Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EVOLUSI

“Seleksi Alam dan Adaptasi”

Oleh :
Kelompok VII
Kamriani (1614440004)
Yulianda (1614441010)
Muhammad Ichsan Izzulhaq (1614441005)

PENDIDIKAN BIOLOGI ICP


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas khadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-NYA lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami
ini tepat pada waktunya sebagai tugas awal di semester VI ini pada mata kuliah
evolusi dan sebagai bahan diskusi dan persentasi mengenai materi “Seleksi Alam
dan Adaptasi”.

Makalah kami ini berjudul “Seleksi Alam dan Adaptasi” yang memuat di
dalamnya organisme yang melewati seleksi alam adaptif, penyebab seleksi alam,
dan jenis-jenis seleksi alam. Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada tim
penulis.

Untuk itu tim penulis mengucapkan banyak terima kasih terutama


kepada dosen pengampu mata kuliah Evolusi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan arahan kepada tim penulis, kemudian terima kasih kepada teman-
teman Pendidikan Biologi ICP yang telah memberikan bantuan serta motivasi
kepada tim penulis. Makalah ini ditujukan untuk melengkapi bahan bacaan bagi
mahasiswa dan sebagai tugas kuliah pada mata kuliah Evolusi.. Akhir kata, kami
ucapkan terimakasih.Kami sadar bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami kedepannya.

Makassar, 25 April 2019


Penyusun

Kelompok VII
DAFTAR ISI

Sampul ...........................................................................................................i

Kata Pengantar...............................................................................................ii

Daftar Isi.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..............................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................2
C. Tujuan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Seleksi Alam dan Adaptasi..........................................3
B. Organisme yang Melewati Seleksi Alam.......................................4
C.Penyebab Seleksi Alam...................................................................8
D. Jenis-Jenis Seleksi Alam................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................11
B. Saran..............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................12


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jika diperhatikan hewan-hewan yang ada di sekitar kita, kita akan melihat
bahwa setiap hewan diciptakan Tuhan dengan unik. Makhluk hidup (manusia,
hewan dan tumbuhan) selalu berkembang selama berjuta-juta tahun.
Menunjukkan bahwa, perkembangan makhluk hidup dari nenek moyang
terdahulu terus berkesinambungan hingga sekarang dengan berbagai proses
yang dilewati. Bisa jadi makhluk hidup tersebut merupakan perkembangan
menuju bentuk yang kompleks atau sebaliknya. Baik mamalia besar seperti
gajah, kerbau, kuda, hingga serangga kecil seperti lebah, kupu-kupu dan
belalang diberi tuhan kemampuan dan bentuk tubuh yang paling sesuai dengan
tempat dan cara hidupnya.
Adaptasi merupakan bentuk penyesuaian yang dilakukan makhluk hidup
agar bisa betahan hidup dalam lingkungannya, terlebih lingkungan yang baru,
bukan hanya pada manusia saja tetapi juga pada hewan dan juga tumbuhan,
mereka harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dimana mereka berada, demi
mempertahankan kelangsungan hidup atau dalam mempertahankan hidupnya.
Salah satu penyebab kepunahan makhluk hidup adalah ketidakmampuan
makhluk hidup untuk beradaptasi dengan lingkungan. Misalnya, ketika
memindahkan seekor ikan yang diambil dari habitat aslinya ke dalam kolam
ikan buatan sendiri. Beberapa hari kemudian ikan yang dipelihara mati.
Kematian ikan ini disebabkan ikan tersebut tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungan barunya. Maka jelaslah bahwa makhluk hidup yang tidak
beradaptasi dengan lingkungannya akan mengalami kepunahan.
Selama kehidupan masih tetap berlangsung, kejadian-kejadian alam akan
terus menyertai aktifitas kehidupan setiap organisme yang ada didunia. Setiap
saat berlangsung peristiwa-peristiwa alam yang erat hubungannya dengan
kelangsungan hidup organisme yang ada di dalam nya, seperti banjir,
gunungmeletus, wabah penyakit, tanah longsor, badai, angin topan, gempa
bumi dan sebagainya. Keadaan ini dapat diartikan bahwa alam telah melakukan
seleksi terhadap organisme yang ada di dalamnya. Apabila organisme tersebut
mampu beradaptasi, maka organisme tersebut akan dapat bertahan hidup, tetapi
bagi organisme yang tidak mampu beradaptasi akan mati dan akhirnya punah.
Peristiwa inilah yang disebutdengan seleksi alam yang erat kaitannya dengan
jenis (spesies), macam (varian),rantai makanan, perkembangbiakan secara
kawin, genetika dan adaptasi. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis
berinisiatif untuk membuat makalah mengenai adaptasi dan seleksi alam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu seleksi alam?
2. Apa itu adaptasi ?
3. Organisme apa saja yang melewati seleksi alam?
4. Apa saja penyebab seleksi alam ?
5. Apa saja jenis-jenis seleksi alam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian seleksi alam.
2. Untuk mengetahui pengertian adaptasi.
3. Untuk mengetahui organisme apa saja yang melewati seleksi alam adaptif.
4. Untuk mengetahui penyebab seleksi alam.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis seleksi alam.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seleksi Alam dan Adaptasi


1. Pengertian Seleksi Alam
Pemikiran Darwin menyatakan bahwa bentuk mahluk hidup dengan
struktur baru yang disebutnya sebagai bentuk modern, adalah diperoleh dari
makhluk hidup dari warisan makhluk hidup yang telah ada sebelumnya tetapi
dengan suatu modifikasi. Modifikasi makhluk individu merupakan adaptasi
terhadap lingkungannya. Individu yang mempunyai kecocokan yang lebih
besar dengan lingkungannyalah yang mampu bertahan, karena itu
lingkungannya berperan sebagai penyeleksi terhadap kelestarian makhluk
hidup dari generasi kegenerasi, sehingga kemudian disebut dengan istilah
seleksi alam.
Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa
makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama
kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu
beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling
bersaing untuk mempertahankan hidupnya.

Teori seleksi alam bersandar pada tiga prinsip utama :


1. Pada setiap generasi dihasilkan keturunan yang jumlahnya banyak, lebih
banyak daripada yang dapat didukung oleh sumber-sumber terbatas
(makanan, air, tempat teduh dan pasangan kawin).
2. Terdapat variasi yang dapat diwariskan dalam populasi keturunan yang
terlalu besar.
3. Terjadi kompetisi demi kesintasan, yang menyebabkan varian-varian yang
teradaptasi dengan lebih baik terhadap lingkungan tertentulah yang akan
berhasil dan menghasilkan keturunan yang mewarisi sifat-sifat adaptif
tersebut (Vitasari, 2013).

2. Pengertian Adaptasi
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya disebut adaptasi. Adaptasi ini bertujuan untuk
mempertahankan hidupnya. Tiap jenis makhluk hidup memiliki cara-cara
adaptasi yang berbeda terhadap lingkungannya (Endah, 2011).
Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk :
 Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
 Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
 Mempertahankan hidup dari musuh alaminya. bereproduksi.
 Merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya (Sutantri, 2014).
B. Organisme yang Melewati Seleksi Alam
Organisme yang melewati seleksi alam disebut sebagai organisme yang
adaptif. Adapun bentuk adaptasinya yaitu :

1. Adaptasi Morfologi
Penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh,
struktur tubuh atau alat-alat tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya
(Sutantri, 2014).
Contoh dari adaptasi morfologi :
 Bentuk paruh
1) Burung pipit mempunyai paruh pendek dan kuat. Bentuk paruh ini sesuai
untuk memakan jenis biji-bijian. Paruh ini berfungsi untuk
menghancurkan biji tersebut.
2) Burung elang mempunyai paruh yang kuat, tajam dan melengkung bagia
ujungnya. Paruh seperti ini sesuai untuk mencabik mangsanya.
3) Bebek mempunyai paruh yang berbentuk seperti sudu. Bentuk paruh ini
sesuai untuk mencari makanan di tempat becek, berlupur atau di air.
4) Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang kuat dan runcing. Paruh
burung pelatuk untuk mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon.
5) Burung kolibri mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing. Bentuk
paruh seperti ini memudahkan untuk menghisap nektar.
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa ada kesesuaian antara
bentuk paruh burung dengan jenis makanannya (Sutantri, 2014).
 Bentuk kaki
1) Bentuk kaki burung kakatua untuk memanjat, selain itu juga untuk
memegang makanan.
2) Kaki ayam untuk mengais tanah saat mencari makanan.
3) Burung elang mempunyai kaki kuat dan kuku yang tajam, kaki ini untuk
mencengkeram mangsanya.
4) Burung pipit mempunyai kaki yang langsing yaitu untuk bertengger.
5) Kaki itik dan pelikan berselaput sehingga cocok untuk berenang di air.
6) Burung pelatuk pandai memanjat karena bentuk kakinya sesuai untuk
memanjat (Endah, 2011).
 Jenis mulut
1) Mulut penghisap, serangga mempunyai cara khusus untuk memperoleh
makanan.
2) Mulut penusuk, nyamuk mempunyai bentuk mulut penusuk dan
penghisap. Mulutnya dapat menghisap makanan berupa darah manusia
atau hewan.
3) Mulut penggigit dan pengunyah, jangkrik mempunyai bentuk mulut
penggigit dan pengunyah. Mulut ini mempunyai gigi-gigi kecil untuk
menguyah makanan yang berupa daun.
Mulut penyerap, lalat rumah mempunyai alat penyerap pada mulutnya.
Alat penyerap ini seperti spons (gabus), alat ini untuk menyerap makanan
terutama yang berupa cairan (Endah, 2011).
 Bentuk gigi pada hewan
Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, yang runcing dan
tajam untuk makan daging, sedangkan pada gigi sapi tidak runcing dan
tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput atau
daun dan untuk mengunyah makanan (Ariyantini, 2008).
b. Adaptasi Fisiologi
Adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang
menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan
hidup dengan baik.
Contoh adaptasi fisiologi pada hewan :
1) Unta
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering, gersang, dan panas.
Bentuk dan susunan tubuh unta sesuai dengan keadaan alam di padang
pasir. Pada saat minum unta mampu meneguk air dalam jumlah yang
banyak. Air tersebut disimpan sebagai cairan tubuh.
2) Beruang kutub dan anjing laut
Beruang kutub dan anjing laut mempunyai lapisan lemak yang tebal
untuk bertahan hidup di daerah yang dingin. Beruang kutub hidup di
daerah kutub yang dingin. Hewan yang hidup di daerah dingin mempunyai
bentuk kaki yang besar dan lebar untuk berjalan di salju. Bulunya tebal
dan telinganya kecil untuk mengurangi kehilangan panas.
3) Pinguin
Pinguin merupakan hewan yang hidup di daerah kutub yang bersuhu
dingin. Sejak lahir pinguin memiliki bulu yang tebal. Bulu yang tebal ini
membuatnya merasa hangat walaupun berada di daerah yang dingin. Hal
ini merupakan bentuk penyesuaian diri pinguin terhadap lingkungannya
(Ariyantini, 2008).
c. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian tigkah laku makhluk hidup
terhadap lingkungan tempat hidupnya. Contoh dari adaptasi tingkah lau pada
hewan adalah sebagai berikut :
1). Cumi-cumi, dan gurita
Cumi-cumi, dan gurita hidup di laut, ketika diserang musuh
hewan-hewan ini mengeluarkan cairan hitam seperti tinta. Akibatnya air
menjadi keruh. Saat itulah hewan-hewan ini melarikan diri. Cumi-cumi
dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.
2) Cicak dan kadal
Cicak dan kadal memutuskan ekornya jika diserang oleh musuh,
tindakan hewan memutuskan bagian tubuhnya disebut dengan autotomi.
Hal ini dilakukan untuk mengelabuhi musuhnya.
3) Paus
Paus merupakan hewan mamalia yang hidup di air. Mereka
bernapas dengan paru-paru. Untuk menghirup udara yang mengandung
oksigen, hewan tersebut muncul ke permukaan air. Setiap paus muncul ke
permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya sampai paru-
parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter. Setelah itu, paus akan
menyelam kembali ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus mampu
bertahan selama kira-kira setengah jam di dalam air. Pada saat muncul
kembali di permukaan air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui
lubang hidung, seperti pancaran air mancur.
4) Kura-kura
Beberapa hewan melewati musim dingin dengan tetap giat mencari
makan. Sementara itu hewan yang lain bertahan hidup dengan terlelap
dalam suatu tidur khusus yang dinamakan hibernasi. Ciri-ciri hewan yang
melakukan hibernasi, yaitu suhu tubuh rendah serta detak jantung dan
pernapasan sangat lambat. Tujuannya untuk menghindari cuaca yang
sangat dingin, kekurangan makanan, dan menghemat energi.
5) Bunglon
Bunglon dapat megubah warna kulit sesuai dengan warna
lingkungannya. Misalnya di daun yang berwarna hijau bunglon berwarna
hijau. Tindakan hewan mengubah warna kulitnya saat melindungi diri
dinamakan mimikri.
6) Belalang daun
Belalang daun biasanya hinggap di dedaunan untuk mencari
makanan. Tubuh belalang daun berwarna hijau mirip warna daun sehingga
tersamarkan. Hal ini menyulitkan musuhnya untuk mengetahui keberadaan
belalang tersebut (Ariyantini, 2008).
C. Penyebab Seleksi Alam
1. Makanan
Makanan merupakan kebutuhan primer bagi makhluk hidup, jadi semua
makhluk hidup yang berada di bumi ini membutuhkan makanan untuk
bertahan hidup. Semua makhluk hidup harus memiliki tubuh yang kuat
untuk melakukan persaingan dalam mendapatkan makanan jika ingin
bertahan hidup. Sebaliknya jika makhluk hidup itu lemah sehingga kalah
bersaing maka makhluk hidup tersebut akan punah.
2. Suhu Lingkungan
Suhu lingkungan sangat mempengaruhi faktor seleksi alam sebab tidak
semua makhluk hidup memiliki suhu tubuh yang sama dengan suhu
lingkungan. Misalnya jika berada di daerah dingin atau kutub pasti hewan-
hewannya memiliki bulu yang sangat tebal. Bulu tebal digunakan untuk
menghangatkan tubuh dari udara dingin. Sedangkan hewan-hewan yang
tinggal di daerah tropis umumnya memiliki bulu yang tipis. Jika hewan
yang memiliki bulu tipis berada di daerah dingin atau kutub maka hewan
tersebut akan kedinginan karena suhunya sangat rendah sehingga gagal
beradaptasi dan mengakibatkan kepunahan.
3. Keterbatasan Tempat Tinggal
Tempat tinggal atau habitat merupakan hal penting yang menyokong
kehidupan makhluk hidup. Lahan makhluk hidup saat ini menjadi sangat
terbatas akibat keserakahan manusia. Keterbatasan tempat tinggal atau
habitat ini akan menyebabkan beberapa spesies berkurang atau bahkan bisa
sampai punah.
4. Cahaya Matahari
Setiap makhluk hidup memerlukan adanya fotosintesis. Fotosintesis terjadi
pada tumbuhan yang berklorofil atau mempunyai zat hijau. Zat hijau ini
membantu tumbuhan untuk membuat makanannya sendiri dengan adanya
energi dari cahaya matahari.. Kurangnya cahaya matahari akan
menyebabkan tidak terjadinya fotosintesis yang akan menyebabkan
berkurangnya pasokan makanan dan oksigen bagi makhluk hidup lainnya.
D. Jenis-jenis Seleksi Alam

Di alam ini terjadi 3 macam seleksi, yaitu seleksi terarah, seleksi


stabilisasi, dan seleksi disruktif.
1. Seleksi terarah
Jika kondisi lingkungan berubah, terjadi tekanan seleksi terhadap
suatu jenis yang menyebabkan spesies tersebut beradaptasi pada kondisi
baru. Didalam populasi, akan ada range atau rentang individu yang
berdasarkan dengan salah satu karakter.
Suatu populasi mungkin dapat berada dalam keadaan dimana
individu-individu yang menempati satu ekstrim dari kisaran fenotip lebih
disukai daripada yang lain-lain. Hal ini terjadi akibat perubahan pada
lingkungan fisiknya. Polusi udara yang disebabkan oleh revolusi industri
di Britania Raya berakibat evolusi populasi berwarna lebih gelap pada
banyak sekali spesies ngengat-melanisme industri. Pergeseran fenotip ini
biasa disebut penggantian ciri. Ini adalah akibat dari seleksi berarah. Jadi
seleksi berarah adalah kekuatan dinamis yang menyebabkan perubahan
progressif dalam genotip (Swara, 2013).
b. Seleksi Stabilisasi
Seleksi ini terjadi pada semua populasi dan cenderung
memperkecil keekstriman atau penonjolan didalam kelompok. Dalam hal
ini, hal tersebut mengurangi kemampuan menghasilkan variasi dalam
suatu populasi, dengan demikian mengurangi pula kesempatan mengalami
perubahan evolusi.
Seleksi alamiah sering bekerja untuk menyingkirkan individu dari
kedua fenotip ekstrim tersebut,di samping meningkatkan keberhasilan
reproduksi fenotip yang mendekati nilai rata-rata. Dalam hal yang
demikian, seleksi alamiah merupakan kekuatan yang bekerja untuk
memelihara suatu keadaan tetap pada saat tertentu. Misalnya, ekor panjang
dan ekor pendek itu keduanya tidak menguntungkan bagi tikus. Faktor-
faktor yang mungkin melibatkan seperti halnya daya tarik pada lawan
jenis, kemudahan gerak, kerugian karena pemangsa (Swara, 2013).
c. Seleksi disruktif
Meskipun jenis seleksi ini kurang umum, namun bentuk seleksi ini
penting dalam mencapai perubahan evolusi. Seleksi distruktif dapat terjadi
jika factor – factor lingkungan mengambil sejumlah bentuk yang terpisah.
Tampaknya ada keadaan tertentu dimana individu pada kedua ekstrim dar
kisaran fenotipnya lebih sesuai dari pada yang terdapat di tengah-tengah.
Hal ini dinamakan seleksi disruptif atau seleksi terganggu. Arti penting
evulisionermya terdapat pada kenyataan bahwa seleksi disruptif itu dapat
menimbulkan terpecahnya lungkang (pool) gen tungal menjadi dua
lungkang gen yang berbeda. Hal ini dapat merupakan suatu cara
pembentukan spesies baru.
Residu dari operasi pertambahan sering kali mengandung ion metal
toksik dalam konsentrasi sangat tinggi, sehingga sebagian besar tumbuhan
tak dapat tumbuhan ditempat tersebut. Akan tetapi, beberapa spesies yang
kuat, misalnya rumput tertentu, mampu mentebar dari tanah sekitarnya
yang tak terkontaminasi sampai diatas timbunan limbah tersebut.
Pemeriksaan pada tumbuhan ini memperlihatkan bahwa mereka telah
mengembangkan daya tahan yang tinggi terhadap ion-ion toksik,
disamping itu pada saat yang sama mengembangkan pula
kekurangmampuan tumbuh pada tanah yang tak terkontaminasi. Karena
penyerbukan pada rumput terjadi oleh angin, maka terjadi persilangan
antara populasi yang resisten dan tak resisten, namun akhirnya terjadi
seleksi disruptif. Laju kematian yang lebih tinggi pada tumbuhan yang
kurang resisten yang tumbuh pada tanah yang terkontaminasi,
dibandingkan dengan laju kematian yang lebih tinggi pada tumbuhan yang
lebih resisten yang tumbuh pada tanah yang tak terkontaminasi,
menyebabkan divergensi meningkat dan populasinya terbagi menjadi dua
sub populasi dengan perwujudan ekstrim sifat ini (Swara, 2013).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Seleksi alam merupakan prinsip yang menyatakan bahwa makhluk
hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama
kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu
beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan
saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya.
2. Adaptasi merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, adaptasi ini bertujuan untuk
mempertahankan hidupnya.
3. Organisme yang melewati seleksi alam disebut sebagai organisme
adaptif. Adapun jenis-jenis adaptasiya antara lain: Adaptasi Morfologi,
adaptasi fisiologi, adaptasi tingkah laku
4. Penyebab seleksi alam adalah makanan, suhu lingkungan, keterbatasan
tempat tinggal dan cahaya matahari.
5. Jenis-jenis dari seleksi alam antara lain: seleksi terarah, seleksi
stabilisasi dan seleksi disruktif.
B. Saran
Demikian makalah yang telah kami buat, adapun dalam penyusunannya
masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar
pembaca menggunakan literature yang lebih banyak dan relevan, serta
menggunakan kalimat yang baku menurut KBBI dan sesuai dengan penulisan
EYD sehingga makalah evolusi selanjutnya dapat menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Ariyantini. 2008. Adaptasi Dalam Anthropologi.


http://etnobudaya.net/2008/01/28/adaptasi-dalam-anthropologi/. (DIakses
tanggal 19 Maret 2015).

Aziz, Fachroel. 2013. GEOMAGZ “Pencaharian Mata Rantai Yang Hilang”.


Jurnal Badan Geologi-Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.
ISSN: 2088-7906. Vol.3 No.3. Juni.

Endah, Faqiyah. 2011. Pengertian Adaptasi. http://id.shvoong.com/social-


sciences/education/2090615-pengertian-adaptasi/. (DIakses tanggal 19
Maret 2015).

Hidayat, dayat. 2010. Seleksi Alam. http:\\evolusi\Seleksi alam - Wikipedia


bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm (DIakses tanggal 24 Maret
2015).

Nusantari, Elya. 2013. Kesalahan Memahami Mutasi Terhadap Penolakan Teori


Evolusi dan Mempersiapkan Pembelajaran Evolusi Masa Depan. Jurnal
Penelitian Kependidikan. No.1. April.

Shafwan, Ahmad. 2014. Perkembangan Organisme Ditinjau dari Evolusi Sel.


Jurnal Biosains Unimed. ISSN: 2338-2562. Vol.2 No.3. November

Sutantri. 2014. Adaptasi. http://id.scribd.com/doc/76111234/ADAPTASI,


(DIakses tanggal 19 Maret 2015).

Swara, anjar. 2013. Seleksi Alam.


http://www.academia.edu/6274831/SELEKSI_ALAM_FIX (DIakses
tanggal 20 Maret 2015).
Vitasari. 2013. Evolusi. http:\\evolusi\Teori Evolusi Charles Darwin Tentang
Seleksi Alam Dari Inggris Dgn Buku On the Origin of Species by Means
of Natural Selections Organisasi_Org.htm (DIakses tanggal 24 Maret
2015)

Anda mungkin juga menyukai