Anda di halaman 1dari 19

Tugas Critical Book Review

CRITICAL BOOK REPORT

METABOLISME KARBOHIDRAT
Dosen Pengampu : Endang Sulistyarini Gultom,S.Si., Apt., MSi

DISUSUN OLEH:

SYHARLA FINANDA

NIM : 4203220039

KELAS : BIOLOGI B 2020

MATA KULIAH : BIOKIMIA

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan CBR (Critical Book Report ) biokimia ini tanpa
kekurangan apapun dan selesai tepat pada waktunya.

Makalah mengenai karbohidrat ini dikerjakan guna memenuhi tugas biokimia oleh ibu
dosen pengampu Ibu Endang Sulistyarini Gultom dan saya berterimakasih kepada ibu dosen
sehingga saya dapat lebih memahami materi karbohidrat dan saya dapat menyusun makalah ini
dengan baik.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya ucapkan
terimakasih.

Akhir kata saya berharap semoga CBR ini dapat diterima, dan sekali lagi saya mohon maaf
atas kekurangan tugas saya ini.

Medan, 02 Maret 2021

Syharla finanda
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................. 4
1. Latar Belakang............................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
3. Tujuan.........................................................................................................................................4
4. Manfaat......................................................................................................................................4
5. Identitas Buku.............................................................................................................................4
BAB II RINGKASAN ISI BUKU.................................................................................................................... 7
A. Ringkasan Buku utama...............................................................................................................7
B. Ringkasan Buku 2......................................................................................................................12
C. Ringkasan Buku 3......................................................................................................................13
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 15
A. Kelebihan dan Kelemahan Buku 1............................................................................................15
B. Kelebihan dan Kelemahan Buku 2...........................................................................................15
C. Kelebihan dan Kelemahan Buku 3...........................................................................................16
BAB IV PENUTUP....................................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan...............................................................................................................................17
B. Saran.........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Critical book adalah hasil kritik atau bandingan tentang suatu topik materi yang
pada umumnya di perkuliahan terhadap buku yang berbeda. Penulisan critical book ini
pada dasarnya adalah untuk mengulas kembali isi bab pada buku struktur hewan. Setiap
bab yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Dimana kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan
resensi terhadap buku itu dengan mencoba melihat kembali apa-apa saja kekurangan
pada bab itu dan kelebihannya. Suatu buku dengan kelebihan yang lebih dominan
dibandingkan dengan kekurangan nya artinya buku ini sudah layak untuk dipakai dan
dijadikan sumber referensi bagi khalayak ramai.

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibuat dalam makalah ini, yakni:

1. Apa saja kelebihan buku utama terhadap buku pembanding yang akan dijadikan
sebagai referensi?
2. Apa saja kekurangan buku utama terhadap buku pembanding yang akan dijadikan
sebagai referensi?
3. Bagaimana kelayakan buku utama jika dibandingkan dengan buku pembanding
yang akan dijadikan sebagai sumber referensi?

3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yakni:

1. Mengulas isi sebuah buku.


2. Memahami dan mengetahui informasi yang adadalam buku.
3. Melatih caraberfikir kritis dalam mengkritik dan menilai keunggulan maupun
4. kelemahan yang terdapat dalam buku tersebut.

4. Manfaat
1) Dapat menambah wawasan, khususnya tentang materi fungi
2) Pembacadapat lebih berpikir kritis dalam membaca dan membandingkan suatu buku.
3) Pembaca dapat mengetahui bahwa ada kekurangan dan kelebihan dari buku

5. Identitas Buku
A. Buku Utama

Judul Buku : Metabolisme Biokimia

Penulis : Sri Wahjuni

Penerbit : Udayana University Press


Penyunting : Jiwa Atmaja

ISBN : 978-602-7776-60-9

Tahun Terbit : 2013

Kota Terbit : Denpasar

Jumlah Halaman : 102 Halaman

B. Buku 2

Judul Buku : Buku Ajar Biokimia Karbohidrat

Penulis : A. A. Putu Putra Wibawa

Penerbit : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

ISBN :-

Tahun Terbit : 2017

Kota Terbit : Denpasar

Jumlah Halaman : 46 Halaman

C. Buku 3

Judul Buku : Modul Perkuliahan Biokimia

Penulis : Syamsuddin
Rita Hayati
Zuyasna
Bakhtiar
Marai Rahmawati
Agam Ihsan Hereri

Penerbit : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala

ISBN :-

Tahun Terbit : 2012

Kota Terbit : Banda Aceh


Jumlah Halaman : 119 Halaman
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. Ringkasan Buku utama

karbohidrat sebagai (tongkat kehidupan) bagi kebanyakan organisme. Karbohidrat


juga merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintesis lainnya
yang menggunakan energi matahari untuk melakukan sintesis karbohidrat dan CO2 dan
H2 O. Sejumlah besar pati dan karbohidrat lainnya yang dibuat dalam fotosintesis
menjadi energi pokok dan sumber karbon bagi sel nonfotosmtetis pada hewan, tanaman
dan dunia mikrobial (Albert L.Lehninger, 2000).

Karbohidrat mempunyai fungsi biologi penting lainnya, Pati dan glikogen berperan
sebagai penyedia sementara glukosa.Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan
sebagai unsur struktural dan penyangga di dalam dinding sel bakteri dan ta naman dan
pada jaringan pengikat dan dinding sel organisme Karbohidrat lain berfungsi sebagai
pelumas sendi kerangka, sebagai perekat di antara sel, dan senyawa pemberi spesifi sitas
biologi pada permukaan sel hewan .

Pada faktor makroekologi, komponen yang terlihat ialah:

1. Kebutuhan energi makhluk hidup yang memberikan respon terhadap internal


tubuh seperti kebutuhan glukosa darah untuk siap dipecah menjadi energi.
2. Rasa lapar yang umum muncul pada makhluk hidup, ini berkaitan dengan
rangsangan sekresi HC1 dan enzim pencernaan di lambung untuk segera diisi
kembali oleh makanan.

Faktor mikroekologi yang berpengaruh terhadap laju reaksi kimia dalam makhluk
hidup ialah

1. Peran metabolit hasil reaksi kimia, di mana metabolit ini dapat berperan sebagai
faktor penghambat aktivitas enzim yang mengkatalisis reaksi tersebut.
2. Keberadaan hormon yang sering menjadi pemicu/ penghambat suatu reaksi.

Metabolisme memiliki empat fungsi spesifik, yaitu:

1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan yang kaya
energi dari lingkungan atau dari energi solar.
2. Untuk mengubah molekul nutrien menjadi prekusor unit pembangun bagi
makro molekul nutrien menjadi prekusor unit pembangun makro molekul
sel.
3. Untuk menggabungkan unit-unit pembangun ini menjadi protein, asam
nukleat, lipid, polisakarida, dan komponen sel lainnya.
4. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan di dalam
fungsi khusus sel.
Lintas metabolik dijalankan oleh sistem enzim yang bertahap (ingat kuliah enzim
pada Biokimia) (AlbertL. Lehninger, 2000). Ada lintas katabolik (penguraian) dan
lintasan anabolik (pembentukkan)

Katabolisme (penguraian)

Katabolisme (penguraian) dari masing-masing nutrien untuk menghasilkan energi


utama (karbohidrat, lipid dan protein), berlangsung secara bertahap melalui sejumlah
reaksi enzimatik yang berurutan. Terdapat tiga tahap utama katabolisme aerobik

I. Tahap 1. Makromolekul sel dipecahkan menjadi unit-unit pembangun


utamanya. Jadi, polisakarida dipecah menjadi heksosa atau pentosa; Lipid
dipecah menjadi asam lemak, gliserol, dan komponen lainnya, dan protein
terhidrolisis menjadi 20 komponen asam aminonya. (Albert L.Lehninger,
2000).
II. Pada tahap katabolisme II: berbagai produk yang terbentuk di dalam tahap I
dikumpulkan dan diubah menjadi sejumlah (lebih kecil) molekul-molekul
yang lebih sederhana. Jadi heksosa, pentosa, dan gliserol dari tahap I
diuraikan menjadi satu jenis senyawa antara 3-karbon : piruvat, yang
kemudian diubah menjadi satu jenis 2-karbon yaitu gugus asctil dari asetil-
koenzimA. Dengan cara yang sama, asam lemak dan kerangka karbon dari
hampir semua asam amino juga dipecah membentuk gugus asetil- KoA Asctil-
KoA merupakan produk akhir yang bersifat umurn dari tahap II katabolisme.
III. Pada tahap III, gugusan asetil dari asetil KoA diberikan pada siklus asam
sitrat, vaitu, lintas aklur \ang beiMtat unrum yang dilalui oleh nutrien
pengjiasil energi. l). Di sini, terjadi oksidasi nutrien, menghasiikan karbon
dioksida, air dan amonia (I produk.nitrogen lain). Lintas akhir katabolisme
karenanya menycrupai sungai yang luas, yang dialiri dari berbagai cabang
anak sungai (Gambar 1.3) (Albert L.Lehninger, 2000).

lintas katabolik dan yang menyebar lintas anabolik


Anabolisme (biosintesis)

Anabolisme (biosintesis) merupakan kebalikan dari katabolisma, yang harus memenuhi


tiga tahapan seperti keterangan di atas.

Metabolisme juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

 Metabolisme Primer: melibatkan ratusan enzim, tetapi jika dicermati lebih lanjut,
sebenarnya memiliki lintasan tertentu umumnya sama dengan pada semua
makhluk hidup.
 Metabolisme sekunder: lintasan/jalur yang terjadi bukan dalam kehidupan
tertentu misal: mikroba dan tanaman.

Ketiga tahap katabolisme dari nutrien utama penghasil energi (Murry,K.,2002).

Terdapat tiga golongan utama karbohidrat: monosakarida,

oligosakarida, dan polisakarida (lihat diktat biokimia ). Monosakarida adalah gula


sederhana memiliki satu unit aldehide atau keton. Polisakarida (glikan) mengandung
banyak unit monosakarida yang berikatan glikosida. Beberapa berfungsi sebagai bentuk
penyimpan karbohidrat. Polisakarida penyimpan paling banyak pati dan glikogen, polimer
glukosa bercabang dengan berat molekul tinggi berikatan a(1l) pada rantai utamanya,
dan ikatan a(2 6) pada titik cabangnya.

Glikolisis dan Glukoneogenesis

Glikolisis

Kebutuhan akan glukosa di dalam semua jaringan tubuh adalah minimal, dan sebagian
(misal otak serta eritrosit) memang memerlukan glukosa dalam jumlah besar. Glikolisis
mcrupakan pemecahan glukosa. Pada periode awal, dalam proses penyelidikan terhadap
glikolisis disadari bahwa peristiwa fermentasi di dalam ragi adalah serupa dengan
peristivva pemecahan glukogen di dalam otot. Kalau suatu otot mengadakan kontraksi
dalam media anaerob, yaitu media yang kandungan oksigennya di kosongkan, maka
glikogen akan menghilang dan muncul laktat sebagai produk akhir yang utama (Albert
L.Lehninger., 2000).

Kalau oksigen diambil, maka proses aerob terjadi kembali, dan glikogen kembali muncul,
sedangkan laktat menghilang. Namun, jika kontraksi otot tersebut berlangsung dalam
keadaan aerob, laktat tidak akan menumpuk dan piruvat menjadi produk glikolisis (Gb.1.4
). Sebagai hasil pengamatan metabolisme karhohidrat lazim dipisahkan monjadi fase
anerob dan aerob.(Murray,K., 2000).

Jadi, glikolisis dapat berlangsung dalam keadaan aerob, tetapi hal ini akan membawa
akibat jumlah energi yang dibebaskan permol glukosa yang teroksidasi terbatas.

Glikolisis Aerobik

Sebagian besar otot manusia menghasilkan laktat bila bekerja berat, walaupun
peredaran darahnya tidak terganggu dan penggunaan oksigen sangat besar. Sejauh mana
hal ini berlangsung tergantung pada keadaan enzim dan tenaga yang dihasilkan. Serat
otot merah yang mengandung banyak mitokondria membentuk sedikit sekali laktat
sedang serat otot putih yang mengandung sedikit mitokondria akan membentuk banyak
laktat (Stryer L.,1996).Serat putih menggunakan oksigen dan imbangan antara oksidasi
dan glikolisis tergantung pada tenaga yang dikeluarkan. Otot mempunyai nilai ambang
anaerobik, yaitu batas beban kerja, yang bila dilampaui akan mengaktbatkan
peningkatan kadar laktat yang tajam. Hasil ATP, dari gugusan glikogen yang merupakan
hasil metabolisme glukosa untuk memperoleh hasil akhir laktat, dimana ATP hanya
terbentuk dari jalur Embden-Meyerhof.

Glukoneogenesis

Glukoneogenesis merupakan senyawa-senyawa bukan karbon menjadi glukosa atau


glikogen (Gambar 1.6) di bawah ini Glukosa dibentuk dari glukosa-6 phospat dengan
bantuan enzim glukosa 6-phospatase, enzim ini terdapat pada hati dan ginjal.
Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan tubuh akan glukosa pada saat karbohidrat tidak
tersedia dengan jumlah mencukupi di dalam makanan. Mekanisme glukoneogenesis
dipakai untuk membersihkan berbagai produk metabolisme jaringan lainnya dari dalam
darah, misal laktat yang dihasilkan oleh otot serta eritrosit dan gliserol dihasilkan oleh
adiposa serta propionat yang merupakan asam glukogenik dari hewan pemamah-biak.
B. Ringkasan Buku 2

Metabolisme adalah proses katabolisme yang menyangkut perombakan molekul


yang besar menjadi molekul yang lebih sederhana, Metabolisme adalah proses
katabolisme yang menyangkut perombakan molekul yang besar menjadi molekul yang
lebih sederhana, sedangkan proses anabolisme atau biosentesa, menyangkut
pembentukan molekul yang lebih besar yang berasal dari molekul yang lebih sederhana.
Sifat intermediate dari metabolisme memugkinkannya bagi beberapa zat sederhana
bekerja sebagai pelopor untuk semua kebutuhan kimia suatu sel. Hexose Monofosfat
untuk memperoleh energi, dengan bantuan enzyme dan koeinzem yang bekerja sehingga
proses katabolisme dapat berjalan dengan semestinya, sedangkan proses anabolisme
meliputi pembentukan suatu zat karbohidrat dari molekul/senyawa yang sederhana
menjadi molekul yang lebih besar , misalnya pembentukan glikogen dari molekul-
molekul glukosa yang diikuti dengan proses glikogenolisis, yaitu perubahan glikogen
dengan glukosa.

glikolisa

Pada glikolisa terjadi perubahan glikogen/glukosa secara bertahap, yang disertai


dengan aktifitas ewain-ewain dan koevarian seperti Mg2+ atau Mn2+ yang dapat
memperlancar reaksi sampai terbentuknya asam piruvat atau laktat.
Mannosa, galaktosa, fraktosa, glekogen bisa masuk ke jalur glekolisasi dengan
merubah menjadi satu unit daripada senyawa-senyawa dalam glekolisa dan akhirnya
terbentuk asam piruvat atau laktat.
Pada akhir glikosis dihasilkan :
a) Glekogen/glukosa dirubah menghasilkan as. Peruvat atau as. Laktat
b) Terbentuknya ATP
c) NAD+ ⟶ NADH + H+

Lingkaran Pentosa Phosphat (LPP)

Lingkaran pentosa fosfat (LPP) merupakan salah satu model aksidasi pada
karbohidrat untuk menghasilkan energi. Dalam proses LLP, selain menghasilkan energi
juga NADPH + H yang dihasilkan pada bagian ektra nutohondra (sitoplasma) berguna
dalam biosintesa asam lemak. lingkaran pentosa fosfat yang merupakan salah model
oksidasi daripada metaboisme karbohidrat untuk memperoleh energi.
Glikolisis
Glikolisis adalah perubahan glikogen atau glukosa menjadi asam pituvat atau asam
etanol atau asam laktat
Glikogenesis
sedangkan glikogenesis adalah perubahan dari glukosa menjadi glikogen.

Glikogenolisis

Glikogenolisis adalah perubahan dari glikogen menjadi glukosa yang proses


reaksinya merupakan kebalikan dari glikogenesis.
Glukoneogenolisis
Glukoneogenesis adalah proses pmebentukan glukosa yang berasal dari bahan
bukan karbohidrat. Hal ini bisaanya terjadi pada ternak-ternak ruminanasia dan sering
terjadi pad arumen untuk mencukupi kebutuhan akan energi, sedangkan pada ternak
non ruminansia berasal dari glukosa.

C. Ringkasan Buku 3
metabolisme tergolong senyawa organik yang biasa dilambangkan -P. Bila senyawa
berenergi tinggi itu mengalami degradasi atau destruksi atau perombakan atau terurai,
akan terjadi senyawa yang lebih sederhana dan terjadi pelepasan sejumlah energi..
Reaksi seperti itu, di dalam biokimia, disebut reaksi eksergonik..

Senyawa berenergi tinggi Senyawa sederhana + Energi bebas BM


tinggi BM rendah ΔGO

Sebaliknya, bila senyawa sederhana mengalami penyusunan atau pembentukan

kembali atau anabolisme akan terjadi senyawa kompleks berenergi lebih tinggi yang akan
membutuhkan sejumlah energi. Reaksi seperti itu, di dalam biokimia, disebut reaksi
endergonik. J adi, hanya ada dua bentuk akfivitas metabolisms, yaitu:

Senyawa sederhana + Energi bebas Senyawa kompleks BM


rendah AGO BM tinggi

1 Katabolisme atau perombakan senyawa kompleks (BM tinggi) menjadi

senyawa yang lebih sederhana (BM rendah) sambil melepaskan sejumlah energi bebas.

2. Anabolisme atau penyusunan atau pembentukan atau sintesis dari senyawa


sederhana (BM rendah) menjadi senyawa kompleks (BM tinggi) dan memerlukan
sejumlah energi bebas.

Jadi
metabolisme
merupakan
reaksi-reaksi
katalitik
proses
katabolisme dan
anabolisme. Pada
proses

metabolisme, senantiasa, terjadi transformasi energi, di mana energi bebas dari


katabolisme dalam bentuk energi kalor ditransformasi menjadi energi kimia yang akan
dimanfaatkan antara lain oleh reaksi-reaksi anabolisma. energi bebas tersebut tidak
langsung diberikan kepada yang memerlukannya, akan tetapi melalui/via orang ketiga
sebagai pengemban energi/karier yaitu koenzim. Koenzim adalah bagian dari kompleks
molekul enzim. Untuk menjelaskan mekanisme sistem reaksi berangkai tersebut, perlu
dicontohkan sebagai berikut:

A+B C + D - ΔG

maka reaksi di atas tidak akan berlangsung/tidak terjadi.


BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan dan Kelemahan Buku 1
Kelebihan Buku 1

1. Pada komponen judul, judul buku yang dibuat telah menggambarkan isi buku secara
keseluruhan, yaitu Biologi Sel yang dikemas dengan sederhana oleh Laela Hayu
Nurani . Buku ini memiliki topik-topik yang lengkap berdasarkan materi dari bab per
bab nya.
2. Dari aspek kelayakan isi, buku ini sudah lengkap. Terdapat daftar tabel dan gambar
yang memudahkan pembaca untuk memahami disetiap penjelasan, di setiap sub
materi juga terdapat soal yang disertakan dengan jawabannya, pada buku ini juga
menyertakan pendapat dari beberapa biologiwan yang terkenal pada saat itu. Serta
terdapat beberapa referensi yang digunakan oleh penulis dicantumkan dengan jelas
sehingga sudah cukup layak dan baik untuk dijadikan sumber bahan bacaan.
3. Dari aspek bahasa, buku ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan
dipahami dan tata tulisnya telah sesuai dengan cara penulisan pada umumnya.
4. Topik yang dimuat dalam buku ini sesuai dengan apa yang dipelajari di perguruan
tinggi.

Kelemahan Buku 1
1. Dari aspek keseluruhan isi buku pertama sudah baik , hanya saja tidak disertai
rangkuman di akhir materi sehingga pembaca kesulitan untuk mendapatkan poin
penting disetiap sub materinya.
2. Pada buku pertama tidak menyertakan daftar pustakanya sehingga pembaca
kesulitan mengetahui sumber informasi pada buku tersebut.
3. Pada buku pertama tidak terdapat contoh soal ataupun pembahasan soal melainkan
hanya pertanyaan saja.
4. Dari aspek penulisan, masih ada kata yang salah ketik walaupun hanya beberapa kata
saja.

B. Kelebihan dan Kelemahan Buku 2


Kelebihan Buku 2

1. Pada buku ini, materi yang disajikan cukup lengkap kata-kata yang digunakan tidak
rancu sehingga mudah untuk dipahami. Penulisan dalam buku ini rapih dan sesuai
dengan kaidah penulisan.
2. Dari aspek kelayakan isi, buku ini sudah cukup lengkap. Terdapat daftar tabel dan
gambar yang memudahkan pembaca untuk memahami disetiap penjelasan, di setiap sub
materinya.
3. Tata letak dalam buku ini sudah baik, tata tulisnya pun baik. Sangat enak dilihat oleh
mata karena pengaturan font dan spasi yang baik membuat mata tidak jenuh.
Kelemahan Buku 2

1. Didalam buku kedua ini, terlalu banyak kata-kata dalam setiap bahasan bab sehingga
membuat pembaca jenuh untuk membaca buku tersebut.
2. Dari aspek penulisannya, masih ada kata yang tidak sesuai dengan EYD.

C. Kelebihan dan Kelemahan Buku 3


Kelebihan Buku 3

1. Pada buku ini, materi yang disajikan cukup lengkap kata-kata yang digunakan tidak
rancu sehingga mudah untuk dipahami. Penulisan dalam buku ini rapih dan sesuai
dengan kaidah penulisan.
2. Dari aspek kelayakan isi, buku ini sudah cukup lengkap. Terdapat daftar tabel dan
gambar yang memudahkan pembaca untuk memahami disetiap penjelasan, di setiap sub
materinya.
3. Tata letak dalam buku ini sudah baik, tata tulisnya pun baik. Sangat enak dilihat oleh
mata karena pengaturan font dan spasi yang baik membuat mata tidak jenuh.
Kelemahan Buku 3
1. Didalam buku kedua ini, terlalu banyak kata-kata dalam setiap bahasan bab sehingga
membuat pembaca jenuh untuk membaca buku tersebut.
2. Dari aspek penulisannya, masih ada kata yang tidak sesuai dengan EYD.
3. Gambar yang ditampilkan kurang jelas

4.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari uraian keunggulan dan kelemahan diatas, dapat disimpulkan bahwa buku 1
memiliki konsep, uraian materi, tampilan, serta penggunaan bahasa yang cukup baik,
karena penjelasan uraian materi dijelaskan secara bertahap sehingga pembaca mudah
memahami. Buku tersebut memiliki banyak keunggulan, akan tetapi ada juga kekurangan
nya sehingga masih memungkinkan untuk dilakukan revisi agar menjadi buku yang lebih
baik. Dari penjelasan yang di atas maka dapat disimpulkan bahwa buku 1 sudah lebih baik
dibandingkan dengan buku 2 dan buku 3

B. Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan pada Critical book review ini adalah sebaiknya
penulis memperbaiki kesalahan dalam penulisan baik itu kata-kata ataupun kalimat. Dari
critical book review ini, diharapkan kepada pembaca agar dapat mengetahui isi dari buku
ini dan mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari dan memakai bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Wahjuni sri . (2013). Metabolisme Biokimia Denpasar: Udayana University Press

Wibawa Putu P (2017). Buku Ajar Biokimia Karbohidrat.denpasar: Fakultas Peternakan


Universitas Udayana

Syamsuddin dkk. (2012). Modul Perkuliahan Biokimia.Banda Aceh: Fakultas Pertanian


Universitas Syiah Kuala

Anda mungkin juga menyukai