Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT

PELAJARAN ( Media Pembelajaran )


(KATEGORI SEDERHANA)

1. Mind Mapping
2. Make A Match
3. Sticky Note

Oleh
Indah Setyo Harini, S.S

SMKN 13 KOTA BEKASI


ALAT PERAGA 1

1. Mind Mapping
1. Latar Belakang

Kemajuan abad 21 telah memasuki berbagai sendi kehidupan, tidak terkecuali dibidang
pendidikan. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang juga
berkualitas dan mampu berkompetisi. Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia
dalam hal peningkatan kreativitas, inovasi dan mampu berdaya saing menjadi sangat penting
untuk dilakukan. Kreativitas sangat penting bagi perkembangan siswa, karena berpengaruh
besar terhadap totalitas kepribadian seseorang dan kesuksesan dalam pembelajarannya.
Salah satu teknik belajar yang dapat digunakan untuk melatih kreativitas adalah teknik
mencatat Mind mapping. Mencatat merupakan suatu teknik belajar yang membantu sebagian
besar orang untuk mengingat suatu informasi. Mas’adah & Supriyono (2014) menyatakan
bahwa bentuk catatan yang seringkali dibuat merupakan catatan yang berbentuk linear dan
tidak efektif atau disebut dengan catatan tradisional. Bahkan tidak sedikit yang membuat
catatan dengan menyalin langsung semua informasi yang terdapat pada buku atau penjelasan
lisan dari guru. Mereka tidak mampu mengidentifikasi ide-ide penting dalam informasi tersebut.
Keadaan yang serupa juga teramti pada mahasiswa pendidikan Biologi yang mengikuti
matakuliah Metodologi Penellitian, sehingga perlu untuk mengenalkan suatu teknik mencatat
yang kreatif dan efektif.

2. Tujuan
Tujuan pembuatan Mind Mapping adalah sebagai berikut.

3.1. Memudahkan siswa untuk dapat melatih diri memahami berbagai


informasi penting
3.2. Meningkatkan Ketelitian siswa dalam Menyusun Informasi
3.3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami sesuatu
3.4. Proses kegiatan dapat menjadi motivasi siswa untuk lebih produktif
dan membuat aktivitas belajar menjadi tidak membosankan
3.5. Menghemat waktu untuk mempelajari ulang materi yang telah dibaca
sebelumnya

3. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan alat peraga ini adalah sebagai
berikut

4.1. Bagi siswa adalah dapat mengasah kreatifitas, membantu


menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan
menjelaskan pikiran, membantu mengingat dengan baik, serta
membuat proses belajar menjadi lebih efisien.

4.2. Bagi Guru adalah menjadikan kegiatan belajar jadi lebih


menyenangkan dan menghemat waktu, serta meningkatkan
kemampuan manajemen informasi, imajinasi, dan konsentrasi
siswa
5. Desain Alat Pelajaran/Peraga
Pada KD pengetahuan maupun keterampilan, siswa diharapkan dapat memberikan
informasi berkenaan dengan memberi dan meminta informasi terkait tanggal, bulan
(Jikan), serta dan kegiatan di sekolah. Dalam hal mengingat kosakata baru, guru
berupaya dapat memfasilitasi siswa dalam mengingat suatu konsep dengan teknik
pembelajaran yang menarik. teknik Mind mapping dapat membantu guru dalam
memberikan umpan balik kepada siswa. Pembelajaran dengan teknik ini juga dapat
memotivasi siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.

6. Teori Terkait
Salah satu teknik belajar yang dapat digunakan untuk melatih kreativitas adalah teknik
mencatat Mind mapping. Mencatat merupakan suatu teknik belajar yang membantu
sebagian besar orang untuk mengingat suatu informasi. Mas’adah & Supriyono (2014)
menyatakan bahwa bentuk catatan yang seringkali dibuat merupakan catatan yang
berbentuk linear dan tidak efektif atau disebut dengan catatan tradisional. Bahkan tidak
sedikit yang membuat catatan dengan menyalin langsung semua informasi yang
terdapat pada buku atau penjelasan lisan dari guru. Mereka tidak mampu
mengidentifikasi ide-ide penting dalam informasi tersebut. Keadaan yang serupa juga
teramti pada mahasiswa pendidikan Biologi yang mengikuti matakuliah Metodologi
Penellitian, sehingga perlu untuk mengenalkan suatu teknik mencatat yang kreatif dan
efektif.
(Buzan, n.d.) menyatakan bahwa Mind mapping adalah suatu teknik mencatat kreatif
menggunakan kata-kata, warna, garis, simbol serta gambar. Penggunaan Mind
mapping ini dapat membantu untuk mengubah informasi yang panjang dan
menjemukan menjadi lebih menarik dan mudah diingat. Penelitian yang dilakukan oleh
Purnomo (2008) dan Salfiani & Pasaribu (2015) menyimpulkan bahwa kreativitas dan
daya ingat dapat dilatih dengan menggunakan peta pikiran, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar. Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh
Wickramasinghe (2007) dan Toi (2009) yang menyatakan bahwa penggunaan Mind
mapping menimbulkan semangat baru bagi siswa dan membantu mereka dalam
menghapal suatu informasi secara terorganisasi dibandingkan dengan teknik mencatat
tradisional.
7. Prosedur Pembuatan Alat Pelajaran/ Peraga

7.1. Tahap Persiapan

1. Mempersiapkan peralatan tulis


Untuk membuat mind map, guru meminta siswa untuk mempersiapkan peralatan
tulis gunakan pulpen warna-warni, lalu mulai menggambar dari bagian tengah
kertas. Gunakan kertas dengan orientasi landscape supaya mendapatkan lebih
banyak tempat.

2. Menuliskan topik utama


Setelah itu, guru menstimulasi siswa membuat mind mapping dengan menuliskan
topik utama.

7.1.1. Persiapan Bahan dan Alat yang diperlukan

1. Ketas putih polos (tidak bergaris)


2. Ukuran kertas
3. Ukuran kertas minimal A4 (21 cm x 29,7 cm)
4. Pensil warana/spidol minimal 3 warna dan berparisai tebal, tipis (jika
memungkunkan)
5. Imajinasi
6. Otak kita sendiri

7.2. Tahap Pembuatan


1. Menentukan Media.
2. Menentukan Bab atau Topik Utama.
3. Membuat Cabang-cabang dari Topik Utama.
4. Menentukan Sub Bab dari Setiap Bab atau Topik.
5. Menggunakan Kata-kata yang Mudah Dipahami.
.

Langkah – langkah pembuatan


1. Kertas
* Posisi kertas dibuat mendatar
* Posisi tetap (steady)
2. Pusat mind map
* Menentukan ide atau gagasan utama, biasanya merupakan judul bab
suatu pelajaran atau permasalahan pokoknya
* Dalam berkreatifitas harus dalam wujud gambar yang disertai dengan
tulisan, Kemudian, lingkupi dengan lingkaran, persegi atau bentuk apapun.
Bisa menambah dengan gambar, misalnya gambar lampu bohlam, dan
sebagainya
* Dalam membuat Gambar atau tulisan harus dibuat ditengah-tengah kertas
3. Cabang utama
* Membuat BOI (basic ordering idea) yang merupakan cabang tingkat
pertama yang langsung memancar dari pusat peta pikiran
* Untuk keperluan meringkas biasanya merupakan sub bab dari materi
pelajaran yang dipelajari anak
* Setiap cabang utama yang berbeda sebaiknya menggunakan warna
pensil/spidol yang berbeda pula
4. Cabang
* Tambahkan garis cabang dari gambar pusatnya untuk setiap ide dan anak
gagasan utamanya. Jadi jumlah garis cabangnya akan bervariasi tergantung
jumlah cabang atau anak dari ide utamanya. Usahakan gunakan warna yang
berbeda untuk tiap garis cabangnya.
* Cabang diusahakan meliuk bukan sekedar melengkung atau lurus
* Pangkal tebal lalu menipis
* Semakin jauh dari pusat semakin menipis
* Panjangnya sesuai dengan panjang kata kunci/gambar di atasnya
* Cabang dapat mengarah kesegala arah
5. Kata
* Menulis kata kunci di setiap cabang. Nantinya, kata-kata kunci inilah
yang akan menyampaikan inti dari gagasan dan memicu ingatan. Jadi ini
akan mempermudah siswa mengingat kembali.
* Menuliskan kata yang ditulis di atas cabang
* Semakin keluar semakin kecil tulisan hurufnya
* Tulisan dibuat tegak, maksimum kemiringan 450
6. Gambar
* Membuat gambar sebanyak mungkin. Tambahkan simbol dan ilustrasi
menarik untuk mendapatkan sumbu ingatan yang lebih baik.
7. Warna
* Berkreasi dengan membuat berwarna-warni
* hidup
8. Tata ruang
* Menyesuaikan tata ruang dengan besarnya kertas
7.3. Tahap Finishing
1. Memberikan Warna-warna yang Menarik.
2. Memberikan Ilustrasi

(foto dokumentasi proses pembuatan alat peraga)

8. Penggunaan Alat Pelajaran/Peraga di Sekolah/ Madrasah

8.1. Deskripsi Latar Kelas


Nama Kelas : XII TBSM A
Jumlah Siswa : 30 orang
Mata Pelajaran : Bahasa Jepang
Materi : Doko ni imasuka
Tanggal Penggunaan : 1 November 2022

8.2. Deskripsi Penggunaan di Kelas oleh Guru dan Siswa


Guru menjelaskan pengertian serta cara membuat Mind Mapping. Memberikan informasi
mengenai keunggulan teknik Mind Mapping dalam membantu siswa untuk lebih mudah
menghafal kosakata baru.
Guru meminta siswa untuk menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dan menjelaskan
langkah-langkah pembuatan Mind Mapping. Kemudian membagi siswa dalam beberapa
kelompok
Guru menjelaskan cara membuat Mind Mapping pada Powerpoint

Siswa melakukan proses pembuatan Mind Mapping secara berkelompok


Siswa Berkolaborasi dan berkreasi membuat Mind Mapping

Perwakilan kelompok melakukan presentasi hasil karyanya [1]


Perwakilan kelompok melakukan presentasi hasil karyanya [2]

8.3. Refleksi Penggunaan Alat Peraga (Kelebihan dan Kekurangan)

Kelebihan Mind Mapping


1. Menghubungkan Ide
Mind mapping bisa membantu mengaitkan sebuah ide-ide yang kompleks menjadi sebuah
grafik atau bagan yang saling berkaitan. Hal ini akan mempermudah siswa dalam mengerjakan
sesuatu atau mengingatnya.

2. Mempelajari Konsep Baru


Menurut peneliti, ada tiga jenis orang di dunia ini saat mempelajari sesuatu. Ketiga orang
tersebut di antaranya adalah non-learner, route-learner, dan meaningful-learner. Non-learner
adalah seseorang yang langsung melupakan informasi atau pembelajarannya begitu saja.
Route-learner adalah orang yang telah mempelajari suatu informasi, tetapi tidak secara detail,
Dengan mind mapping, siswa mampu mempelajari banyak konsep baru, lalu siswa bisa
mengaitkan konsep tersebut terhadap konsep yang lainnya.

3. Belajar Lebih Menyenangkan


Belajar akan lebih menyenangkan jika kita bisa terlibat langsung di dalamnya.
Siswa bisa terlibat langsung dalam pembuatan mind mapping, sehingga siswa bisa mengingat
kosakata lebih cepat.

4. Memahami Ide-ide Kompleks


Siswa bisa memahami ide-ide yang kompleks saat siswa menggunakan mind mapping. Mind
mapping sering digunakan untuk memetakan sebuah rencana yang kompleks dan melibatkan
banyak bagian. Faktanya, terdapat penelitian bahwa mind mapping bisa membantu siswa untuk
mengerjakan tugas lebih berkualitas, terstruktur, dan sejalan dengan apa yang mereka tulis di
mind mapping.
5. Prestasi Meningkat
Mind mapping bisa membantu siswa dalam meningkatkan prestasi. Secara langsung, mind
mapping bisa membantu siswa dalam mengingat informasi, sehingga seluruh informasi tersebut
mampu tertanam dalam otak. Siswa bisa menghafal lebih cepat dan memahami materi dengan
baik. Prestasi siswa jauh lebih meningkat ketika siswa menggunakan mind mapping.

Kekurangan Mind Mapping


1. Terlalu Rumit
Peta pikiran harus berupa sekelompok kata dan frasa pendek, bukan rangkaian kalimat yang
panjang dan rumit. Idenya adalah untuk memicu otak siswa mengingat informasi dengan
mencatat kata kunci.

2. Membutuhkan Banyak Ruang


Saat siswa membuat mind mapping secara konvensional, Anda membutuhkan banyak kertas
dan tinta pena. Siswa akan memerlukan banyak ruang di dalam kertas saat siswa mulai
menggambar mind map tersebut. Hal ini berdampak pada pemborosan kertas dan tinta pulpen,
selain itu, siswa harus bersiap untuk melihat kertas-kertas tersebut menjadi berantakan dan
tidak rapi. Hal ini bisa diatasi, jika siswa menggunakan software yang ada di perangkat
komputer atau ponsel mereka.

3. Pembuatannya Membutuhkan Waktu Lama


Membuat mind map yang terstruktur memerlukan waktu yang cukup panjang, pasalnya, siswa
membutuhkan pemetaan yang sangat terstruktur untuk bisa menyambungkan antar ide dan
konsep yang kompleks. Siswa harus memahami materi untuk menjadikan mind mapping.

4. Terlebih lagi, siswa perlu menggambar grafik dan garis yang menghubungkan sub dari
konsep yang kompleks tersebut. Itu sebabnya, siswa memerlukan waktu yang panjang untuk
membuatnya. Butuh waktu berjam-jam untuk membuat mind map yang bagus, siswa perlu
menambahkan banyak gambar supaya mind map yang siswa buat bisa terbaca dengan baik.

(Contoh hasil karya Mind Mapping)


LAMPIRAN
(Lampiran foto atau Video/softcopy video)

Anda mungkin juga menyukai