Oleh :
Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd.
Dr. Slamet Subiyantoro, M.Si
Drs. Edi Kurniadi, M.Pd.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas rahmat dan nikmat
serta karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan modul ini sesuai dengan
rencana.
Modul ini dibuat sebagai bahan acuan dalam kegiatan workshop Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Tahun 2013.
Para praktisi pendidikan seperti guru dituntut untuk selalu berupaya meningkatkan
kemampuan profesionalnya melalui berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang dapat
mewujudkan hal tersebut secara sederhana dan lebih bersifat mandiri bagi mereka adalah
dengan melakukan PTK. Kegiatannya dapat dilakukan secara bersamaan dengan teman
sejawat ketika melakukan tugas pengajaran.
Penyusunan modul ini lebih ditekankan pada pertimbangan kepraktisan agar guru
mudah memahaminya dan sekaligus mempraktekkannya. Namun tentu dalam
penyajiannya masih memiliki kekurangan, sehingga kritik dan saran dari para guru
diperlukan untuk memperbaiki isi modul ini di masa yang akan datang.
Akhirnya, dengan harapan dan keyakinan penuh, semoga modul ini memberikan
manfaat pada kita semua, khususnya bagi peserta PLPG dalam upaya meningkatkan
kompetensi dan profesionalisme kinerjanya.
Surakarta, 2013
Penulis
D. Tujuan PTK............................................................................................................. 8
Modul PLPG Seni Budaya Rayon 113 UNS Surakarta 2013 iii
B. Media Pembelajaran.............................................................................................. 34
PENDAHULUAN
A. Tujuan workshop
B. Pengertian PTK
E. Karakteristik PTK
PTK memiliki empat ciri pokok, yaitu: (1) spesifik dan konstektual, (2)
problem solving, (3) kolaboratif, dan (4) reflektif.
1. Spesifik dan kontekstual
Masalah yang menjadi fokus pada peneelitian ini adalah masalah pembelajaran
yang bersifat spesifik dan kontekstual. Artinya, masalah penelitian adalah
masalah factual yang benar-benar dihadapi oleh guru dan siswa dalam
pembelajaran yang diampu oleh guru yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dalam
penelitian ini tidak perlu adanya sampel dalam rangka melakukan generalisasi.
G. Metode PTK
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Standar
No Kompetensi Dasar Ranah Sifat
Kompetensi
1 Mengapresiasi Mengidentifikasi jenis karya seni Kognitif Praktik,
karya seni rupa rupa terapan daerah setempat media
Menunjukkan sikap apresiatif Afektif Media
No Standar
Kompetensi Dasar Ranah Sifat
Kompetensi
1 Mengapresiasi Mengidentifikasi jenis karya seni Kognitif Media
karya seni rupa rupa terapan Nusantara
Menampilkan sikap apresiatif Afektif Media
terhadap keunikan gagasan dan
teknik dalam karya seni rupa
terapan Nusantara
2 Mengekspresik Merancang karya seni kriya tekstil Kognitif, Praktik,
an diri melalui dengan teknik dan corak seni Psikomotor media
karya seni rupa rupa terapan Nusantara
Membuat karya seni kriya tekstil Kognitif Praktik,
dengan teknik dan corak seni Psikomotor media
rupa terapan Nusantara
Mengekspresikan diri melalui Kognitif Praktik,
karya seni lukis/gambar Psikomotor media
Standar
No Kompetensi Dasar Ranah Sifat
Kompetensi
1 Mengapresiasi Mengidentifikasi jenis karya seni Kognitif Media
karya seni rupa rupa terapan Nusantara
Menampilkan sikap apresiatif Afektif Media
terhadap keunikan gagasan dan
teknik karya seni rupa terapan
Nusantara
Standar
No Kompetensi Dasar Ranah Sifat
Kompetensi
1 Mengapresiasi Mengidentifikasi seni rupa Kognitif Media
karya seni rupa murni yang diciptakan di daerah
setempat
Menampilkan sikap apresiatif Afektif Media
terhadap keunikan gagasan dan
teknik seni rupa murni daerah
setempat
2 Mengekspresikan Memilih unsur seni rupa Kognitif, Praktik,
diri melalui Nusantara untuk dikembangkan Psikomotor media
karya seni rupa menjadi karya seni murni
Mengekspresikan diri melalui Psikomotor Praktik,
karya seni rupa murni yang media
dikembangkan dari unsur seni
rupa Nusantara
Standar
No Kompetensi Dasar Ranah Sifat
Kompetensi
1 Mengapresiasi Mengidentifikasi karya seni Kognitif Media
karya seni rupa rupa murni yang diciptakan di
Indonesia
Menampilkan sikap apresiatif Afektif Media
terhadap keunikan gagasan dan
teknik dalam karya seni rupa
murni Indonesia
2 Mengekspresikan Mengekspresikan diri melalui Psikomotor Praktik,
Standar
No Kompetensi Dasar Ranah Sifat
Kompetensi
1 Mengapresiasi Mengidentifikasi keunikan Kognitif Media
karya seni rupa gagasan dan teknik dalam
karya seni rupa terapan daerah
setempat
Menampilkan sikap apresiatif Afektif Media
terhadap keunikan gagasan dan
teknik dalam karya seni rupa
terapan daerah setempat
2 Mengekspresikan Merancang karya seni rupa Kognitif Praktik,
diri melalui terapan dengan memanfaatkan Psikomotor media
karya seni rupa teknik dan corak daerah
setempat
Membuat karya seni rupa Kognitif Praktik,
terapan dengan memanfaatkan Psikomotor media
teknik dan corak daerah
setempat
Standar
No Kompetensi Dasar Ranah Sifat
Kompetensi
1 Mengapresiasi Mengidentifikasi keunikan Kognitif Praktik,
karya seni rupa gagasan dan teknik dalam media
karya seni rupa terapan di
wilayah Nusantara
Menampilkan sikap apresiatif Afektif Praktik,
terhadap keunikan gagasan dan media
teknik dalam karya seni rupa
Standar
No Kompetensi Dasar Ranah Sifat
Kompetensi
1 Seni Rupa (IPS Mengidentifikasi keunikan Kognitif Media
dan Bahasa) gagasan dan teknik dalam karya
Mengapresiasi seni kriya di wilayah Nusantara
karya seni kriya Menampilkan sikap apresiatif Afektif Media
terhadap keunikan gagasan dan
teknik dalam karya seni kriya di
wilayah Nusantara
2 Mengekspresikan Merancang karya seni kriya Kognitif Praktik,
diri melalui dengan memanfaatkan teknik Psikomotor media
karya seni kriya dan corak di wilayah Nusantara
Membuat karya seni kriya Kognitif Praktik,
dengan memanfaatkan teknik Psikomotor media
dan corak di wilayah Nusantara
Menyiapkan karya seni kriya Afektif, Praktik,
buatan sendiri untuk pameran di Kognitif, media
kelas atau di sekolah Psikomotor
Menata karya seni kriya buatan Psikomotor Praktik,
sendiri dalam bentuk pameran media
di kelas atau di sekolah
3 Seni Rupa Mengidentifikasi gagasan, Kognitif Media
(IPA) teknik, dan bahan dalam karya
Mengapresiasi seni rupa terapan Nusantara
Standar
No Kompetensi Dasar Ranah Sifat
Kompetensi
1 Seni Rupa (IPS Mengidentifikasi keunikan Kognitif Media
dan Bahasa) gagasan dan teknik dalam karya
Mengapresiasi seni kriya Mancanegara
karya seni kriya Menampilkan sikap apresiatif Afektif Media
terhadap keunikan gagasan dan
teknik dalam karya seni kriya
Mancanegara
2 Mengekspresikan Merancang karya seni kriya Kognitif, Praktik,
diri melalui dengan memanfaatkan teknik Psikomotor media
karya seni kriya dan corak di Mancanegara
Membuat karya seni kriya Kognitif, Praktik,
dengan memanfaatkan teknik Psikomotor media
dan corak di Mancanegara
Menyiapkan karya seni kriya Kognitif, Praktik,
buatan sendiri untuk pameran di Psikomotor media
kelas atau di sekolah
Menata karya seni kriya buatan Afektif, Praktik,
sendiri dalam bentuk pameran Kognitif, media
di kelas atau di sekolah Psikomotor
3 Seni Rupa Mengidentifikasi gagasan, Kognitif Media
(IPA) teknik, dan bahan dalam karya
Mengapresiasi seni rupa terapan Mancanegara
karya seni rupa Menampilkan sikap apresiatif Afektif Media
atas keunikan gagasan dan
Standar
No Kompetensi Dasar Ranah Sifat
Kompetensi
1 Seni Rupa (IPS, Menjelaskan keunikan gagasan Kognitif Media
Bahasa) dan teknik dalam karya seni
Mengapresiasi rupa modern/ kontemporer
karya seni rupa Menjelaskan perkembangan Kognitif Media
seni rupa modern /kontemporer
Mancanegara
Menampilkan sikap apresiatif Afektif Media
terhadap keunikan gagasan dan
teknik dalam karya seni rupa
modern /kontemporer
2 Mengekspresikan Merancang karya seni rupa Psikomotorik Praktik,
diri melalui murni dan terapan yang Media
karya seni rupa dikembangkan dari beragam
unsur seni rupa Nusantara
Membuat karya seni rupa Psikomotorik Praktik,
murni dan terapan yang Media
dikembangkan dari beragam
unsur seni rupa Nusantara
3 Seni Rupa Mengidentifikasi gagasan, Kognitif Praktik,
(IPA) teknik, dan bahan dalam karya Media
Mengapresiasi seni rupa modern/ kontemporer
karya seni rupa Menjelaskan perkembangan Kognitif Praktik,
seni rupa modern/ kontemporer Media
Mancanegara
Menampilkan sikap apresiatif Afektif Praktik,
atas keunikan gagasan dan Media
teknik dalam karya seni rupa
modern/ kontemporer
Standar
No Kompetensi Dasar Ranah Sifat
Kompetensi
1 Seni Rupa (IPS, Membandingkan seni rupa Kognitif Media
Bahasa) tradisional dengan seni rupa
Mengapresiasi modern/ kontemporer
karya seni rupa Menjelaskan perkembangan Kognitif Media
seni rupa modern/ kontemporer
di Indonesia
Menampilkan sikap apresiatif Afektif Media
terhadap keunikan gagasan dan
teknik dalam karya seni rupa
modern/ kontemporer di
Indonesia
2 Mengekspresikan Membuat karya seni rupa murni Kognitif Praktik,
diri melalui dan terapan yang dikembangkan Psikomotor Media
karya seni rupa dari beragam corak dan teknik
seni rupa
Membuat karya seni rupa murni Kognitif Praktik,
dan terapan yang dikembangkan Psikomotor Media
dari beragam unsur seni rupa
Nusantara
Menyiapkan karya seni rupa Kognitif Praktik,
yang diciptakan untuk pameran Psikomotor Media
sekolah atau luar sekolah
Menata karya seni rupa yang Kognitif Praktik,
diciptakan dalam bentuk Psikomotor Media
pameran sekolah atau luar
sekolah
3 Seni Rupa Membandingkan corak seni Kognitif Media
(IPA) rupa tradisional dengan seni
Mengapresiasi rupa modern/ kontemporer
karya seni rupa Menjelaskan perkembangan Kognitif Media
seni rupa modern/ kontemporer
Keterangan:
Seni rupa terapan: Seni rupa yang memiliki fungsi praktis, meliputi disain dan
seni kriya.
A. Model-model pembelajaran
B. Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang berarti sesuatu yang terletak ditengah (antara dua pihak
atau kutub) atau suatu alat. Media dalam bahasa Latin berarti “antara” yang
menunjukkan pada segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber
dan penerima pesan. Media menurut Smaldino, dkk (dalam Sri Anitah, 2009)
adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi. Dikatakan media
No Jenis media
Kelebihan Kekurangan
pembelajaran
1 Visual yang - Dapat menterjemahkan ide- - Kadang-kadang terlampau
tidak ide abstrak ke dalam bentuk kecil untuk ditunjukkan di
diproyeksikan: yang lebih nyata kelas yang besar
Gambar mati - Banyak tersedia dalam buku- - Gambar mati adalah gambar
buku dua dimensi, untuk
atau gambar
- Sangat mudah dipakai karena menunjukan kedalaman
diam (still tidak membutuhkan peralatan benda harus digunakan satu
picture) - Relatif tidak mahal seri gambar dari objek yang
- Dapat dipakai untuk berbagai sama tetapi dari sisi yang
tingkat pelajaran dan bidang berbeda
studi - Tidak dapat menunjukkan
gerak
- Pembelajar tidak selalu
mengetahui bagaimana
meninterpretasi gambar.
Jenis
No Kelebihan Kekurangan
Evaluasi
1 Tes Tes buatan guru penyusunannya Alat tes yang disusun guru
butir-butir tes didasarkan pada hanya tepat diterapkan pada
tujuan (khusus) dan deskripsi kelasnya sendiri dan tidak
bahan yang telah diajarkan pada kelas atau bahkan
sekolah lain yang diajarkan
oleh guru yang berbeda.
Tes buatan guru tidak diuji
cobakan dulu karena berbagi
hal, baik berkaitan dengan
masalah waktu, kesempatan,
tenaga, biaya dan juga
kemampuan guru itu sendiri
untuk menganalisisnya
Melalui tes diagnostik dapat
ditemukan bahan-bahan pelajaran
tertentu yang masih menyulitkan
siswa sehingga menjadi masukan
WORKSHOP PTK
Buatlah proposal PTK dengan memilih salah satu masalah di bawah ini, atau
menentukan masalah sendiri berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi
dasar (SK KD) atau pembelajaran yang saudara hadapi di kelas sehari-hari.
Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon
13 FKIP UNS