Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

RAGAM KESENIAN BUDAYA SERIWIJAYA


KEARIFAN LOKAL

Oleh Kelompok:
1. Cinta Olivia Indra
2. Alif Anugrah Rama Chandra
3. Rizky Pratama Setiawan
4. Nadhif Galang Fasah
5. M. Salman Alfaresyi
6. Nadhira Salwa
7. Nufail Ahdana
8. Keyla Enda
9. Fatma Dwi
10. Annisa Naila
11. Rezqi Kurnia

SMA NEGERI 5 PALEMBANG


TAHUN PELAJARAN 2023-2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kesenian khas Sumatera Selatan Batik jumputan adalah salah satu jenis batik yang
menggunakan teknik jumputan untuk membuat motifnya. Jumputan sendiri adalah
salah satu teknik yang digunakan untuk membuat motif batik dengan cara mengikat
kencang beberapa bagian kain yang kemudian dicelupkan pada pewarna pakaian. Batik
jumputan dihasilkan dengan cara mengikat kencang pada beberapa bagian kain
menggunakan koin, kelereng, bola dan lain-lain.

Proses pembuatan batik jumputan dimulai dengan memilih kain yang akan digunakan,
biasanya kain katun atau sutera yang sudah diwarnai putih atau polos. Kemudian, kain
dibentangkan dan dilapisi dengan lilin menggunakan alat yang disebut canting atau cap.
Canting digunakan untuk melukis atau menggambar motif pada kain dengan cara
meneteskan lilin secara manual. Sedangkan cap adalah alat cetak yang digunakan untuk
mencetak motif pada kain dengan lilin.

Setelah motif selesai dibuat, kain direndam dalam larutan pewarna alami atau kimia.
Pewarna alami yang sering digunakan pada batik jumputan adalah pewarna dari daun
indigo, kulit kayu secang, dan daun ketapang. Sedangkan pewarna kimia yang
digunakan antara lain pewarna sintetis.

Setelah proses pewarnaan selesai, kain dijemur dan dicuci hingga bersih. Kemudian,
lilin dihilangkan dengan cara melelehkan kain pada suhu yang tinggi. Kain yang sudah
selesai diproses dapat dijadikan berbagai macam produk, seperti kain panjang, baju, tas,
atau aksesori.

Keunikan dari batik jumputan terletak pada motif yang dihasilkan. Motif batik
jumputan biasanya berupa bunga-bungaan atau bentuk geometris yang sederhana.
Warna yang digunakan pada batik jumputan juga cenderung lebih cerah dan kontras
dibandingkan dengan teknik batik lainnya.
Batik jumputan memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat penting bagi masyarakat
Indonesia. Batik jumputan dianggap sebagai warisan budaya yang harus dijaga dan
dilestarikan. Selain itu, batik jumputan juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi
karena sering dijadikan sebagai produk kain untuk pakaian atau aksesori. Oleh karena
itu, penting bagi kita untuk melestarikan dan mengembangkan teknik batik jumputan
agar tetap lestari dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.
BAB II
RANCANGAN PENGELUARAN

Karyawan
Karyawan Jumlah

Anggota Kelompok 11 orang

Bahan Baku
Bahan Harga

Kain Rp20.000/pcs

Pewarna Wantex,garam/cuka makan Rp5.000 /pcs

Bingkai Rp.70.000/pcs

BAB III
CARA PEMBUATAN KAIN

1.2. Bahan dan Alat


1. Kain
2. Wantex
3. Baskom
4. Air
5. Karet
6. Sendok
7. Gelas

1.3. Cara Pembuatan


1. Ikat kain sesuai pola yang diinginkan menggunakan karet,
2. Jika sudah, taruh warna di gelas dan taruh air di gelas,
3. Warnai kain dengan wantex dan jika kesusahan, gunakan sendok untuk menuang
warna ke kainnya,
4. Jika sudah diwarnai sesuai keinginan, lepas karet dari kain lalu keringkan kain,
5. Jika sudah kering, kain siap digunakan.

BAB IV
PENUTUP
Pada umumnya, proses pembuatan batik jumputan dilakukan secara tradisional dengan
menggunakan teknik pencelupan dan pencucian yang berulang-ulang. Pertama-tama, kain
yang akan dibuat batik jumputan dicelupkan dalam larutan pewarna biru yang terbuat dari
daun indigo. Setelah itu, kain dikeringkan dan diproses lagi dengan cara menutupi bagian-
bagian tertentu pada kain dengan menggunakan tusuk sate atau benang sehingga membentuk
pola jumputan. Kain kemudian dicelupkan kembali dalam larutan pewarna yang lebih terang,
seperti merah atau kuning, sehingga warna-warna cerah pada pola jumputan terlihat jelas.

Keunikan dari batik jumputan terletak pada proses pembuatannya yang memerlukan
ketelatenan dan keahlian khusus dari pembuatnya. Sebuah kain batik jumputan yang memiliki
pola jumputan yang rumit dan warna-warna yang cerah dapat memakan waktu berhari-hari
bahkan berminggu-minggu untuk diselesaikan.

Batik jumputan sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang. Batik ini pertama kali
diperkenalkan oleh seorang pengrajin batik asal Pekalongan pada akhir abad ke-19. Karena
keindahannya, batik jumputan segera menjadi populer dan menjadi salah satu produk
unggulan dari Pekalongan. Hingga saat ini, batik jumputan masih banyak diproduksi dan
dijual di Pekalongan, serta menjadi salah satu kebanggaan budaya Indonesia.

Kesimpulannya, batik jumputan adalah salah satu jenis batik yang khas dari daerah
Pekalongan. Batik ini terbuat dari kain putih dengan pola jumputan berwarna cerah yang
dihasilkan dari teknik tusuk-sate pada proses pencelupan. Pembuatan batik jumputan
memerlukan ketelatenan dan keahlian khusus dari pembuatnya, sehingga kain batik jumputan
yang rumit dapat memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk diselesaikan.
Batik jumputan menjadi salah satu kebanggaan budaya Indonesia dan masih banyak
diproduksi dan dijual hingga saat ini.
LAMPIRAN
FOTO-FOTO PRODUK JUMPUTAN

Anda mungkin juga menyukai