Hal 182-190
ABSTRAK — Tujuan penelitian ini adalah mengetahui arti tersendiri. Batik adalah suatu cara menerapkan corak
bagaimana hasil jadi pemanfaatan tepung tapioka, tepung atau motif di atas kain yang melewati suatu tahapan
ketan dan tepung terigu sebagai alternative pengganti malam celup rintang warna menggunakan malam sebagai bahan
dalam membuat rekayasa kain batik .Seperti yang kita ketahui baku perintangnya. Rancangan dan motif batik didapat
batik merupakan warisan budaya yang turun temurun.
dari inspirasi kehidupan, keagamaan, kebudayaan
Pembuatan batik sendiri selalu berinovasi dan berkembang
seiring kemajuan tekhnologi. Batik tepung sudah ditemukan bangsa, juga keadaan alam Indonesia [2] Bila ditinjau
sejak lama namun sudah ditinggalkan akibat hasil jadi yang dari langkah pembuatan, pengertian kata benda, juga
kurang memuaskan juga efisiensi kerja yang kurang praktis. pemanfaatannya, batik dapat juga disebut kain bercorak.
Salah satu cara mengembangkan batik adalah dengan Batik tersusun dari kata “mbat” . “Mbat” yaitu kata
mengajarkan sejak dini generasi baru untuk memahami arti ngembat yang artinya memukul atau melempar beberapa
makna serta cara pembuatan batik itu sendiri. Dalam kali. Sementara “tik” dari kata nitik yang memiliki arti
mengajarkan batik tentu saja akan lebih mudah apabila resiko titik, membuat titik atau menulis. Jadi, membatik artinya
kecelakaan diminimalisir. Selain itu pemanfaatan bahan yang melempar banyak titik berulang kali pada selembar kain
banyak didapat disekitar akan sangat membantu apabila hingga berbentuk suatu corak tertentu. Dalam seni rupa,
bahan asli yang tersedia terbatas. Tepung makanan secara
garis terbentuk dari hubungan titik-titik yang menjadi
karakteristik merupakan bahan yang cocok untuk
menghalangi warna dalam pembuatan ragam hias batik. satu. [5] Seiring berkembangnya jaman, batik juga mulai
Penelitian ini akan menggunakan metode Literatur review berkembang corak, motifnya sampai dengan cara
dengan menelaah jurnal terkait kemudian ditarik kedalam pembuatannya sehingga terciptalah rekayasa batik
sebuah kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan membuat kain bermotif layaknya kain batik.
ketiga jenis tepung tersebut dapat dimanfaatkan sebagai Salah satu perwujudan rekayasa batik tersebut,
alternative pengganti malam dalam membuat rekayasa kain adalah pembuatan kain bermotif dengan teknik perintang
batik dengan kualitas yang beragam. Pembuatan diawali warna. Dari banyaknya jenis tekstil yang diproses
dengan membuat adonan tepung terlebih dahulu menjadi dengan teknik rintang warna, di Indonesia digunakan
perintang siap pakai kemudian diaplikasikan diatas kain teknik seperti teknik celup rintang [8] Perintangan yaitu
sesuai motif yang diinginkan. Masing-masing tepung memiliki
suatu teknik pembuatan motif yang melalui proses
karakteristik berbeda terutama pada kelenturan setelah
diaplikasikan diatas kain. Tepung ketan setelah kering tidak merintangi dan menutupi dengan material atau bahan
mudah retak dan menghasilkan motif yang rapi dan tegas , yang memiliki sifat menolak cairan atau zat warna dan
sedang tepung tapioka kurang menembus kedua sisi kain digunakan untuk mencelup kain. Teknik berikut biasa
sehingga bagian pinggir motif kurang rapi kemudian tepung dikenal dengan sebutan wax-resist dyeing. [1]
terigu mudah retak setelah kering sehingga motif kurang Perkembangan teknik perintangan warna di Indonesia
tegas. memiliki banyak macam diantaranya yaitu teknik ikat
celup seperti pelangi, tritik, sasirangan, jumputan dan
Kata kunci : perintang tepung, batik tepung, rekayasa batik. Sedang di Nigeria juga ditemukan teknik sejenis
batik, perintang warna. yang bernama adire eleko yaitu memanfaatkan pasta
berbahan dasar tepung tapioka dan Jepang yaitu
I. PENDAHULUAN katazome dengan memanfaatkan pasta yang dibuat dari
Batik merupakan warisan nenek moyang bangsa tepung beras menjadi perintang warna.
Indonesia. Salah satu jenis tekstil dengan cara Teknik pembuatan batik awalnya
pembuatan tradisional juga dengan corak yang memiliki menggunakan batang bambu yang dipukul menjadi
182
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190
kuas. Kemudian mulai dikembang dengan yang tersebut dinamakan dengan “kain simbut”
menggunakan alat bernama canting dan berbahan kemudian baru setelah malam ditemukan, bubur ketan
tembaga setelah ditemukan zat perintang malam ini tidak lagi digunakan. [22] Mengembangkan
(lilin) yang merupakan campuran dari beberapa perintang non-malam dengan tepung makanan adalah
bahan seperti Gondo Rukem, Minyak Hewan, Damar sebuah solusi dan inovasi yang dapat dikembangkan
Mata Kucing, Minyak Kelapa, Lilin Lanceng, Parafin, untuk mengurangi resiko kecelakaan yang mungkin saja
Lilin Tawon/ Kote, Mikrowax, dan Lilin bekas. [10] terjadi dalam membatik.
Bahan perintang warna yang paling sering dipakai Berdasarkan beberapa pernyataan diatas maka
adalah malam atau lilin. Malam yang telah diterapkan mulailah dikembangkan kembali perintang warna yang
pada kain sesuai sketsa lalu diberi warna melalui sebuah berbahan dasar tepung. Perintang warna berbahan dasar
proses pencelupan, kemudian melakukan pelorodan atau tepung memiliki karakteristik kental dan dingin sehingga
proses menghilangkan malam dengan cara merebus akan lebih aman digunakan oleh segala usia termasuk
kain. Lilin batik merupakan material yang digunakan anak-anak yang ingin belajar membuat kain bermotif
untuk menutupi permukaan kain menyesuaikan gambar batik. Tepung adalah salah satu bahan dasar dari tepung
motif batik, membuat permukaan yang ditutup menolak komposit. Tersusun dari zat-zat antara lain karbohidrat,
atau kedap terhadap warna yang dibubuhkan pada kain. protein, lemak, vitamin, juga mineral. Tepung adalah
Lilin batik ini tidak terbuat dari satu macam bahan saja, suatu produk olahan mentah yang digunakan sebagai
melainkan campuran atau kombinasi dari beberapa bahan baku industri lanjutan. Tepung merupakan
bahan pokok pembuatan lilin. partikel yang padat dengan bentuk mulai dari butiran
Karakteristik malam yang umum digunakan oleh halus sampai sangat halus sesuai jenis dan
pengrajin batik adalah yang dapat meleleh pada suhu penggunaannya. Tepung biasa digunakan sebagai bahan
tertentu dan segera membeku jika dingin. Hal ini kebutuhan rumah tangga misalnya membuat kue dan
membuat pembatik harus terus-menerus dekat pada roti, bahan baku industri, sampai dengan keperluan
kompor dan wajan agar malam yang digunakan penelitian.. [12] Tepung berasal dari berbagai jenis
mencapai tingkat kekentalan yang sesuai dan dapat bahan nabati, antara lain seperti umbi-umbian, sayuran
tembus sempurna diatas kain. Hal ini tentu baik baik saja serta padi-padian dan juga akar-akaran, yang memiliki
jika sang pembatik adalah seorang ahli. Tapi apa yang zat tepung, pati atau kanji. Karakteristik tepung yang
akan terjadi jika orang awam dan anak-anak yang kental dan mengikat apabila dicampurkan dengan air
membuat batik, maka akan sangat rawan terjadi diyakini dapat menahan kain dari pewarna namun hasil
kecelakaan. jadinya akan tergantung dengan tingkat kepadatan
Salah satu cara membubuhkan ragam hias pada adonan.
permukaan kain adalah teknik menahan pewarna. Syarat
bahan yang dapat digunakan dalam menahan pewarna Seperti pada penjelasan sebelumya, maka
ialah menempel dengan mudah pada permukaan kain didapatkanlah perumusan masalah sebagai berikut.
dan pewarna yang dipakai tidak dapat menembus 1. Bagaimana hasil jadi rekayasa kain batik
perintang. Dalam lingkungan masyarakat di Republik menggunakan tepung ketan, tepung tapioka dan
Indonesia, bahan yang sesuai kriteria tersebut adalah tepung terigu?
bubur atau pasta berbahan dasar beras ketan. Pada kain 1. Bagaimana teknik pembuatan rekayasa akin batik
yang permukaannya telah rata, bubur atau pasta yang
menggunakan tepung ketan, tepung tapioka dan
tidak terlalu panas kemudian dapat langsung dioles
menggunakan kuas atau potongan bambu yang dipukul tepung terigu?
hingga menyerupai kuas, membentuk suatu corak Tujuan dari artikel berikut adalah
tertentu. Setelah itu dianginkan hingga bubur mengering, 1. Menganalisis hasil jadi rekayasa kain batik
kain kemudian dicelupkan atau dioles dengan pewarna menggunakan tepung ketan, tepung tapioka dan
cair. Dikarenakan bubur yang tidak dapat ditembus oleh tepung terigu sebagai perintang warna.
cairan, maka bagian sketsa yang ditutupi dengan bubur 1. Mengetahui teknik pembuatan rekayasa kain
tidak dapat ditembus oleh pewarna. Kemudian saat batik menggunakan tepung ketan, tepung tapioka
bubur telah dihilangkan dari permukaan kain, corak
dan tepung terigu.
yang tadinya tertutup oleh bubur akan terlihat. Inilah
teknik menahan warna yang paling praktis di Indonesia.
[9] Rupanya dulu pada awal batik dibuat, bubur dari
ketan digunakan sebagai bahan penutup kain dan kain
183
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190
II. METODE PENELITIAN Tepung ketan terbuat dari beras ketan yang
Dalam artikel ini metode penelitian yang berwarna putih, bukan berwarna transparan serta telah
digunakan merupakan metode literature review yaitu melalui tahap penggilingan hingga berbentuk butiran
mengidentifikasikan kemudian menilai, serta dengan ukuran sesuai dengan yang diinginkan. Tepung
menginterpretasikan seluruh temuan kedalam suatu ketan bisa didapatkan antara lain melalui proses
wadah atau suatu topik penelitian, bertujuan menjawab merendam beras ketan kurang lebih 2-3 jam. kemudian
perumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya mencuci beras ketan hingga bersih serta ditiriskan
[14] dengan menelaah jurnal terkait judul yang kemudian dihancurkan dan diayak hingga diperoleh
digunakan. tepung ketan yang halus.
Produksi beras ketan di Indonesia kurang lebih
Adapun langkah-langkah dari Literature Reviews 42.000 ton setiap tahun. Pemakaian beras ketan biasanya
sebagai berikut : sebagai bahan baku industri makanan, akan tetapi
1. Perumusan permasalahan. ketersediaan beras ketan yang terbatas membuat
Memilih tema penelitian yang sesuai dengan isu Indonesia harus mendatangkan beras ketan dari
serta permasalahan yang diambil harus Thailand. Sebuah data menyebutkan bahwa pada tahun
dipaparkan secara tepat dan lengkap. 2013 beras ketan yang diimpor menyentuh angka
1. Mencari literatur yang relevan dengan 120.000 ton didatangkan dari Thailand dan Vietnam.
pemelitian. Pusat produksi beras ketan di Indonesia sendiri hanya
2. Evaluasi data. ada di tiga daerah seperti di Jawa Timur, Subang, dan
3. Analisis dan interpretasi. Jawa Tengah.
Selajutnya dipaparkan dalam bentuk deskriptif dengan 2. Tepung Tapioka
analisis dari kajian-kajian pada literatur dan hasil Tepung tapioka memiliki banyak sebutan di
penelitian yang relevan. Hasil dari berbagai telaah Indonesia salah satunya disebut tepung aci atau kanji.
penelitian literasi ini akan digunakan sebagai acuan Tepung tapioka merupakan tepung yang dibuat dari
untuk mengidentifikasi analisis perbedaan hasil jadi singkong atau umbi akar ketela pohon. Tapioka
dalam pembuatan berbagai macam tepung seperti ketan, mempunyai sifat yang mirip dengan sagu, menjadikan
terigu dan tapioka sebagai bahan baku perintang warna pemakaian keduanya seringkali dipertukarkan. Tepung
pada rekayasa motif batik.. tapioka adalah produk olahan setengah jadi yang biasa
digunakan sebagai bahan pangan. Dikarenakan bahan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dasar pembuatan tepung ini adalah ubi singkong
A. Pengertian Tepung dibiarkan mengendap terutama zat larutannya, membuat
Tepung adalah salah satu bahan dasar dari tepung tepung ini mengandung sumber karbohidrat serta kalori
komposit. Tersusun dari zat-zat antara lain karbohidrat, (energi) yang tinggi. Tahapan yang dimanfaatkan untuk
protein, lemak, vitamin, juga mineral. Tepung adalah menghasilkan pati tapioka dalam industry ini adalah
suatu produk olahan mentah yang digunakan sebagai pencucian, pengupasan, pati. Tahapan proses yang
bahan baku industri lanjutan. Tepung merupakan dimaksud adalah pemarutan ketela pohon kemudian
partikel yang padat dengan bentuk mulai dari butiran ekstraksi saripatinya, penyaringan partikel halus,
halus sampai sangat halus sesuai jenis dan separasi dan pembasahan serta pengeringan.
penggunaannya. Tepung biasa digunakan sebagai bahan Departemen Kesehatan RI 1996 menyebutkan
kebutuhan rumah tangga misalnya membuat kue dan dalam datanya bahwa karbohidrat dari tepung tapioka
roti, bahan baku industri, sampai dengan keperluan bernilai kisaran 86,9 gram dari jumlah total 100 gram.
penelitian.. [12] Kemudian pada tepung terigu memiliki 77,3 gram.
1. Tepung ketan Sementara itu tapioka mempunyai kandungan
Beras ketan putih atau yang memiliki nama ilmiah amilopektin cukup tinggi kurang lebih 69,06 % sehingga
oryza sativa glutinosa adalah satu dari beragam jenis dapat memberikan tekstur yang lebih renyah pada
padi dan termasuk kedalam keluarga Graminae. Butiran produk. [21]
bijinya sebagian besar tersusun dari zat pati yaitu sekitar 3. Tepung Terigu
80-85%. Zat tersebut terkandung dalam endosperma dan Tepung terigu terbuat dari gandum serta
terdiri oleh beberapa granula pati yang berukuran 3-10 didapatkan menggunakan proses menggiling gandum
milimikron. dan seringkali dimanfaatkan sebahai bahan baku industri
184
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190
pangan. Komposisi terbanyak yang terdapat pada tepung makanan. Tepung tapioka juga layak digunakan sebagai
terigu adalah pati yaitu sekitar 70% terdiri atas amilosa bahan baku pewarna putih alami untuk industri pangan
dan amilopektin. Besar komponen amilosa didaalam pati dan industri tekstil.
dengan suhu 56 - 62 gelatinisasi adalah sekitar 20% Terkandung sejumlah besar zat pati tak
[4]. Keistimewaan tepung terigu dibandingkan serealia termodifikasi pada tepung tapioka. Tepung ini juga
lain ialah terdapat kandungan protein mudah dimanfaatkan sebagai bahan baku dan tambahan dalam
menggumpal atau disebut gluten yang juga bersifat banyak industri seperti kertas, tekstil, bahan perekat
elastis dan mengembang apabila ditambahkan dengan serta olahan pangan. [7]
air. Gluten biasa dimanfaatkan sebagai bahan tambahan Menurut Koswara ada beberapa factor antara lain
yang berguna untuk menambah kadar protein didalam warna tepung, kandungan air, banyak serat dan kotoran
roti. Terigu yang memiliki kadar air 14%, kadar abu 0,25 juga tingkat kekentalan yang menjadi suatu penentu
– 0,60%, gluten basah 24 – 36% dan kadar protein 8 - penilaian akan kualitas tapioka. [15]
12%, merupakan kadar mutu terigu yang dikehendaki 3. Tepung Terigu
pada umumnya. [3] Tepung terigu merupakan hasil dari proses
menggiling biji gandum. Terdapat kandungan gluten
B.Tepung makanan sebagai perintang warna didalam tepung terigu yang terbentuk ketika tepung
Pemanfaatan tepung makanan sebagai alternativ terigu dicampur dengan air. Glutenin atau gluten adalah
bagian elastis seperti karet yang tersisa setelah tepung
perintang warna pada rekayasa batik merupakan sebuah
terigu dicuci dengan air untuk menghilangkan pati,
usaha penganekaragaman bahan yang sebelumnya polisakarida nonpati dan bagian lain yang larut air.
merupakan bahan makanan kemudian dapat digunakan Gluten dengan sifatnya yang mampu mengikat tersebut
sebagai perintang warna. Menurut karakteristik dari membuatnya cocok untuk digunakan sebagai perintang.
komponen masing-masing tepung, dapat disimpulkan Tepung terigu, tepung sagu serta tepung maizena
bahwa tepung memiliki karakteristik yang dibutuhkan adalah bahan makanan yang karakteristinya dapat
dalam bahan perintang warna. dimanfaatkan sebagai bahan perintang warna pada kain
katun dan juga sutra, sehingga bahan makanan tersebut
1. Tepung ketan
dapat menjadi bahan baku alternatif perintang non
Salah satu cara membubuhkan ragam hias pada malam . [18]
permukaan kain adalah teknik menahan pewarna. Syarat
bahan yang dapat digunakan dalam menahan pewarna C.Langkah pembuatan Batik dengan perintang tepung
ialah menempel dengan mudah pada permukaan kain 1. Membuat batik dengan tepung ketan
dan pewarna yang dipakai tidak dapat menembus
Berdasarkan penelitian (Bayu Wirawan DKK:
perintang. Dalam lingkungan masyarakat di Republik
Indonesia, bahan yang sesuai kriteria tersebut adalah 2018) pembuatan batik dengan tepung ketan diawali
bubur atau pasta berbahan dasar beras ketan. Pada kain dengan membuat bubur simbut. Setelah bubur siap
yang permukaannya telah rata, bubur atau pasta yang barulah diaplikasikan pada kain.
tidak terlalu panas kemudian dapat langsung dioles
menggunakan kuas atau potongan bambu yang dipukul A. Menyiapkan bahan.
hingga menyerupai kuas, membentuk suatu corak 1) 150 gr tepung beras ketan
tertentu. Setelah itu dianginkan hingga bubur mengering, 2) 200 gr gula jawa
kain kemudian dicelupkan atau dioles dengan pewarna 2) 90 gr tawas
cair. Dikarenakan bubur yang tidak dapat ditembus oleh 3) 650 cc air bersih
cairan, maka bagian sketsa yang ditutupi dengan bubur 4) 5 gr Bensoat
tidak dapat ditembus oleh pewarna. Kemudian saat
5) 80 gr lem PVAC
bubur telah dihilangkan dari permukaan kain, corak
yang tadinya tertutup oleh bubur akan terlihat. Inilah Rebus air dengan suhu tinggi hingga
teknik menahan warna yang paling praktis di Indonesia. mendidih, lalu kecilkan api dan masukan gula
[9] jawa serta tawas, aduk perlahan hingga larut.
2. Tepung tapioka Setelah bahan larut masukan tepung beras ketan
dan aduk pelan sampai mengental. Diamkan
Tepung tapioka dimanfaatkan menjadi bahan
adonan bubur hingga dingin setelah itu masukan
pengental, pengisi serta bahan pengikat pada industri
bensoat dan lem PVAC.
pangan serta dapat menambah kerenyahan pada
185
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190
186
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190
187
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190
TABEL I
HASIL ANALISIS HASIL ANALISIS KARAKTERISTIK PERINTANG TEPUNG
188
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190
189
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190
Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta. Tersedia [22] Susanto, Sewan. (1980). Seni Kerajinan Batik
dalam : http://journal.isi.ac.id Indonesia. Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan.
[21] Supriyadi. (2012). Effects of Amylose- Lembaga Penelitian Industri, Departemen
Amylopectin Ratio and Water Content to Perindustrian Ri. Jogjakarta. Tersedia dalam :
Crispiness and Hardness of Fried Product Model. http://lib.kemenperin.go.id
Department of Food Science and [23] Tyas, Happy. (2010). Batik Blora. .jurnal tata
Technology.Faculty of Agricultural Engineering Busana Volume 2 Nomor 1 (2010). Universitas
and Technology.IPB. Bogor. Tersedia dalam : Negeri Surabaya. Surabaya. Tersedia dalam :
https://repository.ipb.ac.id https://ejournal.unesa.ac.id
190