Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : EVALUASI PEMBELAJARAN


B. Kegiatan Belajar : Asesment dalam Kurikulum Merdeka (Kumer). (KB 1/2/3/4)

C. Refleksi : Setelah mempelajari(KB.2)pada modul Evaluasi p e m b e l a j a r a n


ini Banyak ilmu dan wawasanbaru yang saya dapatkan
pada kegiatan belajar
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
Konsep
(Beberapa istilah ASESMENT DALAM
dan definisi) di KB KURIKULUM
MERDEKA

Konsep Prinsip-prinsip Jenis-jenis


Asesmen Asesmen Asesmen dalam
dalam Kurmer Pembelajaran Kurmer

Bentuk-
Penyusunan Merencanakan
bentuk
Instrumen Asesmen
Asesmen
Penilaian Pembelajaran
1 dalam Kurmer

RTL
Pembelajaran
dan Asesmen

A. Konsep Asesmen dalam Kurikulum Merdeka

Asesmen di lakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan


tentang ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu, pendidik di
anjurkan untuk melakukan asesmen-asesmen berikut ini:

1. Asesmen formatif, yaitu asesmen yang bertujuan untuk


memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan
peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
o Asesmen di awal pembelajaran yang di lakukan untuk
mengetahui kesiapan peserta didik untuk mempelajari
materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang di
rencanakan.
Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif
karena di tujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang
pembelajaran, tidak untuk keperluan penilaian hasil belajar
peserta didik yang di laporkan dalam rapor.
o Asesmen di dalam proses pembelajaran yang di lakukan
selama proses pembelajaran untuk mengetahui
perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian
umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini di lakukan
sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran,
dan dapat juga di lakukan di akhir langkah pembelajaran.
Asesmen ini juga termasuk dalam kategori asesmen
formatif.
2. Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang di lakukan untuk
memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran.
Asesmen ini di lakukan pada akhir proses pembelajaran atau
dapat juga di lakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan
pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik dan
kebijakan satuan pendidikan. Berbeda dengan asesmen formatif,
asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di
akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.

Kedua jenis asesmen ini tidak harus di gunakan dalam suatu rencana
pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar, tergantung pada cakupan
tujuan pembelajaran.

B. Prinsip-prinsip Asesmen Pembelajaran

1. Asesmen Merupakan Bagian Terpadu.

2. Dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen.

3. Dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya


(reliable)

4. Laporan bersifat sederhana dan informatif

5. Hasil asesmen digunakan sebagai bahan refleksi

C. Jenis-jenis Asesmen dalam Kurikulum Merdeka

1. Asesmen Diagnostik

Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi,


kekuatan, kelemahan peserta didik. Dibagi Menjadi 2, Yaitu :

a. Asesmen diagnostik non kognitif adalah asesmen yang bertujuan


untuk mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi peserta
didik, mengetahui aktivitas selama belajar di rumah, mengetahui kondisi
keluarga peserta didik, mengetahui latar belakang pergaulan peserta
didik, dan mengetahui gaya, karakter, serta minat peserta didik.

➢ Tahapan – tahapan nya meliputi :

1) Persiapan :
2) Pelaksanaan :
3) Tindak Lanjut

b. Asesmen diagnostik kognitif adalah asesmen yang


bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar pesera didik dalam
topik sebuah mata pelajaran.

c. Menyusun pertanyaan sederhana

3) tindak lanjut :

a. Melakukan pengolahan hasil asesmen dengan membuat kategori


penilaian paham utuh, paham sebagian, tidak paham, serta
menghitung rata-rata kelas;

b. Membuat kelompok kecil

➢ Peserta didik dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti


pembelajaran dengan ATP sesuai fasenya;

➢ Peserta didik dengan nilai di bawah rata rata mengikuti pembelajaran


dengan diberikan pendampingan pada kompetensi
yang belum terpenuhi;

➢ Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan


pengayaan.

c. Melakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan


sebelum memulai topik pembelajaran baru,

d. Mengulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif


sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan.

2. Asesmen Formatif Penilaian atau asesmen formatif

bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran,


serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.

➢ karakteristik asesmen formatif:

a. Terintegrasi dengan proses pembelajaran yang sedang


berlangsung, sehingga asesmen formatif dan pembelajaran
menjadi satu kesatuan.

b. Melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya


,
c. Memperhatikan kemajuan penguasaan dalam berbagai ranah

3. Asesmen Sumatif

adalah asesmen yang dilakukan pada akhir pembelajaran.

➢ karakteristik asesmen sumatif:

a. Dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir,

b. Pelaksanaannya bersifat formal,


c. Sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah kepada orag tua dan
peserta didik, serta kepada pemanggu kepentingan (stake holdser);

d. Digunakan oleh sekolah dan pendidik untuk mengevaluasi efektivitas


program pembelajaran

D. Merencanakan Asesmen Pembelajaran

❖ Tahapan yang dapat dilakukan dalam merencanakan asesmen


adalah merumuskan tujuan asesmen yang berkaitan erat dengan
tujuan pembelajaran. Setelah tujuan dirumuskan, pendidik memilih
dan/atau mengembangkan instrumen asesmen sesuai tujuan

❖ Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam


memilih/mengembangkan instrumen, antara lain:
karakteristik peserta didik, kesesuaian asesmen dengan rencana/tujuan
50 pembelajaran dan tujuan asesmen, kemudahan penggunaan
instrumen untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik dan
pendidik.

❖ contoh instrumen penilaian atau asesmen :

1. Rubrik,

2. Ceklis,

3. Catatan aneKdotal,

4.Grafik perkembagan, yaitu grafik atau infografik yang


menggambarkan tahap perkembangan belajar.

❖ contoh teknik asesmen yang dapat diadaptasi, yaitu:

1. Observasi, yaitu penilaian peserta didik yang dilakukan secara


berkesinambungan melalui pengamatan perilaku yang diamati secara
berkala.

2. Kinerja, yaitu penilaian yang mengaplikasikan pengetahuannya ke


dalam berbagai macam konteks.

3. Projek, yaitu kegiatan penilaian terhadap suatu tugas meliputi kegiatan


perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu;

4. Tes tertulis, yaitu tes dengan soal dan jawaban disajikan secara
tertulis

5. Tes lisan

6. Penugasan, yaitu pemberian tugas kepada peserta didik

7. Portofolio, yaitu kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan


karya peserta didik dalam bidang tertentu dalam kurun waktu tertentu

E. Bentuk-bentuk Asesmen dalam Kurikulum Merdeka

1. Bentuk asesmen dalam Kurikulum Merdeka, formatif maupun sumatif


Ada dua bentuk, yaitu tertulis dan tidak tertulis.

2 Bentuk asesmen tertulis adalah:

1. Jurnal yang bertujuan untuk melatih kemampuan murid untuk


mengorganisasi dan mengekspresikan ide/pemikiran mereka dalam
bentuk tulisan,

2. Essay yang bertujuan untuk mengasah keterampilan peserta didik


dalam menulis akademis

3. Tes Tertulis yang terdiri dari soal multiple choice, kuis, dan lainnya
❖ Bentuk asesmen tidak tertulis di antaranya adalah:

1. Diskusi kelas yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan


peserta didik untuk berkomunikasi di depan publik dan mengemukakan
pendapat

2. Drama yang bertujuan mengembangkan kemampuan seni peran dan


berkomunikasi murid.

3. Produk dalam bentuk membuat model miniatur 3 dimensi (diorama),


produk digital, produk seni, dll.

4. Tes lisan dalam bentuk kuis tanya jawab secara lisan dengan tujuan
untuk mengonfirmasi pemahaman murid dan menerapkan umpan balik

F. Penyusunan Instrumen Penilaian

❖ proses penyusunan instrumennya.

1. Tes tertulis

Tes tertulis dapat dirumuskan dalam bentuk tes objektif maupun tes
subjektif (essay).

2. Penilaian Sikap

untuk melakukan asesmen terhadap sikap, dapat digunakan teknik self


assessment (penilaian diri), peer assessment

3. Penilaian Keterampilan
Ada beberapa teknik penilaian keterampian, yaitu praktik, produk, projek,
dan portofolio. Untuk menggunakan teknik tersebut, dibutuhkan rubrik
penilaian yang akan mempermudah dan bisa menjaga objektivitas
penilaian

4. Penilaian praktik
5. Penilaian Proyek
6. Penilaian Produk
7. Penilaian Portopolio

G. Refleksi dan Tindak Lanjut Pembelajaran dan Asesmen

❖ Refleksi Diri Pendidik perlu melakukan refleksi diri terhadap


perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen yang telah
dilakukan. Pendidik yang bersangkutan perlu melakukan refleksi paling
sedikit satu kali dalam satu semester
❖ Refleksi Sesama Pendidik Penilaian oleh sesama pendidik merupakan
asesmen oleh sesama pendidik atas perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik yang bersangkutan. Hal ini
ditujukan untuk membangun budaya saling belajar, kerja sama dan saling
mendukung.
❖ Berikut adalah tiga hal yang dapat dilakukan oleh sesama peserta didik.
1. Berdiskusi mengenai proses perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran (dapat menggunakan/ menyesuaikan pertanyaan untuk
refleksi diri)

2. Mengamati proses pelaksanaan pembelajaran.

3. Melakukan refleksi terhadap perencanaan dan pelaksanaan


pembelajaran.

❖ Refleksi oleh Peserta Didik


Penilaian oleh peserta didik bertujuan sebagai berikut:
1. Membangun kemandirian dan tanggung jawab dalam proses
pembelajaran dan kehidupan sehari-hari;
2. Membangun budaya transparansi, objektivitas, saling menghargai, dan
mengapresiasi keragaman pendapat dalam menilai proses pembelajaran;

3. Membangun suasana pembelajaran yang partisipatif dan untuk


memberi umpan balik kepada pendidik dan peserta didik.

4. Melatih peserta didik untuk mampu berpikir kritis

Penilaian Formatif yang Berkelanjutan: Konsep: Asesmen formatif


dalam Kurmer terjadi secara berkelanjutan selama proses pembelajaran,
dengan memberikan umpan balik yang membantu siswa memperbaiki
diri.Memahami mengapa umpan balik yang terus-menerus lebih berharga
daripada hanya menerima nilai akhir, dan bagaimana siswa dapat
Daftar materi
mengambil manfaat dari umpan balik ini.
2 pada KB yang
sulit dipahami
Pembelajaran Mandiri dan Pengukuran Kemajuan: Konsep: Siswa
dalam Kurmer memiliki peran aktif dalam mengelola pembelajaran
mereka sendiri dan mengukur kemajuan pribadi. Mengapa siswa perlu
memiliki tanggung jawab dalam mengatur pembelajaran mereka sendiri,
dan bagaimana ini dapat meningkatkan kemandirian dan motivasi belajar
1. Hanya Bisa Diimplementasikan di Sekolah dengan Fasilitas
Lengkap
Daftar materi 2. Proses Instan
yang sering 3. Terdapat Penerapan Kurikulum Merdeka yang Benar atau Salah
mengalami Secara Absolut
3
miskonsepsi
dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai