Saat teknik pembuatan Batik Jumputan di bawa ke Indonesia, disambut gembira oleh
masyarakat. Pasalnya motif ini hadir dengan berbagai rangkaian warn a yang sangat cerah. Beberapa
daerah yang banyak terdapat Batik Jumputan antara lain, Sumatera seperti Palembang, Kalimantan
Selatan, Jawa dan Bali. Di Pulau Jawa sendiri, Batik Jumputan berkembang dengan baik di Solo,
Yogyakarta dan Pekalongan.
Motif Batik Jumputan memang di bawa dari Tiongkok, tetapi pada perkembangannya
dipengaruhi daerah masing-masing. Jadi jangan heran, kalau ada batik jumputan yang berbeda-beda
di setiap kota ya Moms.
Para pengrajin batik mengatakan, pewarna sintetis memiliki pilihan warna tak terbatas.
Sementara, pewarna alam prosesnya sangat rumit dan sulit untuk ditemukan. Kendati demikian,
kedua teknik pewarnaan ini tetap memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing Moms.
Panci
Gunting
Tali
Jarum
Spidol
Spatula
Wenter
Air
Garam dapur
1. Langkah awal saat akan membatik adlaah mempersiapkan semua bahan dan alatnya. Karena
jika ada yang tertinggal akan menghambat proses pembuatannya.
2. Selanjutnya buatlah pola dasar dengan menggunakan spidol, Buat bola sesuka hati karena
untuk latihan.
3. Pola yang sudah dibuat kemudian diikat dengan tali. Proses ini dapat membuat bagian yang
diikat tidak menyerap warna. Jadi perlu diperhatikan dengan seksama saat proses mengikat
talinya ya Moms.
4. Selanjutnya persiapan mencelup kain ke pewarna. Siapkan dua liter air untuk setiap warna
dan bubuhkan garam secukupnya.
5. Panaskan di atas perapian hingga mendidih. Jangan lupa untuk mengaduknya agar
pewarnanya benar-benar tercampur dengan sempurna.
6. Celupkan kain ke dalam larutan pewarna tadi saat masih mendidih. Lakukan berulang kali
sehingga tak ada lagi warna asli kain. Selain dicelup juga bisa digunakan teknik menyiram
atau kuas.
7. Lalu bilaslah kain tadi menggunakan air dingin agar pewarna yang tidak terserap karena
kelebihan pigmen tidak luntur atau tercampur ke warna lain.
9. Proses terakhir ialah menjemurnya dengan cara diangin-anginkan tanpa terkena sinar
matahari langsung. Agar terlihat rapi, jahitlah tepi kain agar benang pada kain terlihat lebih
rapi.
Kompor
Panci
4. Jika sudah mendidih, tambahkan pewarna, garam, dan cuka lalu aduk sampai semua serbuk
larut dan warna air berubah.
5. Basahi kain yang sudah bersih tadi menggunakan air yang bersih.
6. Setelah itu celupkan kain pada cairan pewarna. Moms bisa mencelupkan seluruh kain jika
hanya menginginkan satu warna saja ke dalam cairan pewarna yang sudah mendidih.
7. Aduk dan masak selama 20-30 menit agar warna dapat merata ke seluruh kain dan warna
merekat kuat.
8. Jika Moms ingin batik memiliki beberapa warna, celupkan saja sebagian kain pada cairan
warna pertama, kemudian kain yang belum terkena warna dicelupkan pada cairan pewarna
yang lainnya.
9. Moms juga bisa mencelupkan beberapa kali pada cairan pewarna yang berbeda untuk
mendapatkan batik dengan warna beragam. Setelah selesai proses pencelupan, angkat kain
lalu bilas menggunakan air yang dingin dan bersih. Selanjutnya lepas semua, peras kain dan
jemur sampai kering. Setelah kering, kamu bisa menyetrika agar kain menjadi rapi.
Harga Batik Jumputan
Foto: pinterest.com
Karena proses pembuatannya yang terbilang cukup mudah, sehingga banyak pengrajin
memproduksi Batik Jumputa. Harga yang dibanderol juga terbilang cukup terjangkau lho Moms.
Di beberapa daerah batik jumputan dijual mulai dari harga 20 ribu hingga ratusan ribu
tergantung kualitas bahan kain batik jumputan dan berapa panjang kamu ingin membeli batik
jumputan.
Setiap toko atau penjual kemungkinan menjual batik jumputan dengan harga yang berbeda-
beda, jadi pastikan saja membeli pada penjual yang terpercaya.
Saat ini sudah banyak sekali desainer Indonesia yang menggunakan Batik Jumputan untuk
membuat karya-karya mereka lho Moms. Apalagi, motifnya yang unik dan terkesan santai membuat
Batik Jumputan dapat digunakan dalam kesempatan apapaun Moms.