A. INFORMASI UMUM
Judul Elemen/Domain Sejarah dan Perkembangan Seni Batik Banten
Berkarya Seni Batik Banten
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik:
1. mampu mengamati, mengenal, merekam dan menuangkan
pengalaman dan pengamatannya terhadap lingkungan,
perasaan, empati atau penilaiannya secara visual dengan
menggunakan proporsi, gestur, ruang yang rinci. Karya peserta
didik mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik,
teknologi dan prosedur yang dipilihnya (sesuai minat dan
kemampuannya);
2. mampu memahami sejarah dan perkembangan seni batik
Banten dalam konteks ekspresi pribadi atau sesuai topik
tertentu;
3. mampu secara kritis mengevaluasi dan menganalisa efektivitas
pesan dan penggunaan medium sebuah karya, pribadi maupun
orang lain serta menggunakan informasi tersebut untuk
merencanakan langkah pembelajaran selanjutnya;
4. mampu memahami dan mengapresiasi berdasarkan perasaan,
empati dan penilaian pada karya batik secara ekspresif,
produktif, inventif dan inovatif. Peserta didik mampu
menggunakan kreativitasnya, mengajukan pertanyaan yang
bermakna dan mengembangkan gagasan dan menggunakan
berbagai sudut pandang untuk mendapatkan gagasan,
menciptakan peluang, menjawab tantangan dan menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga mampu
bekerja secara mandiri, bergotong royong maupun berkolaborasi
dengan bidang keilmuan lain atau masyarakat di lingkungan
sekitar;
Profil Pelajar Pancasila 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak
Mulia (Akhlak kepada manusia)
2. Mandiri (Kesadaran akan diri dan situasi)
3. Bernalar Kritis (Memperoleh dan proses informasi, analisis dan
evaluasi penalaran, refleksi dan evaluasi)
4. Berkebhinekaan Global (Mengenal dan menghargai
budaya, refleksi dan tanggung jawab)
5. Bergotong Royong (Kolaborasi, kepedulian)
6. Kreatif (Gagasan orisinal, karya orisinal, keluwesan berpikir).
B. KOMPONEN INTI
Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pengamatan , peserta didik mampu memahami
sejarah Batik Banten dengan baik
2. Melalui pengamatan, peserta didik mampu
mengidentifikasi motif Batik Banten dengan baik.
3. Dengan mengamati, peserta didik mampu mengidentifikasi
alat dan bahan pembuatan batik Banten
4. Dengan mengamati, peserta didik mampu mengidentifikasi
Motif Batik Banten dari jenis dan maknanya
5. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menjelaskan
motif Batik Banten dan proses pembuatan batik Banten
6. Melalui latihan terbimbing, peserta didik mampu membuat
Batik Banten.
Pertemuan ke-2
1. Apa yang kalian pelajari dari video membatik yang disematkan
pada whatsapp grup?
2. Apa yang harus kita perbuat untuk melestarikan Batik Banten?
Pertemuan ke-3
1. Sejauh ini, apa kesulitan yang ditemukan dalam mendesain motif
Batik Banten dengan media kertas uk A3?
2. Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan yang
ditemukan pada nomor 1?
Pertemuan ke-1
Kegiatan Pra - 1 atau 2 hari sebelumnya guru meminta ketua kelas untuk
Pembelajaran Pertemuan mempersiapkan grup whatsapp yang berisi guru dan
ke-1 seluruh peserta didik yang ada di kelas.
- Guru memberikan link video dari Youtube untuk dihayati
mengenai animasi Batik Banten yang berjudul “Batik
Banten Sebuah Rekonstruksi Sejarah”, yang menceritakan
mengenai sejarah Banten Lama yang kemudian diangkat
menjadi kekayaan budaya pada sebuah batik. Link video
tersebut : https://www.youtube.com/watch?v=41kYrUqtJnY
- Guru memberikan kalimat penyemangat yang memacu peserta
didik untuk belajar dan mengucapkan sampai berjumpa di
pembelajaran yang menyenangkan di kelas (hal ini sebagai
perhatian kepada peserta didik dan menanamkan sugesti yang
baik untuk pembelajaran yang akan dilaksanakan).
Pertemuan ke-2
Kegiatan Pra - 1 atau 2 hari sebelumnya guru menyapa peserta didik
Pembelajaran yang berada di whatsapp grup.
Pertemuan ke-2 - Guru memberikan link video dari Youtube tentang teknis
menggambar motif batik Banten . Link video tersebut :
- https://www.youtube.com/watch?v=r_q1vsX42_E
Pertemuan ke-3
Kegiatan Pra - 1 atau 2 hari sebelumnya guru menyapa peserta didik yang
Pembelajaran berada di whatsapp grup.
Pertemuan ke-3 - Guru memberikan kalimat penyemangat yang memacu peserta
didik untuk bersemangat menyelesaikan Motif Batik Banten
karya buatannya di kertas uk A3, dan mengucapkan sampai
berjumpa di pembelajaran yang menyenangkan di kelas (hal ini
sebagai perhatian kepada peserta didik dan menanamkan
sugesti yang baik untuk pembelajaran yang akan dilaksanakan).
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (15 menit)
Pertemuan ke-5 - Guru memberi salam, kemudian menanyakan kabar peserta
didik.
- Salah satu perserta didik memimpin untuk berdo’a, sebelum
dimulainya pembelajaran.
- Guru melakukan ice breaking untuk menjadikan suasana kelas
menyenangkan dan meningkatkan fokus belajar peserta didik.
- Guru memberikan pertanyaan pemantik.
- Guru menanggapi jawaban peserta didik dan mengaitkannya
dengan materi yang akan dipelajari.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
- Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan
tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
- Guru menyampaikan hal-hal yang akan dinilai dan teknik
penilaiannya.
Pertemuan ke-2
Peserta didik yang belajarnya tuntas, mengembangkan gambar yang
telah dibuat. Peserta didik yang belajarnya belum tuntas,
memperbaiki gambar atau desain batik Banten.
Pertemuan ke-3
Peserta didik yang belajarnya tuntas, diberikan materi pembuatan
batik Banten dari channel Youtube lain. Peserta didik yang
belajarnya belum tuntas, mengulang materi tersebut atau
memperbaiki karya batik yang telah dibuatnya (disesuaikan dengan
ketuntasan yang belum dimiliki).
Pertemuan ke-4 dan 5
Peserta didik yang belajarnya belum tuntas, diberiakan materi
menggambar motif batik di kain putih
Pertemuan ke 6 dan 7
Peserta didik yang belum tuntas, diberikan kesempatan
memperbaiki ataupun melanjutkan tugasnya (diberikan waktu
tambahan di luar jam pelajaran sesuai kesepakatan )
Pertemuan ke-8 dan 9
Peserta didik yang belum tuntas, diberikan kesempatan
memperbaiki ataupun melanjutkan tugasnya (diberikan waktu
tambahan di luar jam pelajaran sesuai kesepakatan )
Pertemuan ke-10
Peserta didik yang belum tuntas, diberikan kesempatan
memperbaiki ataupun melanjutkan tugasnya (diberikan waktu
tambahan di luar jam pelajaran sesuai kesepakatan )
Refleksi Peserta Didik 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran ini?
dan Guru 2. Apa yang dipelajari dari pembelajaran ini?
3. Apa yang perlu diperbaiki dari pembelajaran kali ini?
Judul Elemen Berkarya seni Batik Banten dengan Gutha Tamarind
Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pengamatan, peserta didik mampu
mengidentifikasi pembuatan motif batik Banten dengan
Gutha Tamarind
2. Dengan mengamati, peserta didik mampu mengidentifikasi
alat dan bahan pembuatan batik menggunakan teknik
Gutha Tamarind dengan benar.
3. Dengan mengamati, peserta didik mampu
mengidentifikasi teknik berkarya Batik Gutha Tamarind
dengan baik.
4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menjelaskan
motif Batik Banten dan proses pembuatan batik
menggunakan teknik Gutha Tamarind dengan benar.
5. Melalui latihan terbimbing, peserta didik mampu membuat
Batik Banten menggunakan teknik Gutha Tamarind dengan
baik.
Pemahaman Bermakna 3. Peserta didik secara mandiri berpikir kritis,
mengeksplorasi, menganalisis, merancang solusi,
memvalidasi ide.
4. Peserta didik berkolaborasi dalam kelompok,
menyumbangkan ide dalam menganalisis karya Batik
Banten.
3. Peserta didik menghargai pendapat yang berbeda saat berdiskusi
dalam menganalisis karya Batik Banten.
Pertemuan ke-12
3. Apa yang kalian pelajari dari video membatik menggunakan
teknik Gutha Tamarind yang disematkan pada whatsapp grup?
4. Apa yang harus kita perbuat untuk melestarikan Batik Banten?
Pertemuan ke-13
3. Sejauh ini, apa kesulitan yang ditemukan dalam pembuatan Batik
Banten menggunakan teknik Gutha Tamarind?
4. Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan yang
ditemukan pada nomor 1?
Pertemuan ke-11
Kegiatan Pra - 1 atau 2 hari sebelumnya guru meminta ketua kelas untuk
Pembelajaran mempersiapkan grup whatsapp yang berisi guru dan
Pertemuan ke- seluruh peserta didik yang ada di kelas.
11 - Guru memberikan link video dari Youtube untuk dihayati
mengenai animasi Batik Banten yang berjudul “Batik
Banten Sebuah Rekonstruksi Sejarah”, yang menceritakan
mengenai sejarah Banten Lama yang kemudian diangkat
menjadi kekayaan budaya pada sebuah batik. Link video
tersebut : https://www.youtube.com/watch?v=41kYrUqtJnY
Gambar 1. Thumbnail video “Batik Banten Sebuah Rekonstruksi Sejarah”
pada Youtube
Pertemuan ke-12
Kegiatan Pra - 1 atau 2 hari sebelumnya guru menyapa peserta didik
Pembelajaran yang berada di whatsapp grup.
Pertemuan ke-2 - Guru memberikan link video dari Youtube tentang teknis
pembuatan batik Gutha Tamarind. Link video tersebut :
- https://www.youtube.com/watch?v=KDEiSsgd-Gc
Pertemuan ke-13
Kegiatan Pra - 1 atau 2 hari sebelumnya guru menyapa peserta didik yang
Pembelajaran berada di whatsapp grup.
Pertemuan ke-3 - Guru memberikan kalimat penyemangat yang memacu peserta
didik untuk bersemangat menyelesaikan Batik Banten karya
buatannya masing-masing menggunakan teknik Gutha
Tamarind, dan mengucapkan sampai berjumpa di pembelajaran
yang menyenangkan di kelas (hal ini sebagai perhatian kepada
peserta didik dan menanamkan sugesti yang baik untuk
pembelajaran yang akan dilaksanakan).
Pertemuan ke-12
1. Apa yang kalian pelajari dari video membatik menggunakan
teknik Gutha Tamarind yang disematkan pada whatsapp grup?
2. Apa yang harus kita perbuat untuk melestarikan Batik Banten?
Pertemuan ke-13
6. Sejauh ini, apa kesulitan yang ditemukan dalam pembuatan
Batik Banten menggunakan teknik Gutha Tamarind?
7. Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan yang
ditemukan pada nomor 1?
Asesmen Afektif
Menilai sisi afektif peserta didik.
1. Teknik Observasi - saat pembelajaran berlangsug
2. Teknik Penilaian diri - saat pembelajaran usai menggunakan
Google Form
3. Penilaian antar teman - setelah pembelajaran usai menggunakan
Google Form
Pertemuan ke-12
Peserta didik yang belajarnya tuntas, mengembangkan gambar yang
telah dibuat. Peserta didik yang belajarnya belum tuntas,
memperbaiki gambar atau desain batik yang akan dibuat
menggunakan bahan Tamarind/asam jawa.
Pertemuan ke-13
Peserta didik yang belajarnya tuntas, diberikan materi pembuatan
batik Gutha Tamarind dari channel Youtube lain. Peserta didik yang
belajarnya belum tuntas, mengulang materi tersebut atau
memperbaiki karya batik yang telah dibuatnya (disesuaikan dengan
ketuntasan yang belum dimiliki).
Refleksi Peserta Didik 6. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran ini?
dan Guru 7. Apa yang dipelajari dari pembelajaran ini?
8. Apa yang perlu diperbaiki dari pembelajaran kali ini?
C. LAMPIRAN
Lembar Kerja Peserta 1. Lembar Asesmen Formatif (soal dalam bentuk permainan
didik pada aplikasi Quizizz).
2. Lembar Asesmen Nonkognitif (soal dalam bentuk Google Form)
3. Lembar Penilaian Proyek
Batik, berasal dari " Amba " yang bermakna " Menulis " dan " Titik" yang
bermakna Titik Batik diartikan sebagai proses pewarnaan celup rintang yang
menggunakan lilin malam.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), yang disebut batik adalah bahan kain
hasil pewarnaan celup rintang menurut corak-corak khas batik Indonesia, dengan
menggunakan lilin batik sebagai zat perintang. Oleh karena itu, yang disebut batik adalah
batik tulis, batik cap dan batik kombinasi cap dan tulis.
Seni Batik Indonesia berakar filsafat budaya agraris , ragam hias, lambang-
lambang, bahan dan sarana, bahkan kerangka waktu mengerjakannya semua ekspresi
kehidupan berbasis kebudaya dan pertanian.
Kapan batik Indonesia membatik mulai di Indonesia, berdasarkan beberapa literatur
ada yang mengatakan sebelum agama Hindu masuk ke pulau Jawa. Batik ada sejak abad
16 ( dalam buku "Batik Fabled Cloth Of Java " tulisan McCabe Elliot ). Mulai
menemukan bentuk formalnya pada zaman Sultan Agung, Kerajaan Mataram abad 17
(Menurut KRHT Hardjonagoro Go Tik Swan ). Ada juga menemukan bentuk dan
warnanya seperti halnya "selimut Van Banten " (menurut hasil ekskavasi Arkeolog
sekitar abad 14) dengan warna "Dongker browen ringrood " atau merah marun.
Tidak ada satu negarapun di dunia yang bisa membuktikan tempat asal mulanya
batik. Kaitan dengan citra identitas : Bila dunia bicara tentang batik, maka orang teringat
dengan Indonesia.
Pada 2 Oktober 2009, batik telah di tetapkan oleh UNESCO sebagai " Warisan
Budaya Dunia Tak Benda (Intangible World Culture Heritage) yang ditanda tangani oleh
Direktur Jenderal UNESCO pada 29 September 2009. Penetapan tersebut merupakan
pengakuan bahwa batik adalah asli Indonesia. Pengakuan dari UNESCO ini karena Batik
Indonesia berkaitan kaya dengan berbagai warisan budaya bangsa Indonesia lainnya,
seperti debus, keris, wayang, karawitan, tari, ukiran, relief candi.
Selama pendudukan Jepang ( 1942 1945 ), lahir gaya Hokokai, gaya Pagi Sore dan
gaya Terang Bulan, gaya-gaya ini memiliki keistimewaan sendiri dan masih diikuti
sampai sekarang.
1950-an, muncul kain batik Tiga Negeri, yang merupakan paduan berbeda unsur
batik tiga daerah, misal corak klasik Surakarta dan Yogyakarta dalam warna Pekalongan
atau buketan Pekalongan bersama corak ceplok Jawa klasik dalam paduan warna soga
dan pewarnaan kimiawi.
Sejak 1950, kain batik mulai digunakan sebagai bahan pakaian. Melihat potensi
budaya batik di tanah air, Presiden Soekarno pada tahun 1955 memprakasai dibuatnya
Batik Indonesia yang membawa pesan persatuan, bahwa bangsa Indonesia agar bersatu.
Soekarno menugaskan Hardjonagoro Go Tik Swan untuk mendesain batik tersebut,
karena keadiluhungan dari kreasi Hardjonagoro GTS, maka dilegitimasi karya-karyanya
sebagai Batik Indonesia.
Muncul koperasi batik GKBI (Gabungan Koperasi Batik Indonesia) pada tahun
1950 lahir dibentuk untuk menghimpun semua pembatikan kecil untuk membantu
memperoleh bahan mentah seperti pewarna dan kain mori, 1958 didirikan Pusat
Penelitian Batik di Yogyakarta.
1960-an muncul gaya Indonesia Raya, puncaknya pada akhir 1970- an. Sejak 1950
akhir 1970-an batik banyak diperkenalkan melalui pameran dan peragaan dalam acara
kunjungan kepala-kepala Negara lain, juga dalam pameran-pameran perdagangan dan
perindustrian. Catatan : pada 1900, dalam Expostion Universelle, sebuah pameran
internasional di Paris, Batik Indonesia memukau publik dan seniman.
Motif-motif tersebut diatas muncul selain berasal dari kraton, juga melalui perkawinan
kerabat keraton, hubungan dengan mancanegara seperti Cina, India, Arab, Jepang dan
Belanda.
Batik di Indonesia :
- Batik Jawa Tengah & D.I Yogyakarta.
- Pekalongan, Tegal, Semarang, Demak, Rembang, Jepara, Kudus, Lasem, Yogyakarta,
Kulon Progo, Bantul, Gunung kidul & Sleman.
- Batik Jawa barat : Tasikmalaya, Ciamis, Garut, Indramayu, Cirebon, Banten, Betawi,
Bogor, Kuningan, Majalengka.
- Batik Jawa Timur : Madura, Tuban, Sidoardjo, Pacitan, Batu malang.
- Batik Sumatera : Aceh, Bengkulu, Jambi, Palembang, Padang.
- Batik Bali : Tohpati, Batubulan, Gianyar.
- Batik Kalimantan : Sasirangan, Calapan (jumputan).
Berawal dari keterlibatan dalam berbagai kajian pemanfaatan ragam hias khas
daerah pada rancang bangun gedung-gedung pemerintah dan pemerhati lingkungan pada
penataan kota budaya Banten yang telah berjaya dimasa lalu.
Ditengah masanya pengkajian benda-benda sejarah hasil ekskavasi (penggalian)
para Arkeolog, menjadikan inspirasi untuk mencapai tujuan pembangunan kota yang
berbudaya, dalam rangka mengisi dimensi kekinian guna pra perencanaan pembangunan
Anjungan Banten di TMII dan rancang bangun RUMAH ADAT khas Banten serta
merevitalisasi penataan bangunan sejarah di Propinsi Banten.
Dengan rekonstruksi benda purbakala mengantarkan perhatian para tokoh masyarakat,
pemerintah daerah, bersama-sama arkeolog, Juni 2002 telah mengadakan pengkajian ragam hias
selama enam bulan berhasil menemukenali ragam hias khas Banten menjadi 75 motif berikut
dikukuhkan oleh pemerintah provinsi melalui Surat Keputusan Gubernur Banten nomor :
420/SK- RH/III/2003 tanggal 12 Maret 2003.
Gambar 3. 75 ragam hias hasil rekonstruksi arkeologi Nasional
sumber : buku “These Clothes Tell Stories” – Uke Kurniawan
Ragam hias yang melekat pada arsitektur merupakan khasanah potensi sumber
arkeologi Banten warisan intelektual masa lalu Banten.
Berangkat dari kearifan lokal yang terbenam dalam-dalam ditengah puing-puing
reruntuhan pusat kejayaan pemerintah Islam kesutanan Banten, berbagai benda-benda
kuna terukir dengan ragam hias yang unik menjadikan karya cipta membangkitkan anak
cucu kita ditanah Banten, ragam hias benda kuna itulah yang menjadikan inspirasi pada
sebuah artefak terwengkal untuk mendesain pola dasar batik sehingga menjadikan motif
dasar batik.
Berbekal desain motif dasar batik telah menggugah jiwa pemilik nama lengkap Uke
Kurniawan yang bekerja pada konsultan PT. Uthana group untuk menjadikan keputusan
Gubernur Banten dengan membentuk Panitia Peneliti dan Pengembang Batik Banten
tahun 2003.
Lelaki kelahiran Serang, 6 November 1958 pensiun muda sebagai pegawai negeri
sipil dari Departemen Pekerjaan Umum dan pada kepanitiaan telah menjabat Wakil
Ketua Panitia Peneliti dan Pengembang Batik Banten untuk menggeluti bidang seni
desain batik dari 75 ragam hias khas Banten yang sudah diaplikasikan kedalam 54 desain
batik sekaligus mendapat legitimasi dari lembaga hak intelektual tertinggi di Indonesia
pada 25 Mei 2004 atas desain dan karya ciptanya melalui Peraturan Menteri Kehakiman
RI nomor; M-01-HC.03.01/1987 sesuai Undang-undang Hak Cipta pasal 9.
Pada 22 - 24 september 2004 pengkajian dan evaluasi hasil rekonstruksi Arkeologi
menjadikan kreatifikasi bidang ekonomi berbasis budaya, pesertanya 30 provinsi para
arkeolog se-Indonesia yang dihadiri oleh Mendagri serta Menbudpar dengan Batik
Banten sebagai objek hasil evaluasi yang berpredikat : "Satu-satunya batik sejarah di
Indonesia."
Berbagai terobosan mengikuti langkah mewujudkan impian Batik Banten, takluput
dari pepatah dan nasehat para tokoh, untuk dapat diterima sebagai batik yang berbudaya
dikalangan masyarakat Banten tentunya harus lebih banyak dukungan dari masyarakatnya
dengan mengikuti berbagai event-event dan mensosialisasikannya kepada kelompok
organisasi, swasta, akademisi, serta pemerintah.
Terdapat 3 perbedaan antara Batik Banten dengan Batik lain di Indonesia diantaranya :
Motif Batik, pola dasar ragam hias berasal dari benda sejarah purbakala yang
disebut Artefak Terwengkal hasil ekskavasi Arkeolog tahun 1976 di Banten.
Warna, apapun warnanya batik banten cenderung warna abu- abu soft menunjukan
karakter wong Banten, ciri-ciri dari sifat warna abu-abu soft antara lain : Cita-citanya,
idenya, kemauannya, dan tempramennya cenderung tinggi namun pembawaan selalu
sederhana serta kalem / ayu atau cantik warna batiknya (pernyataan: Launching Batik
Banten deskripsi 7 Professor) pada kenyataan alam yang menunjang untuk daerah Banten
dikarenakan Airnya, sehingga menjadi ciri khasnya Batik Banten, menjadi ikon dengan
slogan : " bukan orang banten kalau tidak minum air banten ".
Filosofi (artinya) nama motif dan motif batik saling berkaitan dengan sejarah
banten, nama motif berasal dari " Toponim desa-desa kuna, nama gelar bangsawan/sultan
dan nama tata ruang dikesultanan banten".
F. Batik Banten
- Batik Banten adalah batik yang berkembang di Provinsi Banten.
- Motif batik Banten diambil dari motif atau hiasan yang ada pada benda benda
penemuan arkeologi
- Ragam hias yang ditemukan para arkeolog di situs Banten lama diperkenalkan kepada
masyarakat melalui media batik.
Gambar 3. Batik Banten
Seni Batik sebagai Salah Satu Karya Seni Rupa 2 Dimensi
Salah satu bahan yang paling pokok dalam membatik adalah kain, sebagai media tempat
motif akan dilukiskan. Untuk membatik biasanya kain yang biasa digunakan adalah jenis kain
katun seperti kain Voilissma, Primis, Primissima, mori biru, Philip, berkolyn, santung, blacu,
dan ada juga yang mempergunakan kain sutera alam. Media kain yang harus diperhatikan
adalah usahakan agar kain tersebut tidak mengandung kanji atau kotoran lainnya, karena hal
ini akan mengganggu proses penyerapan malam ataupun warna.
Malam merupakan bahan bahan utama yang menjadi ciri khas dalam proses membatik.
Dalam proses membatik, malam mempunyai fungsi untuk merintangi warna masuk ke dalam
serat kain dimana motif telah dipolakan dan agar motif tetap tampak. Sebelum menggunakan
malam, pilihlah malam yang sesuai dengan kebutuhan, karena malam memiliki jenis, sifat,
dan fungsi beragam.
Alat Batik
Link :
https://drive.google.com/file/d/1Qx3oKIIr-REnX_qtAyf6SFNvIAP7uj9R/view?usp=sharing
MEDIA PEMBELAJARAN
Nama Penyusun :
Satuan Pendidikan : SMKN
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Fase : X/E
Program Kejuruan : Semua Jurusan
Selain perangkat keras seperti laptop dan smartphone dengan bantuan koneksi internet, guru
juga menggunakan :
1. Video Pembelajaran
Youtube ARTtinie channel tentang Batik
Dan channel youtube yang lainnya
a. Whatsapp
Seperti yang kita tahu, aplikasi ini merupakan aplikasi layanan pesan paling populer di dunia
saat ini dan yang juga digunakan dalam pembelajaran. Link aplikasi tersebut :
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.whatsapp&hl=in&gl=US
b. Canva
Canva adalah sebuah tools untuk desain grafis yang menjembatani penggunanya agar adapat
dengan mudah merancang berbagai jenis desain kreatif secara online. Mulai dari mendesain
kartu ucapan, poster, brosur, infografik, hingga presentasi. Link aplikasi tersebut :
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.canva.editor&hl=in&gl=US
c. Quizizz
Quizizz adalah aplikasi yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Quizizz dapat digunakan
membuat pertanyaan pilihan ganda dengan 4 (empat) pilihan jawaban dengan salah satu
pilihan adalah jawaban dari pertanyaan tersebut, pertanyaan terbuka, atau lainnya. Link
aplikasi tersebut : https://play.google.com/store/apps/details?
id=com.quizizz_mobile&hl=in&gl=US
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Berikut merupakan Lembar Asesmen Diagnostik Kognitif peserta didik yang dilakukan pada
awal pembelajaran.
a. Pertemuan 1
b. Pertemuan 2
Penilaian Pribadi
Nama :
Kelas :
Semester :
Waktu Penilaian :
No Pernyataan
1 Saya berusaha belajar tentang seni batik Banten
ya Tidak
3 Saya mengikuti pembelajaran berkarya seni batik Banten dengan sungguh – sungguh
Ya Tidak
6 Saya aktif dalam mencari informasi tentang medium (bahan, Teknik dan alat) berkarya seni
batik) Ya Tidak
8 Saya menghargai keunikan karya seni batik Banten yang dibuat oleh teman saya
Ya Tidak
9 Saya tidak malu untuk menyajikan karya seni batik Banten yang saya buat
Ya Tidak
10 Saya tidak malu untuk mengapresiasi karya seni batik Banten yang dibuat oleh teman lain
Ya Tidak
PENILAIAN ANTAR TEMAN
Nama :
Nama Teman yang dinilai :
Kelas :
Semester :
Waktu Penilaian :
No Pernyataan
1 Teman saya berusaha belajar tentang seni batik Banten
Ya Tidak
3 Teman saya mengikuti pembelajaran berkarya seni batik Banten dengan sungguh – sungguh
Ya Tidak
6 Teman saya aktif dalam mencari informasi tentang medium dalam berkarya seni batik Banten
Ya Tidak
8 Teman saya menghargai keunikan karya seni batik Banten yang dibuat oleh teman yang lain
Ya Tidak
9 Teman saya tidak malu untuk menyajikan karya seni batik Banten yang dibuatnya
Ya Tidak
10 Teman saya tidak malu untuk mengapresiasi karya seni batik Banten yang dibuat oleh teman lain
Ya Tidak
3. ASESMEN KETERAMPILAN/INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas/Fase : X/E
Materi : Membuat karya seni batik Banten
Indikator : 1. Membuat karya seni batik Banten
2. Mempresentasikan hasil karya
Buatlah karya seni batik Banten : batik dengan motif batik Banten
Langkah-langkah mengerjakan : Sesuai dengan yang ditampilkan pada link tertaut
atau link lain yang mendukung
Kriteria Skor
i. Persiapan alat dan bahan
ii. Ketepatan bentuk motif
iii. Komposisi bentuk motif 70-100
iv. Teknik mencanting dan pewarnaan
v. Finishing (kerapian, kebersihan, dan hasil akhir batik)
vi. Presentasi
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN OBSERVASI
Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara
terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
SIKAP Skor
NAMA
NO Tanggung Kerja Percaya Rata-
Jujur Pedul Sama Santun
SISWA Disiplin
Jawab Diri rata
1
2
No Nama Siswa Kerja sama Rasa Ingin Tahu Santun Komunikatif Keterangan
1
2
,,,,
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik 3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
LEMBAR PENILAIAN SIKAP - JURNAL
Sikap/Perilaku
No. Hari/Tanggal Positif Negatif Keterangan
Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………………………
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
a.
b.
Skor maksimal
KELAS : . ……………..
Pernyataan
Pengungkapan Ketepatan
Kebenaran Dan lain
gagasan yang penggunaan
Konsep sebaginya
No Nama Peserta Didik orisinil istilah
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
1
2
3
Nama Pernyataan
Peserta Pengungkapan Kebenaran konsep Ketepatan Jumlah
Didik gagasan yang orisinil penggunaan istilah
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
….
….
....
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN PENILAIAN PENUGASAN
Lembar Pengamatan
Penilaian Keterampilan –
Praktik
Materi : Seni Rupa 2D
Indikator : 1. Membuat karya seni batik Banten
2. Mempresentasikan hasil karya