Anda di halaman 1dari 13

SINTESIS MAKALAH

OUTCOME PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP SESUAI KURIKULUM


2013

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Praktikum IPA

Dosen Pengampu:

1. Vica Dian Aprelia Resti, M.Pd.,


2. Adi Nestiadi, M.Pd.,
3. Nofita Fajariyanti, M.Pd.

Kelompok 1:

1. Risaliana 22812000
2. Rindi 2281200035
3. Bahraeni Tajri Zahrah Via Faradisa 22812000

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG – BANTEN

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Outcome Pelaksanaan
Praktikum IPA Di SMP Sesuai Kurikulum 2013.” dengan lancar, sehingga dapat selesai
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Praktikum IPA.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Vica Dian Aprelia Resti,
M.Pd., Bapak Adi Nestiadi, M.Pd., dan Ibu Nofita Fajariyanti, M.Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah Pengembangan Praktikum IPA. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami terkait bidang yang ditekuni kami.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, demi
kemajuan yang akan datang.

Serang, 18 Februari 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….………..i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………….……………ii
DAFTAR TABEL.………………………………………………………………..…..……iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………...………..1


1.2 Tujuan ………….………………………………………………………...…………..2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Manfaat Praktikum dalam Pembelajaran IPA ……………………………………….3


2.2 Outcome Pelaksanaan Praktikum IPA di SMP Sesuai Kurikulum 2013 ………..…..4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………..6


3.2 Saran …………………………………………………………………………………6

DAFTAR RUJUKAN ………………………………………………………………………7

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kesesuain Manfaat Praktikum dalam Bahan Kajian dengan Pengalaman Penyaji ….3

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains, khususnya biologi
kegiatan praktikum memiliki kedudukan yang penting. Sains merupakan pengetahuan yang
telah disusun secara sistematik dan terorganisir, yang didapatkan melalui observasi dan
eksperimentasi. Hakekat sains yang meliputi sains sebagai konten, proses, sikap, dan nilai
harus tercakup dalam proses pembelajaran (Romlah, O. 2009).
Pembelajaran berbasis praktikum mampu membantu dalam proses penyusunan
pengetahuan yang konkrit, aktivitas kolaboratif, refleksi serta interpretasi yang dapat
mendukung siswa untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan berpikir (hands
on dan minds on) serta menumbuhkan rasa tertarik terhadap pembelajaran IPA (Koretsky,
et.al, 2011). Pembelajaran berbasis praktikum memiliki tujuan yaitu: (1) memberikan
pengalaman praktis tentang bagaimana para ilmuwan menggunakan metode ilmiah untuk
melakukan pengamatan sains, dimulai dari membuat hipotesis sampai melakukan
percobaan untuk mendapatkan bukti-bukti yang mendukung atau menyangkal hipotesis;
(2) memberikan keterampilan dalam kerja praktek, penggunaan alat dan kemampuan
menerapkan teori-teori ilmiah (Safdar, Hussain, Shah & Tasnim, 2013).
Menurut pakar Pendidikan IPA mengenai beberapa manfaat kegiatan praktikum
diantaranya: (1) praktikum mengembangkan motivasi belajar IPA. (2) praktikum dapat
mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar eksperimen. (3) praktikum menjadi
wadah belajar pendekatan ilmiah (4) praktikum menunjang pemahaman materi pelajaran.
Adapun dalam komptensi inti pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada
kurikulum 2013 adalah memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Pembelajaran yang paling tepat diterapkan
adalah pembelajaran melalui eksperimen (Kemendikbud. 2013). Sehingga untuk mencapai
tujuan kurikulum 2013 tersebut dalam pembelajaran IPA pentingnya kegiatan praktikum
sebagai penunjangnya.Untuk menunjang kegiatan praktikum dalam pembelajaran IPA,
adanya perangkat praktikum yang sesuai sehingga dapat memuat petunjuk praktikum,
alat/bahan keperluan praktikum, dan prosedur praktikum yang dapat membantu siswa
menemukan konsep-konsep IPA. Dengan perangkat praktikum IPA yang sesuai,
diharapkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik, efektif, dan lebih membantu siswa

1
membangun keutuhan makna dari konsep-konsep IPA yang dibelajarkan, sehingga
demikian tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan lebih bermakna. (Subamia, dkk. 2012).
Namun pada kenyatanyaan berdasarkan hasil pengamatan di lapangan menurut
subamia, dkk. 2012 megungkapkan bahwa praktikum IPA di SMP memiliki banyak
hambatan yang disebabkan oleh beberapa faktor diantarnya : (1) Fasilitas, alat, dan bahan
praktikum yang digunakan masih sangat minimum. (2) Laboratorium sebagai tempat
praktikum terkadang dialihkan menjadi ruang kelas. (3) Tidak adanya tenaga laboran yang
khusus bertugas secara rutin menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan oleh guru IPA
untuk kegiatan praktikum. Dari permasalahn tersebut menunjukan bahwa laboratorium IPA
di SMP belum sesuai dengan harapan kurikulum 2013.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tulisan ini mengkaji permasalah outcome
pelaksanaan praktikum IPA di SMP belum sesuai kurikulum 2013.

1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan sintesis makalah ini adalah untuk mengenali manfaat praktikum
dalam pembelajaran IPA serta memahami Outcome pelaksanaan praktikum IPA di SMP
sesuai kurikulum 2013.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Manfaat Praktikum dalam Pembelajaran IPA


Salah satu bentuk pembelajaran IPA yang efektif adalah dengan menggunakan
praktikum, yang memungkinkan konsep untuk lebih terlihat dengan melakukan kontak
langsung dengan alat, bahan, atau peristiwa yang terkait. (Khaerunnisah. dkk, 2022)
Menurut (Pertiwi. dkk 2020), penggunaan praktikum dalam pembelajaran IPA dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran. Terdapat empat alasan
penting mengapa kegiatan pembelajaran IPA berbasis praktikum diperlukan, yaitu:
a) Praktikum mendorong motivasi belajar IPA
b) Praktikum mengembangkan keterampilan eksperimen
c) Praktikum membantu dalam pembelajaran pendekatan ilmiah
d) Praktikum mendukung materi pelajaran.

Berikut ini merupakan kesesuaian manfaat praktikum dalam bahan kajian dengan
pengalaman pribadi penyaji.

Tabel 1.1 Kesesuain Manfaat Praktikum dalam Bahan Kajian dengan Pengalaman Penyaji
Manfaat Praktikum dalam Bahan Manfaat Praktikum Menurut
Kajian Pengalaman Penyaji
Manfaat Praktikum Menurut Zainuddin 1. Kegiatan praktikum IPA menjadikan
(1996) (dalam Nisa, 2017) pembelajaran lebih menyenangkan dan
1. Kegiatan praktikum dapat melatih juga menjadi daya tarik karena
keterampilan penasaran terhadap praktikum yang
2. Memberikan kesempatan kepada akan dilakukan, bahan-bahan
siswa untuk menerapkan dan praktikum, maupun alat yang
mengintegrasikan pengetahuan dan digunakan saat praktikum, serta
keterampilan yang dimiliknya secara laboratorium tempat pelaksanaan
nyata dalam praktik praktikum merupakan nuansa baru
3. Membuktikan sesuatu secara pembelajaran. Kegiatan praktikum
ilmiah/melakukan scientific inquiry juga dapat membuat semangat dalam
4. Menghargai ilmu dan keterampilan belajar
inkuiri 2. Kegiatan praktikum IPA dapat
memberikan pemahaman lebih

3
Manfaat Parktikum Menurut (Candra. dkk terhadap materi pembelajaran seperti
2020) pemahaman terhadap rumus-rumus
1. Praktikum bisa meningkatkan atau amateri IPA terhadap kejadian
keterampilan proses berupa yang ada serta kegiatan praktikum
keterampilan dalam mengamati, juga dapat membangkitkan semangat
mengklasifikasikan, dalam belajar
mengkomunikasikan, mengukur, 3. Kegiatan praktikum IPA dapat
memprediksi, dan menyimpulkan meningkatkan menambah pemahaman
2. Praktikum bisa melatih perencanaan dari pembelajaran abstrak menjadi
dan persiapan siswa dengan kongkrit dan hasil belajar yang lebih
menentukan alat dan bahan yang akan baik. Dalam praktikum juga dapat
digunakan, menentukan variable, mengetahui penggunaan alat dan
menentukan apa yang harus diamati, bahan laboratorium dan prosedur
diukur, dirubah, ditulis, menentukan keselamatan laboratorium, serta hal-
cara dan langkah-langkah kerja serta hal menarik yang meningkatkan
bisa menentukan bagaiaman cara motivasi belajar IPA atau sains
mengelolah hasil yang diperoleh.

Kesimpulan dari tabel kesesuaian manfaat praktikum diatas yaitu, kesesuaian antara
manfaat praktikum dalam bahan kajian lebih menekankan pada peningkatan keterampilan
peserta didik baik itu keterampilan dalam proses seperti mengamati atau
mengklasifikasikan, ataupun keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan. Sedangkan
manfaat praktikum menurut pengalaman penyaji lebih menakankan pada motivasi belajar
siswa, dimana kegiatan praktikum ini dapat meningkatkan semangat dan daya tarik siswa
dalam melakukan pembelajaran khususnya di mata pelajaran IPA. Kesesuaian antara
manfaat dalam bahan kajian dan menurut pengalaman penyaji yaitu kegiatan praktikum
dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan siswa terhadap materi yang
diajarkan.

2.2 Outcome Pelaksanaan Praktikum IPA di SMP sesuai Kurikulum 2013


Untuk memahami materi IPA yang abstrak maka diadakannya sebuah praktikum. Maka
Output yang dikeluarkan berupa pelaksanaan praktikum IPA. Sementara, Outcomenya

4
adalah pengetahuan yang didapatkan oleh peserta didik. Dengan adanya kegiatan
praktikum maka siswa diharapkan bisa lebih mudah mempelajari pelajaran IPA, karena
siswa bisa membandingkan teori-teori yang telah diajarkan melalui hasil percobaan yang
diperolehnya saat praktikum. Di samping itu juga kegiatan praktikum dapat mendidik siswa
untuk bersikap mandiri, ilmiah, dapat memecahkan masalah dan melatih keterampilan.
Dengan demikian outcome pembelajaran IPA melalui kegiatan praktikum adalah:
1) Mengembangkan pikiran yang kreatif dan kemampuan untuk memecahkan masalah.
2) Medorong berbagai aspek dari pikiran keilmuan termasuk bagian-bagian metoda IPA
seperti merumuskan hipotesa dan anggapan.
3) Mengembangkan pemahaman konsep dan potensi intelektual.
4) Mengembangkan keterampilan proses seperti merancang dan melakukan penyelidikan,
pengukuran, merekam data, menganalisa dan menafsirkan hasil percobaan.
5) Mengembangkan keterampilan dalam menggunakan teknik-teknik eksperimental dan
penggunaan alat seperti multimeter, mikroskop, titrasi, dan merangkai alat.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bentuk pembelajaran IPA yang efektif adalah dengan menggunakan praktikum, yang
memungkinkan konsep untuk lebih terlihat dengan melakukan kontak langsung dengan
alat, bahan, atau peristiwa yang terkait. Penggunaan praktikum dalam pembelajaran IPA
dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran. Kesesuaian
antara manfaat praktikum dalam bahan kajian lebih menekankan pada peningkatan
keterampilan peserta didik baik itu keterampilan dalam proses seperti mengamati atau
mengklasifikasikan, ataupun keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan. Sedangkan
manfaat praktikum menurut pengalaman penyaji lebih menakankan pada motivasi belajar
siswa. Kesesuaian antara manfaat dalam bahan kajian dan menurut pengalaman penyaji
yaitu kegiatan praktikum dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan siswa
terhadap materi yang diajarkan.
Output yang dikeluarkan berupa pelaksanaan praktikum IPA. Sementara, Outcomenya
adalah pengetahuan yang didapatkan oleh peserta didik. Dengan adanya kegiatan
praktikum maka siswa diharapkan bisa lebih mudah mempelajari pelajaran IPA, karena
siswa bisa membandingkan teori-teori yang telah diajarkan melalui hasil percobaan yang
diperolehnya saat praktikum.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa sintesis makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
saran dan masukan pembaca sangat kami harapkan.

6
DAFTAR RUJUKAN

Candra, R., Hidayat, D. (2020). Penerapan Praktikum IPA dalam Meningkatkan


Keterampilan Proses dan Kerja Peserta Didik di Laboratorium IPA. EDUGAMA:
Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan. 6 (1): 26-37.

Khaerunnisah., dkk. (2022). Analisis Pembelajaran IPA Berbasis Praktikum di SMP Negeri
se-Kecamatan Pontang Kabupaten Serang. Jurnal of Science Education. 6 (2): 346-
352.

Koretsky, M.D., Christine, K., Gummer, E. (2011). Student Perceptions of Learning in the
Laboratory: Comparison of Industrially Situated Virtual Laboratories to Capstone
Physical Laboratories. Journal of Engineering Education. 100 (3): 540–573.

Nisa, U.M. (2017). Metode Praktikum untuk Meningkatkan Pemahaman dan Hasil Belajar
Siswa Kelas V MI YPPI 1945 Babat pada Materi Zat Tunggal dan Campuran.
Proceeding Biology Education Conference. 14 (1): 62-68.

Pertiwi, R.I. (2013). Persepsi Mahasiswa Tentang Penyelenggaraan Praktikum pada


Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak jauh.
4 (1): 1-7.

Romlah, O. (2009). Peranan Praktikum dalam Mengembangkan Keterampilan Proses dan


Kerja Laboratorium. Garut: Disampaikan dalam Pertemuan MGMP Biologi
Kabupaten Garut.

Safdar, M., Hussain, A., Shah, I., Tasnim, M. H. (2013). Make The Laboratory work
meaningful through Concept maps and V Diagrams. IOSR Journal of Research &
Method in Education (IOSR-JRME). 3 (2): 55-60.

Subamia, P. dkk, 2015. Pengembangan Perangkat Praktikum Berorientasi Lingkungan


Penunjang Pembelajaran IPA SMP Sesuai Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan
Indonesia. 4 (2): 684-696.

Anda mungkin juga menyukai