Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KRIYA BATIK

Dosen pembimbing : Drs. Mesra, M. Sn.

Disusun oleh :

Kelompok 3

Kelas C

1.Nida Nafilah (2231151007)

2.Akilah Hunairi Shafura Sujati (2233351002)

3.Arys Fadillah (-)

4.Ferdi Hutabarat (-)

5.Veronika Br. Sinuhaji (-)

6.Amelia O Simangunsong (-)

7.Gracia Karin Purba (-)

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kami kesempatan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Tanpa pertolongan yang Maha Esa
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.Kelompok 1
dari kelas C mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan nikmat
sehatnya,baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “kriya batik”

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.Untuk itu,kami mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini,supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi.Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya dosen kami,demikian
makalah ini dapat bermaafaat.Terima kasih.

Medan,06 September 2023

i
DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...1

1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………..………………………….1


1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………...1
1.3 TUJUAN MAKALAH…………………………………………………………………...……1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………2

2.1 PENGERTIAN KRIYA BATIK…………………….…………………………………….…..2


2.2 ALAT DAN BAHAN.…………………………...……………………………………………3

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………7

3.1 KESIMPULAN………………………….…………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….………………8
ii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Batik adalah salah satu hasil ciptaan intelektual manusia yang menjadi ciri khas dari suatu
daerah. Kekayaan intelektual ini telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia namun
belum mendapat perlindungan sepenuhnya dari pemerintah. Banyak motif batik yang memiliki
nilai seni yang cukup tinggi dan mempunyai nilai filosofi di berbagai daerah yang ada di
Indonesia telah didaftarkan sebagai milik orang asing. Keadaan ini harus mendapat perhatian
serius dari semua pihak.
1.Batik merupakan sebuah karya seni yang begitu indah dan penuh dengan filosofi dalam setiap
bentuk motifnya. Batik adalah teknik perintang warna dengan menggunakan malam, yang telah
ada sejak pertama kali diperkenalkan dengan nama batex oleh Chastelin, seorang anggota Raad
Van Indie (Dewan Hindia) pada tahun 1705.
2. Seni batik menjadi sangat penting dalam kehidupan karena kain batik telah terjalin erat ke
dalam lingkranan budaya hidup masyarakat. Selain itu, batik juga mempunyai makna dalam
menandai peristiwa penting dalam kehidupan manusia Jawa.

(sumber : eprints.ums.ac.id)
1.2 Rumusan Masalah

1.Pengertian kriya batik

2.Alat dan bahan kriya batik

3.Pola-pola kriya batik

4.Macam-macam kriya batik

1.3 Tujuan Makalah

1.Untuk memahami apa itu kriya batik

2.Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk kriya batik

3.untuk mengetahui pola-pola kriya batik

4.Untuk mengetahui macam-macam kriya batik


1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kriya Batik

Seni kriya batik merupakan jenis kriya dimana proses produksinya dengan cara
menulis.Melukisnya menggunakan alat yang dinamakan canting.Hasil tulisan itu akan berbentuk
gambar atau motif yang menghiasi berbagai macam kain sehingga akan membentuk hiasan yang
indah.

Seni kriya telah ada sejak zaman prasejarah dari benda-benda temuan sejak zaman batu
muda(Neolitikum)yang mana manusia sudah mulai tinggal menetap.Benda karya seni kriya
tersebut adalah tembikar terbuat dari tanah liat dan digunakan sebagai wadah.

(sumber : senikriyabatik.wordpress.com)

2
2.2 Alat dan bahan kriya batik

1.Canting

Benda berbentuk mirip dengan pipa ini berfungsi untuk sebagai pengukir motif batik.
Canting memiliki struktur bagiannya, sendiri, yaitu gagang, nyamplung, dan cucuk.

2.Gawangan

Gawangan memiliki bentuk yang mirip seperti penggantung pakaian. Gawangan umumnya
terbuat dari bahan-bahan seperti kayu, bambu. Gawangan juga sering dipasangkan roda agar
lebih mudah dipindahkan ke berbagai tempat.
3

3. Wajan dan kompor

Wajan dan kompor yang ditemukan dalam membatik umumnya berbentuk sama dengan wajan
serta kompor dalam memasak. Keduanya memiliki fungsi untuk melelehkan lilin yang digunakan
dalam membatik.Selama proses membatik berlangsung, wajan dan kompor akan berada di
samping pengrajin batik, agar mereka bisa mengambil lilin dari wajan tanpa harus berpindah
tempat. Pengrajin batik juga harus mengatur suhu wajan dan kompor, supaya lilin tersebut dapat
meleleh sesuai dengan konsistensi yang diinginkan.

4.Timbangan

Timbangan juga mempunyai fungsi yang cukup penting dalam membatik. Dengan
menggunakan timbangan, pengrajin batik dapat menimbang pemakaian lilin serta pewarna yang
dibutuhkan, agar mereka bisa mendapat komposisi yang pas. Tidak lebih dan tidak kurang.
4

5.Malam (lilin)

Untuk membuat motif batik, diperlukan bahan lilin khusus bernama malam. Malam ini
biasanya terbuat dari bahan-bahan seperti parafin, gondorukem yang terbuat dari getah pohon
pinus, dan juga lemak nabati maupun lemak hewani.Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya,
malam harus dicairkan terlebih dulu di atas wajan dan kompor sebelum bisa dipakai. Malam
nantinya akan menjadi motif yang berada di atas kain, atau menjadi bahan untuk menutupi
permukaan kain dari pewarna batik.

6.Kain

Kain yang paling umum digunakan dalam membatik adalah kain mori. Kain ini berwarna
putih, dan biasanya terbuat dari serat-serat alam seperti katun, rayon, hingga sutra. Kain mori
sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kain mori yang sudah melewati proses pemutihan
atau bleaching, dan kain mori yang belum diputihkan.
5

7.Pewarna

Seperti halnya pakaian-pakaian lain, corak batik yang dihasilkan dalam membatik tentu akan
semakin indah jika ditambahkan warna-warna. Oleh karena itu, penting bagi pengrajin batik
untuk memilih jenis pewarna yang tepat bagi batik mereka.Umumnya, mereka menggunakan
pewarna pakaian alami yang terbuat dari tanaman seperti kunyit untuk warna kuning, daun
mangga untuk warna hijau, manggis untuk warna merah, dan pewarna alami lainnya sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

(sumber : https://www.gramedia.com/ )
6

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seni kriya batik sebagai totalitas penggarapan seni, ternyata menjalin kesatuan dengan latar
belakang, perjalanan hidup, idemtitas pribadi, lingkungan hidup, kreativitas dan latar budaya
etnik senimannya. Kajian wujud cipta batik seorang maestro menunjukkan seni kriya batik tidak
hanya meliputi suatu proses kerja teknologi seni kriya, melainkan melibatkan unsur-unsur
sosiologi, budaya lokal, adat-istiadat yang dijalankan dengan pemahaman yang terbuka terhadap
kemajuan jaman, berjalan seiring dengan arus budaya baru dan teknologi media informasi
sosial . Penggarapan seni kriya batik secara individual yang dikerjakan oleh seniman lulusan
akademi/pendidikan formal jumlahnya tidak banyak, karena di Indonesia sampai saat ini masih
kurang pendidikan tinggi seni rupa jurusan kriya, khususnya batik. Penggarapan seni kriya batik
di Indonesia masih lebih bersifat turun temurun, tradisional dan komunal daripada individual.
Banyak perajin batik yang ahli sudah tua dan mereka tidak ingin anaknya menjadi pengrajin
batik juga, karena pekerjaan itu tidak memberikan atau menjanjikan harapan hidup di masa
depan. Dengan demikian keahlian sebagai perajin batik tidak ada penerusnya, karena yang muda-
muda lebih senang bekerja di kota.
7

DAFTAR PUSTAKA

1 .Antoneyte Octaviany, Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual Batik Plumpungan


(Studi Kasus di Kota Salatiga), (Semarang: e-Journal Undip, 2009).

2. Hokky Situngkir, Rolan Dahlan, 2009, Fisika Batik (Implementasi Kreatif Melalui Sifat
Fractal Pada Batik Secara Komputasional), Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
8

Anda mungkin juga menyukai