Disusun Oleh :
Kelompok 6
2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Populasi (Definisi, Karakteristik, Jenis-Jenis, Kelimpahan dan Kepadatan Serta
Cara Pengukurannya)”. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Hewan, Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Jhon Riswanda, S.Pd., M.Kes,
selaku dosen pengampu mata kuliah Ekologi Hewan yang telah membimbing,
baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-
teman seperjuangan yang telah mendukung sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan para pembaca
pada umumnya.
Kelompok 6
iii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
hubungan makluk hidup dan lingkungannya (Sutanto, dkk 2017). Dalam
ekologi terdapat ekosistem tersusun atas komponen yang saling berinteraksi
satu dengan yang lainnya. Komponen itu membentuk satuan organisme
kehidupan. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan organisasi
makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling
mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan
(Winiantari, 2022). Antara individu yang satu dengan lainnya dalam satu
daerah akan membentuk populasi.
Populasi didefinisikan sebagai himpunan individu suatu spesies organisme
yang terdapat di suatu tempat pada suatu waktu. Populasi mempunyai sejarah
hidup dalam arti mereka tumbuh, menandakan pembedaan dan memelihara diri
seperti yang dilakukan organisme. Populasi dapat didefinisikan sebagai
kelompok individu sejenis berada ditempat dan waktu yang sama, serta dapat
saling kawin untuk menghasilkan keturunan (Maknun, 2017). Populasi dapat
terdiri dari satu individu atau jutaan individu yang ditemukan dalam satu atau
lebih individu yang terpisah. Dengan adanya interaksi antar individu di dalam
maupun dari luar populasi, maka populasi merupakan suatu satuan dinamis
yang dikenal seleksi alam (berevolusi), yang juga dapat dilihat dari
karakteristiknya (Indrawan, dkk 2017).
Satuan makhluk hidup dalam ekosistem berupa individu, populasi, atau
komunitas, Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor kelinci,
seekor serigala. Sejumlah individu (satu spesies) pada tempat tertentu
membentuk Populasi. Contoh: di padang rumput hidup sekelompok kelinci dan
sekelompok srigala. Jumlah anggota populasi dapat mengalami perubahan
karena kelahiran, kematian, dan migrasi. Setiap individu, populasi dan
komunitas menempati tempat hidup tertentu disebut habitat (Bidarti, 2020).
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar populasi?
2. Apa definisi dari populasi?
3. Bagaimana karakteristik dari populasi?
4. Apa saja jenis-jenis populasi?
5. Bagaimana kelimpahan dan kepadatan populasi?
6. Bagaimana cara pengukuran populasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar populasi.
2. Untuk mengetahui definisi dari populasi.
3. Untuk mengetahui karakteristik dari populasi.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis populasi.
5. Untuk mengetahui kelimpahan dan kepadatan populasi.
6. Untuk mengetahui cara pengukuran populasi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
B. Definisi Populasi
Dalam ilmu ekologi hewan, populasi adalah sebuah kelompok kolektif
individu organisme dari jenis yang sama. Organisme dari spesies yang sama
dapat bertukar informasi genetika atau lestari secara reproduksi. Kelompok
individu akan menempati tempat tertentu. Setiap anggota kelompok akan
memiliki berbagai sifat dan ciri yang mewakili sifat individu di dalam
kelompoknya. Salah satu sifat populasi adalah dinamis. Ukuran populasi
hewan berbeda dari waktu ke waktu. Beberapa jenis populasi mempertahankan
ukuran populasinya yang relatif konstan, sedangkan populasi lain berfluktuasi
(Santhyami, 2021).
Menurut Sumarto dan Roni (2016), populasi hewan berinteraksi satu sama
lain dengan lingkungannya melalui berbagai cara. Salah satu interaksi primer
pada populasi hewan terjadi pada saat mencari makan. Hewan yang
mengonsumsi tumbuhan sebagai sumber makanannya disebut herbivora.
Terdapat beberapa tipe herbivora. Herbivora yang makan rumput-rumputan
disebut perumput (grazer). Hewan yang mengonsumsi daun-daunan dan bagian
tubuh tumbuhan berkayu disebut perenggut (browser), sedangkan yang
memakan buah, biji, getah, dan polen disebut frugivora. Populasi hewan yang
memangsa hewan lain disebut pemangsa (predator). Populasi yang dimakan
predator disebut mangsa (prey). Seringkali hubungan antara predator dan
mangsa di atas membentuk siklus yang kompleks. Jika jumlah mangsa
melimpah, jumlah predator juga mengalami peningkatan sampai jumlah
mangsa berkurang. Sebaliknya pada saat jumlah mangsa menurun, jumlah
predator juga akan menurun. Jika lingkungan menyediakan sumber daya yang
memadai untuk pertumbuhan populasi mangsa, maka siklus di atas akan
berulang kembali.
C. Karakteristik Populasi
Dalam menentukan populasi, maka harus diketahui bagaimana karakteristik
populasi. Berikut ini ada dua karakteristik populasi yakni dari lingkup biologi
5
1. Lingkup Biologi
a. Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang sifatnya ada yang
konstan dan ada pula yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu
(umur).
b. Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh,
berdiferensiasi, menjadi menua dan mati).
c. Dapat dikenai dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap
perubahan lingkungan.
d. Populasi mempunyai hereditas (garis keturunan).
e. Terintegrasi oleh faktor-faktor herediter (genetik) dan ekologi (termasuk
dalam hal ini adalah kemampuan beradaptasi, kemampuan reproduksi
dan persistensi. Persistensi dalam hal ini adalah adanya kemungkinan
untuk meninggalkan keturunan untuk waktu yang lama.
2. Lingkup Statistik
a. Ukuran atau tingkat besarnya suatu populasi termasuk berbagai
parameter utama dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian.
b. Sebaran, populasi dipengaruhi oleh faktor seperti persebaran suatu objek
tertentu, kondisi iklim dan cuaca, struktur, dan umur objek tersebut.
c. Populasi juga dipengaruhi oleh komposisi genetik.
d. Populasi terdapat dispersi, yaitu sebaran individu intra populasi.
absolut), atau sebagai kepadatan relatif, yaitu kepadatan dari satu populasi
terhadap populasi lainnya. Kelimpahan relatif adalah perbandinngan
kelimpahan individu tiap jenis terhadap kelimpahan (jumlah) seluruh individu
dalam suatu komunitas, sedangkan kepadatan populasi adalah besarnya
populasi dalam hubungannya dengan satuan ruang. Umumnya dinyatakan
dalam jumlah individu, atau biomassa perencanaan satuan luas atau volume.
Kepadatan populasi juga mempengaruhi komunitas atau ekosistem, di samping
jenis organismenya (Zaen dan Rita, 2018). Sebagaimana ungkapan Edoward
and Dhortea (2022), menjelaskan bahwa ukuran dan kepadatan suatu populasi
dapat dipengaruhi oleh kondisi iklim, kemampuan adaptasi suatu jenis satwa
liar, interaksi antar individu maupun antar jenis.
Tinggi rendahnya jumlah individu populasi suatu spesies hewan
menunjukkan besar kecilnya ukuran populasi atau tingkat kelimpahan populasi
itu. Area suatu populasi tidak dapat ditentukan batasannya secara pasti,
sehingga kelimpahan (ukuran) populasi pun tidak mungkin dapat ditentukan.
Hal demikian terutama berlaku hagi populasi alami hewan-hewan bertubuh
kecil, terlebih yang nokturnal atau tempat hidupnya sulit dijangkau. Maka,
digunakan pengukuran tingkat kelimpahan populasi per satuan ruang dari yang
ditempati yaitu kerapatannya (kepadatannya). Kerapatan populasi suatu spesies
hewan adalah rata-rata jumlah individu per satuan luas area (m2, Ha, km2) atau
per satuan volume medium (ce, liter, air) atau per satuan berat medium (g, kg,
tanah). Dalam hal-hal tertentu, kerapatan lebih memberikan makna bila
dinyatakan per satuan habitat atau mirohabitat. Misalnya, sekian individu
cacing usus per individu inang (Surtikanti dan Bahabazi, 2013).
Fajrin, dkk (2019) mengatakan bahwa kerapatan (kasar) diukur atas satuan
ruang habitat secara menyeluruh dan kerapatan ekologis (kerapatan spesifik)
didasarkan atas satuan ruang dalam habitat yang benar-benar ditempatinya
(mikrohabitat). Kerapatan spesifik lebih memberikan makna antar hubungan
ekologis. Seperti, dengan makin turunnya permukaan air danau, kerapatan
populasi ikan dalam danau secara keseluruhan (kerapatan kasar) menjadi
berkurang. Apabila ukuran tubuh individu-individu sangat bervariasi, tingkat
8
B = ∑b atau B = nb
Keterangan :
B = Kerapatan biomassa
n = Jumlah individu
b = Rata-rata berat tubuh individu
Contoh Soal :
Jika anggota populasi kucing terdiri dari 15 ekor, rata-rata berat tubuhnya
3,40 kg. Berapa kerapatan biomassanya?
Jawaban :
B = nb
B = 15x 3,4 kg
= 51 kg
Jadi, kerapatan biomassa pada populasi kucing adalah 51 kg.
9
10
K=
Keterangan :
K = Kepadatan Populasi (m2)
Contoh Soal :
Jumlah cacing tanah yang didapat pada plot sebanyak 16 individu dengan
galian (30 x 30 x 30 cm). Berapa kepadatan populasi cacing tanah pada
plot tersebut?
Jawaban :
K=
Jadi, kepadatan populasi cacing tanah pada plot tersebut adalah 592,59 m2
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu
daerah dan waktu tertentu. Misalnya populasi yang ada di sawah antara lain
sekelompok belalang, sekelompok siput. Pengertian ini dikemukakan untuk
menjelaskan bahwa individu- individu suatu jenis organisme dapat tersebar
luas di muka bumi, namun tidak semuanya dapat saling berhubungan untuk
mengadakan perkawinan atau pertukaran informasi genetik, karena
tempatnya terpisah Individu-individu yang hidup disuatu tempat tertentu
dan antara sesamanya dapat melakukan perkawinan sehingga dapat
mengadakan pertukaran informasi genetik dinyatakan sebagai satu
kelompok yang disebut populasi.
Karakteristik populasi terdiri atas dua lingkup yaitu dalam lingkup
biologi dan lingkup statistik. Tinggi rendahnya jumlah individu populasi
suatu spesies hewan menunjukkan. besar kecilnya ukuran populasi atau
tingkat kelimpahan populasi itu. Area suatu populasi tidak dapat ditentukan
batasannya secara pasti, sehingga kelimpahan (ukuran) populasi pun tidak
mungkin dapat ditentukan. Hal ini berlaku bagi populasi alami hewan-
hewan bertubuh kecil, terlebih yang nokturnal atau tempat hidupnya sulit
dijangkau. Maka, digunakan pengukuran tingkat kelimpahan populasi per
satuan ruang dari yang ditempati yaitu kerapatannya (kepadatannya).
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata
sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya dan semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua.
12
DAFTAR PUSTAKA
Fajrin, A., Halang, B. & Mahrudin, M. (2019). Jenis dan Kerapatan Burung Trinil
(Tringa Sp.) di Kawasan Desa Sungai Rasau Kabupaten Tanah Laut Sebagai
Handout Materi Pengayaan Mata Kuliah Ekologi Hewan. In Prosiding
Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, 4 (3) : hal, 516-522.
Sandika, B. (2021). Buku Ajar Ekologi : Integrasi Islam Sains. Jawa Tengah :
Yayasan Citra Dharma Cindekia.
Santhyami. (2021). Workshop Praktikum Virtual Laboratory Bagi Guru IPA dan
Biologi Se-Jawa Tengah: Ekologi Populasi Serangga Metode Capture
Recapture. Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) : Sasambo, 3
(3) : hal, 149-157.
Surtikanti, HK, & Bahabazi, U. (2013). Kajian Ekologi dan Habitat Planaria, Sp.
di Subang : Kelimpahan dan Biomassa Merupakan Indikator Kualitas Air
Bersih. Biosphere : Jurnal Ilmiah , 30 (2) : hal, 66-72.