Anda di halaman 1dari 5

1

PUBLIKASI ILMIAH TUGAS AKHIR DAN TESIS SEKOLAH TINGGI TEKNIK SURABAYA

DESAIN APPAREL DENGAN


MENGGUNAKAN TENUN IKAT KHAS
KABUPATEN NGADA
Richardo Emiliano Fao, Departemen Desain Produk Sekolah Tinggi Teknik Surabaya, Sigit Firdaus
Prayogi., Departemen Desain Produk Sekolah Tinggi Teknik Surabaya

Abstrak— Kalimantan, Bali, Sulawesi, Lombok, Sumbawa, Nusa


Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya yang tenggara timur dan lainya). Tenun memiliki makna, nilai
berbeda dengan daerah yang lainnya, mulai dari kesenian, sejarah, dan teknik yang tinggi dari segi warna, motif, dan
bahasa tradisional, pakaian adat, dan juga kerajinan. Salah jenis bahan serta benang yang digunakan dan tiap daerah
satu seni yang paling dikenal ialah seni kriya batik dan tenun. memiliki ciri khas masing-masing. Tenun sebagai salah satu
Tenun banyak dijumpai pada setiap daerah di Indonesia,
terlebih khusus di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Provinsi
warisan budaya tinggi (heritage) merupakan kebanggaan
berbentuk kepulauan ini memiliki banyak motif tenun karena bangsa Indonesia, dan mencerminkan jati diri bangsa. Oleh
setiap daerahnya memiliki motif berbeda – beda dari setiap sebab itu, tenun baik dari segi teknik produksi, desain dan
tenunanya. Berdasarkan data dari Kupang.tribunnews.com produk yang dihasilkan harus dijaga dan dilestarikan
salah satu daerah di Provinsi NTT yang saat ini sedang keberadaannya, serta dimasyarakatkan kembali
memperkenalkan tenunnya kepada masyarakat luas untuk penggunaannya.
meningkatkan nilai jual tenun dan juga untuk pelestarian Salah satu provinsi yang dikenal memiliki kain tenun
tenunnya adalah Kabupaten Ngada. Oleh karena itu, Tugas dengan motif yang begitu kaya adalah Nusa Tenggara Timur
Akhir ini akan menjadi salah satu upaya untuk (NTT). NTT memiliki 20 kabupaten dan satu kota yang
memperkenalkan tenun khas Kabupaten Ngada kepada
msayarakat luas melalui desain apparel. Untuk itu diperlukan
dihuni oleh 15 suku atau etnis tertentu, dengan adat dan
pengumpulan data serta proses studi dan analisis, kebudayaan masing-masing. Masing-masing suku ini
pengumpulan data yang dilakukan baik data primer maupun memiliki kreasi kain tenun mereka sendiri sesuai dengan
data sekunder. Setelah itu akan dilakukan studi dan analisis adat, budaya, dan kesenian mereka. Ini terlihat dari corak
yang berupa riset pasar untuk menentukan target konsumen, hias atau motif tenunannya. Di kabupaten Ngada terdapat
studi produk yang meliputi penentuan konsep desain dari beberapa desa yang merupakan tempat atau pusat dari para
apparel yang akan dibuat. Produk apparel nantinya akan perajin tenun, dimana setiap tenun Ngada memiliki motif
dibuat dengan bahan utama kain tenun Kabupaten Ngada dan yang unik dan motif dari kain tenun Ngada ini memiliki
akan di mix dengan material pendukung seperti kulit dan juga jenjang dan didistribusikan pada jenis kelamin pemakainnya
anyaman daun lontar untuk menambah nilai estetika dari
produk apparel.
(pakaian adat), tenun bagi masyarakat setempat memiliki
fungsi sebagai sarung, pakaian tradisional atau kekhasan
Kata Kunci— Tenun ikat, Kebudayaan Indonesia, dari daerah stempat, juga sebagai penunjang ekonomi,
Kabupaten Ngada, Apparel, Pengrajin tenun. namun sebagain besar masyarakat atau konsumen kain tenun
dari Ngada sendiri banyak yang tidak mengetahui makna
atau filosofi yang terkandung dari setiap motif tenun yang
I. PENDAHULUAN dimiliki, maka dari itu penelitian ini ingin mengajarkan atau
mengedukasi masyarakat untuk kembali menghargai karya

S ebagaimana diketahui bahwa tenun sebagai salah satu


tenun dari para penenun, dan juga untuk tetap melestarikan
tenun yang merupakan kearifan lokal.
Dari kondisi tersebut, sesungguhnya masalah yang
karya bangsa Indonesia yang tersebar luas di seluruh
kepulauan Indonesia, merupakan warisan budaya masa menyebabkan kerajinan tenun tradisional Ngada tidak
lampau yang memiliki nilai-nilai tinggi yang terkandung berkembang bermula dari kurang relevanya produk-produk
didalam setiap motifnya. yang dihasilkan dengan kebutuhan dan selera masyarakat
Mungkin selama ini masyarakat Indonesia lebih mengenal masa kini, juga dengan nilai jual tenun yang cenderung
batik sebagai wakil bangsa atas keelokan Indonesia dalam rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukannya perluasan atau
menciptakan kain. Padahal masih ada satu lagi kain hasil diversifikasi fungsi dengan mengaplikasikan tenun lokal
karya perajin Indonesia yang tidak kalah cantik dan Ngada dalam berbagai rancangan apparel modern yang
menawan, yaitu tenun. Tenun merupakan salah satu seni meliputi tas, sepatu dan apparel lainnya. Motif-motif hias
budaya kain tradisional lndonesia yang diproduksi di tradisional itu akan dikreasi dengan memadukan ragam hias
berbagai wilayah di seluruh Nusantara (Sumatera, dari kabupaten Ngada dan akan diterapkan dengan teknik
tertentu agar nampak harmonis sehingga dapat
meningkatkan nilai jual dan minat masayarakat modern akan
2
PUBLIKASI ILMIAH TUGAS AKHIR DAN TESIS SEKOLAH TINGGI TEKNIK SURABAYA

tenun tersebut, dan juga memperkenalkan kembali tenun dan C. Teori Ergonomi
filosofi dari motifnya kepada masyarakat modern.
Berdasarkan hasil survey oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Ergonomi Antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh
dan Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) pada tahun 2016 lalu. atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan
Perekonomian di Indonesia di dominasi oleh 3 subsektor. desain tentang sesuatu yang dipakai manusia (Sanders &
Yaitu kuliner (41,69%), fashion (18,15%), dan kriya McCormick -1987, Pheasant -1988, dan Pulat -1992 ).
(15,70%). Oleh kerena itu pemerintah melalui BEKRAF Data dimensi manusia ini sangat berguna dalam
terus meningkatkan potensi-potensi dari setiap daerah yang perancangan produk dengan tujuan mencari keserasian
ada di Indonesia dari 3 subsektor tersebut untuk terus produk dengan manusia yang memakainya. Pemakaian data
meningkatkan perekonomian dikarenakan hamper setiap antropometri mengusahakan semua alat disesuaikan dengan
daerah di Indonesia memiliki potensi masing-masing yang kemampuan manusia, bukan manusia disesuaikan dengan
perlu untuk dikembangkan dan diperkenalkan lagi kepada alat.
masyarakat luas seperti halnya kain tenun ikat Ngada yang
perlu untuk dikenalkan kepada masyarakata luas.
Di awal tahun 2018 (31 maret 2018) salah satu desainer
fashion Indonesia Sofia Sari Dewi dalam gelaran Indonesia D. Apparel
Fahion Week menggunakan tenun ikat Ngada dalam Malcolm Barnard dalam buku fashion dan komunikasi
desainnya untuk menjalankan program IKKON (Inovatif (2007) Apparel adalah sebutan yang sering digunakan untuk
dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara) dibawah naungan menjelaskan segala suatu yang berkaitan dengan baju,
BEKRAF, tenun Ngada dipilih karena menurut hasil garmen dan pakaian. Dan termasuk kedalam kategori
surevey yang dilakukan oleh IKKON berdasarkan darta dari fashion. Berbicara mengenai fashion, sepintas adalah
www.viva.co.id bahwa nilai jual kain tenun Ngada mengenai pakaian atau busana. Dan berbicara tentang
cenderung rendah, oleh karena itu tenun Ngada digunakan pakaian adalah berbicara mengenai sesuatu yang sangat
dalam gelaran Indonesia fashion week untuk meningkatkan dekat dengan diri kita.
nilai jual kain tenun serta membantu pengembangan potensi
ekononi kretatif lokal tenun Ngada dari hasil survey tersebut
dapat menjadi salah satu acuan dalam mendesain apparel
berbahan tenun Ngada sehingga dapat membantu
meperkenalkan tenun Ngada kepada masyarakat luas juga
untuk membantu para pelaku kreatif (penenun) untuk tetap
berkarya dengan terus menenun.

Gambar 1. Contoh apparel


II. TEORI PENUNJANG
Pada bab ini akan dijelaskan beberapa teori pendukung E. Material Tenun
dalam pembuatan produk apparel dengan menggunakan
tenun khas kabupaten Ngada. Kain tenun dibentuk dengan cara menganyamkan atau
menyilangkan dua kelompok benang yang saling tegak lurus
sehingga membentuk kain tenun dengan konstruksi tertentu.
A. Kebudayaan Indonesia Prinsip pembuatan kain tenun, adalah menyilangkan benang
pakan pada celah deretan benang lusi yang disusun
Kebudayaan menurut Koentjaraningrat, adalah keseluruhan memanjang dari gulungan benang yang dipersiapkan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam sebelumnya. Proses pembuatan kain yang dibentuk oleh
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri silangan atau anyaman benang lusi dan pakan disebut
manusia dengan belajar. Sehingga kebudayaan Indonesia menenun. Benang lusi (warp): benang yang membujur
tidak lain adalah segala sesuatu yang menjadi ciri khas dan membentuk panjang kain endek. Benang pakan (weft):
milik Indonesia. benang yang melintang membentuk lebar kain. Menurut
Syahbana, dan Dimyati (2011) kain tenun dalam cara
pembuatannya dikenal tiga cara silang utama.
B. Teori Estetika
Menurut Sagimun Mulus Dumadi dalam bukunya yang
berjudul Pembentukan Pendidikan Watak (Karakter) 1995:
Perasaan Keindahan (aesthetic gevoel) ialah rencana yang
kita alami pada waktu melihat atau mendengar sesuatu yang
kita rasakan bagus atau tidak bagus. Perasaan keindahan
pada seseorang itu tidak sama kuatnya. Menciptakan dan
menikmati seni memberikan kegembiraan yang besar dan
kebahagiaan yang mendalam. Oleh karena itu, estetika
sangat berperan penting terhadap perkembangan desain
apparel.
Gambar 2. Tenun khas Ngada
3
PUBLIKASI ILMIAH TUGAS AKHIR DAN TESIS SEKOLAH TINGGI TEKNIK SURABAYA

F. Warna C. Langkah Akhir


Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan Tahap diterakhir yang dilakukan setelah menyelesikan
standar warna untuk aspek fisik dan psikis. Berbeda dengan proses pembuatan desain produkapparel. Tahap ini terbagi
Newton dan Brewster, Munsell mengatakan warna pokok menjadi dua bagian yaitu pembuatan prototyping dan data
terdiri dari merah, kuning, hijau, biru dan jingga. Sementara pendukung
warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau lainnya.
tua, biru tua dan nila.
IV. STUDI DAN ANALISIS
Studi dan analisa akan membahas tentang hasil
III. METODOLOGI pengolahan data yang nantinya akan dianalisa dan dibahas
Dalam metodologi desain akan membahas tentang metode lebih lanjut dalam bab ini. Dalam bab ini pula akan
yang digunakan dalam riset perancangan ini, yaitu menjelaskan produk rancangan yang akan
pendekatan subtantif penyelesaian masalah. Semua hasil didesain oleh penulis secara lengkap dan jelas. Berikut
analisa merupakan jawaban dari masalah yang muncul dari adalah macam-macam analisa yang akan dibahas.
desain yang telah ada. Berikut adalah rencana tahapan-
tahapan yang akan melalui riset berikut.
A. Analisis Konsumen
Studi dan analisa aktifitas ini ditujukan untuk mengetahui
A. Langkah Awal aktifitas apa saja yang dilakukan, mulai dari pengguna
Terdiri dari pengumpulan data dan observasi. memakai produk yang diperlukannya, apa saja yang
Pengumpulan data dilakukan melalui data primer dan dilakukan selama menggunakan produk hingga pengguna
sekunder yang berasal dari buku dan internet dan juga selesain atau pengguna tidak memerlukan produk tersebut.
melalui wawancara secara langsung. Observasi dilakukan Hal ini diperlukan untuk kemudian mengidentifikasi
secara langsung untuk mengetahui keadaan atau situasi saat permasalahan dan kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk
pembuatan tenun, juga untuk mengetahui minat masyarakat dapat mendukung aktifitas pengguna tersebut, juga sebagai
akan kain tenun. pertimbangan dalam melakukan analisa ergonomi.

B. Analisis Kebutuhan
Tahap ini dilakukan untuk menaganalisis kelanjutan dari
tahap sebelumnya dimana pada tahapan ini akan didapat
kebutuhan apa saja yang di inginkan konsumen yang
nantinya akan diterapkan pada pruduk apparel.

C. Analisis Ergonomi dan Antropometri


Gambar 3. Lingkungan desa penenun
Studi dan analisis ergonomi anthropometri dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui dan mendapatkan batasan
B. Uraian Metodologi dimensi untuk produk yang akan didesain pada produk alas
kaki atau sepatu dan juga tas. Batasan tersebut kemudian
difungsikan sebagai patokan untuk mengidentifikasi tingkat
kenyamanan pengguna dengan interaksinya terhadap
komponen-komponen yang terdapat pada produk apparel
sehigga dapat meminimalisir tingkat kecapekan atau cedera
pada tubuh pengguna.

D. Analisis Material Tenun Ngada


Tenun Ngada digunakan karena tenun Ngada merupakan
jenis tenun ikat yang digunakan penulis sebagai material
utama dalam pembuatan sepatu dan juga pembuatan tas.
Jenis tenun ini memiliki tekstur kain yang halus dan juga
motif tenunnya menyatu dengan kain (tidak timbul), juga
pewarna yang digunakan pada kain tenun ini menggunakan
pewarna alami yang berasal dari tumbuhan. Penggunaan
pewarna alami pada kain tenun ini juga menjadikan kain
tenun semakin unik selain dari motifnya, juga kain tenun
memilki cara tersendiri dalam proses perawatannya,
sehingga kain tenun tidak mudah rusak dan juga warnanya
Gambar 4. Uraian Metodologi
tidak mudah pudar. Berikut akan dijelaskan bagaimana cara
merawat kain tenun menurut Gaya tempo.co:
• Kain tenun pada umumnya dibuat dari proses
pewarnaan alami, karena itu hindari proses pencucian
4
PUBLIKASI ILMIAH TUGAS AKHIR DAN TESIS SEKOLAH TINGGI TEKNIK SURABAYA

menggunakan mesin. Cucilah dengan tangan atau C. Final Produk


menggunakan dry clean secara berkala. Setelah proses produksi dilakukan, maka dihasilkan
• Ketika mencuci busana tenun, pastikan memilih produk apparel yang sesuai dengan desain dan analisis yang
deterjen jenis ringan. telah dibuat.
• Hindarai mencuci tenun dengan cara disikat atau
dikucek.
• Hindari mencuci tenun terlalu lama.
• Untuk menghindari warna tenun memudar, hindari
untuk mengeringkan tenun dibawah sinar matahari
langsung. Angin-anginkan saja..

E. Analisis Konsep Desain


Pada proses ini dilakukan analisis konsep desain dimana
produk apparel nantinya akan menggunakan outline dari
beberapa monument ataupun dari logo kabupaten Ngada.

Gambar 6. Final desain tas

Gambar 7. Final desain sepatu

Gambar 5. Konsep desain apparel VI. KESIMPULAN


Penerapan tenun ikat Ngada pada produk apparel
diharapakan dapat membantu untuk mengenalkan tenun
V. UJI COBA kepada masyarakat luas dan juga untuk meningkatkan nilai
Dalam bab ini akan menjelaskan segala macam tentang jual tenun yang cukup rendah.
produk apparel yang penulis rancang. Dalam bab ini semua
alternatif desain sampai menemukan sketsa terpilih dan
bentuk secara 3D akan dtampilkan. Proses pembuatan akan DAFTAR PUSTAKA
ditampilkan pula dalam bab ini. [1] Ansel Doredae Petrus C. Dhogo, 2008. Ngada membangun. Bajawa:
Ledalero.
[2] Arby, Aurura; Alexander, Bell & Soleman, Bessie, 1995. Album Seni
A. Proses Digital Produk Budaya Nusa Tenggara Timur. Departemen Pendidikan &
Kebudayaan.
Setelah sketsa desain telah terpilih, maka, dilakukan [3] Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngada, 2017. Kabupaten Ngada
proses digital produk. Hal ini untuk mendapatkan tampilan Dalam Angka. Ngada: BPS Kabupaten Ngada.
3D produk yang akan dibuat. Serta gambar pendukung [4] Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, 2017.
seperti gambar teknik pada produk yang akan dibuat. Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia [online]
Available at: https://www.kotakreatif.id/ [Accessed 21 Februari
2018].
B. Proses Produksi [5] Mardana Andi, 2018. Pemda Ngada Bangga Tenun Indigo Ngada
Tampil di IFW 2018 [online]
Pada bab ini membahas tentang proses produksi dan Available at: http://www.jurnas.com/ [Accessed 06 April 2018].
Prototyping produk apparel yang akan dibuat. Proses [6] Tallo, Erni. 2003. Pesona Tenun Flobamora. Kupang: Tim Penggerak
PKK dan Dekranasda Provinsi NTT.
digambarkan dengan tahap – tahap sesuai dengan proses [7] Tim Kebudayaan Dinas PKPO Kab. Ngada, 2012. Proses Tenun Ikat
yang telah dilakukan selama proses produksi. Kain Adat Ngada. Bajawa: Dinas PKPO Kab. Ngada
5
PUBLIKASI ILMIAH TUGAS AKHIR DAN TESIS SEKOLAH TINGGI TEKNIK SURABAYA

[8] Tim Viva, 2018. Tenun Khas Ngada Flores Warnai Indonesia
Fashion Week 2018 [online]
Available at: https://www.viva.co.id/ [Accessed 06 April 2018].
[9] Robert F. Coughlin, Frederick F, Driscoll. Penguat Operasional dan
Rangkaian Terpadu Linear Edisi Kedua (Terjemahan). Erlangga
Jakarta, Jakarta. 1985.
[10] Sanjit K. Mitra. Digital Signal Processing Laboratory using Matlab®
3rd ed. McGraw Hill, Singapore. 1999.
[11] Stanford Exploration Project. (2017,Nov). Notch Filter [Online]
Available:http://sepwww.stanford.edu/sep/prof/pvi/zp/paper_html/no
de30.html

Richardo Emiliano Fao lahir di Borong, Nusa Tenggara


Timur, pada tahun 1996. Dia menyelesaikan studi S1 di
program studi Desain Produk STTS pada tahun 2019. Minat
penelitiannya adalah fashion apparel dan pengolahan
material tenun khas Ngada.

Anda mungkin juga menyukai