Oleh:
ALYA NORA ZAHARA
i
Kata Pengantar
Puji syukur kepada tuhan Atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan MAKALAH, Pada dasarnya, tujuan dibuatnya
MAKALAH ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam mata pelajaran
Muatan Lokal serta untuk melatih siswa/siswi membiasakan diri untuk membaca
dan memahami tentang kain songket khas lombok.
Terlepas dari kekurangan yang ada, kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat, Baik bagi kami sendiri maupun pembaca pada
umumnya.
Penulis
ii
Daftar Isi
COVER ........................................................................................................... i
BAB I. PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 22
B. Saran ............................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak dahulu kala kebutuhan akan pangan atau pakaian telah menjadi
sebuah kebutuhan yang diprioritaskan. Hal ini dikarenakan pakaian mempunyai
manfaat bagi manusia dalam mepertahankan kelangsungan hidupnya. Dimana
saat cuaca dingin pakaian dapat menghangatkan tubuh, pakaian itu juga
menunjukan kepribadian seseorang untuk dikatakan baik atau tidak,
kesopansantunan.
Berpedoman pada ide ini, dipelajari motif – motif dan ragam hias
geometris dari tenun ikat, di daerah Kewapante justru motif dan ragam hias
geometris mendasari aspek kebudayaan ini yaitu seni tenun ikat. Sebagai dua
unsur terpadu menjadi satu organis. Dari adanya sistem partner ini tersimpul
kebenarannya bahwa suku bangsa Sikka sebagai bagian dari integral Bangsa
Indonesia terarah kepada rekan, sebagai teman hidup dan lawan kerja. Jelas
pula bahwa motif – motif tenun ikat justru menampilkan kepribadian atau
identitas diri.
1
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Mungkin selama ini kita lebih mengenal batik sebagai wakil bangsa
atas keelokan Indonesia dalam menciptakan kain. Padahal masih ada satu
lagi kain hasil karya perajin Indonesia yang tidak kalah cantik dan
menawan, yaitu tenun.
1. Tenun Ikat
Tenun ikat atau kain ikat adalah kriya tenun Indonesia berupa
kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang
3
sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat
tenun yang dipakai adalah alat tenun bukan mesin. Kain ikat dapat
dijahit untuk dijadikan pakaian dan perlengkapan busana, kain pelapis
mebel, atau penghias interior rumah.
2. Tenun Songket
4
Sumatera. Hal ini karena kenyataan bahwa pusat kerajinan songket
paling mahsyur di Indonesia adalah kota Palembang.
Berikut beberapa cara agar membuat bahan Tenun menjadi lebih modis dan
tren:
1. Menjadikan Tenun sebagai baju yang casual seperti Blouse dan skirt.
6. Memberikan bahan tenun pada Tas atau menjadikan tenun sebagai tas
ransel yang sedang nge-tren tahun ini.
5
C. Cara Menunjang Harga Tenun Di Pasaran
Untuk itu didunia usaha dituntut untuk tanggap terhadap situasi pasar
yang terjadi, dimana makin banyak perusahaan yang bergerak dibidang yang
sama sudah mulai bermunculan. Dengan munculnya perusahaan-perusahaan
baru tersebut merupakan masalah bagi perusahaan karena akan menimbulkan
persaingan yang semakin tajam, khususnya bagi perusahaan sejenis. Dengan
adanya persaingan tersebut maka setiap perusahaan hendaknya berusaha untuk
memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan dengan berbagai macam cara
guna memperoleh keuntungan yang diharapkan dengan menerapkan strategi
pemasaran yang tepat.
6
bersaing yang berkesimbungan melalui pasar yang dimasuki dan program
pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
7
tropis seperti Indonesia. Bagian yang digunakan dari tanaman ini adalah
seratnya. Oleh karena itu kapas yang baru dipanen kemudian dijemur dan
dipisahkan dari bijinya dengan menggunakan alat yang disebut Golong.
2. Benang
8
4. Lilin Sarang Lebah dan akar serai wangi
Lilin sarang lebah digunakan oleh penenun untuk meregangkan benang,
sedangkan akar serai wangi digunakan untuk mengawetkan benang. Kedua
bahan alami ini adalah bahan tambahan yang biasanya digunakan oleh
penenun agar kualitas benang yang akan digunakan untuk menenun lebih
baik dan terjaga keawetannya.
Tak hanya benang yang terbuat dari bahan alami, bahan pewarna yang
digunakan pada kain tenun pun menggunakan bahan-bahan alami. Tak heran bila
kain yang dihasilkan mempunyai warna yang terang, indah dan dan unik. Umumnya
pewarna alami digunakan oleh penenun yang masih menenun menggunakan alat
tenun tradisional. Untuk pengrajin yang sudah menggunakan alat tenun mesin
biasanya sudah menggunakan pewarna sintetis untuk menekan biaya produksi.
Berikut adalah beberapa bahan bahan alami yang digunakan untuk proses
pewarnaan :
Warna hitam didapat dari tumbuhan tarum, jambu mete dan buah pinang.
Warna biru didapat dari tanaman bunga telang dan daun nila
Warna cokelat didapatkan dari kulit mengkudu, buah pinang dan mundu
Masih banyak bahan-bahan lain yang biasa digunakan oleh penenun. Karena
memanfaatkan apa yang ada dilingkungan maka bahan-bahan yang digunakan
sangat beragam karena kondisi lingkungan yang berbeda-beda.
9
b) Alat Penenun
Alat tenun lain yang biasanya digunakan yaitu alat tenun bukan
mesin (ATBM). Meskipun terdapat beragam bentuk dan mekanisme alat
tenun ini, namun fungsi dasar ATBM tetap sama yaitu sebagai tempat
memasang benang-benang lungsi untuk kemudian benang pakan dapat
diselipkan di sela-sela benang lungsi.
10
Berikut adalah beberapa alat yang terdapat dalam ATBM
1. Subahnale
11
2. Opak Erot
3. Keker/Burung Merak
12
4. Kerujuk
5. Bintang Empet
13
6. Alang Alang
7. Bulan Bekurung
14
8. Wayang
9. Bulan Getap
15
10. Kembang Komak
16
12. Bulan Bekurung
17
14. Tokek
15. Oduq
18
Fungsi Dari Kain Khas Lombok
1. Subahnale
2. Opak Erot
Fungsi: digunakan pada saat acara adat. Digunakan oleh prempuan dan
laki – laki. Kisaran harga: 800.000 – 1.500.000.00.
3. Keker
4. Kerujuk
Fungsi : dipakai pada acara nyongkola dan adat lainnya. Digunakan oleh
perempuan dan laki – laki. Kisaran harga: 750.000 – 1jt.
5. Bintang Empet
7. Bulan Bekurung
19
Fungsi : dipakai pada acara nyongkolan dan adat lainnya. Digunakan
oleh perempuan maupun laki laki. Kisaran harga 800.000- 1 jt
8. Wayang
9. Bulan Getap
Fungsi: digunakan pada acara besar sperti pesta dan adat lainnya.
Digunakan oleh perempuan maupun laki laki. Kisaran harga 1.500.000-
3 jt.
13. Ragi Genep [ Motif Horizontal Dan Vertical Karna Jumlah Benang
Yang Masuk Adalah6]
20
Fungsi: digunakan pada acara khitanan ,dodot [ bebet] ,selimut pada
musim dingin/ dan bisa digunakan pada acara gawe pati. Digunakan oleh
laki laki. Kisaran harga 400.000 – 1 jt
Fungsi: digunakan pada acara besar sperti pesta dan adat lainnya.
Digunakan oleh perempuan maupun laki laki. Kisaran harga 1.500.000-
2 jt
15. Oduq
21
Keterangan:
Lama proses pembuatan songket tergantung motf yang Dibuat jika motif
songket tersebut sederhana makan waktu pembuatan bisa 1-2 bln , dan jika
motifnya rumit waktu pengerjaan bisa 2-3 bln
Bukti dokumentasi:
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pembuatan karya tenun membutuhkan waktu yang lama dan
proses yang sangat rumit. Namun bagi kita sebagai seorang pelajar harus tahu
cara dan proses pembuatan bila perlu harus belajar agar kita sebagai generasi
penerus yang dapat melanjutkan karya tenun tersebut.Berbagai macam motif
yang dihasilkan dari kerajinan tenun tersebut dan juga berbagai daerah yang
memproduksinya. Dari berbagai daerah memiliki keunikan dan keragaman
tersendiri sesuai dengan kebudayaan atau tradisi suatu daerah tersebut.
Berbagai cara agar membuat tenun tampak modis dan gaya dapat
diaplikasikan pada kita semua tidak hanya mereka sebagai produsen ataupun
distributor tetapi kita juga bisa mengaplikasikan pada barang bekas kita.
Produsen dan distributor ataupun pedagang dapat juga mengaplikasikan cara
agar menunjang harga pasaran tenun seperti yang kami jelaskan di atas.
B. Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/pengertian-tenun.html
24