4. Lensa Tipis
Sebuah lensa tipis dapat didefinisikan ketebalaanya sangat kecil dibanding dengan sifay
optisnya, seperti radius, kurva kedua permukaan sferisnya, panjang fokus pertama dan
kedua, dan jarak objek dan bayangan yang dibentuk. Bentuk-bentuk lensa telah
diperlihatkan pada Gambar 3.1.
Gambar 4.2 memperlihatkan terbentuknya fokus di daerah bidang fokus karena sinar
datang secara miring terhadap sumbu utama.
2
Garis sinar QT merupakan sinar paralel mengalami refraksi menuju titik fokus F’. Sinar
QA yang melalui pusat lensa akan merambat secara garis lurus. Sinar QS yang melalui
3
titik fokus kedua akan direfraksikan secara paralel. Ketiga sinar setelah melewati lensa
akan bertemu di titik Q’ sebagai titik bayangan.
Solusi
Data: s = 6,0 cm; f = +10,0 cm; s’ = ...?
1 1 1 1 1 1
𝑠
+ 𝑠′ = 𝑓 6,0 cm + 𝑠′ = +10,0 cm s’ = -15,0 cm
Adapun perbesaran bayangannya
𝑠′ −15,0 cm
𝑚=− 𝑠
=− 6,0 cm
= 2,5 kali (bertanda positif, bayangan tegak terhadap benda, di depan
lensa)
Contoh 2 Sebuah benda diletakkan 12,0 cm di depan lensa divergen yang panjang
fokusnya 6,0 cm. Tentukan bayangannya.
Solusi
Data: s = 12,0 cm ; f = - 6,0 cm; s’ = ...?
1 1 1 1 1 1
𝑠
+ 𝑠′ = 𝑓 12,0 cm + 𝑠′ = −6,0 cm s’ = -4,0 cm
Adapun perbesaran bayangannya
𝑠′ −4,0 cm 1
𝑚=− =− = + kali (bertanda positif, bayangan tegak terhadap benda, di depan
𝑠 12,0 cm 3
lensa, diperkecil).
5
Untuk mendapatkan bayangan oleh lensa kedua A2 yang ditempatkan di belakang lensa
pertama, akan membentuk bayangan di M2’Q2’ sejauh s2’ di belakang lensa kedua. Bayangan
ini terjadi dengan cara bayangan di M1’Q1’ bertindak sebagai benda M2Q2 sejauh s2. Sinar
paralel menuju lensa kedua direfraksikan menuju titik fokus kedua F2’ dan sinar yang
melalui pusat lensa kedua menuju titik Q2 berpotongan di titik Q2’ sebagai bayangan
sejauh s2’.
6
Misalkan dua buah lensa masing-masing fokusnya +3,00 cm dan +4,00 cm yang dipisahkan
2,00 cm satu sama lain. Jika benda ditelakkan 4,00 cm di depan lensa pertama. Dimana
letak bayangan akhir?
Data: s1 = 4,00 cm; f1 = 3,00 cm; f2 = 4,00 cm; d = 2,00 cm; s2’ = .....?
1 1 1 1 1 1
𝑠
+ 𝑠′ = 𝑓 4,00 cm + 𝑠′ = 3,00 cm s’1 = 12,0 cm
1 1 1 1
s2 = d – s1’ = 2,00 cm – 12,0 cm = -10,0 cm
1 1 1 1 1 1
𝑠
+ 𝑠′ = 𝑓 −10,0 cm + 𝑠′ = 4,00 cm s’2 = 2,86 cm di belakang lens kedua dan nyata.
2 2 2 2
Persamaan permukaan lengkung dapat ditulis pada permukaan pertama yang cembung
berlaku
𝑛𝑎 𝑛 𝑛 −𝑛
𝑠
+ 𝑠 𝑏′ = 𝑏𝑟 𝑎
1 1 1
1 1 𝑛 −𝑛 1 1
𝑠1
+ 𝑠 ′ = ( 𝑏𝑛 𝑎) (𝑟 − 𝑟 ) atau
2 𝑎 1 2
1 1 1 𝑛𝑏 −𝑛𝑎 1 1
𝑓
= 𝑠 + 𝑠 ′ = ( 𝑛 ) (𝑟 − 𝑟 ) (4-9)
1 2 𝑎 1 2
Catatan: na = indeks bias medium lenda berada, nb = indeks bias lensa, r1 = jejari permukaan
pertama, r2 = jejari permukaan kedua, s1 = jarak benda, s2’ = jarak bayangan. Berlaku
aturan konvensi sinar dan tanda.
Soal-solusi
1. Sebuah benda diletakkan 12,0 cm di depan lensa tipis dan membentukan bayangan pada
jarak 42,0 cm dari lensa di sisi lain. Hitung (a) panjang fokus lensa dan (b) daya lensa.
Solusi
Data: s = 12,0 cm; s’ = 42,0 cm; (a) f = ....; (b) P = .....
1 1 1 1 1 1
(a) 𝑠
+ 𝑠′ = 𝑓 12,0 cm
+ 42,0 cm = 𝑓 f = 9,33 cm
1 1
(b) 𝑝 = = D = 10,72 D
𝑓 0,0933
2. Sebuah lensa cembung dua dibuat dari kaca dengan indeks bias 1,750. Hitung radius
kelengkungan lensa jika dayanya -3,0 D.
Solusi
9
3. Dua lensa dengan panjang fokus f1 = 5,0 cm dan f2 = 10,0 cm terpisah sejauh 5,0 cm.
Jika benda tingginya 2,50 cm dan berada 15,0 cm di depan lensa pertama, tentukan
(a) posisi dan (b) ukuran bayangan akhir.
Solusi
Data: f1 = 5,0 cm; f2 = 10,0 cm; d = 5,0 cm; y = 2,50 cm; s1 = 15,0 cm; (a) s2’ = .... (b)
ukuran bayangan
4. Sebuah benda berada 1,60 m dari layar putih. Berapa panjang fokus lensa yang
membentuk bayangan nyata terbalik dengan perbesaran -6,0?
5. Sebuah benda tingginya 2,50 cm berada 15,0 cm di depan lensa yang panjang fokusnya
5,0 cm. Sebuah lensa dengan panjang fokus -12,0 cm diletakkan 2,50 cm di belakang
lensa konvergen. Tentukan (a) posisi dan (b) ukuran bayangan akhir.
6. s