Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

KAIN TENUN DAN SONGKET


Guru Bidang Study Muatan Lokal : BAIQ ELYASMINA

Oleh:
ALYA NORA ZAHARA

PROGRAM STUDY MULOK


SMAN 1 JONGGAT
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

i
Kata Pengantar
Puji syukur kepada tuhan Atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan MAKALAH, Pada dasarnya, tujuan dibuatnya
MAKALAH ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam mata pelajaran
Muatan Lokal serta untuk melatih siswa/siswi membiasakan diri untuk membaca
dan memahami tentang kain songket khas lombok.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu, membimbing dan memberikan dukungan kepada penulis dalam
pelaksanaan pembuatan makalah dan dengan terselesaikannya makalah ini, penulis
ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu. Terutama BAIQ ELYASMINA S.Pd (guru mapel senibudaya)
yang telah membimbing kami sampai sejauh ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan baik dalam pengolahan data maupun dalam sistematika penulisan
makalah. Untuk itu saya harapkan dari semua pihak guna menyempurnakan dalam
penyusunan makalah selanjutnya.

Terlepas dari kekurangan yang ada, kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat, Baik bagi kami sendiri maupun pembaca pada
umumnya.

Penulis

Alya Nora Zahara

ii
Daftar Isi

COVER ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1


B. Perumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan Masalah .............................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Tenun Dan Sejarahnya ................................................ 3


B. Cara Menjadikan Bahan Tenun Menjadi Modis ........................... 5
C. Cara Menunjang Harga Jual Tenun Di Pasaran ............................. 6
D. Bahan Dan Alat Membuat Songket ............................................... 7
E. Jenis Jenis Kain Songket Dan Fungsinya ...................................... 11

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 22
B. Saran ............................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak dahulu kala kebutuhan akan pangan atau pakaian telah menjadi
sebuah kebutuhan yang diprioritaskan. Hal ini dikarenakan pakaian mempunyai
manfaat bagi manusia dalam mepertahankan kelangsungan hidupnya. Dimana
saat cuaca dingin pakaian dapat menghangatkan tubuh, pakaian itu juga
menunjukan kepribadian seseorang untuk dikatakan baik atau tidak,
kesopansantunan.

Seiring berjalannya waktu, muculnya berbagai tenun dengan beragam


motif dan hias yang bervariasi dengan arti – arti yang berbeda. Arti – arti inilah
yang menunjukan latar belakang kebudayaan suatu daerak atau ciri khas dari
suatu daerah. Berbagai peneltian telah membuktikan hal ini, salah satunya
adalah Marie Jeanne Adams yang dalam tulisannya khusus membahas seni
tenun ikat di Kabupaten Sikka di Wilayah Kewapante sebuah kecamatan di
Sikka Nusa Tenggara timur (NTT). Sekitar sistem dan motif tenun ikat, beliau
tandaskan adanya kemungkinan bahwa struktur kebudayaan masyarakat
Kewapante pada umumnya didasarkan pada prinsip berpasangan laki – laki dan
perempuan.

Berpedoman pada ide ini, dipelajari motif – motif dan ragam hias
geometris dari tenun ikat, di daerah Kewapante justru motif dan ragam hias
geometris mendasari aspek kebudayaan ini yaitu seni tenun ikat. Sebagai dua
unsur terpadu menjadi satu organis. Dari adanya sistem partner ini tersimpul
kebenarannya bahwa suku bangsa Sikka sebagai bagian dari integral Bangsa
Indonesia terarah kepada rekan, sebagai teman hidup dan lawan kerja. Jelas
pula bahwa motif – motif tenun ikat justru menampilkan kepribadian atau
identitas diri.

1
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka secara rinci


permasalahan yang akan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan akhir sebagai
berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan tenun ?


2. Bagaiamana cara pembuatan Tenun agar menjadi lebih trendi dan modis ?
3. Bagaimana cara menaikkan harga jual Tenun pada era modern ini ?
4. Apa saja jenis jenis kain songket?
5. Apakah fungsi kain songket?

C. Tujuan

Setelah mendiskusikan tema ini, maka kita dapat memperoleh beberapa


tujuan diantaranya kita dapat mengetahui dan memahami Kerajinan Tenun
Indonesia, cara memodifikasi tenun menjadi produk modern dan menaikkan
harga jual Tenun di pasaran pada era modern ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tenun dan Sejarahnya

Tenun merupakan salah satu seni budaya kain tradisional lndonesia


yang diproduksi di berbagai wilayah di seluruh Nusantara (Sumatera,
Kalimantan, Bali, Sulawesi, lombok, Sumbawa, dan lainya. Tenun memiliki
makna, nilai sejarah, dan teknik yang tinggi dari segi warna, motif, dan jenis
bahan serta benang yang digunakan dan tiap daerah memiliki ciri khas
masing-masing. Tenun sebagai salah satu warisan budaya tinggi (heritage)
merupakan kebanggaan bangsa Indonesia, dan mencerminkan jati diri
bangsa. Oleh sebab itu, tenun baik dari segi teknik produksi, desain dan
produk yang dihasilkan harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya, serta
dimasyarakatkan kembali penggunaannya.

Mungkin selama ini kita lebih mengenal batik sebagai wakil bangsa
atas keelokan Indonesia dalam menciptakan kain. Padahal masih ada satu
lagi kain hasil karya perajin Indonesia yang tidak kalah cantik dan
menawan, yaitu tenun.

Terkait dengan banyaknya daerah yang menjadi produsen tenun,


keberagaman motif tidak perlu dipertanyakan. Adanya perbedaan latar
belakang budaya dan lingkungan, akan menciptakan keunikan hasil tenun
pada setiap daerah.

Teknik pembuatan yang menggunakan ATBM [Alat Tenun Bukan


Mesin] membuat kualitas dari kain tenun Indonesia tidak perlu
dipertanyakan. Dari sana dapat dipastikan pada tahun-tahun ke depan,
respon pasar untuk tenun Indonesia akan bersaing dengan batik.
Jenis – jenis Tenun :

1. Tenun Ikat

Tenun ikat atau kain ikat adalah kriya tenun Indonesia berupa
kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang

3
sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat
tenun yang dipakai adalah alat tenun bukan mesin. Kain ikat dapat
dijahit untuk dijadikan pakaian dan perlengkapan busana, kain pelapis
mebel, atau penghias interior rumah.

Sebelum ditenun, helai-helai benang dibungkus (diikat) dengan


tali plastik sesuai dengan corak atau pola hias yang diingini. Ketika
dicelup, bagian benang yang diikat dengan tali plastik tidak akan
terwarnai. Tenun ikat ganda dibuat dari menenun benang pakan dan
benang lungsin yang keduanya sudah diberi motif melalui teknik
pengikatan sebelum dicelup ke dalam pewarna.

Teknik tenun ikat terdapat di berbagai daerah di Indonesia.


Daerah-daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain ikat di antaranya:
Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan
Timor. Kain gringsing dari Tenganan, Karangasem, Bali adalah satu-
satunya kain di Indonesia yang dibuat dari teknik tenun ikat ganda
(dobel ikat).

2. Tenun Songket

Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu di


Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Songket digolongkan dalam keluarga
tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas
dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi.
Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek
kemilau cemerlang.

Kata songket berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu


dan bahasa Indonesia, yang berarti “mengait” atau “mencungkil”. Hal
ini berkaitan dengan metode pembuatannya; mengaitkan dan mengambil
sejumput kain tenun, dan kemudian menyelipkan benang emas.

Menurut tradisi Indonesia sendiri, kain songket nan keemasan


dikaitkan dengan kegemilangan Sriwijaya, kemaharajaan niaga maritim
nan makmur lagi kaya yang bersemi pada abad ke-7 hingga ke-13 di

4
Sumatera. Hal ini karena kenyataan bahwa pusat kerajinan songket
paling mahsyur di Indonesia adalah kota Palembang.

Songket adalah kain mewah yang aslinya memerlukan sejumlah


emas asli untuk dijadikan benang emas, kemudian ditenun tangan
menjadi kain yang cantik.

Ternyata, menenun telah dilakukan sejak zaman dahulu kala.


Ada indikasi bahwa menenun muncul sejak zaman Paleolitikum atau
zaman batu tua, ketika alat-alat batu buatan manusia untuk membantu
hidupnya masih dikerjakan secara kasar. Diperkirakan, di zaman ini,
manusia purba menenun karena terinspirasi jaring laba-laba, sarang
burung, atau “bendungan” yang dibuat oleh berang-berang.

Sesuai dengan kebutuhan manusia atas bahan sandang, aktivitas


menenun mulai tersebar ke berbagai tempat di dunia. Penyebarannya
merata, meliputi benua Eropa, Amerika, hingga ke Asia, dan akhirnya
masuk ke wilayah Indonesia. Di Indonesia sendiri, tenun juga
mengalami penyebaran hingga ke pelosok daerah dan hampir di semua
tempat memilikiproduksi tenun yang unik dan berkualitas.

B. Cara Menjadikan Bahan Tenun Menjadi Modis

Berikut beberapa cara agar membuat bahan Tenun menjadi lebih modis dan
tren:

1. Menjadikan Tenun sebagai baju yang casual seperti Blouse dan skirt.

2. Mengkolaborasikan Tenun dengan jam Tangan.

3. Menjadikan tenun sebagai ikat pinggang.

4. Menjadikan Tenun sebagai gelang tangan ataupun kalung.

5. Memberikan bahan Tenun pada sepatu ( seperti sepatu boot ) sehingga


memberi kesan unik dan tidak ketinggalan kesan tren nya.

6. Memberikan bahan tenun pada Tas atau menjadikan tenun sebagai tas
ransel yang sedang nge-tren tahun ini.

5
C. Cara Menunjang Harga Tenun Di Pasaran

Setiap perusahaan pada umumnya dalam melaksanakan usahanya


mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Adapun tujuan utama dari dari
perusahaan itu adalah menciptakan dan mendistribusikan barang atau jasa yang
dibutuhkan oleh konsumen untuk memperoleh laba atau keuntungan didalam
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta tumbuh dan
berkembang kearah lebih maju.

Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut , setiap perusahaan harus


mampu mempertahankan pangsa pasar dengan membina hubungan baik dengan
pelanggan atau konsumen. Hal ini hanya bisa dilakukan apabila perusahaan
mampu menerapkan konsep pemasaran dalam menjalankan usahanya.

Pemasar adalah proses dimana seseorang atau kelompok dapat


memehuhi need dan want melalui penciptaan , penawaran atau pertukaran
barang dan jasa ( philip Kotler dalam buchari Alma, 2002 : 4-5 ).

Berdasarkan pengertian pemasar tersebut maka agar suatu perusahaan


tetap berkembang , maka perusahaan tersebut harus mampu memahami
kebutuhan pelanggan dengan baik, mengembangkan produk yang mempunyai
nilai keunggulan, dan menerapkan harga, mendistribusikan dan
mempromosikan produknya dengan efektif

Untuk itu didunia usaha dituntut untuk tanggap terhadap situasi pasar
yang terjadi, dimana makin banyak perusahaan yang bergerak dibidang yang
sama sudah mulai bermunculan. Dengan munculnya perusahaan-perusahaan
baru tersebut merupakan masalah bagi perusahaan karena akan menimbulkan
persaingan yang semakin tajam, khususnya bagi perusahaan sejenis. Dengan
adanya persaingan tersebut maka setiap perusahaan hendaknya berusaha untuk
memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan dengan berbagai macam cara
guna memperoleh keuntungan yang diharapkan dengan menerapkan strategi
pemasaran yang tepat.

Strategi pemasaran merupakan fundamental yang direncanakan untuk


mencapai tujuan perusahaan untuk dengan mengembangkan keunggulan

6
bersaing yang berkesimbungan melalui pasar yang dimasuki dan program
pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

Perkembangan perekonomian dunia yang pesat membawa pengaruh


posititif pada komoditi-komoditi khas kerajinan daerah tradisonal lombok untuk
dikembangkan dan dilestarikan kebudayaan daerah yang kondusif dan serasi
untuk menghadapi tantangan dan perubahan dimasa depan,sasaran yang ingin
dicapai meliputi pengembangan sikap kritis untuk mempertahankan nilai-nilai
budaya yan positif sebagai wujud pertanggungg jawaban terhadap generasi
bangsa, mengembangkan kebebasan masyarakat untuk berkreasi dan
berkesenian sesuai etika, moral dan agama, pelestarian dan mengembangkan
nilai-nilai budaya serta pembinaan dan penyelarasan informasi kebudayaan.

Berkaitan dengan hal tersebut bahwa penelitian Patuh artshop yang


berlokasi Sukarara kecamatan Jonggat Lombok Tengah yang sering disebut
dengan perajin kain tenun gedongan tradisional sasak , kain tenun gedongan
pringgasela ini memiliki desain dan kualitas khusus .konsumen dari jepang dan
australia menyukai kain tenun pringgasela karena terbuat dari bahan-bahan
tradisioanal begitupun dengan proses pembuatannya yang menggunakan alat
tenun tradisional seperti,Lompat jajak, Gedang Jajak, tutukan, pelebas , kateles,
penggolong, pelomba gurun , belida , pelomba gurun belida, suri, apit, Tali
lekot. untuk pembuatan kain tenun ini dipintal dengan tangan dan pewarnanya
masih menggunakan pewarna dari kulit kayu sehingga menghasilkan warna
yang natura. Adapun tujuan jangka panjang dan jangka pendek Patuh artshop di
Sukarara , tujuan jangka panjang adalah ingin memperkenalkan produk kain
tenun tradisional lombok , baik di daerah NTB, luar NTB , maupun manca
negara, sedangkan tujuan jangka pendek adalah dapat berkembang dan
memperoleh keuntungan.

D. Bahan Dan Alat Membuat Songket


a) Bahan-Bahan :
1. Kapas
Kapas adalah bahan utama yang digunakan untuk membuat kain
tenun. Kapas dihasilkan dari tanaman kapas yang biasanya tumbuh didaerah

7
tropis seperti Indonesia. Bagian yang digunakan dari tanaman ini adalah
seratnya. Oleh karena itu kapas yang baru dipanen kemudian dijemur dan
dipisahkan dari bijinya dengan menggunakan alat yang disebut Golong.

Setelah dipisahkan dari biji, kapas kemudian dilembutkan dan


dipisah-pisah agar kapas tidak menggumpal pada waktu dipintal.
Pemintalan dilakukan dengan cara menggulung benang. Setelah pemintalan
selesai maka kapas siap untuk diberi warna dan digunakan. Bahan yang
berbahan dasar kapas adalah katun. Katun sangat umum digunakan sebagai
bahan dasar tekstil dan tenun

2. Benang

Benang merupakan komponen


terpenting dalam membuat kain
tenun. Ada dua jenis benang yang
digunakan dalam menenun yaitu
benang lungsi dan benang pakan.
Benang yang digunakan dalam
pembuatan kain tenun merupakan
benang yang berasal dari tumbuhan yang ada disekitar daerah tempat tinggal
penenun.

Selain benang, bahan yang diperlukan untuk membuat sehelai kain


tenun adalah pewarna. Pewarna mempunyai peran yang sangat penting
dalam pembuatan kain tenun karena pewarna lah yang akan memberikan
motif dan corak pada kain tenun, sehingga membuat kain tenun menjadi
indah dan bernilai seni tinggi.

3. Kepompong Ulat Sutera

Jika kapas akan menghasilkan benang katun, maka kepompong ulat


sutera akan menghasilkan benang sutera dan benang emas. Benang ini lebih
ekslusif jika dibandingkan dengan katun. Kain yang dihasilkan dari benang
sutera dan emas umumnya harganya lebih mahal. Biasanya kain songket
yang menggunakan bahan dasar benang sutera dan emas.

8
4. Lilin Sarang Lebah dan akar serai wangi
Lilin sarang lebah digunakan oleh penenun untuk meregangkan benang,
sedangkan akar serai wangi digunakan untuk mengawetkan benang. Kedua
bahan alami ini adalah bahan tambahan yang biasanya digunakan oleh
penenun agar kualitas benang yang akan digunakan untuk menenun lebih
baik dan terjaga keawetannya.

Tak hanya benang yang terbuat dari bahan alami, bahan pewarna yang
digunakan pada kain tenun pun menggunakan bahan-bahan alami. Tak heran bila
kain yang dihasilkan mempunyai warna yang terang, indah dan dan unik. Umumnya
pewarna alami digunakan oleh penenun yang masih menenun menggunakan alat
tenun tradisional. Untuk pengrajin yang sudah menggunakan alat tenun mesin
biasanya sudah menggunakan pewarna sintetis untuk menekan biaya produksi.

Berikut adalah beberapa bahan bahan alami yang digunakan untuk proses
pewarnaan :

 Warna merah dihasilkan dari tanaman mengkudu, kulit pohon angsana,


kulit pohon jati, buah manggis dan kesumba.

 warna hijau dihasilkan daridaun yang sering digunakan oleh penenun


untuk menghasilkan warna hijau adalah daun pandan (suji), daun mangga,
daun rumput putri malu.

 Warna kuning dihasilkan dari bahan bahan seperti kunyit, bunga


tembelekan, bunga matahari, pohon gendis dan nangka. Semua bunga yang
berwarna kuning sebenarnya juga bisa digunakan.

 Warna hitam didapat dari tumbuhan tarum, jambu mete dan buah pinang.

 Warna biru didapat dari tanaman bunga telang dan daun nila

 Warna cokelat didapatkan dari kulit mengkudu, buah pinang dan mundu

Masih banyak bahan-bahan lain yang biasa digunakan oleh penenun. Karena
memanfaatkan apa yang ada dilingkungan maka bahan-bahan yang digunakan
sangat beragam karena kondisi lingkungan yang berbeda-beda.

9
b) Alat Penenun

Pekerjaan menenun dilakukan oleh kaum wanita. Berdasarkan


jenis alat yang dipakai, proses penenunan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu: tenun gedog dan tenun ATBM. Peralatan tenun gedog sepenuhnya
terbuat dari kayu dan masih bersifat tradisional. Pada saat menenun,
penenun harus duduk dengan kedua kaki selonjor sejajar ke depan,
sementara alat ini dipangku di atas paha si penenun. Disebut tenun
gedog karena setiap penenun merapatkan benang melintang ke jajaran
benang membujur terdengar bunyi ”dog, dog – dog”, yang dihasilkan
dari benturan kayu alat tenun. Perajin tenun gedog melakukan
pekerjaannya di rumahnya masing masing.

Alat Tenun Bukan Mesin

Alat tenun lain yang biasanya digunakan yaitu alat tenun bukan
mesin (ATBM). Meskipun terdapat beragam bentuk dan mekanisme alat
tenun ini, namun fungsi dasar ATBM tetap sama yaitu sebagai tempat
memasang benang-benang lungsi untuk kemudian benang pakan dapat
diselipkan di sela-sela benang lungsi.

10
Berikut adalah beberapa alat yang terdapat dalam ATBM

1. sekoci, untuk menaruh benang pakan,


2. tempat benang kelos, untuk menaruh benang kelos saat proses
pengebooman,
3. Sisir silang/sisir hani, untuk mengatur dan menyusun helaian
benang,
4. Kelos, untuk menggulung helaian benang,
5. Penamplikan, untuk membentangkan benang,
6. Pemalpalan, untuk menggulung benang pakan dan merapikan
susunan helaian benang pakan yang sudah dicatri,
7. Undar, untuk membentangkan benang agar mudah dipindahkan ke
dalam ulakan
8. Pengeredegan/pengehengan, untuk menggulung benang ke dalam
ulakan,
9. Pemaletan, untuk menggulung benang pakan.

E. Jenis Jenis Kain Songket Dan Fungsinya

1. Subahnale

11
2. Opak Erot

3. Keker/Burung Merak

12
4. Kerujuk

5. Bintang Empet

13
6. Alang Alang

7. Bulan Bekurung

14
8. Wayang

9. Bulan Getap

15
10. Kembang Komak

11. Kupu – Kupu

16
12. Bulan Bekurung

13. Ragi Genep

17
14. Tokek

15. Oduq

18
Fungsi Dari Kain Khas Lombok

1. Subahnale

Fungsi: sebagai bawahan kebaya/godek nongkek. Digunakan oleh


prempuan maupun laki-laki. Kisaran harga: 750.000 – 1jt.

2. Opak Erot

Fungsi: digunakan pada saat acara adat. Digunakan oleh prempuan dan
laki – laki. Kisaran harga: 800.000 – 1.500.000.00.

3. Keker

Fungsi: digunakan pada saat upacara adat seperti acara pesta,khitanan


dan nyongkolan. Digunakan oleh prempuan maupun laki – laki. Kisaran
harga: 700.00 – 1jt.

4. Kerujuk

Fungsi : dipakai pada acara nyongkola dan adat lainnya. Digunakan oleh
perempuan dan laki – laki. Kisaran harga: 750.000 – 1jt.

5. Bintang Empet

Fungsi:dipakai pada acara nyongkolan dan adat lainnya. Digunakan oleh


perempuan maupun laki laki. Kisaran harga 800.000 – 1 jt.

6. Alang / Rumah Khas Lombok

Fungsi: dipakai pada acara nyongkolan,khitan dan adat lainnya.


Digunakan oleh perempuan maupun laki laki.Kisaran harga 650.000- 1
jt.

7. Bulan Bekurung

19
Fungsi : dipakai pada acara nyongkolan dan adat lainnya. Digunakan
oleh perempuan maupun laki laki. Kisaran harga 800.000- 1 jt

8. Wayang

Fungsi : digunakan pada acara nyongkolan dan adat lainnya. Digunakan


oleh peerempuan dan laki laki. Kisaran harga 750.000

9. Bulan Getap

Fungsi: digunakan pada acara besar sperti pesta dan adat lainnya.
Digunakan oleh perempuan maupun laki laki. Kisaran harga 1.500.000-
3 jt.

10. Kembang Komak

Fungsi: digunakan pada acara khitanan ,dodot [ bebet] ,selimut pada


musim dingin/ dan bisa digunakan pada acara gawe pati. Digunakan oleh
laki laki. Kisaran harga 400.000 – 1 jt

11. Kupu Kupu [ Motif Modern]

Fungsi : digunakan pada acara pesta nikahan. Digunakan oleh


perempuan. Kisaran harga 1-2 jt

12. Bulan Bekurung

Fungsi: digunakan pada acara khitanan ,dodot [ bebet] ,selimut pada


musim dingin/ dan bisa digunakan pada acara gawe pati. Digunakan oleh
laki laki. Kisaran harga 400.000 – 1 jt

13. Ragi Genep [ Motif Horizontal Dan Vertical Karna Jumlah Benang
Yang Masuk Adalah6]

20
Fungsi: digunakan pada acara khitanan ,dodot [ bebet] ,selimut pada
musim dingin/ dan bisa digunakan pada acara gawe pati. Digunakan oleh
laki laki. Kisaran harga 400.000 – 1 jt

14. Tokek [ Melambangkan Keberuntungan]

Fungsi: digunakan pada acara besar sperti pesta dan adat lainnya.
Digunakan oleh perempuan maupun laki laki. Kisaran harga 1.500.000-
2 jt

15. Oduq

Dibuat menggunakan bahan alami dan di rendam menggunakan air nasi


Warnanya adalah warna almi atau warna dasar. Ukuran: 1m berharga
100k. 2m berharga 250k. Fungsi: sebagai hiasan dinding atau taplak
meja

21
Keterangan:

Lama proses pembuatan songket tergantung motf yang Dibuat jika motif
songket tersebut sederhana makan waktu pembuatan bisa 1-2 bln , dan jika
motifnya rumit waktu pengerjaan bisa 2-3 bln

Bukti dokumentasi:

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses pembuatan karya tenun membutuhkan waktu yang lama dan
proses yang sangat rumit. Namun bagi kita sebagai seorang pelajar harus tahu
cara dan proses pembuatan bila perlu harus belajar agar kita sebagai generasi
penerus yang dapat melanjutkan karya tenun tersebut.Berbagai macam motif
yang dihasilkan dari kerajinan tenun tersebut dan juga berbagai daerah yang
memproduksinya. Dari berbagai daerah memiliki keunikan dan keragaman
tersendiri sesuai dengan kebudayaan atau tradisi suatu daerah tersebut.

Berbagai cara agar membuat tenun tampak modis dan gaya dapat
diaplikasikan pada kita semua tidak hanya mereka sebagai produsen ataupun
distributor tetapi kita juga bisa mengaplikasikan pada barang bekas kita.
Produsen dan distributor ataupun pedagang dapat juga mengaplikasikan cara
agar menunjang harga pasaran tenun seperti yang kami jelaskan di atas.

B. Saran

Oleh karena itu, kita sebagai penerus bangsa indonesia harus


mempertahankan dan ikut berpartisipasi dalam melestarikan kebudayan
indonesia yaitu Tenun. Dan kita harus ikut berperan aktif dalam mendukung
kinerja pengerajin tenun tradisional indonesia, agar karya mereka tidak hanya
diakui di daerah itu saja, tetapi juga nasional ataupun internasional.

23
DAFTAR PUSTAKA

http://dokumen.tips/documents/pengertian-tenun.html

24

Anda mungkin juga menyukai