Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

POPULASI TUMBUHAN DAN HEWAN

Disusun Oleh :

NAMA MAHASISWA : PRISKA KRISDAYANTI GULO

NIM : 4213351008

MATA KULIAH : EKOLOGI TUMBUHAN DAN HEWAN

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, S.Pd., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan Critical Book Review (CBR) ini dengan tepat waktu. Adapun tugas
ini dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi Tumbuhan dan Hewan. Saya
telah menyusun CBR ini dengan sebaik-baiknya tetapi mungkin masih ada kekurangan-
kekurangan untuk mencapai kesempurnaan. Saya selaku penulis menerima berbagai
kritik yang sifatnya membangun agar CBR ini menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya, saya berharap semoga CBR ini bisa memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi para pembaca. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan.

Medan, Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR ........................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan CBR ....................................................................................................... 1
C. Manfaat Penulisan CBR ..................................................................................................... 1
D. Identitas Buku ..................................................................................................................... 2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU ..................................................................................................... 3


A. Ringkasan Buku Utama ..................................................................................................... 3
B. Ringkasan Buku Pembanding ......................................................................................... 6

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................................... 10


A. Pembahasan Isi Buku......................................................................................................... 10
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku ................................................................................. 11

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................................. 12


A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 12
B. Rekomendasi......................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam
meringkas dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis
dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis
yang dianalisis.
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami,
terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis
membuat CBR kepemimpinan ini untuk nenpermudah pembaca dalam memilih buku
referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang kepemimpinan.

B. Tujuan Penulisan CBR


1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ekologi Tumbuhan dan Hewan
2. Menambah wawasan pembaca tentang Ekologi Tumbuhan dan Hewan
3. Meningkatkan pengetahuan pembaca untuk membandingkan isi buku
4. Menguatkan pengetahuan pembaca untuk mengkritisi kelebihan dan kekurangan
buku.

C. Manfaat Penulisan CBR


1. Menambah wawasan pengetahuan tentang Ekologi Tumbuhan dan Hewan
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di
lengkapi dengan ringkasan buku, pembahasan isi buku, serta kekurangan dan
kelebihan buku.
3. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan dari buku yang di
review.

1
D. Identitas Buku Yang Direview
A. Identitas Buku Utama
1. Judul : Ekologi Dasar
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Binari Manurung
4. Penerbit : CV. Pustaka Media Guru
5. Kota Terbit : Surabaya
6. Tahun Terbit : 2021
7. ISBN : 978-623-272-603-1

B. Identitas Buku Pembanding


1. Judul : Ekologi : Populasi, komunitas, Ekosistem Mewujudkan
Kampus Hijau Asri, Islami dan Ilmiah
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Djohar Maknun
4. Penerbit : Nurjati Press
5. Kota Terbit : Cirebon
6. Tahun Terbit : 2017
7. ISBN : 978–602-9074-59-8

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Buku Utama


Populasi memiliki dua ciri dasar, yakni ciri biologi dan ciri statistik. Ciri biologi
merupakan ciri yang dipunyai oleh individu‐individu penyusun populasi tersebut,
diantaranya :
a. Mempunyai struktur dan organisasi tertentu yang sifatnya ada yang konstan dan
adapula yang berfluktuasi sehubungan dengan berjalannya waktu (umur).
b. Ontogenitik, yakni mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh, berdiferensiasi,
menjadi tua atau senesens dan mati).
c. Dapat dikenai dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap perubahan
lingkungan.
d. Mempunyai hereditas(ditentukan oleh gene poolnya=genangan atau lungkang
gennya).
e. Terintegrasi oleh faktor‐faktor herediter (genetik) dan ekologi (termasuk dalam hal
ini adalah keadaptifan, ketegaran reproduktif dan persistensi). Persistensi adalah
keboleh jadian untuk meninggalkan keturunan untuk waktu yang lama.
Sedangkan ciri statistik merupakan ciri uniknya sebagai himpunan atau
kelompok individu‐individu yang berinteraksi satu dengan lainnya yaitu :
a. Kerapatan (kepadatan/densiti) atau ukuran besar populasi. Parameter‐parameter
utama yang memengaruhinya di antaranya natalitas, mortalitas, migrasi (imigrasi dan
emigrasi).
b. Sebaran (agihan, stuktur) umur, yang dapat dinyatakan dalam bentuk piramida.
c. Komposisi genetik (gene pool atau lungkang gen atau kolam/genangan gen).
d. Dispersi (sebaran individu intra‐populasi).
e. Natalitas (laju kelahiran)
f. Mortalitas (laju kematian)
Kerapatan atau kepadatan populasi ialah ukuran besar populasi yang
berhubungan dengan satuan ruang atau area, yang umumnya diteliti dan dinyatakan
sebagai jumlah atau cacah individu atau biomasa per satuan luas, per satuan isi atau
volume, atau per satuan berat medium lingkungan yang ditempatinya. Beberapa cara

3
mengukur kerapatan yaitu Pengukuran kerapatan mutlak, Pengukuran kerapatan relatif
atau nisbi.
Kelangkaan suatu hewan dapat ditinjau dari aspek kelimpahan, yakni dari
intensitas (kerapatan) dan prevalensi (frekuensi kehadiran). Suatu spesies hewan yang
prevalensinya tinggi (=prevalen) lebih sering dijumpai, sebab daerah penyebarannya
luas. Berbeda halnya dengan suatu spesies yang prevalensinya rendah, hanya dapat
dijumpai pada tempat‐tempat tertentu atau terlokalisasi, sebab memang daerah
penyebarannya sempit.
Berkaitan dengan status konservasi bagi spesies langka dan terancam
kepunahan, beberapa kategori telah diusulkan, antara lain (Indrawan dkk, 2007):
1. Punah (extinct): suatu spesies (atau sub spesies ataupun varietas) yang telah punah
atau tidak dapat ditemukan lagi.
2. Punah di alam (extinct in the wild): suatu spesies yang hanya ditemukan di
perkebunan, penangkaran, atau terdapat sebagai populasi alam yang hidup di luas
sebaran aslinya (naturalized).
Adapun parameter utama dalam populasi yaitu :
a. Natalis
Natalitas merupakan kemampuan populasi untuk bertambah atau untuk
meningkatkan jumlahnya, melalui produksi individu baru yang dilahirkan atau
ditetaskan dari telur melalui aktivitas perkembangbiakan. Ada dua aspek yang berkaitan
dengan natalita ini, yakni: fertilitas dan fekunditas.
b. Mortalitas
Mortalitas menunjukkan kematian individu dalam populasi. Juga dapat
dibedakan atas dua jenis, yaitu mortalitas ekologik dan mortalitas minimum. Mortalitas
ekologik atau mortalitas yang direalisasikan, yakni matinya individu di bawah kondisi
lingkungan tertentu.
c. Emigrasi, Imigrasi dan Migrasi
 Emigrasi: perpindahan ke luar dari area suatu populasi dan mengakibatkan
menurunnya kerapatan populasi.
 Imigrasi: perpindahan masuk ke dalam suatu area populasi dan mengakibatkan
meningkatnya kerapatan populasi.

4
 Migrasi: menyangkut perpindahan atau gerakan periodik, yakni berangkat dari dan
kembali ke populasi. Terjadinya perpindahan erat kaitannya dengan adanya
gangguan dari faktor abiotik dan biotik.
Distribusi individu dalam populasi :
1. Acak (Random)
Pada pola ini, peluang suatu individu untuk menempati sesuatu situs dalam area
yang ditempati adalah sama, yang memberikan indikasi bahwa kondisi lingkungan
bersifat seragam. Keacakan berarti pula bahwa kehadiran suatu individu tidak
memengaruhi kehadiran individu lainnya.
2. Teratur atau Seragam (Unity)
Pola sebaran teratur terjadi apabila di antara individu‐ individu dalam populasi
terjadi persaingan yang keras atau ada antagonisme positif seperti oleh adanya teritori‐
teritori, sehingga terjadi penjarakan yang kurang lebih merata. Pola sebaran teratur ini
relatif jarang terdapat di alam.
3. Mengelompok atau Teragregasi (Clumped)
Merupakan pola sebaran yang relatif paling umum terdapat di alam.
Pengelompokan itu sendiri dapat terjadi oleh karena perkembangbiakan, adanya atraksi
sosial, dan lain‐lain.

Nisbah kelamin adalah proporsi atau perbandingan antara jumlah individu


jantan dan betina dalam suatu populasi. Berdasarkan ontogeni, nisbah kelamin ini dapat
dibedakan menjadi nisbah kelamin primer, sekunder, dan tertier. Nisbah kelamin primer
adalah nisbah kelamin dari zigot yang baru dibuahi. Nisbah kelamin sekunder adalah
nisbah kelamin dari individu‐individu yang baru menetas, sedangkan nisbah kelamin
tertier adalah nisbah kelamin dari individu‐individu dewasa yang termasuk (sub)
populasi berbiak.
Secara hipotetis, ada tiga bentuk piramida umur populasi, yakni populasi yang
sedang berkembang, populasi yang stabil, dan populasi yang senesen (tua). Sedangkan
piramida ekologi dapat dibedakan atas tiga tipe umum, yaitu:
1. Piramida jumlah atau cacah: menggambarkan jumlah individu dalam stuktur trofik.
2. Piramida biomasa: didasarkan atas bobot kering, nilai kalori atau ukuran lain yang
Menggambarkan keseluruhan jumlah bahan hidup.

5
4. Piramida energi: mempertunjukkan laju arus energi pada tingkat trofik yang
berurutan.
Suatu populasi akan mengalami pertumbuhan apabila laju kelahiran di dalam
populasi itu lebih besar dari laju kematian, dengan mengasumsikan bahwa laju emigrasi
diimbangi oleh laju imigrasi. Dikenal dua macam bentuk populasi, yaitu :
Pertumbuhan eksponensial dan Pertumbuhan sigmoid.
Pertumbuhan populasi suatu hewan sangat tergantung pada keadaan
lingkungan hidupnya dan sifat bawaan hewan itu sendiri. Pada keadaan habitat yang
paling baik pun, ada hewan yang laju pertumbuhan populasinya tidak terus bertambah
walapun keadaan habitatnya mengizinkan. Keadaan inilah yang merupakan salah satu
dasar bahwa kepadatan populasi tidak tergantung kepadatan (density independent).

B. Ringkasan Buku Pembanding


Populasi adalah sekelompok organisme satu spesies yang mendiami suatu
tempat, memiliki ciri atau sifat khusus populasi/kelompok dan bukan ciri individu. Ciri-
ciri tersebut antara lain:
1. Kerapatan
2. Natalis (angka kelahiran) merupakan kemampuan populasi untuk tumbuh. Laju
Natalitas, laju kelahiran/birth rate pada demografi diperoleh dengan kelahiran
menetas, atau berkecambah, dan sebagainya.
3. Mortalitas adalah angka kematian dalam populasi. Laju minoritas ialah laju
kematian dalam demografi ialah jumlah individu yang mati pada suatu satuan
waktu (= kematian per waktu).
4. Penyebaran umur merupakan sifat penting dari populasi karena dapat
mempengaruhi mortalitas dan natalitas. Menurut Bodenheimer (1939) dalam
populasi terdapat 3 kelompok umur ekologis, yaitu : pre-reproduktif, reproduktif
post- reproduktif. Secara relatif panjang umur ekologis ini dibanding dengan
panjang umur sangat beraneka ragam.
5. Potensi biotik
6. Dispersi
7. Pertumbuhan dan perkembangan

6
Kepadatan Populasi ialah besarnya populasi dalam hubungannya dengan suatu
unit/satuan ruangan. Umumnya dinyatakan dalam jumlah individu atau biomassa
populasi per satuan area atau volume, misalnya 200 pohon/Ha, 5 juta diatome/m3.
Faktor-faktor ekologik yang berupa faktor pembatas yang merugikan maupun
yang bukan faktor pembatas (faktor yang menguntungkan) atau faktor negatif maupun
faktor positif terhadap populasi dapat tergolong faktor:
a. Density independent/density legislatif atau tidak bergantung kepada kepadatan
jika pengaruhnya atau efeknya tidak tergantung kepada besarnya populasi.
Contoh : faktor iklim, angin ribut, penurunan temperature yang derastis, faktor
cahaya, dan sebagainya.
b. Density dependent atau bergantung kepadatan, yaitu faktor ekologi yang
pengaruh/ efeknya terhadap populasi merupakan fungsi dari
kepadatan/densitas populasi. Pengaruh faktor density dependent seperti
pengatur mesin karena dapat merupakan alat utama untuk mencegah over
population dan bertanggung jawab atas pencapaian keadaan seimbang (steady
state). Merupakan faktor density dependent ialah faktor-faktor biotik, misalnya
kompetisi, parasitisme, pathogen, natalitas, moralitas, dan sebagainya. Contoh
density dependent ialah lalat gulma dan parasitnya di mana persentase lalat
gulma yang dibunuh parasit meningkat apabila populasi bertambah besar.
Populasi mempunyai pola pertumbuhan yang khas, disebut bentuk
pertumbuhan populasi. Ada dua pola dasar pertumbuhan berdasar pada kurva
pertumbuhan yaitu :
1. Kurva pertumbuhan bentuk J.
2. Kurva pertumbuhan bentuk S atau sigmoid.
Pola pertumbuhan populasi dapat berbentuk J atau S atau gabungan dari
keduanya sesuai dengan kekhususan pertumbuhan populasi organisme dan
lingkungannya. Pada pola pertumbuhan bentuk J kepadatan naik dengan cepat secara
eksponensial kemudian berhenti mendadak karena hambatan lingkungan atau faktor
pembatas bekerja efektif secara mendadak. Pada pola pertumbuhan populasi bentuk
sigmoid populasi mulamula naik secara lambat (positive acceleration phase) kemudian
menjadi cepat (logrithmatic phase) kemudian lambat kembali setelah hambatan
lingkungan mulai bekerja (negative acceleration phase) dan akhirnya hampir seimbang.

7
Penyebaran populasi ialah pindahnya individu atau keturunan (biji, spora,
larva)keluar dari populasi atau daerah populasi. Ada tiga pola penyebaran populasi :
a. Emigrasi : gerakan keluar satu arah
b. Immigrasi : gerakan masuk satu arah
c. Migrasi : perpindahan keluar-masuk secara periodic
Pengaruh penyebaran pada populasi akan :
a. Kecil, apabila individu yang masuk/keluar populasi sedikit atau
populasinya besar.
b. Besar, apabila penyebaran yang terjadi secara missal (sangat
besar jumlahnya) dan terjadi dalam waktu yang pendek.

Penyebaran populasi dipengaruhi oleh :


1. Barier, misalnya : sungai, gunung, lembah, dan sebagainya.
2. Vigalitas atau kemampuan gerak organisme umumnya organisme dengan
vigalitas tinggi akan memudahkan penyebaran, misalnya burung, serangga.

Pengaruh penyebaran terhadap populasi tergantung kepada :


a. Status bentuk pertumbuhan populasi, apakah populasi berada dekat/jauh dari
carrying capacity (daya dukung), sedang tumbuh atau sedang menurun.
b. Kecepatan penyebaran dan ini dipengaruhi oleh barier dan
vigalitas organisme.

Individu dalam populasi dapat tersebar menurut tiga pola, yaitu :


- Penyebaran secara acak jarang terjadi di alam dan dapat terjadi apabila
lingkungan sangat seragam dan tidak ada kecenderungan untuk berkelompok.
- Penyebaran seragam (uniform) terjadi apabila kompetisi antar individu sangat
hebat atau ada anatagonisme positif yang mendorong pembagian ruang yang
sama.
- Berkelompok dengan bermacam derajat merupakan pola yang paling umum
dalam populasi dan hampir merupakan aturan apabila dipandang dari sudut
individu. Akan tetapi harap diperhatikan bahwa penyebaran kelompok
mendekati acak.

8
Ada beberapa tipe interaksi antar spesies :
 Interaksi negatif : Kompetisi interspesifik adalah segala interaksi antara dua atau
lebih populasi spesies yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kehidupan
populasi.
 Interaksi negatif : Predasi, Parasitisme, dan Antibiosis
Predasi dan parasitisme adalah contoh interaksi antara dua populasi yang
mempunyai efek negatif pada pertumbuhan dan kehidupan pada salah satu
populasi.
 Interaksi Positif : Komensalisme, Kooperasi, Mutualisme
Interaksi dua populasi spesies yang berpengaruh positif banyak terdapat dan
sama pentingnya dengan kompetensi dan parasitisme dalam menentukan sifat
populasi dan komunitas.

9
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku
Berdasarkan buku yang saya review populasi adalah sekelompok organisme satu
spesies yang mendiami suatu tempat, memiliki ciri atau sifat khusus populasi/kelompok
dan bukan ciri individu. Populasi memiliki dua ciri dasar yakini ciri biologi dan ciri
statistik. Ciri biologi merupakan ciri yang dipunyai oleh individu-individu penyududn
populasi tersebut, sedangkan ciri statistic merupakan ciri uniknya sebagai himpunan
atau kelompok individu-individu yang berinteraksi satu dengan lainnya. Sedangkan
menurut buku pembanding beberapa ciri-ciri khusus populasi tersebut antara lain:
Kerapatan, natalis (angka kelahiran), mortalitas, penyebaran umur, potensi biotik,
disperse, pertumbuhan dan perkembangan.
Adapun parameter utama dalam populasi yaitu : Natalis merupakan
kemampuan populasi untuk bertambah atau untuk meningkatkan jumlahnya, melalui
produksi individu baru yang dilahirkan atau ditetaskan dari telur melalui aktivitas
perkembangbiakan. Ada dua aspek yang berkaitan dengan natalita ini, yakni: fertilitas
dan fekunditas. Mortalitas menunjukkan kematian individu dalam populasi. Juga dapat
dibedakan atas dua jenis, yaitu mortalitas ekologik dan mortalitas minimum. Mortalitas
ekologik atau mortalitas yang direalisasikan, yakni matinya individu di bawah kondisi
lingkungan tertentu. Emigrasi, Imigrasi dan Migrasi. Sedangkan menurut buku
pembanding ada tiga pola penyebaran populasi :
a. Emigrasi : gerakan keluar satu arah
b. Immigrasi : gerakan masuk satu arah
c. Migrasi : perpindahan keluar-masuk secara periodik
Berdasarkan buku yang saya review distribusi individu dalam populasi yaitu :
Acak (Random) pada pola ini, peluang suatu individu untuk menempati sesuatu situs
dalam area yang ditempati adalah sama, yang memberikan indikasi bahwa kondisi
lingkungan bersifat seragam. Keacakan berarti pula bahwa kehadiran suatu individu
tidak memengaruhi kehadiran individu lainnya. Teratur atau Seragam (Unity) pola
sebaran teratur terjadi apabila di antara individu‐ individu dalam populasi terjadi
persaingan yang keras atau ada antagonisme positif seperti oleh adanya teritori‐teritori,
sehingga terjadi penjarakan yang kurang lebih merata. Pola sebaran teratur ini relatif
jarang terdapat di alam. Mengelompok atau Teragregasi (Clumped) merupakan pola

10
sebaran yang relatif paling umum terdapat di alam. Pengelompokan itu sendiri dapat
terjadi oleh karena perkembangbiakan, adanya atraksi sosial, dan lain‐lain.
Sedangkan menurut buku pembanding Individu dalam populasi dapat tersebar
menurut tiga pola, yaitu :
- Penyebaran secara acak jarang terjadi di alam dan dapat terjadi apabila
lingkungan sangat seragam dan tidak ada kecenderungan untuk berkelompok.
- Penyebaran seragam (uniform) terjadi apabila kompetisi antar individu sangat
hebat atau ada anatagonisme positif yang mendorong pembagian ruang yang
sama.
- Berkelompok dengan bermacam derajat merupakan pola yang paling umum
dalam populasi dan hampir merupakan aturan apabila dipandang dari sudut
individu. Akan tetapi harap diperhatikan bahwa penyebaran kelompok
mendekati acak.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku


a. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview memiliki
Tampilan yang menarik, sedangkan buku pembanding covernya terlalu polos
sehingga kurang menarik dilihat oleh pembaca.
b. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font, buku
yang saya review memiliki aspek layout dan tata letak yang baik, sedangkan pada
buku pembanding masih terdapat beberapa penulisan kata yang salah sehingga
membuat pembaca bingung.
c. Dari aspek isi buku, buku yang saya review memiliki isi dan penjelasan yang
lengkap, Sedangkan pada buku pembanding hanya membahas topik populasi
secara singkat.
d. Dari aspek tata bahasa buku yang saya review menggunakan bahasa yang lebih
mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit, sedangkan pada buku pembanding
terkadang ada bahasa yang kurang baku.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Populasi adalah sekumpulan makhluk hidup yang memiliki karakteristik yang
sama (spesies yang sama), hidup di wilayah geografis yang sama pada waktu tertentu
dan mampu bereproduksi diantara sesama makhluk hidup tersebut. Ada tiga pola
penyebaran populasi yaitu Emigrasi, Imigrasi dan Migrasi. Individu dalam populasi
dapat tersebar juga dalam tiga pola, yaitu : penyebaran secara acak, penyebaran
seragam dan penyebaran berkelompok. Beberapa sifat populasi yang berkenan dengan
ekologi, yaitu : Pertumbuhan populasi, kerapatan populasi dan struktur populasi.

B. Saran
Berdasarkan hasil Critical Book Review sebaiknya kita sebagai generasi muda
wajib menjaga semua spesies yang terdapat di lingkungan kita agar tidak punah. Serta
kepada pembaca untuk lebih memperdalam pembahasan topic tentang populasi carilah
referensi yang lebih banyak dari berbagai sumber.

12
DAFTAR PUSTAKA

Maknun, djohar. 2017. Ekologi : Populasi, komunitas, Ekosistem Mewujudkan


Kampus Hijau Asri, Islami dan Ilmiah. Cirebon : Nurjati Press

Manurung, Binari. 2021. Ekologi Dasar. Surabaya : CV. Pustaka MediaGuru

13

Anda mungkin juga menyukai