Anda di halaman 1dari 22

Batik Jumputan

Devi Fajariah, S.Pd, M.Pd


19831230 200903 2002
Arti Jumputan
• Kata jumputan sendiri diambil dari kata dasar
jumput menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI).
• Ini memiliki arti mengambil kain dengan cara
dicomot sedikit demi sedikit dengan tangan.
• Kemudian, nanti diikat agar bisa memberikan
pola nyata yang dicelupkan dalam pewarna.
Apa itu Batik Jumputan
• Mengutip Jurnal Penamas Adi Buana, batik jumputan adalah
suatu batik yang dibuat dengan cara ikat celup, yaitu diikat
dengan tali yang dicelupkan ke dalam warna. Batik ini tidak
menggunakan malam, tetapi kainnya diikat atau dijahit dan
dikerut menggunakan sebuah tali.

Sementara itu, Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras DIY
menjelaskan batik jumputan sebagai teknik batik yang membuat
motif batik dengan cara mengikat kencang sejumlah bagian kain,
lalu kain tersebut dicelupkan ke dalam pewarna pakaian
Teknik dalam membuat batik jumputan

• teknik ikat merupakan teknik yang menghindari


penyelupan ikatan kencang ke dalam suatu warna
sehingga ketika ikatan dilepas, gambarnya terbentuk.
• teknik jahitan adalah kain yang diberi pola berlebih
terlebih dahulu untuk dijahit dengan tusuk jelujur
pada garis warnanya menggunakan benang, lalu
benang ditarik sekuat mungkin hingga kain berkerut
serapat mungkin.
Motif Batik Jumputan
• Motif batik jumputan terbentuk dari teknik mencelupkan kain
ke zat warna, tetapi mencegah bagian-bagian yang diikat dari
penyerapan zat warna. Bagian yang terikat nantinya akan
menghasilkan suatu motif. Tentunya, teknik pengikatan yang
berbeda akan menghasilkan motif yang berbeda pula.

• Pembuatan motif batik jumputan dapat dilakukan dengan


mengikat uang koin, kelereng, atau batu pada beberapa
bagian kain yang menggunakan karet gelang.
Sejarah Penyebaran Batik Jumputan
Beberapa daerah yang banyak terdapat batik
jumputan antara lain:
• Sumatera seperti Palembang
• Kalimantan Selatan
• Jawa dan Bali
• Di Pulau Jawa sendiri, batik jumputan
berkembang dengan baik di Solo, Yogyakarta,
dan Pekalongan.
Cara Membuat Batik Jumputan
• Dalam membuat batik jumputan, anda akan
membutuhkan setidaknya 10 bahan yang
memiliki perannya masing-masing.
• Cara pembuatan batik jumputan dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu pembuatan pola,
pewarnaan, dan pengeringan
Alat dan Bahan
1. Kompor
2. Panci
3. Air
4. Garam
5. Pengaduk
6. Warna wenter
7. Kelereng
8. Kain putih
9. Tali rafia
10. Ember atau bak
Cara Kerja
a) Pembuatan pola
1. Siapkan kain, kelereng, dan tali rafia untuk membuat pola.
2. Ikat kelereng pada beberapa kain dengan tali rafia sekencang mungkin
dan variatif untuk pembuatan pola jumputan.

b) Pewarnaan
1. Untuk pewarnaan, rebus air terlebih dahulu menggunakan panci yang
ditumpangi ke kompor hingga mendidih.
2. Basahi kain putih dengan air bersih.
3. Celupkan kain pada cairan warna wenter. Bila menginginkan kain yang terdiri
dari satu warna saja, celupkan seluruh kain ke dalam larutan pewarna yang telah
mendidih sebelumnya.
4. Aduk selama 20-30 menit agar warna yang dihasilkan lebih merata dan kuat.
5. Kemudian, bila Anda menginginkan kain yang memiliki 2 warna atau lebih,
bungkus kain yang dijumput dengan plastik, lalu lakukan langkah kedua dan
ketiga lagi.
c) Pengeringan
1. Setelah pewarnaan selesai, segera angkat kain
dari panci.
2. Masukkan kain yang telah diwarnai ke dalam ember
yang berisi air biasa (temperatur ruangan) dan bersih.
3. Aduk kain selama 2-3 menit.
4. Angkat kain yang telah direndam dan jemur di bawah
matahari.
5. Batik jumput telah siap digunakan
Macam-macam Pola Jumputan

Anda mungkin juga menyukai