Oleh :
MIZAN PUJAISNA
(L1C020059)
UNIVERSITAS MATARAM
2021/2022
1. Pengertian Gender
Fakih (2012:7-8) membedakan kedua konsep ini lebih detail, bahwa pengertian
seks merupakan persifatan atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan
secara biologis melekat pada jenis kelamin tertentu. Misalnya, bahwa manusia yang
memilki penis, dzakar dan memproduksi sperma adalah laki-laki. Sedangkan perempuan
adalah manusia yang memiliki alat reproduksi seperti rahim dan saluran untuk melahirkn,
memproduksi telur, memiliki vagina dan alat untuk menyusui. Alat-alat tersebut secara
biologis melekat pada jenis perempuan dan laki-laki selamanya. Artinya secara biologis
alat-alat tersebut tidak dapat dipcrtukarkan satu dengan yang lainnya. Secara permanen
tidak berubah dan merupakan ketentuan Tuhan atau kodrat.
Berbeda dengan seks, konsep gender adalah sifat yang melekat pada laki-laki
maupun perempuan yang pada laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksik
dikonstruksikan secara sosial an secara sosial maupun kultural. Misalnya, bahwa
perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional dan keibuan. Sementara lembut,
cantik, emosional dan keibuan. Sementara laki-laki dianggap ki-laki dianggap kuat,
rasional, jantan dan perkasa (llandayani, 2006:5). Ciri dari sifat itu dapat dipertukarkan,
artinya laki-laki juga ada yang lemah lembut, emosional dan keibuan, sementara ada juga
perempuan yang kuat, rasional dan perkasa. Perubahan ciri sifat-sifat tersebut dapat
terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat dari waktu ke waktu dan dari
tempat ke tempat yang lain. Misalnya lain. Misalnya saja zaman dahulu di suatu tempat
tertentu perempuan lebih kuat dari laki-laki, tetapi pada zaman lain dan di laki-laki, tetapi
pada zaman lain dan di tempat yan tempat yang berbeda laki-laki g berbeda laki-laki
lebih kuat. Perubahan juga bisa terjadi dari kelas ke kelas masyarakatyang berbeda. Di
suku tertentu, perempuan kelas bawah di pedesaan lebih kuat dibandingkan pedesaan
lebih kuat dibandingkan laki- laki. Semua laki- laki. Semua hal tersebut dapat hal tersebut
dapat dipertukarkan antara sifat perempuan dan laki-Iaki dan bisa berubah dari waktu ke
waktu serta berbeda dari tempat dari waktu ke waktu serta berbeda dari tempat ke tempat
lainnya.
Konsep gender yang dikembangkan Hubies (melalui Anshori, dkk, 1997:25] meliputi:
2) Gender Gap, yaitu perbedaan dalam hubunga berpolitik dan bersikap antara laki-
laki dan perempuan.
Isu gender adalah suatu ketidakadilan terhadap laki-laki dan perempuan yang
bersifat sistemik, dirasakan oleh sebagian besar orang di banyak tempat, mendesak untuk
diselesaikan dan memiliki daya ungkit kepada isu lain apabila isu tersebut diselesaikan.
Isu-isu gender dalam berbagai siklus kehidupan. Pada kesempatan ini ada 4
(empat) isu gender dalam berbagai kehidupan, yaitu :
Isu Gender Pada Anak Perempuan. Secara biologis bayi perempuan lebih
tahan daripada bayi laki-laki terhadap penyakit infeksi di tahun-tahun pertama
kehidupannya. Sebab itu jika data memperlihatkan kematian bayi perempuan lebih
tinggi dan bayi laki-laki, patut dicurigai sebagai dampak dari isu gender. Di masa
balita, kematian karena kecelakaan lebih tinggi dialami oleh balita laki-laki, karena
sifatnya yang agresif dan lebih banyak gerak. Data Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI 1991-2002/2003) menunjukkan : menunjukkan : tren kematian
bayi lebih tinggi pada bayi laki-laki dari pada bayi perempuan, trend kematian
anak balita lebih tinggi pada balita laki-laki dari pada balita perempuan.
Isu gender yang berkaitan dengan remaja perempuan, antara lain: kawin
muda, kehamilan remaja, umumnya renmaja puteri kekurangan nutrisi, seperti zat
besi, anemia. Menginjak remaja, gangguan anemia merupakan gejala umum
dikalangan remaja putri. Gerakan serta interaksi social remaja puteri seringkali
terbatasi dengan datangnya menarche. Perkawinan dini pada remaja puteri dapat
member tanggung jawab dan beban melampaui usianya. Belum lagi jika remaja
puteri mengalami kehamilan, menempatkan mereka pada resiko tinggi terhadap
kematian. Remaja putreri juga berisiko terhadap pelecehan dan kekerasan seksual,
yang bisa terjadi di dalam rumah sendiri maupun di luar rumah. Remaja putri juga
bisa terkena isu berkaitan dengan kerentanan mereka yang lebih tinggi terhadap i
terhadap perilaku-perilaku steriotipi maskulin, seperti merokok, tawuran,
kecelakaan dalam olah raga, kecelakaan lalu lintas, ekplorasi seksual sebelum
nikah yang berisiko terhadap penyakit-penyakit yang berkaitan dengan :IMS,
HIV/AIDS.
- Kasus ini termasuk Teori konfik yang membahas tentang gagasan atau
nilai untuk dipergunakan dalam menguasai kedudukan laki laki
terhadap perempuan yang mengubah tingkatnya (menilai bahwa katnya
(menilai bahwa laki laki lebih tinggi derajatnya dari perempuan).
Pada zaman modern saat ini, banyak dijumpai suami dan istri yang
sama-sama bekerja dan berkarier di luar rumah. Selain menjawab tuntutan
kebutuhan kehidupan yang semakin besar dan kompleks, juga terkait dengan
aktualisasi diri dan menunjukkan eksistensi. Tidak jarang dijumpai suami dan
istri menjadi bersaing atau berkompetisi secara tidak disadari. Mungkin saja
mereka tidak bermaksud berkompetisi atau berusaha saling mengalahkan
dalam kenaikan gaji dan posisi, namun tanpa sengaja hal itu bisa saja terjadi.
Maka tidak jarang ditemukan istri memiliki posisi lebih tinggi dari suami,
memiliki penghasilan lebih besar dari suami, memiliki karier yang menanjak
lebih cepat dari suami, mencapai kedudukan, jabatan dan pangkat yang lebih
hebat dari suami, memiliki gelar kesarjanaan lebih tinggi dari suami,
memiliki relasi lebih luas dari suami, terbang lebih tinggi dari suami, pergi
lebih jauh dari suami.
Pemimpin wanita
Peran gender terbentuk melalui berbagai sistem nilai termasuk nilai-nilai adat,
pendidikan, agama, politik, nilai adat, pendidikan, agama, politik, ekonomi, dan
sebagainya. Sebagai hasil bentukan sosial, peran gender dapat berubah-ubah dalam
waktu, kondisi, dan tempat yang berbeda sehingga peran laki-laki dan perempuan
mungkin dapat dipertukarkan. Mengurus anak, mencari nafkah, mengerjakan
pekerjaan rumah tangga (memasak, mencuci, dan lain-lain) adalah peran yang bisa
dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan, sehingga bisa bertukar tempat tanpa
menyalahi menyalahi kodrat. Dengan demikian, pekerjaan-pekerjaan tersebut bisa kita
istilahkan sebagai istilahkan sebagai peran gender. Jika peran gender dianggap sebagai
sesuatu yang bisa berubah dan bisa disesuaikan dengan kondisi yang dialami
seseorang, maka tidak ada alasan lagi bagi kita untuk menganggap aneh seorang suami
yang pekerjaan sehari-harinya memasak dan mengasuh anak-anaknya, sementara
istrinya bekerja di luar rumah. Karena di lain waktu dan kodisi,ketika sang suami
memilih bekerjadi luar rumah dan istrinya memilih untuk melakukan tugas-tugas
rumah tangga juga bukan hal yang di anggap aneh (bengkelappek.org )
Ketimpangan gender yang masih terjadi di Indonesia, di antaranya ada pada pasar
kerja, yaitu adanya akses perempuan terhadap kesempatan yang mendatangkan
pendapatan lebih rendah daripada akses laki-laki. Perempuan lebih kecil
kemungkinannya untuk bekerja, dan sebaliknya lebih besar kemungkinannya
untuk tidak dipekerjakan. Perempuan cenderung mendapatkan upah lebih kecil
daripada laki-laki.
Lingkungan keluarga Posisi perempuan dalam keluarga pada umumnya di
masyarakat Indonesia pada khususnya, masihlah berada di bawah laki – laki.
Seperti kasus istri yang bekerja di luar laki. Seperti kasus istri yang bekerja di luar
rumah harus mendapat persetujuan dari suami, namun pada umumnya, meskipun
istri bekerja, haruslah tidak boleh memiliki memiliki penghasilan dan posisi lebih
tinggi dari suaminya. Meskipun perempuan sudah bekerja di luar rumah, mereka
juga harus memperhitungkan segala kegiatan yang ada di rumah, mulai dari
memasak hingga mengurus anak
REFERENSI :
Bengkelappek.org/opini/174-kesetaraan-gender-peran-antara-laki-laki-dan-perempuan-yang-
seimbang.html. Diakses tanggal 1 Desember 2021
Diskes.baliprov.go.id/id/ISU-GENDER-DALAM-BIDANG-KESEHATAN. Diakses pada
tanggal 1 Desember 2021
Echy Rosalia Putri /echyrosalia. 2008. “IKUTI Permasalahan Gender di Indonesia” dalam
Indonesia” dalam http://m.kompasiana.com/echyrosalia/permasalahangender-di-
indonesia_5510da6ba333110237ba8f47. Diakses tanggal 3 Desember
http://www.kompasiana.com/pakcah/ketika-penghasilan-istri-lebih-tinggi-dari-
suami_54f34cdf7455137c2b6c705f) Diakses tanggal 3 Desember 2021
http://archives.portalsatu.com/ekbis/para-wanita-cantik-ini-kini-pilih-jadi-tukangojek/.
Diakses tanggal 3 Desember 2021