“BATIK JUMPUTAN”
Penyusun:
Doni Sugiharto
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu
banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa sangat
bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjuduL “Batik Jumputan“ yang merupakan tugas PKWU. Penulis sampaikan terimakasih
sebesar-besarnya kepada Guru PKWU dan semua pihak yang turut membantu proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan
kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan
khususnya bagi penulis sendiri.Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
2.7 Saran…………………………………………………………………………6
BAB I
PENDAHULUAN
Definisi Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya tebentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Kebudayaan Indonesia bisa
diartikan seluruh ciri khas suatu daerah yang ada sebelum terbentuknya nasional indonesia, yang
termasuk kebudayaan Indonesia itu adalah seluruh kebudayaan lokal dari seluruh ragam suku-
suku di Indonesia.
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu
pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk
mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai
wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut,
termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai
keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh
UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi
(Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
Adapun sebuah buku yang mengatakan bahwa batik adalah bahan sandang yang dibuat
berupa tekstil untuk keperluan kelengkapan hidup sehari-hari. Tekstil yang dibuat dengan teknik
atau proses batik untuk sandang tersebut, berupa kain penutup badan, hiasan rumah tangga, dan
perlengkapan lain yang semuanya dimaksudkan untuk memperindah.
1. 2 RUMUSAN MASALAH
Salah satu kebudayaan yang harus dilestarikan di Indonesia adalah batik. Sejak Malaysia
pernah mengklaim bahwa batik berasal dari Malaysia, barulah bangsa Indonesia tersadar dari
mimpinya bahwa batik harus segera dilestarikan kembali keberadaannya. Dan sejak saat itu
banyak motif batik bermunculan kembali bahkan sudah menjadi tren kalau batik merupakan
pakaian khas bangsa Indonesia. Bahkan oleh UNESCO telah ditetapkan bahwa batik sebagai
Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak 2 Oktober 2009.
1. Pengertian Batik Jumputan
2. Ciri – cirri batik jumputan
3. Proses pembuatan batik jumputan
1. 3 TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang kebudayaan,
terutama tentang pengertian batik jumputan, cirri – ciri batik dan mengetahui cara pembuatan
batik jumputan. Serta diharapkan agar warga indonesia mencintai dan melestarikan kebudayaan
batik. Sehingga batik yang ada di Indonesia terus berkembang dan diakui keberadaannya di
seluruh dunia.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Termodifikasi dalam berbagai bentuk mulai dari Selendang hingga Kemeja dengan berbagai
motif. Seni batik jumput yang merupakan batik tanpa lilin memiliki ciri khas tersendiri.
Diantaranya:
1. Motif kain berwarna putih hasil penutupan dari Tali rafia, karet maupun benang.
2. Berbagai varian warna dan kombinasi warna dalam selembar kain.
3. Pola digambar dengan tangan dan dikerjakan secara manual sehingga memiliki ciri khas
tersendiri.
4. Merupakan kerajinan tangan asli dan belum bisa tergantikan oleh mesin modern.
B. Langkah Pembuatan
1. Kain Dicuci Untuk menghilangkan Kanji yg melekat pada kain agar warnanya mudah
meresap.
2. Kain Diikat Untuk mendapatkan motif yg diinginkan.
3. Proses Pencelupan kain dengan warna, 3 Tahap :
a. Celupkan kain pada larutan yg pertama A (napthol) , TRO, Soda Kastik + air panas
Kain belum bentuk warna (Penguat Warna) +_ 20 – 25 menit (Kain dibolak – balik) cukup
ditus sampai air tidak menetes.
b. Membuat Larutan B (Garam diazo + air panas) warna mulai nampak (Pembangkit Warna)
dibolak – balik sampai warna nampak.
c. Siapkan Ember (air pembilas + diperas + dikeringkan , dibuka jahitan ) motif Dikering,
dineci + Plastik
d. Pelepasan Ikatan
BAB III
PENUTUP
2.6 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kesimpulan maka dapat diusulkan berapa saran untuk UKM batik
jumputan di Yogyakarta yaitu sebagai berikut: