PEMBAHASAN
KPS terdiri dari dua yaitu (1) Keterampilan Proses Sains Dasar (KPSD) yang terdiri
atas Keterampilan mengamati, mengelompokkan, mengukur, menggunakan hubungan
ruang dan Waktu, memprediksi, menyimpulkan, serta mengkomunikasikan; dan (2)
Keterampilan Proses Sains Terintegrasi (KPST) yang meliputi menyusun definisi
operasional variabel, menentukan Hipotesis, mengontrol variabel, bereksperimen, dan
menafsirkan data hasil eksperimen(Tadda, 2020). Dalam pembelajaran IPA tentunya tidak
akan terlepas dari KPSD dan KPST. Oleh karena itu dalam melatihkan KPSD dan KPST
tersebut pada siswa tentunya harus Didukung oleh banyak faktor salah satunya adalah
media pembelajaran berupa buku ajar yang Berisi uraian materi yang akan disampaikan ke
siswa.
1. Mengamati
Mengamati atau observasi adalah keterampilan paling dasar pada sains. Observasi ini
dilaksanakan dengan menggunakan kelima indera yang nantinya bisa dijadikan
sebagai fakta empiris. Pengamatan atau observasi yang baik merupakan pondasi awal
untuk mempelajari keterampilan proses lainnya. Contohnya siswa melakukan
pengamatan mengenai gelas menggunakan kelima inderanya.
2. Pengelompokan
3. Mengukur
4. Berkomunikasi
Siswa juga harus berkomunikasi dengan orang lain. Dimana komunikasi sangat
penting dilakukan, terutama untuk membagikan hasil penelitian kepada orang lain
Komunikasi dalam hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara. Cara ini misalnya
tulisan, lisan, presentasi, media grafik, peta dan juga diagram. Untuk contohnya
adalah dimana siswa akan membuat suatu grafik garis yang mengidentifikasikan
hubungan antara kecepatan dan juga berat kelereng.
5. Menyimpulkan
6. Memprediksi
Prediksi merupakan tebakan atau ramalan yang berdasarkan pada pengamatan serta
kesimpulan. Pengamatan yang dimaksud disini bisa berupa peristiwa atau kejadian
yang diamati, bisa juga berupa pengetahuan yang sudah diteliti sebelumnya.
Contohnya adalah siswa akan menulis suatu hipotesis mengenai pengaruh garam pada
pembuatan telur asin.
Indikator Keterampilan Proses Sains
1. Mengamati (observasi)
Mengamati adalah aktivitas yang dilakukan dalam menghimpun informasi pada sebuah
kejadian menggunakan indera. Proses ini dilakukan untuk mengeksplorasi banyak
kejadian menggunakan inderanya sehingga informasi yang didapatkan sangat luas dan
mendalam.
2. Menggolongkan (klasifikasi)
3. Interpretasi Pengamatan
4. Memprediksi
Prediksi adalah perhitungan ke depan tentang suatu hal berdasarkan hasil informasi dari
pengamatan yang sudah dilakukan.
5. Mengajukan Pertanyaan
Untuk memiliki skill bertanya, siswa bisa memulainya dengan bertannya tentang apa,
mengapa dan bagaimana. Hal ini sangat berguna untuk mengetahui suatu penjelasan yang
mempunyai latar belakang hipotesis.
6. Melakukan Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi sementara dengan dasar informasi yang sudah terhimpun untuk
menjelaskan suatu peristiwa atau penelitian.
Dalam pelaksanaan indikator ini, guru akan mengembangkan keterampilan siswa dalam
melaksanakan percobaan. Caranya yaitu dengan menstimulasi para siswa dengan
pertanyaan. Pertanyaan tersebut bisa berupa bagaimana cara menyusun percobaan? Atau
apa yang harus dilakukan selanjutnya? Selanjutnya siswa dituntut untuk tahu bagaimana
cara memutuskan faktor apa saja yang mempengaruhi percobaan dan apa saja yang harus
di observasi, diukur, dicatat beserta susunan kerjanya. Terakhir, sisa harus mengetahui
cara membuat laporan.
8. Memanfaatkan Bahan dan Alat
Cara memanfaatkan bahan dan alat adalah dengan melakukan praktek secara langsung
menggunakan alat dan bahan tersebut. Hal ini akan membuat siswa mendapatkan
pengalaman yang nyata.
9. Mempraktekan Konsep
Ketika siswa mempraktekkan sebuah konsep maka harus bisa memakai konsep yang
sudah dipelajari ke dalam peristiwa baru. Selain itu, siswa menggunakan konsep pada
peristiwa baru tersebut untuk menerangkan kejadian yang ada.
10. Berkomunikasi
Kemampuan komunikasi ini berguna untuk mengetahui diagram, grafik maupun tabel
dari hasil penelitian. Artinya siswa bisa menjelaskan hasil pengamatan yang dilakukan
menggunakan diagram, grafik maupun tabel.
1. mengamati
Mengamati atau observasi adalah keterampilan paling dasar pada sains. Observasi ini
dilaksanakan dengan menggunakan kelima indera yang nantinya bisa dijadikan
sebagai fakta empiris. Pengamatan atau observasi yang baik merupakan pondasi awal
untuk mempelajari keterampilan proses lainnya. Contohnya siswa melakukan
pengamatan mengenai gelas menggunakan kelima inderanya.
2. Pengelompokan
3. Mengukur
4. Berkomunikasi
Siswa juga harus berkomunikasi dengan orang lain. Dimana komunikasi sangat
penting dilakukan, terutama untuk membagikan hasil penelitian kepada orang lain
Komunikasi dalam hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara. Cara ini misalnya
tulisan, lisan, presentasi, media grafik, peta dan juga diagram. Untuk contohnya
adalah dimana siswa akan membuat suatu grafik garis yang mengidentifikasikan
hubungan antara kecepatan dan juga berat kelereng.
5. Menyimpulkan
6. Memprediksi
Prediksi merupakan tebakan atau ramalan yang berdasarkan pada pengamatan serta
kesimpulan. Pengamatan yang dimaksud disini bisa berupa peristiwa atau kejadian
yang diamati, bisa juga berupa pengetahuan yang sudah diteliti sebelumnya.
Contohnya adalah siswa akan menulis suatu hipotesis mengenai pengaruh garam pada
pembuatan telur asin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh,
mengembangkan, dan menerapkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan
teori sains, baik berupa keterampilan mental, keterampilan fisik (manual), maupun
keterampilan sosial. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang diperlukan
dalam melakukan penelitian dan memecahkan masalah.Pendekatan saintifik (mengamati,
menanya, menganalisis, menyimpulkan,Mengkomunikasikan, dan mencipta) merupakan
bagian dari Keterampilan Proses Sains (KPS)(Sartika & Nuroh, 2017). Pendekatan
saintifik disebut juga sebagai pendekatan ilmiah. Pembelajaran berbasis pendekatanilmiah
lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan Pembelajaran tradisional (Daryanto,
2014:55)KPS diartikan sebagai wawasan dalam pengembangan keterampilan fisik dan
intelektual Yang telah ada pada diri peserta didik dan bersumber dari keterampilan dasar
(Dimyati & Mudjiono, 2015). Pendapat lain mengatakan bahwa KPS digunakan oleh para
ilmuan untuk Menemukan sesuatu yang baru melalui kegiatan ilmiah berupa penelitian
(Pratama, 2015). Ongowo & Indoshi, 2013, menyebutkan bahwa melalui kegiatan ilmiah
dan KPS siswa akan Mampu menemukan konsep sains. Sehingga dalam proses
pembelajaran IPA, KPS menjadi Suatu hal yang sangat penting dan dapat dikatakan wajib
ada. (Ningsih, S., & B., 2011)Menyebutkan bahwa keterampilan proses sains dapat dibagi
dalam dua kelompok, yaitu 1) the Basic (simpler) process skills dan 2) integrated (more
complex) process skills. The basic Process skills, terdiri dari 1) observing, 2) inferring, 3)
measuring, 4) communicating, dan 5) Classifying, 6) predicting. Sedangkan yang
termasuk dalam integrated process skills adalah 1) Controlling variable, 2) defining
operationally, 3) formulating hypotheses, 4) interpreting data, 5) experimenting dan 6)
formulating models.Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang melibatkan
segenap Kemampuan siswa dalam memperoleh pengetahuan berdasarkan fenomena.
Kemampuan Siswa yang dimaksud ialah keterampilan mengamati, mengelompokkan,
menafsirkan, Memprediksi, mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan
percobaan, menerapkan Konsep, berkomunikasi dan melaksanakan percobaan (Widyanti,
Distri,, & Wahyudi, 2020). (Sari, Supriyanti, & Dwiyanti, 2019) menyatakan bahwa
keterampilan proses merupakan hasil Belajar yang dicapai seseorang dalam wujud
kemampuan untuk melakukan kerja ilmiah atau Penelitian ilmiah, mengkomunikasikan
hasil penelitian ilmiah dan bersikap ilmiah.KPS terdiri dari dua yaitu (1) Keterampilan
Proses Sains Dasar (KPSD) yang terdiri atas Keterampilan mengamati, mengelompokkan,
mengukur, menggunakan hubungan ruang dan Waktu, memprediksi, menyimpulkan, serta
mengkomunikasikan; dan (2) Keterampilan Proses Sains Terintegrasi (KPST) yang
meliputi menyusun definisi operasional variabel, menentukan Hipotesis, mengontrol
variabel, bereksperimen, dan menafsirkan data hasil eksperimen(Tadda, 2020). Terdapat
5 indikator yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan
mengkomunikasikan (Eliyana, 2020).
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, adapun saran yang bisa diberikan yaitu:
1. Bagi pendidik
Dapat memahami indikator apa saja dalam keterampilan proses sains sehingga proses
pembelajaran memampukan siswa untuk aktif dan terlibat dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Wayan Suja, 2020. “ Keterampilan proses sains dan instrument pengukuranya”. Depok:
Rajawali pers.
Suhardi, Aldi Ismail. (2023). ”Keterampilan Proses Sains: Panduan Praktik Untuk
Melatih Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi”. Purbalingga: Eureka Media Aksara.
Anatri Desstya. 2015. Keterampilan Proses Sains dan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan Profesi Dasar. ISSN: 2406–8012, Vol. 2, No. 2, Hal. 95-102.
Agnafia, D. N. (2019). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran
Biologi. Jurnal Florea, 45-53. DOI: http://doi.org/10.25273/florea.v6i1.4369
Aliyah, A., & Erman. (2021). Analisis Unsur-Unsur Keterampilan Proses Sains Dalam
Buku IPA SMP. Pensa E-Jurnal : Pendidikan Sains, 147-153.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/pensa/article/view/37035