Anda di halaman 1dari 7

Nama : Indah Setyo Harini

NIM : 201502708169
LK. 3.1 Penyusunan Hasil best practice menggunakan metode STAR

Menyusun Praktik Baik (Best Practice) Melalui Model Pembelajaran Project Based
Learning dengan penggunaan Metode Mind Mapping dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada
Pembelajaran PPL ke 4

Lokasi SMK N 13 Kota Bekasi


Lingkup Pendidikan Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model
Pembelajaran Project Based Learning [Metode Mind
Mapping]
Penulis Indah Setyo Harini
Tanggal 30 November 2022
Situasi: Latar belakang masalah:
Kondisi yang menjadi latar ● Belum memaksimalkan pemanfaatan model-model
belakang masalah, mengapa pembelajaran inovatif yang menyebabkan hasil
praktik ini penting untuk belajar 70% siswa dibawah KKM atau dalam
dibagikan, apa yang menjadi kategori rendah.
peran dan tanggung jawab anda ● Guru masih mendominasi 90% dari seluruh proses
dalam praktik ini pembelajaran.

Rendahnya prestasi belajar siswa dapat dikarenakan


oleh adanya beberapa gejala-gejala yang mampu
mempengaruhi tingkat prestasi hasil belajarnya.
Salah satunya karena tidak berkonsentrasinya siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah.
Dengan adanya fenomena tersebut, maka
dilakukanlah beberapa pengamatan untuk mengatasi
fenomena tersebut dengan menggunakan metode
Mind Map. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
keefektifan metode pembelajaran Mind Mapping
terhadap aktivitas dan prestasi hasil belajar peserta
didik melalui Model Pembelajaran Project Based
Learning.

Praktik Pembelajaran inovatif menggunakan


model Project Based Learning melalui Metode Mind
Mapping ini penting untuk dibagikan sebagai upaya
perbaikan proses pembelajaran di kelas karena
model pembelajaran PjBL ini merupakan model
student oriented sehingga melibatkan peserta didik
untuk dapat berdiskusi dalam pemecahan masalah
serta dapat lebih memahami isi pelajaran maupun
menguasai materi yang diberikan terutama dalam
mengafal kosakata sehingga lebih mudah dalam
mengingat materi esensial yang sedang dipelajari.
Menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator,
dimana peserta didik diberi peluang bekerja secara
kelompok untuk keberlangsungan pembelajaran,
Gunawan, Stefanus dan Agustina (2018, hlm. 35).
Kegiatan ini memberikan stimulus peserta didik untuk
mengatasi masalah dengan melibatkan suatu proyek
dalam proses pembelajaran serta peserta didik
dituntut untuk belajar mandiri dan aktif. Teori yang
dikemukakan oleh Wulandari dan Jannah (2018, hlm.
794), menyatakan bahwa PjBL adalah pembelajaran
yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai
media. Pembelajaran berbasis PjBL merupakan
model belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan pengetahuan
baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas
secara nyata. Selain itu model pembelajaran PjBL ini
juga bisa membantu siswa menemukan wadah untuk
menuangkan ide-ide kreatifnya ke dalam projek yang
akan ia ciptakan.

Swardarma (2013) menyatakan bahwa: “Mind Map


merupakan teknik pemanfaatan keseluruhan otak
dengan menggunakan citra visual dan prasarana
grafis lainnya untuk membentuk kesan”.
Pentingnya pemilihan dan penentuan metode Titik
sentral yang harus dicapai oleh setiap pembelajaran
adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Apapun
yang termasuk perangkat program pembelajaran
dituntut secara mutlak untuk menunjang tercapainya
tujaun guru sebagai salah satu sumber belajar
berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang
kreatif bagi kegiatan belajar anak didik dikelas,
Djamarah (2002:85-93)

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini


adalah sebagai fasilitator dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dan harus mampu memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
materi, meningkatkan daya kritis peserta didik dalam
proses pembelajaran, mendorong peserta didik
menguasai ilmu yang disampaikan, dan mengenali
gaya belajar yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik serta membagikan Best Practice
tersebut kepada guru-guru agar semua guru
memiliki persepsi yang sama bahwa pembelajaran
harus student oriented bukan teacher center yang
hanya mendengarkan guru yang dominan
menggunakan ceramah.
Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan adalah waktu
Apa saja yang menjadi pembelajaran yang terbatas untuk menyelesaikan
tantangan untuk mencapai pengerjaan proyek dan menghasilkan sebuah produk
tujuan tersebut? Siapa saja serta mempersiapkan rancangan model
yang terlibat, pembelajaran inovatif bagi siswa.
Yang terlibat adalah 34 siswa kelas XII TBSM A dan
Guru Bahasa Jepang.
Aksi : Langkah yang dilakukan dalam menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan di atas adalah berdiskusi dengan rekan
dilakukan untuk guru PPG lainnya baik dosen pembimbing maupun
menghadapi tantangan guru pendamping. Managemen waktu yang baik
tersebut/ strategi apa yang dengan memberikan cukup waktu bagi peserta didik
digunakan/ bagaimana dalam menyelesaikan pengerjaan proyek. Alokasi
prosesnya, siapa saja yang waktu yang digunakan disesuaikan dengan tingkat
terlibat / Apa saja sumber kesulitan proyek yang dikerjakan siswa.
daya atau materi yang Langkah penerapan PjBL dengan metode
diperlukan untuk pembelajaran Mind Mapping dimulai dari tahap
melaksanakan strategi ini menentukan topik utama yang akan digunakan,
mengajak siswa untuk membuat cabang dari topik
utama, menguraikannya ke dalam beberapa sub
topik, membuat garis untuk menghubungkan Ide,
mengunakan kode warna penghubung pada setiap
sub topik, menambahkan catatan, mengembangkan
dan menyajikan hasil karya/projek serta menganalisa
dan mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran.
Sumber daya yang diperlukan dalam
melaksanakan strategi tersebut adalah peralatan
yang harus digunakan/disediakan dalam
penyelesaian proyek Mind Mapping.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi yang dilakukan adalah
Bagaimana dampak dari meningkatnya hasil belajar Peserta didik melalui
aksi dari Langkah-langkah model pembelajaran inovatif yang dilaksanakan
yang dilakukan? Apakah menggunakan PjBL dengan metode pembelajaran
hasilnya efektif? Atau tidak Mind Mapping.
efektif? Mengapa? Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan
Bagaimana respon orang dapat memberikan kebebasan kepada siswa untuk
lain terkait dengan strategi menyalurkan ide/gagasan, berkolaborasi dan
yang dilakukan, Apa yang bekerjasama dengan teman lainnya, catatan lebih
menjadi faktor keberhasilan padat, jelas dan terfokus pada inti materi, belajar
atau ketidakberhasilan dari akan lebih menyenangkan jika bisa terlibat langsung
strategi yang dilakukan? Apa di dalamnya.
pembelajaran dari Jika sebelumnya saya lebih banyak melakukan
keseluruhan proses tersebut pembelajaran teacher center dimana siswa hanya
mendengarkan guru yang dominan menggunakan
metode ceramah, maka dengan mengembangkan
metode serta model pembelajaran yang inovatif
berpusat pada student oriented, Hasil dari
pelaksanaan model PjBL tersebut efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Dilihat dari hasil
evaluasi pembelajaran yang sebelum menerapkan
PjBL dengan metode pembelajaran Mind Mapping,
Hasil belajar siswa hanya 35% siswa yang dapat
mencapai KKM menjadi 95% siswa dapat mencapai
KKM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Model
pembelajaran PjBL dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Respon rekan sejawat terkait strategi pembelajaran
yang dilakukan sangat positif dan tertarik mengadopsi
keberhasilan dalam pelaksanaan aksi PPL 4.
Faktor keberhasilan meningkatkan hasil belajar
peserta didik dengan penerapan model PjBL dengan
metode pembelajaran Mind Mapping ini dikarenakan
PjBL merupakan pembelajaran student oriented,
pembelajaran dirancang sesuai kebutuhan belajar
siswa meliputi kesiapan belajar siswa, minat belajar
siswa serta profil belajar murid. Hal yang dilakukan
adalah dengan memberikan apersepsi terlebih dahulu
di awal pembelajaran, menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan disisipi games maupun ice
breaking. Serta peserta didik diberikan kebebasan
dalam menyusun karya sesuai dengan kreatifitas dan
potensi masing-masing peserta didik. Selain itu
dalam proses pembelajaran dapat mengakomodir
gaya belajar siswa baik audio, visual maupun
kinestetik melalui tayangan video, gambar, produk,
games, dll.
Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan
proses aksi adalah saya mendapat feedback
positive dari siswa dan guru lain serta kepala sekolah
dengan adanya penerapan model PjBL dalam
pembelajaran. Selain itu semakin memahami bahwa
guru merupakan pembelajar sepanjang hayat, yang
harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan
proses pembelajaran baik dari segi model, metode,
media, sistem penilaian, dll agar dapat meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia.
Referensi

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gunawan., Stefanus & Agustina (2018). Penerapan Model Pembelajaran Project
Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Kemampuan
Berfikir Kreatif Siswa Kelas V SD. JTIEE. 2(1). 33-45.
http://journal.umg.ac.id/index.php/jtiee/article/view/354
Swadarma, D. (2013). Mind Maping dalam Kurikulum Pembelajaran. Jakarta : Elek Media
Komputindo.
Wulandari, Y., & Jannah, M. (2018). Perapan Model Project Based Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas V MIN 38 Aceh Besar. Prosiding Seminar
Nasional Biotik, 794.
LAMPIRAN

Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai