REPORT
SKOR NILAI:
NIM : 1192411018
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk untuk
menyelesaikan tugas Critical Book Report ini. Tanpa pertolongan-Nya saya tidak
akan bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah Critical Book Report ini, saya tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Lala Jelita Ananda, S.Pd yang telah
memberikan tugas Critical Book Report ini kepada saya sehingga saya dapat lebih
memahami lebih jauh mengenai seperti apakah sebenarnya yang dibahas dalam
buku yang saya review serta apa kelebihan dan kekurangannya dan oleh karena itu
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik.
Semoga makalah Critical Book Report ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan
bagi pembaca umumnya akhir kata saya sampaikan terima kasih .
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. BAB 1.....................................................................................3
2. BAB II....................................................................................5
3. BAB III...................................................................................7
4. BAB IV...................................................................................9
5. BAB V..................................................................................11
6. BAB VI.................................................................................15
7. BAB VII................................................................................17
A. Judul perbab..........................................................................14
B. Analisis buku........................................................................15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................17
B. Saran.....................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat Penulisan
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar Ipa Untuk
menambah pengetahuan para pembaca
b. Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku
c. Menambah wawasan penulis
d. Melatih penulis berpikir kritis
1
D. Identitas Buku
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Judul Perbab
1. BAB I : Keanekaragaman Makhluk hidup
2. BAB II : Tumbuhan dan Proses Kehidupannya
3. BAB III : Hewan dan Proses Kehidupannya
4. BAB IV : Sistem Dalam Kehidupan Manusia
5. BAB V : Sistem Koordinasi, Alat Indera, dan Reproduksi manusia
6. BAB VI : Ekosistem Sebagai Lingkungan Hidup Manusia
7. BAB VII : Pembelajaran Mitigasi Bencana
B. Analisis Buku
3
3. Jaringan, Organ, Ssitem Organ, dan Organisme
Sel-sel tubuh makhluk hidup yang bentuk dan fungsinya sama berkelompok
membentuk suatu jaringan. Berbagai jaringan berkumpul menjdi satu membentuk
organ. Selanjutnya beberapa jenis organ saling berhubungan dan menjalankan
fungsi tertentu membentuk sistem organ. Beberapa sistem organ bergabung
menyusun organisme berupa manusia, hewan dan manusia.
4. Klasifikasi Makhluk Hidup
Taksonomi adalah studi tentang klasifikasi, tercakup didalamnya dasar-dasar,
prinsip-prinsip, prosedur, dan aturan-aturan yang digunakan.klasifikasi digunakan
untuk 2 hal yang luas, yaitu proses klasifikasi dan produk dari klasifikasi tersebut,
yaitu sistem klasifikasi. tumbuhan dan hewan pada dasarnya diklasifikasikan
dengan proses yang sama seperti mengelompokkan benda tak hidup, yaitu atas
dasar ciri-ciri bersama yang mereka miliki. Proses klasifikasi dan
pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan-persamaan sudah
dimulai sejak manusia ada di bumi.
[kritik]:
1. Pada bab ini sangat bagus di dalamnya teerdapat rangkuman yang sangat
lengkap dan jelas
2. Pada bab ini materi yang dijelaskan pada bagian pembelahan sel penulis
hanya mencantumkan gambar pada proses pembelahan mitosis saja pada
pembelahan sel lainnya tidak sehingga pembaca sulit untuk memahami
proses pembelahan pada tahap yang lain
3. Pengelompokkan subbab-subbab kecil yang terlalu banyak
[Saran]:
1. Saran perbaikan dalam meteri pembelahan sel seharusnya penulis
melengkapi gambar tahapan proses pembelahan sel sehingga pembaca
dapt memahami secara langung
2. Pengelompokkan subbab yang dikurangi agar pemahaman materi tidak
berbelit-belit
4
B. BAB II (Tumbuhan dan Proses Kehidupannya )
1. Struktur tumbuhan
Struktur tumbuhan terdiri atas sel, jaringan dan organ. Jaringan tumbuhan dibagi
menjadi dua berdasarkan sifatnya, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.
Jaringan meristem merupakan jaringan yang sel-selnyaaktif membelah. Jaringan
permanen merupakan jaringan yang sudah tidak aktif membelah. Jaringan ini
berdiferensiasi membentuk epidermis, parenkim, kolenkima, sklerenkim, dan
berkas pembuluh. Berkas pembuluh terdiri atas xylem dan floem. Xylem berfungsi
mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun. Sedangkan floem berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh. Organ tumbuhan terdiri
atas akar, batang, daun, dan bunga. Akar merupakan bagian tumbuhan yang arah
tumbuhnya kedalam tanah. Akar berfungsi sebagai alat penyerapan air, mineral,
dan zat haradari tanah; memperkokoh tumbuhan; sebagai tempat cadangan
makanan; serta pada beberapa tumbuhan berfungsi sebgai alat pernapasan. Daun
merupakan modifikasi batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang
paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotositesisi paling banyak
berlangsung di daun. Bungam merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi
sebagai alat perkembangbiakan generatif. Bunga yang memiliki tangkai, kelpoak,
benang srai, dasar bunga dan putik disebut bunga sempurna. Buah merupakan
bagian tumbuhan yang berfungsi melindungi biji. Biji (semen) merupakan bakal
biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak.
5
dan floem). Proses pengeluaran zat dari dalam tubuh tumbuhan dapat terjadi
melalui 3 proses yaitu transpirasi, gutasi, dan pendarahan.
3. Sistem Respirasi pada Tumbuhan dan Proses Fotosintesis
Respirasi pada tumbuhan menyangkut proses pembebasan energi kimiawi menjadi
energi yang diperlukan untuk aktivitas tubuh tumbuhan. Tumbuhn menggunakan
karbon dioksida dan air untuk mengahasilkan gula dan oksigen yang diperlukan
sebagai makanannya. Proses penyusunan zat atau makanan ini biasa disebut
dengan proses fotosntesis. Pada dasarnya rangkaian reaksi fotosintesis dapat
dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu reaksi terang (karena memerlukan cahaya)
dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi ememrlukan karbondioksida).
4. Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangbiakan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan dimulai dari perkecambahan biji kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna, selanjutnya
tumbuhan tersebut akan akan membesar dan pada masa tertentu akan
menghasilkan bungan dan biji. Pada tumbuhan-tumbuhan perkembangbiakan
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu, reproduksi secara vegetatif (aseksual)
atau secara tak kawin yakni pembentukan individu baru tanpa adanya peleburan
dua sel kelamin jantan dan betina. dan reproduksi secara generatif (seksual) atau
secara tak kawin, yakni reproduksi pada tumbuhan yang melibatkan
penggabungan dua sel haploid (spermatozoid dan ovum) sehingga dihasilkan
zigot. Reproduksi secara vegetatif teridri atas vegetatif alami (terjadi dengan
secara spora, fragmentasi, stolon/geragih, rizoma, tunas, umbi lapis, dan umbi
batang) dan vegetatif buatan (mencangkok, menempel, merunduk, menyetek dan
menyambung). Reproduksi secara generatif dapat terjadi dengan berbagai cara,
yaitu konjugasi, isogami, anisogami, penyerbukan dan pembuahan.
[kritik]:
1. Dalambab ini sstematika penulisan tersuusun rapi mulai dari indikator
pencapaian belajar siswa sampai dengan latihan soal yang diberikan di
akhir bab
6
2. Pada bab ini ditemukan banyak reksi kimia serta tata nama senyawa baik
didalam gambar maupun di dlam tulisan kimia yang tidak dijelaskan
sehingga mempersulit pembaca dalam mengartikan
[saran]:
1. Saran perbaikan jika terdapat reksi kimia serta tatanan nama senyawa
kimia harus disertai penjelasan bisa berpa catatan kaki atau sebagainya
7
jaringan) dan sistem peredaran darah tertutup pada darah. Sistem peredaran darah
vertebrata terdiri atas jantung, arteri, pena, kapiler, dan darah. Jantung mrupakan
pusat peredaran dan tersusun oleh otot yang kuat serta memiliki kontraksi yang
ritmis (teratur); biasa kita sebut detak atau denyut. Dengan kekuatan kontraksinya,
jantung mampu mendorong darah meninggalkan jantung.
4. Pertumbuhan, Perkembangan, Metamorfosis, dan Perkembangan Hewan
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan terjadi diseluruh bagian tubuh.
Pertumbuhan merupakan hasil aktivitas pembelahan sel secara mitosisi
pada sel-sel somatik (sel-sel pada semua bagian, kecuali sel kelamin).
Sedangkan pada sel kelamin terjadi pembelahan secara miosis sehingga
menghasilkan gamet-gamet untuk perkembangbiakan. Perkembangan
merupakan hasil diferensiasi sel-sel yang telah membelah. Perkembangan
menyebabkan terjadinya perubahan bentuk pada tubuh.
2. Metamorfosis Hewan
Tahap pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat berupa tahapan
hidup, yang disebut metamorfosis. Metamorfosis adalah perubahan bentuk
dan struktur yang terjadi pada hewan mulai dari fase embrio sampai fase
dewasa. Metamorfosis tidak dialami semua hewan, umumnya terjadi pada
hewan kelas insekta dan katak. Metamorfosisi pada hewan ada dua jenis
yaitu metaformosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
3. Perkembangbiakan Hewan
Reproduksi pada hewan dapat terjadi secara vegetatif dan generatif.
Reproduksi hewan secara vegetatif dilakukan denga bertunas, membelah
diri, fragmentasi, sporulasi, parthenogenesis, dan paedogenesis.
Perkembangbiakan secara tidak kawin hanya terjadi pada hewan-hewan
tingkat rendah.
[kritik]:
1. Pada bab ini materi yang dijelaskan setiap subbabnya dipaparkan
secara jelas mulai dari gambar yang mendukung pada setiap sub
8
penjelasan serta kata-kata yang digunakan sangat mudah dipahami
membuat materi pada bab ini bisa dimengerti secara jelas
[saran]:
1. Tidak ada
9
3. Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia
Makanan yang kita makan tidak dapat langsung diserap dan digunakan oleh alat-
alat tubuh kita. Agar dapat diserap oleh sl-sel usus, makanan harus dicerna
terlebih dahulu oleh alat-alat pencernaan. Alat pencernaan terdiri atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Alat-alat yang membentuk saluran
pencernaan terdiri atas (1) mulut, didalamnya terdapat alat-alat berupa gigi, lidah,
dan kelenjar air liur; (2) tekak atau faring, penghubung rongga mulut dengan
kerongkongan, pada bagian ini terdapat persimpangan antara saluran pencernaan
dan saluran pernapasan; (3) kerongkongan atau esofagus, yaitu saluran
memanjang yang menghubungkan tekak dan lambung atau ventrikel; (4) lambung
atau gaster atau ventrikel yaitu pembesaran saluran pencernaan yang membentuk
kantong; (5) usus halus atau intestinum tenue, terdiri atas usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (yeyunum), dan usus penyerapan (illeum); (6) usus
buntu atau isekum; (7) usus besar atau intestinum krasum, terdiri atas usus tbal
(kolon) dan poros usus (rectum); dan (8) anus atau lubang pelepasan.
4. Sistem Transportasi Manusia
Alat transportasi pada manusia terutama ialah darah. Di dalam tubuh, darah
beredar dengan bantuan alat peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah.
Sistem peredaran darah (transportasi) pada manusia tersusun atas tiga komponen
utama, yakni jantung, pembuluh darah, dan darah. Selain peredaran darah manusia
memiliki peredaran getah bening atau pembuluh limfa. Peredaran limfa (getah
bening) diedarkan melalui getah limfa. Jantung sebagai komponen utama dalam
sistem peredaran darah manusia serta pembuluh darah juga sebagai komponen
utama peredaran darah manusia.
[kritik]:
1. Pada bab ini ditemukan juga banyaknya reaksi kimia yang tidak disertai
penjelasan
2. Pada bab ini dijelaskan penyakit yang dapat ditimbulkan dalam setiap sub
sistem tubuh manusia namun tidak diberikat solusi atau cara pencegahan
10
dari gangguaan-gangguan tersebut sehingga penyampaian informasi yang
ada belum lengkap
3. Penggunaan bahasa yang terlalu tinggi (ilmiah)
[saran]:
11
Pertumbuhan dan perkembangan manusia dimulai ketika terjadi penggabungan sel
sperma dan sel telur di dalam rahim. Rahim hanya dimiliki perempuan.
Bergabungnya sel sperma dan sel telur akan membentuk zigot. Proses tersebut
dinamakan proses pembuahan atau fertilisasi. Setelah terjadi pembuahan, zigot
akan terus membelah dan membentuk embrio. Seratus dua puluh jam setelah
pembelahan, embrio akan menempel didinding rahim.proses penempelan ini
disebut implantasi. Masa pertumbuhan dan perkembangan manusia dalam rahim
disebut masa kehamilan. Masa kehamilan itu terjadi selama kurang lebih 38
minggu atau sekitar 9 bulan 2 minggu. Setelah kuran lebih 38 minggu di dalam
rahim, bayi akan lahir dan memulai pertumbuhan dan perkembangannya di luar
rahim. Sistem reproduksi pada laki-aki berbeda dengan perempuan. Sistem
reproduksi perempuan berpusat di ovarium. Alat reproduksi pada pria ialah (a)
sepasang testis yang terbungkus dalam kantong skrotum, berfungsi sebagai
penghasil sperma dan hormon testosterone; (b) sepasang epididimis.
4. Alat Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode untk mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur dengan sperma. Kontrasepsi dapat
menggunakan berbagai macam cara, baik dengan hormon, alat ataupun prosedur
operasi efektivitas kontrasepsi tergantung pada usia, frekuensi melakukan
hubungan seksual, dan penggunaan alat kontrasepsi itu. Ada bebrapa metde
kontrasepsi ialah pil KB, suntikan kontrasepsi, susuk, kondom, alat kontrasepsi
dalam rahim, dan spermisida.penyakita yang bisa ditimbulkan dalam sistem
reproduksi ialah sifiis, gonore, herpes genitalis, kanker leher rahim, kanker
ovarium, kanker prostat, candyloma accuminata, hamil anggur, AIDS, kanker
payudara, vulvovaginitis, impotensi, prostatis, NGU (Non-Goococal Urethritis),
endometriosis, sindrom premenstual, dan ejakulasi dini.
[kritik]:
12
[saran]:
13
3. Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem dikatakan seimbang apabila komposisi diantara komponen biotik dan
abiotik dalam keadaan seimbang. Suatu ekosistem dapat berubah mengakibatkan
keseimbangan ekosistem-ekosistem terganggu.
4. Siklus Unsur Pada Ekosistem
Secara singkat dappat didefenisikan siklus unsur yang terjadi pada ekosistem
ialah:
Tubuh hewan/tumbuhan – mati – diuraikan – masuk ke tanah – diserap tumbuhan
– reaksi reaksi kimia menjadi zat makanan – dimakan hewan – tubuh hewan –
mati, diuraikan.
5. Pelestarian Ekosistem
Pencemaran lingkungan disuatu daerah dapat menimbulkan dampak ke daerah
lain diantara pencemraan lingkungan ialah; pencemaran air berupa pencemaran
DDT, pencemaran tanah berupa banyaknya sampah anorganik yang tidak dapat
terurai, pencemaran udara berupa asap dll. Dalam hal ini upaya penanggulangan
pencemaran lingkungan diantaranya, membuang sampah pada tempatnya,
penanggulangan limbah industri, penanggulangan pencemaran udara.penghijauan,
penggunaan pupuk pembasmi hama yang sesuai, dan pengurangan pemakaian
CFC.
[kritik]:
1. Pada bab ini proses rantai makanan sampai pada proses daur air dan
oksigen disertai dengan gambar yan mendukung setiap proses namun
dikarenakan gambar mennggunakan warna yang kabur (hitam putih)
membuat orang susah memahami gambar. Karena dengan adanya
gambar/konsep orang bisa lebih cepat memahami dari pada membaca
[saran]:
14
G. BAB VII (Pembelajaran Mitigasi Bencana)
1. Hakikat IPA dan Mitigasi Bencana
Pendidikan IPA merupakan salah satu aspek pendidikan dengan menggunakan
IPA sebagai alat untuk mencapai tujuan pendiidkan, khususnya tujuan pendidikan
IPA yaitu mengembangkan individu-individu yang literasi IPA. Mitigasi ialah
tindakan-tindakan untuk mengurangi bahaya supaya kerugian dapat diperkecil.
Mitigasi meliputi aktivitas dan tindakan-tindakan perlindungan yang dapat diawali
persiapan sebelum bencana berlangsung.
2. Dasar Hukum Bencana Berlangsung
Kegiatan pengurangan resiko bencana, sebagaimana dimandatkan oleh Undang-
Undang No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, harus terintegrasi
ke dalam program pembangunan, termasuk dalam sektor pendidikan. ditegaskan
pula dalam Undang-Undang tersebut bahwa pendidikan menjadi salah satu faktor
penentu dalam kegiatan pengurangan resiko bencana.
3. Tujuan Pendidikan Mitigasi Bencana
Adapun tujuan pendidikan mitigasi bencana yaitu; (1) memberikan bekal kepada
peserta didik akan adanya resiko bencana dilingkungannya (2) memberikan
keterampilan agar peserta didik mampu berperan dalam pengurangan resiko
bencana (3) memberikan pengetahuan dan wawasan tentang bencana di Indonesia,
serta (4) memberikan sikap mental positif tentang potensi bencana dan resiko yng
mungkin ditimbulkan.
4. Model Pembelajaran Mitigasi Bencana
Pembelajaran mitigasi bencana dapat diterapkan untuk semua bidang studi.
Implementasi model pembelajaran mitigasi bencana mengikuti alur sebagai
berikut (1) persiapan sebelum bencana (2) menilai bahaya bencana (3)
penanggulangan bencana berupa bantuan penyelamatan, rehabilitasi, dan relokasi
(4) pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan berperilaku dalam mencegah (5)
mendeteksi, mengantisipasi bencana secara selktif dan dittransformasikan; dan (7)
menyosialisasikan.
15
5. Studi Kasus Penerapan Model Mitigasi Bencana dalam Pembelajaran IPA
SD di Daerah Rawan Bencana
Berpijak pada temuan-temuan sebelumnya, sehubungan dengan penggunaan
model pembelajaran mitigasi bencana untuk berprestasi terhadap pemahaman IPA
di SD dan sikap ketahanmalangan, peneliti merangkumnya daam temuan empiris
yang sangat bermanfaat sebagai dasar dalam sebuah pelaksanaan penelitian yang
nantinya akan berguna dalam ketahanmalangan dan pemahaman siswa terhadap
pelajaran IPA.
[kritik]:
[saran]:
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelebihan yang terdapat dalam buku ini ialah informasi yang didapatkan sangat
lengkap disertai contoh dan penggunaan bahasa yang baku yang sesuai dengan
EYD namun dapat dipahami oleh semua orang. Di setiap bab penulis memberikan
rangkuman yang memudahkan pembaca dalam memahami bab tersebut. Dalam
buku ini juga penulis memberikan indikator keberhasilan siswa dan juga latihan
soal diakhir bab untuk mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman materi di
setiap bab. Kekurangan dari buku ini ialah adanya reaksi kimia dan juga
penggunaan tata nama senyawa kimia yang tidak dijelasakan. Namun di setiap
kekurangan ini tidak mengurangi sedikitpun eksistensi buku dan substansi pesan
yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
B. Saran
Saran dalam penulisan penulis seharusnya membuat gambar yang mendukung
setiap wacana dengan warna yang jelas sehingga menarik minat baca juga
kemudahan dalam memahami gambar. Dan penulis juga harus menyertai catatan
kaki yang berfungsi dalam pemahaman lebih lanjut akan ha-hal yang
menggunakan bahasa ilmiah yang terlalu tinggi
17
DAFTAR PUSTAKA
18