“POPULASI HEWAN”
Disusun oleh:
NIM : 4202220001
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini.
Adapun yang menjadi judul tugas kami adalah “Critical Book Report”. Tugas
critical book report ini disusun dengan harapan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kita semua khususnya dalam hal Metabolisme Sel.
Jika dalam penulisan makalah, mungkin terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan
dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-
besarnya atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Haltersebut agar menjadi suatu
evaluasi dalam pembuatan tugas ini.
Yulia Indriani
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
BAB I PEMBAHASAN.......................................................................1
2.2 Kekurangan................................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................10
3.2 Saran...........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................10
BAB I
PEMBAHASAN
Pendahuluan
Dalam situasi tertentu sekelompok individu ada kemungkinan secara genetika terisolasi,
persilangan ataupun perkawinan hanya dimungkinkan terjadi di antara anggota kelompok itu
sendiri. Kelompok organisme‐organisme yang terisolasi tersebut biasa disebut populasi lokal
atau deme. Sehubungan dengan itu, populasi lokal merupakan unit dasar dalam proses
evolusi, karena populasi lokal dalam waktu yang relatif lama akan mempunyai struktur gen
yang berbeda dari populasi lokal lainnya untuk spesies yang sama. Jika hal itu terjadi maka
akan terbentuklah apa yang biasa dikenal sebagai ras ekologi. Populasi‐populasi dari
sekelompok organisme‐organisme dengan karakteristika yang berbeda secara teratur atau
berurutan disebut ekoklin atau ekotipe. Hal ini terjadi apabila perubahan lingkungan pada
suatu kawasan yang luas berubah secara teratur yang akan menyebabkan adaptasi.
Populasi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu karena faktor kelahiran,
kematian, dan migrasi atau dispersal individu di antara populasi yang terpisah. Jika sumber
daya yang diperlukan organisme cukup melimpah dan kondisi lingkungan sesuai, populasi
dapat meningkat secara cepat. Kemampuan populasi untuk meningkat secara maksimum pada
kondisi optimal disebut potensial biotik. Potensial biotik ditunjukkan dengan huruf r jika
digunakan dalam persamaan matematis. Pada kebanyakan contoh, sumber daya tidaklah tak
terbatas dan kondisi lingkungan tidaklah optimal. Iklim, makanan, habitat, ketersediaan air,
dan faktor lainnya yang mendukung pertumbuhan populasi selalu terbatas karena resistensi
lingkungan. Lingkungan hanya dapat mendukung sejumlah individu pada suatu populasi
secara terbatas. Jumlah individu yang dapat hidup pada suatu habitat atau lingkungan dikenal
dengan istilah daya dukung (carrying capacity). Daya dukung ditunjukkan dengan huruf K
jika digunakan dalam persamaan matematis. Populasi kadang-kadang dikelompokkan
berdasarkan karakteristik pertumbuhannya. Spesies yang meningkat jumlahnya sampai
mencapai daya dukung sesuai dengan lingkungannya dan kemudian berhenti disebut spesies
terseleksi-K (K-selected). Spesies yang tumbuh secara cepat, sering secara eksponensial
sesuai dengan kondisi lingkungannya disebut sebagai spesies terseleksi-r (r-selected).
Populasi memiliki dua ciri dasar, yakni ciri biologi dan ciri statistik. Ciri biologi merupakan
ciri yang dipunyai oleh individu‐individu penyusun populasi tersebut, sedangkan ciri statistik
merupakan ciri uniknya sebagai himpunan atau kelompok individu‐individu yang berinteraksi
satu dengan lainnya.
2. Ciri‐ciri Statistik
Ciri‐ciri statistik merupakan ciri‐ciri kelompok yang tidak dapat diterapkan pada individu,
melainkan merupakan hasil perjumpaan dari ciri‐ciri individu itu. Ciri‐ciri itu adalah:
Kerapatan atau kepadatan ialah ukuran besar populasi yang berhubungan dengan satuan
ruang atau area, yang umumnya diteliti dan dinyatakan sebagai jumlah atau cacah individu
atau biomasa per satuan luas, per satuan isi atau volume, atau per satuan berat medium
lingkungan yang ditempatinya.
kerapatan populasi hewan dapat dinyatakan dalam bentuk kerapatan mutlak atau absolut dan
kerapatan nisbi atau relatif. Pada penaksiran kerapatan mutlak suatu hewan diperoleh jumlah
hewan persatuan area, sedangkan pada penaksiran kerapatan nisbinya hal itu tidak diperoleh,
melainkan hanya akan menghasilkan suatu indeks kelimpahan (lebih banyak atau lebih
sedikit, lebih berlimpah atau kurang berlimpah).
Dari sejumlah teknik yang dapat dipergunakan untuk mengukur kerapatan atau kelimpahan
relatif hewan, beberapa di antaranya adalah:
1. Menggunakan perangkap, seperti perangkap hidup (life trap, berumpan maupun tidak)
yang acapkali digunakan untuk mamalia kecil, perangkap cahaya (light trap) untuk kelompok
serangga, perangkap jebak atau perangkap jatuh (pit fall trap, Barberfallen) untuk fauna
tanah, perangkap isap (suction trap) untuk kelompok Arthropoda, perangkap STEINER yang
diberi zat penarik atau hormone seks buatan berupa metil eugenol (untuk lalat buah jantan)
dan lain‐lain, perangkap corong Barlese‐Tullgreen untuk kelompok hewan tanah
(arthropoda). Jumlah individu yang tertangkap tidak saja tergantung dari kerapatan populasi
tetapi juga dari aktivitas hewan, kisaran daerah jelajahnya, ketrampilan si peneliti memasang
perangkap, dan sebagainya.
2. Menggunakan jala, berupa jala serangga, jala plankton, jala kabut atau mist net (untuk
burung) ataupun jala tebar (jala ikan).
3. Menghitung jumlah felet feses, misalnya dari kelinci, tikus, rusa, banten dan berbagai jenis
hewan lainnya. Apabila jumlah pelet di suatu area dan rata‐rata laju produksi feses (laju
defekasi) diketahui maka indeks kelimpahan populasi dapat dihitung.
4. Frekuensi vokalisasi; indeks kelimpahan populasi dinyatakan sebagai frekwensi bunyi per
satuan waktu,
Natalitas (kelahiran)
Mortalitas (kematian)
Migrasi (perpindahan): emigrasi (keluar) dan imigrasi (masuk)
Hal itu berarti bertambah atau berkurangnya populasi makhluk hidup (hewan khusunya) akan
ditentukan oleh keempat parameter populasi tersebut
1. Natalitas
Distribusi individu dalam populasi seringkali disebut sebagai dispersi atau pola penjarakan
yang secara umum dibedakan menjadi 3 pola utama, yakni seragam, acak, dan berkelompok
I. Pertumbuhan Populasi
Suatu populasi akan mengalami pertumbuhan apabila laju kelahiran di dalam populasi itu
lebih besar dari laju kematian, dengan mengasumsikan bahwa laju emigrasi diimbangi oleh
laju imigrasi. Dikenal dua macam bentuk pertumbuhan populasi, yaitu bentuk pertumbuhan
eksponensial atau geometrik (berbentuk kurva J) dan bentuk pertumbuhan sigmoid atau
logistik
Dinamika Populasi
Populasi hewan di alam tidaklah senantiasa konstan, melainkan akan mengalami perubahan
dari masa ke masa. Perubahan populasi hewan dari masa ke masa dalam istilah ekologi
hewan dikenal sebagai dinamika populasi.
1.3.2 Ringkasan Isi Buku Pembanding
Populasi hewan berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungannya melalui berbagai cara.
Salah satu interaksi primer pada populasi hewan terjadi pada saat mencari makan. Populasi
hewan yang memangsa hewan lain disebut pemangsa. Populasi yang dimakan predator
disebut mangsa .Konsep eksklusi kompetisi menyatakan bahwa jika dua spesies yang
memerlukan sumber daya yang identik, maka keduanya tidak dapat hidup bersama pada
lokasi yang sama. Walaupun demikian, terdapat banyak spesies yang menggunakan sumber
daya yang sama dapat hidup bersama. Karena lingkungan sangat bervariasi, maka spesies
yang sedang berkompetisi dapat menggunakan sumber daya dengan cara yang berbeda pada
saat terjadi kompetisi secara intensif. Pada saat dua spesies sedang berinteraksi, sebagai
contohnya ialah predator dan mangsa, mereka dapat mempengaruhi evolusi satu dengan
lainnya.
Beberapa faktor lingkungan dan biologis memiliki pengaruh yang berbeda terhadap populasi
bergantung pada kepadatannya (densitas). Jika densitas populasi tinggi, faktor-faktor tersebut
menjadi pembatas untuk keberhasilan populasi. Sebagai contoh, jika individu terkumpul
dalam area yang kecil, penyakit dapat lebih mudah menyebar daripada populasi yang jarang
atau densitasnya rendah. Faktor-faktor yang dipengaruhi oleh densitas populasi disebut faktor
yang bergantung pada densitas (density-dependent factors). Terdapat beberapa faktor yang
tidak bergantung pada densitas (density-independent factors) antara lain perubahan suhu
panas ke dingin saat musim dingin dan salinitas air. Faktor pembatas populasi lainnya ialah
kompetisi intraspesies yang terjadi pada saat individu-individu di dalam satu populasi
berkompetisi untuk mendapatkan sumber daya yang sama
1. Ukuran Populasi
Ukuran populasi adalah jumlah individu suatu spesies yang menempati lokasi tertentu pada
waktu tertentu. Ukuran populasi bukanlah kondisi yang stabil tetapi sangat dinamis, dalam
arti terjadi perubahan dalam jumlah individu atau jumlah individu tetap tetapi komposisi
individunya berubah.
2. Kepadatan Populasi
.Ukuran populasi dan densitas merupakan dua komponen yang penting dalam penggunaan
statistik dan digunakan untuk mendeskripsikan dan memahami populasi. Seperti dijelaskan di
depan, ukuran populasi merujuk pada jumlah individu penyusunnya. Densitas adalah ukuran
atau jumlah individu pada setiap unit area .
3. Struktur Populasi
Struktur populasi menurut umur dan jenis kelamin merupakan karakter yang penting dalam
analisis dinamika populasi. Populasi dibagi menjadi beberapa kelas umur dan dapat
digambarkan sebagai piramida struktur populasi. Struktur populasi menurut umur
merefleksikan mortalias, natalitas, dan juga migrasi. Proporsi jumlah individu antara umur
tua dan muda bisa sangat bervariasi. Gambar piramida menunjukkan empat model
pertumbuhan populasi, yaitu:
4. Sebaran Individu
Densitas populasi yang menunjukkan rata-rata jumlah individu suatu populasi per unit area ,
tidak menggambarkan sebaran individu di dalamnya, apakah merata, tidak merata, atau
berkelompok. Beberapa spesies hewan hidup dalam kelompok sosial, misalnya sebagian
besar primata, gajah, dan singa, sehingga pola sebarannya ditentukan oleh karakteristik
spesiesnya. Makanan sedikit dan tersebar tidak merata menyebabkan sebaran individu suatu
populasi hewan juga tidak merata
5. Dinamika Populasi
Populasi selalu berubah dari waktu ke waktu baik dalam ukurannya maupun dalam komposisi
inidividunya. Populasi hewan yang tidak terganggu yang hidup pada suatu lingkungan yang
juga tidak terganggu biasanya berada pada suatu level atau titik keseimbangan dalam ukuran
populasi, walaupun komposisi individunya berubah-ubah karena proses kelahiran, kematian,
dan migrasi. Dari titik tersebut, populasi bisa stabil atau turun.
Terdapat dua faktor yang mengontrol dinamika populasi ini, faktor pertama disebut faktor
yang bergantung pada densitas , pengaruh faktor ini dipengaruhi oleh densitas hewan. Faktor-
faktor yang termasuk kelompok ini antara lain kompetisi, predasi, penyakit.
Dinamika populasi merupakan peristiwa fluktuasi dalam ukuran dan komposisi individu
suatu populasi. Jika jumlah kelahiran lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kematian,
maka ukuran populasi meningkat . Jika jumlah kelahiran lebih rendah dibandingkan dengan
jumlah kematian, maka ukuran populasi menurun . Sebaliknya jika jumlah kelahiran sama
dengan jumlah kematian, maka ukuran populasi tetap.
BAB II
Aspek tata bahasa buku ini menggunakan bahasa yang baku dan tetap bisa di mengerti
(dipahami)
Buku ini merupakan buku bahan ajar, sehingga berisi latihan soal maupun latihan
untuk eksperimen.
Tampilan buku tampak dengan baik dan warna yang bagus. 2. Aspek sistematika
penulisan, buku ditulis dengan baik dan rapi juga membuat ukuran yang berbeda
pada kata yang asing digunakan (sebagai penekanan khusus) tapi tetap bisa
dibaca.
Aspek tata bahasa buku ini menggunakan bahasa yang baku dan tetap bisa di
mengerti (dipahami).
Penjelasan buku ini hanya dilampirkan sedikit gambar pada setiap materi sehingga
pembaca hanya bisa membayangkan bagaimana bentuk sesuatu eskperimen
Peenjelasan pada buku ini terlalu banyak kata-kata berbelit-belit sehingga pembaca bisa
merasa bosan membaca, seharusnya materi di lampirkan langsung saja pada intinya.buku ini
juga sedikit di sertai gambar
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil riview pada kedua buku saya menyimpulkan bahwa Populasi selalu mengalami
perubahan dari waktu ke waktu karena faktor kelahiran, kematian, dan migrasi atau dispersal
individu di antara populasi yang terpisah. Jika sumber daya yang diperlukan organisme
cukup melimpah dan kondisi lingkungan sesuai, populasi dapat meningkat secara cepat.
3.2 Saran
Sebagai manusia hendaklah kita melestarikan berbagai jenis hewan, dan janganlah memburu
hewan swcara liar karena itu akan menyebabkan populasi hewan yang akan mengalami
kepunahan.