Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK

REPORT

SKOR NILAI:

KONSEP DASAR IPA ASPEK BIOLOGI


(I GUSTI AYU TRI AGUSTIANA, 2014)

NAMA MAHASISIWA : ARDA YATUL LIANI PASARIBU

NIM : 1192411018

KELAS : B REGULER 2019

DOSEN PENGAMPU : LALA JELITA ANANDA, S.Pd, M.Pd

MATA KULIAH : KONSEP DASAR IPA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk untuk
menyelesaikan tugas Critical Book Report ini. Tanpa pertolongan-Nya saya tidak
akan bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah Critical Book Report ini, saya tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Lala Jelita Ananda, S.Pd yang telah
memberikan tugas Critical Book Report ini kepada saya sehingga saya dapat lebih
memahami lebih jauh mengenai seperti apakah sebenarnya yang dibahas dalam
buku yang saya review serta apa kelebihan dan kekurangannya dan oleh karena itu
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik.

Semoga makalah Critical Book Report ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan
bagi pembaca umumnya akhir kata saya sampaikan terima kasih .

Medan, 13 September 2019

Arda Yatul Liani Pasaribu


Nim : 1192411018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Memilih Buku.............................................................1


B. Tujuan Penulisan....................................................................1
C. Manfaat Penulisan..................................................................1
D. Identitas Buku.........................................................................2

BAB II RINGKASAN BUKU

1. BAB 1.....................................................................................3
2. BAB II....................................................................................5
3. BAB III...................................................................................7
4. BAB IV...................................................................................9
5. BAB V..................................................................................11
6. BAB VI.................................................................................15
7. BAB VII................................................................................17

BAB III PEMBAHASAN

A. Judul perbab..........................................................................14
B. Analisis buku........................................................................15

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................17
B. Saran.....................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Alasan Memilih Buku


Buku ini menjadi referensi saya dalam penulisan makalah critical book report
dikarenakan buku ini menjadi pertimbangan saya dalam melakukan kitik buku
yang dilihat dari sampul buku yang sangat menarik serta halaman buku yang
sangat tebal membuat saya ingin mengulas apa saja informasi yang diberikan
didalam buku setebal ini serta manfaat dan pelajaran apa saja yang dapat kita
ambil di dalam buku tersebut juga apa gunanya untuk kita kedepan nantinya.
Sehingga kita tidak asal memilih buku, kita harus mempertimbangkan isi
informasi yang tertera di dalam suatu buku sudah baik atau belum sehingga ketika
orang-orang membaca buku tersebut dapat memahami secara cepat dan tepat

B. Tujuan Penulisan CBR


a. Mengulas isi sebuah buku.
b. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
c. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dari buku.
d. Mengevaluasi kekurangan dan kelebihan buku setiap babnya.

C. Manfaat Penulisan
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar Ipa Untuk
menambah pengetahuan para pembaca
b. Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku
c. Menambah wawasan penulis
d. Melatih penulis berpikir kritis

1
D. Identitas Buku

1. Judul : Konsep Dasar Ipa: Aspek Biologi


2. Pengarang : I Gusti Ayu Tri Agustiana, S.Pd, M.Pd
3. Penerbit : Ombak
4. Kota Terbit : Yogyakarta
5. Tahun Terbit : 2014
6. ISBN : 978-602-258-160-4
7. Ukuran Buku : 14,5 x 21cm
8. Jumlah halaman : 474 halaman

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Judul Perbab
1. BAB I : Keanekaragaman Makhluk hidup
2. BAB II : Tumbuhan dan Proses Kehidupannya
3. BAB III : Hewan dan Proses Kehidupannya
4. BAB IV : Sistem Dalam Kehidupan Manusia
5. BAB V : Sistem Koordinasi, Alat Indera, dan Reproduksi manusia
6. BAB VI : Ekosistem Sebagai Lingkungan Hidup Manusia
7. BAB VII : Pembelajaran Mitigasi Bencana

B. Analisis Buku

A. BAB I (Keanekaragaman Makhluk Hidup)


1. Ciri Ciri Makhluk Hidup
Makhluk Hidup Memilki ciri-ciri yang khas yang tidak dimiliki oleh benda tak
hidup. Makhluk hidup adalah makhluk yang mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu
melakukan proses fisiologi yang meliputi memerlukan makan dan minum,
bergerak, bernafas, tumbuh, berkembang biak, peka terhadap rangsangan,
mengeluarkan zat sisa, memerlukan suhu lingkungan tertentu, dan melakukan
adaptasi
2. Struktur dan Fungsi Sel sebagai Unit Terkecil Makhluk Hidup
Tubuh makhluk hidup terdiri atas berbagai macam organ. Berbagai macam organ
yang menyusun tubuh makhluk hidup terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil
lagi. Bagian-bagian terkecil tubuh makhluk hidup disebut sel. Sel merupakan
kesatuan atau unit struktural makhluk hidup. Sel sebagai unit fungsional makhluk
hidup yang nantinya sel berfungsi sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia
kehidupan. Sel sebagai unit pertumbuhan makhluk hidup. Sel juga sebagai unit
hereditas makhluk hidup.

3
3. Jaringan, Organ, Ssitem Organ, dan Organisme
Sel-sel tubuh makhluk hidup yang bentuk dan fungsinya sama berkelompok
membentuk suatu jaringan. Berbagai jaringan berkumpul menjdi satu membentuk
organ. Selanjutnya beberapa jenis organ saling berhubungan dan menjalankan
fungsi tertentu membentuk sistem organ. Beberapa sistem organ bergabung
menyusun organisme berupa manusia, hewan dan manusia.
4. Klasifikasi Makhluk Hidup
Taksonomi adalah studi tentang klasifikasi, tercakup didalamnya dasar-dasar,
prinsip-prinsip, prosedur, dan aturan-aturan yang digunakan.klasifikasi digunakan
untuk 2 hal yang luas, yaitu proses klasifikasi dan produk dari klasifikasi tersebut,
yaitu sistem klasifikasi. tumbuhan dan hewan pada dasarnya diklasifikasikan
dengan proses yang sama seperti mengelompokkan benda tak hidup, yaitu atas
dasar ciri-ciri bersama yang mereka miliki. Proses klasifikasi dan
pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan-persamaan sudah
dimulai sejak manusia ada di bumi.

[kritik]:
1. Pada bab ini sangat bagus di dalamnya teerdapat rangkuman yang sangat
lengkap dan jelas
2. Pada bab ini materi yang dijelaskan pada bagian pembelahan sel penulis
hanya mencantumkan gambar pada proses pembelahan mitosis saja pada
pembelahan sel lainnya tidak sehingga pembaca sulit untuk memahami
proses pembelahan pada tahap yang lain
3. Pengelompokkan subbab-subbab kecil yang terlalu banyak
[Saran]:
1. Saran perbaikan dalam meteri pembelahan sel seharusnya penulis
melengkapi gambar tahapan proses pembelahan sel sehingga pembaca
dapt memahami secara langung
2. Pengelompokkan subbab yang dikurangi agar pemahaman materi tidak
berbelit-belit

4
B. BAB II (Tumbuhan dan Proses Kehidupannya )
1. Struktur tumbuhan

Struktur tumbuhan terdiri atas sel, jaringan dan organ. Jaringan tumbuhan dibagi
menjadi dua berdasarkan sifatnya, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.
Jaringan meristem merupakan jaringan yang sel-selnyaaktif membelah. Jaringan
permanen merupakan jaringan yang sudah tidak aktif membelah. Jaringan ini
berdiferensiasi membentuk epidermis, parenkim, kolenkima, sklerenkim, dan
berkas pembuluh. Berkas pembuluh terdiri atas xylem dan floem. Xylem berfungsi
mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun. Sedangkan floem berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh. Organ tumbuhan terdiri
atas akar, batang, daun, dan bunga. Akar merupakan bagian tumbuhan yang arah
tumbuhnya kedalam tanah. Akar berfungsi sebagai alat penyerapan air, mineral,
dan zat haradari tanah; memperkokoh tumbuhan; sebagai tempat cadangan
makanan; serta pada beberapa tumbuhan berfungsi sebgai alat pernapasan. Daun
merupakan modifikasi batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang
paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotositesisi paling banyak
berlangsung di daun. Bungam merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi
sebagai alat perkembangbiakan generatif. Bunga yang memiliki tangkai, kelpoak,
benang srai, dasar bunga dan putik disebut bunga sempurna. Buah merupakan
bagian tumbuhan yang berfungsi melindungi biji. Biji (semen) merupakan bakal
biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak.

2. Transportasi Pada Tumbuhan dan Proses-Proses Yang Terjadi Saat


Pengangkutan
Transportasi pada tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat
keseluruh bagian tubuh tumbuhan. Mekanisme proses penyerapan dapat
berlangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis, dan transpor aktif.
Transportasi atau pengangkutan pada tumbuhan dapat dibagi menjadi dua, yaitu
pengangkutan ekstravaskuler, yakni pengangkutan air dan garam mineral diluar
berkas pembuluh pengangkut. dan pembuluh pengangkutan vaskuler atau
intravaskuler, yakni pengangkutan melaui berkas pembuluh pengangkut (xylem

5
dan floem). Proses pengeluaran zat dari dalam tubuh tumbuhan dapat terjadi
melalui 3 proses yaitu transpirasi, gutasi, dan pendarahan.
3. Sistem Respirasi pada Tumbuhan dan Proses Fotosintesis
Respirasi pada tumbuhan menyangkut proses pembebasan energi kimiawi menjadi
energi yang diperlukan untuk aktivitas tubuh tumbuhan. Tumbuhn menggunakan
karbon dioksida dan air untuk mengahasilkan gula dan oksigen yang diperlukan
sebagai makanannya. Proses penyusunan zat atau makanan ini biasa disebut
dengan proses fotosntesis. Pada dasarnya rangkaian reaksi fotosintesis dapat
dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu reaksi terang (karena memerlukan cahaya)
dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi ememrlukan karbondioksida).
4. Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangbiakan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan dimulai dari perkecambahan biji kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna, selanjutnya
tumbuhan tersebut akan akan membesar dan pada masa tertentu akan
menghasilkan bungan dan biji. Pada tumbuhan-tumbuhan perkembangbiakan
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu, reproduksi secara vegetatif (aseksual)
atau secara tak kawin yakni pembentukan individu baru tanpa adanya peleburan
dua sel kelamin jantan dan betina. dan reproduksi secara generatif (seksual) atau
secara tak kawin, yakni reproduksi pada tumbuhan yang melibatkan
penggabungan dua sel haploid (spermatozoid dan ovum) sehingga dihasilkan
zigot. Reproduksi secara vegetatif teridri atas vegetatif alami (terjadi dengan
secara spora, fragmentasi, stolon/geragih, rizoma, tunas, umbi lapis, dan umbi
batang) dan vegetatif buatan (mencangkok, menempel, merunduk, menyetek dan
menyambung). Reproduksi secara generatif dapat terjadi dengan berbagai cara,
yaitu konjugasi, isogami, anisogami, penyerbukan dan pembuahan.

[kritik]:
1. Dalambab ini sstematika penulisan tersuusun rapi mulai dari indikator
pencapaian belajar siswa sampai dengan latihan soal yang diberikan di
akhir bab

6
2. Pada bab ini ditemukan banyak reksi kimia serta tata nama senyawa baik
didalam gambar maupun di dlam tulisan kimia yang tidak dijelaskan
sehingga mempersulit pembaca dalam mengartikan

[saran]:

1. Saran perbaikan jika terdapat reksi kimia serta tatanan nama senyawa
kimia harus disertai penjelasan bisa berpa catatan kaki atau sebagainya

C. BAB III (Hewan dan Proses Kehidupannya)


1. Sistem Pencernaan Makanan Pada Hewan
Sitem pencernaan pada hewan invertebrata (hewan tidak bertulang belakang)
umumnya dilakukan secara intrasel, seperti pada protozoa, porifera, dan
coelenterata. Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan,
sel koanosit, dan rongga gastrovaskuler. Sedang sistem pencernaan pada hewan
vertebrata meliputi pencernaan (tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan
(glandula digestoria).
2. Sistem Respirasi Hewan
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang
lainnya. Alat pernapasannya dapat berupa paru-paru buku, insang, kulit, trakea
dan paru-paru buku bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat
khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan kedalam tubuh.
Sebagai contoh pada hewan bersel satu , porifera dan coelenterata (hewab
berongaa), pernapasan berlangsung secara difusi melalui rongga tubuh
3. Sistem Transportasi Hewan
Sistem peredaran darah pada vertebrata berbeda dengan sistem peredaran darah
pada invertebrata. Perbedaannya terletak pada ada tidaknya pusat koordinasi
peredaran. Pada invertebrata dijumpai suatu pusat koordinasi peredaran.
Berdasarkan jenis cairan yang diedarkan, sistem peredaran darah pada vertebrata
dibedakan menjadi dua macam, yakni sistem peredaran darah dan sistem limfatik
(peredaran getah bening). Berdasarkan cara peredarannya, sistem sirkulasi pada
vertebrata ada dua macam, yaitu sistem peredaran darah terbukapada limfa
(berperan dalam pertahanan tubuha dan pengembalian plasma dari jaringan-

7
jaringan) dan sistem peredaran darah tertutup pada darah. Sistem peredaran darah
vertebrata terdiri atas jantung, arteri, pena, kapiler, dan darah. Jantung mrupakan
pusat peredaran dan tersusun oleh otot yang kuat serta memiliki kontraksi yang
ritmis (teratur); biasa kita sebut detak atau denyut. Dengan kekuatan kontraksinya,
jantung mampu mendorong darah meninggalkan jantung.
4. Pertumbuhan, Perkembangan, Metamorfosis, dan Perkembangan Hewan
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan terjadi diseluruh bagian tubuh.
Pertumbuhan merupakan hasil aktivitas pembelahan sel secara mitosisi
pada sel-sel somatik (sel-sel pada semua bagian, kecuali sel kelamin).
Sedangkan pada sel kelamin terjadi pembelahan secara miosis sehingga
menghasilkan gamet-gamet untuk perkembangbiakan. Perkembangan
merupakan hasil diferensiasi sel-sel yang telah membelah. Perkembangan
menyebabkan terjadinya perubahan bentuk pada tubuh.
2. Metamorfosis Hewan
Tahap pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat berupa tahapan
hidup, yang disebut metamorfosis. Metamorfosis adalah perubahan bentuk
dan struktur yang terjadi pada hewan mulai dari fase embrio sampai fase
dewasa. Metamorfosis tidak dialami semua hewan, umumnya terjadi pada
hewan kelas insekta dan katak. Metamorfosisi pada hewan ada dua jenis
yaitu metaformosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
3. Perkembangbiakan Hewan
Reproduksi pada hewan dapat terjadi secara vegetatif dan generatif.
Reproduksi hewan secara vegetatif dilakukan denga bertunas, membelah
diri, fragmentasi, sporulasi, parthenogenesis, dan paedogenesis.
Perkembangbiakan secara tidak kawin hanya terjadi pada hewan-hewan
tingkat rendah.

[kritik]:
1. Pada bab ini materi yang dijelaskan setiap subbabnya dipaparkan
secara jelas mulai dari gambar yang mendukung pada setiap sub

8
penjelasan serta kata-kata yang digunakan sangat mudah dipahami
membuat materi pada bab ini bisa dimengerti secara jelas

[saran]:

1. Tidak ada

D. BAB IV (Sistem Dalam Kehidupan Manusia)


1. Sistem Gerak Pada Manusia
Manusia bergerak untuk mencari makan, menghindari musuh atau mencari
pasangan. Gerakan itu akibat dari peran aktif otot. Otot pada tubuh melekat pada
tulang atau rangka. Oleh karena itu rangka atau tulang disebut alat gerak pasif dan
otot sebagai alat gerak aktif karena menggerakkan tulang dan rangka. Dalam
melakukan gerak, manusia memiliki sistem gerak yang terdiri atas tulang dan otot.
Tubuh manusia mempunyai rangka dalam yang tersusun atas dua jenis tulang,
yaitu tulang keras dan tulang rawan. Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan
sistem tertentu. Rangka terletak dalam tubuh terlindung atau terbalut oleh otot dan
kulit. Untuk mendukung fungsi gerak, selain didukung oleh otot, antartulang, atau
ruas-ruas tulang satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh persendian tulang.
2. Sistem Respirasi Manusia
Respirasi adalah proses pembebasan energi kimiawi yang terdapat pada makanan
menjadi energi yang diperlukan untuk hidup. Respirasi manusia terdiri dari dari
dua pengertian yaitu respirasi internal dan respirasi eksternal. Respirasi internal
ialah proses masuknya oksigen dari dalam darah ke jaringan (sel) dan keluarnya
karbon dioksida dari jaringan (sel) kedalam darah. Respirasi eksternal ialah proses
masuknya oksigen dari udara luar melalui alat pernapasan kedalam darah dan
keluarnya karbon dioksida dan air dari darah ke alat pernapasan. Organ-organ
sistem pernapasan terdiri dari hidung, tenggorokan, batang tenggorok, cabang
batang tenggorok dan paru-paru. Gangguan pernapasan biasa berupa kelainan atau
penyakit yang menyebabkan terganggunya prosespernapasan. Ada bebrapa
penyakit yang mengganggu sitem pernapasan yaitu, emfisema, asma, asfiksi,
asidosis, difteri, kanker paru-paru, TBC, bronkitis, influenza, pneumoniae, polip,
dan amandel,

9
3. Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia
Makanan yang kita makan tidak dapat langsung diserap dan digunakan oleh alat-
alat tubuh kita. Agar dapat diserap oleh sl-sel usus, makanan harus dicerna
terlebih dahulu oleh alat-alat pencernaan. Alat pencernaan terdiri atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Alat-alat yang membentuk saluran
pencernaan terdiri atas (1) mulut, didalamnya terdapat alat-alat berupa gigi, lidah,
dan kelenjar air liur; (2) tekak atau faring, penghubung rongga mulut dengan
kerongkongan, pada bagian ini terdapat persimpangan antara saluran pencernaan
dan saluran pernapasan; (3) kerongkongan atau esofagus, yaitu saluran
memanjang yang menghubungkan tekak dan lambung atau ventrikel; (4) lambung
atau gaster atau ventrikel yaitu pembesaran saluran pencernaan yang membentuk
kantong; (5) usus halus atau intestinum tenue, terdiri atas usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (yeyunum), dan usus penyerapan (illeum); (6) usus
buntu atau isekum; (7) usus besar atau intestinum krasum, terdiri atas usus tbal
(kolon) dan poros usus (rectum); dan (8) anus atau lubang pelepasan.
4. Sistem Transportasi Manusia
Alat transportasi pada manusia terutama ialah darah. Di dalam tubuh, darah
beredar dengan bantuan alat peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah.
Sistem peredaran darah (transportasi) pada manusia tersusun atas tiga komponen
utama, yakni jantung, pembuluh darah, dan darah. Selain peredaran darah manusia
memiliki peredaran getah bening atau pembuluh limfa. Peredaran limfa (getah
bening) diedarkan melalui getah limfa. Jantung sebagai komponen utama dalam
sistem peredaran darah manusia serta pembuluh darah juga sebagai komponen
utama peredaran darah manusia.

[kritik]:

1. Pada bab ini ditemukan juga banyaknya reaksi kimia yang tidak disertai
penjelasan
2. Pada bab ini dijelaskan penyakit yang dapat ditimbulkan dalam setiap sub
sistem tubuh manusia namun tidak diberikat solusi atau cara pencegahan

10
dari gangguaan-gangguan tersebut sehingga penyampaian informasi yang
ada belum lengkap
3. Penggunaan bahasa yang terlalu tinggi (ilmiah)

[saran]:

1. Saran perbaikan reaksi-reaksi yang ada seperti proses terjadinya seperti


pernapasan manusia harus disetai penjelasan dalam tulisan ataupun catatan
kecil untuk memudahkan pemahaman lebh lanjut
2. Diharapkan kepada penulis jika menululiskan sebab terjadinya suatu hal
harus disertai dengan akibat serta solusi yang tepat dalam penanganan
3. Bahasa dalam bab ini menggunakan bahasa yang terlalu tinggi (ilmiah)
atau bahasa dunia kedokteran seharusnya bahasa yang digunakan adalah
bahasa baku yang yang dapat dimengerti orang awwam

E. BAB V (Sistem Koordinasi, Alat Indra, dan Reproduksi Manusia)


1. Sistem Koordinasi
Sistem koordinasi manusia terdiri atas sistem saraf dan sistem hormon. Fungsi
sistem koordinasi adalah mengatur dan mengendaikan kerja sistem organ tubuh
yang lain sehingga bekerja sesuai fungsinya. Sistem saraf bekerja dengan cepat
menanggapi rangsang atau perubahan, sedangkan sistem hormon bekerja dalam
jangka waktu yang lama dan lambat. Komponen sistem koordinasi manusia
adalah 1) reseptor, bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan,
yaitu indera, 2) konduktor, bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar
rangsangan yaitu sel-sel (neuron), dan 3) efektor, bagian tubuh yang menanggapi
rangsangan, yaitu otot dan kelenjar. Macam-macam kelainan pada sistem saraf
ialah stroke, epilepsi, parkinson, transeksi,neurasthonia, neurtis, dan amnesia.
2. Alat Indra
indra merupakan sel-sel reseptor khusus untuk mengenal perubahan lingkungan.
Indra yang kita kenal ada lima, yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar
(telinga), indra peraba (kulit), indra pengecap (lidah), indra pencium (hidung).
3. Pertumbuhan, Perkembangan dan Perkembangbiakan Manusia

11
Pertumbuhan dan perkembangan manusia dimulai ketika terjadi penggabungan sel
sperma dan sel telur di dalam rahim. Rahim hanya dimiliki perempuan.
Bergabungnya sel sperma dan sel telur akan membentuk zigot. Proses tersebut
dinamakan proses pembuahan atau fertilisasi. Setelah terjadi pembuahan, zigot
akan terus membelah dan membentuk embrio. Seratus dua puluh jam setelah
pembelahan, embrio akan menempel didinding rahim.proses penempelan ini
disebut implantasi. Masa pertumbuhan dan perkembangan manusia dalam rahim
disebut masa kehamilan. Masa kehamilan itu terjadi selama kurang lebih 38
minggu atau sekitar 9 bulan 2 minggu. Setelah kuran lebih 38 minggu di dalam
rahim, bayi akan lahir dan memulai pertumbuhan dan perkembangannya di luar
rahim. Sistem reproduksi pada laki-aki berbeda dengan perempuan. Sistem
reproduksi perempuan berpusat di ovarium. Alat reproduksi pada pria ialah (a)
sepasang testis yang terbungkus dalam kantong skrotum, berfungsi sebagai
penghasil sperma dan hormon testosterone; (b) sepasang epididimis.
4. Alat Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode untk mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur dengan sperma. Kontrasepsi dapat
menggunakan berbagai macam cara, baik dengan hormon, alat ataupun prosedur
operasi efektivitas kontrasepsi tergantung pada usia, frekuensi melakukan
hubungan seksual, dan penggunaan alat kontrasepsi itu. Ada bebrapa metde
kontrasepsi ialah pil KB, suntikan kontrasepsi, susuk, kondom, alat kontrasepsi
dalam rahim, dan spermisida.penyakita yang bisa ditimbulkan dalam sistem
reproduksi ialah sifiis, gonore, herpes genitalis, kanker leher rahim, kanker
ovarium, kanker prostat, candyloma accuminata, hamil anggur, AIDS, kanker
payudara, vulvovaginitis, impotensi, prostatis, NGU (Non-Goococal Urethritis),
endometriosis, sindrom premenstual, dan ejakulasi dini.

[kritik]:

1. Pada bab ini di dalam rangkuman di akhir bab penulis hanya


memaparkan /merangkum 2 dari 4 subbap yang ada

12
[saran]:

1. Saran perbaikan seharusnya rangkuman di akhir bab diberikan lengkap


yang menyesuaikan pada penjelasan setiap subbap

F. BAB VI (Ekosistem Sebagai Lingkungan Hidup Manusia)


1. Pengertiaan dan Jenis-jenis Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan lingkungan hidup tempat berangsungnya hubungan
timba balik (interaksi) anatar makhluk hidup dengan lingkungannya. Yang
dimaksud lingkungan disini adalah segala sesuatu yang beradadi sekitar makhluk
hidup dan memengaruhi makhluk hidup, sedangkan tempat bagi makhluk hidup
untuk kelangsungan hidupnya disebut habitat. Didalam ekositem terjadi interaksi
makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya (lingkungan biotik) atau anatara
makhluk hidup dan benda tak hidup disekitarnya (lingkungan abiotik).
Jenis-jenis ekosistem dibedaan menjadi dua macam, yaitu ekosistem alami ialah
ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan manusia.
Contohnya adalah hutan, danau dll. Yang kedua ekosistem buatan, yaitu
ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Contohnya adalah ekosistem kolam,
ekosistem akuarium, ekosistem kebun dll.
2. Komponen Biotik dan Abiotik dalam Suatu Ekosistem
Yang termasuk dari komponen biotik ialah semua hewan dan tumbuhan yang
terdapat dalam suatu ekosistem. Komponen biotik dibedakan menjadi tiga
golongan yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer. Yang termasuk produsen
ialah semua tumbuhan yang berhijau daun. Yang termasuk konsumen ialah
makhluk hidup yang tidak dapat membut makannya sendiri contohnya adalah
tikus, ayam, itik dll. Yang termasuk dekomposer adalah makhluk hidup yang
menguraikan zat-zat organik yang berasal dari konsumen contohnya ialah jamur
dan bakteri pengurai.
Yang termasuk komponen abiotik ialah komponen yang ada disekitar makhluk
hidup berupa benda-benda tak hidup contohnya. Air, udara, tanah, cahaya
matahari, suhu, ketinggian dan kedalaman, kandungan mineral, kelembapan.

13
3. Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem dikatakan seimbang apabila komposisi diantara komponen biotik dan
abiotik dalam keadaan seimbang. Suatu ekosistem dapat berubah mengakibatkan
keseimbangan ekosistem-ekosistem terganggu.
4. Siklus Unsur Pada Ekosistem
Secara singkat dappat didefenisikan siklus unsur yang terjadi pada ekosistem
ialah:
Tubuh hewan/tumbuhan – mati – diuraikan – masuk ke tanah – diserap tumbuhan
– reaksi reaksi kimia menjadi zat makanan – dimakan hewan – tubuh hewan –
mati, diuraikan.
5. Pelestarian Ekosistem
Pencemaran lingkungan disuatu daerah dapat menimbulkan dampak ke daerah
lain diantara pencemraan lingkungan ialah; pencemaran air berupa pencemaran
DDT, pencemaran tanah berupa banyaknya sampah anorganik yang tidak dapat
terurai, pencemaran udara berupa asap dll. Dalam hal ini upaya penanggulangan
pencemaran lingkungan diantaranya, membuang sampah pada tempatnya,
penanggulangan limbah industri, penanggulangan pencemaran udara.penghijauan,
penggunaan pupuk pembasmi hama yang sesuai, dan pengurangan pemakaian
CFC.

[kritik]:

1. Pada bab ini proses rantai makanan sampai pada proses daur air dan
oksigen disertai dengan gambar yan mendukung setiap proses namun
dikarenakan gambar mennggunakan warna yang kabur (hitam putih)
membuat orang susah memahami gambar. Karena dengan adanya
gambar/konsep orang bisa lebih cepat memahami dari pada membaca

[saran]:

1. Saran perbaikan ialah seharusnya gambar yang menunjukkan terjadinya


suatu proses diberikan dengan warna yang jelas. Sehingga menarik minat
membaca dalam memahami gambar

14
G. BAB VII (Pembelajaran Mitigasi Bencana)
1. Hakikat IPA dan Mitigasi Bencana
Pendidikan IPA merupakan salah satu aspek pendidikan dengan menggunakan
IPA sebagai alat untuk mencapai tujuan pendiidkan, khususnya tujuan pendidikan
IPA yaitu mengembangkan individu-individu yang literasi IPA. Mitigasi ialah
tindakan-tindakan untuk mengurangi bahaya supaya kerugian dapat diperkecil.
Mitigasi meliputi aktivitas dan tindakan-tindakan perlindungan yang dapat diawali
persiapan sebelum bencana berlangsung.
2. Dasar Hukum Bencana Berlangsung
Kegiatan pengurangan resiko bencana, sebagaimana dimandatkan oleh Undang-
Undang No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, harus terintegrasi
ke dalam program pembangunan, termasuk dalam sektor pendidikan. ditegaskan
pula dalam Undang-Undang tersebut bahwa pendidikan menjadi salah satu faktor
penentu dalam kegiatan pengurangan resiko bencana.
3. Tujuan Pendidikan Mitigasi Bencana
Adapun tujuan pendidikan mitigasi bencana yaitu; (1) memberikan bekal kepada
peserta didik akan adanya resiko bencana dilingkungannya (2) memberikan
keterampilan agar peserta didik mampu berperan dalam pengurangan resiko
bencana (3) memberikan pengetahuan dan wawasan tentang bencana di Indonesia,
serta (4) memberikan sikap mental positif tentang potensi bencana dan resiko yng
mungkin ditimbulkan.
4. Model Pembelajaran Mitigasi Bencana
Pembelajaran mitigasi bencana dapat diterapkan untuk semua bidang studi.
Implementasi model pembelajaran mitigasi bencana mengikuti alur sebagai
berikut (1) persiapan sebelum bencana (2) menilai bahaya bencana (3)
penanggulangan bencana berupa bantuan penyelamatan, rehabilitasi, dan relokasi
(4) pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan berperilaku dalam mencegah (5)
mendeteksi, mengantisipasi bencana secara selktif dan dittransformasikan; dan (7)
menyosialisasikan.

15
5. Studi Kasus Penerapan Model Mitigasi Bencana dalam Pembelajaran IPA
SD di Daerah Rawan Bencana
Berpijak pada temuan-temuan sebelumnya, sehubungan dengan penggunaan
model pembelajaran mitigasi bencana untuk berprestasi terhadap pemahaman IPA
di SD dan sikap ketahanmalangan, peneliti merangkumnya daam temuan empiris
yang sangat bermanfaat sebagai dasar dalam sebuah pelaksanaan penelitian yang
nantinya akan berguna dalam ketahanmalangan dan pemahaman siswa terhadap
pelajaran IPA.

[kritik]:

1. Pada bab ini penggunaan tabel sintaks model pembelajaran mitigasi


bencana yang terlalu panjang
2. Rangkuman yang kurang lengkap

[saran]:

1. Saran perbaikan diharapkan kepada penulis agar menggunakan tabel


penjelasan yang singkat namun disertai bebrapa penjelasan yang
mendalam di luar tabel
2. Rangkuman yang diberikan harus mampu mencakup seluruh aspek
pembahasan bab dengan tidak menggunakan kata-kata yang
berlebihan/panjang

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kelebihan yang terdapat dalam buku ini ialah informasi yang didapatkan sangat
lengkap disertai contoh dan penggunaan bahasa yang baku yang sesuai dengan
EYD namun dapat dipahami oleh semua orang. Di setiap bab penulis memberikan
rangkuman yang memudahkan pembaca dalam memahami bab tersebut. Dalam
buku ini juga penulis memberikan indikator keberhasilan siswa dan juga latihan
soal diakhir bab untuk mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman materi di
setiap bab. Kekurangan dari buku ini ialah adanya reaksi kimia dan juga
penggunaan tata nama senyawa kimia yang tidak dijelasakan. Namun di setiap
kekurangan ini tidak mengurangi sedikitpun eksistensi buku dan substansi pesan
yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
B. Saran
Saran dalam penulisan penulis seharusnya membuat gambar yang mendukung
setiap wacana dengan warna yang jelas sehingga menarik minat baca juga
kemudahan dalam memahami gambar. Dan penulis juga harus menyertai catatan
kaki yang berfungsi dalam pemahaman lebih lanjut akan ha-hal yang
menggunakan bahasa ilmiah yang terlalu tinggi

17
DAFTAR PUSTAKA

Ayu,Gusti.2014.Konsep Dasar IPA.Yogyakarta: PT Ombak Dua

18

Anda mungkin juga menyukai