Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN CRITICAL BOOK

FILSAFAT PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Artha Mahindra Diputera,M.Pd.

DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 2:
 TASYA ANANDA PUTRI HARAHAP
 ANGELINA LABORA DORASI LUMBAN GAOL
 AGUSTRIO MAHANGGANA ANGKAT
 ROHANA MANALU
 AYUB DESRIKA SIMORANGKIR

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas rutin ini sebagai
tugas matakuliah FILSAFAT PENDIDIKAN.
Tujuan dari tugas ini yaitu untuk mengkritik isi buku tersebut dan mengetahui
keunggulan dan kelemahan buku yang dikritisi. Disamping itu supaya mendapatkan
bekal yang ada untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang materi.
kami telah menyusun tugas critical book ini dengan sebaik-baiknya dan
semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa
mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.
Demikianlah kata pengantar yang dapat kami sampaikan, kami mohon maaf
apabila banyak kesalahan kata didalam penulisan Tugas Critical Book tersebut.

TERIMA KASIH

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Permasalahan........................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 4

A. Kesimpulan.............................................................................................. 4
B. Saran ....................................................................................................... 4

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Critical review bukan sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah buku , tetapi lebih
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) kita mengenai
keunggulan & kelemahan buku tersebut, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana isi
buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita & menambah pemahaman kita terhadap
suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui critical review kita menguji pikiran
pengarang/ penulis berdasarkan sudut pandang kita berdasarkan pengetahuan & pengalaman
yang kita miliki. Maksud pemberian tugas kuliah berupa critical review ini adalah untuk
mengembangkan budaya membaca, berpikir sistematis & kritis, dan mengekspresikan
pendapat.
Untuk bisa membuat sebuah critical review, kita harus terbiasa untuk berpikir kritis.
Dengan berpikir kritis berarti kita mengontrol proses berpikir secara sadar. Hal ini sama
seperti ketika kita bertemu dengan teman baru, kemudian kita memutuskan apakah kita
menyukai orang tersebut apa tidak. Menurut Troyka, proses berpikir kritis terdiri dari
beberapa tahap, yaitu: 1) merangkum (menyatakan kembali); 2) menganalisis (menggali
informasi tersirat); 3) mensistesiskan (menghubungkan apa yang telah dirangkum dan
dianalisis dengan pengetahuan dan pengalaman kita); 4) mengevaluasi (membuat penilaian).
Tahapan inilah yang diterapkan pada saat kita melakukan critical review. Salah satu tugas
critial review yaitu critical book.
Critical book report adalah suatu tulisan tentang isi sebuah buku, tetapi lebih menitik
beratkan pada evaluasi kita mengenai keunggulan dan kelemahan buku tersebut, apa yang
menarik di dalam buku itu, dan bagaimana isi buku tersebut. Critical book juga adalah suatu
pelatih bagi calon pendidik untuk dapat mewujudkan sikap yang kritis, selektif dan tidak
hanya konsumtif. Waktu kewaktu ilmu pendidikan akan terus berkembang, manusia dituntut
untuk menjadi yang lebih baik lagi dan memiliki karakter yang baik pula.
Untuk mewujudkan suatu kompetensi dan keahlian diperlukan suatu pelatihan-
pelatihan yang lebih lagi bagi calon pendidik yang kompeten. Oleh karena itu disini penulis
akan mengkritik isi buku. Yang dikritisi adalah buku mengenai interaksi sosial. Dengan
mengkritik buku tersebut dapat dilihat kelebihan dan kekurangannya.

1
B. PERMASALAHAN
Critical Book merupakan suatu laporan yang isinya mengemukakan pendapat kita
tentang buku tersebut ditinjau dari isi buku tersebut kemudian nantinya buku-buku tersebut
memiliki keunggulan dan kelemahannya. Keunggulan buku yang dimaksud apa yang
istimewa dari buku-buku tersebut. Sedangkan kelemahannya dari buku yang dimaksud adalah
apakah kekurangan dari buku-buku tersebut sehingga kurang diminati.Sehingga
permasalahan dalam critical book ini yaitu mengkritik atau memberikan pendapat mengenai
buku yang akan dikritisi ditinjau dari isi buku tersebut kemudian menentukan keunggulan dan
kelemahan yang dimiliki oleh buku tersebut.
C. TUJUAN
Meringkas isi buku disertai dengan opini yang kita buat berdasarkan isi penjelasan yang
ada di dalam buku tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. IDENTITAS BUKU
Judul : FILSAFAT PENDIDIKAN
Penulis : Dr.Edward Purba,MA,dkk
Penerbit : UNIMED PRESS
Kota Terbit : MEDAN
Tahun : 2023
B. RINGKASAN
BAB 3 MENGENAI ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT YAITU ALIRAN
IDEALISME,ALIRAN REALISME,ALIRAN MATERIALISME,ALIRAN
PRAGMATISME,ALIRAN EKSISTENSIALISME,ALIRAN
PROGRESIVISME,ALIRAN PARENIALISME,ALIRAN ESENSIALISME,DAN
ALIRAN REKONSTRUKSIONISME.

1.ALIRAN IDEALISME

Idealisme berpendirian bahwa kenyataan tersusun atas gagasan-gagasan ( ide-ide) atau spirit
segala benda yang nampak.Berhubungan dengan kejiwaan dan segala aktivitas adalah
aktivitas kejiwaan dunia dipandang sebagai secara totalitas di mana unsur material tetap ada
tetapi hanya merupakan bagian yang saling bersangkut paut dengan keseluruhan dan segala
penampakan secara materi hanya manifestasi daripada aktivitas jiwa. Segala faktor empiris
diakui adanya dan hal itu mengandung konsep yang serba mungkin tetapi segala unsur materi
dan fakta itu bukan segala realita yang sebenarnya karena itu dunia bersifat antropologis dan
pada dasarnya selalu kebudayaan bukan alam atau manajer jiwa atau rohani yang disebut
mind adalah hakikat manusia yaitu merupakan suatu wujud yang mampu menyadari dunianya
sekaligus sebagai pendorong dan penggerak semua aktivitas manusia badan atau jasmani
tanpa jiwa adalah tidak ada apa-apanya. Idealisme tidak menolak kepada keberadaan dunia
nyata yang ada di sekitar kita seperti benda-benda yang ada di alam. Hanya mereka
memandang bahwa kenyataan seperti itu adalah merupakan manifestasi dari realistis yang
hanya memenuhi kebutuhan fisik aliran. Aliran idealisme melahirkan dua macam realita yaitu
nampak yaitu apa yang dialami oleh kita selaku makhluk hidup dalam lingkungan seperti
yang ada yang datang dan yang pergi, ada yang hidup ada yang mati demikian seterusnya
Realitas sejati merupakan sifat yang kekal dan sempurna atau idea Gagasan dan pikiran yang
utuh di dalamnya terdapat nilai-nilai yang murni dan asli kemudian kemutlakan dan kesetiaan

3
kedudukannya lebih tinggi dari yang nampak karena idea merupakan wujud yang Hakiki
prinsipnya aliran idealisme mendatangi semua yang ada dan yang nyata di alam ini hanya
ideal dunia idea merupakan lapangan rohani dan bentuknya tidak sama dengan alam nyata
seperti yang nampak dan tergambar sedangkan ruangannya tidak mempunyai batas dan
tumpuan yang paling akhir dari Ide adalah arche yang merupakan wujud sifat kekal dan
sedikit pun tidak mengalami aliran idealisme yaitu manusia menganggap roh atau Sukma
sebagai lebih berharga dan lebih tinggi dibanding dengan materi kehidupan manusia harus
dianggap pada suatu hakikat yang sebenarnya sehingga benda atau materi disebut dengan
penjelmaan dari roh atau Sukma. aliran idealisme berusaha menerangkan secara alami pikiran
yang keadaannya secara metafisis yang baru berupa gerakan-gerakan rohaniah dan dimensi
digerakkan tersebut untuk menemukan hakikat yang mutlak dan murni pada kehidupan
manusia demikian juga hasil adaptasi lingkungan dengan individu lainnya oleh karena itu
adanya hubungan rohani yang akhirnya terbentuk kebudayaan dan peradaban baru apabila
kita menganalisis berbagai macam pendapat tentang aliran idealisme pada dasarnya
membicarakan tentang alam pikiran rohani yang merupakan angan-angan untuk mewujudkan
cita-cita dimana manusia berpikir kepuasan hanya bisa dicapai dan dirasakan dengan
memiliki nilai-nilai kerohanian yang di dalamnya disebut dengan idea menurut paham
idealisme guru harus membimbing atau mendiskusikan dengan peserta didik bukan prinsip
eksternal melainkan sebagai kemungkinan-kemungkinan atau batin yang perlu dikembangkan
juga harus diwujudkan sedapat mungkin watak yang terbaik pendidikan bukan menjajalkan
pengetahuan dari luar ke dalam diri seseorang melainkan memberi kesempatan untuk
membangun atau mengkonstruksi pengetahuan dan pengalaman dalam diri seseorang.

2.ALIRAN REALISME

Realisme menarik garis pemisah yang tajam antara yang mengetahui dan yang diketahui yang
pada umumnya cenderung ke arah dualisme atau nonisme materialistik. Seorang pengikut
materialisme mengatakan bahwa jiwa dan materi sepenuhnya sama jika demikian halnya
sudah tentu dapat disamakan jiwa adalah materi-materi Adalah Jiwa sistem kefirfatan
realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau cara lain ada hal-hal yang adanya terdapat di
dalam dan tentang dirinya sendiri dan yang hakikatnya tidak terpengaruh oleh seseorang
Kebanyakan orang akan tugas-tugas mengatakan pemilihan yang tajam Antara tindakan akal
yang menyadari suatu objek dengan objeknya itu sendiri definisi kebenaran menurut
penganut realisme adalah ukuran kebenaran suatu gagasan mengenai barang sesuatu ialah
menentukan apakah gagasan itu benar-benar memberikan pengetahuan kepada kita mengenai

3
sesuatu itu sendiri ataukah tidak dengan mengadakan pembedaan antara Apakah barang
sesuatu itu yang senjatanya dengan yang bagaimana tempatnya barang sesuatu itu Johan
Amos Cornelius mengatakan bahwa manusia selalu berusaha untuk mencapai tujuan hidup
berupa satu keselamatan dan kebahagiaan hidup yang abadi dan kedua adalah kehidupan
dunia yang sejahtera dan damai beliau mengemukakan metode berpikir yang diawali dengan
fakta-fakta yang merupakan metode berpikir ilmiah yaitu metode induktif Oleh karena itu
dalam pembelajaran sangat ditekankan dengan penggunaan metode peragaan atau metode
peragaan merupakan suatu keharusan dalam proses pembelajaran sehingga dijuluki sebagai
Bapak keberagaman dalam pembelajaran prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Cornelis

a.pembelajaran harus didasarkan pada minat peserta didik

b.setiap mata pelajaran harus memiliki outline negara sebesar proses belajar mengajar

c.pada pertemuan awal atau permulaan pembelajaran guru harus menyampaikan informasi
tentang garis besar pembelajaran yang dipelajari peserta didik

d.kelas harus diperkaya dengan gambar-gambar

e.pembelajaran harus berlangsung secara sekuen atau berkesinambungan satu sama lain

f.kesetiap aktivitas dilakukan guru bersama peserta didik hendaknya membantu


pengembangan hakikat manusia

3.ALIRAN MATERIALISME

Aliran materialisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran kebendaan di
mana benda merupakan sumber segalanya, sedangkan yang dikatakan materialistis
mementingkan kebendaan. Menurut materialisme aliran ini berpikir dengan sederhana
mereka berpikir realitas sebagaimana adanya kenyataannya aliran ini memberi suatu
pernyataan bahwa segala sesuatu yang ada semua alam ini ialah yang dapat dilihat atau
diobservasi baik wujudnya maupun gerakan-gerakannya secara peristiwanya realitas semesta
ini pastilah sebagaimana apa yang kita lihat dan yang nampak dihadapan kita Manusia
merupakan makhluk ilmiah yang tidak punya perbedaan dengan alam semesta demikian juga
wujudnya yang merupakan makrokosmos dan tingkah laku manusia pada prosesnya sejalan
dengan sifat dan gerak peristiwa alamiah yang terkait dengan benda dan menjadi bagian dari
hukum alam karenanya gerakan ialah suatu bagian daripada hukum alam semesta dan
merupakan satu pola mekanisme atau perjalanan menurut aturan yang mengikat dan terkait

3
Karena pernyataannya manusia tunduk dan terlibat dalam peristiwa hukum alam karena
adanya hukum sebab akibat atau kausalitas hukum objektif di mana manusia bergerak oleh
karena penerima akibat sesuatu olehnya reaksi yang ditimbulkan manusia adanya benda yang
menimbulkan stimulus respons aliran materialisme mengutamakan benda dan segala berawal
dari benda demikian juga yang nyata hanya dunia materi segala kenyataan itu berdasarkan zat
atau unsur dan jiwa roh Sukma oleh aliran materialisme dianggap sejenis materi tetapi
mempunyai sifat yang berbeda dibanding dengan sikap materi karena sifat itu merupakan
Naluri untuk bergerak dengan sendiri sedangkan mempunyai gerakan yang terbatas sehingga
tidak bebas dan kaku Karakteristik umum materialisme menurut sadullah 2003

a.semua sains seperti biologi kimia fisiologi fisika sosiologi ekonomi ditinjau dari latar
fenomena materi yang berhubungan secara kasual

b.apa yang dikatakan jiwa dan segala kegiatannya adalah merupakan suatu gerakan yang
kompleks dari otak sistem urat saraf dan organ jasmani lainnya

c.Apa yang disebut dengan nilai dan cita-cita makna dan tujuan hidup keindahan dan
kesenangan serta kebebasan hanyalah sekedar nama-nama atau semboyan simbol subjektif
manusia untuk sesuatu atau hubungan fisik yang berbeda

Pendidikan dalam hal ini proses belajar mengajar merupakan conditionalisasi lingkungan
yakni perilaku yang akan dapat muncul pada diri peserta didik melalui pembiasaan. Yang
dimaksud dengan perilaku adalah hal-hal yang berubah dapat diamati dan dapat diukur. Hal
ini mengandung makna bahwa dalam proses pendidikan atau pembelajaran penting
keterampilan dan pengetahuan akademis yang empiris sebagai hasil kerja kajian sains serta
perilaku sosial sebagai hasil ajar di samping itu dapat juga pendidikan diperlukan adanya
penguatan yang akan meningkatkan hubungan antara stimulus dan respon aksi dan reaksi
pandangan ini mengarah kepada reaktivitas manusia dan mendapat hasil atau pemuasan dari
lingkungan mendorong aktivitas yang semakin meningkat untuk meraih kesuksesan yang
memungkinkan meraih hasil yang lebih baik lagi.

4.ALIRAN PRAGMATISME

Filsafat ini dipandang sebagai filsafat Amerika asli, pada hal kenyataan yang sebenarnya
adalah berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa sumber
pengetahuan manusia adalah apa yang manusia alami. Hal ini mengandung arti bahwa makna
dari segala sesuatu tergantung dari hubungannya dengan apa yang dapat dilakukan. Manusia

3
selalu berubah dan berkembang dan perkembangan berlangsung terus menerus, karena itu
manusia hidup dalam keadaan «menjadi» secara terus menerus .

Hidup adalah belajar dan kehidupan itu adalah pembelajaran, dengan hidup berarti manusia
selalu mengadakan retrospeksi apa yang akan dilakukan supaya hidup yang dihidupi
menunjukkan harkat dan martabat sebagai manusia mulia dan kehidupan itu sendiri yang
dihidupi bersama dengan orang lain dan lingkungannya merupakan restorasi agar terjadi
keseimbangan dalam hidup sebagai mahluk yang bermartabat, berahlak mulia dan bermoral,
sehingga manusia dalam hidup dan kehidupannya selalu belajar dan belajar.

sikap hidup kepada generasi muda. Hal ini membawa pembaharuan hidup pada generasi
muda, dan pembaharuan ini akan semakin pesat perubahannya oleh karena perubahan yang
terjadi dalam hidup dan kehidupan manusia dengan pengaruh ilmu pengetahuan. teknologi
dan seni yang semakin pesat perubahannya. Pertumbuhan juga merupakan proses
pematangan oleh karena peserta didik memiliki potensi berupa kapasitas untuk berkembang
atau bertumbuh menjadi sesuatu dengan adanya pengaruh lingkungan.

Menurut John Dewey,lingkungan merupakan syarat bagi pertumbuhan,dan fungsi pendidikan


merupakan suatu proses membimbing dan mengembangkan. Melalui kegiatan pendidikan
masyarakat membimbing peserta didik yang masih belum matang menurut susunan sosial
tertentu.Ada sesuai dengan yang diharapan Menciptakan suatu lingkungan yang lebih luas,
dan lebih baik yang diperuntukkan bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
mereka.

5.ALIRAN EKSISTENSIALISME

Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Eksistensi adalah cara


manusia ada di dunia (Sadulloh 2003). Cara berada manusia berbeda dengan cara beradanya
benda.Cara beradanya manusia adalah hidup bersama dengan manusia lainnya, ada kerjasama
dan komunikasi dan dengan penuh kesadaran, sedangkan benda-benda materi keberadaannya
berdasarkan ketidak sadaran akan dirinya sendiri dan tidak dapat berkomunikasi antara satu
dengan lainnya. Benda- benda materi, alam fisik, dunia yang berada di luar manusia tidak
akan bermakna dan tidak memiliki tujuan apa-apa kalau terpisah dari manusia. Jadi dunia
bermakna karena manusia. Apa pemecahan yang konkrit terhadap persoalan makna «eksis»
dari manusia.

3
Eksistensi adalah cara manusia berada. Manusia dipandang selalu dalam proses menjadi
belum selesai dan terbuka serta realistis. Namun demikian manusia terikat dengan dunia
sekitarnya terutama sesama manusia. 1971 , mengemukakan bahwa eksistensialisme dengan
pendidikan sangat berhubungan erat, karena kedua-duanya sama-sama membahas masalah
yang sama yakni manusia, hubungan antar manusia, hidup, hakikat kepribadian, dan
kebebasan. Eksintensi Manusia adalah makhluak yang diciptakan Tuhan berbeda dengan
mahluak dan benda lainnya dan selalu hidup bersama dan saling bekerja sama untuk
mewujudkan diri sebagai ciptaanNya. Manusia memiliki kesamaan hak dan kewajiban dalam
keaneka ragaman oleh karena latar belakang yang berbeda namun memiliki kedududkan yang
sama dalam tatanan kehidupan masyarakat sebagai anggota masyarakat dan warga negara

6.ALIRAN PROGRESIVISME

Progresivisme adalah sebuah aliran filsafat pendidikan yang berkembang di awal abad ke
20, dan mempunya pengaruh sangat besar dalam dunia pendidikan terutama diAmreka
Serikat. Aliran ini betul-betul kelahiran bumi Amerika, sedangkan yang lainnya,adalah
paham filsafat yang tumbuh dan berkembang di eropa. Progresivisme lahir sebagai
pembaharuan dalam dunia (filsafat) pendidikan, terutama sebagai lawan terhadap kebijak
sanaan konvensional yang diwarisi dari abad kesembilan belas.

Progresivisme menurut bahasa dapat diartikan sebagai aliran yang menginginkan


kemajuan-kemajuan secara cepat. Dalam konteks filsafat pendidikan progresivisme adalah
suatu aliran yang menekankan, bahwa pendidikan bukanlah sekedar pemberian sekumpulan
pengetahuan kepada subjek didik, tetapi hendaklah berisi aktivitas aktivitas yang mengarah
pada pelatihan kemampuan berfikir mereka sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berfikir
secara sistematis melalui cara-cara inilah seperti memberikan analisis, pertimbangan, dan
perbuatan kesimpulan menuju pemilihan alternatif yang paling memungkinkan untuk
pemecahan masalah yang dihadapi.

Menurut penganut aliran ini bahwa kehidupan manusia berkembang terus menerus dalam
suatu arah yang positif.Apa yang dipandang benar sekarang belum tentu benar pada masa
yang akan datang.

7.ALIRAN PARENIALISME

Aliran ini berbeda dengan progrevisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang
baru. Parenialisme mengemukakan bahwa situasi dunia saat ini penuh dengan kekacauan dan

3
ketidakpastian,dan ketidak teraturan terutama dalam tatanan kehidupan moral,intelektual,dan
sosio-kultural.

Perenialisme berasal dari kata perennial diartikan sebagai continuing throughout the
whole year atau lasting for e very long time, yakni abadi atau kekal dan dapat berarti
pula tiada akhir. Dengan demikian, esensi kepercayaan filsafat perenial ialah berpegang
pada nilai-nilai atau norma- norma yang bersifat abadi.atau bisa dikatakan bahwasannya
aliran Perenialisme sebagai aliran yang menempatkan nilai pada kebenaran tertinggi
yang bersumber dari Tuhan, sehingga dalam membicarakan pendidikan sasaran utamanya
adalah tentang kebenaran, kenyataan, nilai yang abadi, tidak terikat dengan waktu dan ruang.

8.ALIRAN ESENSIALISME

Esensialisme bukan merupakan suatu aliran filsafat tersendiri,yang mendirikan suatu


bangunan filsafat tersendiri,melainkan suatu gerakan dalam pendidikan yang memprotes
pendidikan progresivisme.Penganut paham ini berpendapat bahwa betul-betul ada hal yang
esensial dari pengalaman peserta didik yang memiliki nilai esensial dan perlu dipertahankan.

Aliran esensialisme merupakan aliran pedidikan yang didasarkan pada nilai-nilai


kebudayaan yang ada sejak awal peradaban umat manusia. Aliran filsafat ini
menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama, karena kebudayaan lama
telah banyak membawa kebaikan untuk manusia.

Ciri-ciri aliran Esensialisme


1) kesan pada awal pembelajaran yang menarik dapat meninbulkan minat yang kuat dan
tahan lama dalam diri siswa.
2) Pada perkembangan manusia di usia balita, pengawasan, pengarahan, dan bimbingan dari
orang tua akam melekat pada proses pertumbuhannya.
Aliran esensialisme ini memandang bahwa pendidikan yang bertumpu pada dasar
pandangan fleksibilitas dalam segala bentuk dapat menjadi sumber timbulnya pandangan
yang berubah-ubah, mudah goyah, kurang terarah, tidak menentu dan kurang stabil.

9.ALIRAN REKONSTRUKSIONISME
Rekonstruksionisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berfikir progrefisme
dalam pendidikan.Pada konteks filsafat pendidikan, aliran rekonstruksionisme merupakan

3
suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dengan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang bercorak modern.
Rekonstruksionisme memandang pendidikan sebagai bagian penting dari upaya
rekonstruksi tersebut. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pendidikan formal dapat menjadi
agen utama dalam rekonstruksi tatanan sosial dengan memberlakukan metode-metode
pengajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip demokratis. Penerapan Filsafat
Rekonstruksionisme dalam Pembelajaran. Pendidikan pada hakikatnya adalah membantu
peserta didik untuk menjadi generasi yang utuh,yang pandai dalam bidang
pengetahuan,bermoral,berbudi luhur,peka terhadap orang lain,beriman dan lainnya.
Aliran ini juga memiliki kelebihan yang membuat peserta didik untuk mampu
beradaptasi di dunia yang serba modern ini. Sedangkan kekurangannya adalah terlalu fokus
dengan kehidupan sosial saja sehingga memungkinkan adanya unsur politik dalam dunia
pendidikan.Tujuan rekonstruksionisme yaitu memiliki rasa keinginan untuk membangun
masyarakat baru yang pantas dan adil.

C.OPINI MENGENAI PENGERTIAN FILSAFAT BESERTA BEBERAPA MACAM


ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT.

1.Pada buku yang telah kami baca terdapat beberapa penjelasan dari ahli mengenai
pengertian filsafat salah satunya menurut Aristoteles ia mengatakan bahwa filsafat adalah
ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu
metafisika,logika,retorika,etika,ekonomi pilitik,dan estetika dan menurut Plato juga ia
mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan
kebenaran yang asli.Jadi menurut pandangan kami mengenai pengertian filsafat dari buku
yang telah kami baca yaitu dapat dikemukakan dari beberapa ahli yang benar adalah pendapat
dari Aristoteles karna filsafat iru merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang meliputi bebrapa
ilmu-ilmu lainnya seperti ilmu logika,dan ilmu agama serta filsafat itu menurut Langeveld
merupakan cara berfikir manusia tentang masalah-masalah yang mengenai makna
keadaan,ketuhanan,keabadian serta kebebasan.Intinya bisa disimpulkan bahwasannya filsafat
merupakan pengetahuan dan penyelidikan menggunakan akal budi mengenai sebab, asas
hukum dan sebagainya yang berkaitan dengan beberapa ilmu seperti ilmu logika,etika,dan
agama. Menurut saya juga berfilsafat merupakan suatu kebebasan seseorang untuk berfikir
tentang segala hal yang dapat diterima oleh akal sehat dan dengan berfilsafat juga manusia
dapat berfikir secara Radikal.

3
2.Menuirut opini kami Filsafat pendidikan idealisme merupakan suatu aliran filsafat yang
mempunyai pandangan bahwasa hakikat segala sesuatu ada pada tataran ide. Realitas yang
berwujud sebenarnya lebih dahulu ada pada dalam realitas ide dan pikiran dan bukan pada
hal-hal yang bersifat materi. Idealisme tidak mengingkari adanya materi. Materi merupakan
bagian luar apa yang di sebut hakikat terdalam yaitu akal dan ruh. Sehingga materi
merupakan bungkus luar dari hakikat pikiran, akal, budi, ruh atau nilai. Idealisme sering
menggunakan pemikiran yang meliputi hal-hal yang abstrak seperti ruh, akal, nilai dan
kepribadian. Idealisme juga percaya bahwa watak suatu objek adalah spiritual non material
dan idealistik.

Metode yg di gunakan oleh aliran idealisme adalah metode dealiktik syarat dengan
pemikiran, perenungan dialog dan lain-lain. Kurikulum yang di gunakan dalam idealisme
adalah pengembangan kemampuan berfikir dan penyiapan keterampilan bekerja melalui
pendidikan praktis. Kurikulum yang digunakan dalam aliran idealisme adalah dengan
evaluasi esay. Inti dari idealisme adalah suatu penekanan pada realitas gagasan ide, pemikiran
akal pikir dari pada sebagai suatu penekanan pada objek daya material.

3.Menurut Opini kami Aliran realisme mengungkapkan objek pada pengetahuan yang
diketahui nyata ternyata ada didalam diri sendiri. Kemudian objek ini tidak tergantung pada
pengetahuan, persepsi, atau pemikiran. Pemikiran dan di dunia luar terintegrasi, tetapi
interaksi ini tidak akan berpengaruh pada sifat dunia.Realisme berusaha mengungkap realitas
kehidupan serealistis mungkin, yaitu bagaimana rupa alam beserta isinya yang bisa dilihat
dengan mata ke dalam suatu lukisan. Pelukis realisme selalu berusaha menunjukkan
kehidupan sehari-hari dari karakter, bagaimana suasananya, dilema, dan objek.Realisme
banyak mengabaikan subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang terlalu luas dan
menghindari bentuk-bentuk klasik lainnya yang lebih populer saat itu. Pelukis realisme akan
selalu mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat.Dalam pandangan kaum
Realis, pendidikan sebenarnya dimaksudkan sebagai kajian atau pembelajaran disiplin-
disiplin keilmuan yang melaluinya kemudian kita mendapatkan definsi-definisi dan juga
pengklasifikasiannya. Sejarah, sains dan matematika adalah tubuh dari pengetahuan.

4.Menurut Opini kami Materialisme adalah pandangan filsafat yang mencari dasar segala
sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata dengan
mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indera.Menurut aliran materialisme,
pendidikan adalah pendidikan yang memiliki fasilitas mewah. Semakin mewah fasilitasnya

3
maka semakin bagus kualitas pendidikannya. Disisi lain, bagusnya pendidikan dilihat dari
mahalnya membayar. Semakin mahal bayar biaya pendidikan maka semakin bagus
pendidikannya. Hal inilah aliran ini menganggap bahwa penentu keberhasilan hasil
pendidikan terlihat dari materinya.materialisme memandang bahwa adanya ide itu muncul
sebab adanya materi. Dengan kata lain materi yang menentukan ide bukan ide yang
menentukan materi.

5.Menurut opini kami Pendidikan menurut pragmatisme adalah menyiapkan anak didik
dengan membekali seperangkat keahlian dan keterampilan teknis agar mampu hidup di dunia
yang selalu berubah. Konsep pendidikan Dewey yang berlandaskan pragmatisme, menilai
suatu pengetahuan berdasarkan guna pengetahuan dalam masyarakat.

Pragmatisme adalah aliran filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu
ialah, apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata. Oleh sebab itu kebenaran
sifatnya menhadi relatif tidak mutlak.

Aliran pragmatisme adalah aliran yang bersedia menerima segala hal, asalkan hal tersebut
berakibat baik atau berguna. Aliran ini mementingkan kegunaan suatu pengetahuan dan
bukan kebenaran objektif dari pengetahuan. Pragmatisme akan menguji suatu pengetahuan
dan akan mengetahui kebenaran pengetahuan tersebut melalui konsekuensi dari pelaksanaan
pengujiannya.

6.Menurut opini kami aliran Eksistensialisme merupakan paham yang menempatkan manusia
pada titik sentrum dari segala relasi kemanusiaan. Eksistensialisme berakar dari upaya untuk
bangkit dari segala hegemoni untuk menemukan eksistensi dan esensi diri.Eksistensialisme
merupakan suatu cabang aliran filsafat pendidikan yang memiliki suatu pandangan bahwa
hakikat manusia adalah suatu eksistensi dari manusia itu sendiri. Hakikat manusia marupakan
suatu yang manguasai manusia secara menyeluruh yaitu manusia itu sendiri dan cara
memandang tidak dari zat atau ruh tetapi dipandang dari segi keberadaan manusia.

Eksistensialisme menekankan pentingnya kebebasan individu untuk membuat pilihan dan


menentukan arah hidup mereka. Dalam pendidikan, ini berarti memberikan siswa kebebasan
dalam memilih minat, tujuan, dan metode belajar mereka sendiri.

7.Menurut opini kami aliran Progresivisme merupakan aliran yang menekankan pembelajaran
berbasis pengalaman, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Saya melihat ini sebagai
pendekatan yang bisa sangat efektif dalam mengembangkan keterampilan kritis, kreativitas,

3
dan pemikiran mandiri pada peserta didik. Hal ini dapat membantu mereka menghadapi
tantangan dunia yang berubah dengan cepat.

8.Menurut opini kami aliran Parennialisme merupakan aliran yang menempatkan nilai
pada kebenaran tertinggi yang bersumber dari Tuhan, sehingga dalam membicarakan
pendidikan sasaran utamanya adalah tentang kebenaran, kenyataan, nilai yang abadi, tidak
terikat dengan waktu dan ruang.Aliran Parennialisme juga memiliki kesamaan dengan aliran
Esensialisme dalam menekankan pengetahuan dasar. Dan kami percaya bahwa memiliki
pemahaman yang kokoh tentang konsep-konsep dasar seperti matematika, bahasa, dan ilmu
pengetahuan adalah penting. Namun, perlu diperhatikan agar pendidikan juga
mempertimbangkan kebutuhan individual peserta didik dan menerapkan metode
pembelajaran yang relevan.

9.Menurut opini kami aliran Esensialisme merupakan aliran pedidikan yang didasarkan
pada nilai-nilai kebudayaan yang ada sejak awal peradaban umat manusia. Karna aliran
Esensialisme ini menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama, karena
kebudayaan lama telah banyak membawa kebaikan untuk manusia.

10.Menurut opini kami aliran Rekonstruksionisme merupakan aliran yang berusaha


merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern. Merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme.

3
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan adanya ringkasan dan kritikan dari buku ini saya berharap kepada seluruh
Pembaca, agar dapat memahami dari keseluruhan isi buku yang di baca, selain itu saya juga
berharap kepada pembaca untuk menerapkannya dengan baik agar dapat dengan mudah
megetahui tentang kurikulum dan pembelajaran, baik itu buku - buku yang dapat diperoleh
dari berbagai sumber. Bahkan bisa di katakan, hal ini menjadi program wajib belajar di
seluruh kalangan pendidikan agar mendapat kemudahan dan juga dapat dinikmati untuk
kepentingan pembelajaran.

Critical Book Review yang saya buat ini merupakan contoh melatih keterampilan saya
dalam membaca buku, menyimak pembahasan buku, meringkas isi buku serta dapat
memberikan opini dari setiap penjelasan yang telah saya baca pada buku ini.

Dan juga dapat disimpulkan bahwasannya ada beberapa macam aliran aliran filsafat
seperti aliran idealisme,aliran realisme,aliran materialisme dan beberapa aliran lainnya,juga
dapat disimpulkan bahwasannya berfilsafat merupakan suatu pemikiran yang sesuai dengan
isi pikiran kita yang harus berjalan dengan logika atau dapat diterima oleh akal sehat.

B. SARAN

Dengan adanya CBR ini saya berharap agar dapat menambah wawasan para pembaca tentang
filsafat dan beberapa aliran-aliran dari filsafat, namun disamping itu saya menyadari bahwa
CBR ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya menerima masukan dan saran
khususnya dari Bapak Dosen pengampu yaitu Bapak Artha Mahindra Diputera,M.Pd.
yang bersifat membantu dan membangun agar kami tidak melakukan kesalahan yang sama
dalam penyusunan CBR yang akan datang.

Daftar Pustaka
Dr.Edward Purba,MA, dkk. (2023).FILSAFAT PENDIDIKAN.UNIMED PRESS.

Anda mungkin juga menyukai