Dosen Pengampu
Disusun oleh :
KELOMPOK 3
Deviani Larissa 2281200075
Neng Esih Mandalawati 2281200012
Diah Eryulianti 2281200050
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah tugas kelompok Mata Kuliah Pengembangan Praktikum IPA
berjudul “Outcome dan manfaat Pelaksanaan Praktikum Ipa Di Smp Sesuai Kurikulum
2013”.Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pengembangan Praktikum IPA serta sebagai asahan pengetahuan mahasiswa. Makalah ini
disusun dari berbagai referensi yang terkait dengan Materi Dalam Buku Teks Pembelajaran IPA.
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para penulis, dosen pengampu, serta
rekan – rekan yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari adanya
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi isi ataupun struktur penyusunan
makalahnya, maka dari itu kami membuka saran dan kritik yang sifat nya membangun
kesempurnaan makalah ini dari berbagai pihak, semoga pembuatan makalah berikutnya menjadi
lebih baik.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………... 1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...... 3
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………….. 4
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………….. 6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Praktikum Dalam Pmbelajaran IPA……………………………………………. 8
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….. 19
3.2 Saran………………………………………………………………………………. 19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 20
3
DAFTAR TABEL
4
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat di
dalam struktur kurikulum pendidikan SMP/MTs yang dimaksudkan agar siswa dapat
mengenal, menyikapi, dan mengapresiasikan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat
menanamkan kebiasaan berfikir dan berperilaku ilmiah, kritis, kreatif dan mandiri. Menurut
Wahyuni (2015) Pembelajaran IPA merupakan suatu proses pembelajaran tidak hanya
menekankan pada segi kognitif saja, melainkan meliputi sikap, proses, produk, dan aplikasi
yang harus dilakukan secara menyeluruh. Mutveia, dkk (2014) mengungkapkan bahwa
pembelajaran IPA memerlukan suatu keterampilan dalam mengaitkan antar konsep dan
penggalian bukti.
Dalam proses pengajaran IPA, diperlukan suatu metode yang dapat membekali siswa
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dalam kurikulum. Salah satu, metode yang
tepat adalah metode praktikum. Dengan kegiatan praktikum siswa mampu menguasai
konsep, fakta dan proses sains sehingga meningkatkan keterampilan siswa. Kegiatan
praktikum dalam materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) akan membangkitkan rasa ingin
tahu dan sikap ilmiah siswa terhadap fenomena alam, serta menantangnya untuk berpikir
kritis dalam mencari alternatif pemecahan terhadap suatu masalah (Suryaningsih, 2017).
5
menunjang pemahamannya terhadap suatu materi. Oleh karena itu pembelajaran IPA tidak
dapat dipisahkan dari Kegiatan Praktikum.
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara manfaat dan
outcame dari praktikum pembelajaran IPA di SMP berdasarkan literature dan pengalaman
yang disesuikan dengan kurikulum 13.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
pada pemahaman alam secara sistematis dan bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan namun juga berupa fakta, konsep dan prinsip serta proses penemuan.
Pembelajaran IPA meliputi empat unsur utama yaitu dengan mempunyai sikap
rasa ingin tahu tentang benda maupun fenomena alam serta makhluk hidup dan
permasalahan yang berada di lingkungan sekitar karena IPA bersifat open ended. serta
proses dalam prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah maupun produk
berupa fakta dan prinsip yang didukung dengan teori dan hukum alam serta
pengaplikasiannya dalam penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan
sehari-hari (Daniah, 2020).
8
Praktikum dalam pembelajaran IPA di sekolah SMP, sangat menunjang
keberhasilan dalam proses pembelajaran IPA. Hal ini karena melelui praktikum siswa
sekolah SMP dapat dilatih menjadi seorang saintis yang mampu menemukan sebuah
fakta, mampu memiliki sikap ilmiah yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA.
Selain itu berdasarkan kurikulum 2013 kegiatan praktikum juga mengacu pada
arah aspek konseptual yang berbasis pengukuran dan analisis sehingga kegiatan
praktikum IPA ini sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan siswa. Kegiatan
praktikum pada pembelajaran IPA di SMP akan memungkinkan adanya penerapan
beragam keterampilan proses sains sekaligus pengembangan sikap ilmiah yang nantinya
akan mendukung proses perolehan pengetahuan dari dalam diri siswa (Sulthon, 2017).
9
kreatif saat menyusun laporan praktikum, meningkatkan kepekaan siswa
dalam melihat permasalahan fenomena alam di sekitar serta berfikir logis dan
objektif (Duwi Wahyuningtias et al., 2021).
d. Siswa dapat membuktikan konsep-konsep atau teori yang sudah ada yang
dapat mengalami proses atau percobaan itu sendiri kemudian dapat
mengambil keputusan yang nantinya dapat menunjang pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran IPA. (Astusti,2015)
e. Siswa dapat menggambarkan keadaan yang konkret tentang suatu peristiwa
maupun dapat mengamati proses serta mengembangkan keterampilan inkuiri
dan sikap ilmiah sehingga dapat membantu guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien (Eli Mufidah, 2019).
Uraian di atas secara tegas menyatakan pentingnya penerapan proses sains dan
sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA. Pengembangan dan penguasaan sikap ilmiah.
serta keterampilan proses sains juga menjadi salah satu tujuan penting dalam
pembelajaran IPA. Hal ini sangat relevan dengan karakteristik sains itu sendiri,
sebagaimana tampak pada Tabel 1.1 Setiap aspek dalam standar kelulusan SD-SMA
berkaitan dengan manfaat praktikum pembelajaran IPA berkaitan dengan manfaat
praktikum pembelajara IPA.
10
2.2.1 Berdasarkan Pengalaman
Manfaat praktikum dalam pembelajaran IPA SMP bukan hanya dapat dilihat dari
kajian literatur namun juga bisa dilihat dari segi pengalaman penulis sesuai dengan
Kurikulum 2013 karena pengalaman Kita bisa belajar dan paham mengenai pentingnya
praktikum pembelajaran IPA serta dapat mengembangkannya menjadi lebih baik lagi
agar dapat terciptanya tujuan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman
abad 21. Manfaat praktikum pembelajaran IPA bisa dirasakan oleh mahasiswa
pendidikan IPA yang merupakan calon guru IPA.
Dengan adanya pengalaman melakukan praktikum di bangku sekolah SMP
sampai sekarang ini merasakan bagaimana ruang lingkup praktikum IPA. Sehingga dari
hal tersebut kami dapat merasakan bagaimana manfaat praktikum pembelajaran IPA saat
sekolah maupun kuliah.
Berdasarkan kajian literatur manfaat praktikum dalam pembelajaran IPA bisa
dilihat beberapa indikator manfaat yaitu mulai dari menumbuhkan minat dan motivasi
belajar, menumbuhkan sikap ilmiah, mengembangkan keterampilan dasar,
11
menumbuhkan keterampilan proses sains, pembuktian konsep dan teori dan
mengembangkan keterampilan inkuiri. Sehingga dari indikator tersebut dapat dibuat
pertanyaan untuk melakukan wawancara manfaat praktikum dalam pembelajaran IPA
saat proses pembelajaran di SMP, SMA dan kuliah.
12
aman serta merancang dan praktikum karena sangat menarik dan terlihat
melakukannnya (Candra & Hidayati, tidak familiar di kehidupan sehari-hari
2020). 3. Membuat diri tidak berpandang secara subjektif
b. Menumbuhkan minat dan motivasi atau mengira-ngira dan mulai berfikir secara
belajar siswa SMP karena pembelajaran logika dan melihat dari sisi pengetahuan dan
yang bersifat aplikatif membuat siswa pengalaman
lebih fokus, tidak terpacu hanya tulisan
dan penjelasan serta adanya interaksi
sosial dengan teman kelompok maupun
interaksi secara langsung dengan
lingkungan dan mahluk hidup yang
diteliti (Maharani, 2014).
c. Menumbuhkan sikap ilmiah siswa SMP
karena proses pratikum membuat siswa
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
kritis saat melihat proses temuan, kreatif
saat menyusun laporan praktikum,
meningkatkan kepekaan siswa dalam
melihat permasalahan fenomena alam di
sekitar serta berfikir logis dan objektif
(Duwi Wahyuningtias et al., 2021).
d. Siswa dapat membuktikan konsep-
konsep atau teori yang sudah ada yang
dapat mengalami proses atau percobaan
itu sendiri kemudian dapat mengambil
keputusan yang nantinya dapat
menunjang pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran IPA. (Astusti,2015)
e. Siswa dapat menggambarkan keadaan
yang konkret tentang suatu peristiwa
maupun dapat mengamati proses serta
mengembangkan keterampilan inkuiri
dan sikap ilmiah sehingga dapat
membantu guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien
(Eli Mufidah, 2019)
13
2.3 Outcame dan Output Dalam Manfaat Praktikum
Berdasarkan manfaat praktikum dalam pembelajaran IPA yang sesuai dengan Kurikulum
2013 yang merupakan output maupun outcome. Output merupakan hasil langsung
sedangkan outcome merupakan efek dari jangka panjang dari sebuah proses. Output pada
praktikum pembelajaran IPA Sesuai kurikulum 2013 yaitu menghasilkan peserta didik yang
berkarakter saintis, tercapainya tujuan pembelajaran abad 21 yaitu menghasilkan peserta
didik yang memiliki keterampilan berpikir seperti kritis, memecahkan masalah, metakognisi,
berkomunikasi, berkolaborasi, inovasi dan kreatif serta literasi informasi.
Outcome bisa berupa jangka pendek, menengah maupun panjang. Sedangkan outcome
jangka pendek yaitu peserta didik memiliki skill dalam melaksanakan pengamatan dan
praktikum di dalam laboratorium maupun di luar laboratorium selain itu juga menambah
pengetahuan secara langsung dan tidak langsung dan juga dapat memotivasi siswa untuk
belajar karena menumbuhkan minat pada saat melaksanakan praktikum akan memperoleh
pengalaman secara langsung sehingga siswa juga akan termotivasi untuk belajar.
Selain itu outcame untuk jangka menengah yaitu ada perubahan perilaku peserta didik
setelah maupun sebelum melaksanakan pengamatan seperti mempunyai rasa ingin tahu yang
lebih tinggi sebelum dan setelah melaksanakan praktikum selain itu juga memiliki sikap
yang logis dan kritis. Karena pada saat penyusunan laporan praktikum maupun pengamatan
siswa akan dituntut untuk lebih kompleks dalam pembuatannya dan juga harus sesuai
dengan teori dari sumber yang relevan yang dikaitkan dengan pengalaman secara langsung.
Sedangkan dalam jangka panjang yaitu ada perubahan sikap Siswa lebih menjadi
dewasa dan peka terhadap lingkungan dan juga lebih objektif dalam berpikir karena sudah
sering melaksanakan praktikum maka siswa sudah bisa mengamati keadaan sekitar dan
menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada di sekitar.
14
2.4 Outcame Dari Pelaksanaan Praktikum IPA di SMP sesuai Kurikulum 2013
Dalam proses belajar mengajar dengan metode pembelajaran berbasis praktikum ini
peserta didik diberikan kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri.
Mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan sendiri mengenai suatu objek keadaan atau proses sesuatu. Membahas mengenai
manfaat praktikum, tentunya juga berkaitan dengan outcome yang didapat dari pelakasnaan
praktikum , bila manfaatnya banyak maka dapat dikatakan outcame juga baik. Outcame
adalah dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu. Outcame sering kali dikaitkan
dengan tujuan atau target yang hendak di capai.
Outcame juga digunakan untuk menetukan seberapa jauh tujuan dari tiap aktivitas dapat
tercapai. Dalam hal praktikum outcame ini berkaitan dengan aktivitas yang dapat dijadikan
tolak ukur keberhasilan praktikum. Outcame juga dapat diartikan sebagai dampak manfaat
dan harapan perubahan dari sebuah kegiatan atau pelayanan suatu program. Dalam hal ini
outcam dari pelaksanan praktikum berdasarkan kurikulum 2013 dapat dikatakan adanya
hubungan terhadap hasil belajar dengan pelaksanan praktikum.
Dengan adanya praktikum ini dapat meningkatkan hasil belajar dan niai karakter peserta
didik sehingga menghasilkan outcam bekerjasama , disiplin dan bertanggugjawab secara
sikap maupun menguasi materi dan melaksanakan percobaan serta serta
mengkomunikasikannya.
Contoh dari penerapan Outcam praktikum pembelajaran IPA pada kurikulum 2013
yaitu kompetensi dasar dibawah ini :
15
badan, panjang rambul,
berat (massa) badan
• Mengukur panjang
benda dengan hasil
bersatuan baku dan tak
baku,untuk menemukan
pentingnya satuan baku
dalam pengukuran
• Mengumpulkan
informasi mengenai
berbagai besaran pokok
dan turunan yang
dijumpai dalam
kchidupan schari-hari,
misalnya panjang benda,
massa jenis, energi,
frekuensi denyut nadi,
konsentrasi larutan,dan
laju pertumbuhan
tanaman.
• Melakukan percobaan
mengukur besaran
panjang, massa, dan
waktu menggunakan alat
ukur baku dan tak baku
untuk/ mendapatkan
konsep satuan baku dan
tak baku
4.1 Menyajikan data • Menyajikan hasil
hasil pengukuran percobaan tentang
dengan alat ukur yang pengukuran dengan alat
16
sesuai pada diri sendiri, ukur dalam bentuk
makhluk hidup dan laporan tertulis dan
benda disekitar dengan mendiskusikannya
menggunakan satua tak dengan teman
baku dan satuan baku
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengalaman dan
kajian literatur memiliki manfaat yang sama pada praktikum dalam pembelajaran IPA
yaitu bisa menumbuhkan minat dan motivasi belajar serta menambah wawasan bagi
yang melaksanakan dan menumbuhkan sikap ilmiah maupun keterampilan proses sains
yang nantinya dapat membuktikan konsep dan teori berdasarkan pengalaman praktikum
sehingga akan menambah pemahaman konsep selain itu ada perbedaan antara
manfaat,output dan outcome dimana output merupakan hasil untuk menunjang tujuan
adanya praktikum pembelajaran IPA yaitu menghasilkan peserta didik yang memiliki
karakter abad 21 sedangkan untuk camp bisa berupa jangka pendek hingga jangka
panjang Hal ini dikarenakan oke merupakan manfaat yang dihasilkan dari output yaitu
manfaat secara langsung yang diperoleh oleh peserta didik yaitu menambah pengetahuan
secara langsung bagi yang jangka pendek dan jangka menengah yaitu memperoleh
beberapa sikap ilmiah yaitu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi maupun sikap logis dan
kritis sedangkan camp jangka panjang yaitu adanya perubahan sikap siswa dengan lebih
peka terhadap lingkungan dan juga akan memiliki sikap berpikir objektif karena sudah
sering melaksanakan praktikum maupun pengamatan sehingga siswa akan lebih peka
terhadap keadaan sekitar dan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada di
sekitar.
3.2 Saran
Saran yang diberikan penulis bagi pembaca yaitu bagi seorang calon guru IPA maupun
guru IPA dan peserta didik harus lebih memanfaatkan adanya praktikum dalam
pembelajaran IPA Hal ini dikarenakan praktikum ini akan menunjang pembelajaran dan
terlaksananya tujuan pembelajaran yaitu mencetuskan peserta didik yang memiliki
karakter sains dan juga bisa menumbuhkan minat dan motivasi belajar peserta didik,
meningkatkan hasil belajar peserta didik, peserta didik akan memiliki sikap ilmiah selain
18
peka terhadap lingkungannya peserta didik juga akan bersifat objektif dan logis sehingga
dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan sekitarnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, T. (2015). Manajemen Praktikum Pembelajaran Ipa. Manajer Pendidikan, 9(1), 57–64.
Candra, R., & Hidayati, D. (2020). Penerapan Praktikum Dalam Meningkatkan Keterampilan
Proses Dan Kerja Peserta Didik Di Laboratorium Ipa. Edugama: Jurnal Kependidikan
Dan Sosial keagamaan, Vol. 6 (1)
Duwi Wahyuningtias, E., Niswatul Fauziah, H., Kusumaningrum, A. C., & Rokmana, A. W.
(2021). Ide Guru Ipa Dalam Melaksanakan Praktikum Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Tadris Ipa Indonesia, 1(2), 129–137. Https://Doi.Org/10.21154/Jtii.V1i2.164
Eli Mufidah. (2019). Pembelajaran Berbasis Praktikum Ipa Untuk Melatih Ketrampilan
Komunikasi Ilmiah Bagi Mahasiswa Pgmi. 01(02), 120– 140.
Mutveia, A., & Mattssonb, J., E. (2014). Big Ideas in Science Education in Teacher Training
Program. IOSTE BORNEO 2014. Procedia -Social and Behavioral Sciences Vol. 167, hlm.
190-197.Ong, A., & Boric.
20
Rustaman, N.Y., dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan
Biologi FPMIPA UPI.
Sinnadurai W. 2007. Anomali Sains dalam pengajaran dan pembelajaran sains teras di kalangan
pelajar tingkatan empat. (Online) www.ga.unc.edu. Diakses 30 Oktober 2014
Melalui Pelatihan Penggunaan Kit Ipa Bagi Guru Ipa Smp Di Kecamatan Kupang
Barat. Jurnal Pendidikan, 1(2), 33–42.
Sulthon, S. (2017). Pembelajaran Ipa Yang Efektif Dan Menyenangkan Bagi Siswa Mi.
Elementary: Islamic Teacher Journal, 4(1).
Https://Doi.Org/10.21043/Elementary.V4i1.1969
Suryaningsih, E. 2017. Pembelajaran Berbasis Praktikum Sebagai Sarana Siswa Untuk Berlatih
Menerapkan Keterampilan Proses Sains Dalam Materi Biologi. Jurnal Bio Educatio, Vol. 2
(2)
Wahyuni, S. 2015. Pengembangan Bahan Ajar IPA Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa SMP. Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF).
6(1): 300-305.
21
22