Anda di halaman 1dari 17

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA

BINTANG DAN GALAKSI

KELOMPOK 1
1. Ahmad Zarkasih Nur (06111381621022)
2. Amril Basyit (06111381621030)
3. Zahara Lutfiya Azmi (06111381621040)
4. Anggi Oktaviani (06111381621031)
5. Muh Rama Almafie (06111381621037)
Pengertian Bintang
Pengertian Bintang

Bintang merupakan benda langit yang mempunyai


cahaya sendiri akibat reaksi inti di dalamnya. Cahaya
bintang terdiri atas gas berpijar yang jika diamati
mengeluarkan cahaya dengan warna yang berbeda, ada
yang putih kebiru-biruan, merah, atau kekuning-kuningan.
Menurut hukum Fisika, bintang yang memiliki cahaya
putih kebiru-biruan memiliki temperatur yang tinggi,
semakin kemerahan atau kuning maka temperaturnya
semakin rendah. Salah satu bintang yang paling dekat
dengan bumi adalah matahari.
Klasifikasi Bintang

Berdasarkan spektrumnya, bintang dibagi ke dalam 7 kelas utama


yang dinyatakan dengan huruf O, B, A, F, G, K, M yang juga menunjukkan
urutan suhu, warna dan komposisi kimianya. Dengan kualitas
spektrogram yang lebih baik memungkinkan penggolongan ke dalam 10
sub-kelas yang diindikasikan oleh sebuah bilangan (0 hingga 9) yang
mengikuti huruf. Sudah menjadi kebiasaan untuk menyebut bintang-
bintang diawal urutan sebagai bintang tipe awal dan yang diakhir urutan
sebagai bintang tipe akhir. Jadi, bintang A0 bertipe lebih awal daripada
F5, dan K0 lebih awal daripada K5.
Proses Terbentuknya Bintang

Bintang terbentuk di dalam awan molekul, yaitu sebuah daerah


medium antarbintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi
(meskipun masih kurang rapat jika dibandingkan dengan
sebuah vacum chamber yang ada di bumi). Awan ini
kebanyakan terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23–28% helium
dan beberapa persen elemen berat. Komposisi elemen dalam
awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa nukleosintesis
Big Bang pada saat awal alam semesta.
Menjelang kematiannya, sebuah bintang bisa meledak. Ledakan
bintang ini disebut nova. Istilah ini berarti “baru” karena seolah-olah
telah lahir sebuah bintang baru. Kalau bintang yang meledak berukuran
besar, maka ledakannya juga sangat besar, sampai-sampai
menghancurkan bintang-bintang lain. Ledakan bintang besar ini disebut
sebagai supernova.

Setelah meledak, materi bintang yang tersisa akan mengerut dan


memadat dengan kepadatan yang luar biasa dan gravitasinya begitu kuat
sampai-sampai cahaya pun tak bisa lepas. Materi bekas bintang inilah
yang disebut black hole (lubang hitam).
Pengertian Galaksi

Kata galaksi menurut etimologi berasal dari istilah bahasa Yunani


untuk menyebut galaksi kita, galaxias atau kyklos galaktikos. Masing-
masing berarti “sesuatu yang menyerupai susu” dan lingkaran susu”,
sesuai dengan penampakannya di angkasa berupa pita putih samar.
Galaksi adalah sebuah sistem yang sangat besar, terdiri dari
bintang-bintang dan materi antar bintang. Biasanya berisi triliun
bintang, dengan massa antara beberapa juta bintang hingga
beberapa kali dari matahari kita. Dengan luas beberapa ribu hingga
100.000 tahun cahaya.
Ciri-ciri galaksi

1. Galaksi itu mempunyai cahaya sendiri, jadi bukan cahaya


pantulan.
2. Galaksi-galaksi lainnya terlihat di luar jalur galaksi Bima Sakti,
jauhnya jutaan tahun cahaya.
3. Galaksi-galaksi itu mempunyai bentuk-bentuk tertentu.
4. Jarak antar galaksi jutaan tahun cahaya.
komponen sistem tata galaksi

• Pusat atau inti Galaksi (Bulge)


• Piringan Galaksi (Galactic Disk)
• Halo Galaksi
• Korona Galaksi
• Lengan Spiral Galaksi
Bentuk-Bentuk Galaksi

• Galaksi Spiral atau bentuk S


Galaksi ini meliputi jumlah 80% dari semua galaksi yang diketahui.
Galaksi bentuk S terlihat seperti pusaran api raksasa dan mempunyai
struktur yang paling teratur. Pada umumnya galaksi bentuk ini
mempunyai tiga bagian yang dapat dibedakan dengan nyata yaitu:
- Pusat Roda.
- Selubung yang membungkus pusat, terdiri dari bintang dan
gugus bintang.
- Piringan dengan lengan spiral.
• Galaksi Elips atau bentuk E
Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang diketahui. Galaksi bentuk E
terlihat lebih terang seperti bola lonjong besar yang bersinar. Jika dibandingkan dengan galaksi
spiral, maka galaksi bentuk elips merupakan galaksi yang sederhana karena hanya terdiri dari:
1. Pusat Roda

2. Selubung yang membungkus pusat

• Galaksi Tak Beraturan atau TB


Galaksi ini meliputi jumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang diketahui. Galaksi TB
terlihat sebagai gumpalan datar atau enggokan bintang yang semakin menebal, sebagian menipis
dalam batas-batas yang tidak jelas.
Macam-Macam Galaksi

• Galaksi Bima Sakti


• Galaksi Andromeda
• Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)
• Galaksi Roda Biru (Blue Pin Whell) M 33
• Galaksi Pusaran Air M 51
• Kabut magelian (Magellanic Clouds)
Proses Terbentuknya Galaksi

Pada zaman Yunani orang percaya bahwa bumi merupakan pusat dari
alam semesta ini (geosentrisme). Sejak abad pertengahan pandangan itu
berubah yang dipelopori oleh Copernicus menjadi heliosentrik, yaitu
matahari yang menjadi pusat beredarnya bumi bersama planet-planet lain.
Pengamatan selanjutnya mengungkapkan bahwa matahari merupakan
salah satu dari beribu-ribu bintang yang beredar mengikuti pusatnya.
Pusat bintang-bintang itu berupa kabut gas pijar yang sangat besar,
dikelilingi oleh kelompok bintang lainnya yang dekat (cluster) dan juga
dikelilingi oleh gumpalan kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya
(nebule) dan tebaran ribuan bintang. Semua itu termasuk matahari disebut
dengan galaksi. Beberapa teori mengungkapkan sebagai berikut:
 Teori Ledakan

Teori ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat
besar dan mempunyai massa jenis yang besar, meledak dengan
hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu kemudian berserakkan
dan mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan.
Setelah beberapa tahun, massa itu berbentuk kelompok dengan
berat jenis yang relativ lebih kecil, yang disebut galaksi.
 
 Teori Ekspansi dan Kontraksi

Teori ini berdasarkan pemikiran dari suatu siklus dari alam semesta
yaitu masa ekspansi dan masa kontraksi. Siklus ini berlangsung
dalam waktu 30.000 juta tahun. Masa ekspansi terbentuklah galaksi
serta bintang-bintangnya. Ekspansi didukung adanya tenaga yang
bersumber dari reaksi inti hidrogen yang membentuk berbagai unsur
lain yang kompleks. Masa kontraksi, galaksi dan bintang-bintang
yang terbentuk meredup dan unsur-unsur yang terbentuk menyusut
mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.
 
 Teori Terbentuknya Galaksi

Hipotesis fowler (1957), dua belas juta tahun yang lalu, galaksi tidaklah seperti yang
sekarang ini. Bentuknya berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar dan berada di luar
angkasa. Galaksi bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhan berbentuk
bulat. Karena gaya beratnya ia mengadakan kontraksi. Masa bagian luar banyak yang
tertinggal. Pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar
terbentuklah bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang pun secara
perlahan-lahan mengadakan kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan dalam
bentuk sinar dan panas radiasi dan bintang-bintang pun semakin turun temperaturnya
setelah berpuluh-puluh ribu tahun, ia mempunyai bentuk yang bisa dikatakan tetap,
seperti halnya matahari hipotesis itu diyakini oleh suatu observasi yang ditujukan pada
pusat galaksi tempat dilahirkannya bintang baru, baik secara perlahan maupun secara
eksplosif.
Terimakasih….

Anda mungkin juga menyukai