Anda di halaman 1dari 16

POPULASI

(Definisi, Karakteristik, Jenis-Jenis, Kelimpahan dan Kepadatan


Serta Cara Pengukurannya)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah : Ekologi Hewan

Dosen Pengampu : Jhon Riswanda, S.Pd., M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Jesicha Dwi Putri (2120207022)


Rizka Khotimah (2120207024)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN RADEN FATAH PALEMBANG

2023
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Populasi (Definisi, Karakteristik, Jenis-Jenis, Kelimpahan dan Kepadatan Serta
Cara Pengukurannya)”. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Hewan, Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Jhon Riswanda, S.Pd., M.Kes,
selaku dosen pengampu mata kuliah Ekologi Hewan yang telah membimbing,
baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-
teman seperjuangan yang telah mendukung sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan para pembaca
pada umumnya.

Palembang, 15 November 2023

Kelompok 6
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Konsep Dasar Populasi............................................................................... 3
B. Definisi Populasi ........................................................................................ 4
C. Karakteristik Populasi ................................................................................ 4
D. Jenis-Jenis Populasi .................................................................................... 5
E. Kelimpahan dan Kepadatan Populasi ......................................................... 6
F. Cara Pengukuran Populasi ......................................................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 10
A. Kesimpulan............................................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
hubungan makluk hidup dan lingkungannya (Sutanto, dkk 2017). Dalam
ekologi terdapat ekosistem tersusun atas komponen yang saling berinteraksi
satu dengan yang lainnya. Komponen itu membentuk satuan organisme
kehidupan. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan organisasi
makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling
mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan
(Winiantari, 2022). Antara individu yang satu dengan lainnya dalam satu
daerah akan membentuk populasi.
Populasi didefinisikan sebagai himpunan individu suatu spesies organisme
yang terdapat di suatu tempat pada suatu waktu. Populasi mempunyai sejarah
hidup dalam arti mereka tumbuh, menandakan pembedaan dan memelihara diri
seperti yang dilakukan organisme. Populasi dapat didefinisikan sebagai
kelompok individu sejenis berada ditempat dan waktu yang sama, serta dapat
saling kawin untuk menghasilkan keturunan (Maknun, 2017). Populasi dapat
terdiri dari satu individu atau jutaan individu yang ditemukan dalam satu atau
lebih individu yang terpisah. Dengan adanya interaksi antar individu di dalam
maupun dari luar populasi, maka populasi merupakan suatu satuan dinamis
yang dikenal seleksi alam (berevolusi), yang juga dapat dilihat dari
karakteristiknya (Indrawan, dkk 2017).
Satuan makhluk hidup dalam ekosistem berupa individu, populasi, atau
komunitas, Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor kelinci,
seekor serigala. Sejumlah individu (satu spesies) pada tempat tertentu
membentuk Populasi. Contoh: di padang rumput hidup sekelompok kelinci dan
sekelompok srigala. Jumlah anggota populasi dapat mengalami perubahan
karena kelahiran, kematian, dan migrasi. Setiap individu, populasi dan
komunitas menempati tempat hidup tertentu disebut habitat (Bidarti, 2020).
2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar populasi?
2. Apa definisi dari populasi?
3. Bagaimana karakteristik dari populasi?
4. Apa saja jenis-jenis populasi?
5. Bagaimana kelimpahan dan kepadatan populasi?
6. Bagaimana cara pengukuran populasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar populasi.
2. Untuk mengetahui definisi dari populasi.
3. Untuk mengetahui karakteristik dari populasi.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis populasi.
5. Untuk mengetahui kelimpahan dan kepadatan populasi.
6. Untuk mengetahui cara pengukuran populasi.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Populasi


Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu
tertentu disebut populasi. Misalnya populasi yang ada di sawah yaitu
sekelompok belalang, sekelompok siput dan sekelempok tikus. Adapun contoh
lain misalnya populasi yang ada di kolam seperti kumpulan ikan mas, ikan lele,
ikan mujaer, belut, cacing dan sebagainya (Sandika, 2021).
Populasi berhubungan dengan individu, waktu dan tempat. Suatu populasi
dapat bertambah karena terjadinya kelahiran (natalitas) atau adanya pendatang
masuk (imigrasi) dan dapat berkurang karena terjadinya kematian (mortalitas)
atau adanya perpindahan keluar (emigrasi). Penurunan jumlah populasi akan
terjadi secara mencolok apabila terjadi gangguan yang drastis terhadap
lingkungannya, seperti karena wabah hama dan penyakit atau bencana alam
(Sandika, 2021).
Antara satu populasi dengan populasi yang lain selalu terjadi interaksi
secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. Kompetisi
merupakan interaksi antar populasi, apabila antar populasi terdapat
kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa
yang diperlukan. Sebagai contoh persaingan antara populasi kambing dengan
populasi sapi di padang rumput (Sandika, 2021).

Gambar Populasi Belalang dan Siput


4

B. Definisi Populasi
Dalam ilmu ekologi hewan, populasi adalah sebuah kelompok kolektif
individu organisme dari jenis yang sama. Organisme dari spesies yang sama
dapat bertukar informasi genetika atau lestari secara reproduksi. Kelompok
individu akan menempati tempat tertentu. Setiap anggota kelompok akan
memiliki berbagai sifat dan ciri yang mewakili sifat individu di dalam
kelompoknya. Salah satu sifat populasi adalah dinamis. Ukuran populasi
hewan berbeda dari waktu ke waktu. Beberapa jenis populasi mempertahankan
ukuran populasinya yang relatif konstan, sedangkan populasi lain berfluktuasi
(Santhyami, 2021).
Menurut Sumarto dan Roni (2016), populasi hewan berinteraksi satu sama
lain dengan lingkungannya melalui berbagai cara. Salah satu interaksi primer
pada populasi hewan terjadi pada saat mencari makan. Hewan yang
mengonsumsi tumbuhan sebagai sumber makanannya disebut herbivora.
Terdapat beberapa tipe herbivora. Herbivora yang makan rumput-rumputan
disebut perumput (grazer). Hewan yang mengonsumsi daun-daunan dan bagian
tubuh tumbuhan berkayu disebut perenggut (browser), sedangkan yang
memakan buah, biji, getah, dan polen disebut frugivora. Populasi hewan yang
memangsa hewan lain disebut pemangsa (predator). Populasi yang dimakan
predator disebut mangsa (prey). Seringkali hubungan antara predator dan
mangsa di atas membentuk siklus yang kompleks. Jika jumlah mangsa
melimpah, jumlah predator juga mengalami peningkatan sampai jumlah
mangsa berkurang. Sebaliknya pada saat jumlah mangsa menurun, jumlah
predator juga akan menurun. Jika lingkungan menyediakan sumber daya yang
memadai untuk pertumbuhan populasi mangsa, maka siklus di atas akan
berulang kembali.

C. Karakteristik Populasi
Dalam menentukan populasi, maka harus diketahui bagaimana karakteristik
populasi. Berikut ini ada dua karakteristik populasi yakni dari lingkup biologi
5

dan lingkup statistik (Ramlan, 2022).

1. Lingkup Biologi
a. Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang sifatnya ada yang
konstan dan ada pula yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu
(umur).
b. Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh,
berdiferensiasi, menjadi menua dan mati).
c. Dapat dikenai dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap
perubahan lingkungan.
d. Populasi mempunyai hereditas (garis keturunan).
e. Terintegrasi oleh faktor-faktor herediter (genetik) dan ekologi (termasuk
dalam hal ini adalah kemampuan beradaptasi, kemampuan reproduksi
dan persistensi. Persistensi dalam hal ini adalah adanya kemungkinan
untuk meninggalkan keturunan untuk waktu yang lama.
2. Lingkup Statistik
a. Ukuran atau tingkat besarnya suatu populasi termasuk berbagai
parameter utama dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian.
b. Sebaran, populasi dipengaruhi oleh faktor seperti persebaran suatu objek
tertentu, kondisi iklim dan cuaca, struktur, dan umur objek tersebut.
c. Populasi juga dipengaruhi oleh komposisi genetik.
d. Populasi terdapat dispersi, yaitu sebaran individu intra populasi.

D. Jenis – Jenis Populasi


Jenis populasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu
berdasarkan jumlah populasi, berdasarkan sifat populasi, dan berdasarkan
perbedaan lain (Sari, dkk 2021).
1. Berdasarkan Jumlah Populasi
a. Populasi Terbatas
Populasi ini merupakan populasi dengan sumber data yang dapat
dihitung jumlahnya karena jumlahnya terbatas. Populasi ini biasanya
dibuat sengaja oleh peneliti untuk membatasi populasi. Misalnya terbatas
6

pada suatu daerah atau pada karakteristik tertentu. Contohnya : Pada


tahun 2015, jumlah Angka Kematian Ibu di Indonesia adalah 250 jiwa.
b. Populasi Tak Terbatas
Populasi ini merupakan sumber daya yang tidak dapat dinyatakan
dalam bentuk jumlah karena bersifat tidak terbatas atau tidak bisa diukur.
Populasi tak terbatas ini biasanya karena populasinya tidak dalam bentuk
kuantitas. Contohnya : Jumlah nyamuk yang ada dalam satu wilayah
tidak bisa dihitung jumlahnya.
2. Berdasarkan Sifat Populasi
a. Populasi Homogen
Populasi homogen adalah populasi yang unsurnya memiliki
karakteristik atau sifat yang sama sehingga jumlahnya secara kuantitatif
tidak dipermasalahkan.
b. Populasi Heterogen
Populasi heterogen adalah populasi dimana unsarnya memiliki
karakteristik atau sifat yang bervariasi sehingga harus ditetapkan batasan-
batasan tetentu secara kuantitatif dan kualitatif.
3. Berdasarkan Perbedaan Lain
a. Populasi Target
Populasi target yaitu jenis populasi yang sudah ditentukan sesuai
dengan masalah dan kebutuhan penelitian.
b. Populasi Survey
Populasi survey yaitu populasi yang terliput dalam penelitian yang
dilaksanakan atau populasi yang timbul berdasarkan penelitian yang
sedang berlangsung.

E. Kelimpahan dan Kepadatan Populasi


Kelimpahan adalah istilah umum yang digunakan untuk suatu populasi
satwa dalam hal jumlah yang sebenarnya dan keanekaragaman naik turunnya
populasi atau keduanya. Kelimpahan erat kaitannya dengan distribusi, sehingga
biasanya kedua istilah ini seringkali digunakan bersama-sama. Kelimpahan
dapat dinyatakan juga sebagai jumlah organisme per unit area (kepadatan
7

absolut), atau sebagai kepadatan relatif, yaitu kepadatan dari satu populasi
terhadap populasi lainnya. Kelimpahan relatif adalah perbandinngan
kelimpahan individu tiap jenis terhadap kelimpahan (jumlah) seluruh individu
dalam suatu komunitas, sedangkan kepadatan populasi adalah besarnya
populasi dalam hubungannya dengan satuan ruang. Umumnya dinyatakan
dalam jumlah individu, atau biomassa perencanaan satuan luas atau volume.
Kepadatan populasi juga mempengaruhi komunitas atau ekosistem, di samping
jenis organismenya (Zaen dan Rita, 2018). Sebagaimana ungkapan Edoward
and Dhortea (2022), menjelaskan bahwa ukuran dan kepadatan suatu populasi
dapat dipengaruhi oleh kondisi iklim, kemampuan adaptasi suatu jenis satwa
liar, interaksi antar individu maupun antar jenis.
Tinggi rendahnya jumlah individu populasi suatu spesies hewan
menunjukkan besar kecilnya ukuran populasi atau tingkat kelimpahan populasi
itu. Area suatu populasi tidak dapat ditentukan batasannya secara pasti,
sehingga kelimpahan (ukuran) populasi pun tidak mungkin dapat ditentukan.
Hal demikian terutama berlaku hagi populasi alami hewan-hewan bertubuh
kecil, terlebih yang nokturnal atau tempat hidupnya sulit dijangkau. Maka,
digunakan pengukuran tingkat kelimpahan populasi per satuan ruang dari yang
ditempati yaitu kerapatannya (kepadatannya). Kerapatan populasi suatu spesies
hewan adalah rata-rata jumlah individu per satuan luas area (m2, Ha, km2) atau
per satuan volume medium (ce, liter, air) atau per satuan berat medium (g, kg,
tanah). Dalam hal-hal tertentu, kerapatan lebih memberikan makna bila
dinyatakan per satuan habitat atau mirohabitat. Misalnya, sekian individu
cacing usus per individu inang (Surtikanti dan Bahabazi, 2013).
Fajrin, dkk (2019) mengatakan bahwa kerapatan (kasar) diukur atas satuan
ruang habitat secara menyeluruh dan kerapatan ekologis (kerapatan spesifik)
didasarkan atas satuan ruang dalam habitat yang benar-benar ditempatinya
(mikrohabitat). Kerapatan spesifik lebih memberikan makna antar hubungan
ekologis. Seperti, dengan makin turunnya permukaan air danau, kerapatan
populasi ikan dalam danau secara keseluruhan (kerapatan kasar) menjadi
berkurang. Apabila ukuran tubuh individu-individu sangat bervariasi, tingkat
8

kerapatan populasi sering dinyatakan sebagai kerapatan biomasa (B).


Kehadiran populasi spesies lain yang merupakan pesaing, predator dan parasit
menekan tingkat kelimpahan populasi spesies hingga rendah sekali, jauh di
bawah tingkat kelimpahan yang sebenarnya masih dimungkinkan oleh
ketersedian sumber dayanya.

F. Cara Pengukuran Populasi


1. Pengukuran Kelimpahan Populasi
Untuk mengetahui tingkat kelimpahan populasi di suatu ruangan yang
ditempati maka perlu dilakukan pengukuran yang disebut dengan
kerapatan. Kerapatan populasi adalah rata-rata (berupa data kuantitaif atau
yang dapat diukur) jumlah individu per satuan luas (m2, Ha, km) atau per
satuan volume (m3, liter) atau per satuan berat (gram, kg) area. Kerapatan
populasi hewan lebih memberikan makna bila dinyatakan per satuan habitat
atau mikrohabitat. Apabila ukuran tubuh individu bervariasi kerapatan
populasi sering dinyatakan sebagai kerapatan biomassa (B) dengan rumus
sebagai berikut (Kartika, 2021).

B = ∑b atau B = nb

Keterangan :
B = Kerapatan biomassa
n = Jumlah individu
b = Rata-rata berat tubuh individu

Contoh Soal :
Jika anggota populasi kucing terdiri dari 15 ekor, rata-rata berat tubuhnya
3,40 kg. Berapa kerapatan biomassanya?
Jawaban :
B = nb
B = 15x 3,4 kg
= 51 kg
Jadi, kerapatan biomassa pada populasi kucing adalah 51 kg.
9
10

2. Pengukuran Kerapatan Populasi


Kepadatan populasi meruapakan besarnya populasi yang berada dalam
suatu unit ruang. Kepadatan populasi dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut (Kartika, 2021).

K=

Keterangan :
K = Kepadatan Populasi (m2)

Contoh Soal :
Jumlah cacing tanah yang didapat pada plot sebanyak 16 individu dengan
galian (30 x 30 x 30 cm). Berapa kepadatan populasi cacing tanah pada
plot tersebut?
Jawaban :

K=

Jadi, kepadatan populasi cacing tanah pada plot tersebut adalah 592,59 m2
11

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu
daerah dan waktu tertentu. Misalnya populasi yang ada di sawah antara lain
sekelompok belalang, sekelompok siput. Pengertian ini dikemukakan untuk
menjelaskan bahwa individu- individu suatu jenis organisme dapat tersebar
luas di muka bumi, namun tidak semuanya dapat saling berhubungan untuk
mengadakan perkawinan atau pertukaran informasi genetik, karena
tempatnya terpisah Individu-individu yang hidup disuatu tempat tertentu
dan antara sesamanya dapat melakukan perkawinan sehingga dapat
mengadakan pertukaran informasi genetik dinyatakan sebagai satu
kelompok yang disebut populasi.
Karakteristik populasi terdiri atas dua lingkup yaitu dalam lingkup
biologi dan lingkup statistik. Tinggi rendahnya jumlah individu populasi
suatu spesies hewan menunjukkan. besar kecilnya ukuran populasi atau
tingkat kelimpahan populasi itu. Area suatu populasi tidak dapat ditentukan
batasannya secara pasti, sehingga kelimpahan (ukuran) populasi pun tidak
mungkin dapat ditentukan. Hal ini berlaku bagi populasi alami hewan-
hewan bertubuh kecil, terlebih yang nokturnal atau tempat hidupnya sulit
dijangkau. Maka, digunakan pengukuran tingkat kelimpahan populasi per
satuan ruang dari yang ditempati yaitu kerapatannya (kepadatannya).

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata
sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya dan semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua.
12

DAFTAR PUSTAKA

Bidarti, A. (2020). Teori Populasi . Bogor : Lindan Bestari.

Edoward, K. R. & Dhorthea, F. A. (2022). The Abundance Population Paradisaea


Minor Jobiensis, Rothschild 1897 in the Barawai Yapen, Papua Province.
Biology News : Journal of Life Sciences, 21 (2) : hal, 133-141.

Fajrin, A., Halang, B. & Mahrudin, M. (2019). Jenis dan Kerapatan Burung Trinil
(Tringa Sp.) di Kawasan Desa Sungai Rasau Kabupaten Tanah Laut Sebagai
Handout Materi Pengayaan Mata Kuliah Ekologi Hewan. In Prosiding
Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, 4 (3) : hal, 516-522.

Indrawan, M., Primack, R. B. & Supriatna, J. (2017). Biologi Konservasi. Jakarta :


Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Kartika, N. A. (2021). Kepadatan Populasi dan Frekuensi Kehadiran


Herpetofauna di Universitas Lampung. Skripsi. Bandar Lampung :
Universitas Lampung.

Maknun, D. (2017). Ekologi : Populasi, Komunitas, Ekosistem Mewujudkan


Kampus Hijau, Asri, Islami dan Ilmiah. Cirebon : Nurjati Press.

Ramlan, P. (2022). Statistik Kesehatan : Teori dan Aplikasi (Populasi dan


Sampling). Padang : Global Eksekutif Teknologi.

Sandika, B. (2021). Buku Ajar Ekologi : Integrasi Islam Sains. Jawa Tengah :
Yayasan Citra Dharma Cindekia.

Santhyami. (2021). Workshop Praktikum Virtual Laboratory Bagi Guru IPA dan
Biologi Se-Jawa Tengah: Ekologi Populasi Serangga Metode Capture
Recapture. Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) : Sasambo, 3
(3) : hal, 149-157.

Sari, P. F., Pardede, A. M. & Maulita, Y. (2021). Pengelompokan Populasi Hewan


Ternak Menggunakan Metode Clustering (Studi Kasus : Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat). In Seminar Nasional
Informatika, hal : 37-46.

Sumarto, S. & Roni, K. (2016). Ekologi Hewan. Bandung : CV Patra Media


Grafindo.
13

Surtikanti, HK, & Bahabazi, U. (2013). Kajian Ekologi dan Habitat Planaria, Sp.
di Subang : Kelimpahan dan Biomassa Merupakan Indikator Kualitas Air
Bersih. Biosphere : Jurnal Ilmiah , 30 (2) : hal, 66-72.

Sutanto, G. D. P., Noviadji, B. R. & Susilo, C. B. (2017). Perancangan Buku


Ensiklopedia Ekologi & Lingkungan Tentang Manusia dan Lingkungannya
Untuk Anak Usia 9-12 Tahun. Artika, 2 (1) : hal, 1-11.

Winiantari, N. W. (2022). Implikasi Ekologi Lontar Aji Janantaka Terhadap


Masyarakat di Desa Marga, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali. Pramana :
Jurnal Hasil Penelitian, 1 (2) : hal, 109-119.

Zaen, M. & Rita, R. R. N. D. (2018). Analisis Potensi Keanekaragaman Jenis


Burung di Taman Wisata Alam Suranadi. Jurnal Silva Samalas, 1 (1) : hal,
70-75.

Anda mungkin juga menyukai