Anda di halaman 1dari 22

OUTCOME DAN MANFAAT PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA

DI SMP SESUAI KURIKULUM 2013

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Praktikum

Dosen Pengampu

1. Adi Nestiadi, M.Pd


2. Vica Dian Aprilia Resti, M.Pd
3. Novita Fajriyanti, M.Pd

Disusun oleh :

KELOMPOK 3
Deviani Larissa 2281200075
Neng Esih Mandalawati 2281200012
Diah Eryulianti 2281200050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah tugas kelompok Mata Kuliah Pengembangan Praktikum IPA
berjudul “Outcome dan manfaat Pelaksanaan Praktikum Ipa Di Smp Sesuai Kurikulum
2013”.Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pengembangan Praktikum IPA serta sebagai asahan pengetahuan mahasiswa. Makalah ini
disusun dari berbagai referensi yang terkait dengan Materi Dalam Buku Teks Pembelajaran IPA.
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para penulis, dosen pengampu, serta
rekan – rekan yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari adanya
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi isi ataupun struktur penyusunan
makalahnya, maka dari itu kami membuka saran dan kritik yang sifat nya membangun
kesempurnaan makalah ini dari berbagai pihak, semoga pembuatan makalah berikutnya menjadi
lebih baik.

Serang, 19 Februari 2023

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………... 1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… 2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...... 3

DAFTAR TABEL……………………………………………………………………….. 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………… 5

1.2 Tujuan…………………………………………………………………………….. 6

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Praktikum Dalam Pmbelajaran IPA……………………………………………. 8

2.2 Berdasarkan Literatur…………………………………………………………… 9

2.3 Outcame dan Output Dalam Manfaat Praktikum……………………………... 15

2.4 Outcame Pelaksanaan Praktikum IPA di SMP Sesuai Kurikulum 2013……. 16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….. 19

3.2 Saran………………………………………………………………………………. 19

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 20

3
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Aspek Kompetensi Ilmu Pengetahuan Alam………………………… 12

Tabel 2 Manfaat Praktikum Berdasarkan Literature dan Pengalaman……. 14

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat di
dalam struktur kurikulum pendidikan SMP/MTs yang dimaksudkan agar siswa dapat
mengenal, menyikapi, dan mengapresiasikan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat
menanamkan kebiasaan berfikir dan berperilaku ilmiah, kritis, kreatif dan mandiri. Menurut
Wahyuni (2015) Pembelajaran IPA merupakan suatu proses pembelajaran tidak hanya
menekankan pada segi kognitif saja, melainkan meliputi sikap, proses, produk, dan aplikasi
yang harus dilakukan secara menyeluruh. Mutveia, dkk (2014) mengungkapkan bahwa
pembelajaran IPA memerlukan suatu keterampilan dalam mengaitkan antar konsep dan
penggalian bukti.

Dalam proses pengajaran IPA, diperlukan suatu metode yang dapat membekali siswa
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dalam kurikulum. Salah satu, metode yang
tepat adalah metode praktikum. Dengan kegiatan praktikum siswa mampu menguasai
konsep, fakta dan proses sains sehingga meningkatkan keterampilan siswa. Kegiatan
praktikum dalam materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) akan membangkitkan rasa ingin
tahu dan sikap ilmiah siswa terhadap fenomena alam, serta menantangnya untuk berpikir
kritis dalam mencari alternatif pemecahan terhadap suatu masalah (Suryaningsih, 2017).

Subiantoro (2011) mengatakan bahwa Praktikum memiliki kedudukan penting dalam


Pembelajaran IPA karena melalui kegiatan praktikum siswa memiliki peluang dalam
mengembangkan dan menerapkan proses sains, serta sikap ilmiah dalam rangka meperoleh
pengetahuannya. Dengan kegiatan praktikum siswa menjadi termotivasi untuk belajar lebih
mendalam, memberi kesempatan kepada siswa untuk mendorong rasa ingin tahu, mampu
membuktikkan konsep – konsep atau teori yang sudah ada, mendapatkan pengalaman
melalui proses atau percobaan, mampu mengambil kesimpulan sehingga siswa dapat

5
menunjang pemahamannya terhadap suatu materi. Oleh karena itu pembelajaran IPA tidak
dapat dipisahkan dari Kegiatan Praktikum.

1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara manfaat dan
outcame dari praktikum pembelajaran IPA di SMP berdasarkan literature dan pengalaman
yang disesuikan dengan kurikulum 13.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Praktikum Dalam Pembelajaran IPA

Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses merupakan pembelajaran


yang ideal bagi pemenuhan tuntutan penerapan proses sains serta sikap ilmiah. Secara
umum, pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses ini dapat dilakukan melalui
pembelajaran model inkuiri atau pembelajaran berbasis praktikum.

Berdasarkan terminologinya, praktikum dapat diartikan sebagai suatu rangkaian


kegiatan yang memungkinkan seseorang (siswa) menerapkan keterampilan atau
mempraktikkan sesuatu (Suryaningsih, 2017). Dalam pembelajaran IPA, sesuatu ini
adalah proses-proses sains sebagaimana di dalam kegiatan praktikum sangat
dimungkinkan adanya penerapan beragam keterampilan proses sains sekaligus
pengembangan sikap ilmiah yang mendukung proses perolehan pengetahuan (produk
keilmuan) dalam diri siswa. Di sinilah tampak betapa praktikum memiliki kedudukan
yang amat penting dalam pembelajaran IPA

Praktikum diartikan sebagai salah satu metode pembelajaran yang berfungsi


memperjelas konsep melalui kontak dengan alat, bahan, atau peristiwa alam secara
langsung, meningkatkan keterampilan intelektual peserta didik melalui observasi atau
pencarian informasi secara lengkap dan selektif yang mendukung pemecahan problem
praktikum, melatih dalam memecahkan masalah, menerapkan pengetahuan dan
keterampilan terhadap situasi yang dihadapi, melatih dalam merancang eksperimen,
menginterpretasi data, dan membina sikap ilmiah (Legimin, LPMP).

2.2 Berdasarkan Literature

Menurut Permendiknas nomor 22 Tahun 2006 tentang standar kompetensi dan


kompetensi dasar kurikulum tingkat satuan pendidikan menjelaskan bahwa IPA berkaitan

7
pada pemahaman alam secara sistematis dan bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan namun juga berupa fakta, konsep dan prinsip serta proses penemuan.

Pembelajaran IPA meliputi empat unsur utama yaitu dengan mempunyai sikap
rasa ingin tahu tentang benda maupun fenomena alam serta makhluk hidup dan
permasalahan yang berada di lingkungan sekitar karena IPA bersifat open ended. serta
proses dalam prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah maupun produk
berupa fakta dan prinsip yang didukung dengan teori dan hukum alam serta
pengaplikasiannya dalam penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan
sehari-hari (Daniah, 2020).

Dalam kurikulum 2013 untuk menunjang kebutuhan pembelajaran IPA maka


perlu adanya pemahaman kognitif dan untuk menerapkannya bisa melalui eksperimen,
dan sebagai penunjang pembelajaran untuk mencapai tujuan kurikulum 2013 khususnya
pada pembelajaran IPA maka keberadaan labooratorium sangat dibutuhkan untuk
membangun pemahaman konsep siswa serta membuktikan dan kebenaran konsep. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Suryani dalam Sudargo & Asiah (2009:16) bahwa
praktikum merupakan sarana terbaik untuk mengembangkan keterampilan proses sains,
karena dalam praktikum siswa dilatih untuk mengembangkan semua inderanya.

Dwijayanti & Siswaningsih (2005:2) juga mengatakan bahwa pengembangan


keterampilan proses sains (IPA) siswa dapat dilakukan dengan menggunakan metode
praktikum, karena pada kegiatan praktikum dapat dikembangkan keterampilan
psikomotorik, kognitif, dan juga afektif. Pada kegiatan praktikum, siswa dapat
melakukan kegiatan mengamati, menafsirkan data, meramalkan, menggunakan alat dan
bahan, merencanakan praktikum, mengkomunikasikan hasil praktikum dan mengajukan
pertanyaan.

Dari penjelasan tersebut, dengan begitu perlu adanya praktikum dalam


pembelajaran IPA agar terciptanya keterampilan proses berdasarkan kerja ilmiah dan
kemampuan dalam segi afektif, psikomotorik dan kognitif yang nantinya dapat
menumbuhkan rasa minat bakat terhadap pembelajaran IPA.

8
Praktikum dalam pembelajaran IPA di sekolah SMP, sangat menunjang
keberhasilan dalam proses pembelajaran IPA. Hal ini karena melelui praktikum siswa
sekolah SMP dapat dilatih menjadi seorang saintis yang mampu menemukan sebuah
fakta, mampu memiliki sikap ilmiah yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA.

Selain itu berdasarkan kurikulum 2013 kegiatan praktikum juga mengacu pada
arah aspek konseptual yang berbasis pengukuran dan analisis sehingga kegiatan
praktikum IPA ini sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan siswa. Kegiatan
praktikum pada pembelajaran IPA di SMP akan memungkinkan adanya penerapan
beragam keterampilan proses sains sekaligus pengembangan sikap ilmiah yang nantinya
akan mendukung proses perolehan pengetahuan dari dalam diri siswa (Sulthon, 2017).

1) Manfaat Praktikum Dalam Pembelajaran IPA

Menurut Rustaman, (2003) mengemukakan empat pentingnya atau manfaat


kegiatan praktikum IPA yaitu:
a. Praktikum dapat membangkitkan motivasi belajar IPA.
b. Praktikum mengembangkan ketrampilan dasar melakukan eksperimen.
c. Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah dan
d. Praktikum dapat menunjang materi pelajaran

2) Manfaat Praktikum Dalam Pembelajaran IPA Lainya yaitu :


a. Dapat mengembangkan keterampilan dasar melalui praktikum. Dalam hal ini
siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan memahami konsep, melatih
kemampuan mengobservasi dengan cermat, mengukur secara akurat,
menggunakan dan menangani alat secara aman serta merancang dan
melakukannnya (Candra & Hidayati, 2020).
b. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa SMP karena pembelajaran
yang bersifat aplikatif membuat siswa lebih fokus, tidak terpacu hanya tulisan
dan penjelasan serta adanya interaksi sosial dengan teman kelompok maupun
interaksi secara langsung dengan lingkungan dan mahluk hidup yang diteliti
(Maharani, 2014).
c. Menumbuhkan sikap ilmiah siswa SMP karena proses pratikum membuat
siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. kritis saat melihat proses temuan,

9
kreatif saat menyusun laporan praktikum, meningkatkan kepekaan siswa
dalam melihat permasalahan fenomena alam di sekitar serta berfikir logis dan
objektif (Duwi Wahyuningtias et al., 2021).
d. Siswa dapat membuktikan konsep-konsep atau teori yang sudah ada yang
dapat mengalami proses atau percobaan itu sendiri kemudian dapat
mengambil keputusan yang nantinya dapat menunjang pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran IPA. (Astusti,2015)
e. Siswa dapat menggambarkan keadaan yang konkret tentang suatu peristiwa
maupun dapat mengamati proses serta mengembangkan keterampilan inkuiri
dan sikap ilmiah sehingga dapat membantu guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien (Eli Mufidah, 2019).

Proses pembelajaran IPA hendaknya menekankan pada pemberian pengalaman


langsung untuk mengembangkan kompetensi menjelajahi dan memahami alam secara
ilmiah. Pembelajaran IPA diarahkan pada inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu
siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih bermakna tentang alam sekitar.

Uraian di atas secara tegas menyatakan pentingnya penerapan proses sains dan
sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA. Pengembangan dan penguasaan sikap ilmiah.
serta keterampilan proses sains juga menjadi salah satu tujuan penting dalam
pembelajaran IPA. Hal ini sangat relevan dengan karakteristik sains itu sendiri,
sebagaimana tampak pada Tabel 1.1 Setiap aspek dalam standar kelulusan SD-SMA
berkaitan dengan manfaat praktikum pembelajaran IPA berkaitan dengan manfaat
praktikum pembelajara IPA.

10
2.2.1 Berdasarkan Pengalaman
Manfaat praktikum dalam pembelajaran IPA SMP bukan hanya dapat dilihat dari
kajian literatur namun juga bisa dilihat dari segi pengalaman penulis sesuai dengan
Kurikulum 2013 karena pengalaman Kita bisa belajar dan paham mengenai pentingnya
praktikum pembelajaran IPA serta dapat mengembangkannya menjadi lebih baik lagi
agar dapat terciptanya tujuan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman
abad 21. Manfaat praktikum pembelajaran IPA bisa dirasakan oleh mahasiswa
pendidikan IPA yang merupakan calon guru IPA.
Dengan adanya pengalaman melakukan praktikum di bangku sekolah SMP
sampai sekarang ini merasakan bagaimana ruang lingkup praktikum IPA. Sehingga dari
hal tersebut kami dapat merasakan bagaimana manfaat praktikum pembelajaran IPA saat
sekolah maupun kuliah.
Berdasarkan kajian literatur manfaat praktikum dalam pembelajaran IPA bisa
dilihat beberapa indikator manfaat yaitu mulai dari menumbuhkan minat dan motivasi
belajar, menumbuhkan sikap ilmiah, mengembangkan keterampilan dasar,

11
menumbuhkan keterampilan proses sains, pembuktian konsep dan teori dan
mengembangkan keterampilan inkuiri. Sehingga dari indikator tersebut dapat dibuat
pertanyaan untuk melakukan wawancara manfaat praktikum dalam pembelajaran IPA
saat proses pembelajaran di SMP, SMA dan kuliah.

Berdasarkan hasil pengalaman penulis, mengenai manfaat praktikum


pembelajaran IPA secara langsung di SMP,SMA dan Kuliah sebagai berikut :

1. Menunjang pemahaman kita terhadap materi pelajaran IPA yang meningkatkan


hasil belajar terhadap materi yang didapatkan, karena pengalaman dan praktek
secara langsung lebih mudah dicerna oleh kita dan lebih mudah diingat terkait
konsep maupun teori.
2. Menambah rasa ingin tahu sebelum dan sesudah praktikum karena sangat
menarik dan terlihat tidak familiar di kehidupan sehari-hari
3. Membuat diri tidak berpandang secara subjektif atau mengira-ngira dan mulai
berfikir secara logika dan melihat dari sisi pengetahuan dan pengalaman
4. Membangun berfikir kritis dan logis karena dalam pembuatan penyusunan
laporan praktikum dan penyampaiannya harus kompleks sesuai yang ditemukan
dan sesuai dengan teori yang ada
5. Membuat kita terampil dalam menggunakan alat laboratorium.
6. Keuntungan yang lain, bekerja secara kelompok di dalam praktikum akan pula
menumbuhkan sikap-sikap ilmiah, dapat bekerjasama dan saling menghargai.

Tabel 2. Manfaat Praktikum Berdasarkan Literatur dan Pengalaman

Manfaat Menurut Literatur Manfaat Menurut Pengalaman Penulis


a. Dapat mengembangkan keterampilan 1. Menunjang pemahaman kita terhadap materi
dasar melalui praktikum. Dalam hal ini pelajaran IPA yang meningkatkan hasil belajar
siswa dilatih untuk mengembangkan terhadap materi yang didapatkan, karena
kemampuan memahami konsep, melatih pengalaman dan praktek secara langsung lebih
kemampuan mengobservasi dengan mudah dicerna oleh kita dan lebih mudah diingat
cermat, mengukur secara akurat, terkait konsep maupun teori.
menggunakan dan menangani alat secara 2. Menambah rasa ingin tahu sebelum dan sesudah

12
aman serta merancang dan praktikum karena sangat menarik dan terlihat
melakukannnya (Candra & Hidayati, tidak familiar di kehidupan sehari-hari
2020). 3. Membuat diri tidak berpandang secara subjektif
b. Menumbuhkan minat dan motivasi atau mengira-ngira dan mulai berfikir secara
belajar siswa SMP karena pembelajaran logika dan melihat dari sisi pengetahuan dan
yang bersifat aplikatif membuat siswa pengalaman
lebih fokus, tidak terpacu hanya tulisan
dan penjelasan serta adanya interaksi
sosial dengan teman kelompok maupun
interaksi secara langsung dengan
lingkungan dan mahluk hidup yang
diteliti (Maharani, 2014).
c. Menumbuhkan sikap ilmiah siswa SMP
karena proses pratikum membuat siswa
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
kritis saat melihat proses temuan, kreatif
saat menyusun laporan praktikum,
meningkatkan kepekaan siswa dalam
melihat permasalahan fenomena alam di
sekitar serta berfikir logis dan objektif
(Duwi Wahyuningtias et al., 2021).
d. Siswa dapat membuktikan konsep-
konsep atau teori yang sudah ada yang
dapat mengalami proses atau percobaan
itu sendiri kemudian dapat mengambil
keputusan yang nantinya dapat
menunjang pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran IPA. (Astusti,2015)
e. Siswa dapat menggambarkan keadaan
yang konkret tentang suatu peristiwa
maupun dapat mengamati proses serta
mengembangkan keterampilan inkuiri
dan sikap ilmiah sehingga dapat
membantu guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien
(Eli Mufidah, 2019)

13
2.3 Outcame dan Output Dalam Manfaat Praktikum

Berdasarkan manfaat praktikum dalam pembelajaran IPA yang sesuai dengan Kurikulum
2013 yang merupakan output maupun outcome. Output merupakan hasil langsung
sedangkan outcome merupakan efek dari jangka panjang dari sebuah proses. Output pada
praktikum pembelajaran IPA Sesuai kurikulum 2013 yaitu menghasilkan peserta didik yang
berkarakter saintis, tercapainya tujuan pembelajaran abad 21 yaitu menghasilkan peserta
didik yang memiliki keterampilan berpikir seperti kritis, memecahkan masalah, metakognisi,
berkomunikasi, berkolaborasi, inovasi dan kreatif serta literasi informasi.

Outcome bisa berupa jangka pendek, menengah maupun panjang. Sedangkan outcome
jangka pendek yaitu peserta didik memiliki skill dalam melaksanakan pengamatan dan
praktikum di dalam laboratorium maupun di luar laboratorium selain itu juga menambah
pengetahuan secara langsung dan tidak langsung dan juga dapat memotivasi siswa untuk
belajar karena menumbuhkan minat pada saat melaksanakan praktikum akan memperoleh
pengalaman secara langsung sehingga siswa juga akan termotivasi untuk belajar.

Selain itu outcame untuk jangka menengah yaitu ada perubahan perilaku peserta didik
setelah maupun sebelum melaksanakan pengamatan seperti mempunyai rasa ingin tahu yang
lebih tinggi sebelum dan setelah melaksanakan praktikum selain itu juga memiliki sikap
yang logis dan kritis. Karena pada saat penyusunan laporan praktikum maupun pengamatan
siswa akan dituntut untuk lebih kompleks dalam pembuatannya dan juga harus sesuai
dengan teori dari sumber yang relevan yang dikaitkan dengan pengalaman secara langsung.

Sedangkan dalam jangka panjang yaitu ada perubahan sikap Siswa lebih menjadi
dewasa dan peka terhadap lingkungan dan juga lebih objektif dalam berpikir karena sudah
sering melaksanakan praktikum maka siswa sudah bisa mengamati keadaan sekitar dan
menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada di sekitar.

14
2.4 Outcame Dari Pelaksanaan Praktikum IPA di SMP sesuai Kurikulum 2013

Dalam proses belajar mengajar dengan metode pembelajaran berbasis praktikum ini
peserta didik diberikan kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri.
Mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan sendiri mengenai suatu objek keadaan atau proses sesuatu. Membahas mengenai
manfaat praktikum, tentunya juga berkaitan dengan outcome yang didapat dari pelakasnaan
praktikum , bila manfaatnya banyak maka dapat dikatakan outcame juga baik. Outcame
adalah dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu. Outcame sering kali dikaitkan
dengan tujuan atau target yang hendak di capai.
Outcame juga digunakan untuk menetukan seberapa jauh tujuan dari tiap aktivitas dapat
tercapai. Dalam hal praktikum outcame ini berkaitan dengan aktivitas yang dapat dijadikan
tolak ukur keberhasilan praktikum. Outcame juga dapat diartikan sebagai dampak manfaat
dan harapan perubahan dari sebuah kegiatan atau pelayanan suatu program. Dalam hal ini
outcam dari pelaksanan praktikum berdasarkan kurikulum 2013 dapat dikatakan adanya
hubungan terhadap hasil belajar dengan pelaksanan praktikum.
Dengan adanya praktikum ini dapat meningkatkan hasil belajar dan niai karakter peserta
didik sehingga menghasilkan outcam bekerjasama , disiplin dan bertanggugjawab secara
sikap maupun menguasi materi dan melaksanakan percobaan serta serta
mengkomunikasikannya.

Contoh dari penerapan Outcam praktikum pembelajaran IPA pada kurikulum 2013
yaitu kompetensi dasar dibawah ini :

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran


3.1 Menerapan konsep • Pengukuran • Mengamati diri sendiri
pengukuran berbagai • Besaran pokok dan dan teman, serta benda-
besaran dengan turunan benda yang ada di
menggunakan satuan • Satuan baku dan tak sekitar untuk melihat
standar (baku) baku ciri-ciri yang dapat
diamati seperti tinggi

15
badan, panjang rambul,
berat (massa) badan
• Mengukur panjang
benda dengan hasil
bersatuan baku dan tak
baku,untuk menemukan
pentingnya satuan baku
dalam pengukuran
• Mengumpulkan
informasi mengenai
berbagai besaran pokok
dan turunan yang
dijumpai dalam
kchidupan schari-hari,
misalnya panjang benda,
massa jenis, energi,
frekuensi denyut nadi,
konsentrasi larutan,dan
laju pertumbuhan
tanaman.
• Melakukan percobaan
mengukur besaran
panjang, massa, dan
waktu menggunakan alat
ukur baku dan tak baku
untuk/ mendapatkan
konsep satuan baku dan
tak baku
4.1 Menyajikan data • Menyajikan hasil
hasil pengukuran percobaan tentang
dengan alat ukur yang pengukuran dengan alat

16
sesuai pada diri sendiri, ukur dalam bentuk
makhluk hidup dan laporan tertulis dan
benda disekitar dengan mendiskusikannya
menggunakan satua tak dengan teman
baku dan satuan baku

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengalaman dan
kajian literatur memiliki manfaat yang sama pada praktikum dalam pembelajaran IPA
yaitu bisa menumbuhkan minat dan motivasi belajar serta menambah wawasan bagi
yang melaksanakan dan menumbuhkan sikap ilmiah maupun keterampilan proses sains
yang nantinya dapat membuktikan konsep dan teori berdasarkan pengalaman praktikum
sehingga akan menambah pemahaman konsep selain itu ada perbedaan antara
manfaat,output dan outcome dimana output merupakan hasil untuk menunjang tujuan
adanya praktikum pembelajaran IPA yaitu menghasilkan peserta didik yang memiliki
karakter abad 21 sedangkan untuk camp bisa berupa jangka pendek hingga jangka
panjang Hal ini dikarenakan oke merupakan manfaat yang dihasilkan dari output yaitu
manfaat secara langsung yang diperoleh oleh peserta didik yaitu menambah pengetahuan
secara langsung bagi yang jangka pendek dan jangka menengah yaitu memperoleh
beberapa sikap ilmiah yaitu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi maupun sikap logis dan
kritis sedangkan camp jangka panjang yaitu adanya perubahan sikap siswa dengan lebih
peka terhadap lingkungan dan juga akan memiliki sikap berpikir objektif karena sudah
sering melaksanakan praktikum maupun pengamatan sehingga siswa akan lebih peka
terhadap keadaan sekitar dan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada di
sekitar.

3.2 Saran
Saran yang diberikan penulis bagi pembaca yaitu bagi seorang calon guru IPA maupun
guru IPA dan peserta didik harus lebih memanfaatkan adanya praktikum dalam
pembelajaran IPA Hal ini dikarenakan praktikum ini akan menunjang pembelajaran dan
terlaksananya tujuan pembelajaran yaitu mencetuskan peserta didik yang memiliki
karakter sains dan juga bisa menumbuhkan minat dan motivasi belajar peserta didik,
meningkatkan hasil belajar peserta didik, peserta didik akan memiliki sikap ilmiah selain

18
peka terhadap lingkungannya peserta didik juga akan bersifat objektif dan logis sehingga
dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan sekitarnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, T. (2015). Manajemen Praktikum Pembelajaran Ipa. Manajer Pendidikan, 9(1), 57–64.

Candra, R., & Hidayati, D. (2020). Penerapan Praktikum Dalam Meningkatkan Keterampilan
Proses Dan Kerja Peserta Didik Di Laboratorium Ipa. Edugama: Jurnal Kependidikan
Dan Sosial keagamaan, Vol. 6 (1)
Duwi Wahyuningtias, E., Niswatul Fauziah, H., Kusumaningrum, A. C., & Rokmana, A. W.
(2021). Ide Guru Ipa Dalam Melaksanakan Praktikum Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Tadris Ipa Indonesia, 1(2), 129–137. Https://Doi.Org/10.21154/Jtii.V1i2.164

Eli Mufidah. (2019). Pembelajaran Berbasis Praktikum Ipa Untuk Melatih Ketrampilan
Komunikasi Ilmiah Bagi Mahasiswa Pgmi. 01(02), 120– 140.

Lepiyanto, A. (2017). Analisis Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Berbasis


Praktikum.

Maharani, M. U. (2014). Pengembangan Panduan Praktikum Ipa Terpadu Berbasis Inkuiri


Terbimbing Tema Fotosintesis Untuk Menumbuhkan Keterampilan Kerja Ilmiah Siswa
Smp. Usej - Unnes Science Education Journal, 3(3).
Https://Doi.Org/10.15294/Usej.V3i3.4286

Mutveia, A., & Mattssonb, J., E. (2014). Big Ideas in Science Education in Teacher Training
Program. IOSTE BORNEO 2014. Procedia -Social and Behavioral Sciences Vol. 167, hlm.
190-197.Ong, A., & Boric.

Putu Subamia, I. D. (2015). Pengembangan Perangkat Praktikum Berorientasi Lingkungan


Penunjang Pembelajaran Ipa Smp Sesuai Kurikulum 2013. Jpi (Jurnal Pendidikan
Indonesia), 4(2), 684–696. Https://Doi.Org/10.23887/Jpi-Undiksha.V4i2.6064

Rasuli. 2005. Teach Us to Learn Multivariate Analysisof Perception of Success in Team


Learning. Journal of Education For Business.

Vol. 81, No. 7, p.21-27.

20
Rustaman, N.Y., dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan
Biologi FPMIPA UPI.

Sinnadurai W. 2007. Anomali Sains dalam pengajaran dan pembelajaran sains teras di kalangan
pelajar tingkatan empat. (Online) www.ga.unc.edu. Diakses 30 Oktober 2014

Subiantoro, W, A. 2011. Pentingnya Praktikum Dalam Pembelajaran IPA.


Makalah Pelatihan Pengembangan Praktikum IPA Berbasis Lingkungan. Jurusan
Pendidikan Biologi. Fakultas MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta

Sukarjita, I. W. (2020). Peningkatan Keterampilan Pengelolaan Pembelajaran Ipa Terpadu

Melalui Pelatihan Penggunaan Kit Ipa Bagi Guru Ipa Smp Di Kecamatan Kupang
Barat. Jurnal Pendidikan, 1(2), 33–42.

Sulthon, S. (2017). Pembelajaran Ipa Yang Efektif Dan Menyenangkan Bagi Siswa Mi.
Elementary: Islamic Teacher Journal, 4(1).
Https://Doi.Org/10.21043/Elementary.V4i1.1969

Suryaningsih, E. 2017. Pembelajaran Berbasis Praktikum Sebagai Sarana Siswa Untuk Berlatih
Menerapkan Keterampilan Proses Sains Dalam Materi Biologi. Jurnal Bio Educatio, Vol. 2
(2)

Wahyuni, S. 2015. Pengembangan Bahan Ajar IPA Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa SMP. Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF).
6(1): 300-305.

21
22

Anda mungkin juga menyukai