DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
Nafalia Kurniawati
Nia Arlika
Mohammad Fiky
AGUSTUS 2017
DAFTAR ISI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi listrik merupakan energi yang dibutuhkan bagi peralatan listrik atau
energi yang tersimpan dalam arus listrik amper (A) dan tegangan listrik volt (V) dengan
daya listrik Watt (W) untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan,
mendinginkan atau menggerakkan peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk
energi yang lain. Dengan kata lain energi listrik dibutuhkan supaya peralatan listrik
bekerja . Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber dari alam seperti
air, minyak, batu bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan lainnya. Energi ini
dalam satuan Joule .
B. Rumusan Masalah
Bagaimana tanah merah menghantarkan energi listrik?
Bagaimana bentuk rangkaian listriknya?
Bagaimana cara kerja tanah merah menghantarkan energi listrik?
C. Tujuan
Pemanfaatan tanah merah sebagai energi listrik
Untuk mengetahui besarnya energi listrik yang dapat dibangkitkan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber listrik
BAB II
PEMBAHASAN
Dilakukan suatu penelitian oleh tiga orang mahasiswa jurusan Teknik Elektro dari
Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, mereka berhasil menemukan sumber energi
terbarukan (renewable energy) berupa penghantar listrik yang berasal dari tanah.
Penemuan tersebut mereka namakan Etam, "Etam merupakan energi tanah merah. Dari tanah
merah ini kami mampu mengubahnya menjadi energi listrik”. Tanah merah terpilih karena
tanah merah menghasilkan energi listrik terbaik karena memiliki senyawa sulfat atau SO4.
Kemudian memilih bentuk elektroda, jenis katoda (sisi positif) serta anoda (sisi negatif) yang
paling baik untuk menghantarkan listrik. Dari beberapa percobaan bentuk terbaik yakni silinder
pejal, untuk anodanya yakni lempeng tembaga dan katodanya lempeng seng. Serta jenis cairan
untuk penghantarnya yakni air laut.
Dari satu sel Etam yang dibuat dapat menghasilkan energi listrik 0,9 hingga 1,1 volt. Untuk
menghidupkan lampu sebesar 50 watt maka tinggal ditambahkan saja selnya. Sistem kerjanya,
semakin banyak cell maka listriknya akan semakin stabil. Cell ini dapat bertahan hingga 9
bulan. Agar tahan lama, dirawat dengan cara menjaga kelembapan tanah dan rutin mengganti
seng jika keropos.
Cara membuat:
1) Potong lembaran seng dan tembaga dengan ukuran masing- masing 12 x 0.5 cm2
2) Potong sedotan plastik besar dengan ukuran panjang 10 cm dan kecil 11 cm
3) Sumbat salah satu ujung sedotan besar dengan lem panas berkualitas baik
4) Masukkan lembar seng dan tembaga yang sudah dipotong ke dalam sedotan besar, yang
dipisahkan dengan sedotan kecil di tengahnya.
Lihat ilustrasi gambar-1
5) Sebelum diisi dengan air (disuntikkan di sedotan besar), keluarkan dulu sedotan kecil
pembatas, dan setelah air diisi penuh, tutup bagian atas dengan menggunakan lem panas
juga sehingga butiran tanah dan air tertutup rapat.
6) Buat beberapa sel-energi dan gabungkan menjadi satu di dalam plastik mika, solder
antar kutubnya dengan menggunakan timah, seperti gambar di bawah ini,
6) Sambungkan kutub positif dan negatif nya dengan LED, karena nyala LED tidak terlalu
memakan energi yang besar
7) Seluruh rangkaian kemudian di uji dengan menggunakan alat pengukur tegangan pada
kutub-kutubnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Listrik adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia
. Tetapi keterbatasan energi listrik dan tingginya ketergantungan tehadap bahan
bakar fosil membuat pemerintah harus tanggap untuk mencari solusi dari
permasalahan tersebut dengan sumber daya lain . Mahasiswa jurusan Teknik
Elektro di Universitas Dian Nusantara (UDINUS) Semarang , menemukan
sumber energi berupa penghantar listrik yang berasa dari tanah merah . Tanah
merah memiliki energi yang disebut etam . Dan tanah mera menghasilkan energi
listrik yang terbaik karena memiliki senyawa sulfat SO4 . Dari satu sel etam
dapat menghasilkan energi listrik 0,9 hingga 1,1 volt . Sistem kerjanya , semakin
ditambah cell maka listriknya akan semakin stabil . Cell ini dapat bertahan
hingga 9 bulan . Agar bertahan lama dirawat dengan cara menjaga kelembapan
tanah dan rutin menggaanti seng jika keropos .
B. Saran
Hendaknya hasil penelitian ini dapat diterapkan oleh masyarakat, untuk
membantu masyarakat dalam mendapatkan energi listrik dari sumber daya lain
sehingga mengurangi ketergantungan dengan bahan bakar fosil .
Penelitian ini merupakan penelitian permulaan, hendaknya dilanjutkan peneliti
lain sehingga menjadi penelitian yang lebih sempurna .
DAFTAR PUSTAKA
http://www.oocities.org/markal_bppt/publish/slistrk/slmuch.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_listrik