Anda di halaman 1dari 17

KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN IMPLIKASI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran IPA di SD


Dosen Pengampu: Maria Helvina, S. Pd., M.Pd

OLEH
1.Mariana Roja (081210057)
2.Maria A. G. Soru (0812100)
3.Kristina Huke (0812100)
4. Karlina Deo Suwo (0812100)
5. Febriyanti Getrudis (0812100)
6. Romanus Lereamat (0812100)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
Keterampilan Proses Sains dan Implikasi dengan tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran IPA di SD. Dalam penulisan
makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, dikarenakan
terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang
Keterampilan Proses Sains dan Implikasi. Dalam makalah ini akan dijelaskan secara rinci
mengenai pengertian sains, keterampilan proses sains, serta implikasi dalam pembelajaran
IPA khususnya di SD. Dimana materi di atas memiliki tujuan untuk mengukur kemapuan
siswa dalam memahami proses sains dan bagaimana implikasinya dalam pembelajaran
IPA.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Penulis
mengucapkan limpah terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu selama
proses pembuatan dan pengerjaan makalah ini. Kepada teman-teman kelompok serta
dosen pengampu mata kuliah yang telah dengan rendah hati memberikan penulis waktu
serta kesempatan untuk terus memperbaiki kesalahan dalam makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat dan menjadi referensi yang berguna bagi pembaca.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi panduan yang berguna bagi para pendidik
terutama guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang efektif dengan
memahami apa saja keterampilan dalam proses sains, dan bagaimana impikasinya dalam
pembelajaran IPA. Untuk itu, kami mengaharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini.

Maumere, 20 februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................
1.3 Tujuan ............................................................................................................
1.4 Manfaat ..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keterampilan Proses Sains...........................................................
2.2 Keterampilan Proses Sains Dan Implikasinya................................................
2.3 Jenis Keterampilan Sains ...............................................................................
2.4 Indikator Keterampilan Proses Sains.............................................................
2.5 Contoh Indikator Dasar Proses Sains.............................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ..................................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan untuk menciptakan suasana belajar agar
Siswa dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya (Sukamti, 2016). Pembelajaran
Dalam kurikulum 2013 diharapkan mampu menjawab tuntutan abad-21 dimana peserta didik
Mampu memiliki kemampuan berpikir kritis dan analitis dengan pembelajaran yang berbasis
Pendekatan saintifik dalam semua mata pelajaran (Kemendikbud, 2014).Keterampilan proses
sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan oleh para ilmuwan dalam
melakukan penyelididkan ilmiah (Wayan suja, 2020). Keterampilan proses sains adalah
keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan konsep-
konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori sains, baik berupa keterampilan mental,
keterampilan fisik (manual), maupun keterampilan sosial. Keterampilan proses sains
merupakan keterampilan yang diperlukan dalam melakukan penelitian dan memecahkan
masalah.Pendekatan saintifik (mengamati, menanya, menganalisis,
menyimpulkan,Mengkomunikasikan, dan mencipta) merupakan bagian dari Keterampilan
Proses Sains (KPS)(Sartika & Nuroh, 2017). Pendekatan saintifik disebut juga sebagai
pendekatan ilmiah. Pembelajaran berbasis pendekatanilmiah lebih efektif hasilnya
dibandingkan dengan Pembelajaran tradisional (Daryanto, 2014:55)KPS diartikan sebagai
wawasan dalam pengembangan keterampilan fisik dan intelektual Yang telah ada pada diri
peserta didik dan bersumber dari keterampilan dasar (Dimyati & Mudjiono, 2015). Pendapat
lain mengatakan bahwa KPS digunakan oleh para ilmuan untuk Menemukan sesuatu yang
baru melalui kegiatan ilmiah berupa penelitian (Pratama, 2015). Ongowo & Indoshi, 2013,
menyebutkan bahwa melalui kegiatan ilmiah dan KPS siswa akan Mampu menemukan
konsep sains. Sehingga dalam proses pembelajaran IPA, KPS menjadi Suatu hal yang sangat
penting dan dapat dikatakan wajib ada. (Ningsih, S., & B., 2011)Menyebutkan bahwa
keterampilan proses sains dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu 1) the Basic (simpler)
process skills dan 2) integrated (more complex) process skills. The basic Process skills,
terdiri dari 1) observing, 2) inferring, 3) measuring, 4) communicating, dan 5) Classifying, 6)
predicting. Sedangkan yang termasuk dalam integrated process skills adalah 1) Controlling
variable, 2) defining operationally, 3) formulating hypotheses, 4) interpreting data, 5)
experimenting dan 6) formulating models.Keterampilan proses sains merupakan keterampilan
yang melibatkan segenap Kemampuan siswa dalam memperoleh pengetahuan berdasarkan
fenomena. Kemampuan Siswa yang dimaksud ialah keterampilan mengamati,
mengelompokkan, menafsirkan, Memprediksi, mengajukan pertanyaan, berhipotesis,
merencanakan percobaan, menerapkan Konsep, berkomunikasi dan melaksanakan percobaan
(Widyanti, Distri,, & Wahyudi, 2020). (Sari, Supriyanti, & Dwiyanti, 2019) menyatakan
bahwa keterampilan proses merupakan hasil Belajar yang dicapai seseorang dalam wujud
kemampuan untuk melakukan kerja ilmiah atau Penelitian ilmiah, mengkomunikasikan hasil
penelitian ilmiah dan bersikap ilmiah.KPS terdiri dari dua yaitu (1) Keterampilan Proses
Sains Dasar (KPSD) yang terdiri atas Keterampilan mengamati, mengelompokkan,
mengukur, menggunakan hubungan ruang dan Waktu, memprediksi, menyimpulkan, serta
mengkomunikasikan; dan (2) Keterampilan Proses Sains Terintegrasi (KPST) yang meliputi
menyusun definisi operasional variabel, menentukan Hipotesis, mengontrol variabel,
bereksperimen, dan menafsirkan data hasil eksperimen(Tadda, 2020). Dalam pembelajaran
IPA tentunya tidak akan terlepas dari KPSD dan KPST. Oleh karena itu dalam melatihkan
KPSD dan KPST tersebut pada siswa tentunya harus Didukung oleh banyak faktor salah
satunya adalah media pembelajaran berupa buku ajar yang Berisi uraian materi yang akan
disampaikan ke siswa. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian di Amerika yang menyatakan
bahwa buku ajar digunakan oleh guru sains dalam 90% waktu Pembelajarannya (Amallia,
dkk, 2017).

Menurut Suhardi Aldi Ismail (2023) menyatakan bahwa Keterampilan proses sains atau
Keterampilan Proses Sains adalah segala keterampilan dalam melakukan penemuan konsep,
teori, dan prinsip yang memiliki tujuan dalam mengembangkan setiap konsep maupun
menyanggah temuan terdahulu. Rustaman et al. (2005) berpendapat bahwa Keterampilan
Proses Sains merupakan keterampilan yang mencakup kemampuan kognitif, soft skill dan
manual. Keterampilan kognitif terjadi adapun siswa melibatkan pikiran mereka dalam proses
pembelajaran. Soft skill dapat meliputi kegiatan pembelajaran dengan melibatkan
keterampilan proses sains. Keterampilan manual dibutuhkan sebab keterampilan proses sains
meliputi penerapan alat maupun bahan, menyiapkan dan membuat alat dan bahan serta
melakukan pengukuran.

Anatri Desstya (2015) menyatakan bahwa sains sebagai suatu deretan konsep serta
skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang bertumbuh sebagai hasil
eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimen lebih lanjut”.
sains sebagai batang tubuhnya pengetahuan yang diperoleh melalui proses inkuiri terus
menerus yang digerakkan oleh masyarakat yang bergerak dalam bidang sains. Sains
merupakan suatu upaya manusia yang meliputi operasi mental, keterampilan dan strategi
memanipulasi dan menghitung. Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan proses
siswa akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta
menumbuhkan sikap nilai yang dituntut. Keterampilan proses sains sangat penting untuk
dipelajari dan dikuasai oleh setiap orang. Bila seseorang telah menguasai keterampilan proses
sains, maka orang tersebut telah menguasai keterampilan yang diperlukan dalam belajar
tingkat tinggi yaitu melakukan penelitian dan memecahkan masalah dalam pembelajaran
sains. Pentingnya melatih keterampilan proses sains kepada siswa dalam pembelajaran sains
karena keterampilan proses sains tidak hanya sesuai dengan karakteristik sains sebagai
pengetahuan mendasar yang terstruktur dan sistematis dengan mengumpulkan data melalui
observasi dan eksperimen, tetapi keterampilan ini juga memudahkan individu untuk dapat
menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan
fisik maupun mental terkait kemampuan-kemampuan dasar yang ada dalam kegiatan ilmiah
sehingga ilmuan-ilmuan berhasil menemukan hal baru setelah di lakukan penyelidikan.
Sedangkan menurut Watono keterampilan proses yaitu suatu cara yang dapat membantu
peserta didik dalam memahami teori maupunkonsep melalui penyelidikan (Marpaung, 2018).
Keterampilan proses sains peserta didik perlu di kembangkan, sebab keterampilan proses
sains dapat membantu peserta didik dalam memahami dan menghayati pelajaran atau materi
dengan baik. Pada prinsipnya keterampilan proses sains ini telah ada dalan diri peserta didik
sebagai wawasan dalam mengembangkan keterampilan intelektual, sosial dan fisik. KPS juga
melibatkan keterampilan kognitif, manual dan sosial. Keterampilan kognitif terlibat sebab
peserta didik menggunakan pikirnnya saat melakukan keterampilan proses. Sedangkan
keterampilan manual melibatkan pengukuran, penggunaan alat dan bahan, penyusunan
ataupun pemasangan alat. Keterampilan sosial terlibat ketika peserta didik berinteraksi satu
sama lain selama pembelajaran berlangsung (Rustaman, 2005).

Menurut Nuryani Y Rustaman (2005), Keterampilan proses terdiri atas keterampilan


Observasi, menafsirkan, klasifikasi, menggunakan alat dan bahan, meramalkan,
berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan percobaan, menerapkan konsep dan mengajukan
pertanyaan. Pembelajaran yang baik tidak hanya menilai atau melihat seorang peserta didik
dari hasil belajar yang dicapainya semata, tetapi harus lebih mengembangkan berbagai
kemampuan dan keterampilannya, terutama keterampilan dengan menggunakan proses dan
prinsip keilmuan ilmiahnya. Menurut Duherti (Fatmawati, Baiq, 2013:2) mengenai
keterampilan proses, menyatakan bahwa: Keterampilan proses adalah keseluruhan
keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat digunakan
untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah
ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan.
Berdasarkan pandangan IPA sebagai proses, dalam pembelajaran lPA saat ini digunakan
keterampilan proses. Tawil, Muh dan Liliasari (2014:8) menyatakan bahwa: Pendekatan
Keterampilan Proses Sains (KPS) dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan
pengembangan keterampilanketerampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari
kemampuan kemampuan mendasar yang pada prinsipnya ialah ada dalam diri peserta didik.
Berikut ini adalah indikator dari keterampilan proses sains dasar menurut Jufri, Wahab (2017:
149): Keterampilan proses dasar terdiri dari keterampilan mengamati (melakukan observasi),
keterampilan mengukur (melakukan pengukuran), keterampilan memprediksi (meramalkan),
keterampilan mengelompokkan (mengklasifikasi), menginferensi (mengemukakan asumsi)
dan keterampilan mengkominikasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diperoleh rumusan masalah, diantaranya:
1. Apa Pengertian Keterampilan Proses Sains?
2. Bagaimana Keterampilan Proses Sains Dan Implikasinya?
3. Apa Saja Jenis Keterampilan Proses Sains?
4. Bagaimana Indikator Dalam Keterampilan Proses Sains?
5. Apa Saja Contoh Dari Indikator Keterampilan Proses Sains?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini diantaranya :
1. Untuk Mengetahui Keterampilan Proses Sains Dan Impikasinya
2. Untuk Mengetahui Jenis Keterampilan Proses Sains.
3. Untuk Mengetahui Indikator Dalam Keterampilan Proses Sains.
4. Untuk Mengetahui Contoh Dari Indikator Keterampilan Proses Sains.
1.4 Manfaat
Dalam penyusunan makalah ini ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh yaitu:
1. Dapat melatih peserta didik untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
memberi pengalaman belajar yang bermakna.
2. Memampukkan peserta didik untuk terlibat langsung dengan objek nyata sehingga
dapat mempermudah pemahaman peserta didik terhadap keterampilan dalam proses
sains.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keterampilan proses Sains


Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan oleh
para ilmuwan dalam melakukan penyelididkan ilmiah (Wayan suja, 2020). Keterampilan
proses sains adalah keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan, dan
menerapkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori sains, baik berupa
keterampilan mental, keterampilan fisik (manual), maupun keterampilan sosial. Keterampilan
proses sains merupakan keterampilan yang diperlukan dalam melakukan penelitian dan
memecahkan masalah. Menurut Suhardi Aldi Ismail (2023) menyatakan bahwa Keterampilan
proses sains atau Keterampilan Proses Sains adalah segala keterampilan dalam melakukan
penemuan konsep, teori, dan prinsip yang memiliki tujuan dalam mengembangkan setiap
konsep maupun menyanggah temuan terdahulu. Rustaman et al. (2005) berpendapat bahwa
Keterampilan Proses Sains merupakan keterampilan yang mencakup kemampuan kognitif,
soft skill dan manual. Keterampilan kognitif terjadi adapun siswa melibatkan pikiran mereka
dalam proses pembelajaran. Soft skill dapat meliputi kegiatan pembelajaran dengan
melibatkan keterampilan proses sains. Keterampilan manual dibutuhkan sebab keterampilan
proses sains meliputi penerapan alat maupun bahan, menyiapkan dan membuat alat dan
bahan serta melakukan pengukuran. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan fisik
maupun mental terkait kemampuan-kemampuan dasar yang ada dalam kegiatan ilmiah
sehingga ilmuan-ilmuan berhasil menemukan hal baru setelah di lakukan penyelidikan.
Sedangkan menurut Watono keterampilan proses yaitu suatu cara yang dapat membantu
peserta didik dalam memahami teori maupunkonsep melalui penyelidikan (Marpaung, 2018).
Keterampilan proses sains peserta didik perlu di kembangkan, sebab keterampilan proses
sains dapat membantu peserta didik dalam memahami dan menghayati pelajaran atau materi
dengan baik. Pada prinsipnya keterampilan proses sains ini telah ada dalan diri peserta didik
sebagai wawasan dalam mengembangkan keterampilan intelektual, sosial dan fisik. KPS juga
melibatkan keterampilan kognitif, manual dan sosial. Keterampilan kognitif terlibat sebab
peserta didik menggunakan pikirnnya saat melakukan keterampilan proses. Sedangkan
keterampilan manual melibatkan pengukuran, penggunaan alat dan bahan, penyusunan
ataupun pemasangan alat. Keterampilan sosial terlibat ketika peserta didik berinteraksi satu
sama lain selama pembelajaran berlangsung (Rustaman, 2005).Keterampilan proses sains
adalah keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan
konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori sains, baik berupa keterampilan
mental, keterampilan fisik (manual), maupun keterampilan sosial. Keterampilan proses sains
merupakan keterampilan yang diperlukan dalam melakukan penelitian dan memecahkan
masalah.Pendekatan saintifik (mengamati, menanya, menganalisis,
menyimpulkan,Mengkomunikasikan, dan mencipta) merupakan bagian dari Keterampilan
Proses Sains (KPS)(Sartika & Nuroh, 2017). Pendekatan saintifik disebut juga sebagai
pendekatan ilmiah. Pembelajaran berbasis pendekatanilmiah lebih efektif hasilnya
dibandingkan dengan Pembelajaran tradisional (Daryanto, 2014:55)KPS diartikan sebagai
wawasan dalam pengembangan keterampilan fisik dan intelektual Yang telah ada pada diri
peserta didik dan bersumber dari keterampilan dasar (Dimyati & Mudjiono, 2015). Pendapat
lain mengatakan bahwa KPS digunakan oleh para ilmuan untuk Menemukan sesuatu yang
baru melalui kegiatan ilmiah berupa penelitian (Pratama, 2015). Ongowo & Indoshi, 2013,
menyebutkan bahwa melalui kegiatan ilmiah dan KPS siswa akan Mampu menemukan
konsep sains. Sehingga dalam proses pembelajaran IPA, KPS menjadi Suatu hal yang sangat
penting dan dapat dikatakan wajib ada. (Ningsih, S., & B., 2011)Menyebutkan bahwa
keterampilan proses sains dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu 1) the Basic (simpler)
process skills dan 2) integrated (more complex) process skills. The basic Process skills,
terdiri dari 1) observing, 2) inferring, 3) measuring, 4) communicating, dan 5) Classifying, 6)
predicting. Sedangkan yang termasuk dalam integrated process skills adalah 1) Controlling
variable, 2) defining operationally, 3) formulating hypotheses, 4) interpreting data, 5)
experimenting dan 6) formulating models.Keterampilan proses sains merupakan keterampilan
yang melibatkan segenap Kemampuan siswa dalam memperoleh pengetahuan berdasarkan
fenomena. Kemampuan Siswa yang dimaksud ialah keterampilan mengamati,
mengelompokkan, menafsirkan, Memprediksi, mengajukan pertanyaan, berhipotesis,
merencanakanmenerapkan Konsep, berkomunikasi dan melaksanakan percobaan (Widyanti,
Distri,, & Wahyudi, 2020). (Sari, Supriyanti, & Dwiyanti, 2019) menyatakan bahwa
keterampilan proses merupakan hasil Belajar yang dicapai seseorang dalam wujud
kemampuan untuk melakukan kerja ilmiah atau Penelitian ilmiah, mengkomunikasikan hasil
penelitian ilmiah dan bersikap ilmiah.KPS terdiri dari dua yaitu (1) Keterampilan Proses
Sains Dasar (KPSD) yang terdiri atas Keterampilan mengamati, mengelompokkan,
mengukur, menggunakan hubungan ruang dan Waktu, memprediksi, menyimpulkan, serta
mengkomunikasikan; dan (2) Keterampilan Proses Sains Terintegrasi (KPST) yang meliputi
menyusun definisi operasional variabel, menentukan Hipotesis, mengontrol variabel,
bereksperimen, dan menafsirkan data hasil eksperimen(Tadda, 2020). Dalam pembelajaran
IPA tentunya tidak akan terlepas dari KPSD dan KPST. Oleh karena itu dalam melatihkan
KPSD dan KPST tersebut pada siswa tentunya harus Didukung oleh banyak faktor salah
satunya adalah media pembelajaran berupa buku ajar yang Berisi uraian materi yang akan
disampaikan ke siswa. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian di Amerika yang menyatakan
bahwa buku ajar digunakan oleh guru sains dalam 90% waktu Pembelajarannya (Amallia,
dkk, 2017).

Menurut Nuryani Y Rustaman (2005), Keterampilan proses terdiri atas keterampilan


Observasi, menafsirkan, klasifikasi, menggunakan alat dan bahan, meramalkan,
berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan percobaan, menerapkan konsep dan mengajukan
pertanyaan. Pembelajaran yang baik tidak hanya menilai atau melihat seorang peserta didik
dari hasil belajar yang dicapainya semata, tetapi harus lebih mengembangkan berbagai
kemampuan dan keterampilannya, terutama keterampilan dengan menggunakan proses dan
prinsip keilmuan ilmiahnya. Menurut Duherti (Fatmawati, Baiq, 2013:2) mengenai
keterampilan proses, menyatakan bahwa: Keterampilan proses adalah keseluruhan
keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat digunakan
untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah
ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan.
Berdasarkan pandangan IPA sebagai proses, dalam pembelajaran lPA saat ini digunakan
keterampilan proses. Tawil, Muh dan Liliasari (2014:8) menyatakan bahwa: Pendekatan
Keterampilan Proses Sains (KPS) dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan
pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari
kemampuan kemampuan mendasar yang pada prinsipnya ialah ada dalam diri peserta didik.
Berikut ini adalah indikator dari keterampilan proses sains dasar menurut Jufri, Wahab (2017:
149): Keterampilan proses dasar terdiri dari keterampilan mengamati (melakukan observasi),
keterampilan mengukur (melakukan pengukuran), keterampilan memprediksi (meramalkan),
keterampilan mengelompokkan (mengklasifikasi), menginferensi (mengemukakan asumsi)
dan keterampilan mengkominikasi.
2.2 Keterampilan proses sains dan impikasinya

Keterampilan proses sains adalah segala keterampilan dalam melakukan penemuan


konsep, teori, dan prinsip yang memiliki tujuan dalam mengembangkan setiap konsep
maupun menyanggah temuan terdahulu. Menurut Wayan Suja (2020) ada beberapa alasan
mengapa keterampilan proses sains perlu ditrrapkan dalam pembelajaran diantaranya,
pertama perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung sangat cepat, bahkan cenderung
semakin cepat dari tahun ke tahun sehingga tidak mungkin bagi guru untuk mengajarkan
semua fakta dan konsep kepada siswa. Kedua, peserta didik akan lebih memahami konsep-
konsep sains yang rumit dan abstark. Pengertian dari keterampilan proses sains yaitu adalah
kemampuan Dari seseorang untuk menerapkan/mengaplikasian metode ilmiah Sehingga ia
dapat memahami, dan dapat menerapkan ilmu pengetahuan Yang telah diperolehnya.
Rustaman (2005:78) keterampilan proses meliputi: 1) Keterampilan melakukan pengamatan
(observasi), 2)Mengelompokkan (klasifikasi), 3) Menafsirkan pengamatan (interpretasi), 4)
Meramalkan (prediksi), 5) Sains mengajukan Pertanyaan, 6) Berhipotesis, 7) Merencanakan
percobaan atau Penyelidikan, 8) Menggunakan alat dan bahan, 9) Menerapkan konsep Atau
prinsip, 10) Berkomunikasi. Keterampilan proses sains sangat penting untuk dimiliki bagi
peserta didik dalam proses pembelajaran karena dapat menjadikan peserta didik lebih kreatif
dan berfikir logis dalam memecahkan masalah. Keterampilan proses sains dapat digali
melalui pembelajaran berbasis praktikum.Aspek dari keterampilan proses sains terdiri atas
mengamati, menggolongkan/mengklasifikasi mengukur, mengkomunikasikan,
menginteropretasi data, memprediksi, menggunakan alat, melakukan percobaan, dan
menyimpulkan (Widodo, 2010).

2.3 Jenis terampilan proses sains

KPS terdiri dari dua yaitu (1) Keterampilan Proses Sains Dasar (KPSD) yang terdiri
atas Keterampilan mengamati, mengelompokkan, mengukur, menggunakan hubungan
ruang dan Waktu, memprediksi, menyimpulkan, serta mengkomunikasikan; dan (2)
Keterampilan Proses Sains Terintegrasi (KPST) yang meliputi menyusun definisi
operasional variabel, menentukan Hipotesis, mengontrol variabel, bereksperimen, dan
menafsirkan data hasil eksperimen(Tadda, 2020). Dalam pembelajaran IPA tentunya tidak
akan terlepas dari KPSD dan KPST. Oleh karena itu dalam melatihkan KPSD dan KPST
tersebut pada siswa tentunya harus Didukung oleh banyak faktor salah satunya adalah
media pembelajaran berupa buku ajar yang Berisi uraian materi yang akan disampaikan ke
siswa.

2.4 Indikator keterampilan proses sains

Terdapat indikator yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,


mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan (Eliyana, 2020). Apa itu sains? Sains adalah
sistematisasi pengetahuan yang didasarkan pada fakta dan prinsip yang diamati, serta
metodologi khusus yang digunakan untuk mempelajari alam semesta. (Lebih lengkapnya
dapat cek artikel tentang “Pengertian Sains Menurut Para Ahli“.) Dalam konteks
pembelajaran, keterampilan proses sains adalah kumpulan keterampilan yang diterapkan
oleh para ilmuwan saat melakukan penelitian ilmiah. Hal ini sering disebut juga sebagai
keterampilan proses IPA.Jadi, keterampilan apa saja yang termasuk dalam keterampilan
proses sains dan perlu untuk dipahami? Keterampilan Proses Sains yang Perlu Dipahami.
Inilah beberapa keterampilan proses sains yang penting untuk dipahami:

1. Mengamati

Mengamati atau observasi adalah keterampilan paling dasar pada sains. Observasi ini
dilaksanakan dengan menggunakan kelima indera yang nantinya bisa dijadikan
sebagai fakta empiris. Pengamatan atau observasi yang baik merupakan pondasi awal
untuk mempelajari keterampilan proses lainnya. Contohnya siswa melakukan
pengamatan mengenai gelas menggunakan kelima inderanya.

2. Pengelompokan

Setelah melakukan observasi, siswa diharuskan untuk mengenal perbedaan,


persamaan dan juga pengelompokan objek berdasarkan tujuannya. Dalam tahap ini,
penting untuk membuat parameter tertentu yang bisa membantu memahami jumlah
objek, jenis-jenisnya, peristiwa dan juga makhluk hidup di dunia. Contohnya siswa
akan menggunakan alat timbangan dan mengurutkannya berdasarkan beratnya.

3. Mengukur

Proses pengukuran penting untuk dilakukan ketika siswa sedang melakukan


pengumpulan, pembandingan dan juga penafsiran data. Keterampilan ini akan
membantu siswa dalam mengklasifikasikan dan mengkomunikasikan kepada orang
lain. Parameter yang jelas harus digunakan untuk memahami dunia ilmiah. Contohnya
siswa akan menggunakan stopwatch untuk mengetahui kecepatan lari orang lain.

4. Berkomunikasi

Siswa juga harus berkomunikasi dengan orang lain. Dimana komunikasi sangat
penting dilakukan, terutama untuk membagikan hasil penelitian kepada orang lain
Komunikasi dalam hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara. Cara ini misalnya
tulisan, lisan, presentasi, media grafik, peta dan juga diagram. Untuk contohnya
adalah dimana siswa akan membuat suatu grafik garis yang mengidentifikasikan
hubungan antara kecepatan dan juga berat kelereng.

5. Menyimpulkan

Kesimpulan adalah penjabaran yang didasarkan pada pengamatan. Keterampilan ini


merupakan hubungan antara apa yang diamati dan juga apa yang telah dilakukan.
Contohnya siswa akan menulis suatu kesimpulan pada akhir sebuah pengamatan.

6. Memprediksi

Prediksi merupakan tebakan atau ramalan yang berdasarkan pada pengamatan serta
kesimpulan. Pengamatan yang dimaksud disini bisa berupa peristiwa atau kejadian
yang diamati, bisa juga berupa pengetahuan yang sudah diteliti sebelumnya.
Contohnya adalah siswa akan menulis suatu hipotesis mengenai pengaruh garam pada
pembuatan telur asin.
Indikator Keterampilan Proses Sains

Adapun indikator dari proses sains adalah sebagai berikut:

1. Mengamati (observasi)

Mengamati adalah aktivitas yang dilakukan dalam menghimpun informasi pada sebuah
kejadian menggunakan indera. Proses ini dilakukan untuk mengeksplorasi banyak
kejadian menggunakan inderanya sehingga informasi yang didapatkan sangat luas dan
mendalam.

2. Menggolongkan (klasifikasi)

Menggolongkan adalah pengaturan yang digunakan untuk mengelompokkan sebuah


entitas berdasarkan ciri-ciri yang sudah disepakati.

3. Interpretasi Pengamatan

Interpretasi atau menerjemahkan adalah sebuah langkah mengambil kesimpulan


sementara dari informasi yang sudah dihimpun.

4. Memprediksi

Prediksi adalah perhitungan ke depan tentang suatu hal berdasarkan hasil informasi dari
pengamatan yang sudah dilakukan.

5. Mengajukan Pertanyaan

Untuk memiliki skill bertanya, siswa bisa memulainya dengan bertannya tentang apa,
mengapa dan bagaimana. Hal ini sangat berguna untuk mengetahui suatu penjelasan yang
mempunyai latar belakang hipotesis.

6. Melakukan Hipotesis

Hipotesis adalah asumsi sementara dengan dasar informasi yang sudah terhimpun untuk
menjelaskan suatu peristiwa atau penelitian.

7. Menyusun Percobaan atau Penelitian

Dalam pelaksanaan indikator ini, guru akan mengembangkan keterampilan siswa dalam
melaksanakan percobaan. Caranya yaitu dengan menstimulasi para siswa dengan
pertanyaan. Pertanyaan tersebut bisa berupa bagaimana cara menyusun percobaan? Atau
apa yang harus dilakukan selanjutnya? Selanjutnya siswa dituntut untuk tahu bagaimana
cara memutuskan faktor apa saja yang mempengaruhi percobaan dan apa saja yang harus
di observasi, diukur, dicatat beserta susunan kerjanya. Terakhir, sisa harus mengetahui
cara membuat laporan.
8. Memanfaatkan Bahan dan Alat

Cara memanfaatkan bahan dan alat adalah dengan melakukan praktek secara langsung
menggunakan alat dan bahan tersebut. Hal ini akan membuat siswa mendapatkan
pengalaman yang nyata.

9. Mempraktekan Konsep

Ketika siswa mempraktekkan sebuah konsep maka harus bisa memakai konsep yang
sudah dipelajari ke dalam peristiwa baru. Selain itu, siswa menggunakan konsep pada
peristiwa baru tersebut untuk menerangkan kejadian yang ada.

10. Berkomunikasi

Kemampuan komunikasi ini berguna untuk mengetahui diagram, grafik maupun tabel
dari hasil penelitian. Artinya siswa bisa menjelaskan hasil pengamatan yang dilakukan
menggunakan diagram, grafik maupun tabel.

2.5 contoh indikator keterampilan proses sains

Indikator Keterampilan proses sains terdiri dari beberapa indicator diantaranya:

1. mengamati

Mengamati atau observasi adalah keterampilan paling dasar pada sains. Observasi ini
dilaksanakan dengan menggunakan kelima indera yang nantinya bisa dijadikan
sebagai fakta empiris. Pengamatan atau observasi yang baik merupakan pondasi awal
untuk mempelajari keterampilan proses lainnya. Contohnya siswa melakukan
pengamatan mengenai gelas menggunakan kelima inderanya.

2. Pengelompokan

Setelah melakukan observasi, siswa diharuskan untuk mengenal perbedaan,


persamaan dan juga pengelompokan objek berdasarkan tujuannya. Dalam tahap ini,
penting untuk membuat parameter tertentu yang bisa membantu memahami jumlah
objek, jenis-jenisnya, peristiwa dan juga makhluk hidup di dunia. Contohnya siswa
akan menggunakan alat timbangan dan mengurutkannya berdasarkan beratnya.

3. Mengukur

Proses pengukuran penting untuk dilakukan ketika siswa sedang melakukan


pengumpulan, pembandingan dan juga penafsiran data. Keterampilan ini akan
membantu siswa dalam mengklasifikasikan dan mengkomunikasikan kepada orang
lain. Parameter yang jelas harus digunakan untuk memahami dunia ilmiah. Contohnya
siswa akan menggunakan stopwatch untuk mengetahui kecepatan lari orang lain.

4. Berkomunikasi
Siswa juga harus berkomunikasi dengan orang lain. Dimana komunikasi sangat
penting dilakukan, terutama untuk membagikan hasil penelitian kepada orang lain
Komunikasi dalam hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara. Cara ini misalnya
tulisan, lisan, presentasi, media grafik, peta dan juga diagram. Untuk contohnya
adalah dimana siswa akan membuat suatu grafik garis yang mengidentifikasikan
hubungan antara kecepatan dan juga berat kelereng.

5. Menyimpulkan

Kesimpulan adalah penjabaran yang didasarkan pada pengamatan. Keterampilan ini


merupakan hubungan antara apa yang diamati dan juga apa yang telah dilakukan.
Contohnya siswa akan menulis suatu kesimpulan pada akhir sebuah pengamatan.

6. Memprediksi

Prediksi merupakan tebakan atau ramalan yang berdasarkan pada pengamatan serta
kesimpulan. Pengamatan yang dimaksud disini bisa berupa peristiwa atau kejadian
yang diamati, bisa juga berupa pengetahuan yang sudah diteliti sebelumnya.
Contohnya adalah siswa akan menulis suatu hipotesis mengenai pengaruh garam pada
pembuatan telur asin.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh,
mengembangkan, dan menerapkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan
teori sains, baik berupa keterampilan mental, keterampilan fisik (manual), maupun
keterampilan sosial. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang diperlukan
dalam melakukan penelitian dan memecahkan masalah.Pendekatan saintifik (mengamati,
menanya, menganalisis, menyimpulkan,Mengkomunikasikan, dan mencipta) merupakan
bagian dari Keterampilan Proses Sains (KPS)(Sartika & Nuroh, 2017). Pendekatan
saintifik disebut juga sebagai pendekatan ilmiah. Pembelajaran berbasis pendekatanilmiah
lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan Pembelajaran tradisional (Daryanto,
2014:55)KPS diartikan sebagai wawasan dalam pengembangan keterampilan fisik dan
intelektual Yang telah ada pada diri peserta didik dan bersumber dari keterampilan dasar
(Dimyati & Mudjiono, 2015). Pendapat lain mengatakan bahwa KPS digunakan oleh para
ilmuan untuk Menemukan sesuatu yang baru melalui kegiatan ilmiah berupa penelitian
(Pratama, 2015). Ongowo & Indoshi, 2013, menyebutkan bahwa melalui kegiatan ilmiah
dan KPS siswa akan Mampu menemukan konsep sains. Sehingga dalam proses
pembelajaran IPA, KPS menjadi Suatu hal yang sangat penting dan dapat dikatakan wajib
ada. (Ningsih, S., & B., 2011)Menyebutkan bahwa keterampilan proses sains dapat dibagi
dalam dua kelompok, yaitu 1) the Basic (simpler) process skills dan 2) integrated (more
complex) process skills. The basic Process skills, terdiri dari 1) observing, 2) inferring, 3)
measuring, 4) communicating, dan 5) Classifying, 6) predicting. Sedangkan yang
termasuk dalam integrated process skills adalah 1) Controlling variable, 2) defining
operationally, 3) formulating hypotheses, 4) interpreting data, 5) experimenting dan 6)
formulating models.Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang melibatkan
segenap Kemampuan siswa dalam memperoleh pengetahuan berdasarkan fenomena.
Kemampuan Siswa yang dimaksud ialah keterampilan mengamati, mengelompokkan,
menafsirkan, Memprediksi, mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan
percobaan, menerapkan Konsep, berkomunikasi dan melaksanakan percobaan (Widyanti,
Distri,, & Wahyudi, 2020). (Sari, Supriyanti, & Dwiyanti, 2019) menyatakan bahwa
keterampilan proses merupakan hasil Belajar yang dicapai seseorang dalam wujud
kemampuan untuk melakukan kerja ilmiah atau Penelitian ilmiah, mengkomunikasikan
hasil penelitian ilmiah dan bersikap ilmiah.KPS terdiri dari dua yaitu (1) Keterampilan
Proses Sains Dasar (KPSD) yang terdiri atas Keterampilan mengamati, mengelompokkan,
mengukur, menggunakan hubungan ruang dan Waktu, memprediksi, menyimpulkan, serta
mengkomunikasikan; dan (2) Keterampilan Proses Sains Terintegrasi (KPST) yang
meliputi menyusun definisi operasional variabel, menentukan Hipotesis, mengontrol
variabel, bereksperimen, dan menafsirkan data hasil eksperimen(Tadda, 2020). Terdapat
5 indikator yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan
mengkomunikasikan (Eliyana, 2020).

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, adapun saran yang bisa diberikan yaitu:
1. Bagi pendidik
Dapat memahami indikator apa saja dalam keterampilan proses sains sehingga proses
pembelajaran memampukan siswa untuk aktif dan terlibat dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Wayan Suja, 2020. “ Keterampilan proses sains dan instrument pengukuranya”. Depok:
Rajawali pers.
Suhardi, Aldi Ismail. (2023). ”Keterampilan Proses Sains: Panduan Praktik Untuk
Melatih Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi”. Purbalingga: Eureka Media Aksara.
Anatri Desstya. 2015. Keterampilan Proses Sains dan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan Profesi Dasar. ISSN: 2406–8012, Vol. 2, No. 2, Hal. 95-102.
Agnafia, D. N. (2019). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran
Biologi. Jurnal Florea, 45-53. DOI: http://doi.org/10.25273/florea.v6i1.4369
Aliyah, A., & Erman. (2021). Analisis Unsur-Unsur Keterampilan Proses Sains Dalam
Buku IPA SMP. Pensa E-Jurnal : Pendidikan Sains, 147-153.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/pensa/article/view/37035

Anda mungkin juga menyukai