Anda di halaman 1dari 9

e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021.

Hal 182-190

ANALISIS PEMANFAATAN TEPUNG SEBAGAI BAHAN BAKU


PERINTANG WARNA PADA REKAYASA KAIN BATIK

Nihayah Nurul Warda1), Urip Wahyuningsih2)


1)
Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, dan Universitas
Negeri Surabaya
Jl. Ketintang, Ketintang, Kec. Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60231
2)
Program Studi D3 Tata Busana, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, dan Universitas Negeri Surabaya
Jl. Ketintang, Ketintang, Kec. Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60231
e-mail: nihayawarda@mhs.unesa.ac.id1), uripwahyuningsih@unesa.ac.id 2)

ABSTRAK — Tujuan penelitian ini adalah mengetahui arti tersendiri. Batik adalah suatu cara menerapkan corak
bagaimana hasil jadi pemanfaatan tepung tapioka, tepung atau motif di atas kain yang melewati suatu tahapan
ketan dan tepung terigu sebagai alternative pengganti malam celup rintang warna menggunakan malam sebagai bahan
dalam membuat rekayasa kain batik .Seperti yang kita ketahui baku perintangnya. Rancangan dan motif batik didapat
batik merupakan warisan budaya yang turun temurun.
dari inspirasi kehidupan, keagamaan, kebudayaan
Pembuatan batik sendiri selalu berinovasi dan berkembang
seiring kemajuan tekhnologi. Batik tepung sudah ditemukan bangsa, juga keadaan alam Indonesia [2] Bila ditinjau
sejak lama namun sudah ditinggalkan akibat hasil jadi yang dari langkah pembuatan, pengertian kata benda, juga
kurang memuaskan juga efisiensi kerja yang kurang praktis. pemanfaatannya, batik dapat juga disebut kain bercorak.
Salah satu cara mengembangkan batik adalah dengan Batik tersusun dari kata “mbat” . “Mbat” yaitu kata
mengajarkan sejak dini generasi baru untuk memahami arti ngembat yang artinya memukul atau melempar beberapa
makna serta cara pembuatan batik itu sendiri. Dalam kali. Sementara “tik” dari kata nitik yang memiliki arti
mengajarkan batik tentu saja akan lebih mudah apabila resiko titik, membuat titik atau menulis. Jadi, membatik artinya
kecelakaan diminimalisir. Selain itu pemanfaatan bahan yang melempar banyak titik berulang kali pada selembar kain
banyak didapat disekitar akan sangat membantu apabila hingga berbentuk suatu corak tertentu. Dalam seni rupa,
bahan asli yang tersedia terbatas. Tepung makanan secara
garis terbentuk dari hubungan titik-titik yang menjadi
karakteristik merupakan bahan yang cocok untuk
menghalangi warna dalam pembuatan ragam hias batik. satu. [5] Seiring berkembangnya jaman, batik juga mulai
Penelitian ini akan menggunakan metode Literatur review berkembang corak, motifnya sampai dengan cara
dengan menelaah jurnal terkait kemudian ditarik kedalam pembuatannya sehingga terciptalah rekayasa batik
sebuah kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan membuat kain bermotif layaknya kain batik.
ketiga jenis tepung tersebut dapat dimanfaatkan sebagai Salah satu perwujudan rekayasa batik tersebut,
alternative pengganti malam dalam membuat rekayasa kain adalah pembuatan kain bermotif dengan teknik perintang
batik dengan kualitas yang beragam. Pembuatan diawali warna. Dari banyaknya jenis tekstil yang diproses
dengan membuat adonan tepung terlebih dahulu menjadi dengan teknik rintang warna, di Indonesia digunakan
perintang siap pakai kemudian diaplikasikan diatas kain teknik seperti teknik celup rintang [8] Perintangan yaitu
sesuai motif yang diinginkan. Masing-masing tepung memiliki
suatu teknik pembuatan motif yang melalui proses
karakteristik berbeda terutama pada kelenturan setelah
diaplikasikan diatas kain. Tepung ketan setelah kering tidak merintangi dan menutupi dengan material atau bahan
mudah retak dan menghasilkan motif yang rapi dan tegas , yang memiliki sifat menolak cairan atau zat warna dan
sedang tepung tapioka kurang menembus kedua sisi kain digunakan untuk mencelup kain. Teknik berikut biasa
sehingga bagian pinggir motif kurang rapi kemudian tepung dikenal dengan sebutan wax-resist dyeing. [1]
terigu mudah retak setelah kering sehingga motif kurang Perkembangan teknik perintangan warna di Indonesia
tegas. memiliki banyak macam diantaranya yaitu teknik ikat
celup seperti pelangi, tritik, sasirangan, jumputan dan
Kata kunci : perintang tepung, batik tepung, rekayasa batik. Sedang di Nigeria juga ditemukan teknik sejenis
batik, perintang warna. yang bernama adire eleko yaitu memanfaatkan pasta
berbahan dasar tepung tapioka dan Jepang yaitu
I. PENDAHULUAN katazome dengan memanfaatkan pasta yang dibuat dari
Batik merupakan warisan nenek moyang bangsa tepung beras menjadi perintang warna.
Indonesia. Salah satu jenis tekstil dengan cara Teknik pembuatan batik awalnya
pembuatan tradisional juga dengan corak yang memiliki menggunakan batang bambu yang dipukul menjadi

182
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190

kuas. Kemudian mulai dikembang dengan yang tersebut dinamakan dengan “kain simbut”
menggunakan alat bernama canting dan berbahan kemudian baru setelah malam ditemukan, bubur ketan
tembaga setelah ditemukan zat perintang malam ini tidak lagi digunakan. [22] Mengembangkan
(lilin) yang merupakan campuran dari beberapa perintang non-malam dengan tepung makanan adalah
bahan seperti Gondo Rukem, Minyak Hewan, Damar sebuah solusi dan inovasi yang dapat dikembangkan
Mata Kucing, Minyak Kelapa, Lilin Lanceng, Parafin, untuk mengurangi resiko kecelakaan yang mungkin saja
Lilin Tawon/ Kote, Mikrowax, dan Lilin bekas. [10] terjadi dalam membatik.
Bahan perintang warna yang paling sering dipakai Berdasarkan beberapa pernyataan diatas maka
adalah malam atau lilin. Malam yang telah diterapkan mulailah dikembangkan kembali perintang warna yang
pada kain sesuai sketsa lalu diberi warna melalui sebuah berbahan dasar tepung. Perintang warna berbahan dasar
proses pencelupan, kemudian melakukan pelorodan atau tepung memiliki karakteristik kental dan dingin sehingga
proses menghilangkan malam dengan cara merebus akan lebih aman digunakan oleh segala usia termasuk
kain. Lilin batik merupakan material yang digunakan anak-anak yang ingin belajar membuat kain bermotif
untuk menutupi permukaan kain menyesuaikan gambar batik. Tepung adalah salah satu bahan dasar dari tepung
motif batik, membuat permukaan yang ditutup menolak komposit. Tersusun dari zat-zat antara lain karbohidrat,
atau kedap terhadap warna yang dibubuhkan pada kain. protein, lemak, vitamin, juga mineral. Tepung adalah
Lilin batik ini tidak terbuat dari satu macam bahan saja, suatu produk olahan mentah yang digunakan sebagai
melainkan campuran atau kombinasi dari beberapa bahan baku industri lanjutan. Tepung merupakan
bahan pokok pembuatan lilin. partikel yang padat dengan bentuk mulai dari butiran
Karakteristik malam yang umum digunakan oleh halus sampai sangat halus sesuai jenis dan
pengrajin batik adalah yang dapat meleleh pada suhu penggunaannya. Tepung biasa digunakan sebagai bahan
tertentu dan segera membeku jika dingin. Hal ini kebutuhan rumah tangga misalnya membuat kue dan
membuat pembatik harus terus-menerus dekat pada roti, bahan baku industri, sampai dengan keperluan
kompor dan wajan agar malam yang digunakan penelitian.. [12] Tepung berasal dari berbagai jenis
mencapai tingkat kekentalan yang sesuai dan dapat bahan nabati, antara lain seperti umbi-umbian, sayuran
tembus sempurna diatas kain. Hal ini tentu baik baik saja serta padi-padian dan juga akar-akaran, yang memiliki
jika sang pembatik adalah seorang ahli. Tapi apa yang zat tepung, pati atau kanji. Karakteristik tepung yang
akan terjadi jika orang awam dan anak-anak yang kental dan mengikat apabila dicampurkan dengan air
membuat batik, maka akan sangat rawan terjadi diyakini dapat menahan kain dari pewarna namun hasil
kecelakaan. jadinya akan tergantung dengan tingkat kepadatan
Salah satu cara membubuhkan ragam hias pada adonan.
permukaan kain adalah teknik menahan pewarna. Syarat
bahan yang dapat digunakan dalam menahan pewarna Seperti pada penjelasan sebelumya, maka
ialah menempel dengan mudah pada permukaan kain didapatkanlah perumusan masalah sebagai berikut.
dan pewarna yang dipakai tidak dapat menembus 1. Bagaimana hasil jadi rekayasa kain batik
perintang. Dalam lingkungan masyarakat di Republik menggunakan tepung ketan, tepung tapioka dan
Indonesia, bahan yang sesuai kriteria tersebut adalah tepung terigu?
bubur atau pasta berbahan dasar beras ketan. Pada kain 1. Bagaimana teknik pembuatan rekayasa akin batik
yang permukaannya telah rata, bubur atau pasta yang
menggunakan tepung ketan, tepung tapioka dan
tidak terlalu panas kemudian dapat langsung dioles
menggunakan kuas atau potongan bambu yang dipukul tepung terigu?
hingga menyerupai kuas, membentuk suatu corak Tujuan dari artikel berikut adalah
tertentu. Setelah itu dianginkan hingga bubur mengering, 1. Menganalisis hasil jadi rekayasa kain batik
kain kemudian dicelupkan atau dioles dengan pewarna menggunakan tepung ketan, tepung tapioka dan
cair. Dikarenakan bubur yang tidak dapat ditembus oleh tepung terigu sebagai perintang warna.
cairan, maka bagian sketsa yang ditutupi dengan bubur 1. Mengetahui teknik pembuatan rekayasa kain
tidak dapat ditembus oleh pewarna. Kemudian saat batik menggunakan tepung ketan, tepung tapioka
bubur telah dihilangkan dari permukaan kain, corak
dan tepung terigu.
yang tadinya tertutup oleh bubur akan terlihat. Inilah
teknik menahan warna yang paling praktis di Indonesia.
[9] Rupanya dulu pada awal batik dibuat, bubur dari
ketan digunakan sebagai bahan penutup kain dan kain

183
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190

II. METODE PENELITIAN Tepung ketan terbuat dari beras ketan yang
Dalam artikel ini metode penelitian yang berwarna putih, bukan berwarna transparan serta telah
digunakan merupakan metode literature review yaitu melalui tahap penggilingan hingga berbentuk butiran
mengidentifikasikan kemudian menilai, serta dengan ukuran sesuai dengan yang diinginkan. Tepung
menginterpretasikan seluruh temuan kedalam suatu ketan bisa didapatkan antara lain melalui proses
wadah atau suatu topik penelitian, bertujuan menjawab merendam beras ketan kurang lebih 2-3 jam. kemudian
perumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya mencuci beras ketan hingga bersih serta ditiriskan
[14] dengan menelaah jurnal terkait judul yang kemudian dihancurkan dan diayak hingga diperoleh
digunakan. tepung ketan yang halus.
Produksi beras ketan di Indonesia kurang lebih
Adapun langkah-langkah dari Literature Reviews 42.000 ton setiap tahun. Pemakaian beras ketan biasanya
sebagai berikut : sebagai bahan baku industri makanan, akan tetapi
1. Perumusan permasalahan. ketersediaan beras ketan yang terbatas membuat
Memilih tema penelitian yang sesuai dengan isu Indonesia harus mendatangkan beras ketan dari
serta permasalahan yang diambil harus Thailand. Sebuah data menyebutkan bahwa pada tahun
dipaparkan secara tepat dan lengkap. 2013 beras ketan yang diimpor menyentuh angka
1. Mencari literatur yang relevan dengan 120.000 ton didatangkan dari Thailand dan Vietnam.
pemelitian. Pusat produksi beras ketan di Indonesia sendiri hanya
2. Evaluasi data. ada di tiga daerah seperti di Jawa Timur, Subang, dan
3. Analisis dan interpretasi. Jawa Tengah.
Selajutnya dipaparkan dalam bentuk deskriptif dengan 2. Tepung Tapioka
analisis dari kajian-kajian pada literatur dan hasil Tepung tapioka memiliki banyak sebutan di
penelitian yang relevan. Hasil dari berbagai telaah Indonesia salah satunya disebut tepung aci atau kanji.
penelitian literasi ini akan digunakan sebagai acuan Tepung tapioka merupakan tepung yang dibuat dari
untuk mengidentifikasi analisis perbedaan hasil jadi singkong atau umbi akar ketela pohon. Tapioka
dalam pembuatan berbagai macam tepung seperti ketan, mempunyai sifat yang mirip dengan sagu, menjadikan
terigu dan tapioka sebagai bahan baku perintang warna pemakaian keduanya seringkali dipertukarkan. Tepung
pada rekayasa motif batik.. tapioka adalah produk olahan setengah jadi yang biasa
digunakan sebagai bahan pangan. Dikarenakan bahan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dasar pembuatan tepung ini adalah ubi singkong
A. Pengertian Tepung dibiarkan mengendap terutama zat larutannya, membuat
Tepung adalah salah satu bahan dasar dari tepung tepung ini mengandung sumber karbohidrat serta kalori
komposit. Tersusun dari zat-zat antara lain karbohidrat, (energi) yang tinggi. Tahapan yang dimanfaatkan untuk
protein, lemak, vitamin, juga mineral. Tepung adalah menghasilkan pati tapioka dalam industry ini adalah
suatu produk olahan mentah yang digunakan sebagai pencucian, pengupasan, pati. Tahapan proses yang
bahan baku industri lanjutan. Tepung merupakan dimaksud adalah pemarutan ketela pohon kemudian
partikel yang padat dengan bentuk mulai dari butiran ekstraksi saripatinya, penyaringan partikel halus,
halus sampai sangat halus sesuai jenis dan separasi dan pembasahan serta pengeringan.
penggunaannya. Tepung biasa digunakan sebagai bahan Departemen Kesehatan RI 1996 menyebutkan
kebutuhan rumah tangga misalnya membuat kue dan dalam datanya bahwa karbohidrat dari tepung tapioka
roti, bahan baku industri, sampai dengan keperluan bernilai kisaran 86,9 gram dari jumlah total 100 gram.
penelitian.. [12] Kemudian pada tepung terigu memiliki 77,3 gram.
1. Tepung ketan Sementara itu tapioka mempunyai kandungan
Beras ketan putih atau yang memiliki nama ilmiah amilopektin cukup tinggi kurang lebih 69,06 % sehingga
oryza sativa glutinosa adalah satu dari beragam jenis dapat memberikan tekstur yang lebih renyah pada
padi dan termasuk kedalam keluarga Graminae. Butiran produk. [21]
bijinya sebagian besar tersusun dari zat pati yaitu sekitar 3. Tepung Terigu
80-85%. Zat tersebut terkandung dalam endosperma dan Tepung terigu terbuat dari gandum serta
terdiri oleh beberapa granula pati yang berukuran 3-10 didapatkan menggunakan proses menggiling gandum
milimikron. dan seringkali dimanfaatkan sebahai bahan baku industri

184
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190

pangan. Komposisi terbanyak yang terdapat pada tepung makanan. Tepung tapioka juga layak digunakan sebagai
terigu adalah pati yaitu sekitar 70% terdiri atas amilosa bahan baku pewarna putih alami untuk industri pangan
dan amilopektin. Besar komponen amilosa didaalam pati dan industri tekstil.
dengan suhu 56 - 62 gelatinisasi adalah sekitar 20% Terkandung sejumlah besar zat pati tak
[4]. Keistimewaan tepung terigu dibandingkan serealia termodifikasi pada tepung tapioka. Tepung ini juga
lain ialah terdapat kandungan protein mudah dimanfaatkan sebagai bahan baku dan tambahan dalam
menggumpal atau disebut gluten yang juga bersifat banyak industri seperti kertas, tekstil, bahan perekat
elastis dan mengembang apabila ditambahkan dengan serta olahan pangan. [7]
air. Gluten biasa dimanfaatkan sebagai bahan tambahan Menurut Koswara ada beberapa factor antara lain
yang berguna untuk menambah kadar protein didalam warna tepung, kandungan air, banyak serat dan kotoran
roti. Terigu yang memiliki kadar air 14%, kadar abu 0,25 juga tingkat kekentalan yang menjadi suatu penentu
– 0,60%, gluten basah 24 – 36% dan kadar protein 8 - penilaian akan kualitas tapioka. [15]
12%, merupakan kadar mutu terigu yang dikehendaki 3. Tepung Terigu
pada umumnya. [3] Tepung terigu merupakan hasil dari proses
menggiling biji gandum. Terdapat kandungan gluten
B.Tepung makanan sebagai perintang warna didalam tepung terigu yang terbentuk ketika tepung
Pemanfaatan tepung makanan sebagai alternativ terigu dicampur dengan air. Glutenin atau gluten adalah
bagian elastis seperti karet yang tersisa setelah tepung
perintang warna pada rekayasa batik merupakan sebuah
terigu dicuci dengan air untuk menghilangkan pati,
usaha penganekaragaman bahan yang sebelumnya polisakarida nonpati dan bagian lain yang larut air.
merupakan bahan makanan kemudian dapat digunakan Gluten dengan sifatnya yang mampu mengikat tersebut
sebagai perintang warna. Menurut karakteristik dari membuatnya cocok untuk digunakan sebagai perintang.
komponen masing-masing tepung, dapat disimpulkan Tepung terigu, tepung sagu serta tepung maizena
bahwa tepung memiliki karakteristik yang dibutuhkan adalah bahan makanan yang karakteristinya dapat
dalam bahan perintang warna. dimanfaatkan sebagai bahan perintang warna pada kain
katun dan juga sutra, sehingga bahan makanan tersebut
1. Tepung ketan
dapat menjadi bahan baku alternatif perintang non
Salah satu cara membubuhkan ragam hias pada malam . [18]
permukaan kain adalah teknik menahan pewarna. Syarat
bahan yang dapat digunakan dalam menahan pewarna C.Langkah pembuatan Batik dengan perintang tepung
ialah menempel dengan mudah pada permukaan kain 1. Membuat batik dengan tepung ketan
dan pewarna yang dipakai tidak dapat menembus
Berdasarkan penelitian (Bayu Wirawan DKK:
perintang. Dalam lingkungan masyarakat di Republik
Indonesia, bahan yang sesuai kriteria tersebut adalah 2018) pembuatan batik dengan tepung ketan diawali
bubur atau pasta berbahan dasar beras ketan. Pada kain dengan membuat bubur simbut. Setelah bubur siap
yang permukaannya telah rata, bubur atau pasta yang barulah diaplikasikan pada kain.
tidak terlalu panas kemudian dapat langsung dioles
menggunakan kuas atau potongan bambu yang dipukul A. Menyiapkan bahan.
hingga menyerupai kuas, membentuk suatu corak 1) 150 gr tepung beras ketan
tertentu. Setelah itu dianginkan hingga bubur mengering, 2) 200 gr gula jawa
kain kemudian dicelupkan atau dioles dengan pewarna 2) 90 gr tawas
cair. Dikarenakan bubur yang tidak dapat ditembus oleh 3) 650 cc air bersih
cairan, maka bagian sketsa yang ditutupi dengan bubur 4) 5 gr Bensoat
tidak dapat ditembus oleh pewarna. Kemudian saat
5) 80 gr lem PVAC
bubur telah dihilangkan dari permukaan kain, corak
yang tadinya tertutup oleh bubur akan terlihat. Inilah Rebus air dengan suhu tinggi hingga
teknik menahan warna yang paling praktis di Indonesia. mendidih, lalu kecilkan api dan masukan gula
[9] jawa serta tawas, aduk perlahan hingga larut.
2. Tepung tapioka Setelah bahan larut masukan tepung beras ketan
dan aduk pelan sampai mengental. Diamkan
Tepung tapioka dimanfaatkan menjadi bahan
adonan bubur hingga dingin setelah itu masukan
pengental, pengisi serta bahan pengikat pada industri
bensoat dan lem PVAC.
pangan serta dapat menambah kerenyahan pada

185
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190

Aduk seluruh bahan hingga tercampur rata.


Gunakan alat pengaduk cepat seperti mixer agar
seluruh bahan tercampur rata dan tidak
menggumpal.
Tepung memiliki tingkat fermentasi cukup
tinggi sehingga bahan pendamping dibutuhkan
untuk meningkatkan kualitas bubur agar lebih
tahan lama dan tidak basi. Gambar 2. Pengaplikasian perintang ketan diatas
kain.
(Sumber : Bayu Wirawan, 2018)

Gambar 1. Perebusan bubur simbut


(Sumber : Bayu Wirawan, 2018) Gambar 3. Pewarnaan dan pencucian perintang
ketan
a. Pengaplikasian perintang diatas kain. (Sumber : Bayu Wirawan, 2018)
a) Siapkan kain, potong kain ke dalam
ukuran yang diinginkan dan
sesuaikan dengan banyak bubur yang
dibuat.
b) Buatlah sketsa dengan menggunakan
pensil atau bisa juga dengan
memindahkan motif dari kertas
dengan menggunakan karbon.
c) Lekatkan bubur simbut diatas kain. Gambar 4. Hasil jadi rekayasa batik perintang ketan
Gunakan media seperti botol cuka (Sumber : Bayu Wirawan, 2018)
atau pipping bag pada motif kecil dan
kuas pada motif besar atau lebar. 2. Membuat batik dengan tepung tapioka
d) Biarkan hingga bubur simbut kering Berdasarkan penelitian Putry Malinda [16]
dalam suhu ruangan atau diangin prosedur pembuatan motif dengan tepung
anginkan. Pastikan bubur benar benar tapioka adalah sebagai berikut:
kering. a. Bahan yang digunakan yaitu, tepung tapioka,
e) Proses pewarnaan diawali dengan kain mori (primisima), pewarna kain batik
menyiapkan warna reaktif seperti
yaitu zat warna reaktif (reactive dyes) orange,
napthol. Celupkan kain yang sudah
dibatik. Selain pencelupan, air dan waterglass.
pewarnaan juga dapat dilakukan b. Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan
dengan menggunakan kuas. yaitu, baskom, meja datar, timbangan,
f) Pelorodan bubur dapat dilakukan sendok, kocokan telur (Ballon Whisk),
dengan air dingin. Cuci kain hingga plastik segitiga (Pipping Bag), spuit polos,
bersih dari bubur. isolasi, cangkir ukuran atau gelas ukur plastik
g) Keringkan 500 mililiter.
c. Membuat adonan tepung terlebih dahulu
dengan mencampur tepung tapioka dan air
kemudian dikocok hingga larut.

186
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190

d. Membuat motif diatas kain. dengan motif yang di bubuhkan pada


e. Mengaplikasikan adonan diatas kain masing-masing sisinya. Sehingga nantinya
menggunakan plastic segituga (pipping bag). akan terdapat bagian yang tetap berwarna
f. Selanjutnya proses pewarnaan dan pelorodan. putih bersih pada permukaan kain yang
merupakan bagian yang tertutup adonan
juga bagian berwarna muda atau lebih terang
dari warna yang digunakan pada bagian
permukaan kain sebaliknya yang tidak
tertutup adonan.

Gambar 5. Proses membatik dengan tepung tapioka.


(sumber : Putry Malinda, 2018)

Gambar 7. Pengaplikasian dan pewarnaan rekayasa


batik dengan perintang terigu
(Sumber: Djajang dan Agung 2020)

Gambar 6. Hasil jadi rekayasa batik dengan perintang


tepung tapioka.
(Sumber : Putry Malinda, 2018)

3. Membuat batik dengan tepung terigu


Berdasarkan penelitian Djajang dan agung [19]
a. yang pertama adalah membuat bubur atau Gambar 8. Hasil jadi motif batik dengan perintang terigu
pastanya terlebih dahulu dengan cara (Sumber: Djajang dan Agung 2020)
dimasak. Untuk pembuatan bubur, ukuran
Ketiga hasil jadi rekayasa kain batik yang telah
yang diterapkan adalah 30gr tepung didapatkan dari perintang tepung tapioka, tepung ketan
kemudian dicampur dengan air 300cc dan tepung terigu memiliki corak motif yang cukup
setelah itu dimasak dengan api sedang terang dan tajam. Kualitas motif yang didapat tergantung
hingga mengental. Bila menginginkan dengan kadar air juga kekentalan perintang yang dibuat.
adonan lebih encer karena akan digunakan Hasil jadi kain yang didapat tidak kalah jauh dengan
membuat goresan yang cepat dan lebih batik yang menggunakan lilin sebagai perintangnya.
ekspresif maka perlu ditambahkan air.
ukurannya adalah 30gr tepung dengan air
400cc.
b. selanjutnya pengaplikasian adonan ini bisa
dilakukan dengan cara bolak balik di atas
permukaan kain pada corak yang berbeda,
ketika pewarnaan dilakukan, hasil jadi pada
kedua permukaan kain akan berbeda sesuai

187
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190

TABEL I
HASIL ANALISIS HASIL ANALISIS KARAKTERISTIK PERINTANG TEPUNG

Analisis Tepung ketan Tepung tapioka Tepung terigu


Tektur perintang yang Perintang yang dihasilkan cukup
Tekstur perintang melekat dihasilkan kental. Dan melekat lengket dan melekat. Namun
pada kain dengan baik pada kain. Tidak pecah setelah setelah kering, perintang mudah
setra tidak pesah setelah diaplikasikan diatas kain dan pecah dan terpisah dari
kering. Culup lengket kering. Hal ini sesuai dengan permukaan kain. Kondisi
sehingga tidak mudah pendapat Happy Tyas [23] perintang terlihat tidak
Tekstur mengelupas namun untuk yaitu hasil yang didapatkan menempel kuat dan melekatnya
perintang lebih amannya pewarnaan pada ragam hias batik tampak cenderung tidak stabil pada kain,
tetap tidak menggunakan jelas pada kedua sisi, tidak sehingga proses mewarna harus
perendaman melainkan terlihat retak akibat perentang dilakukan dengan cepat dam
pencelupan yang bersifat yang pecah di setiap motif menggunakan warna yang
cepat ataupun dioles batik. Serta menurut Supriono, dilakukan dengan disemprot atau
menggunakan kuas. corak yang dihasilkan terlihat dicelup cepat, tanpa perlu
jelas tampak pada kain. [6] melalui proses perendaman.
Perintang yang dihasilkan
dapat menembus kain dengan Perintang tidak bisa menembus
Perintang menembus
baik. Sesuai dengan pendapat kain memungkingkan untuk
dikedua bagian kain, akan
Daya tembus Happy Tyas pada jurnal tata melekatannya dapat
tetapi tidak terlalu kuat
kain busana (2010) bahwa hasil diaplikasikan langsung baik
pada bagian sisi yang tidak
jadi motif batik atau corak hanya pada satu sisi terlebih
ditutup perintang.
jelas di bagian baik juga dahulu maupun kedua sisi kain.
buruk. [23]
Motif yang dihasilkan rapi Motif yang dihasilkan kurang
namun pada bagian pinggir Motif yang dihasilkan jelas jelas dan pada salah satu bagian
motif masih sedikit tembus karna menutup dengan baik. sedikit tembus warna juga
Motif yang
pewarna, oleh sebab itu Bagian pinggiran motif jelas sedikit retak akibat sifat terigu
dihasilkan
menutup kain dengan dan motif tampak terang pada pecah saat dikeringkan namun
perintang dikedua sisi kedua sisi. motif masih terlihat cukup jelas.
dianjurkan.
Waktu
1-2 hari 1-2 hari 1-2 hari
pengeringan
Pewarna yang
Napthol, Indigosol Napthol, Indigosol Napthol, Indigosol
digunakan
Jenis kain yang
Kain mori Kain mori Kain mori
digunakan.

pembuatan dan komposisi yang benar. Ketiga tepung


IV. KESIMPULAN dapat mencegah warna dan menghasilkan motif batik
Berdasarkan tujuan penelitian maka kesimpulan sesuai yang diinginkan. Ketiganya dapat menempel
yang didapat dalam penelitian berikut: dengan kuat pada kain sehingga cocok digunakan
A. Tepung ketan, tepung tapioka dan tepung terigu sebagai perintang warna dalam membatik.
ketiganya memiliki karakteristik yang sedikit berbeda B. Ketiga tepung memiliki kualitas hasil jadi yang
namun tetap dapat menjadi bahan perintang warna non berbeda, dapat diketahui dari hasil yang didapat pada
malam yang berkualitas tinggi tergantung dengan proses proses pembuatannya. Perintang dengan tepung tapioka

188
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190

dapat menembus kain dengan baik pada kedua sisi. JURNAL


Tepung ketan dapat menempel dengan baik dan [11] Bayu Wirawan D. S., Inva Sariyati, Yustiana
memiliki kelenturan sehingga perintang tidak pecah saat Dwirainaningsih (2018). Bubur Simbut Sebagai
digunakan dan perintang tepung dapat pecah saat kering Perintang Warna Dalam Pembuatan Ragam Hias
dan membutuhkan proses penutupan dikedua sisi untuk Pada Kain. Jurnal Litbang.Vol.14. Pekalongan.
Tersedia dalam :
mendapatkan hasil maksimal.
https://jurnal.pekalongankota.go.id
C. Ketiga perintang tersebut lebih aman digunakan [12] Djoni, Wibowo. (2012). Artikel Uji Coba
disbandingkan malam karna pengaplikasian dapat Pembuatan Cookies Dengan Tepung Kulit Telur
dilakukan saat keadaan dingin. Bahan lebih mudah Ayam Sebagai Pengganti Terigu. jurnal
didapat karena tepung merupakan bahan pangan yang perhotelan, 04 (01). Universitas Binus. Tersedia
dapat ditemui dimanapun. Namun kekurangannya adalah dalam :
bahan cepat basi karena termasuk bahan pangan alami. http://library.binus.ac.id/Collections/journal_det.
[13] Hanifah Fitriani. (2017). Pengolahan Kulit Umbi
Perintang tepung juga tidak menutup kain dengan Singkong (Manihot Utilissima) Di Kawasan
sempurna karena beberapa jenis tepung membutuhkan Kampung Adat Cireundeu Sebagai Bahan Baku
lebih banyak zat perekat akibat mudah kering dan retak Alternatif Perintang Warna Pada Kain. e-
saat diaplikasikan diatas bahan. Pembuatannya Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 .
membutuhkan komposisi yang pas terlebih sehingga Telkom University. Tersedia dalam :
perintang dapat menembus kain dengan baik dan https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac
.id
menghasilkan motif yang jelas.
[14] Kitchenham, B. and Charters, S. (2007).
Guidelines for Performing Systematic Literature
DAFTAR PUSTAKA Reviews in Software Engineering. Technical
Buku Report EBSE 2007-001. Keele University and
[1] Abdul Aziz Sa’du. (2010). Buku Panduan mengenal Durham University. Tersedia dalam :
dan membuat Batik. Harmoni Yogyakarta. http://userpages.uni-koblenz.de
[2] Anas, Biranul, dkk. (1997). Refleksi Seni Rupa [15] Koswara, S. Pengolahan Aneka Kerupuk. (2010).
Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta Tersedia dalam : https://Ebookpangan.com
[3] Astawan M. (2004) Sehat bersana aneka sehat [16] Putry Malinda. (2018) Pengaruh Berat Tepung
pangan alami. Tiga serangkai. Solo. Tapioka Terhadap Hasil Jadi Motif Batik Tepung
[4] Belitz., H, D., dan Grosch, W., (1987). Food (Flour Paste batik) Pada blus (Blouse). Jurnal tata
Chemistry, Springer Verlag Berlin Heldenberg, Busana Vol 8 No 1. Universitas Negeri Surabaya.
New York. Tersedia dalam : https://ejournal.unesa.ac.id
[5] Musman, A dan Arini. (2011). Batik Warisan [17] Sariyati, Inva dan Utami, Prastiyo. (Desember
Adiluhung Nusantara. G-Media. Yogyakarta 2018). Pemanfaatan Pati Ganyong (Canna Edulis)
[6] Supriono, Primus. (2016). Ensiklopedia The Sebagai Bahan Baku Perintang Warna Pada Kain.
Heritage Of Batik Identitas Persatu Kebanggaan Majalah Dinamika Kerajinan Dan Batik, Vol 35,
Bangsa. CV Andi Offset. Yogyakarta. no. 2. Tersedia dalam :
[7] Soebijanto, S. (1993). HFS dan Industri Ubi http://ejournal.kemenperin.go.id
Kayu Lainnya. PT Gramedia Pustaka Utama . [18] Sedjati, Djandjang Purwo. (November 2019)
Jakarta. Keben (Barringtonia Asiarica), Motif dan
[8] Isti Kartika. (2010). Dinamika kerajinan dan batik. Pewarnaan Batik. Corak. Jurnal Seni Kriya, Vol.
Vol. 27. Balai besar kerajinan batik jogjakarta. 8, No. 2. Tersedia dalam : http://journal.isi.ac.id
Jogjakarta [19] Sedjati, Djandjang Purwo. (Mei-Oktober 2020).
[9] Iwan Tirta , (2009). Batik Sebuah Lakon. Gaya Tepung Makanan Sebagai Alternatif Perintang
Favorit Press. Jakarta. Dalam Penciptaan Karya Seni Tekstil Corak
[10] Soeparman. (1998). Tekhnologi Batik, dalam seni .Jurnal Seni Kriya Vol. 9 No.1. Tersedia dalam :
lukis batik indonesia. Jogjakarta: Taman Budaya http://journal.isi.ac.id
Propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta. [20] Sumino. (September 2007) Perancangan Kain
Simbut untuk Kriya Tekstil. DIPA Tahun 2007,

189
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 182-190

Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta. Tersedia [22] Susanto, Sewan. (1980). Seni Kerajinan Batik
dalam : http://journal.isi.ac.id Indonesia. Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan.
[21] Supriyadi. (2012). Effects of Amylose- Lembaga Penelitian Industri, Departemen
Amylopectin Ratio and Water Content to Perindustrian Ri. Jogjakarta. Tersedia dalam :
Crispiness and Hardness of Fried Product Model. http://lib.kemenperin.go.id
Department of Food Science and [23] Tyas, Happy. (2010). Batik Blora. .jurnal tata
Technology.Faculty of Agricultural Engineering Busana Volume 2 Nomor 1 (2010). Universitas
and Technology.IPB. Bogor. Tersedia dalam : Negeri Surabaya. Surabaya. Tersedia dalam :
https://repository.ipb.ac.id https://ejournal.unesa.ac.id

190

Anda mungkin juga menyukai